Anda di halaman 1dari 2

1.

Batubara jenis subituminous memiliki tingkat kekerasan yang lebuh


rendah, atau cenderung rapuh jika dibandingkan dengan batubara
antrasit. Sehingga dalam proses pembakaran batubara subituminous akan
menghasilkan heating value yang tinggi dengan lebih cepat. Selain itu,
pada batubara antrasit hanya terkandung karbon (C) saja, sedangkan
pada subituminous terdapat volatile matter yang dapat meningkatkan
heating value
2. Pra pembakaran
Pemilihan batubara bersih
Memilih jenis batubara dengan kadar N, S, dan mineral rendah.
Blending batubara
Mencampur batubara kadar polusi tinggi dengan kadar polusi
rendah
Pembersihan batubara
Penurunan kadar sulfur dan mineral batubara secara fisis
Konversi batubara
Dalam rangka mendapatkan energi yang efisien dan ramah
lingkungan, akhir-akhir ini telah dikembangkan cara konversi
batubara misalnya,likuifikasi, gasifikasi
Seleksi boiler
Penggunaan boiler dengan tungku yang mampu membakar bahan
bakar
cair/minyak.
Pembuatan campuran batubara air (coal-water slurry fuel)
Kandungan sulfur dan partikulat dapat dikurangi sekitar 50%.
Adanya campuran air, hasil pembakaran menghasilkan NOx lebih
rendah.
Selama Pembakaran
Mengurangi excess udara.
Pengurangan udara berarti menurunkan kadar N2 dan O sehingga
pembentukan NOx dapat dikurangi
Memasukkan kembali gas hasil pembakaran kedalam tungku
(recirculating)
Dapat mengurangi suhu api sehingga menurunkan hasil NOx
Memasukkan uap atau air kedalam ruang api.
Mengurangi suhu api akan menurunkan hasil NOx
Fluidized bed combustion menggunakan kapur.
Campuran kapur akan menangkap SO2 dan suhu pembakaran turun
sehingga produksi NOx bisa berkurang.
Penggunaan proses pembakaran bertingkat (stage combustion).
Dalam tahap awal, penggunaan udara pada pembakaran batubara
dibawah nilai stoichiometri. Dengan cara ini udara dan suhu api
turun sehingga tidak mampu merubah kandungan nitrogen manjadi
NOx tetapi akan berubah manjadi N2.
Tahap dua, bahan bakar yang belum terbakar di tahap awal akan
terbakar sempurna dengan penambahan udara sekunder. Dengan
cara ini akan menurunkan hasil NOx hingga 50-60%.
Setelah Pembakaran
Kontrol partikulat : Cyclone, Elektrostatic precipitator (ESP),Fabric
Filter (bag filter), Scrubber
Kontrol Oksida Sulfur :
Proses kontrol oksida sulfur pada gas hasil pembakaran :
Lime scrubbing :
Larutan limestone dikontakkan dengan gas buang didalam suatu
menara spray. SO2 diserap, dinetralisasikan, dan sebagian
dioksidasikan menjadi kalsium sulfit dan kalsium sulfat.
Kontrol Oksida nitrogen
Ada dua cara pengambilan NOx yaitu :
Proses Kering
Mereduksi NOx menjadi N2 dengan menggunakan catalytic
reduction
Proses basah (wet scrubbing)
Penambahan air dan amonia ke dalam flue gas yang mengandung
NOx dan SOx akan menghasilkan bahan padat NH4NO3 dan
(NH4)2SO4 yang selanjutnya bisa dipisahkan
3. Circulating FBC (CFBC)
Pada CFBC dilengkapi cyclone suhu tinggi. Partikel media fluidized bed
/batubara yang belum bereaksi yg ikut aliran gas buang akan dipisahkan
di cyclone ini untuk kemudian dialirkan kembali ke boiler.
Kelebihan: Efisiensi lebih tinggi
Dapat menggunakan batubara kualitas rendah maupun bahan lain
seperti biomass, sladge, plastik, dll
Semua abu sisa pembakaran berupa fly ash yg mengalir bersama
gas buang yang nantinya bisa ditangkap dengan Electric
Precipitator
Kelemahan :
Butuh energi yang tinggi untuk membuat bed menjadi terfluidisasi
4. Slagging adalah fenomena melengketnya abu batubara pada dinding
boiler di zona radiasi yang bersuhu tinggi . Slagging terjadi bila abu
batubara yang meleleh atau bersifat lengket (sticky) terlempar dan
menempel ke dinding boiler. Slagging dapat dicegah dengan
menggunakan batubara yang mempunyai titik leleh abu tinggi dan
menerapkan metoda pembakaran (firing) yang tepat (tangential firing,
symmetrical firing) yang dapat mengarahkan sisa pembakaran (abu)
menjauhi dinding boiler di zona radiasi.
Fouling adalah fenomena melengketnya abu batubara di zona konveksi
(zona superheater dan reheater). Fouling umumnya disebabkan oleh
adanya senyawa-senyawa alkali (natrium dan kalium) di dalam abu
terbang yang mengikat partikel-partikel abu terbang sehingga
menggumpal dan menempel lebih kuat pada pipa-pipa boiler. Soot blower
harus digunakan secara periodik agar abu terbang tidak menumpuk dan
membentuk ikatan yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai