Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

PERANCANGAN PRODUK DAN PROSES


KIMIA

PRA PERANCANGAN PABRIK


AMONIUM SULFAT DENGAN REAKSI
NETRALISASI

Arisiani Melatika 21030114120057


Lya Wulandari 21030114120085
Lukman Bayu Pratama 21030114120095
Muthia Hanif 21030114120110
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan bahan-
bahan kimia semakin besar sehingga pembangunan industri
kimia perlu untuk ditumbuhkembangkan.
Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan adalah amonium
sulfat.
Saat ini pabrik yang memproduksi pupuk ini baru ada satu, yaitu
PT Petrokimia Gresik yang berkapasitas 750.000 ton/tahun.
Sedangkan berdasar data kebutuhan ammonium sulfat,
diprediksi pertumbuhan konsumsi kebutuhan akan pupuk ini
terus meningkat.
Pendirian pabrik ammonium sulfat di Indonesia dipandang masih
sangat strategis dengan alasan dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri, sekaligus mengurangi impor, menghemat devisa
negara sekaligus menambah devisa dengan melakukan ekspor ke
mancanegara, mendukung berkembangnya pabrik kimia lain
yang menggunakan ammonium sulfat sebagai bahan baku serta
membuka lapangan kerja baru, sehingga menurunkan tingkat
pengangguran.
Tujuan
Mampu menjelaskan spesifikasi bahan dan produk dalam pembuatan
Ammonium Sulfat
Mampu menjelaskan proses-proses dalam pembuatan Ammonium
Sulfat
Mampu menentukan proses yang sesuai dalam pembuatan
Ammonium Sulfat
Mampu membuat blok diagram dan flowsheet sederhana untuk
proses pembuatan Ammonium Sulfat

Manfaat
Mengetahui spesifikasi bahan dan produk dalam pembuatan
Ammonium Sulfat
Mengetahui proses proses dalam pembuatan Ammonium Sulfat
Mengetahui proses yang sesuai dalam pembuatan Ammonium Sulfat
Dapat membuat blok diagram dan flowsheet sederhana untuk proses
pembuatan Ammonium Sulfat.
PROSES PEMBENTUKAN AMONIUM
SULFAT
Reaksi Pembentukan Amonium Sulfat
Proses pembuatan amonia sulfat menggunakan bahan baku
asam sulfat dan amonia, Reaksi yang terjadi adalah:
H2SO4 + 2NH3 (NH4)2SO4 H= - 66, 64
kkal/mol

Reaksi yang terjadi di dalam rekasi tersebut bersifat eksotermis


karena menghasilkan panas sebesar 66, 64 kkal/mol. Panas yang
dilepas dari reaksi akan menaikkan suhu campuran dalam reaktor
sehingga terjadi pemekatan dan pengkristalan hasil reaksi.
Berdasarkan hasil tersebut reaktor ini disebut juga saturator atau
crystalizer. Panas yang dihasilkan oleh reaksi sebagian besar akan
menguapkan air dari larutan dalam saturator, dan sebagian kecil
panas hilang melalui dinding saturator.
Reaksi pembentukan amonium sulfat dari asam sulfat dan
amonia merupakan reaksi gas-cair yang dioperasikan pada suhu
105-1100C dan tekanan 1 atmosfer.
Macam-Macam Proses Pembuatan Etil
Asetat
Proses Merserburg
Pada proses ini, amonium sulfat diproduksi dari gipsum. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:

Gipsum [CaSO4.2H2O] atau gipsum anhidrat [CaSO4] disuspensikan ke


dalam larutan amonium karbonat di mana amonium karbonat dibentuk dari
amoniak dan karbondioksida di dalam media cair yang berupa air. Kondisi
operasi berada pada suhu 65-73 oC dan tekanan vakum.
Pada akhir reaksi (sekitar 6 sampai 9 jam), diperoleh 25% larutan amonium
sulfat dan kalsium karbonat yang mengendap. Larutan jernih yang diperoleh
kemudian dilewatkan ke evaporator untuk mengkristalkan amonium sulfat.
Kristal amonium sulfat disentrifugasi lalu dikeringkan di rotary drier,
sedangkan larutan induk (mother liquor) dikembalikan ke reaktor. Umumnya
proses ini berjalan secara batch dengan konversi amoniak sebesar 98%.
Untuk menjalankan proses ini dibutuhkan jumlah bahan dan modal yang
besar dengan ketersediaan bahan baku bisa diperoleh dari dalam negeri
(Indonesia)
Proses dari Caprolactam
Banyak ammonium sulfat diproduksi di Amerika dari berbagai
hasil samping proses kimia, salah satunya adalah
Caprolactam. Banyak Caprolactam digunakan di AS untuk
menghasilkan nylon-6. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan
amonium sulfat dari Caprolactam adalah sebagai berikut:

Reaksi tersebut berjalan secara kontinyu dengan kandungan


amonium sulfat di dalam larutan induk sebesar 35 40%.
Amonium sulfat yang diperoleh sebagai hasil samping dari
pembuatan hydroxylamine sulfat, cyclohexanone oxime, dan
campuran reaksi netralisasi caprolactam sebesar 4,5 - 5 lb
per pound caprolactam. Untuk menjalankan proses ini
dibutuhkan jumlah bahan yang sedikit dan modal yang besar
dengan ketersediaan bahan baku diperoleh dari impor
(Amerika).
3. Proses Kristalisasi dan Netralisasi
Pada proses kristalisasi dan netralisasi, uap NH3 dimasukkan
ke dalam reaktor kristalisasi dan netralisasi (disebut saturator)
yang berisi H2SO4 yang juga ditambahkan dengan air
kondensat untuk menyerap panas hasil reaksi.
Campuran diaduk dengan udara.
Tahap proses terdiri atas tahap reaksi kristalisasi dan
netralisasi, tahap pemisahan produk, tahap pengeringan
produk dan tahap penampungan produk.
Perbandingan Beberapa Proses Pembuatan
Etil Asetat
Berdasarkan rangkuman dari tabel di atas, dipilihlah
proses Kristalisasi dan Netralisasi menggunakan
bahan baku amonia dan asam sulfat. Alasan
dipilihnya proses tersebut karena

Bisa diperoleh kemurnian produk yang lebih tinggi


dibanding kemurnian produk dari proses lainnya.
Proses ini juga lebih mudah, cepat, memiliki
konversi yang lebih tinggi
Menggunakan bahan baku yang mudah didapat
Tahapan Sintesa Proses
Step 1 : Eliminate Differences in Molecular Type
1.Proses dari Caprolactam dengan reaksi yang terjadi :
C6H10O + 0,5 (NH3OH)2SO4 C6H11NO + 0,5 (NH4)2SO4 + H2O (1)
C6H11NO C6H11NO.H2SO4 (2)
C6H11NO.H2SO4 C6H11NO + (NH4)2SO4 + 2 H2O (3)
Reaksi tersebut berjalan secara kontinyu dengan kandungan amonium sulfat
di dalam larutan induk sebesar 35 40%. Amonium sulfat dari reaksi
pembentukan caprolaktam dari oksidasi toluena dengan udara menjadi asam
benzoic dan dilanjutkan dengan proses hidrogenasi dilangsungkan pada
tekanan 10 atm dan suhu 160-170 0C. Untuk menjalankan proses ini
dibutuhkan jumlah bahan yang sedikit, modal yang besar dengan
ketersediaan bahan baku diperoleh dari impor , juga tidak ekonomis karena
konsentrasi amonium sulfatnya rendah

2. Proses Merseburg dengan reaksi yang terjadi :


2NH3 + CO2 + H2O (NH4)2CO3 (4)
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O (NH4)2SO4 + CaCO3 + 2H2O (5)
Proses ini merupakan reaksi antara amonium karbonat dengan gypsum.
Konversi pada reaksi kira-kira 95% sesudah lima jam, jika gipsum bereaksi
sempurna dan suhu reaksi dijaga pada 70C. Campuran reaksi difilter untuk
memisahkan kalsium karbonat yang terbentuk dari larutan amonium sulfat
3. Proses Netralisasi

2NH3(g) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(s)

Reaksi ini bersifat irreversibel dan merupakan reaksi


eksotermis.
Pada reaksi ini amonia berfase gas dan asam sulfat berfase
cair. Reaksi berjalan pada tekanan atmoseferis dan pada suhu
sekitar 105-110oC. Gas amonia dan asam sulfat cair bereaksi
secara stoikhiometri membentuk ammonium sulfat dengan
konversi reaksi overall sebesar 98%.
Pemilihan kondisi operasi pada suhu 105-110oC dan tekanan
1 atm dengan pertimbangan bahwa pada suhu yang terlalu
tinggi asam sulfat akan membentuk aerosol dan bereaksi
dengan gas amonia menjadi amonium bisulfat [NH4HSO4].
Step 2 : Distribute The Chemical
Step 3 : Eliminate Difference in
Composition
Udara

Krital bawah
Ammonium
Kristal basah
sulfaydan Kristal
NH3 Ammonium
mother liquor ammonium
sulfat dan
sulfat Produk
mother liquor

Separato Dryer Bagging


r

H2SO4

Debu panas
ammonium sulfat
Debu untuk proses
Mother
pengangkutan
Liquor

Mother
liquor Wet
Cyclone

Debu basah
ammonium sulfat
Step 4 : Elliminate Difference in
Temperature,Pressure and Phase
Step 5 : Task Integration
Korelasi Proses dengan Heuristik
Heuristik 1 :
Memilih bahan baku dan reaksi kimia guna menghindari, atau
mengurangi penanganan dan penyimpanan bahan kimia yang
beracun dan berbahaya.
Raw material yang digunakan adalah amonia dalam fasa gas dan asam
sulfat dalam fase cair. Keduanya merupakan bahan kimia yang
berbahaya, karena itu dilakukan pencegahan terjadinya kebocoran
bahan baku dengan menempatkannya pada tangki penampung yang
kuat.

Heuristik 4 :
Gunakan purge stream untuk menyediakan jalan keluar bagi
impuritas yang terbawa dan dapat diketahui keberadaannya.
Kristal ammonium sulfat yang masih bersifat basah akan dibawa ke
unit pengeringan dan mother liquornya akan ditampung di dalam
tangki Mother Liquor. Mother liquor ini mengandung impuritas berupa
Fe maka sebelum direcycle ke saturator perlu diendakpan dulu
impuritasnya, dengan penambahan Asam Phospat. Liquid purge stream
digunakan untuk jalur pembuangan impuritas ini.
Heursitik 9 :
Pisahkan campuran zat cair dengan cara distilasi, stripping,
ekstraksi, kristalisasi,dan atau adsorpsi.
Asam sulfat dan uap amonia dimasukkan secara kontinyu ke dalam
reaktor melalui sparger sehingga terjadi reaksi dan membentuk
amonium sulfat. Gas amonia dan asam sulfat cair dimasukkan
secara terus menerus sehingga tercapai kondisi larutan jenuh.
Larutan amonium sulfat yang telah mencapai kondisi jenuh, dialiri
gas amonia dan asam sulfat secara terus menerus, sehingga akan
diperoleh kondisi lewat jenuh (super saturasi) dari larutan amonium
sulfat, yang pada akhirnya akan membentuk kristal amonium sulfat.
Kristal ammonium sulfat yang masih bersifat basah akan dibawa ke
unit pengeringan dan mother liquornya akan ditampung di dalam
tangki Mother Liquor. Mother liquor ini direcycle ke saturator.
Heursitik 12 :
Kristalkan zat anorganik dengan cara pendinginan jika
kelarutan berkurang secara drastis seiring turunnya
suhu, jika tidak, gunakan evaporasi.
Proses pengkristalan ammonium sulfat dilakukan dengan
evaporasi, dikarenakan kelarutan ammonium sulfat tidak
terlalu banyak berubah jika suhunya diturunkan.

Heursitik 17 :
Jika diinginkan hasil berupa lapisan dengan kandungan
air rendah, gunakan solid-bolw centrifugation jika
mother lquor boleh mengandung padatan, atau
gunakan centrifugal filtration jika diinginkan mother
luquor yang bersih dari padatan.
Digunakan centrifugal filtration, karena tidak diinginkan
adanya padatan pada mother liquor yang akan direcycle.
Heursitik 25 :
Gunakan Heat Exchanger tipe Shell and Tube eksternal,
jika pemanasan dibawah 750oF
Karena pemanasan berada di bawah 750oF, maka pemanasan
yang dipilih merupakan pemanasan menggunakan Heat
Exchanger dengan tipe Shell and Tube.

Heursitik 48 :
Untuk padatan lengket dan abrasif, gunakan screw
conveyor/bucket elevator. Untuk padatan tidak lengket,
dapat digunakan belt conveyor.
Kristal basah diangkut belt conveyor kemudian melalui screw
conveyor dimasukan dalam rotary dryer.
Kesimpulan
Kesimpulan
Proses yang dipilih dalam pembuatan Amonium Sulfat adalah proses
Netralisasi karena tingkat produksinya lebih tinggi, dan lebih hemat
investasi awalnya
Kondisi operasi pembuatan amnium sulfat dengan menggunakan
proses reaksi amonia dengan asam sulfat adalah 105-110 C, tekanan
1 atm.
Produk yang diperoleh adalah Ammonium Sulfat kristal.

Saran
Dalam pemilihan proses, harus ditinjau lebih lanjut, terutama
berkaitan dengan ekonomi teknik kimia.
Dalam penentuan lokasi pabrik sebaiknya memperhatikan dengan
cermat faktor primer dan sekunder
Pastikan seluruh bahan yang digunakan tahan terhadap korosi
Hitung terlebih dahulu jumlah bahan minimal yang diperlukan dalam
proses
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai