SKRIPSI
OLEH:
ANNISSA MEUTIA
2019710450160
SRI MARDONA
2019710450114
JAKARTA
MEI 2021
UNIVERSITAS JAYABAYA
SKRIPSI
ANNISSA MEUTIA
2019710450160
SRI MARDONA
2019710450114
JAKARTA
MEI 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui di : Jakarta
23 Mei 2021
Tanggal : ………………..
Pembimbing
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ……………………………….(………………………..)
Penguji II : ……………………………….(………………………..)
Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ………………..
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ………………..
(…………………………….)
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik Jurusan Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Indutri Universitas
Jayabaya. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1) Ibu Mubarokah N Dewi S.T., M.T selaku dosen pembimbing yang
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
3) Mas Donny Satria Bhuana dan Sahabat yang telah banyak membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan Ilmu Teknik Kimia.
1. ……………….
2. ……………….
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
viii
Lampiran A : Perhitungan Neraca Massa ............................................ 70
Lampiran B : Perhitungan Neraca Panas ............................................. 95
Lampiran C : Perhitungan Spesifikasi Alat ......................................... 125
Lampiran D : Perhitungan Utilitas ....................................................... 262
Lampiran E : Perhitungan Ekonomi ..................................................... 310
Biodata Penulis ...................................................................................... 322
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur 5
Gambar 3.1 Diagram Blok Proses .................................................................. 14
Gambar 3.2 Process Flow Diagram................................................................ 15
Gambar 3.3 Tata Letak Pabrik ........................................................................ 53
Gambar 3.4 Tata Letak Alat Proses ............................................................... 55
Gambar 4.1 Grafik Break Event Point ............................................................. 62
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dan tujuan dari pendirian Dietil Malonat dari bahan baku
asam monokloroasetat adalah sebagai berikut :
1
1.2.2. Maksud dan Tujuan Khusus :
- Memenuhi kebutuhan Dietil Malonat untuk industi dalam maupun luar
negeri;
- Mengurangi kebutuhan impor dari negara lain terhadap Dietil Malonat;
- Mendapatkan profit;
- Meningkatkan devisa negara melalui ekspor hasil produk;
- Dapat memberikan peluang lapangan kerja di wilayah sekitar pabrik;
2018 838
2019 1902
Sumber : 1) Badan Pusat Statistik
2) Commodities Intelligence Centre (https://wwwcic-tpcom)
2
Tabel 1.2 Analisa Regresi Linier untuk Impor Dietil Malonat
Dengan nilai n = 5 , maka diperoleh nilai a sebesar 2302 dan b sebesar 355,20,
sehingga diperoleh persamaan regresi y =355,20x + 2302. Berdasarkan persamaan
tersebut maka proyeksi kebutuhan impor Dietil Malonat untuk tahun-tahun
berikutnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Proyeksi kebutuhan Dietil Malonat melalui impor dari negara lain akan
meningkat dari tahun ke tahun sebesar 200 ton, sebagai pertimbangan pada pasar
global industri Dietil Malonat terbilang cukup baik. Dengan produksi utama global
Dietil Malonat terkonsentrasi di China yang memegang produksi pasar hingga
3
39,25% pada tahun 2015. Berdasarkan riset pasar US pasar global produksi Dietil
Malonat dapat berkembang sebesar 3,8% untuk 5 tahun kedepan.
Dalam perencanaan kapasitas produksi Dietil Malonat juga
memperhitungkan kapasitas produksi pabrik yang telah ada. Pabrik yang
memproduksi Dietil Malonat diuraikan pada Tabel 1.4 berikut:
Berdasarkan data proyeksi pada tabel 1.3 dan kapasitas pabrik pada tabel
1.4, maka ditentukan kapasitas pra rencana pabrik pembuatan Dietil Malonat ini
sebesar 12000 ton/tahun. Kapasitas ini dipilih karena kapasitas pabrik Dietil
Malonat yang sudah ada di dunia sebesar 12000 ton/tahun dari perusahaan
Changzhou ComWin Fine Chemicals dan diharapkan akan memenuhi seluruh
kebutuhan dalam negeri sehingga tidak diperlukan mengimpor Dietil Malonate.
4
2. Pemasaran
Dietil alonat merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh banyak industri
baik sebagai bahan pembantu atau sebagai bahan utama. Sehingga
diusahakan pendirian pabrik dilakukan di suatu kawasan industri.
3. Ketersediaan Energi dan Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu pabrik, baik
untuk proses, pendingin, atau kebutuhan lainnya. Sumber air biasanya
berupa sungai, air laut, atau danau. Energi merupakan faktor utama dalam
operasional pabrik.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan pelaku dari proses produksi. Ketersediaan tenaga
kerja yang terampil dan terdidik akan memeperlancar jalannya proses
produksi.
5. Kondisi Geografis dan Sosial
Letak pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari gangguan bencana
alam (banjir, gempa bumi, dll). Kebijakan pemerintah setempat juga turut
mempengaruhi lokasi pabrik yang akan dipilih. Kondisi sosial masyarakat
diharapkan memberi dukungan terhadap operasional pabrik.
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur
5
Faktor-faktor pendukung pemilihan lokasi pabrik antara lain:
1 Dekat dengan pelabuhan yang akan memudahkan impor barang-barang
keutuhan pabrik.
2 Dekat dengan sumber bahan baku lokal (NaOH dan H2SO4).
3 Sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
4 Tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitarnya, baik tenaga kasar maupun
tenaga terdidik.
5 Penyediaan air terjaga kelangsungannya karena dekat dengan Sungai Porong
atau bisa dikoordinasi dengan pihak pengelola kawasan.
6 Bukan daerah subur, sehingga tidak mengganggu lahan pertanian.
7 Berada di tengah-tengah daerah pemasaran produk (pabrik farmasi).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat Fisika:
7
i. Kapasitas Panas : 0,363 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,2 Btu/jft2 °F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : 614 gram
Sifat Kimia :
Natrium Hidroksida biasa disebut dengan istilah soda api atau caustic soda,
yaitu senyawa yang bersifat basa anorganik (inorganic base compound).
Bentuk kristalnya memiliki warna putih terang agak transparan, dibuat
dalam bentuk flake, pellet, atau granular. Bentuk cairnya tak memiliki
warna (bening transparan).
Sifat Fisika:
8
Sifat Kimia:
Natrium hidroksida dapat membentuk alkali yang kuat ketika dilarutkan
dalam air, Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara
eksotermis. Natrium hidroksida merupakan senyawa yang tidak mudah
terbakar tetapi bersifat higroskopis, dan mampu menurunkan kelembaban
udara, serta mengadsorbsi karbon dioksida (CO2) dari udara.
2.1.3. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.
Dalam keadaan bebas, Oksigen dan Hidrogen ditemukan sebagai molekul
H2 dan O2. Untuk dapat bergabung membentuk molekul air H2O maka
keduanya harus bertubrukan, supaya ikatan-ikatan yang membentuk
masing-masing molekul hidrogen dan oksigen melemah, akibatnya tidak
ada lagi penghalang untuk bergabungnya atom oksigen dan hidrogen
tersebut membentuk molekul air H2O. Temperatur yang tinggi akan
berpengruh terhadap kecepatan reaksi antara molekul Hidrogen dan
Oksigen. Dengan temperatur yang tinggi akan meningkatkan energi, begitu
pula dengan kecepatan molekul-molekul yang bergerak semakin cepat
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah tubrukan antar
molekul. Akibat dari semua ini, reaksi yang terjadi berjalan semakin cepat,
sehingga terbentuklah yang disebut sebagai molekul air.
Sifat Fisika:
a. Rumus Molekul : H2 O
b. Fase : cair ( 25°C, 1 atm )
c. Berat Molekul : 18,02 kg/kgmol
d. Titik Didih Normal : 100 °C
e. Viskositas : 1 cp
f. Densitas : 1 kg / L
g. Kapasitas Panas : 1 Btu/lb°F
h. Konduktivitas Panas : 0,343 Btu/jft°F
9
Sifat Kimia:
a. Kelemahan ionisasi air
Ionisasi adalah proses mengubah molekul beberapa senyawa kovalen
menjadi ion, dan air murni dianggap dari lemah terionisasi yang
memberikan ion hidrogen positif dan ion hidroksida negatif.
b. Air memiliki efek netral
Air memiliki efek netral pada kertas lakmus seperti ketika terionisasi,
memberikan jumlah yang sama ion hidrogen positif (yang bertanggung
jawab untuk properti asam), dan ion negatif (yang bertanggung jawab
untuk properti dasar).
c. Perlawanan dari air untuk dekomposisi
Air tidak terurai menjadi unsur-unsurnya (hidrogen dan oksigen) di
bawah kondisi normal atau bahkan oleh efek panas yang membantu
untuk menjaga larutan air di dalam sel organisme hidup.
Natrium sianida adalah senyawa organik dengan rumas NaCN. Senyawa ini
merupakan senyawa padat berwarna putih yang dapat larut dalam air. Pada
tahun 2006, diperkirakan terdapat 500.000 ton natrium sianida yang
diproduksi di seluruh dunia.
Sifat Fisika :
10
Sifat Kimia:
Natrium sianida stabil pada suhu dan tekanan normal, menyerap air dari
udara membentuk sirup. Senyawa ini merupakan basa kuat, jika bereaksi
dengan asam, akan terbentuk gas hidrogen yang bersifat racun. Ketika
dipanaskan dengan karbon dioksida dari atmosfer, NaCN akan melebur
tanpa diikuti peruraian. Pada proses penyimpanan hindari panas, nyala api,
percikan dan sumber api lain.
2.1.5. Etanol
Etil alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil
atau gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering
dipakai untuk senyawa tersebut adalah alkohol. Etanol mudah menguap,
tidak berwarna, dan bersifat polar sehingga digunakan sebagai pelarut untuk
berbagai senyawa. Sifat polar yang dimiliki oleh etanol membuat zat kimia
ini sering digunakan sebagai pelarut obat, pengawet dalam dunia medis,
desinfektan serta biasanya digunakan sebagai antidotum (senyawa yang
mengurangi atau menghilangkan toksisitas) keracunan metanol dan etilen
glikol. Selain itu, etanol memiliki titik didih sebesar 78.4 °C sehingga
memiliki sifat mudah terbakar.
Sifat Fisika:
11
Sifat Kimia:
Asam Sulfat, H2SO4, juga merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.
Asam ini sering digunakan dalam berbagai praktikum biologi maupun
kimia. Adapun asam sulfat yang digunakan bisa konsentrat (pekat) atau
encer. Dalam keadaan encer, belum menunjukkan sifatnya sebagai
oksidator, jadi masih bersifat seperti asam-asam biasanya, seperti asam
halida. Walaupun encer, larutan asam sulfat dapat membuat kulit kita gatal.
Dalam keadaan pekat, sifat oksidator dari asam ini muncul. Asam sulfat
pekat biasanya digunakan untuk reaksi senyawasenyawa organik, karena
senyawa organik lambat reaksinya. Jadi, butuh yang kuat-kuat untuk reaksi
senyawa organik tersebut (Jordan, 2011).
Sifat Fisika:
12
Sifat Kimia:
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke
dalam air dari pada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih
rendah dari pada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya,
sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat
mendidih dan bereaksi dengan keras. Sebagai asam, asam sulfat bereaksi
dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Asam sulfat bereaksi
dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan
gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang besi, aluminium,
seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan
tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan
tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat
dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen. Namun reaksi dengan
timah akan menghasilkan sulfur dioksida daripada hidrogen. Asam sulfat
pekat dipergunakan dalam kimia organik untuk menggantikan suatu atom
hidrogen oleh gugus asam sulfonat. Asam sulfat menjalani reaksi substitusi
aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan
asam sulfonat terkait.
2.1.7. Benzena
Benzena adalah suatu senyawa organik, molekulnya tersusun atas enam
atom karbon yang berikatan dalam suatu cincin dengan satu atom hidrogen
yang terikat pada masing-masing atom karbon. Benzena adalah cairan tak
berwarna, sangat mudah terbakar dan berbau harum.
a. Rumus Molekul : C6H6
b. Bentuk Fisis : Cairan tak berwarna dan volatil
c. Berat Molekul : 78 kg/kgmol
d. Titik Didih Normal : 80,1 °C
e. Viskositas : 0,95 cp
f. Densitas : 0,885 kg / L
g. Kapasitas Panas : 0,419 Btu/lb°F
h. Konduktivitas Panas : 0,32 Btu/jft°F
i. Kelarutan (dlm 100 g air) : tidak larut dalam air
13
j. Kelarutan (dlm alkohol) : ∞
Sifat Kimia:
2.2. Produk
Sifat Fisika:
a. Rumus Molekul : CH2(COOC2H5)2
b. Komposisi : 99 % CH2(COOC2H5)2
c. Impuritas : 1% C6H6
d. Fase : cair ( 30 °C, 1 atm )
e. Berat Molekul : 160 kg/kgmol
f. Titik Didih Normal : 198 °C
g. Viskositas : 1,2 cp ( 30 °C )
h. Densitas : 1,055 kg / L
i. Kapasitas Panas : 0,431 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,0636 Btu/jft°F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : 2 gram (larut dalam alkohol)
Sifat Kimia:
Dietil malonat adalah turunan diester dari asam malonat, asam dikarboksilat
dengan dua gugus karboksil (-COO-) dipisahkan oleh satu gugus metilen
(-CH2-). Atom hidrogen pada karbon metilen antara dua gugus karboksil
membuat senyawa ini bersifat asam. Dietil malonat memiliki struktur yang
unik, bersifat reaktif dan berfungsi sebagai reagen untuk sintesis organik
14
dan untuk membuat produk seperti barbiturat, pigmen, dan bahan kimia
pertanian. Dietil malonat merupakan ester yang mudah menguap, memiliki
aroma buah sehingga sering digunakan sebagai pengharum dan perasa.
15
2.4. Pemilihan Proses
16
BAB III
RANCANGAN PABRIK
3.1.Tahapan Proses
Proses pembuatan Dietil Malonat dengan proses sianida menggunakan
bahan baku asam monokloroasetat meliputi tahap-tahap berikut :
17
eksotermis. Untuk menjaga agar suhu dalam reaktor konstan, maka reaktor
dilengkapi jaket pendingin.
c. Tahap Pemurnian
Larutan hasil Reaktor Esterifikasi dialirkan ke Mixer M-03 untuk dicampur
dengan benzene make-up dan benzene recycle dari hasil atas Menara Destilasi.
Kemudian larutan hasil pencampuran ini dialirkan ke dalam Netralizer N-01
untuk dinetralkan, kemudian dialirkan ke Dekanter D-01 untuk memisahkan fase
organic dan fase non-organiknya. Hasil atas Dekanter yang berupa fase organic
dipompa menuju ke HE-01 untuk menaikkan suhunya untuk selanjutnya
diumpankan ke Menara Distilasi MD-01. Hasil atas Menara Distilasi MD-01
yang berupa Benzene, Etanol, dan Dietil Malonat direcycle ke Mixer M-03.
Sedangkan hasil bawah berupa Dietil Malonat 99% didinginkan dalam HE-02
dan selanjutnya disimpan dalam Tangki Penyimpan TP-05 Hasil bawah
Dekanter D-01 dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah UP.
18
3.2.Langkah Proses
3.2.1. Diagram Blok Proses
NaOH 40 %
ClCH2COOH
H2 O M-01 C6H6
R-100
C2H5OH
C6H6
ClCH2COONa CH2(COOC2H5)2
H2O
ClCH2COOH M-03
NaCN NaOH
CH2(COOC2H5)2
(NH4)2SO4
H2O ClCH2COOH
M-02 R-200 ClCH2COONa
C2H5OH
MD
CNCH2COONa
C2H5OH C6H6
CNCH2COONa CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
H2SO4
NaCl (NH4)2SO4
NaCl
ClCH2COONa ClCH2COOH
NaCN
NaCN ClCH2COONa D
H2O
H2O CNCH2COONa
Na2SO4
ClCH2COOH C2H5OH
C6H6 CH2(COOC2H5)2
NaOH H2SO4
(NH4)2SO4 C6H6
NaCl
H2SO4 98 % ClCH2COOH CH2(COOC2H5)2 99%
NaCN
ClCH2COONa
R-300 H2 O (NH4)2SO4
CNCH2COONa
C2H4OH 95 % Na2SO4 ClCH2COOH
C2H5OH
N NaCl ClCH2COONa
NaOH 40 %
NaCN CNCH2COONa
H2O C2H5OH
Na2SO4 NaCl
C6H6 NaCN
H2O
Na2SO4
19
3.2.2 Proses Flow Diagram
Flow Process Diagram Pra Rancangan Pabrik Dietil Malonat dari Asam Monokloro Asetat dengan Proses Sianida Kapasitas 12.000 Ton/Tahun
KETERANGAN GAMBAR
1
1
30 1
30
VR VR PC
80,68
AC : ACCUMULATOR
7
13
FC 18 CD-01 CD : CONDENSER
FC
HE : HEAT EXCHANGER
Air MD : MENARA DISTILASI
FI FRC TC
MD-01
N : NETRALISER
TP-04 1 D : DEKANTER
TP-01 AC-01 LC
LI C6H6 LI
M : MIXER
NaOH 40 % 1
R : REAKTOR
70 2
P-05 P-15 P-01 P-08
FC RB : REBOILER
12
TP : TANGKI PENYIMPAN
Air LC LC P-20 BC : BELT CONVEYOR
3 H : HOPPER
1
30 R-100 M-03 SC : SCREW FEEDER
16 P : POMPA
TC 4
UPL : UNIT PENGOLAHAN LIMBAH
FRC : FLOW RATIO CONTROLLER
1
P-10 P-16 FC : FLOW CONTROLLER
30 1 5 FI
FC : FLOW INDICATOR
8 71,5
LC : LEVEL CONTROLLER
15
Air Proses PC : PRESSURE CONTROLLER
G-01 1 1,3
6
H-01 30 93,99
PHC : PH CONTROLLER
WM
ClCH2COOH P-06 VR
2 19 : VOLUME RECORDER
1 WM : WEIGHT METER
1 7
30 LI : LEVEL INDICATOR
70
1 TC : TEMPERATUR CONTROLLER
9
SC-01
Steam 8
TC : TEKANAN, atm
HE-01
9
: TEMPERATUR, 0C
LC
10
: NOMOR ARUS
LC LC
Air air
1 M-01 1
: ARUS PROSES
30 11
G-02 70
4 R-200 N-01
WM
19 : ARUS LISTRIK
NaCN H-02
TC
12
TC PHC
P-09 : ARUS UDARA
Air Proses
1
P-07 70
P-12 P-17
FC 17 13
SC-02 1
1 30
LC
30 10
TC
3
1,67 Steam
LC
116,58
FC 20 RB-01
M-02
FC
P-11 1
70 HE-02
Air
11
FRC
FC P-19
1
TC
30
6 1
VR VR 30
5 LC
Air
D-01 LC
1 VR
R-300 50
20
TP-02 TP-03 TC
TP-05
LI LI
LI
C2H5OH 95 % H2SO4 98 % CH2(COOC2H5)2
1
P-14
P-02 P-03 P-04 P-13 70
P-18 P-21 P-22
18
UPL
20
3.3.Hasil Perhitungan Neraca Massa
21
Tabel 3.4 Neraca Massa Reactor R-200
INPUT INPUT OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA F9) F10) F11)
kmol/jam kmol/jam kmol/jam
ClCH2COONa 1271,057 100,347
NaCN 562,745 54,868
H2O 1970,756 1172,386 3148,827
ClCH2COOH 54,265 24,419
NaOH 22,969 10,336
CNCH2COONa 1109,038
NaCl 606,343
TOTAL 5054,178 5054,178
22
Tabel 3.6 Neraca Massa Mixer M-03
INPUT INPUT INPUT OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA
F12) F13) F14) F12)
kg/jam kg/jam kg/jam Kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1492,537 14,922 1507,460
Na2SO4 680,660 680,660
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 198,373 14,922 213,296
H2SO4 86,100 86,100
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2O 3229,758 3229,758
C6H6 15,076 1477,461 1492,537
TOTAL 8722,363 8722,363
23
Tabel 3.8 Neraca Massa Dekanter D
INPUT OUTPUT OUTPUT
SENYAWA (Aliran F17) (Aliran F19) (Aliran F18)
kg/jam kg/jam kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1507,460
Na2SO4 805,417 805,417
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 213,296 14,922 198,373
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2O 3366,815 3366,815
C6H6 1492,537 1492,537
TOTAL 8898,077 8898,077
24
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Neraca Massa Overall
25
3.4. Hasil Perhitungan Neraca Panas
Tabel 3.11 Neraca Panas Reactor R-100
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q ClCH2COOH 8269,938 3721,472
Q H2 O 22688,066 370787,820
Q NaOH 3416,666 1537,499
Q H2 O 14405,121 -
Q ClCH2COONa - 81106,147
ΔHr298 - -847680,457
Q cooling water - 341747,728
Total 48779,791 48779,791
26
Q NaCl 31052,150 31052,150
Q H2SO4 7183,655 5495,551
Q H2 O 432,465 -
Q C2H5OH 14080,058 23792,310
Q H2 O 1163,353 608098,836
Q CH2(COOC2H5)2 - 121117,432
Q Na2SO4 - 29603,7189
Q (NH4)2SO4 - 45324,0091
ΔHr298 - -5274407,707
Q cooling water - 3661380,381
Total 729857,923 729857,923
27
Tabel 3.15 Neraca Panas Netraliser N
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q CH2(COOC2H5)2 122328,389 122328,389
Q Na2SO4 29603,732 35029,753
Q (NH4)2SO4 45324,192 45324,192
Q CNCH2COONa 10314,041 10314,041
Q C2H5OH 25581,483 25581,483
Q H2SO4 5495,496 -
Q NaCl 32471,4285 32471,429
Q ClCH2COONa 2882,166 2882,166
Q NaCN 2038,283 2038,283
Q ClCH2COOH 1668,940 1668,940
Q H2 O 608099,025 633904,135
Q C6H6 117745,229 117745,229
Q NaOH 522,750 -
Q H2 O 2205,565 -
ΔH298 - -256301,224
Q cooling water - 1779267,533
Total 1006280,718 1006280,718
28
Tabel 3.17 Neraca Massa Menara Destilasi (MD)
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q C2H5OH 2743,817 2214,529
Q C6H6 180521,324 144210,612
Q CH2(COOC2H5)2 187526,573 1498,068
Q reboiler 505430,399 -
Q C6H6 Bottom - 2420,210
Q CH2(COOC2H5)2 Bottom - 246434,847
Q condenser - 479444,092
876222,113 876222,113
Total
29
3.5 Spesifikasi Alat
3.5.1 Tangki Penyimpan [TP-01]
Fungsi : Menyimpan NaOH 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju Alir Massa (F) : 1324,174 kg/jam
- Volume Tangki : 803,883 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 15,244 m
o Tinggi : 5,488 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 15,244 m
o Tinggi : 2,782 m
o Tebal : 0,25 in
30
- Laju alir massa (F) : 1112,192 kg/jam
- Volume Tangki : 1201,843 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 7,317 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 4,129 m
o Tebal : 0,25 in
31
3.5.4 Tangki Penyimpan [TP-04]
Fungsi : Menyimpan C6H6 98 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju alir massa (F) : 15,076 kg/jam
- Volume Tangki : 14,718 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 4,573 m
o Tinggi : 1,829 m
o Tebal : 0,1875 in
- Tutup :
o Diameter : 4,573 m
o Tinggi : 0,317 m
o Tebal : 0,1875 in
32
Ukuran :
- Silinder:
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 7,317 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup:
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 4,129 m
o Tebal : 0,25 in
3.5.6 Mixer [M-01]
Fungsi : Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 0,505 m3
- Diameter tangki : 0,752 m
- Tinggi tangki : 1,497 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,251 m
- Lebar Baffle : 0,075 m
- Kecepatang pengaduk : 320 rpm
33
- Power : 2 Hp
3.5.7 Mixer [M-02]
Fungsi : Melarutkan NaCN padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 0,458 m3
- Diameter tangki : 0,752 m
- Tinggi tangki : 1,461 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,251 m
- Lebar Baffle : 0,075 m
- Kecepatang pengaduk : 320 rpm
- Power : 2 Hp
34
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 2,057 m3
- Diameter tangki : 1,219 m
- Tinggi tangki : 2,329 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 4 blade
- Diameter pengaduk : 0,403 m
- Lebar Baffle : 0,121 m
- Kecepatang pengaduk : 125 rpm
- Power : 1½ Hp
3.5.9 Reaktor Penggaraman [R-100]
Fungsi : Mengkonversi asam monokloroasetat
(ClCH2COOH) dan NaOH menjadi Natrium
Khloro Asetat (ClCH2COONa)
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2 unit
Bahan Konstruksi : Stainless Steel SA 304 Grade A
Kondisi Operasi :
- Suhu : 70oC
- Tekanan : 1 atm
- Volume Reaktor : 20,000 m3
- Diameter Reaktor : 2,040 m
- Tinggi Reaktor : 6,672 m
35
- Tebal Dinding : 1 in
- Tebal Head : 0,5 in
- Diameter Jaket : 2,129 m
- Tinggi Jaket : 6,672 m
Dimensi Pengaduk :
- Jenis Pengaduk : Turbin dengan 2
blade
- Diameter Pengaduk : 0,680 m
- Lebar Baffle : 0,116 m
- Kecepatan Pengaduk : 940,56 rpm
- Power : 11,589 Hp
36
- Diameter Pengaduk : 0,427 m
- Lebar Baffle : 0,073 m
- Kecepatan Pengaduk : 1658,9 rpm
- Power : 7,645 Hp
37
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 25 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 3,514 m3
- Diameter tangki : 1,514 m
- Tinggi tangki : 2,782 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebal head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,505 m
- Lebar Baffle : 0,151 m
- Kecepatang pengaduk : 125 rpm
- Power : 4 Hp
38
- Volume tangki : 1,437 m3
- Diameter tangki : 969,525 m
- Tinggi tangki : 2,356 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebal head : 0,1875 in
39
3.5.15 Menara Destilasi [MD]
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol
(C2H5OH) dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe Kolom : Sieve Tray
Kondisi Operasi Umpan :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 94,00oC
- Laju Alir Umpan (F) : 3014,9 kg/jam
Kondisi Operasi Top :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 80,68oC
- Laju Alir Distilat (D) : 1507,306 kg/jam
- BM Campuran : 78,495 kg/kmol
Kondisi Operasi Bottom :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 116,58oC
- Laju Alir Bottom (B) : 3011507,613 kg/jam
- BM Campuran : 159,18 kg/kmol
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,10 atm
- R min : 0,205
- RTotal : 0,307
- N min : 5 tahap
- N : 13 tahap
- Diameter Kolom : 0,578 m
- Tinggi Kolom : 11,000 m
- Tebal Shell/kolom : 0,188 in
- Tebal Head : 0,188 in
- Bahan Konstruksi : Low-alloy steel
(SA-387 gr (1 x 100m3)
40
3.5.16 Cooler [HE-02]
Fungsi : Mendinginkan produk (CH2(COOC2H5)2) dari
Menara Destilasi Sebelum disimpan dalam Tangki
Penampung (TP-05).
Bentuk : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Kapasitas : 122226,32 BTU/jam
Kondisi Operasi Fluida Panas (Aliran Proses) :
- W : 1507,6 kg/jam
- T1 : 241,8oF
- T2 : 122,0oF
- Laju Alir : 149567 lb/ft2.jam
- Res : 1 x 10-4
- Ho : 1 x 108 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Operasi Fluida Dingin (Aliran Pendingin) :
- W : 1343,3 kg/jam
- T1 : 86oF
- T2 : 140,0oF
- Laju Alir : 94137 lb/ft2.jam
- Res : 2513,2
- Ho : 975,1 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,1 atm
- UC : 975,1 BTU/jam ft2 oF
- UD : 109,27 BTU/jam ft2 oF
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C
41
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
Ukuran :
- Panjang Bangunan: 10 m
- Lebar Bangunan : 10 m
- Tinggi Bangunan : 6 m
42
3.5.20 Belt Conveyor [BC-01]
Fungsi : Mengangkut NaCN Gudang Penyimpanan – 02
menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Ukuran :
- Lebar : 14 in
- Panjang : 20 m
- Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
3.5.22 Hopper-01
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01 ke
Mixer-01
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,827 m
- Tinggi Silinder : 2,436 m
- Tinggi Kerucut : 1,582 m
43
3.5.23 Hopper-02
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN
dari Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,521 m
- Tinggi Silinder : 2,028 m
- Tinggi Kerucut : 1,317 m
3.5.24 Screw Conveyor [SC-01]
Fungsi : Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01.
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Panjang : 10 ft
- Tinggi Silinder : 16 in
- Putaran : 50 rpm
- Power : 5 Hp
44
3.5.26 Pompa
Mengalirkan Fluida Debit Head Power
Kode Tipe
Dari Ke (m3/jam) (ft) (Hp)
P-01 Penjual TP-01 Centrifugal Pump 1,117 23,85 1/2
P-02 Penjual TP-02 Centrifugal Pump 1,669 34,25 1/2
P-03 TP-02 R-300 Centrifugal Pump 1,699 13,16 1/2
P-04 Penjual TP-03 Centrifugal Pump 0,698 22,57 1/2
P-05 Penjual TP-04 Centrifugal Pump 20,442 3,93 1/2
P-06 Utilitas M-01 Centrifugal Pump 1,302 1,64 1/2
P-07 Utilitas M-02 Centrifugal Pump 1,117 27,13 1/2
P-08 TP-01 R-100 Centrifugal Pump 0,259 18,6 1/2
P-09 M-01 R-100 Centrifugal Pump 2,019 18,6 1/2
P-10 R-100 R-200 Centrifugal Pump 20,002 18,76 1
P-11 M-02 R-200 Centrifugal Pump 1,800 13,16 1/2
P-12 R-200 R-300 Centrifugal Pump 4,959 13,17 1/2
P-13 TP-03 R-300 Centrifugal Pump 0,683 13,16 1/2
P-14 R-300 M-03 Centrifugal Pump 7,744 4,39 1/2
P-15 C6H6 M-03 Centrifugal Pump 2,024 4,36 1/2
P-16 M-03 N Centrifugal Pump 8,226 5,87 1/2
P-17 N D Centrifugal Pump 8,433 5,87 1/2
P-18 D UPL Centrifugal Pump 4,891 6,57 1/2
P-19 N MD Centrifugal Pump 3,732 16,15 1/2
P-20 AC MD Centrifugal Pump 2,670 9,85 1/2
P-21 MD TP-05 Centrifugal Pump 1,718 34.25 1/2
P-22 TP-05 Konsumen Centrifugal Pump 1,718 6,56 1/2
45
3.6.1 Penyediaan dan Pengolahan Air
- Air untuk keperluan umum
Air untuk keperluan umum meliputi ait untuk kebutuhan karyawan dan
kebutuhan laboratorium, taman, serta service water.
Untuk keperluan karyawan air sanitasi diperlukan sebanyak 0,2 m3/hari untuk
setiap karyawan. Pada pabrik ini, karyawan yang diperkerjakan sebanyak 144
orang. Maka dibutuhkan air sebanyak: 144 orang x 0,2 m3/hari/orang = 28,8
m3/hari = 1,2 m3/jam
Kebutuhan laboratorium, taman, dan service water diperlukan 40% dari
kebutuhan karyawan, maka: 0,4 x 1,2 m3/jam = 0,48 m3/jam.
Maka kebutuhan air untuk keperluan umum adalah: (1,2 + 0,48) m3/jam = 1,68
m3/jam = 1680 kg/jam.
46
- Air untuk pemadam kebakaran
Untuk kebutuhan air pemadaman kebakaran disediakan air sebanyak 471,667
kg/jam.
Kebutuhan air dalam mengoperasikan pabril dietil malonate dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.19 Kebutuhan Air Pabrik Dietil Malonate
Kebutuhan air
Kegiatan
(kg/jam)
1. Air untuk keperluan umum (kebutuhan karyawan, 1680
laboratorium, taman, service water karyawan)
2. Air untuk keperluan proses 2257,680
3. Air untuk pembangkit steam 75,872
4. Air pendingin untuk pendingin alat proses 2487,274
5. Air untuk pemadam kebakaran 471,667
Jumlah kebutuhan air (angka keamanan 10%) 7669,742
Kebutuhan air tersebut di ambil dari air sungai yang telah melalui serangkaian
proses pengolahan air (water treatment) agar siap pakai. Proses pengolahan air
sebagai berikut:
➢ Air sungai dialirkan ke bak penampung awal melewati bar screen untuk
menyaring kotoran-kotoran berukuran besar. Dalam bak penampung awal,
partikel padatan yang terikut akan terendapkan sebagai lumpur. Kemudian
ditambahkan koagulan [Al2(SO4)3]. Gumpalan kotoran yang terbentuk
dipisahkan dalam clarifier. Selanjutnya air luapan clarifier dialirkan melalui
saringan pasir (sand filter) untuk penjernihan lebih lanjut, hasilnya ditampung
dalam tangki penampung air. Air dari tangki penampung ini sebagian digunakan
untuk keperluan umum dan air pendingin, sebagian lagi diproses lebih lanjut
sebagai air proses dan uap air umpan boiler.
➢ Pemrosesan lebih lanjut dilakukan dengan melewatkan air pada tangki penukar
ion (ion exchanger) yang berisi resin penukar ion. Ion-ion yang berada dalam
air akan diikat oleh resin penukar ion tersebut. Hasilnya berupa air bebas
47
mineral (demineralized water) ditampung dalam tangki demin. Sebagian air ini
digunakan sebagai air proses, sebagian lagi dilewatkan dalam tangki deaerator
untuk menghilangkan gas-gas terlarut. Selanjutnya bersama-sama dengan air
kondensat ditampung dalam tangki kondensat untuk diumpankan ke dalam
boiler.
48
lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah cair pabrik pembuatan sodium silikat ini meliputi:
1. Limbah proses berupa endapan impuritis dari bahan yang dipisahkan
menggunakan centrifuge.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik. Limbah ini diperkirakan
mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
3. Limbah domestik, Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang
berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah
padat dan limbah cair.
4. Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung
bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang
dipergunakan dan mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk
penelitian dan pengembangan proses.
49
bertanggung jawab menyetor sepenuhnya jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap
saham. Pabrik dietil malonat yang akan didirikan direncanakan mempunyai:
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan usaha : Industri Dietil Malonat
Lokasi perusahaan : Sidoarjo, Jawa Timur
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Mudah untuk mendapatkan modal.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi
hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan. Pemilik dan pengurus
perusahaan terpisah satu sama lain (pemilik perusahaan adalah para
pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya
yang diawasi oleh dewan komisaris) sehingga kelangsungan hidup
perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh dengan berhentinya
pemegang saham, direksi beserta stafnya, atau karyawan perusahaan.
3. Efisiensi dari manajemen
4. Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
5. Lapangan usaha lebih luas
Suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat
sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
6. Merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah
dari kekayaan pribadi.
7. Mudah bergerak di pasar modal.
50
3.9 Struktur Organisasi Perusahaan
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur
organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan suatu sistem yang baik maka perlu diperhatikan beberapa pedoman,
antara lain perumusan tujuan perusahaan jelas, pendelegasian wewenang,
pembagian tugas kerja yang jelas, kesatuan perintah dan tanggung jawab, sistem
pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan organisasi perusahaan yang
fleksibel. Dengan berdasar pada pedoman tersebut maka akan diperoleh struktur
organisasi yang baik, salah satunya sistem line and staff. Pada sistem ini, garis
kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian
tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja.
51
- Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijaksanaan umum,
target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan
pemasaran.
- Mengawasi tugas-tugas direktur.
- Membantu direktur dalam tugas-tugas yang penting
3. Direktur Utama
Tugas : Sebagai pemimpin tertinggi perusahaan yang bertugas
memimpin semua kegiatan di pabrik dan bertanggung
jawab penuh terhadap kelangsungan pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
52
Direktur Teknik dan Produksi dibantu oleh tiga orang kepala bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Teknik
Tugas : Membantu jalannya pabrik secara teknik yang meliputi
pemeliharaan alat, bengkel, gudang dan perlengkapan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro / Teknik mesin
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Teknik dibantu oleh dua orang Kepala Seksi :
1. KASI Gudang dan perlengkapan, dibantu oleh 4 orang karyawan staf
dan shif.
2. KASI Pemeliharaan dan Bengkel, dibantu oleh 8 orang karyawan staf
dan shif.
53
Direktur Keuangan dan Administrasi dibantu oleh 3 orang Kepala Bagian,
yaitu:
1. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
Tugas : Mengelola bidang keuangan dan pemasaran yang meliputi
pembelian bahan baku, bahan pembantu, dan penjualan
hasil.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran dibantu oleh 2 orang Kepala
Seksi:
1. KASI keuangan, dibantu oleh 3 orang karyawan staff.
2. KASI Pemasaran, dibantu oleh 3 orang karyawan staff.
54
3.9.2 Kesejahteraan Sosial Karyawan
1. Komposisi dan Sisitem Gaji
3.20 Tabel Gaji Karyawan
Jabatan Pendidikan Jumlah Gaji/orang/bulan
Direktur utama S-1 1 Rp 20.000.000,00
Direktur S-1 2 Rp 15.000.000,00
Kepala Bagian S-1 6 Rp 10.000.000,00
Kepala Seksi S-1 12 Rp 7.500.000,00
Kepala Shift D-3 12 Rp 5.000.000,00
Pegawai Staff SMU 29 Rp 3.500.000,00
Operator STM 72 Rp 3.000.000,00
Keamanan SMU 10 Rp 2.500.000,00
2. Cuti
- Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja
dalam 1 tahun.
- Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter.
3. Pakaian kerja
Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam dan sarung
tangan). Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3
pasang untuk setiap tahunnya.
4. Pengobatan
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang
diakibatkan oleh kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan
undangundang yang berlaku.
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak
disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan.
5. Fasilitas Asuransi
Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan
tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
55
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
6. Penyediaan sarana transportasi/bus karyawan.
7. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.
8. Fasilitas kendaraan untuk para manajer bagi karyawan pemasaran dan
pembelian.
9. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
setiap satu tahun sekali.
10. Bonus 1% dari keuntungan perusahaan akan didistribusikan untuk seluruh
karyawan.
56
Kel. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Shiff
A I I I I I - - II II II II II - III
B - - II II II II II - III III III III III -
C II II - III III III III III - - I I I I
D III III III - - I I I I I - - II II
Keterangan :
A, B, C, D = Kelompok kerja Shift
1,2,3,4,… = Hari ke- 1, 2, 3…
I, II, III = Jam Shift
57
Gambar 3.3 Tata Letak Pabrik
Keterangan :
1. Pos Jaga 8. Generator 15. Control Room
2. Taman 9. Gedung Olah Raga 16. Area Utilitas
3. Kantor 10. Tanah Lapang 17. Area Proses
4. Area Parkir 11. Pemadam Kebakaran 18. Tank Farm
5. Kantin 12. Laboratorium 19. Area Perluasan
6. Klinik 13. Bengkel 15. Control Room
7. Mushola 14. Gudang
58
2. Kebutuhan Proses
Letak alat proses harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing-masing
alat agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah.
3. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus dilatakkan
dekat dengan control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen
harus diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh
operator.
4. Perawatan
Letak alat-alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misal
pada HE yang memerlukan ruangan yang cukup untuk pembersihan tube.
5. Keamanan
Letak alat-alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak
ada yang terperangkap di dalamnya, serta mudah dijangkau oleh kendaraan atau
alat pemadam kebakaran.
6. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan
penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memugkinkan
adanya perluasan.
59
Gambar 3.4 Tata Letak Alat Proses
Keterangan :
M = Mixer AC = Accumulator
R = Reaktor CD = Condenser
D = Dekanter MD = Menara Distilasi
N = Netraliser RB = Reboiler
HE = Heat Exchanger CR = Control Room
60
BAB IV
ANALISIS EKONOMI
4.1 Pendahuluan
Evaluasi ekonomi prarancangan pabrik dietil malonat dari bahan baku asam
monokloroasetat meliputi penentuan harga alat, investasi biaya operasi, biaya
manufacturing, dan Analisa kelayakan potensial ekonomi. Evaluasi kelayakan
ekonomi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Modal (Total Capital Investment)
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal kerja (Working Capital Investment)
2. Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
a. Biaya produksi langsung (Direct manufacturing Cost)
b. Biaya produksi tidak langsung (Indirect manufacturing Cost)
c. Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost)
3. Pengeluaran Umum (General Cost)
4. Analisa Kelayakan Ekonomi
a. Percent return on investment (ROI)
b. Pay out time (POT)
c. Break event point (BEP)
d. Internal Rate of Return (IRR)
61
Tabel 4.1 Chemical Engineering Plant Cost Index
Tahun Annual Index
2007 1373.3
2008 1449.3
2009 1468.6
2010 1457.4
2011 1476.7
2012 1536.5
2013 1552.8
2014 1566.9
2015 1598.1
2016 1582.3
2017 1593.7
Sumber : Chemengonline.com
Dengan metode Least Square (Perry, 3-84) dapat dilakukan penaksiran
index harga rata-rata pada tahun 2017, yang menghasilkan suatu persamaan :
y = mc + x
dimana : y = tahun ke-n x = indeks harga
m = gradien c = konstanta
Data x y x2 y2 xy
1 2013 1552,8 4052169 2411187,8 3125786,4
2 2014 1566,9 4056196 2455175,6 3155736,6
3 2015 1598,1 4060225 2553923,6 3220171,5
4 2016 1582,3 4064256 2503673,3 3189916,8
5 2017 1593,7 4068289 2539879,7 3214492,9
Total 10075 7893,8 20301135 12463840,0 15906104,2
n . (Σ xy) - (Σ x) (Σ y) 486
m= = = 9,72
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50
Berdasarkan persamaan di atas, maka didapatkan nilai cost index pada tahun 2022
yaitu 1646,8. Persiapan pembangungan pabrik dietil malonate direncakan akan
dimulai pada tahun 2022, sehingga perhitungan harga harga peralatan yang
62
digunakan pada basis tahun 2022 dan sumber lainnya dengan nilai index yang
disesuaikan. Berikut adalah harga peralatan yang digunakan:
Tabel 4.2 Harga Peralatan Proses dan Utilitas
No Peralatan Harga (US $)
1. Total harga peralatan proses 5.290.932
2. Total harga peralatan utilitas 1.554.257
Alat Proses + Utilitas 6.845.188
EMKL 10% 684.519
PPN 10% 684.519
PEC (USD) 8.214.226
PEC (IDR) 115.427.534.153
63
2. Biaya Kontruksi = Rp 9.743.148.233
3. Biaya Kontraktor = Rp 5.983.439.268
4. Biaya Tak Terduga = Rp 29.917.196.340
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 299.171.963.400
1. Start Up = Rp 26.925.476.706
2. Bahan Baku = Rp 726.443.804.160
3. Persiapan Utilitas = Rp 20.171.000.713
4. Gaji karyawan = Rp 1.807.500.000
5. Pemeliharaan dan Perbaikan = Rp 5.771.376.708
6. Biaya Tak Terduga = Rp 39.055.957.914
Working Capital Investment (WCI) = Rp 820.175.116.201
Total Capital Investment = FCI + WCI
= Rp299.171.963.400 + Rp820.175.116.201
= Rp1.119.347.079.601
64
c. Fixed Manufacturing Cost ( FMC )
Fixed Manufacturing Cost adalah harga yang berkenaan dengan fixed capital
dan pengeluaran yang terkait didalamnya, dimana harganya tetap, tidak
bergantung pada waktu maupun tingkat produksi.
65
4.4 Analisa Kelayakan
4.4.1 Return of Investment (ROI)
ROI adalah besarnya keuntungan yang diperoleh setiap tahun berdasarkan pada
kecepatan pengembalian modal tetap. Perhitungan ROI bertujuan untuk
mengetahui kapan modal dapat dikembalikan.
laba setelah pajak
ROI = × 100 %
TCI
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total
dalam pendirian pabrik.
- ROI 15 %, resiko pengembalian modal rendah
- 15 % ROI 45 %, resiko pengembalian modal rata-rata
- ROI 45 %, resiko pengembalian modal tinggi
Dari data perhitungan diperoleh ROI sebesar 80,18 %, sehingga pabrik ini termasuk
pengembalian modal tinggi.
66
Gambar 4.1 Grafik Break Event Point
67
BAB IV
KESIMPULAN
Pra rancangan pabrik Dietil Malonat dari bahan baku asam monokloroasetat
dengan kapasitas 12000 ton/tahun menghasilkan Dietil Malonat dengan kemurnian
99% sebanyak 1492,5373 Kg/j dengan membutuhkan bahan baku 1085,2938 Kg/J
ClCH2COOH, pada reaksi peggaraman dibutuhkan 459,7449 Kg/j NaOH, 562,7449
NaCN pada reaksi sianifikasi, 1012,940 Kg/j H2SO4 dan 1056,5823 Kg/j C2H5OH
pada reaksi esterifikasi, serta dibutuhkan C6H6 sebagai make up sebanyak 15,0761
Kg/j. Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Provinsi
Jawa Timur
Dari evaluasi teknik maupun ekonomi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Lingkup pra-rancangan : Pra-Rancangan Pabrik Dietil Malonat
2. Bahan Baku : Asam monokloroasetat
3. Pemilihan Proses : Proses Sianida
4. Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas ( PT )
5. Analisa Ekonomi :
BEP : 20 % kapasitas
ROI : 80,18 %
POT : 1,21 Tahun
DCF-ROR/IRR : 45,15 %
68
DAFTAR PUSTAKA
Aries, RS, and Newton, RD, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, 1st ed,
McGraw-Hill Book Company, New York
Bakhurst, JR and Harker, JH, 1983, Process Plant Design, Heinemann Education
Book, London
Brown, GG, 1958, Unit Operation, John Wiley and Sons, New York
Brownell,LE, and EH Young, 1979, Process Equipment Design, 1st ed, Willey
Eastern Limited, New Delhi
Coulson, JM, and Richardson, JF, 1983, Chemical Engineering , vol 6, 1st ed,
Pergamon Press, Oxford
Kirk, RE, and Othmer, DF, 1951, Encyclopedia of Chemical Technology , The
Interscience Encyclopedia Inc, New York
Ludwig, EE, 1964, Design for Chemical and Petrochemical Plants, vol 1, 1st ed,
Gulf Publishing Company, Houston, Texas
Perry, RH, and Green, D, 1984, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 6th ed,
Mc Graw Hill Book Co, New York
Peter, MS, and Timmerhaus, KD, 1968, Plant Design Economics for Chemical
Engineers, 2nd ed, Mc graw Hill Book Co, New York
Rase, HF, 1977, Chemical Reactor Design for Process Plants, John Wiley and Sons,
New York
Rase, HF, and Barrow, MH, 1957, Project Engineering of Process Plant, John Wiley
and Sons, New York
Ross, HAand Bibbins, FE, 1937, Esterification Manufacture of Malonic Ester, Ind
Eng Chem, 29, 1341-1343
Schweitzer, PA, 1979, Hand Book of Separation Techniques for Chemical
Engineering, McGraw-Hill Book Co Inc, New York
Ulrich, GD, 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Son Inc, New York
69
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Fungsi :
Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil Malonat
(CH2(COOC2H5)2)
F14
CH2(COOC2H5)2
C6 H6
C2H5OH
CH2(COOC2H5)2 MD
C6 H6 F19
C2H5OH
99% CH2(COOC2H5)2
F20 1% C6H6
70
F20C6H6 = (1507,613 - 1492,537) kg/jam
= 15,076 kg/jam
71
Tabel A.1.1 Neraca Massa Menara Destilasi
Senyawa Input (F19) Output (F14) Output (F20)
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 14,922 1492,537
C2H5OH 14,922 14,922 0
C6 H6 1492,537 1477,461 15,076
Jumlah 3014,919 3014,919
A.2 Dekanter
Fungsi :
Memisahkan senyawa organik dengan non organik larutan hasil mixer
(M-03)
Pada Dekanter dipisahkan larutan hasil Mixer (M-03) dengan komponen input
sebagai berikut :
72
Komposisi hasil Dekanter :
Na2SO4 Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 Na2SO4 = 805,417 kg/jam
F19 Na2SO4 = 0,000 kg/jam
(NH4)2SO4 Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 (NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F19 (NH4)2SO4 = 0,000 kg/jam
CNCH2COONa Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F19 CNCH2COONa = 0,000 kg/jam
F18 CNCH2COONa = 161,594 kg/jam
NaCl Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 NaCl = 634,057 kg/jam
F19 NaCl = 0,000 kg/jam
ClCH2COONa Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
73
F19 ClCH2COONa = 0,000 kg/jam
NaCN Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 NaCN = 31,655 kg/jam
F19 NaCN = 0,000 kg/jam
ClCH2COOH Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F19 ClCH2COOH = 0,000 kg/jam
74
A.3 Netralizer
Fungsi :
Menetralkan asam pada larutan hasil dari Mixer (M-03) dengan NaOH
75
mol H2SO4 = 0,879 kmol/jam
NaOH yang digunakan adalah NaOH 40% dalam air maka air pada aliran
F16 adalah:
F16H2O = (100/40 x F16NaOH) - F16NaOH
= 105,429 kg/jam
H2SO4 dan NaOH habis bereaksi sehingga pada Output F17 tidak
terdapat senyawa H2SO4 dan NaOH
76
H2 O = 1,757 kmol/jam x 18 kg/kmol
H2 O = 31,629 kg/jam
Jumlah H2O yang keluar Netralizer berasal dari H2O masuk ke Netralizer
(F15H2O) ditambah H2O dari NaOH 40% (F16H2O) dan H2O hasil reaksi
netralisasi
F17H2O = F15H2O + F16H2O + H2O hasil reaksi
= 3229,758 + 105,429 + 31,629 kg/jam
= 3366,815 kg/jam
Jumlah senyawa lainnya yang keluar dari Netralizer sama dengan jumlah input
pada F15, sehingga neraca massa pada Netralizer adalah sebagai berikut :
77
A.4 Mixer (M-03)
Fungsi :
Mencampurkan larutan hasil reaktor R-300 dengan Benzene recycle dari hasil
atas Menara Destilasi (MD)
Jumlah senyawa pada F12 diperoleh dari perhitungan R-300 dengan data sebagai
berikut :
F12CH2(COOC2H5)2 = 1492,537 kg/jam
F12Na2SO4 = 680,660 kg/jam
F12(NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F12CNCH2COONa = 161,594 kg/jam
F12C2H5OH = 198,373 kg/jam
F12H2SO4 = 86,100 kg/jam
F12NaCl = 634,057 kg/jam
F12ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
F12NaCN = 31,655 kg/jam
F12ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F12H2O = 3229,758 kg/jam
F14 berasal dari hasil atas Menara Destilasi dan direcycle masuk mixer (M-03),
Dari perhitungan neraca massa di Menara Destilasi diperoleh :
F14CH2(COOC2H5)2 = 14,922 kg/jam
F14C2H5OH = 14,922 kg/jam
F14C6H6 = 1477,461 kg/jam
78
Jumlah C2H5OH yang keluar mixer (M-03)
F15C2H5OH = F12C2H5OH + F14C2H5OH
F15C2H5OH = 213,296 kg/jam
Jumlah C6H6 (F13) yang masuk dalam mixer (M-03) sama dengan jumlah
Benzene yang keluar pada Bottom Menara Destilasi (MD) atau C6H6 pada
aliran F20
F13C6H1 = F20C6H6 = 15,076 kg/jam
Jumlah senyawa lain yang keluar dari mixer (M-03) sama dengan jumlah
inputnya sehingga diperoleh neraca massa pada mixer (M-03) sebagai berikut:
79
A.5 Reaktor Esterifikasi (R-300)
Fungsi :
Mereaksikan CNCH2COONa dengan C2H5OH dan H2SO4 membentuk
CH2(COOC2H5)2
2CNCH2COONa+4C2H5OH+2H2SO4 → 2CH2(COOC2H5)2+Na2SO4+(NH4)2SO4
(reaksi 1)
Konversi reaksi 90%
80
(masuk reaktor)
81
mol H2SO4 yang bereaksi = mol CH2(COO2H5)2 = 9,328 kmol/jam
Menghitung Produk :
Dalam reaktor R-300 terjadi reaksi antara NaOH dari input dengan H2SO4
yang tidak habis bereaksi pada reaksi 1 dan terbentuk Na2SO4 dan H2O
(dalam reaksi NaOH habis bereaksi)
82
mol H2SO4 yang tidak bereaksi/keluar reaktor
= (1,008-0,129)kmol/jam
= 0,879 kmol/jam x 98 kg/kmol
H2O output F12 berasal dari aliran F11 (hitungan R-200), H2O dari
H2SO4 98%, H2O dari C2H5OH 95% dan H2O hasil reaksi samping.
83
mol H2O = 1/1 x mol NaOH yang bereaksi
mol H2O = 0,258 kmol/jam
pada reaktor R-300 juga terjadi reaksi samping antara ClCH2COONa dan
NaCN yang masuk reaktor dari R-200 (konversi 55%) menjadi
CNCH2COONa dan NaCl.
Reaksi samping :
ClCH2COONa + NaCN → CNCH2COONa + NaCl
84
F12ClCH2COONa = 0,388 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
F12ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
Produk reaksi:
mol CNCH2COONa hasil reaksi = 1/1 x mol ClCH2COONa yang bereaksi
mol CNCH2COONa = 0,474 kmol/jam
85
NaCl keluar reaktor F12NaCl adalah NaCl input (F11NaCl) ditambah NaCl hasil
reaksi
F12 NaCl = F11NaCl + NaCl hasil reaksi
F12 NaCl = 27,714 + 606,343 kg/jam
F12 NaCl = 634,057 kg/jam
Senyawa dari input F11 yang tidak terjadi reaksi pada R-300 (diperoleh dari
hitungan reaksi pada R-200)
F12ClCH2COOH = F11ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
Fungsi :
Mereaksikan ClCH2COONa dengan NaCN menjadi CNCH2COONa
86
Reaksi yang terjadi :
ClCH2COONa+NaCN → CNCH2COONa+NaCl
87
= (11,485 - 10,365) kmol/jam
= 1,12 kmol/jam
Menghitung Produk :
NaOH masuk reaktor R-200 F9NaOH (dari hitungan pada reaksi R-100)
F9NaOH = 22,969 kg/jam
mol NaOH = 22,969 kg/jam
40 kg/kmol
mol NaOH = 0,574 kmol/jam
Pada reaktor R-200 terjadi reaksi samping antara ClCH2COOH dengan NaOH
yang masuk reaktor dari R-100 (konversi 55%) menjadi ClCH2COONa
Reaksi samping :
ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa + H2O
88
Konversi = jumlah mol reaktan yang bereaksi x 100%
jumlah mol reaktan yang masuk reaktor
mol ClCH2COOH = mol ClCH2COOH x %Konversi
(bereaksi)
89
F11ClCH2COONa = 100,347 kg/jam
H2O yang masuk reaktor berasal dari H2O larutan NaCN 48% dan H2O
output R-100
F10NaCN = 562,745 kg/jam
H2O dari 48% NaCN = 100/48 x 562,745 kg/jam
F10H2O = 1172,386 kg/jam
90
A.7 Mixer (M-02)
Fungsi :
Melarutkan kristal padat NaCN dengan air menjadi larutan NaCN 48%
Fungsi :
Mereaksikan ClCH2COOH dengan NaOH membentuk ClCH2COONa
dan H2O
91
Reaksi yang terjadi :
ClCH2COOH+NaOH → ClCH2COONa+H2O
Maka jumlah ClCH2COOH yang masuk reaktor adalah (BM : 94,5 kg/kmol)
ClCH2COOH = 11,485 kmol/jam x 94,5 kg/kmol
= 1085,294 kg/jam
92
mol NaOH yang tidak bereaksi = 0,574 kmol/jam
Menghitung Produk :
H2O masuk reaktor dari larutan ClCH2COOH 50% pada mixer (M-01)
H2 O = 1085,294 kg/jam
93
A.9 Mixer (M-01)
Fungsi :
Melarutkan kristal padat ClCH2COOH dengan air menjadi larutan
ClCH2COOH 50%.
94
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
B.1 ReaktorMereaksikan
Pembentukan Garam
ClCH (R-101)
2COOH dengan NaOH membentuk
Fungsi : ClCH2COONa
dan H2O
Kondisi Operasi : T in = 30 °C
T out = 70 °C
P = 1 atm
<1> ClCH2COONa
REAKTOR
ClCH2COOH <4> H2O
PEMBENTUKAN
H2 O ClCH2COOH sisa
<5> NaOH sisa
<2> NaOH cooling water out
95
Arus <2> T masuk = 30 °C
Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
NaOH 459,384 1,488 5 3416,666
H2 O 689,075 4,181 5 14405,121
Total 1148,459 Total 17821,787
∆H2 = 17821,787 kJ
Produk
∆Hr T = 70oC
Bahan masuk
T = 30oC
∆HR ∆HP
∆Hr298
96
∆Hr298
Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
ClCH2COONa 10,91 -7721971,284
H2 O 109,49 -31294504,700
ClCH2COOH sisa 0,57 -281429,877
NaOH sisa 0,57 -244506,921
Total -39542412,782
97
ΔH produk (ΔHP) = ∆H3
= 457152,939 kJ
ΔH reaktan (ΔHR) = ∆H1 + ∆H2
= 48779,791 kJ
ΔHr298 = -847680,457 kJ
Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas
panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu
keluar 55ᵒC
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -341747,728
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water
Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
341747,73 = m x 4,181 x (55-25)
m = 2724,609 kg
98
B.2 Reaktor Sianifikasi (R-201)
Kondisi Operasi : T in = 70 °C
T out = 70 °C
P = 1 atm
cooling water
<3> CNCH2COONa
NaCl
ClCH2COONa REAKTOR <4> H2O
H2 O <1> SIANIFIKASI ClCH2COONa sisa
ClCH2COOH <2> <5> NaCN sisa
NaOH NaCN cooling water out
H2 O
99
b. Enthalpi bahan masuk (∆H2) Arus <2>
∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
Reaksi Sianifikasi
ClCH2COONa + NaCN --> CNCH2COONa + NaCl
Reaksi Sianifikasi
ClCH2COOH + NaOH --> ClCH2COONa + H 2O
100
Produk
∆Hr T = 70oC
Bahan
masuk
∆HR ∆HP
∆Hr298
Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CNCH2COONa 10,36 -4793733,002
NaCl 10,36 -4265526,534
ClCH2COONa sisa 0,86 -6651275,551
NaCN sisa 1,12 -1234261,836
ClCH2COOH sisa 0,26 -67875,775
NaOH sisa 0,26 -63270,419
H2O sisa 174,93 -50054625,405
Total -67130568,522
ΔHr298 = ∆Hf 298° produk - ∆Hf 298° reaktan
= -7834563,668 kJ
101
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kgK) ∆T(K) ∆H (kJ)
CNCH2COONa 1109,038 1,418 45 70767,724
NaCl 606,343 1,138 45 31050,840
ClCH2COONa sisa 100,347 1,418 45 6403,117
NaCN sisa 54,868 1,431 45 3533,201
ClCH2COOH sisa 24,419 1,524 45 1674,663
NaOH sisa 10,336 1,488 45 691,875
H2O sisa 3148,827 4,181 45 592436,017
Total 5066,775 Total 706557,436
∆H₃ = 706557,436 kJ
Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas
panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC
dan suhu keluar 55ᵒC
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -6642318,11
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling water
102
Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
6642318,111 = m x 606,34 x (55-25)
m = 365,157 kg
103
cp H2O 4,1840 kJ/kg. K
cp C6H6 1,7531 kJ/kg. K
cp NaOH 1,4875 kJ/kg. K
104
d. Menghitung panas reaksi
∆Hr298
105
Dari perhitungan di atas
Reaktan
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CNCH2COONa 10,36 -4793732,817
C2H5OH 22,97 -6333191,057
H2SO4 10,34 -2954376,213
NaOH 0,26 -110182,826
H2 O 179,17 -51267223,759
Total -65458706,672
Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CH2(COOC2H5)2 9,33 -6848177,550
Na2SO4 4,79 -6551500,091
(NH4)2SO4 4,66 -4072727,362
H2 O 179,43 -51341130,323
CNCH2COONa Sisa 1,04 -479371,337
C2H5OH Sisa 4,31 -1189083,194
H2SO4 Sisa 0,88 -251124,521
Total -70733114,379
ΔH298 = ∆Hf 298° produk - ∆Hf 298° reaktan
= -5274407,707 kJ
106
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,939
Total 7199,983 Total 883169,402
∆H₃ = 883169,402 kJ
Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu
keluar 55ᵒC
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -3661380,38
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water
107
B.4 Mixer - 3 (M-03)
Fungsi : Mencampurkan larutan hasil reaktor R-300 dengan Benzene
recycle dari hasil atas Menara Destilasi (MD)
Kondisi T in 1 = 70,00 °C T in 3 = 30 °C
operasi : T in 2 = 80,69 °C T out = 70 °C
CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
Na2SO4 Make-up Na2SO4
(NH4)2SO4 <3> C6H6 (NH4)2SO4
ClCH2COOH CNCH2COONa
ClCH2COONa <4> C2H5OH
MIXER - 3
CNCH2COONa H2SO4
C2H5OH <1> <2> NaCl
H2SO4 C6H6 ClCH2COONa
NaCl C2H5OH NaCN
NaCN CH2(COOC2H5)2 ClCH2COOH
H2 O H2 O
C6H6
Data Kapasitas panas
CNCH2COONa = 1,4193 kJ/kg∙K
C2H5OH = 2,6670 kJ/kg∙K
H2SO4 = 1,4193 kJ/kg∙K
NaCl = 1,1388 kJ/kg∙K
ClCH2COONa = 1,4193 kJ/kg∙K
NaCN = 1,4319 kJ/kg∙K
ClCH2COOH = 1,5198 kJ/kg∙K
H2 O = 4,1868 kJ/kg∙K
CH2(COOC2H5)2 = 1,8045 kJ/kg∙K
Na2SO4 = 0,9672 kJ/kg∙K
(NH4)2SO4 = 1,6370 kJ/kg∙K
NaOH = 2,4451 kJ/kg∙K
C6H6 = 1,753 kJ/kg∙K
108
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)
CH2(COOC2H5)2 1492,537 1,805 45 121198,485
Na2SO4 680,660 0,967 45 29623,543
(NH4)2SO4 615,672 1,637 45 45354,523
ClCH2COOH 24,419 1,520 45 1670,056
ClCH2COONa 45,156 1,419 45 2884,097
CNCH2COONa 161,594 1,419 45 10320,943
C2H5OH 198,373 2,667 45 23807,697
H2SO4 86,100 1,419 45 5499,175
NaCl 634,057 1,139 45 32493,159
NaCN 31,655 1,432 45 2039,672
H2 O 3229,759 4,187 45 608505,955
Total 7199,982 Total 883397,307
∆H1 = 883397,307 kJ
109
d. Enthalpi bahan keluar aliran <4> (∆H4)
∆H3 = m x Cp x DT
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
= 343 K - 298 K
= 45 K
∆H4 = 1004138,7523 kJ
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + Q kebutuhan steam/pendingin
= ∆H4
1032811,35 + Q kebutuhan steam/pendingin
= 1004138,75
Q kebutuhan steam/pendingin = -28672,60 kJ
Neraca Panas
Q masuk = Q keluar
∆H1 + ∆H2 = ∆H3 + Qcooling water
1032811,35 = 1004138,75 + Qcooling water
Qcooling water = 28672,60 kJ
110
c. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water )
Air pendingin : T in = 30 °C
T out = 60 °C
Cp air = 4,181 kJ/kg.K
Neraca energi :
Qcooling water = m x Cp x ∆T
28672,6 = m x Cp x (T out - T in )
28672,6 = m x 4,181 x 30
m = 28672,6
4,181 x 30
m = 228,59 kg
Kondisi Operasi : T in = 70 °C
T out = 70 °C
CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
Na2SO4 cooling water Na2SO4
(NH4)2SO4 <3> (NH4)2SO4
CNCH2COONa <4>CNCH2COONa
C2H5OH NETRALIZER C2H5OH
H2SO4 <1> H2SO4
NaCl <2> cooling water out NaCl
ClCH2COONa NaOH <5> ClCH2COONa
NaCN NaCN
ClCH2COOH ClCH2COOH
H2 O H2 O
C6H6 C6H6
111
cp CH2(COOC2H5)2 1,8033 kJ/kg. K
cp Na2SO4 0,9665 kJ/kg. K
cp (NH4)2SO4 1,6359 kJ/kg. K
cp CNCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp C2H5OH 2,6652 kJ/kg. K
cp H2SO4 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCl 1,1380 kJ/kg. K
cp ClCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCN 1,4309 kJ/kg. K
cp ClCH2COOH 1,5188 kJ/kg. K
cp H2O 4,1840 kJ/kg. K
cp C6H6 1,7531 kJ/kg. K
cp NaOH 1,4875 kJ/kg. K
112
Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
NaOH 70,286 1,488 5 522,750
H2 O 105,429 4,184 5 2205,565
Total 181,386 Total 2728,315
∆H2 = 2728,315 kJ
Reaksi Netralisasi
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
∆Hr
Reaktan Produk
T = 70oC T = 70oC
∆HR ∆HP
∆Hr298
113
H2 O 185,29 -52960925,198
Na2SO4 4,79 -6551502,076
Total -60959184,339
Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
Na2SO4 5,67 -7752316,397
H2 O 187,05 -53463169,166
Total -61215485,563
114
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,940
H2 O 3366,816 4,184 45 633904,135
C6H6 1492,537 1,753 45 117745,229
Total 8918,011 Total 1029288,039
∆H3 = 1029288,039 kJ
Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk netralizer
Pendinginan menggunakan cooling water dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu keluar 55ᵒC
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = 1779267,53
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water
Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
1779267,533 = m x 4,184 x (55-25)
m = 14175,172 kg
115
B.6 Heater 1 (HE-01)
Fungsi : Menaikkan suhu produk atas dekanter yang akan menjadi feed menuju
menara distilasi
Kondisi operasi : T in = 70 °C
T out = 93,9956 °C
P = 1 atm
saturated steam <2>
145 °C
CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
C2H5OH <1> C2H5OH MD
o HEATER (HE-01)
C6H6 30 C C6H6 <3>
condensate at 145oC
<4> steam
a. Enthalpi bahan masuk arus <1> (∆H1)
∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 343 - 298
= 45 K
Cp CH2(COOC2H5)2 = 1,803 kJ/kg. K 30 oC (Perry's, 2008)
Cp C2H5OH = 2,665 kJ/kg. K 30 oC (Geankoplis, 2003)
Cp C6H6 = 1,753 kJ/kg. K
116
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
∆H1 + Q kebutuhan steam = ∆H2
241836,11 + Q kebutuhan steam = 370791,72
Q kebutuhan steam = 128955,61 kJ
Neraca energi :
Q kebutuhan steam = mxλ
128955,61 = m x 2256,471
m = 128955,61
2256,471
= 57,15 kg
(massa steam yang dibutuhkan)
117
B.7 Menara Distilasi (MD)
Fungsi :
Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)
DISTILAT kg/jam
C2H5OH 14,922
C6 H6 1477,5
CH2(COOC2H5)2 14,922
FEED MENAR
A
DISTILAS
kg/jam I
C2H5OH 14,922
C6 H 6 1492,537 kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 C6 H6 15,076
CH2(COOC2H5)2 1492,5
BOTTOM
Spesifikasi Feed :
Titik didih, Feed,
Komponen BM Fi, kmol/j zf
oC kg/j
A Dietil malonat 160 198 1507,46 9,422 0,500
B Etanol 46 78,4 14,92 0,324 0,005
C Benzen 78 80,1 1492,54 19,135 0,495
3014,92 28,881 1,000
Spesifikasi Hasil :
Hasil yang diinginkan adalah sebagai berikut :
Distilat Bottom
Komponen
kg/jam kmol/jam ydi kg/jam kmol/jam xbi
A (hk) 14,92 0,093 0,005 1492,54 9,328 0,980
B 14,92 0,324 0,017 0,00 0,000 0,000
C (lk) 1477,46 18,942 0,978 15,08 0,193 0,020
1507,31 19,359 1,000 1507,61 9,522 1,000
118
Komponen A B C assumsi : dp/plate =
A 15,916 2932,7 -55,636 100 mm water
B 18,912 3804 -41,68 10 mm Hg
C 16,175 2948,8 -44,563 0,013158 atm
Untuk temperatur umpan maka perlu ditrial temperatur bubble point feed
pada tekanan.
Menghitung bubble point umpan (umpan : cair jenuh)
P = 1,2895 atm = 980,0000 mmHg
T = 94,00 ºC
Komponen zj,F.F xf
Piº Ki xi.Ki αj
A (hk) 9,422 0,326 663,140 0,677 0,221 1,000
B 0,324 0,011 1364,766 1,393 0,016 2,058
C (lk) 19,135 0,663 1129,490 1,153 0,764 1,703
28,881 1,000 1,000
119
o
Suhu bubble point Feed = 93,996 C
o
Suhu dew point distilat= 80,680 C
o
Suhu bubble point bottom = 116,576 C
Q in = Q out
120
d. Beban panas yang diambil Condenser
o
T = 83,55 C = 356,55 K
Massa Hv
Komponen BM Kmol (kJ/kmol)
ΔH (kJ)
(kg)
C2H5OH 14,922 46 0,32 27810,4 9021,637
C6 H6 1477,46 78 18,94 24705,6 467968,023
CH2(COOC2H5)2 14,92 160 0,09 26316,9 2454,432
Total 1507,31 19,36 479444,092
(Beban Condenser)
Qc = 479444,092 kJ
Perhitungan Kebutuhan Air Pendingin :
Air Pendingin : Tin 30 ᵒC
Tout 60 ᵒC
Cpair 4,181 kJ/kg.K
Neraca Energi :
Qcooling water = m x Cp x ∆T
Qcooling water
m=
Cp x ∆T
479444,092 kJ = 3822,404 kg
m=
125,430 kJ/kg
(HF + Qr) = HD + H B + Q c
Qr = 505430,399 kJ (Beban Reboiler)
121
Massa Hv
Komponen BM Kmol ΔH (kJ)
(kg) (kJ/kmol)
C2H5OH 0,000 46 0 27810 0,000
C6 H6 15,076 78 0,19 24706 4775,184
CH2(COOC2H5)2 1492,54 160 9,33 26317 245493,284
Total 1507,61 9,52 250268,467
Sisa panas pada reboiler yang digunakan untuk meningkatkan suhu gas
adalah sebesar
Q = 255161,932 kJ
122
cooling water <2>
CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
C6H6 C6H6 TP-05
COOLER (HE-02)
30oC <3>
Neraca Panas
Q masuk = Q keluar
∆H1 = ∆H2 + QCooling Water
248866,20 = 67936,831 + QCooling Water
QCooling water = 180929,368 kJ
123
c. Perhitungan kebutuhan air pendingin
Cooling Water : T in = 30 °C
T out = 60 °C
Cp air = 4,181 kJ/kg.K
Neraca energi :
QCooling Water = m x Cp x ∆T
180929,4 = m x Cp x (T out - T in )
180929,4 = m x 4,181 x 30
m = 180929,4
4,181 x 30
m = 1442,47 kg
124
LAMPIRAN C
Kode : TP-01
Fungsi : Menyimpan NaOH 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank , Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit
3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Densitas = 1,4232 kg/L
= 1423,2 kg/m3
- Laju Alir = 1324,174 kg/jam
= 2919,300 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari
125
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )
4. Volume Tangki
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1324,174 kg/jam x 720 jam
3
1423,2 kg/m
3
= 669,90 m
Diperoleh
H = 5,24 m = 17,19 ft
D = 13,973 m = 45,83 ft
126
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE
d= 12 x D
Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)
3
ρ = 88,85 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in
Dimana :
h F = 12650 psi
q D = 50,00 ft
= 600 in
127
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi
Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 9,13 ft
= 2,78 m
128
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-01 (TP-01)
Fungsi Menyimpan NaOH 40% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1324,174 kg/jam
Volume Tangki 803,883 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 15,244 m
Tinggi 5,488 m
Tebal 0,25 in
Tutup :
Diameter 15,244 m
Tinggi 2,782 m
Tebal 0,25 in
TP-02
C2H5OH 95 %
Kode : TP-02
Fungsi : Menyimpan C2H5OH 95 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit
129
2. Menentukan bahan konstruksi tangki
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel tipe SA-283 grade C
- Memiliki allowable stress yang cukup besar
- Harga yang relatif murah dibanding stainless steel atau carbon steel
- Tahan terhadap korosi
- Kondisi penyimpanan pada suhu yang relatif mendekati suhu kamar
3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1112,192 kg/jam
= 2451,961 lbm/jam
4. Volume Tangki
Komposisi Bahan
Laju Alir
Komponen X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
(kg/jam)
C2H5OH 1056,582 0,950 789 749,550
H2 O 55,61 0,050 1000 50,000
Jumlah 1112,192 1,000 799,550
130
5. Diameter dan Tinggi Tangki
Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)
d= 12 x D
Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)
131
ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)
P=
2 x 144 x F x E
3
ρ = 49,91 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in
Dimana :
F = 12650 psi
h D = 60,00 ft
q = 720 in
132
Sin θ = 60,00 17,64
1000 x 0,25 6
0,41151428
θ = arc sin (0,412)
θ = 24
Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 13,55 ft
= 4,13 m
133
C.3.Tangki Penyimpanan-03 (TP-03)
TP-03
H2SO 4 98 %
Kode : TP-03
Fungsi : Menyimpan H2SO4 98% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit
3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1033,613 kg/jam
= 2278,724 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )
4. Volume Tangki
Komposisi Bahan
Laju Alir
Komponen X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
(kg/jam)
H2SO4 1012,941 0,98 1794 1758,120
H2O 20,672 0,02 1000 20,000
Jumlah 1033,613 1 1778,120
134
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1033,613 kg/jam x 720 jam
3
1778,1 kg/m
3
= 418,53 m
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)
3 4xV 3 4 x 803,88 𝑚3
H= 8
= 8
= 4,48 m
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3
Diperoleh
H = 4,48 m = 14,69 ft
D = 11,946 m = 39,18 ft
135
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE
d= 12 x D
Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)
3
ρ = 111,00 lb/ft
F = 18750 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 80%
c = 0,125 in
Dimana :
F = 18750 psi
h D = 40,00 ft
q = 480 in
136
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi
Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 7,86 ft
= 2,40 m
137
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-03 (TP-03)
Fungsi Menyimpan H2SO4 98% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Stainless Steel SA-167 Grade A
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1033,613 kg/jam
Volume Tangki 502,239 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 12,195 m
Tinggi 5,488 m
Tebal 0,1875 in
Tutup :
Diameter 12,195 m
Tinggi 2,396 m
Tebal 0,1875 in
138
C.4.Tangki Penyimpanan-04 (TP-04)
TP-04
C6H6
Kode : TP-04
Fungsi : Menyimpan C6H6 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit
3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 15,076 kg/jam
= 33,237 lbm/jam
- Densitas C6H6
ρ = 0,885 kg/L
3
ρ = 885,0 kg/m
ρ = 55,249 lbm/ft3
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )
139
4. Volume Tangki
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρC6H6
= 15,076 kg/jam x 720 jam
3
885,0 kg/m
3
= 12,27 m
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)
3 4xV 3 4 x 803,88 𝑚3
H= 8
= 8
= 1,38 m
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3
Diperoleh
H = 1,38 m = 4,53 ft
D = 3,683 m = 12,08 ft
140
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE
d= 12 x D
Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)
3
ρ = 55,25 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in
Dimana :
h F = 12650 psi
q D = 15,00 ft
= 180 in
141
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi
Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 1,04 ft
= 0,32 m
142
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-04 (TP-04)
Fungsi Menyimpan C6H6 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 15,076 kg/jam
Volume Tangki 14,718 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 4,573 m
Tinggi 1,829 m
Tebal 0,1875 in
Tutup :
Diameter 4,573 m
Tinggi 0,317 m
Tebal 0,1875 in
TP-05
CH2(COOC2H5)2
Kode : TP-05
Fungsi : Menyimpan produk CH2(COOC2H5)2
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit
143
2. Menentukan bahan konstruksi tangki
Bahan yang disimpan bersifat korosif sehingga digunakan bahan
3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1507,613 kg/jam
= 3323,714 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )
4. Volume Tangki
Komposisi Bahan
Laju Alir
Komponen (kg/jam) X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
CH2(COOC2H5)2 1492,537 0,99 1055,0 1044,450
C6 H6 15,076 0,01 885,000 8,850
Jumlah 1507,613 1 1053,300
144
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)
3 4xV 3 4 x 1236,663 𝑚3
H= = = 6,05 m
8 8
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3
Diperoleh
H = 6,05 m = 19,84 ft
D = 16,131 m = 52,91 ft
d= 12 x D
Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)
145
Dari kedua persamaan diatas diperoleh :
ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E
3
ρ = 65,76 lb/ft
F = 18750 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 80%
c = 0,125 in
Dimana :
F = 18750 psi
h
D = 60,00 ft
q
= 720 in
146
Sin θ = 60,00 17,64
1000 x 0,25 6
0,41151428
θ = arc sin (0,412)
θ = 24
Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 13,55 ft
= 4,13 m
147
C.6.Mixer-01 (M-01)
M-01
Kode : M-01
Fungsi : Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O membantuk
larutan ClCH2COOH 50%
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit
Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
ClCH2COOH 1085,294 0,500 1580,0 790,000
H2 O 1085,294 0,500 1000,0 500,000
Jumlah 2170,588 1.290,000
148
Volume Larutan dengan Faktor Keamanan 20%
Vmixer = 1,2 x V
= 1,2 x 0,42 m3
3
= 0,50 m
= 504,79 L
Vmixer = Vt + (2 x Vh)
Dimana,
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
Vmixer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
Vmixer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
Vmixer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
3
Vmixer = 1,1786 D
3 𝑉𝑚𝑖𝑥𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786
ID = 0,754 m
ID = 2,47 ft
ID = 29,68 in
149
Karena digunakan perbandingan H : D pada shell 1 : 1,5 maka
Tinggi shell (Hs)
Hs = 1,5 x ID
Hs = 1,13 m
Hs = 3,71 ft
Hs = 44,52 in
ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam mixer bersifat asam yang cukup korosif
c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi
150
Maka,
Pdesain = 1,1 x Poperasi
= 1,1 x 14,696 psi
= 16,166 psi
= 0,141 in
OD = ID + 2tshell standar
= 29,68 in + (2 x 0,1875 in)
= 29,86 in
= 0,76 m
Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 30 in - (2 x 0,1875 in)
= 29,625 in
= 0,75 m
= 2,47 ft
151
Menghitung tebal head
th = 0,885 P.ri + C
f.E - 0,1 P
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
th = 0,139 in
icr b A
OA
B
sf
ID t
r
a
Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)
152
OD = 30 in
r = 30 in
icr = 1,875 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)
a = ID Koreksi
2
= 14,81 in
AB = a - icr
= 14,81 in - 1,875 in
= 12,94 in
BC = r - icr
= 30 in - 1,875 in
= 28,125 in
AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= ( 28,125)2 − (12,94 𝑖𝑛)2
= 24,97 in
b = rc - AC
= 30 in - 24,97 in
= 5,03 in
153
6. Perancangan Pengaduk Mixer
wb
Keterangan :
Zr : Tinggi mixer
Zi : Jarak pengaduk ke dasar
Zl L Zr Zl : Tinggi larutan dalam mixer
wi D : Diameter mixer
Zi Di
Di : Diameter pengaduk
wi : Lebar Blade Impeller
Dt wb : Lebar baffle
L : Lebar pengaduk
D = 0,75 m = 2,47 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 0,75 m
Di = 0,25 m = 0,82 ft
wi = 1/5 x 0,75 m
wi = 0,15 m = 0,49 ft
zi = 3/4 x 0,75 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 0,75 m
Wb = 0,075 m = 0,25 ft
L = 1/4 x 0,75 m
L = 0,188 m = 0,62 ft
154
Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,129
0,56
= 2 Blade
3
ρ = ρ campuran larutan = 80,532 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran
155
lb
80,532 x 5,333 rps x (0,82 ft)2
NRe = ft3
lbs
0,0006 .s
ft
NRe = 495287,73
NRe > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)
P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 1290,00 kg/m3 x (5,333 rps)3 x (0,25 m)5
2 3
= 1.068,57 kg/m /s
= 1.068,57 Watt
= 1,069 kWatt
156
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama Mixer 01 (M-01)
Fungsi Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O
membentuk larutan ClCH2COOH 50%
Jenis Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit
Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 15 Menit
Ukuran
Volume 0,505 m3
Diameter Tangki 0,752 m
Tinggi Tangki 1,497 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah pengaduk 1 buah
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 2 blade
Diameter Pengaduk 0,251 m
Lebar Baffle 0,075 m
Kecepatan Pengaduk 320,00 rpm
Power 2 Hp
C.7.Mixer-02 (M-02)
M-01
Kode : M-02
Fungsi : Melarutkan NaCN padat dengan H2O
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit
157
1. Menentukan Volume Mixer
Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
NaCN 562,745 0,324 1420,0 460,540
H2 O 1172,386 0,676 1000,0 675,676
Jumlah 1735,131 1136,216
158
Vmixer = Vt + (2 x Vh)
Dimana,
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
Vmixer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
Vmixer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
Vmixer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
Vmixer 1,17857143 D3 + 1,61E-09 D3
3
Vmixer = 1,1786 D
Maka, 3 𝑉𝑚𝑖𝑥𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786
ID = 0,730 m
ID = 2,39 ft
ID = 28,73 in
ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
159
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam mixer bersifat asam yang cukup korosif
c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi
= 0,140 in
160
4. Menentukan Inside Diameter Shell Sesungguhnya
OD = ID + 2 tshell standar
= 28,73 in + (2 x 0,1875 in)
= 28,92 in
= 0,73 m
Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 30 in
= 0,76 m
Koreksi ID
ID = OD standar - 2 tshell standar
= 30 in - (2 x 0,1875 in)
= 29,625 in
= 0,75 m
th = 0,139 in
161
Dipilih tebal head (th) standar 3/16 in = 0,1875 in
icr b A
OA
B
sf
ID t
r
a
Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)
OD std = 30 in
r = 30 in
icr = 1,875 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)
a = ID Koreksi
2
= 14,81 in
AB = a - icr
= 14,81 in - 1,875 in
= 12,94 in
162
BC = r - icr
= 30 in - 1,875 in
= 28,125 in
AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= ( 28,125)2 − (12,94 𝑖𝑛)2
= 24,97 in
b = rc - AC
= 30 in - 24,97 in
= 5,03 in
3
Volume larutan = 0,38 m
163
Volume larutan pada shell (VL)
VL = Volume larutan - VH
= 0,38176 - 0,000021
3
= 0,382 m
164
ID = 0,75 m = 2,47 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 0,75 m
Di = 0,25 m = 0,82 ft
wi = 1/5 x 0,75 m
wi = 0,15 m = 0,49 ft
zi = 3/4 x 0,75 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 0,75 m
Wb = 0,075 m = 0,25 ft
L = 1/4 x 0,75 m
L = 0,188 m = 0,62 ft
Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,041
0,56
= 2 Blade
165
Viskositas Campuran Komponen Mixer-01 pada suhu 30oC
Feed
Komponen X μ (cP) X. μ(cP)
(kg/jam)
NaCN 562,745 0,3 0,9500 0,308
H2 O 1172,386 0,7 0,7978 0,539
Jumlah 1735,131 0,847
3
ρ = ρ campuran larutan = 70,932 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran
lb
NRe = 70,932 ft3 x 5,333 rps x (0,75 ft)2
lbs
0,0006 ft .s
NRe = 450011,92
NRe > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)
P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 1136,216 kg/m3 x (5,333 rps)3 x (0,25 m)5
= 941,180 kg/m2/s3
= 941,180 Watt
= 0,941 kWatt
166
= 1,176 kWatt
= 1,578 Hp
Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 15 Menit
Ukuran
Volume 0,458 m3
Diameter Tangki 0,752 m
Tinggi Tangki 1,461 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah Pengaduk 1 buah
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 6 blade
Diameter Pengaduk 0,251 m
Lebar Baffle 0,075 m
Kecepatan Pengaduk 320,00 rpm
Power 2 Hp
167
C.9. Reaktor Penggaraman (R-100)
Diketahui :
Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm
Komponen Kg/m3 µ, cp BM
ClCH2COOH 1580 0,95 94,5
NaOH 2130 10 40
H2O 1000 1 18
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5
168
Desain Reaktor
Vr =
= 16595,233 x 1
995,574
= 16,6690 m3
Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)
VR = π/4
Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 80,011 x 1
3,143 3
= 8,486 m
DR = 2,040 m
= 6,69 ft
Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 6,119 m
= 20,071 ft
ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)
169
Bahan reaktor yang digunakan adalah Low alloy steel SA 202 A
Dimana :
Jadi :
ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in
# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18
170
w = 0,25 (3 + rc/ri) x 1/2
= 0,25 + 3 + 132 x 0,5
( )
8,375
= 1,0829
Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in
b = rc -
a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in
AB = ID/2 – icr
171
= 8 - 8,375
= 0,167 in
BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in
6. Perancangan Pengaduk
172
d. Perhitungan lebar baffle, W
W = 0,17 x Di
= 0,116 m
g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9
Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,680 m
= 2,6516 m
NT = ZL
ZI
= 5,308
2,6516
= 2,002
= 2 Pengaduk
Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,680
= 0,884 m
173
i. Kecepatan rotasi pengaduk
WELH π.Di.N
=
2Di 600
Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height = tinggi cairan x sg
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran
j. Tenaga pengaduk
Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 0,462 x 940,56 x 62,151
1,239
= 21814,073
P = ρ x N3 x Di5 x Np
gc
= 62,151 x 3852,20 x 0,145 x 8
32,2
= 8642,2 J/s
= 8,6422 kW
= 11,589 hp
174
7. Menghitung Dimensi Jaket
Pemanas reaktor dimaksudkan untuk menurunkan dan mempertahankan suhu menjadi
70 °C, sebagai pemanas digunakan air pendingin. Direncanakan waktu kontak 5
Air yang dibutuhkan = 30019 kg/jam
Volume air dalam reaktor = 30019 x 2,2046 lb x 1 ft3
kg 62,43 lb
= 1060,1 ft3/jam
= 1060,1 x 1 jam x 5 menit
60 menit
3
= 88,3 ft
3
Volume reaktor = 20,0028 m
= 20,0028 x 1 ft3
0,02837 m3
= 705,0689 ft3
Sehingga :
705,07 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
793,41 = 3,14
Dj² x x 20,071 + 0,000049 Dj²
4
793,41 = 16 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 50
175
Dj = 7,10 ft
= 2,13 m
Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 20,00 m3
Diameter Reaktor : 2,040 m
Tinggi Reaktor : 6,672 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 2,129 m
Tinggi Jaket : 6,672 m
Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,680 m
Lebar baffle : 0,116 m
Kecepatan pengaduk : 940,56 rpm
Power : 11,589 hp
176
C.10. Reaktor Sianifikasi (R-200)
Diketahui
Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm
Komponen Kg/m3 µ, cp BM
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5
NaCN 1420 10 49
H2O 1000 1 18
ClCH2COOH 1580 0,95 94,5
NaOH 2130 10 40
CNCH2COONa 1320 0,8268 107
NaCl 2165 10 58,5
177
Umpan Keluar Fraksi
Komponen ρ (kg/m3) µ, cp
M (kg/jam) n (kmol/jam) Berat
ClCH2COONa 100,34682 0,86 0,02 22,75 0,02
NaCN 54,86812 1,12 0,01 15,42 0,11
H2O 3148,8268 174,93 0,62 623,01 0,62
ClCH2COOH 24,42 0,26 0,00 7,63 0,00
NaOH 10,34 0,26 0,00 4,36 0,02
CNCH2COONa 1109,04 10,36 0,22 289,65 0,18
NaCl 606,34 10,36 0,12 259,73 1,20
Total 5054,18 198,16 1,00 1222,55 2,16
Desain Reaktor
Vr =
= 5054,178 x 1
1222,553
= 4,1341 m3
Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)
VR = π/4
Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 19,844 x 1
3,143 3
178
= 2,105 m
DR = 1,282 m
= 4,20 ft
Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 3,845 m
= 12,610 ft
ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)
Jadi :
ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in
179
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18
Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in
180
Tinggi head = OA = th + b +sf
th = tebal head = 1/2 in
b = rc -
a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in
AB = ID/2 – icr
= 8 - 8,375
= 0,167 in
BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in
6. Perancangan Pengaduk
181
= 0,427 m
= 1,4011 ft
g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9
Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,427 m
= 1,666 m
NT = ZL
ZI
= 3,413
1,666
= 2,049
= 2 Pengaduk
182
= 0,320 m
Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,427
= 0,555 m
Jarak antar pengaduk, L
L = 1/3 x ZL
= ⅓ x 3,413
= 1,1376 m
Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran
j. Tenaga pengaduk
Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 1,963 x 1658,9 x 76,321
2,157
= 115254,734
183
Dari gbr. 9 – 13 Mc Cabe, Np = 8
2
gc = 32,2 ft/det
3 5
P = ρ x N x Di x Np
gc
= 76,3 x 21136,18 x 0,014 x 8
32,2
= 5700,7 J/s
= 5,7007 kW
= 7,6446 hp
3
Volume reaktor = 4,9609 m
= 4,9609 x 1 ft3
0,02837 m3
= 174,8658 ft3
184
Dimana :
Dj = Diameter jaket
Hj = Tinggi jaket = 4,397 m
= 12,610 ft
Sehingga :
174,87 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
263,20 = 3,14
Dj² x x 12,610 + 0,000049 Dj²
4
263,20 = 10 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 27
Dj = 5,16 ft
= 1,55 m
Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 4,96 m3
Diameter Reaktor : 1,282 m
Tinggi Reaktor : 4,397 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 1,547 m
Tinggi Jaket : 4,397 m
Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,427 m
Lebar baffle : 0,073 m
Kecepatan pengaduk : 1658,9 rpm
Power : 7,645 hp
185
C.11. Reaktor Esterifikasi (R-300)
Diketahui
Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm
Komponen Kg/m3 µ, cp BM
CNCH2COONa 1320 0,8268 107
C2H5OH 789 0,47 46
H2SO4 1794 6,5 98
NaCl 2165 10 58,5
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5
NaCN 142 10 49
ClCH2COOH 158 0,95 94,5
H2O 1000 1 18
CH2(COOC2H5)21055 1,2 160
Na2SO4 268 1,1 142
(NH4)2SO4 1769 1,3 132
186
Umpan Keluar Fraksi
Komponen ρ (kg/m3) µ, cp
M (kg/jam) n (kmol/jam) Berat
CNCH2COONa 161,59402 1,51 0,02 29,63 0,02
C2H5OH 198,37332 4,31 0,03 21,74 0,01
H2SO4 86,10006 0,88 0,01 21,45 0,08
NaCl 634,05709 10,84 0,09 190,66 0,88
ClCH2COONa 45,156068 0,39 0,01 7,19 0,01
NaCN 31,654843 0,65 0,00 0,62 0,04
ClCH2COOH 24,41925 0,26 0,00 0,54 0,00
H2O 3229,76 179,43 0,45 448,58 0,45
CH2(COOC2H5)2 1492,54 9,33 0,21 218,70 0,25
Na2SO4 680,66 4,79 0,09 25,34 0,10
(NH4)2SO4 615,67 4,66 0,09 151,27 0,11
Total 7199,98 217,05 1,00 1115,70 1,96
Desain Reaktor
Vr =
= 7199,981 x 1
1115,704
= 6,4533 m3
Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)
187
VR = π/4
Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 30,976 x 1
3,143 3
= 3,285 m
DR = 1,487 m
= 4,88 ft
Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 4,460 m
= 14,628 ft
ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)
Jadi :
ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in
188
4. Menghitung Tebal Head dan Bottom
th =
+ C
# Tekanan operasi (P) = 1,0 atm = 14,7 psi
o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343,0 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18
Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in
189
5. Menghitung Tinggi Head dan Bottom
b = rc -
a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in
AB = ID/2 – icr
= 8 - 8,375
= 0,167 in
BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in
190
6. Perancangan Pengaduk
g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9
Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,496 m
= 1,9326 m
191
NT = ZL
ZI
= 3,925
1,9326
= 2,031
= 2 Pengaduk
Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,496
= 0,644 m
Jarak antar pengaduk, L
L = 1/3 x ZL
= ⅓ x 3,925
= 1,3085 m
Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran
192
= 1366,2 rpm
= 22,769 rps
j. Tenaga pengaduk
Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 2,642 x 1366,2 x 69,65
1,956
= 128545,002
3
Volume reaktor = 7,7440 m
= 7,7440 x 1 ft3
0,02837 m3
= 272,9634 ft3
193
Direncanakan tebal jaket merata, maka :
Dimana :
Dj = Diameter jaket
Hj = Tinggi jaket = 5,012 m
= 14,628 ft
Sehingga :
272,96 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
361,30 = 3,14
Dj² x x 14,628 + 0,000049 Dj²
4
361,30 = 11 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 31
Dj = 5,61 ft
= 1,68 m
Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 7,74 m3
Diameter Reaktor : 1,487 m
Tinggi Reaktor : 5,012 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 1,683 m
Tinggi Jaket : 5,012 m
Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,496 m
Lebar baffle : 0,084 m
Kecepatan pengaduk : 1366,2 rpm
Power : 8,184 hp
194
C.12. Netralizer (N)
Kode :N
Fungsi : Mereaksikan larutan campuran dari M-03 dengan NaOH
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit
Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
CH2(COOC2H5)2 1507,4596 0,169 1055,0 178,73
Na2SO4 680,6598 0,076 2680,0 205,01
(NH4)2SO4 615,6716 0,069 1769,0 122,40
CNCH2COONa 161,5940 0,018 1320,0 23,97
C2H5OH 213,2957 0,024 789,0 18,91
H2SO4 86,1001 0,010 1794,0 17,36
NaCl 634,0571 0,071 2165,0 154,27
ClCH2COONa 45,1561 0,005 1146,0 5,82
NaCN 31,6548 0,004 1420,0 5,05
ClCH2COOH 24,4193 0,003 1580,0 4,34
H2 O 3335,1860 0,375 1000,0 374,82
C6H6 1492,5370 0,168 885,0 148,45
NaOH 70,2860 0,008 885,0 6,99
Jumlah 8898,077 1,000 1266,12
195
Volume Larutan dalam Netralizer (V)
= Fv x θ m3
= 7,03 jam x 0,42 jam
3
= 2,93 m
= 2928,27 L
VNetralizer = Vt + (2 x Vh)
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
VNetralizer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
VNetralizer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
VNetralizer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
VNetralizer 1,17857143 D3 + 1,61E-09 D3
3
VNetralizer = 1,1786 D
Maka, 3 𝑉𝑁𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786
196
sehingga diperoleh Inside Diameter (ID)
ID = 1,439 m
ID = 4,72 ft
ID = 56,66 in
ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam Netralizer bersifat asam yang cukup korosif
197
c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi
= 0,155 in
OD = ID + 2tshell standar
= 15,30 in + (2 x 0,1875 in)
= 56,85 in
= 1,44 m
Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 60 in
= 1,52 m
Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 60 in - (2 x 0,1875 in)
= 59,625 in
= 1,51 m
= 4,97 ft
198
5. Menentukan Dimensi Head dan Bottom Netralizer
Jenis head yang dipilih Torispherical Flanged and Dished Head
Bahan konstruksi yang digunakan Stainless Steel 316 AISI
th = 0,153 in
O icr b A
B
sf
ID t
a r
Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
199
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)
OD = 60 in
r = 60 in
icr = 3,625 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)
a = ID Koreksi
2
= 29,81 in
AB = a - icr
= 32,81 in - 4 in
= 26,19 in
BC = r - icr
= 66 in - 4 in
= 56,375 in
AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= (62 𝑖𝑛)2 − (28,81 𝑖𝑛)2
= 49,92 in
b = r - AC
= 66 in - 54,90 in
= 10,08 in
200
Menentukan Tinggi Total Netralizer (Tt)
Tt = Tinggi shell + (2 x tinggi head)
= 95,70 in + (2 x 13,35 in)
= 109,52 in
= 2,78 m
= 9,13 ft
ID = 1,51 m = 4,97 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 1,67 m
Di = 0,50 m = 1,66 ft
wi = 1/5 x 1,67 m
wi = 0,30 m = 0,99 ft
zi = 3/4 x 1,67 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 1,67 m
201
Wb = 0,151 m = 0,50 ft
L = 1/4 x 1,67 m
L = 0,379 m = 1,24 ft
Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,936
0,56
= 3,4 = 4 Blade
202
ClCH2COONa 45,1560675 0,005 0,950 0,005
NaCN 31,6548432 0,004 10,000 0,036
ClCH2COOH 24,41925 0,003 0,950 0,003
H2 O 3335,186 0,378 0,798 0,301
C6H6 1492,537 0,169 0,520 0,088
Jumlah 8827,791 1,000 0,389
3
ρ = ρ campuran larutan = 79,041 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran
lb
32,570 x 2,083 rps x (1,82 ft)2
NRe = ft3
lbs
0,0003 .s
ft
NRe = 1726574,28
Nre > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)
Menghitung Daya Pengaduk
P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 521,72 kg/m3 x (2,083 rps)3 x (0,56 m)5
= 2064,51 kg/m2/s3
= 2064,51 Watt
= 2,065 kWatt
203
Dipilih motor pengaduk standar = 4 Hp
Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 25 Menit
Ukuran
Volume 3,514 m3
Diameter Tangki 1,514 m
Tinggi Tangki 2,782 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah Pengaduk 1 unit
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 4 blade
Diameter Pengaduk 0,505 m
Lebar Baffle 0,151 m
Kecepatan Pengaduk 125 rpm
Power 4 Hp
204
C.13. Dekanter
Kode : D-01
Fungsi : Memisahkan komponen organik dengan non
organik larutan hasil Netralizer
Jenis : Tangki silinder horizontal
Jumlah : 1 Unit
o
Kondisi : 70 C, 1 atm
205
Hasil Bawah (Fase Berat):
X. ρ
Komponen (kg/jam) X X.µ
(kg/m3)
Na2SO4 805,417 0,137 366,90 0,151
(NH4)2SO4 615,672 0,105 185,13 0,136
CNCH2COONa 161,594 0,027 36,26 0,023
C2H5OH 198,374 0,034 26,60 0,016
NaCl 634,057 0,108 233,33 1,078
ClCH2COONa 45,156 0,008 8,80 0,007
NaCN 31,655 0,005 7,64 0,054
ClCH2COOH 24,419 0,004 6,56 0,004
H2 O 3366,815 0,572 572,28 0,572
Jumlah 5883,159 1,000 1443,49 2,040
Ψ= 3,110 m3/jam 3
60,5358 lb/ft x
3
0,0014 lb/ft 0,3
3
4,076 m /jam
( 3
90,1297 lb/ft x 0,0007 lb/ft3
)
Ψ= 0,82
206
Menentukan Terminal Velocity
Asumsi dd = 0,00015 m
2 2
Ud =( 0,00015 m) . 9,81 m/s . (1443,5-969,5) kg/m3
18 x 0,0011 kg/m.s
= 0,005 m/s
Tanda Positif (+) menunjukan bahwa arah kecepatan fase terdispersi (fase
berat) adalah ke bawah
3. Dimensi Dekanter
Q = QL + QH
=( 3,110 + 4,076 )m3/jam
3
= 7,185 m /jam
VL = Qxt
= 7,185 m3/jam x 0,17 jam
= 1,198 m3
Overdesign 20%
VD = VL x (1+Over design)
= 1,198 m3 x 1,2
= 1,437 m3
207
4. Menentukan Diameter dan Panjang Dekanter
Vdekanter = (1/4) x π x D2 x L
Maka, 3 Vdekanter
Inside Diameter (ID) = 1,5714
ID = 0,971 m
ID = 3,18 ft
ID = 38,21 in
Ls = 2 D = 2 x 0,971 m = 1,94129 m
Ls = 6,37 ft
Ls = 76,43 in
208
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel SA 167 tipe 304-3
Pertimbangan : tahan terhadap korosi, struktur kuat dan tahan lama, harga
lebih muah dibandingkan stainless steel lain.
c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 15 psi
209
Sehingga Tebal Dinding Mixer (ts)
ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
lbf
16,166 2 x 19,11 in
= in
lbf lbf
16650 2 x0,80−0,60x16,166 2
in in ⬚
= 0,148 in
OD = ID + 2tshell standar
= 38,21 in + (2 x 0,1875 in)
= 38,40 in
= 0,98 m
Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 40 in
= 1,02 m
Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 40 in - (2 x 0,1875 in)
= 39,625 in
= 1,01 m
= 3,30 ft
210
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan
th = 0,146 in
icr b A
OA
B
sf
ID t
r
a
Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)
211
OD = 40 in
r = 40 in
icr = 1,3 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)
Dipilih Sf = 2 in = 0,0508 m
a = ID Koreksi
2
= 19,81 in
AB = a - icr
= 19,81 in - 4 in
= 18,56 in
BC = r - icr
= 40 in - 1,3 in
= 38,75 in
AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= (38,75 𝑖𝑛)2 − (18,56 𝑖𝑛)2
= 34,01 in
b = r - AC
= 40 in - 34,01 in
= 5,99 in
212
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama Dekanter (D)
Fungsi Memisahkan komponen organik dengan non organik
larutan hasil Netralizer
Jenis Tangki silinder horizontal
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit
Kondisi operasi
o
Suhu 70 C
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 10 Menit
Ukuran
Volume 1,437 m3
Diameter Tangki 969,525 m
Panjang Tangki 2,356 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
213
C.14. Menara Distilasi (MD)
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil
Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe kolom : Menara distilasi dengan plate
Gambar :
o
Kondisi Operasi C K
Suhu umpan masuk pada bubble point 94,00 367
Suhu produk atas pada dew point 80,68 354
Suhu produk bawah pada bubble point 116,58 390
Tekanan operasi pada 1 atm
214
4. Penentuan Reflux Minimum
Refluks Minimum (Rm) = 0,204798 (Lampiran B)
Direncanakan Refluks Ratio (R) sebesar 1,5 kali Rm
R = 0,3071976
B
ln P = A -
T+C
Komponen A B C
A 15,916 2932,7 -55,636
B 18,912 3804 -41,68
C 16,175 2948,8 -44,563
Destilat
T = 94,00 oC = 367 K
Tekanan = 1 atm = 760 mmHg
𝐾𝑖
Komponen yDi D (kg) 𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡
𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡 /𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐾𝑖 𝐿𝐾𝑑
𝛼𝐷 =
𝐾𝑖 𝐻𝐾𝑑
α = 1,486
0,873
= 1,2083026
215
Bottom
T = 116,58 oC = 389,58 K
Tekanan = 1,6711 atm = 760 mmHg
𝐾𝑖
Komponen xB B (kg) 𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡
𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡 /𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐾𝑖 𝐿𝐾𝑏
𝛼𝐵 =
𝐾𝑖 𝐻𝐾𝑏
α = 2,7040625
1,6496496
= 1,4185306
𝑋 ×𝐷 𝑋 ×𝐵
log[ 𝑋𝐿𝐾𝐷 × 𝐷 𝑋𝐻𝐾𝐵 × 𝐵 ] (Geankoplis, 1993 : hal 683)
𝐻𝐾𝐷 𝐿𝐾𝐵
𝑁𝑚 =
log 𝛼𝑎𝑣
Nm = 4,9231021
Pembulatan Keatas
Nm = 5 Plate
216
6. Penentuan Jumlah Plate Teoritis
sehingga:R/(R+1) = #REF!
Rm/(Rm+1) = #REF!
Nm/N = 0,52
maka : N = #REF! plate ≈ 70 plate
R = 0,3071976
Rm = 0,204798
R / (R+1) = 0,24
Rm / (Rm+1) = 0,17
217
7. Penentuan Posisi Umpan Masuk
Untuk menentukan posisi umpan masuk dan perbandingan antara jumlah
tahap bagian rectifying
Nr B x x
2
0,206
Nr B xF ..HK xB. LK
2
Aliran Feed
Komponen xF F (kg)
Dietil malonat (HK) 0,500 1507,460
Etanol 0,005 14,922
Benzen (LK) 0,495 1492,537
Total 1,000 3014,919
N = Nr + Ns
13 = 2,006 Ns
Ns = 6 Plate
Nr = 6 Plate
218
Diketahui: q = 1
R = 0,307
Umpan, F = 3014,919 kg/jam
Distilat, D = 1507,306 kg/jam
Bottom,B = 1507,613 kg/jam
sehingga :
L=RxD = 463,041 kg/jam
V= L+D = 1970,347 kg/jam
L '= L+ (q x F) = 3477,960 kg/jam
V' = L' - B = 1970,347 kg/jam
Massa Xd BM ρliq
Komponen x.BM x.ρliq
(kg/jam) (kg/kgmol) (kg/m3)
Dietil malonat 14,922 0,010 160 1055,0 1,584 10,44
Etanol 14,922 0,010 46 789,0 0,455 7,81
Benzen 1477,461 0,980 78 885,0 76,456 867,48
total 1507,306 1,000 78,495 885,73
3
ρliq campuran = 885,73 kg/m
BM campuran = 78,495 kg/kgmol
3
ρvapor campuran = BM camp x P = 0,722 kg/m
RxT
Bottom
Kondisi operasi : P op = 1,000 atm
T op = 389,58 K
R = 0,3071976 L atm/mol K
219
3
ρliquid campuran = 1053,3 kg/m
BM campuran = 159,2 kg/kgmol
3
ρvapor campuran = BM camp x P = 1,330 kg/m
RxT
K1 Top = 0,11
K1 Bottom = 0,10
ρ L- - ρ V
Uf = K ,...........pers. 11.81 (Coulson)
ρV
220
e. Vapor velocity actual (Un)
Rancangan untuk flooding pada kondisi normal 70-90% dan dipilih desain
= 85% = 0,85
An
Ac =
0,88
2
Top : Ac = 0,263 m
2
Bottom :Ac = 0,196 m
maka:
Top : Dc = 0,579 m
Bottom :Dc = 0,499 m
221
j. Diameter kolom yang digunakan
Untuk selisih diameter < 1 ft, diameter kolom yang digunakan adalah diameter
yang memiliki nilai yang lebih besar, sehingga
Diameter kolom = diameter kolom Top = 0,579 m ≈ 0,58 m
Dengan menggunakan Gambar 11.28 pada liquid flowrate 0,0046 m3/s dan
diameter 1,3 m maka pola aliran cairan adalah single pass
222
c. Downcomer dan Weir Length
Hubungan antara downcomer (Ad) dan Weir Length (lw) disajikan dalam
gambar 11.31 Coulson
Ad/Ac x 100% = 12 %
Dari gambar diperoleh harga lw/Dc0,76
=
maka, lw = 0.76 x Dc = 0,44 m
Weir height (hw) yang direkomendasikan untuk kolom dengan tekanan
atmosferik
adalah 40 - 50 mm, maka dipilih hw = 50 mm (Coulson, hal 571)
Hole diameter (dh) = 5 mm (Coulson, hal 573)
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel )
d. Check Weeping
Asumsi :Turn down ratio = 80% = 1
223
e. Weir Liquid Crest/how (tinggi luapan cairan di atas weir )
2/3
Lw
h ow = 750 ,................pers. 11.85 Coulson
ρ L .I w
dimana: lw = weir length, m
how = weir crest, mm
Lw = liquid flow rate, kg/s
Pers.11.84 Coulson)
dimana:
Dh = hole diameter, mm
K2 = konstanta, tergantung ketinggian liquid (hw+how) dalam plate
maka, Uhmin = 10,18 m/s
Laju alir uap minimum aktual (Uh aktual)min = laju alir uap minimum
dimana, Qv =Qv uap min di
bottom atau top
224
g. Dry Plate Drop (hd)
2
u ρ
h d = 51 h x V ,.....................pers. 11.88 Coulson
Co ρL
sehingga Pers.11.88 (pressure drop melalui dry plate , aliran melalui orifice) mjd
hd = 24,974 mm liquid
225
i. Total drop plate (ht)
ht = 51.504 + 55.154+14.385 = 92 mm liquid
2
ΔPt = 749,47 N/m
hap : height of the bottom edge of the apron above the plate
hap = hw - (10 mm)= 40 mm
Aap : area under apron
2
Aap = 0,0176 m
2
Karena Aap < Ad, maka Am = Aap = 0,0122 m
sehingga :
hdc = 5,21E-10 mm
226
b. Check Downcomer Residence Time (tr)
tr = 32 detik
Syarat: tr > 3 detik (DITERIMA)
c. Check Entrainment
Uv = Qv uap max / An = 1,778 m/s
% flooding = Uv/Uf x 100%
= 63,205 %
FLV = 0,0067
227
13. Perforated Area
228
ts = 0,125 in (digunakan tebal shell standar 3/16
= in)0,188 in
OD = (2 x ts) + ID
OD = 23,041 in = 23 in (digunakan OD standar terdekat 12 in)
Dari Tabel 5.7 Brownell hal 90, untuk OD = 12 in dan tebal shell 3/16 in
diperoleh :
icr = 0,75
r = 12
229
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama : Menara Destilasi
Kode : MD
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH)
dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe Kolom : Sieve Tray
Kondisi operasi Umpan : Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 94,00 C
Laju alir umpan (F) = 3014,9 kg/jam
Kondisi operasi Top Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 80,68 C
Laju alir distilat (D) = 1507,306 kg/jam
BM campuran = 78,495 kg/kgmol
Kondisi operasi Bottom Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 116,58 C
Laju alir bottom (B) = 1507,613 kg/jam
BM campuran = 159,180 kg/kgmol
230
C.15. HEATER 1 (HE-01)
Fungsi : Menaikkan suhu produk atas dekanter yang akan menjadi feed
menuju menara distilasi
Bentuk : 1,2-Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steel SA 283 Grade C
Gambar :
1. Beban Panas
Q = 128955,61 kJ/jam = 122226,3211 Btu/jam
2. Menghitung ΔT
Fluida Panas (oF) Komponen Fluida Dingin (oF) Selisih
293 Tinggi 201,19208 91,80792
293 Rendah 82,4 210,6
Selisih 118,79208
231
HE passes 1-2, yaitu 1 shell pass, 2 tube passes
S = t2 - t1 = 0,564 C
T1 - t1
R = T1 - T2 = 115,46 C
t2-t1
Dari Fig.18 diperoleh nilai Ft = 1 (Kern, 1965: 828)
∆T = Ft x LMTD
sehingga: = 143,078 oF
3. Menghitung Tc dan tc
o
Tc = 1/2 ( 293 + 293 ) = 293 F
o
tc = 1/2 ( 201,19 + 82,4 ) = 141,8 F
Dari Tabel 9 untuk 30.1 tubes, 2 passes, OD 3/4 in, 1 in triangular pitch diperoleh:
30 Nt buah
Jumlah Tube =terdekat, (Kern, 1965 : 842)
ID Shell = 8 in
= 0,667 ft
232
6. Mengkoreksi nilai UD
A = Nt x L x a"
= 17,667 ft2
UD = Q = 48,354 ≈ 48 (nilai UD mendekati UD asumsi)
(A.ΔT)
karena nilai UD mendekati dengan nilai UD asumsi, maka data untuk Shell :
Shell Side
ID = 8 in = 0,667 ft
Pt = 1 in = 0,083 ft triangular pitch
o
k = 0,8810 W/m.K = 0,509 BTU/jam.ft. F
Ret = ID . Gt = 5640,8 (Kern, 1965)
μ
d. Dari Fig.24 hal 834, untukL/D = 58,06 , diperoleh jH = 30
(Kern, 1965)
e. Menghitung nilai hi
Pada:Tavg = 141,8 oF
Cp = 0,9988 BTU/lb.oF
k = 0,509 BTU/jam.ft.oF
(Tabel 5 Kern : 802)
233
hi = jH x (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φt
hi/Φt = 461,1286 BTU/jam.ft2.oF
hio/Φt = hi/Φt x (ID/OD)(Kern, 1965)
= 381,1997 BTU/jam.ft2.oF
Clearance= (C')Pt - OD
= 0,250 in = 0,021 ft
as = (ID x C' x B)
(144 Pt)
= 0,0222 ft2
b. Laju alir massa dalam shell, Gs
Gs = W
as
Gs = 125,99 lb/jam
0,0222 ft2
= 5669,7 lb/ft2 hr
c. Bilangan Reynold, Res
Pada Tavg = 293 oF = 418 K
μ Cp Cp k k
Fraksi μ lb/ft
Komponen Massa campur BTU/lb campur (Btu/hr. campur
(x) hr
(kg/jam) an .oF an ft.F) an
CH2(COOC2H5)2 1507,5 0,500 1,2000 5,E+00 0,220 1,E-01 4,E+07 2,E+07
C2H5OH 14,9 0,005 0,4700 5,E+00 0,403 2,E-03 3,E-04 2,E-06
C6H6 1492,5 0,495 0,0002 4,E+00 0,348 2,E-01 -5,E-01 -2,E-01
TOTAL 3014,9 1,000 1,E+01 0,971 3,E-01 4,E+07 2,E+07
234
Komponen A B C D μ (cP) μ lb/ft hr
CH2(COOC2H5)2 -9,14 2E+03 2E-02 -1E-05 2E+00 5E+00
C2H5OH -6,44 1E+03 1E-02 -2E-05 2E+00 5E+00
C6H6 -7,40 1E+03 1E-02 -1E-05 2E+00 4E+00
Total 6E+00 1E+01
De = 0,73 in = 0,0608 ft
Gs = 5669,7 lb/ft2 hr
Res = Gs De = 24,850411
μ
d. Dari Fig.28 hal 838, diperoleh
jH = 30
e. Menghitung nilai ho
o
PadaTavg
: = 293 F = 418 K
Cp kmol/ja Cp
Komponen A B C D kg/jam
(kJ/km m (BTU/l
CH2(COOC2H5)2 4,E+01 6,E-01 -2,E-03 3,E-06 147,63 1507,5 9,42 0,22
C2H5OH 9,E+01 -4,E-02 -2,E-04 5,E-07 77,53 14,92 0,32 0,40
C6H6 -16,11 9,E-01 -2,E-03 2,E-06 113,62 160,00 2,05 0,35
k k
Komponen A B C
(W/m K) (Btu/hr.ft.F)
CH2(COOC2H5)2 -2,E+00 1,E+00 7,E+02 114095186 65923157
C2H5OH 5,E-04 5,E-05 5,E-08 0,00053 0,00031
C6H6 -1,E+00 1,E+00 6,E+02 -1,47290 -0,85103
μ = 1,388E+01 lb/ft hr
Cp = 2,844E-01 BTU/lb.oF
k = 1,766E+07 BTU/hr.ft.oF
235
∛(((Cp.μ )/k)) = 0,006
((μ )/(μ w))^0.14 = Φs
ho = jHx (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φs
ho/Φs = 4822390,3570 BTU/jam.ft2.oF
ho = ho/Φs x Φs (Kern, 1965)
f. Tube-wall temperature
tw = tc + ho/Φs x (Tc - tc)
hio/Φt + ho/Φs
o
tw = 444,19 F
pada tw = 444,19 oF = 502 K
Tube side
o
pada Tw = 444,192 F = 519,773 K
μw = 0,007 cP = 0,0169337 lb/ft hr
sehingga
Φt = ((μ )/(μ w))^0.14 = 2,558
2o
hio = hio / Φt
x Φt = 975,12 BTU/jam.ft . F
pada Tw = 444,19 F = 519,77 K
μw = 4,5624 lb/ft hr
: Φs = ((μ )/(μ w))^0.14
sehingga = 20,2822
ho = ho / Φs
x Φs = 9,78E+07 BTU/jam.ft2.oF
236
8. Dirt Factor, Rd
Rd = UC - UD (Kern, 1965)
UC x U D
= 975,11 - 48,35
975,11 x 48,35
Rd = 0,0197
≈ 0,000
PRESSURE DROP
Tube Side
Untuk Ret = 5640,8
Dari Fig.26, diperoleh faktor friksi,=f 0,001 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Shell Side
Untuk Res = 0,0
Dari Fig.29, diperoleh faktor friksi, f = 0,0010 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Number of cross, = (N + 1)
1) N + =
1 12 L/B (Kern, 1965)
= 270
2) Ds = ID/12 (Kern, 1965)
= 1 in 12 /
= 0,0556 ft
237
3) s = 0,8698
∆ Ps = f Gs2 Ds (N + 1)
5,22 x 1010 x De s φs
∆ Ps = 9,E-06 psi
238
C.16. COOLER (HE-02)
Fungsi : Mendinginkan produk diethyl malonat dari menara distilasi sebelum
disimpan di dalam tangki penampung
Bentuk : 1,2-Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steel SA 283 Grade C
Gambar :
1. Beban Panas
Q = 128955,61 kJ/jam = 122226,3211 Btu/jam
2. Menghitung ΔT
Fluida Panas Fluida Dingin
Komponen Selisih
(oF) (oF)
241,844 Tinggi 140 101,844
122 Rendah 86 36
Selisih -65,844
239
HE passes 1-2, yaitu 1 shell pass, 2 tube passes
S = t2 - t1 = 0,347 C
T1 - t1
R = T1 - T2 = 85,747 C
t2-t1
Dari Fig.18 diperoleh nilai Ft = 1 (Kern, 1965: 828)
∆T = Ft x LMTD
sehingga: = 63,316 oF
3. Menghitung Tc dan tc
o
Tc = 1/2 ( 241,84 + 122 ) = 181,92 F
o
tc = 1/2 ( 140 + 86 ) = 113 F
Dari Tabel 9 untuk 30.1 tubes, 2 passes, OD 3/4 in, 1 in triangular pitch diperoleh:
30 Nt buah
Jumlah Tube =terdekat, (Kern, 1965 : 842)
ID Shell = 8 in
= 0,667 ft
240
6. Mengkoreksi nilai UD
A = Nt x L x a"
= 17,667 ft2
UD = Q = 109,27 ≈ 109 (nilai UD mendekati UD asumsi)
(A.ΔT)
karena nilai UD mendekati dengan nilai UD asumsi, maka data untuk Shell :
Shell Side
ID = 8 in = 0,667 ft
Pt = 1 in = 0,083 ft triangular pitch
o
k = 0,8810 W/m.K = 0,509 BTU/jam.ft. F
Ret = ID . Gt = 2513,2 (Kern, 1965)
μ
d. Dari Fig.24 hal 834, untukL/D = 58,06 , diperoleh jH = 30
(Kern, 1965)
e. Menghitung nilai hi
Pada:Tavg = 113 oF
Cp = 0,9988 BTU/lb.oF
k = 0,509 BTU/jam.ft.oF
(Tabel 5 Kern : 802)
241
hi = jH x (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φt
hi/Φt = 461,1286 BTU/jam.ft2.oF
hio/Φt = hi/Φt x (ID/OD)(Kern, 1965)
= 381,1997 BTU/jam.ft2.oF
Clearance= (C')Pt - OD
= 0,250 in = 0,021 ft
as = (ID x C' x B)
(144 Pt)
= 0,0222 ft2
b. Laju alir massa dalam shell, Gs
Gs = W
as
Gs = 3323,71 lb/jam
0,0222 ft2
= 149567,2 lb/ft2 hr
c. Bilangan Reynold, Res
Pada Tavg = 181,92 oF = 356,29 K
Massa μ Cp Cp k k
Fraksi μ lb/ft
Komponen (kg/jam campur BTU/lb campur (Btu/hr. campur
(x) hr
) an .oF an ft.F) an
CH2(COOC2H5)2 1492,5 0,990 1,2000 5,E+00 0,220 2,E-01 4,E+07 3,E+07
C2H5OH 0,0 0,000 0,4700 5,E+00 0,403 0,E+00 3,E-04 0,E+00
C6H6 15,1 0,010 0,0002 4,E+00 0,348 3,E-03 -5,E-01 -5,E-03
TOTAL 1507,6 1,000 1,E+01 0,971 2,E-01 4,E+07 3,E+07
242
Komponen A B C D μ (cP) μ lb/ft hr
CH2(COOC2H5)2 -9E+00 2E+03 2E-02 -1E-05 2E+00 4E+00
C2H5OH -6E+00 1E+03 1E-02 -2E-05 2E+00 4E+00
C6H6 -7E+00 1E+03 1E-02 -1E-05 1E+00 3E+00
Total 4E+00 1E+01
De = 0,73 in = 0,0608 ft
Gs = 149567 lb/ft2 hr
Res = Gs De = 655,56097
μ
d. Dari Fig.28 hal 838, diperoleh
jH = 30
e. Menghitung nilai ho
o
PadaTavg
: = 181,92 F = 356,29 K
Cp kmol/ja Cp
Komponen A B C D
kg/jam
(kJ/km m (BTU/l
CH2(COOC2H5)2 4,E+01 6,E-01 -2,E-03 3,E-06 126,19 1492,5 9,33 0,19
C2H5OH 9,E+01 -4,E-02 -2,E-04 5,E-07 75,21 0,00 0,00 ######
C6H6 -16,11 9,E-01 -2,E-03 2,E-06 104,87 160,00 2,05 0,32
k k
Komponen A B C
(W/m K) (Btu/hr.ft.F)
CH2(COOC2H5)2 -2,E+00 1,E+00 7,E+02 82893847 47895308
C2H5OH 5,E-04 5,E-05 5,E-08 0,00053 0,00031
C6H6 -1,E+00 1,E+00 6,E+02 -1,47290 -0,85103
μ = 1,388E+01 lb/ft hr
Cp = 2,217E-01 BTU/lb.oF
k = 3,496E+07 BTU/hr.ft.oF
243
∛(((Cp.μ )/k)) = 0,004
((μ )/(μ w))^0.14 = Φs
ho = jHx (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φs
ho/Φs = 6997512,8478 BTU/jam.ft2.oF
ho = ho/Φs x Φs (Kern, 1965)
f. Tube-wall temperature
tw = tc + ho/Φs x (Tc - tc)
hio/Φt + ho/Φs
o
tw = 250,84 F
pada tw = 250,84 oF = 394,58 K
Tube side
o
pada Tw = 250,840 F = 412,356 K
μw = 0,007 cP = 0,0169337 lb/ft hr
sehingga
Φt = ((μ )/(μ w))^0.14 = 2,558
2o
hio = hio / Φt
x Φt = 975,12 BTU/jam.ft . F
pada Tw = 250,84 F = 412,36 K
μw = 5,1161 lb/ft hr
: Φs = ((μ )/(μ w))^0.14
sehingga = 20,2822
ho = ho / Φs
x Φs = 1,42E+08 BTU/jam.ft2.oF
244
8. Dirt Factor, Rd
Rd = UC - UD (Kern, 1965)
UC x U D
= 975,11 - 109,27
975,11 x 109,27
Rd = 0,0081
≈ 0,000
PRESSURE DROP
Tube Side
Untuk Ret = 2513,2
Dari Fig.26, diperoleh faktor friksi,=f 0,001 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Shell Side
Untuk Res = 0,0
Dari Fig.29, diperoleh faktor friksi, f = 0,0010 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Number of cross, = (N + 1)
1) N + =
1 12 L/B (Kern, 1965)
= 270
2) Ds = ID/12 (Kern, 1965)
= 1 in 12 /
= 0,0556 ft
245
3) s = 0,8698
∆ Ps = f Gs2 Ds (N + 1)
5,22 x 1010 x De s φs
∆ Ps = 6,E-03 psi
246
C.17. Gudang Penyimpanan ClCH2COOH (G-01)
Fungsi : Tempat Penyimpanan Bahan Baku ClCH2COOH selama
2 minggu
Bentuk : Prisma Segi empat Beraturan
Bahan Kontruksi : Bata dilapisi semen
Kondisi Operasi : Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm
Asumsi 1 sak = 25 kg
Jumlah Sak = Massa Total = 364658,78 = 14586,35136 sak
25 kg 25
Volume Tangki = p x l x t
355,42692 m³ = 1 x 1 x 4
355,42692 m³ = 4 l2
l2 = 88,8567 m
l = 9,426 m = 10 m
Faktor Kelonggaran tinggi gedung adalah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka :
tinggi gudang = 1,5 x 4m
= 6m
maka,
Panjang = 10 m ,Lebar = 10 m , Tinggi = 6m
247
C.18. Gudang Penyimpanan NaCN (G-02)
Fungsi : Tempat Penyimpanan Bahan Baku NaCN selama 2 minggu
Bentuk : Prisma Segi empat Beraturan
Bahan Kontruksi : Bata dilapisi semen
Kondisi Operasi : Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm
Asumsi 1 sak = 25 kg
Jumlah Sak = Massa Total = 189082,32 = 7563,2928 sak
25 kg 25
Volume Tangki = p x l x t
205,06111 m³ = 1 x 1 x 4
205,06111 m³ = 4 l2
l2 = 51,2653 m
l = 7,160 m = 8m
Faktor Kelonggaran tinggi gedung adalah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka :
tinggi gudang = 1,5 x 4m
= 6m
maka,
Panjang = 8 m ,Lebar = 8 m , Tinggi = 6m
248
C.19. Belt Conveyor (BC-01)
Fungsi : Mengangkut ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01
Menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Kontruksi : Reinforced Rubber
Temperature : 30 ℃
Jumlah : 1 unit
Laju Bahan = 1085,2940 kg/jam
Densitas = 1580,00 kg/m3
Kecepatan Volumetrik :
Q = Laju Bahan = 1085,29 kg/jam
3
Densitas 1580,00 kg/m
3
= 0,687 m /jam
HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
= 0,05 (65,62 + 100) (1,085 + (0,03 x100 x 14) + (1,085 x 15)
990
= 0,7281
249
Digunakan efisiensi motor = 80 %
HP = 0,7281 = 0,910 = 1 HP
80%
Kesimpulan :
Nama C.19. Belt Conveyor (BC-01)
Fungsi Mengangkut ClCH2COOH dari Gudang
Penyimpanan-01 Menuju Mixer-01
Jenis Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Konstruksi Reinforced Rubber
Jumlah 1 unit
Ukuran
Lebar 14 in
Panjang 20,00 m
Power 1 Hp
250
Menentukan Power Motor :
HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
F : Faktor friksi = 0,05
L : Panjang Conveyor, Pulley to Pulley = 65,62 ft
Lo : 100
S : Kecepatan Belt (fpm) = 200 fpm
T : Jumlah Bahan yang diangkut = 0,563 ton/jam
W : Massa (lb/ft) = 14 lb/ft
ΔZ : Beda Ketinggian = 15 ft
HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
= 0,05 (65,62 + 100) (1,085 + (0,03 x100 x 14) + (1,085 x 15)
990
= 0,7159
Kesimpulan :
Nama C.20. Belt Conveyor (BC-02)
Fungsi Mengangkut NaCN dari Gudang Penyimpanan
02 Menuju Mixer-02
Jenis Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Konstruksi Reinforced Rubber
Jumlah 1 unit
Ukuran :
Lebar 14 in
Panjang 20,00 m
Power 1 Hp
251
C.21. Hopper-01
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01 ke Mixer-
01
Bentuk : Tangki persegi tegak dengan bagian bawah berbentuk
limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Kondisi Operasi : 1 atm, 30oC
Laju Bahan = 1085,294 kg/jam
Densitas = 1580,00 kg/m3
Waktu Tinggal = 12 jam
Overdesign = 20%
Diambil
o
Kemiringan bagian bawah 60
L = 0,75 T1
Perbandingan
a : b :c = 1 : 3 : 2
T2 = 1/2 (L x 3 )
T2 = 1/2 (0,75T1 x 3 )
T2 = 0,65 T1
Volume Total = Vkotak persegi + Vlimas persegi
1
V total = L2 . T1+ L2 . T2
3
Diperoleh :
T1 = 2,4360 m
L = 1,8270 m
T2 = 1,5822 m
Sehingga tinggi total = T1 + T2
= 4,0182 m
252
Tebal dinding minimum = 0,1496 in
Diambil tebal dinding standar = 0,1875 in
Kesimpulan :
Nama C.21. Hopper-01
Fungsi Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01
ke Mixer-01
Jenis Tangki persegi tegak dengan bagian bawah
berbentuk limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Bahan Konstruksi Stainless steel SA Grade 10
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Diameter 1,827 m
Tinggi Silinder 2,436 m
Tinggi Kerucut 1,582 m
C.22. Hopper-02
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN dari
Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Bentuk : Tangki persegi tegak dengan bagian bawah berbentuk
limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Kondisi Operasi : 1 atm, 30oC
Laju Bahan = 562,745 kg/jam
Densitas = 1420,00 kg/m3
Waktu Tinggal = 12 jam
Overdesign = 20%
253
Diambil
Kemiringan bagian bawah 60o
L = 0,75 T1
Perbandingan
a : b :c = 1 : 3 : 2
T2 = 1/2 (L x 3 )
T2 = 1/2 (0,75T1 x 3 )
T2 = 0,65 T1
Volume Total = Vkotak persegi + Vlimas persegi
1
V total = L2 . T1+ L2 . T2
3
Diperoleh :
T1 = 2,0279 m
L = 1,5209 m
T2 = 1,3172 m
Sehingga tinggi total = T1 + T2
= 3,35 m
Kesimpulan :
Nama C.22. Hopper-02
Fungsi Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN dari
Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Jenis Tangki persegi tegak dengan bagian bawah
berbentuk limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Bahan Konstruksi Stainless steel SA Grade 10
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Diameter 1,521 m
Tinggi Silinder 2,028 m
Tinggi Kerucut 1,317 m
254
C.23. Screw Conveyor (SC-01)
Fungsi : Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01
Kondisi Operasi: Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm
Panjang Conveyor : 10 ft
255
Kesimpulan :
Nama C.23. Screw Conveyor (SC-01)
Fungsi Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Panjang 10 ft
Diameter 16 in
Putaran 50 rpm
Power 5 Hp
Panjang Conveyor : 10 ft
256
Efisiensi motor 80%
Power Screw Conveyor = 3,1 HP = 3,88 HP
80%
Kesimpulan :
Nama C.24. Screw Conveyor (SC-02)
Fungsi Mengumpankan NaCN dari Hopper-02 ke Mixer-
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Panjang 10 ft
Diameter 16 in
Putaran 50 rpm
Power 5 Hp
257
C.25. Pompa
Contoh Perhitungan :
Pompa - 01
Fungsi = Memompakan NaOH 40% ke dalam tangki
penyimpanan (TP01)
Laju alir = 1324,174 kg/jam
= 0,81091 lb/s
o
Temperatur = 30 C
o
= 86,000 F
Densitas = 1423,200 kg/m3
3
= 88,847 lb/ft
Viskositas = 4 cp
= 9,676 lb/ft.jam
Tinggi terhadap posisi suction (Z1)
Z1 = 1m
= 3,281 ft
Tinggi terhadap posisi discharge (Z2)
Z2 = 8,27 m
= 27,132 ft
258
Kecepatan linier (v)
v = Qf/A
= 0,054598372 ft/s
= 0,016641786 m/s
Daya Pompa
Static Head (SH)
SH = (∆Z) x g/gc
= 23,85142 ft.lbf/lbm
259
Velocity Head (VH)
VH = (∆v2)/2α.gc
VH = 0,00005 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernoulli
0 = VH + SH + PH +ΣF+Ws
-Ws = VH + SH + PH +ΣF
= 23,85187 ft.lbf/lbm
Ws = -23,85187 ft.lbf/lbm
Head pump = Ws x -1 g/gc
= 23,85187 ft
Efisiensi Pompa 65%
Wp = -Ws/η (Geankoplis, 1993 : hal 133)
= 36,69518 ft.lbf/lbm
Kesimpulan
Nama : Pompa
Fungsi : Memompakan NaOH 40% ke dalam tangki
penyimpanan (TP01)
Tipe : Centrifugal Pump
Fluida : NaOH 40%
Rate Volumetrik : 1,1165 m3/jam
Ukuran Pipa : 6,0 in ; sch 40
Insiede Diameter : 6,065 in
Outside Diameter : 6,625 in
Head Pompa : 23,85 ft
Daya Pompa : 1/2 hp
Bahan Konstruksi :
Case : Commercial Steel
Rotor : Carbon Steel
Shaft Type : Carbon Steel
Seal Type : Mechanical Seal
260
Ringkasan Perhitungan Pompa
261
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN UTILITAS
262
Kebutuhan Total = 22611,583 kg/jam
263
Kebutuhan alum (Al2(SO4)3)
110 lb tiap 750000 gal. air (Shreve, 1975)
7,048 lb/hari = 3,197 kg/hari
Kebutuhan Na2CO3
21,45 lb tiap 750000 gal. air (Shreve, 1975)
1,3743 lb/hari = 0,623 kg/hari
D.2.5 Clarifier
Mengendapkan gumpalan - gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Dipakai bak berbentuk silinder terpancung, dg waktu tinggal 60 menit
& over design 10 %
Volume clarifier = 8,43672 m3
264
D1 h = 10 ft = 3,048 m (Powell, 1954)
diambil : D2 = 0.61 . D1
D2/D1 = y/(y+h) = 0.61 D1/D1
= y/(y+3.048)
h
D2 y = 4,57 m
Vol = 0.25.p.D1^2.(y+h)/3 -
0.25.p.(0.61 D1)^2.y/3
y D1 = 2,11 m
D2 = 1,29 m
Jadi dimensi clarifier :
tinggi = 3,048 m
diameter atas = 2,107 m
diameter bawah = 1,286 m
265
D.2.9 Tangki Demineralisasi
Menghilangkan kesadahan air sebanyak = 75,872 kg/jam
dengan menjerap ion-ion yang masih terdapat dalam air
dengan zeolit (cation exchanger) dan RNH3OH ( anion exchanger )
a. Cation Exchanger
Mengikat ion-ion positif yang ada dalam air yang diolah
Alat : Tangki silinder tegak berisi tumpukan butir-butir penukar kation
Resin : Jenis C - 300 dengan notasi RH
Reaksi : Na + + RH → RNa + H +
Bila resin sudah jenuh, pencucian dilakukan dengan larutan H 2SO4 2 %.
Reaksi regenerasi : 2 RNa + H 2 SO4 → 2 RH + Na 2 SO4
Kebutuhan H2SO4 untuk regenerasi dapat diperkirakan sebagai berikut:
Kesadahan yang diikat resin = 60 ppm
= 4,5523 g/j
= 0,0046 kg/j
H2SO4 yang diperlukan = 0,2276 kg/j
= 1830,028 kg/th
2
Dari tabel 7, Powel kecepatan per luas penampang = 3 - 10 gpm/ft
diambil kecepatan / luas = 10 gpm/ft2
Luas penampang alat = 0,033 ft2
D= 0,204 ft
= 0,062 m
Menentukan tinggi bed resin :
Regenerasi bed resin dilakukan setelah 6 jam
Kapasitas resin diperkirakan = 2 ft3/kg
Kesadahan terikat = 5,463 kg
3
Volume resin yang diperlukan = 10,926 ft
tinggi bed resin = 334,800 ft 102,04704 m
b. Anion Exchanger
Fungsi Mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air yang diolah
Alat Tangki silinder tegak berisi tumpukan butir-butir penukar anion
Resin Jenis castel A - 500 p dengan notasi ROH
Cl − + ROH → RCl + OH −
266
Reaksi Cl − + ROH → RCl + OH −
Bila resin sudah jenuh, pencucian dilakukan dengan larutan NaOH 10%.
Reaksi regenerasi : RCl + NaOH → ROH + NaCl
Kebutuhan NaOH untuk regenerasi dapat diperkirakan sebagai berikut:
Kesadahan yang diikat resin = 60 ppm
= 0,005 kg/jam
NaOH yang diperlukan = 0,046 kg/jam
= 3660,056 kg/th
Dari tabel 7, Powel kecepatan per luas penampang = 3 - 10 gpm/ft2
diambil kecepatan / luas = 10 gpm/ft2
2
Luas penampang alat = 0,033 ft
D= 0,204 ft
= 0,062 m
Menentukan tinggi bed resin :
Regenerasi bed resin dilakukan setelah 6 jam
Kapasitas resin diperkirakan = 2 ft3/kg
Kesadahan terikat = 1,0926 kg
Volume resin yang diperlukan = 2,1851 ft3
tinggi bed resin = 0,2185 ft 0,0666 m
Syarat tinggi resin : 30 - 72 in ( Petrokimia Gresik )
Dibuat tebal bed resin = 30 in
Ukuran Tangki Cation Exchanger :
D= 0,2038 ft 8,0235 in
H= 0,0666 m 2,6221 in
dengan 1 buah bed
d. Tangki Larutan H 2 SO 4
Menyiapkan dan menyimpan larutan H2SO4 untuk regenerasi ion exchanger
Konsentrasi larutan jenuh H2SO4 pada suhu kamar = 2%
Kebutuhan larutan H2SO4 2 % = 163,88311 kg/bulan
267
Density larutan H2SO4 2 % pada 35 C = 1794 kg/m3
3
Volume larutan selama satu periode, VL = 0,091 m
Tangki dirancang untuk satu kali regenerasi (over design 20 %)
Vtangki = 0,10962 m3
Tangki berbentuk silinder tegak, dengan H/D = 2
Vtangki = 0.25.p.D^2.(2D)
D = 0,41 m
H = 0,82 m
D.2.10 Dearator
Menghilangkan gas seperti O2 dan CO2 terlarut dalam air umpan boiler
untuk mengurangi terjadinya korosi Gw = 100 kg/j
Jenis : Silinder tegak dengan bahan isian 5,5556 kmol/j
3
Bahan kimia : Na2SO3 rho steam = 34,5 kg/m
Bahan isian : raschig ring ceramic FLV = 0,14
dp = 2 in Diambil delP/m = 20
50,8 mm K4 = 0,15
2
packing factor = 65 Vw' = 2,74 kg/m s
Lw = 75,87181 kg/j A = 0,01 m2
4,2151006 kmol/j D = 0,10 m
rho = 1000 kg/m3 Diambil H = 4*D
2
miu = 0,00062 Ns/m H = 0,396 m
268
Volume air dalam tangki = 0,1897 m3
3
Volume tangki dirancang (over design 20 %) = 0,2276154 m
Dipilih tangki vertikal dengan H/D = 1
Vtangki = p/4 . D^2 . (D)
D= 0,66 m
H= 0,66 m
269
Suhu wet bulb udara Twb 26,11 celcius = 79 F ,
(RH = 50 %)
Temperature approach T2 - Twb = 3,89 celcius
Cooling range 20 celcius
from fig. 12.14 Perry, 1984
water concentration 3,5 gal/(men.ft2)
Area tower yang digunakan 25,034 ft2
Fan HP ( fig. 12.15 Perry, 1984) 0,037 hp/(ft2 tower), 100 % standard
Power untuk fan = 0,93 Hp
dipilih motor induksi standard NEMA : 1/2 Hp
Jika T approach 8 ~ 11 celcius dipilih tinggi menara =
4.6 ~ 6.1 m (Perry, 1984)
dipilih tinggi menara = 4 m = 13,12 ft
Karena ada 2 tipe steam yang harus dibangkitkan, maka digunakan 2 buah
steam boiler.
a. Boiler 1
Untuk menghasilkan steam dengan T = 212 F dan P = 14.7 psia maka
digunakan gas oil (industrial fuel), dengan spesifikasi sbb:
API = 30
270
Flash point = 210 oF
o
Pour point = 35 F
o
IBP = 440 F
Viscositas/100 F = 70 pc
Persamaan dari Nelson :
141,5
sg = = 0,8762
API + 131,5
= 19434,259 Btu/lb
b. Boiler 2
Untuk menghasilkan steam dengan T = 275 F dan P = 45.4 psia maka
digunakan gas oil (industrial fuel), dengan spesifikasi sbb :
API = 30
Flash point = 210 F
Pour point = 35 F
IBP = 440 F
Viscositas/100 F = 70 detik
271
Persamaan dari Nelson :
141,5 0,8762
sg = =
API + 131,5
Hf steam = 952
Q = 543645,8 Btu/jam = 159,3426 kJ/det
m= 55,9472 lb/jam = 25,3776 kg/jam
Tipe Boiler : packaged boiler (ulrich hal. 298)
272
D.3.4 Pompa Bahan Bakar
Fungsi : Memompa bahan bakar dari tangki penyimpanan ke Diesel Boiler
Perhitungan :
G = 30,98 kg/jam
r= 840 kg/m3
m= 0,5 cP
Q= 0,037 kg/jam
Q design = 0,041 kg/jam (Over dsesign = 10%)
D opt = 0,078 in
Dipakai pipa standar : NPS = 0,25
Sch. = 40
ID = 0,364 in
V= 0,168 m/s
Head total diperkirakan 10 m
Dipakai rotary pump (Positive Displacement Pump)
BHP = 0,00 Hp
Eff. pompa = 0,5
Eff. motor = 0,75
Daya motor = 0,00 Hp
Dipakai power standar = 1/4 Hp
273
Pompa-20 = 0,5 Hp
Pompa-21 = 0,5 Hp
Pompa-22 = 0,5 Hp
Pengaduk M-01 = 2 Hp
Pengaduk M-02 = 2 Hp
Pengaduk M-03 = 3 Hp
Pengaduk R-100 = 11,59 Hp
Pengaduk R-200 = 7,645 Hp
Pengaduk R-300 = 8,184 Hp
Belt Conveyor - 01 = 1 Hp
Belt Conveyor - 02 = 1 Hp
Screw Conveyor - 01 = 5 Hp
Screw Conveyor - 02 = 5 Hp
57,92 Hp
Total = 43,19 kW
Penggerak Alat Utilitas
Fan Cooling Tower = 0,5 Hp
Kompresor Udara = 5 Hp
Pompa Pengolah Air = 6 Hp
Pompa Bahan Bakar = 0,5 Hp
Total = 12,0 Hp
= 8,95 kW
Keperluan Lain-Lain:
Instrumentasi (10% alat) = 5,21 kW
Penerangan & AC = 200 kW
Rumah Tangga = 250 kW
Total Kebutuhan Daya Listrik 507,35 kW
Angka keamana 20%
Total Kebutuhan Daya Listrik 608,82 kW
Faktor Daya 0,8
Kebutuhan pembangkit daya listrik 761,03 kVA
Kebutuhan daya listrik dipenuhi oleh listrik PLN
sebagai cadangan digunakan Generator Diesel
Sebagai cadangan digunakan diesel cadangan
Diperkirakan 1 kWh listrik dapat dihasilkan dari 14000 kcal bahan bakar
Daya = 920,73 kW x 14000 kcal/kWh = 8523521,3 kcal/jam
Heating value minyak 10150 kcal/kg
3
Densitas 970 kg/m
Kebutuhan minyak 0,866 m3/jam
Diesel disiapkan untuk operasi selama 3 hari (maksimal) kontinyu
Jadi bahan bakar yang harus selalu ada : 62,332 m3
274
D.5 Penyediaan Udara Tekan
Digunakan sebagai penggerak alat-alat kontrol yang bekerja secara pneumatik
P udara tekan biasanya = 40 psig
Diambil P = 3,7211 atm
Asumsi : 1. Konsumsi udara untuk 1 alat kontrol 1 standard ft3/men
= 30 L/men
2. Jumlah alat kontrol = 30 buah
Vw = Vd T1 P1 71,3358 m3/jam
Ts P1 - P
dengan
R = tetapan gas umum, 8314 Nm/(kmol.K)
G = kecepatan udara masuk : 0,0008 kmol/s
k = Cp/Cv = 1,4 (udara)
275
Rc = 3,72
BHP terhitung = 4,29 Hp
dengan memperhitungkan loss factor dan flame loss
BHP = 5,35 Hp
effisiensi motor = 0,75
Power motor = 4,01 Hp
dipilih
reciprocating compressor, single stage horisontal
ukuran : 7 x 5 in
putaran 550 rpm
maximum pressure 60 psi (4.1 atm)
piston displacement 121 cfm ( 205.6 m3/j )
motor penggerak 5 Hp
276
D.6 Pompa Utilitas
D.6.1 Pompa Utilitas - 01
Fungsi : Mengalirkan air dari sungai ke bak pengendap awal
Type : Sentrifugal pump, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 7669,74 kg/jam
= 16908,6 lb/hari
= 45,653 gal/min
= 4,69683 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 7,6 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 7669,742 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
= 7,6851 m3/h = 0,002 m3/s = 0,0754 ft3/s
= 33,8335 gpm
2
g = 32,174 ft/s
2
gc = 32,174 ft.lbm/s .lbf
277
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 64674,31 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh
harga ԑ = 0,00015 ft, maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018
Menghitung panjang equivalent
• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 100 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 100 + 21 + 100 = 221 ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 10,4683 ft2/s2 x 221 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 3,7571 ft.lbf/lbm
Pressure Head
2 2
∆P x g = 1,5 lbf/ft x 32,174 ft/s = 0,0236 ft lbf/ lbm
Velocity Head
∆v2 = 10,468 ft2/s2 = 0,16268 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 7,6 ft x 32,174 ft/s2 = 7,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
278
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 11,5485 ft.lbf/lbm
Ws = -11,5485 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,275 x 1000 = 43,83
6,265
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,18
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,18 = 0,234 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
279
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 7,2 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 7669,742 kg/jam
3
Densitas 998 kg/m
= 7,6851 m3/h = 0,002 m3/s = 0,0754 ft3/s
= 33,8335 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
280
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 10,4683 ft2/s2 x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 2,5670 ft.lbf/lbm
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf
Velocity Head
∆v2 = 10,468 ft2/s2 = 0,16268 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
2
∆Z x g = 7,2 ft x 32,174 ft/s = 7,2 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 9,9901 ft.lbf/lbm
Ws = -9,9901 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
Ws0.75
281
ns = 0,275 x 1000 = 48,86
5,619
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 13,3 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,15
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,15 = 0,202 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
282
Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :
0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0754 ft3/s
3
= 2,085 in ρ = 62,256 lb/ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 10,4683 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,0713 ft.lbf/lbm
283
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 10,7 ft
Pressure Head
2 2
∆P x g = 1,5 lbf/ft x 32,174 ft/s = 0,024 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Velocity Head
2 2 2
∆v = 10,468 ft /s = 0,1627 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
2
∆Z x g = 10,7 ft x 32,174 ft/s = 10,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 10,9110 ft.lbf/lbm
Ws = -10,9110 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
284
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,17
Daya Motor
Effisiensi motor = 80%
Power = BHP = 0,17 = 0,221 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
285
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,087 ft
• Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,110 ft
2 2
• Inside sectional area = 0,865 in = 0,006 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 16,6025 ft /s x 161 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0874 ft
ΣF = 0,2376 ft.lbf/lbm
286
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf
Velocity Head
∆v2 = 16,602 ft2/s2 = 0,25801 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 4,1 ft x 32,174 ft/s2 = 4,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,6249 ft.lbf/lbm
Ws = -4,6249 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,156 x 1000 = 49,58
3,154
Effisiensi pompa = 75%
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,02
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,02 = 0,028 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
287
D.6.5 Pompa Utilitas - 05
Fungsi : Mengalirkan air dari saringan pasir ke tangki penampung
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 4710,8 kg/jam
= 10385,4 lb/hari
= 28,040 gal/min
= 2,88482 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 6,70 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 4710,801 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 4,7202 m /h = 0,001 m /s = 0,0463 ft /s
= 20,7808 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
288
ԑ= 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 3,9492 ft2/s2 x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,9684 ft.lbf/lbm
Velocity Head
∆v2 = 3,949 ft2/s2 = 0,06137 ft lbf/ lbm
2gc 64,348 ft.lbm/s2.lbf
Static Head
∆Z x g = 6,7 ft x 32,174 ft/s2 = 6,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 7,7518 ft.lbf/lbm
289
Ws = -7,7518 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,215 x 1000 = 46,32
4,646
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,07
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,07 = 0,096 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
290
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,000 ft
Tinggi Z2 = 0,656 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 0,0760 m /h = 0,000 m /s = 0,0007 ft /s
= 0,3347 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
291
ΣF = 5E-04 x 0,0404 ft2/s2 x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0006 ft.lbf/lbm
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s2 = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,6809 ft.lbf/lbm
Ws = -0,6809 ft.lbf/lbm
Head pump = Ws x -1 g/gc
= 0,677 ft
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 36,43
0,750
292
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 0,9 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,00 = 0,000136 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
293
0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0165 ft3/s
3
= 1,053 in ρ = 62,256 lb/ft
294
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 3,1 ft
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Velocity Head
∆v2 = 2,521 ft2/s2 = 0,03918 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 3,1 ft x 32,174 ft/s2 = 3,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,0460 ft.lbf/lbm
Ws = -4,0460 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,01
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,01 = 0,018 hp
295
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
296
Kecepatan Linier (v)
ѵ = Q = 0,20 ft/s = 0,061 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 1601,77 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ= 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00218
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
297
Static Head
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s2 = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,6809 ft.lbf/lbm
Ws = -0,6809 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 36,43
0,750
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,000 = 0,000 hp
η 0,75
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
D.6.9 Pompa Utilitas - 09
Fungsi : Mengalirkan air dari tangki demin ke tangki kondensat
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 75,8718 kg/jam
= 167,266 lb/hari
298
= 0,452 gal/min
= 0,04646 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 0,66 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
= 0,0760 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0007 ft3/s
= 0,3347 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
299
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 0,018 x 0,0404 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0249 ft.lbf/lbm
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,024 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf
Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
2
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,7051 ft.lbf/lbm
Ws = -0,7051 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
300
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 35,49
0,769
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,000 = 0,00014 hp
η 0,75
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
3
Densitas (ρ) = 998 kg/m
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 6,56 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
3
Densitas 998 kg/m
= 0,0760 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0007 ft3/s
301
= 0,3347 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 5E-04 x 0,0404 ft2/s2 x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0006 ft.lbf/lbm
302
Menentukan Daya Pompa
Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 6,6 ft
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf
Velocity Head
2 2 2
∆v = 0,040 ft /s = 0,00063 ft lbf/ lbm
2gc 64,348 ft.lbm/s2.lbf
Static Head
∆Z x g = 6,6 ft x 32,174 ft/s2 = 6,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 6,5849 ft.lbf/lbm
Ws = -6,5849 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 6,64
4,111
303
Wp = 8,8 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000988
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,00 = 0,0013 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
304
Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :
• Ukuran pipa normal = 1 1/4 in = 0,104 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,115 ft
• Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,138 ft
2 2
• Inside sectional area = 1,499 in = 0,010 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)
305
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf
Velocity Head
∆v2 = 2,521 ft2/s2 = 0,03918 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 3,1 ft x 32,174 ft/s2 = 3,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,5604 ft.lbf/lbm
Ws = -4,5604 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,129 x 1000 = 41,18
3,121
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 6,1 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,02
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,02 = 0,02 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
306
D.6.12 Pompa Utilitas - 12
Fungsi : Mengalirkan cooling water dari cooling tower ke tangki pengaman
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 2487,27 kg/jam
= 5483,41 lb/hari
= 14,805 gal/min
= 1,52317 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 5,6 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 2487,274 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 2,4923 m /h = 0,001 m /s = 0,0244 ft /s
= 10,9721 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
307
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 1,1009 ft /s x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,0070 ft.lbf/lbm
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Velocity Head
2 2 2
∆v = 1,101 ft /s = 0,01711 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf
Static Head
∆Z x g = 5,6 ft x 32,174 ft/s2 = 5,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf
308
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 5,6768 ft.lbf/lbm
Ws = -5,6768 ft.lbf/lbm
Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,156 x 1000 = 42,52
3,678
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 7,6 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,03
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,03 = 0,0372 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
309
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN EKONOMI
2 2
Data x y x y xy
1 2013 1552,8 4052169 2411187,8 3125786,4
2 2014 1566,9 4056196 2455175,6 3155736,6
3 2015 1598,1 4060225 2553923,6 3220171,5
4 2016 1582,3 4064256 2503673,3 3189916,8
5 2017 1593,7 4068289 2539879,7 3214492,9
Total 10075 7893,8 20301135 12463840,0 15906104,2
n . (Σ xy) - (Σ x) (Σ y) 486
m= = = 9,72
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50
310
(Σ x²) (Σ y) - (Σ xy) (Σ x) -900352
c= = = -18007
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50
Contoh perhitungan:
1. Mixer
Harga tahun 2014 $ 233.100,00
indeks harga tahun 2022
Harga tahun 2022 = x harga tahun 2014
indeks harga tahun 2014
1646,8
= x $ 233.100,00
1607,9
= $ 238.736,43
TP-03 Tangki
3 1
Penyimpan - 03 $ 102.000 $ 107.055 $ 107.055
4 TP-04 Tangki 1
Penyimpan - 04 $ 17.000 $ 17.843 $ 17.843
TP-05 Tangki
5 1
Penyimpan - 05 $ 327.000 $ 343.206 $ 343.206
6 G-01 Gudang - 01 1 $ 10.000 $ 10.496 $ 10.496
7 G-02 Gudang - 02 1 $ 10.000 $ 10.496 $ 10.496
8 M-01 Mixer - 01 1 $ 233.100 $ 244.652 $ 244.652
9 M-02 Mixer - 02 1 $ 222.600 $ 233.632 $ 233.632
10 M-03 Mixer - 03 1 $ 652.300 $ 684.627 $ 684.627
11 R-101 Reaktor - 101 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
311
12 R-102 Reaktor - 102 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
13 R-103 Reaktor - 103 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
14 R-104 Reaktor - 104 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
15 R-201 Reaktor - 201 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
16 R-202 Reaktor - 202 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
17 R-203 Reaktor - 203 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
18 R-204 Reaktor - 204 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
19 R-301 Reaktor - 301 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
20 R-302 Reaktor - 302 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
21 R-303 Reaktor - 303 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
22 N Netraliser 1 $ 211.200 $ 221.667 $ 221.667
23 D Dekanter 1 $ 52.000 $ 54.577 $ 54.577
24 MD Menara Distilasi 1 $ 51.000 $ 53.528 $ 53.528
25 CD Condenser 1 $ 44.100 $ 46.286 $ 46.286
26 RB Reboiler 1 $ 33.500 $ 35.160 $ 35.160
27 AC Accumulator 1 $ 12.000 $ 12.595 $ 12.595
312
54 SC-01 Screw Conveyor - 01 1 $ 1.000 $ 1.050 $ 1.050
55 SC-02 Screw Conveyor - 02 1 $ 1.000 $ 1.050 $ 1.050
56 H-01 Hopper - 01 1 $ 15.200 $ 15.953 $ 15.953
57 H-02 Hopper - 02 1 $ 12.300 $ 12.910 $ 12.910
Total $ 5.290.932
313
36 Hydrant 1 $ 12.350 $ 12.962 $ 12.962
37 1 $ 1.000.000 $ 1.049.559 $ 1.049.559
Waste water treatment
Total 1554257
PURCASED EQUIPMENT COST
HARGA ALAT + HARGA ALAT UTILITAS 6845188
EMKL 10% 684519
PPN 10% 684519
PEC Total Harga Alat 8214226 USD
115.427.534.153 IDR
314
5. Penataan halaman 10 %E 11542753415
6. Listrik 10 %E 11542753415
7. Tanah 6 % harga tanah 1680000000
8. Bangunan 18 % harga bangunan 3240000000
9. Fasilitas pelayanan 30 %E 34628260246
Total biaya langsung (BL) 286563183333
Biaya Tidak Langsung
1. Engineering dan
20% 14328159167 2865631833
Construction
2. Biaya Konstruksi 34% 28656318333 9743148233
Total biaya tidak langsung (BTL) 12608780067
Biaya kontraktor 2% 299171963400 5983439268
Biaya tak terduga 10% 299171963400 29917196340
Total biaya tidak langsung 2 (BTL2) 35900635608
Total Fixed Capital Investment (FCI) 299171963400
315
D.5 Permodalan
- Modal sendiri = 40% FCI = 299171963400
- Modal bank = 60% TCI = 1119490251219
Masa konstruksi pabrik adalah satu tahun dan selama masa tersebut cicilan
hutang yang harus dibayar ke Bank adalah bunganya saja
- Bunga pinjaman selama masa konstruksi = (60% x 20% x 1) x TCI
= 134338830146
- Total TCI = TCI + Bunga Bank = 1253829081365
- Modal sendiri = 40% x TCI = 447796100488
- Pinjaman Bank = 60% x TCI = 671694150731
D.6 Depresiasi
- Biaya yang terdepresiasi adalah modal tetap tanpa harga tanah
- Depresiasi dihitung dengan menggunakan metode Sum of the year Digit
- Umur asset/pabrik (n) 10 tahun
- Original value (V) = FCI - Harga Tanah
= 271171963400
- Salvage Value (Vs) = dianggap nol
316
- C6H6 90745459200
Total 2130901825536
b. Tahun ke-2, 90% kapasitas produksi
- ClCH2COOH 81227744136
- NaCN 802249272000
- NaOH 94387194000
- C2H5OH 602507600640
- H2SO4 714804101352
- C6H6 102088641600
Total 2397264553728
c. Tahun ke-3, 100% kapasitas produksi
- ClCH2COOH 90253049040
- NaCN 891388080000
- NaOH 104874660000
- C2H5OH 669452889600
- H2SO4 794226779280
- C6H6 113431824000
Total 2663627281920
Biaya Utilitas
a. Tahun ke-1, 80% kapasitas produksi
- Listrik 5593378204
- Solar 53974862059
Total 59568240263
b. Tahun ke-2, 90% kapasitas produksi
- Listrik 6292550479
- Solar 60721719816
Total 67014270296
c. Tahun ke-3, 100% kapasitas produksi
- Listrik 6991722755
- Solar 67468577574
Total 74460300329
317
- Bunga Bank 18% per tahun (dianggap tetap tiap tahun)
- Sistem perhitungan bunga bank 18 % dari sisa pinjaman tiap tahun
- Besar pinjaman bank (P) = 671694150731
- Angsuran tahun 1 = P/5 = 134338830146
- Bunga Bank tahun I = 120904947132
Angsuran I + Bunga Bank = 255243777278
Angsuran II + Bunga Bank (P - 0.2P)0.2 + 0.2P = 241809894263
Angsuran III + Bunga Bank (P - 0.4P)0.2 + 0.2P = 214942128234
Angsuran IV + Bunga Bank (P - 0.6P)0.2 + 0.2P = 188074362205
Angsuran V + Bunga Bank (P - 0.8P)0.2 + 0.2P = 214942128234
318
TABEL TOTAL PRODUCTION COST ( IDR )
Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kapasitas Produksi % 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100
1. Fixed Cost (FC)
a. Gaji karyawan 5784000000 6507000000 7230000000 7953000000 8748300000 9623130000 10585443000 11643987300 12808386030 14089224633
b. Biaya Pemeliharaan (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
c. Biaya Pengawasan (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
d. Biaya Laboratorium (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
e. Depresiasi 49303993345 44373594011 39443194676 34512795342 29582396007 24651996673 19721597338 14791198004 9860798669 4930399335
f. Pajak Daerah (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
g. Asuransi (1% FCI) 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634
h. Bunga Bank + Angsuran Pokok 255243777278 241809894263 214942128234 188074362205 214942128234 0 0 0 0 0
i. Biaya Administrasi (2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
j. Biaya Plant Overhead
50% (Gaji + Pemeliharaan + Pengawasan) 6172919634 6570569634 6968219634 7365869634 7803284634 8284441134 8813713284 9395912649 10036331950 10740793182
TOTAL FIXED COST (FC) 417100088427 410561056078 390588140714 361639225351 386576127045 169866428377 168276431338 166879684393 165693400698 164736483049
2. Variable Cost
a. Biaya bahan baku 2130901825536 2397264553728 2663627281920 2929990010112 3222989011123 3545287912236 3899816703459 4289798373805 4718778211185 5190656032304
b. Biaya Utilitas 59568240263 67014270296 74460300329 75577204834 76710862906 77861525850 79029448738 80214890469 81418113826 82639385533
c. Biaya Distribusi dan Penjualan
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
d. Biaya Royalti dan Paten
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
TOTAL VARIABLE COST (VC) 2359430065799 2654358824024 2949287582249 3219935214946 3517283394029 3843996710885 4203006134089 4597535645894 5031131542356 5507694663442
TPC 2776530154226 3064919880102 3339875722963 3581574440296 3903859521075 4013863139262 4371282565427 4764415330287 5196824943054 5672431146491
319
TABEL TOTAL PRODUCTION COST ( IDR )
Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kapasitas Produksi % 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100
1. Fixed Cost (FC)
a. Gaji karyawan 5784000000 6507000000 7230000000 7953000000 8748300000 9623130000 10585443000 11643987300 12808386030 14089224633
b. Biaya Pemeliharaan (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
c. Biaya Pengawasan (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
d. Biaya Laboratorium (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
e. Depresiasi 49303993345 44373594011 39443194676 34512795342 29582396007 24651996673 19721597338 14791198004 9860798669 4930399335
f. Pajak Daerah (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
g. Asuransi (1% FCI) 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634
h. Bunga Bank + Angsuran Pokok 255243777278 241809894263 214942128234 188074362205 214942128234 0 0 0 0 0
i. Biaya Administrasi (2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
j. Biaya Plant Overhead
50% (Gaji + Pemeliharaan + Pengawasan) 6172919634 6570569634 6968219634 7365869634 7803284634 8284441134 8813713284 9395912649 10036331950 10740793182
TOTAL FIXED COST (FC) 417100088427 410561056078 390588140714 361639225351 386576127045 169866428377 168276431338 166879684393 165693400698 164736483049
2. Variable Cost
a. Biaya bahan baku 2130901825536 2397264553728 2663627281920 2929990010112 3222989011123 3545287912236 3899816703459 4289798373805 4718778211185 5190656032304
b. Biaya Utilitas 59568240263 67014270296 74460300329 75577204834 76710862906 77861525850 79029448738 80214890469 81418113826 82639385533
c. Biaya Distribusi dan Penjualan
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
d. Biaya Royalti dan Paten
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
TOTAL VARIABLE COST (VC) 2359430065799 2654358824024 2949287582249 3219935214946 3517283394029 3843996710885 4203006134089 4597535645894 5031131542356 5507694663442
TOTAL SALE (TS) 4224000000000 4752000000000 5280000000000 5359200000000 5439588000000 5521181820000 5603999547300 5688059540510 5773380433617 5859981140121
BEP = FC / (TS - VC) 22% 20% 17% 17% 20% 10% 12% 15% 22% 47%
BEP rata-rata 20%
Rp6.000.000.000.000,00
Rp2.000.000.000.000,00
BEP = 20%
Rp1.000.000.000.000,00
Rp0,00
0 20 40 60 80 100
320
PERHITUNGAN RUGI LABA (IDR)
321
PERHITUNGAN INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Kapasitas Total Production Laba Kotor Pajak Laba Bersih Net Cash Flow Faktor Diskonto 43% Net Present Value Faktor diskonto 45% Net Present Value
Tahun Penjual depresiasi
Produksi Cost Penjualan - TPC 35%*laba kotor laba kotor - pajak laba bersih+depresiasi 1/((1+i)^n) NCF*faktor diskon 1/((1+i)^n) NCF*faktor diskon
0 - - - - - - - -1119490251219 1,0000 -1119490251219 1,0000 -Rp1.119.490.251.218,90
1 80% 4224000000000 2776530154226 1447469845774 506614446021 940855399753 49303993345 990159393098 0,6993 692419156013 0,6897 Rp682.868.546.964,35
2 90% 4752000000000 3064919880102 1687080119898 590478041964 1096602077934 44373594011 1140975671945 0,4890 557961598095 0,4756 Rp542.675.706.037,84
3 100% 5280000000000 3339875722963 1940124277037 679043496963 1261080780074 39443194676 1300523974750 0,3420 444744156194 0,3280 Rp426.593.619.992,72
4 100% 5280000000000 3581574440296 1698425559704 594448945896 1103976613807 34512795342 1138489409149 0,2391 272260629964 0,2262 Rp257.547.290.912,49
5 100% 5280000000000 3903859521075 1376140478925 481649167624 894491311301 29582396007 924073707309 0,1672 154534846858 0,1560 Rp144.167.245.988,41
6 100% 5280000000000 4013863139262 1266136860738 443147901258 822988959480 24651996673 847640956152 0,1169 99127854820 0,1076 Rp91.201.906.984,00
7 100% 5280000000000 4371282565427 908717434573 318051102101 590666332473 19721597338 610387929811 0,0818 49917597487 0,0742 Rp45.292.878.404,59
8 100% 5280000000000 4764415330287 515584669713 180454634400 335130035314 14791198004 349921233317 0,0572 20011608443 0,0512 Rp17.907.142.042,06
9 100% 5280000000000 5196824943054 83175056946 29111269931 54063787015 9860798669 63924585684 0,0400 2556486977 0,0353 Rp2.256.087.305,16
10 100% 5280000000000 5672431146491 -392431146491 -137350901272 -255080245219 4930399335 -250149845884 0,0280 -6995839947 0,0243 -Rp6.088.638.889,71
NPV 1167047843684 1.084.931.534.523
TCI 1119345461074 1119345461074
Rasio NPV/TCI 1,0426 0,969255
IRR 43%
= + 45% - 43% x Rp1.167.047.843.684
Rp1.084.931.534.523
IRR 45,15
= %
diatas 18%
Dari hasil Trial (I) didapat IRR sebesar 45,15%
Harga IRR > suku bunga bank, sehingga pabrik etilen oksida layak dibangun (feasible)
322
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan :
1. D3 Analis Kimia Akademi Kimia Analisis Bogor, Lulus Tahun 2014
2. SMA Negeri 2 Bogor, Lulus Tahun 2011
3. SMP Negeri 8 Bogor, Lulus Tahun 2008
4. SD Negeri Kedung Jaya 1, Lulus Tahun 2005
Annissa Meutia
322
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan :
1. D3 Analis Kimia Akademi Kimia Analisis Bogor, Lulus Tahun 2013
2. MAN 2 Bukittinggi, Lulus Tahun 2009
3. MTsN 2 Bukittingg, Lulus Tahun 2006
4. SD Negeri 17 Limsas, Lulus Tahun 2003
Sri Mardona
323