BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dan tujuan dari pendirian Dietil Malonat dari bahan baku
asam monokloroasetat adalah sebagai berikut :
3500
2933
3000
2500
1894 1902
2000
1638
Ton
1500
1000 838
500
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
Dengan nilai n = 5 maka diperoleh nilai a sebesar 2302 dan b sebesar 355,20,
sehingga diperoleh persamaan regresi y =355,20x + 2302. Berdasarkan persamaan
tersebut maka proyeksi kebutuhan impor Dietil Malonat untuk tahun-tahun
berikutnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel 1.2 dan tabel 1.3, maka ditentukan kapasitas pra rencana
pabrik pembuatan Dietil Malonat ini sebesar 12000 ton/tahun. Kapasitas ini dipilih
karena kapasitas pabrik Dietil Malonat yang sudah ada di dunia sebesar 12000
ton/tahun dari perusahaan Changzhou ComWin Fine Chemicals dan diharapkan
5
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur
Faktor-faktor pendukung pemilihan lokasi pabrik antara lain:
1. Dekat dengan pelabuhan tanjung perak (22.6 km) yang akan memudahkan
impor barang-barang kebutuhan pabrik.
2. Dekat dengan wilayah kawasan industri (Kawasan Industri Tuban (KIT),
Kawasan Industri Gresik (KIG), Java Integrated Industrial and Ports Estate
(JIIPE), Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Kawasan Industri
Maspion (KIM), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) ) sehingga
terjamin baik sarana maupun prasarana dan lebih mudah untuk proses
pemasaran.
3. Terdapat produsen bahan baku NaOH dan H2SO4 (PT Aneka Kimia Inti
(AKI))
4. Tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitarnya, baik tenaga kasar
maupun tenaga terdidik.
5. Tidak termasuk daerah subur, sehingga tidak mengganggu lahan pertanian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam monokloroasetat adalah bahan kristal tidak berwarna, yang sangat larut
dalam air dan pelarut organik. Asam monokloroasetat merupakan bahan baku
dalam proses pembuatan dietil malonate yang diumpankan ke dalam mixer
membentuk larutan asam monokloroasetat yang selanjutnya terjadi proses
pembentukan garam dengan penambahan NaOH. Asam monokloroasetat
diproduksi dengan klorinasi asam asetat atau hidrolisis trikloroetena menggunakan
asam sulfat. Kebutuhan asam monokloroasetat dalam negeri saat ini masih dipenuhi
oleh impor dari berbagai negara seperti China dan Amerika.
Sifat Fisika:
Sifat Kimia :
Asam monokloroasetat sangat reaktif dan memiliki bau yang menyengat. Asam
monokloroasetat adalah salah satu zat terpenting dalam industri kimia dan banyak
digunakan dalam proses sintesis senyawa organik. Karena sifat-sifatnya, terutama
aktivitas ikatan C-Cl, asam monokloroasetat digunakan di banyak industri seperti
produksi bahan kimia pertanian, pupuk, farmasi, kosmetik, deterjen, cat dan pernis,
kumarin, asam aminoasetat, dan asam malonat.
Natrium Hidroksida biasa disebut dengan istilah soda api atau caustic soda, yaitu
senyawa yang bersifat basa anorganik (inorganic base compound). Bentuk
kristalnya memiliki warna putih terang agak transparan, dibuat dalam bentuk flake,
pellet, atau granular. Bentuk cairnya tak memiliki warna (bening transparan).
Sifat Fisika:
Sifat Kimia:
Natrium hidroksida dapat membentuk alkali yang kuat ketika dilarutkan dalam air,
Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada
proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. Natrium hidroksida
merupakan senyawa yang tidak mudah terbakar tetapi bersifat higroskopis, dan
mampu menurunkan kelembaban udara, serta mengadsorbsi karbon dioksida (CO2)
dari udara.
2.1.3. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air memiliki dua
atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal. Dalam keadaan bebas,
Oksigen dan Hidrogen ditemukan sebagai molekul H2 dan O2. Untuk dapat
bergabung membentuk molekul air H2O maka keduanya harus bertubrukan, supaya
ikatan-ikatan yang membentuk masing-masing molekul hidrogen dan oksigen
melemah, akibatnya tidak ada lagi penghalang untuk bergabungnya atom oksigen
dan hidrogen tersebut membentuk molekul air H2O. Temperatur yang tinggi akan
berpengruh terhadap kecepatan reaksi antara molekul Hidrogen dan Oksigen.
Dengan temperatur yang tinggi akan meningkatkan energi, begitu pula dengan
kecepatan molekul-molekul yang bergerak semakin cepat sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan jumlah tubrukan antar molekul. Akibat dari semua ini,
reaksi yang terjadi berjalan semakin cepat, sehingga terbentuklah yang disebut
sebagai molekul air.
Sifat Fisika:
Sifat Kimia:
a. Kelemahan ionisasi air
Ionisasi adalah proses mengubah molekul beberapa senyawa kovalen
menjadi ion, dan air murni dianggap dari lemah terionisasi yang
memberikan ion hidrogen positif dan ion hidroksida negatif.
b. Air memiliki efek netral
Air memiliki efek netral pada kertas lakmus seperti ketika terionisasi,
memberikan jumlah yang sama ion hidrogen positif (yang bertanggung
jawab untuk properti asam), dan ion negatif (yang bertanggung jawab untuk
properti dasar).
c. Perlawanan dari air untuk dekomposisi
Air tidak terurai menjadi unsur-unsurnya (hidrogen dan oksigen) di bawah
kondisi normal atau bahkan oleh efek panas yang membantu untuk menjaga
larutan air di dalam sel organisme hidup.
Natrium sianida adalah senyawa organik dengan rumas NaCN. Senyawa ini
merupakan senyawa padat berwarna putih yang dapat larut dalam air. Pada tahun
2006, diperkirakan terdapat 500.000 ton natrium sianida yang diproduksi di seluruh
dunia.
Sifat Fisika :
Sifat Kimia:
Natrium sianida stabil pada suhu dan tekanan normal, menyerap air dari udara
membentuk sirup. Senyawa ini merupakan basa kuat, jika bereaksi dengan asam,
akan terbentuk gas hidrogen yang bersifat racun. Ketika dipanaskan dengan karbon
dioksida dari atmosfer, NaCN akan melebur tanpa diikuti peruraian. Pada proses
penyimpanan hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
2.1.5. Etanol
Etil alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil atau gugus
OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering dipakai untuk
senyawa tersebut adalah alkohol. Etanol mudah menguap, tidak berwarna, dan
bersifat polar sehingga digunakan sebagai pelarut untuk berbagai senyawa. Sifat
polar yang dimiliki oleh etanol membuat zat kimia ini sering digunakan sebagai
pelarut obat, pengawet dalam dunia medis, desinfektan serta biasanya digunakan
sebagai antidotum (senyawa yang mengurangi atau menghilangkan toksisitas)
keracunan metanol dan etilen glikol. Selain itu, etanol memiliki titik didih sebesar
78.4 °C sehingga memiliki sifat mudah terbakar.
Sifat Fisika:
Sifat Kimia:
Asam Sulfat, H2SO4, juga merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam
ini sering digunakan dalam berbagai praktikum biologi maupun kimia. Adapun
asam sulfat yang digunakan bisa konsentrat (pekat) atau encer. Dalam keadaan
encer, belum menunjukkan sifatnya sebagai oksidator, jadi masih bersifat seperti
asam-asam biasanya, seperti asam halida. Walaupun encer, larutan asam sulfat
dapat membuat kulit kita gatal. Dalam keadaan pekat, sifat oksidator dari asam ini
muncul. Asam sulfat pekat biasanya digunakan untuk reaksi senyawasenyawa
organik, karena senyawa organik lambat reaksinya. Jadi, butuh yang kuat-kuat
untuk reaksi senyawa organik tersebut (Jordan, 2011).
Sifat Fisika:
Sifat Kimia:
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam
air dari pada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah dari
pada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air
ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi
dengan keras. Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa,
menghasilkan garam sulfat. Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via
reaksi penggantian tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4
encer menyerang besi, aluminium, seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun
reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat.
Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat
dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen. Namun reaksi dengan timah
akan menghasilkan sulfur dioksida daripada hidrogen. Asam sulfat pekat
dipergunakan dalam kimia organik untuk menggantikan suatu atom hidrogen oleh
gugus asam sulfonat. Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik
dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan asam sulfonat terkait.
2.1.7. Benzena
Benzena adalah suatu senyawa organik, molekulnya tersusun atas enam atom
karbon yang berikatan dalam suatu cincin dengan satu atom hidrogen yang terikat
pada masing-masing atom karbon. Benzena adalah cairan tak berwarna, sangat
mudah terbakar dan berbau harum.
a. Rumus Molekul : C6H6
b. Bentuk Fisis : Cairan tak berwarna dan volatil
c. Berat Molekul : 78 kg/kgmol
d. Titik Didih Normal : 80,1 °C
e. Viskositas : 0,95 cp
f. Densitas : 0,885 kg / L
g. Kapasitas Panas : 0,419 Btu/lb°F
h. Konduktivitas Panas : 0,32 Btu/jft°F
i. Kelarutan (dlm 100 g air) : tidak larut dalam air
j. Kelarutan (dlm alkohol) : ∞
14
Sifat Kimia:
2.2. Produk
Dietil Malonat merupakan senyawa organik golongan ester dengan rumus molekul
CH2(COOC2H5)2 yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi,
vitamin, agrokimia dan industri bahan pewarna.
Sifat Fisika:
a. Rumus Molekul : CH2(COOC2H5)2
b. Komposisi : 99 % CH2(COOC2H5)2
c. Impuritas : 1% C6H6
d. Fase : cair ( 30 °C, 1 atm )
e. Berat Molekul : 160 kg/kgmol
f. Titik Didih Normal : 198 °C
g. Viskositas : 1,2 cp ( 30 °C )
h. Densitas : 1,055 kg / L
i. Kapasitas Panas : 0,431 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,0636 Btu/jft°F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : 2 gram (larut dalam alkohol)
Sifat Kimia:
Dietil malonat adalah turunan diester dari asam malonat, asam dikarboksilat dengan
dua gugus karboksil (-COO-) dipisahkan oleh satu gugus metilen (-CH2-). Atom
hidrogen pada karbon metilen antara dua gugus karboksil membuat senyawa ini
bersifat asam. Dietil malonat memiliki struktur yang unik, bersifat reaktif dan
berfungsi sebagai reagen untuk sintesis organik dan untuk membuat produk seperti
barbiturat, pigmen, dan bahan kimia pertanian. Dietil malonat merupakan ester
15
yang mudah menguap, memiliki aroma buah sehingga sering digunakan sebagai
pengharum dan perasa.
Asam
Penggaraman Sianifikasi Esterifikasi
Monokloroasetat
Produk (Dietil
Pemurnian Filtrasi
Malonat)
16
C4H7ClO2
ClCH2COOH
Gas CO (05 – 4 Mpa)
NaCN
KI/NaI
NaOH
Jenis NH4OH
C2H5OH
C6H15N
H2SO4
C2H5OH
C6H6
C 7 H8
Harga Rp3.838.500/kg Rp7.735.063/kg
Bahan
Baku Fase Kristal, Cair Gas, Cair
Dalam dan Luar
Ketersediaan Dalam dan Luar Negeri
Negeri
Toksik
Toksik
1880 ppm
110 – 135 ppm
Toksisitas (Causes damage to organs
(Fatal, or
through prolonged or repeated
dangerous to life)
exposure)
Berdasarkan data perbandingan proses tabel 2.1 dipilih proses sianida dengan
alasan :
1. Harga bahan baku lebih murah dengan selisih Rp 3.896.563
2. Tidak memerlukan katalis
3. Kondisi operasi yang lebih mudah dicapai, yaitu suhu 70 oC dan tekanan
101.325 Kpa
4. Nilai konversi yang lebih besar, 90%
5. Kemurnian yang didapat lebih tinggi, 99%
6. Termasuk proses yang umum digunakan di industri
18
BAB III
RANCANGAN PABRIK
3.1.Tahapan Proses
Proses pembuatan Dietil Malonat dengan proses sianida menggunakan
bahan baku asam monokloroasetat meliputi tahap-tahap berikut :
1 atm dan kondisi eksotermis. Untuk menjaga agar suhu dalam reaktor
konstan, maka reaktor dilengkapi jaket pendingin.
c. Tahap Pemurnian
Larutan hasil Reaktor Esterifikasi dialirkan ke Mixer M-03 untuk dicampur
dengan benzene make-up dan benzene recycle dari hasil atas Menara Destilasi.
Kemudian larutan hasil pencampuran ini dialirkan ke dalam Netralizer N-01
untuk dinetralkan dengan NaOH 40%, kemudian dialirkan ke Dekanter D-01
untuk memisahkan fase organik (CH2(COOC2H5)2, C2H5OH, C6H6), dan fase
non-organiknya (Na2SO4, (NH4)2SO4, CNCH2COONa, NaCl, ClCH2COONa,
NaCN, ClCH2COOH, H2O). Hasil bawah Dekanter D-01 dialirkan ke Unit
Pengolahan Limbah UP. Hasil atas Dekanter yang berupa fase organik dipompa
menuju ke HE-01 untuk menaikkan suhunya menjadi 94oC, selanjutnya
diumpankan ke Menara Distilasi MD-01. Hasil atas Menara Distilasi MD-01
yang berupa Benzene, Etanol, dan Dietil Malonat dikembalikan ke Mixer M-03.
Hasil bawah berupa 99% Dietil Malonat dan 1% benzene didinginkan dalam
HE-02 dan selanjutnya disimpan dalam Tangki Penyimpanan TP-05.
20
3.2.Langkah Proses
3.2.1. Diagram Blok Proses
NaOH 40 %
ClCH2COOH
H2 O M-01 C6H6
R-100
C2H5OH
C6H6
ClCH2COONa CH2(COOC2H5)2
H2O
ClCH2COOH M-03
NaCN NaOH
CH2(COOC2H5)2
(NH4)2SO4
H2O ClCH2COOH
M-02 R-200 ClCH2COONa
C2H5OH
MD
CNCH2COONa
C2H5OH C6H6
CNCH2COONa CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
H2SO4
NaCl (NH4)2SO4
NaCl
ClCH2COONa ClCH2COOH
NaCN
NaCN ClCH2COONa D
H2O
H2O CNCH2COONa
Na2SO4
ClCH2COOH C2H5OH
C6H6 CH2(COOC2H5)2
NaOH H2SO4
(NH4)2SO4 C6H6
NaCl
H2SO4 98 % ClCH2COOH CH2(COOC2H5)2 99%
NaCN
ClCH2COONa
R-300 H2 O (NH4)2SO4
CNCH2COONa
C2H4OH 95 % Na2SO4 ClCH2COOH
C2H5OH
N NaCl ClCH2COONa
NaOH 40 %
NaCN CNCH2COONa
H2O C2H5OH
Na2SO4 NaCl
C6H6 NaCN
H2O
Na2SO4
Gambar 3.1 Diagram Blok Proses Pembentukan Dietil Malonat dari Asam Monokloroasetat dengan Proses Sianida
21
Gambar 3.2 Proses Flow Diagram Pembentukan Dietil Malonat dari Asam Monokloroasetat dengan Proses Sianida
22
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 8,232 m
o Tinggi : 22,256 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 8,232 m
o Tinggi : 0,775 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 6,402 m
o Tinggi : 0,626 m
o Tebal : 0,1875 in
34
Kondisi Operasi :
- Suhu : 50 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju alir massa (F) : 1507,613 kg/jam
- Volume Tangki : 1236,663 m3
35
Ukuran :
- Silinder:
o Diameter : 6,098 m
o Tinggi : 2,287 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup:
o Diameter : 6,098 m
o Tinggi : 0,422 m
o Tebal : 0,25 in
3.5.6 Mixer [M-01]
Fungsi : Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 0,505 m3
- Diameter tangki : 0,752 m
- Tinggi tangki : 1,497 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,251 m
- Lebar Baffle : 0,075 m
- Kecepatang pengaduk : 320 rpm
- Power : 2 Hp
36
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 2,057 m3
- Diameter tangki : 1,219 m
- Tinggi tangki : 2,329 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 4 blade
- Diameter pengaduk : 0,403 m
- Lebar Baffle : 0,121 m
- Kecepatang pengaduk : 125 rpm
- Power : 1½ Hp
- Tebal Dinding : 1 in
- Tebal Head : 0,5 in
- Diameter Jaket : 2,129 m
- Tinggi Jaket : 6,672 m
Dimensi Pengaduk :
- Jenis Pengaduk : Turbin dengan 2
blade
- Diameter Pengaduk : 0,680 m
- Lebar Baffle : 0,116 m
- Kecepatan Pengaduk : 940,56 rpm
- Power : 11,589 Hp
Ukuran :
- Volume tangki : 1,437 m3
- Diameter tangki : 0,98 m
- Tinggi tangki : 2,356 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebal head : 0,1875 in
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,1 atm
- UC : 975,1 BTU/jam ft2 oF
- UD : 48,35 BTU/jam ft2 oF
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C
42
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
Ukuran :
- Panjang Bangunan: 10 m
- Lebar Bangunan : 10 m
- Tinggi Bangunan : 6 m
3.5.22 Hopper-01
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01 ke
Mixer-01
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,827 m
- Tinggi Silinder : 2,436 m
- Tinggi Kerucut : 1,582 m
46
3.5.23 Hopper-02
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN
dari Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,521 m
- Tinggi Silinder : 2,028 m
- Tinggi Kerucut : 1,317 m
3.5.24 Screw Conveyor [SC-01]
Fungsi : Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01.
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Panjang : 10 ft
- Tinggi Silinder : 16 in
- Putaran : 50 rpm
- Power : 5 Hp
3.5.25 Screw Conveyor [SC-02]
Fungsi : Mengumpankan NaCN dari Hopper-02 ke
Mixer 02.
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Panjang : 10 ft
- Tinggi Silinder : 16 in
- Putaran : 50 rpm
- Power : 5 Hp
47
3.5.26 Pompa
Mengalirkan Fluida Debit Head Power
Kode Tipe 3
Dari Ke (m /jam) (ft) (Hp)
P-01 Penjual TP-01 Centrifugal Pump 1,117 23,85 1/2
P-02 Penjual TP-02 Centrifugal Pump 1,669 34,25 1/2
P-03 TP-02 R-300 Centrifugal Pump 1,699 13,16 1/2
P-04 Penjual TP-03 Centrifugal Pump 0,698 22,57 1/2
P-05 Penjual TP-04 Centrifugal Pump 20,442 3,93 1/2
P-06 Utilitas M-01 Centrifugal Pump 1,302 1,64 1/2
P-07 Utilitas M-02 Centrifugal Pump 1,117 27,13 1/2
P-08 TP-01 R-100 Centrifugal Pump 0,259 18,6 1/2
P-09 M-01 R-100 Centrifugal Pump 2,019 18,6 1/2
P-10 R-100 R-200 Centrifugal Pump 20,002 18,76 1
P-11 M-02 R-200 Centrifugal Pump 1,800 13,16 1/2
P-12 R-200 R-300 Centrifugal Pump 4,959 13,17 1/2
P-13 TP-03 R-300 Centrifugal Pump 0,683 13,16 1/2
P-14 R-300 M-03 Centrifugal Pump 7,744 4,39 1/2
P-15 C6H6 M-03 Centrifugal Pump 2,024 4,36 1/2
P-16 M-03 N Centrifugal Pump 8,226 5,87 1/2
P-17 N D Centrifugal Pump 8,433 5,87 1/2
P-18 D UPL Centrifugal Pump 4,891 6,57 1/2
P-19 N MD Centrifugal Pump 3,732 16,15 1/2
P-20 AC MD Centrifugal Pump 2,670 9,85 1/2
P-21 MD TP-05 Centrifugal Pump 1,718 34.25 1/2
P-22 TP-05 Konsumen Centrifugal Pump 1,718 6,56 1/2
Keterangan :
A : Anion exchanger DA : Deaerator
BU-01 : Bak penggumpal K : Kation exchanger
BU-02 : Bak saringan pasir TU-01 : Tangki air bersih
CL : Clarifier TU-02 : Tangki demin
CT : Cooling tower
Gambar 3.3 Proses Pengolahan Air
Kebutuhan air perusahaan di ambil dari air sungai yang telah melalui
serangkaian proses pengolahan air (gambar 3.3) agar siap pakai. Air sungai
dialirkan ke bak penampung awal melewati bar screen untuk menyaring kotoran-
kotoran berukuran besar. Dalam bak penampung awal (BU-01), partikel padatan
yang terikut akan terendapkan sebagai lumpur. Kemudian ditambahkan koagulan
[Al2(SO4)3]. Gumpalan kotoran yang terbentuk dipisahkan dalam clarifier (CL).
Air selanjutnya air dialirkan melalui saringan pasir (sand filter) (BU-02) untuk
penjernihan lebih lanjut, hasilnya ditampung dalam tangki penampung air (TU-01).
Air dari tangki penampung ini sebagian digunakan untuk keperluan umum dan air
proses, sebagian lagi diproses lebih lanjut sebagai air umpan boiler dan air
pendingin.
49
dan recovery melalui cooling tower sebesar 90% sehingga dibutuhkan make-
up air pendingin proses sebanyak 1250,682 kg/jam.
organisasi yang baik, salah satunya sistem line and staff. Pada sistem ini, garis
kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian
tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja.
Direktur Teknik dan Produksi dibantu oleh tiga orang kepala bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Teknik
Tugas : Membantu jalannya pabrik secara teknik yang meliputi
pemeliharaan alat, bengkel, gudang dan perlengkapan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro / Teknik mesin
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Teknik dibantu oleh dua orang Kepala Seksi :
a. KASI Gudang dan perlengkapan, dibantu oleh 4 orang karyawan staf
dan shif.
b. KASI Pemeliharaan dan Bengkel, dibantu oleh 8 orang karyawan staf
dan shif.
56
2. Cuti
- Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja
dalam 1 tahun.
- Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter.
3. Pakaian kerja
Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam dan sarung
tangan). Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3
pasang untuk setiap tahunnya.
4. Pengobatan
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang
diakibatkan oleh kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan
undangundang yang berlaku.
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak
disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan.
5. Fasilitas Asuransi
Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan
tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
6. Penyediaan sarana transportasi/bus karyawan.
7. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.
8. Fasilitas kendaraan untuk para manajer bagi karyawan pemasaran dan
pembelian.
9. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
setiap satu tahun sekali.
10. Bonus 1% dari keuntungan perusahaan akan didistribusikan untuk seluruh
karyawan.
59
Kel. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Shiff
A I I I I I - - II II II II II - III
B - - II II II II II - III III III III III -
C II II - III III III III III - - I I I I
D III III III - - I I I I I - - II II
Keterangan :
A, B, C, D = Kelompok kerja Shift
123 … = Hari ke- 1 2 3…
I, II, III = Jam Shift
60
Keterangan:
A : Akumulator MD : Menara Destilasi
CR : Ruang Kontrol N : Netralizer
H1 : Heater R : Accumulator
H2 : Cooler R-100 : Reaktor Penggaraman
M-01 : Mixer 01 R-200 : Reaktor Sianifikasi
M-02 : Mixer 02 R-300 : Reaktor Esterifikasi
M-03 : Mixer 03
Skala 1 : 1000
JALAN RAYA
Gambar 3.5 Tata Letak Pabrik
Keterangan :
1. Pos Jaga 8. Generator 15. Control Room
2. Taman 9. Gedung Olah Raga 16. Area Utilitas
3. Kantor 10. Tanah Lapang 17. Area Proses
4. Area Parkir 11. Pemadam Kebakaran 18. Tank Farm
5. Kantin 12. Laboratorium 19. Area Perluasan
6. Klinik 13. Bengkel
7. Mushola 14. Gudang
63
BAB IV
ANALISIS EKONOMI
4.1 Pendahuluan
Evaluasi ekonomi prarancangan pabrik dietil malonat dari bahan baku asam
monokloroasetat meliputi penentuan harga alat, investasi biaya operasi, biaya
manufacturing, dan Analisa kelayakan potensial ekonomi. Evaluasi kelayakan
ekonomi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Modal (Total Capital Investment)
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal kerja (Working Capital Investment)
2. Biaya Produksi (Total Production Cost)
a. Biaya Operasi (Manufacturing Cost)
b. Pengeluaran Umum (General Cost)
3. Analisa Kelayakan Ekonomi
a. Percent return on investment (ROI)
b. Pay out time (POT)
c. Break event point (BEP)
d. Internal Rate of Return (IRR)
Data x y x2 y2 Xy
1 2013 1552,8 4052169 2411187,8 3125786,4
2 2014 1566,9 4056196 2455175,6 3155736,6
3 2015 1598,1 4060225 2553923,6 3220171,5
4 2016 1582,3 4064256 2503673,3 3189916,8
5 2017 1593,7 4068289 2539879,7 3214492,9
Total 10075 7893,8 20301135 12463840,0 15906104,2
65
n . (Σ xy) - (Σ x) (Σ y) 486
m= = = 9,72
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50
Berdasarkan persamaan di atas, maka didapatkan nilai cost index pada tahun
2022 yaitu 1646,8. Persiapan pembangungan pabrik dietil malonate direncakan
akan dimulai pada tahun 2022, sehingga perhitungan harga harga peralatan yang
digunakan pada basis tahun 2022 dan sumber lainnya dengan nilai index yang
disesuaikan. Berikut adalah harga peralatan yang digunakan:
Biaya Langsung
1. Harga Alat ( E ) 100% E Rp 96.335.853.746,45
2. Instalasi 43% E Rp 41.424.417.110,97
3. Perpipaan 36% E Rp 34.680.907.348,72
4. Instrumentasi 15% E Rp 14.450.378.061,97
5. Penataan halaman 10% E Rp 9.633.585.374,64
6. Listrik 10% E Rp 9.633.585.374,64
7. Tanah 6% Harga Tanah Rp 151.351.200,00
8. Bangunan 18% Harga Bangunan Rp 540.540.000,00
9. Fasilitas pelayanan 30% E Rp 28.900.756.123,93
Total biaya langsung (BL) Rp235.751.374.341,33
Biaya Tidak Langsung
1. Engineering dan 20% (5% BL) Rp 2.357.513.743,41
Construction
2. Biaya Konstruksi 34% (10% BL) Rp 8.015.546.727,61
Total biaya tidak langsung (BTL) Rp 10.373.060.471,02
Biaya kontraktor 2% (BL+BTL) Rp 4.922.488.696,25
Biaya tak terduga 10% (BL+BTL) Rp 24.612.443.481,24
Total biaya tidak langsung 2 (BTL2) Rp 29.534.932.177,48
Total Fixed Capital Investment (FCI) Rp246.124.434.812,35
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total
dalam pendirian pabrik.
- ROI 15 %, resiko pengembalian modal rendah
- 15 % ROI 45 %, resiko pengembalian modal rata-rata
- ROI 45 %, resiko pengembalian modal tinggi
71
6,000,000,000,000
4,000,000,000,000
3,000,000,000,000
Variable Cost
2,000,000,000,000
1,000,000,000,000
Fixed Cost
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
BEP = 12%
Kapasitas ( % )
Gambar 4.1 Grafik Break Event Point
73
BAB V
KESIMPULAN
Pra rancangan pabrik Dietil Malonat dari bahan baku asam monokloroasetat
dengan kapasitas 12000 ton/tahun menghasilkan Dietil Malonat dengan kemurnian
99% sebanyak 1492,5373 Kg/j dengan membutuhkan bahan baku 1085,2938 Kg/J
ClCH2COOH, pada reaksi peggaraman dibutuhkan 459,7449 Kg/j NaOH,
562,7449 NaCN pada reaksi sianifikasi, 1012,940 Kg/j H2SO4 dan 1056,5823 Kg/j
C2H5OH pada reaksi esterifikasi, serta dibutuhkan C6H6 sebagai make up
sebanyak 15,0761 Kg/j. Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Industri Berbek,
Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur
Dari evaluasi teknik maupun ekonomi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Lingkup pra-rancangan : Pra-Rancangan Pabrik Dietil Malonat
2. Bahan Baku : Asam monokloroasetat
3. Pemilihan Proses : Proses Sianida
4. Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas ( PT )
5. Analisa Ekonomi :
BEP : 12 % kapasitas
ROI : 80,18 %
POT : 1,21 Tahun
DCF-ROR/IRR : 54,037 %
DAFTAR PUSTAKA
Aries, RS, and Newton, RD, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, 1st ed,
McGraw-Hill Book Company, New York
Bakhurst, JR and Harker, JH, 1983, Process Plant Design, Heinemann Education
Book, London
Brown, GG, 1958, Unit Operation, John Wiley and Sons, New York
Brownell,LE, and EH Young, 1979, Process Equipment Design, 1st ed, Willey
Eastern Limited, New Delhi
Coulson, JM, and Richardson, JF, 1983, Chemical Engineering , vol 6, 1st ed,
Pergamon Press, Oxford
Kirk, RE, and Othmer, DF, 1951, Encyclopedia of Chemical Technology , The
Interscience Encyclopedia Inc, New York
Ludwig, EE, 1964, Design for Chemical and Petrochemical Plants, vol 1, 1st ed,
Gulf Publishing Company, Houston, Texas
Perry RH and Green D 198 Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 6th ed
Mc Graw Hill Book Co, New York
Peter, MS, and Timmerhaus, KD, 1968, Plant Design Economics for Chemical
Engineers, 2nd ed, Mc graw Hill Book Co, New York
Rase, HF, 1977, Chemical Reactor Design for Process Plants, John Wiley and Sons,
New York
Rase, HF, and Barrow, MH, 1957, Project Engineering of Process Plant, John Wiley
and Sons, New York
Ross, HAand Bibbins, FE, 1937, Esterification Manufacture of Malonic Ester, Ind
Eng Chem, 29, 1341-1343
Schweitzer, PA, 1979, Hand Book of Separation Techniques for Chemical
Engineering, McGraw-Hill Book Co Inc, New York
Ulrich, GD, 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Son Inc, New York