Anda di halaman 1dari 336

UNIVERSITAS JAYABAYA

PRA RANCANGAN PABRIK DIETIL MALONAT DARI ASAM


MONOKLOROASETAT DENGAN PROSES SIANIDA
KAPASITAS 12000 TON/TAHUN

SKRIPSI

OLEH:

ANNISSA MEUTIA
2019710450160

SRI MARDONA
2019710450114

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

JAKARTA
MEI 2021
UNIVERSITAS JAYABAYA

PRA RANCANGAN PABRIK DIETIL MALONAT DARI ASAM


MONOKLOROASETAT DENGAN PROSES SIANIDA
KAPASITAS 12000 TON/TAHUN

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

ANNISSA MEUTIA
2019710450160

SRI MARDONA
2019710450114

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

JAKARTA
MEI 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri ,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : ANNISSA MEUTIA


No. Pokok : 2019710450160

Tanda Tangan : ………………..

Nama : SRI MARDONA


No. Pokok : 2019710450114

Tanda Tangan : ………………..

Tanggal : Mei 2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : ANNISSA MEUTIA
No. Pokok : 2019710450160
Nama : SRI MARDONA
No. Pokok : 2019710450114

Program Studi : Teknik Kimia


Judul Skripsi : Pra Rancangan Pabrik Dietil Malonat Dari Asam
Monokloroasetat dengan Proses Sianida Kapasitas
12000 Ton/Tahun

Telah diperiksa oleh dosen pembimbing sebagai bagian persyaratan yang


diperlukan untuk mendaftar Sidang Skripsi pada Program Studi Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya

Disetujui di : Jakarta
23 Mei 2021
Tanggal : ………………..

Pembimbing

(Mubarokah N Dewi S.T., M.T)

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : ANNISSA MEUTIA
No. Pokok : 2019710450160
Nama : SRI MARDONA
No. Pokok : 2019710450114

Program Studi : Teknik Kimia


Judul Skripsi : Pra Rancangan Pabrik Dietil Malonat Dari Asam
Monokloroasetat dengan Proses Sianida Kapasitas
12000 Ton/Tahun

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Jayabaya

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Mubarokah N Dewi S.T., M.T (………………………..)

Penguji I : ……………………………….(………………………..)

Penguji II : ……………………………….(………………………..)

Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ………………..

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : ANNISSA MEUTIA
No. Pokok : 2019710450160
Nama : SRI MARDONA
No. Pokok : 2019710450114

Program Studi : Teknik Kimia


Judul Skripsi : Pra Rancangan Pabrik Dietil Malonat Dari Asam
Monokloroasetat dengan Proses Sianida Kapasitas
12000 Ton/Tahun

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Jayabaya

Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ………………..

Ketua Program Studi

(…………………………….)

v
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik Jurusan Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Indutri Universitas
Jayabaya. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1) Ibu Mubarokah N Dewi S.T., M.T selaku dosen pembimbing yang
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
3) Mas Donny Satria Bhuana dan Sahabat yang telah banyak membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan Ilmu Teknik Kimia.

Jakarta, Mei 2021


Penulis

1. ……………….

2. ……………….

vi
ABSTRAK

Skripsi ini membahas proses Pembuatan Dietil Malonat Dari Asam


Monokloroasetat dengan Proses Sianida Kapasitas 12000 Ton/Tahun. Dietil
Malonat atau dikenal juga sebagai DEM adalah dietil ester dari asam malonat yang
merupakan bahan baku penting dalam banyak industri seperti industri farmasi,
kosmetika, fragrance (wewangian), flavors (perasa), vitamin, bahan pewarna
maupun agrokimia. Proses produksi dietil malonat dalam skala industri yang dipilih
yaitu proses sianida dari bahan baku asam monokloroasetat, dengan kondisi operasi
pada suhu 70 oC, tekanan 101,325 Kpa (1 atm), dan konversi 90%. Proses
pembuatan dietil malonal terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pembentukan
garam, tahap reaksi sianifikasi, tahap reaksi esterifikasi, dan tahap pemurnian
dengan menghasilkan Dietil Malonat 99 %. Lokasi pabrik Dietil Malonat ini dalam
perencanaannya akan didirikan di Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Propinsi
Jawa Timur. Analisis ekonomi menunjukkan nilai ROI sebesar 80,18%, POT 1,21
tahun, IRR sebesar 45,15%, dan nilai BEP sebesar 20%, dengan demikian ditinjau
dari segi teknis dan ekonomi, pabrik dietil malonat dari asam monokloroasetat
dengan kapasitas 12000 ton/tahun layak untuk dipertimbangkan.

Kata Kunci: Dietil Malonat, Asam Monokloroasetat

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i


Halaman Pernyataan Orisinilitas .................................................................... ii
Lembar Pengesahan Pembimbing ................................................................. iii
Lembar Pengesahan Penguji ........................................................................... iv
Lembar Pengesahan Ketua Program Studi .................................................... v
Prakata .............................................................................................................. vi
Abstrak ............................................................................................................. vii
Daftar Isi .......................................................................................................... viii
Daftar Tabel ..................................................................................................... x
Daftar Gambar ................................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik ................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan Pendirian Pabrik ........................................ 1
1.3 Analisa Pasar dan Perencanaan Kapasitas Produksi.................. 2
1.4 Pemilihan Lokasi Pabrik ............................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7


2.1 Bahan Baku dan Bahan Penunjang ............................................. 7
2.2 Produk........................................................................................... 14
2.3 Macam-Macam Proses Produksi ................................................ 15
2.4 Pemilihan Proses .......................................................................... 16

BAB 3 RANCANGAN PABRIK .......................................................... 17


3.1 Tahapan Proses ............................................................................ 17
3.2 Langkah Proses ............................................................................ 19
3.3 Hasil Perhitungan Neraca Massa ................................................ 21
3.4 Hasil Perhitungan Neraca Panas ................................................. 26
3.5 Spesifikasi Alat ............................................................................ 30
3.6 Hasil Perhitungan Unit Utilitas ................................................... 45
3.7 Proses Pengolahan Limbah ......................................................... 48
3.8 Organisasi Perusahaan ................................................................. 49
3.9 Stuktur Organisasi Perusahaan ................................................... 51
3.10 Tata Letak Pabrik dan Alat Proses .............................................. 57

BAB 4 ANALISIS EKONOMI ............................................................. 61


4.1 Pendahuluan ................................................................................. 61
4.2 Perhitungan Harga Alat ............................................................... 61
4.3 Perhitungan Biaya ........................................................................ 63
4.4 Analisa Kelayakan ...................................................................... 66

BAB 5 KESIMPULAN .......................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 69


LAMPIRAN

viii
Lampiran A : Perhitungan Neraca Massa ............................................ 70
Lampiran B : Perhitungan Neraca Panas ............................................. 95
Lampiran C : Perhitungan Spesifikasi Alat ......................................... 125
Lampiran D : Perhitungan Utilitas ....................................................... 262
Lampiran E : Perhitungan Ekonomi ..................................................... 310
Biodata Penulis ...................................................................................... 322

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Impor Dietil Malonat........................................................ 2


Tabel 1.2. Analisa Regresi Linier untuk Impor Diethyl Malonate .......... 3
Tabel 1.3. Proyeksi Impor Diethyl Malonate 2020 - 2033 ....................... 3
Tabel 1.4. Daftar Pabrik Penghasil Dietil Malonat ................................... 4
Tabel 2.1. Perbandingan Proses Sianida dan Karbon Monoksida ........... 10
Tabel 3.1 Neraca Massa Mixer M-01 ....................................................... 16
Tabel 3.2 Neraca Massa Mixer M-02 ....................................................... 16
Tabel 3.3 Neraca Massa Reactor R-100 ................................................... 16
Tabel 3.4 Neraca Massa Reactor R-200 ................................................... 17
Tabel 3.5 Neraca Massa Reactor R-300 ................................................... 17
Tabel 3.6 Neraca Massa Mixer M-03 ....................................................... 18
Tabel 3.7 Neraca Massa Netraliser N ....................................................... 18
Tabel 3.8 Neraca Massa Dekanter D ........................................................ 19
Tabel 3.9 Neraca Massa Destilasi (MD) .................................................. 19
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Neraca Massa Overall ................................ 20
Tabel 3.11 Neraca Panas Reactor R-100 .................................................... 21
Tabel 3.12 Neraca Panas Reactor R-200 .................................................... 21
Tabel 3.13 Neraca Panas Reactor R-300 .................................................... 22
Tabel 3.14 Neraca Panas Mixer M-03 ....................................................... 22
Tabel 3.15 Neraca Panas Netraliser N ........................................................ 23
Tabel 3.16 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-01) ................................... 24
Tabel 3.17 Neraca Massa Menara Destilasi (MD) ..................................... 24
Tabel 3.18 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-02) ................................... 24
Tabel 3.19 Kebutuhan Air Pabrik Dietil Malonate .................................... 42
Tabel 3.20 Tabel Gaji Karyawan ................................................................ 50
Tabel 4.1 Chemical Engineering Plant Cost Index ................................ 57
Tabel 4.2 Harga Peralatan Proses dan Utilitas ....................................... 58

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur 5
Gambar 3.1 Diagram Blok Proses .................................................................. 14
Gambar 3.2 Process Flow Diagram................................................................ 15
Gambar 3.3 Tata Letak Pabrik ........................................................................ 53
Gambar 3.4 Tata Letak Alat Proses ............................................................... 55
Gambar 4.1 Grafik Break Event Point ............................................................. 62

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perkembangan industri di Indonesia yang semakin meningkat dewasa ini


berkontribusi dengan cukup signifikan terhadap perekonomian nasional, salah
satunya dalam perkembangan industri kimia berupa produksi bahan kimia dan
turunannya yang dinilai mampu meningkatkan nilai ekonomi, menambah
penerimaan devisa negara serta penyerapan tenaga kerja.
Dietil Malonat atau dikenal juga sebagai DEM adalah dietill ester dari asam
malonat yang merupakan bahan baku penting dalam banyak industri seperti industri
farmasi, kosmetika, fragrance (wewangian), flavors (perasa), vitamin, bahan
pewarna maupun agrokimia. Secara global, pasar Dietil Malonat terutama
dipengaruhi oleh semakin bertambahnya permintaan dalam sektor industri farmasi.
Berdasarkan Market Watch amerika industri farmasi membutuhkan 48,74%
konsumsi Dietil Malonat secara global dan saat ini Amerika sebagai pasar terbesar
dalam produksi Dietil Malonat.
Di Indonesia sendiri seiring dengan perkembangan industri yang pesat
sehingga membutuhkan bahan baku kimia dalam produksinya. Untuk memenuhi
kebutuhan Dietil Malonat di Indonesia sendiri saat ini masih diperlukan impor yang
diperoleh dari negara China, dan Singapura yang pastinya berakibat harga bahan
baku tersebut lebih mahal.

1.2. Maksud dan Tujuan Pendirian Pabrik

Adapun maksud dan tujuan dari pendirian Dietil Malonat dari bahan baku
asam monokloroasetat adalah sebagai berikut :

1.2.1. Maksud dan Tujuan umum :


- Memberikan suatu konsep rancangan menyeluruh mengenai pendirian
pabrik Dietil Malonat dari bahan baku asam monokloroasetat ditinjau dari
segala aspek.

1
1.2.2. Maksud dan Tujuan Khusus :
- Memenuhi kebutuhan Dietil Malonat untuk industi dalam maupun luar
negeri;
- Mengurangi kebutuhan impor dari negara lain terhadap Dietil Malonat;
- Mendapatkan profit;
- Meningkatkan devisa negara melalui ekspor hasil produk;
- Dapat memberikan peluang lapangan kerja di wilayah sekitar pabrik;

1.3. Analisa Pasar dan Perencanaan Kapasitas Produksi

Dalam perancangan suatu pabrik, analisa pasar merupakan aspek penting


untuk mengetahui peluang dan kebutuhan produksi dari pabrik yang akan didirikan.
Di Indonesia belum terdapat perusahaan yang memproduksi Dietil Malonat
sehingga kebutuhan akan bahan kimia tersebut dipenuhi melalui impor dari luar
negeri. Adapun data impor Dietil Malonat dan analisa kapasitas produksi pada pra
perancangan pabrik dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Data Impor Dietil Malonat

Tahun Impor (ton/ tahun)


2015 1638
2016 1894
2017 2933

2018 838

2019 1902
Sumber : 1) Badan Pusat Statistik
2) Commodities Intelligence Centre (https://wwwcic-tpcom)

Besar kebutuhan mendatang dapat dicari dengan menggunakan metode persamaan


regresi linier y = a + bx, dimana :
Keterangan :
(11) n = jumlah data
x = index tahun
(12) y = jumlah impor (dalam ton)

2
Tabel 1.2 Analisa Regresi Linier untuk Impor Dietil Malonat

Tahun Index (x) Imper/tahun (y) x2 xy


2015 -2 1638 4 -3276
2016 -1 1894 1 -1894
2017 0 2933 0 0
2018 1 3142 1 3142
2019 2 1902 4 3804
Total 0 11509 10 1776
Rata-Rata 2302 2 355,20

Dengan nilai n = 5 , maka diperoleh nilai a sebesar 2302 dan b sebesar 355,20,
sehingga diperoleh persamaan regresi y =355,20x + 2302. Berdasarkan persamaan
tersebut maka proyeksi kebutuhan impor Dietil Malonat untuk tahun-tahun
berikutnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Proyeksi Impor Dietil Malonat 2020 - 2033


Proyeksi
Tahun Index (x)
(ton/tahun)
2020 3 3367
2021 4 3723
2022 5 4078
2023 6 4433
2024 7 4788
2025 8 5143
2026 9 5499
2027 10 5854
2028 11 6209
2029 12 6564
2030 13 6919
2031 14 7275
2032 15 7630
2033 16 7985

Proyeksi kebutuhan Dietil Malonat melalui impor dari negara lain akan
meningkat dari tahun ke tahun sebesar 200 ton, sebagai pertimbangan pada pasar
global industri Dietil Malonat terbilang cukup baik. Dengan produksi utama global
Dietil Malonat terkonsentrasi di China yang memegang produksi pasar hingga

3
39,25% pada tahun 2015. Berdasarkan riset pasar US pasar global produksi Dietil
Malonat dapat berkembang sebesar 3,8% untuk 5 tahun kedepan.
Dalam perencanaan kapasitas produksi Dietil Malonat juga
memperhitungkan kapasitas produksi pabrik yang telah ada. Pabrik yang
memproduksi Dietil Malonat diuraikan pada Tabel 1.4 berikut:

Tabel 1.4 Daftar Pabrik Penghasil Dietil Malonat

Perusahaan Lokasi Kapasitas


(ton/tahun)
Shandong Zichang Chemicals Shandong, China 50000
Anhui Jin’ao Chemicals Anhui, China 5000
Changzhou ComWin Fine Changzhou Jiangsu, 12000
Chemicals
China

Berdasarkan data proyeksi pada tabel 1.3 dan kapasitas pabrik pada tabel
1.4, maka ditentukan kapasitas pra rencana pabrik pembuatan Dietil Malonat ini
sebesar 12000 ton/tahun. Kapasitas ini dipilih karena kapasitas pabrik Dietil
Malonat yang sudah ada di dunia sebesar 12000 ton/tahun dari perusahaan
Changzhou ComWin Fine Chemicals dan diharapkan akan memenuhi seluruh
kebutuhan dalam negeri sehingga tidak diperlukan mengimpor Dietil Malonate.

1.4. Pemilihan Lokasi Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas pertimbangan yang secara praktis
lebih menguntungkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Adapun
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik antara
lain:
1. Penyediaan Bahan Baku
Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan penyediaan bahan baku dan
pemasaran produk untuk menghemat biaya transportasi. Pabrik juga
sebaiknya dekat dengan pelabuhan jika ada bahan baku atau produk yang
dikirim dari atau ke luar negeri

4
2. Pemasaran
Dietil alonat merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh banyak industri
baik sebagai bahan pembantu atau sebagai bahan utama. Sehingga
diusahakan pendirian pabrik dilakukan di suatu kawasan industri.
3. Ketersediaan Energi dan Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu pabrik, baik
untuk proses, pendingin, atau kebutuhan lainnya. Sumber air biasanya
berupa sungai, air laut, atau danau. Energi merupakan faktor utama dalam
operasional pabrik.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan pelaku dari proses produksi. Ketersediaan tenaga
kerja yang terampil dan terdidik akan memeperlancar jalannya proses
produksi.
5. Kondisi Geografis dan Sosial
Letak pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari gangguan bencana
alam (banjir, gempa bumi, dll). Kebijakan pemerintah setempat juga turut
mempengaruhi lokasi pabrik yang akan dipilih. Kondisi sosial masyarakat
diharapkan memberi dukungan terhadap operasional pabrik.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka pabrik Dietil


Malonat ini dalam perencanaannya akan didirikan di Kawasan Industri Berbek,
Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Berikut adalah peta lokasi pendirian pabrik Dietil
Malonat:

Gambar 1.1 Peta Lokasi Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur

5
Faktor-faktor pendukung pemilihan lokasi pabrik antara lain:
1 Dekat dengan pelabuhan yang akan memudahkan impor barang-barang
keutuhan pabrik.
2 Dekat dengan sumber bahan baku lokal (NaOH dan H2SO4).
3 Sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
4 Tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitarnya, baik tenaga kasar maupun
tenaga terdidik.
5 Penyediaan air terjaga kelangsungannya karena dekat dengan Sungai Porong
atau bisa dikoordinasi dengan pihak pengelola kawasan.
6 Bukan daerah subur, sehingga tidak mengganggu lahan pertanian.
7 Berada di tengah-tengah daerah pemasaran produk (pabrik farmasi).

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Baku dan Bahan Penunjang

Salah satu faktor yang menentukan dalam pembuatan pra-rancangan suatu


pabrik dengan mengetahui sifat-sifat kimia dan fisika dari zat yang ikut berperan di
dalamnya. Karena dengan mengetahui sfat-sifat tersebut maka dapat ditentukan
peralatan yang akan digunakan dan kondisi operasi yang memungkinkan agar pra-
rancangan ini dapat berjalan dengan benar dan lancar.

2.1.1. Asam Monokloroasetat

Asam monokloroasetat adalah bahan kristal tidak berwarna, yang sangat


larut dalam air dan pelarut organik. Asam monokloroasetat merupakan
bahan baku dalam proses pembuatan dietil malonate yang diumpankan ke
dalam mixer membentuk larutan asam monokloroasetat yang selanjutnya
terjadi proses pembentukan garam dengan penambahan NaOH. Asam
monokloroasetat diproduksi dengan klorinasi asam asetat atau hidrolisis
trikloroetena menggunakan asam sulfat. Kebutuhan asam monokloroasetat
dalam negeri saat ini masih dipenuhi oleh impor dari berbagai negara seperti
China dan Amerika.

Sifat Fisika:

a. Rumus Molekul : ClCH2COOH


b. Komurnian : ≥99,0% ClCH2COOH
c. Impuritas : <0,3% dichloroacetic acid
<0,2% acetic acid
<0,0005% Fe
<0,0001% Pb
d. Bentuk Fisis : Kristal tak berwarna
e. Berat Molekul : 94,50 kg/kgmol
f. Titik Didih Normal : 189,50 °C
g. Viskositas : 0,95 cp
h. Densitas : 1,58 kg/L

7
i. Kapasitas Panas : 0,363 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,2 Btu/jft2 °F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : 614 gram

Sifat Kimia :

Asam monokloroasetat sangat reaktif dan memiliki bau yang menyengat.


Asam monokloroasetat adalah salah satu zat terpenting dalam industri kimia
dan banyak digunakan dalam proses sintesis senyawa organik. Karena sifat-
sifatnya, terutama aktivitas ikatan C-Cl, asam monokloroasetat digunakan
di banyak industri seperti produksi bahan kimia pertanian, pupuk, farmasi,
kosmetik, deterjen, cat dan pernis, kumarin, asam aminoasetat, dan asam
malonat.

2.1.2. Natrium Hidroksida

Natrium Hidroksida biasa disebut dengan istilah soda api atau caustic soda,
yaitu senyawa yang bersifat basa anorganik (inorganic base compound).
Bentuk kristalnya memiliki warna putih terang agak transparan, dibuat
dalam bentuk flake, pellet, atau granular. Bentuk cairnya tak memiliki
warna (bening transparan).

Sifat Fisika:

a. Rumus molekul : NaOH


b. Kemurnian : 99% berat NaOH
c. Impuritas : 1% berat H2O
d. Berat molekul : 40 g/mol
e. Titik didih : 1390 oC
f. Titik leleh : 318,4 oC
g. Densitas : 2,13 g/ml (20 oC)
h. Panas pembentukan (ΔHf): -425,60 kj/kmol
i. Panas Pelarutan : -10,80 kcal/mol
j. Kelarutan : 111 g/100 mL (20 oC)

8
Sifat Kimia:
Natrium hidroksida dapat membentuk alkali yang kuat ketika dilarutkan
dalam air, Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara
eksotermis. Natrium hidroksida merupakan senyawa yang tidak mudah
terbakar tetapi bersifat higroskopis, dan mampu menurunkan kelembaban
udara, serta mengadsorbsi karbon dioksida (CO2) dari udara.

2.1.3. Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.
Dalam keadaan bebas, Oksigen dan Hidrogen ditemukan sebagai molekul
H2 dan O2. Untuk dapat bergabung membentuk molekul air H2O maka
keduanya harus bertubrukan, supaya ikatan-ikatan yang membentuk
masing-masing molekul hidrogen dan oksigen melemah, akibatnya tidak
ada lagi penghalang untuk bergabungnya atom oksigen dan hidrogen
tersebut membentuk molekul air H2O. Temperatur yang tinggi akan
berpengruh terhadap kecepatan reaksi antara molekul Hidrogen dan
Oksigen. Dengan temperatur yang tinggi akan meningkatkan energi, begitu
pula dengan kecepatan molekul-molekul yang bergerak semakin cepat
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah tubrukan antar
molekul. Akibat dari semua ini, reaksi yang terjadi berjalan semakin cepat,
sehingga terbentuklah yang disebut sebagai molekul air.

Sifat Fisika:

a. Rumus Molekul : H2 O
b. Fase : cair ( 25°C, 1 atm )
c. Berat Molekul : 18,02 kg/kgmol
d. Titik Didih Normal : 100 °C
e. Viskositas : 1 cp
f. Densitas : 1 kg / L
g. Kapasitas Panas : 1 Btu/lb°F
h. Konduktivitas Panas : 0,343 Btu/jft°F

9
Sifat Kimia:
a. Kelemahan ionisasi air
Ionisasi adalah proses mengubah molekul beberapa senyawa kovalen
menjadi ion, dan air murni dianggap dari lemah terionisasi yang
memberikan ion hidrogen positif dan ion hidroksida negatif.
b. Air memiliki efek netral
Air memiliki efek netral pada kertas lakmus seperti ketika terionisasi,
memberikan jumlah yang sama ion hidrogen positif (yang bertanggung
jawab untuk properti asam), dan ion negatif (yang bertanggung jawab
untuk properti dasar).
c. Perlawanan dari air untuk dekomposisi
Air tidak terurai menjadi unsur-unsurnya (hidrogen dan oksigen) di
bawah kondisi normal atau bahkan oleh efek panas yang membantu
untuk menjaga larutan air di dalam sel organisme hidup.

2.1.4. Natrium Sianida

Natrium sianida adalah senyawa organik dengan rumas NaCN. Senyawa ini
merupakan senyawa padat berwarna putih yang dapat larut dalam air. Pada
tahun 2006, diperkirakan terdapat 500.000 ton natrium sianida yang
diproduksi di seluruh dunia.

Sifat Fisika :

a. Rumus Molekul : NaCN


b. Kemurnian : 98%
c. Impuritas : 1% Kristal NaCN
0,8 % ± 0,4 % Na₂CO₃
d. Berat Molekul : 49 kg/kgmol
e. Titik Didih Normal : 563,70 °C
f. Viskositas : 10 cp
g. Densitas : 1,42 kg / L
h. Kapasitas Panas : 0,342 Btu/lb°F
i. Konduktivitas Panas : 0,33 Btu/jft°F
j. Kelarutan (dlm 100 g air) : 48 gram

10
Sifat Kimia:
Natrium sianida stabil pada suhu dan tekanan normal, menyerap air dari
udara membentuk sirup. Senyawa ini merupakan basa kuat, jika bereaksi
dengan asam, akan terbentuk gas hidrogen yang bersifat racun. Ketika
dipanaskan dengan karbon dioksida dari atmosfer, NaCN akan melebur
tanpa diikuti peruraian. Pada proses penyimpanan hindari panas, nyala api,
percikan dan sumber api lain.

2.1.5. Etanol

Etil alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil
atau gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering
dipakai untuk senyawa tersebut adalah alkohol. Etanol mudah menguap,
tidak berwarna, dan bersifat polar sehingga digunakan sebagai pelarut untuk
berbagai senyawa. Sifat polar yang dimiliki oleh etanol membuat zat kimia
ini sering digunakan sebagai pelarut obat, pengawet dalam dunia medis,
desinfektan serta biasanya digunakan sebagai antidotum (senyawa yang
mengurangi atau menghilangkan toksisitas) keracunan metanol dan etilen
glikol. Selain itu, etanol memiliki titik didih sebesar 78.4 °C sehingga
memiliki sifat mudah terbakar.

Sifat Fisika:

a. Rumus Molekul : C2H5OH


b. Kemurnian : Larutan 95 % dalam air
c. Impuritas : 5% air
d. Fase : cair ( 25 °C, 1 atm )
e. Berat Molekul : 46 kg/kgmol
f. Titik Didih Normal : 78,4 °C
g. Viskositas : 0,47 cp
h. Densitas : 0,789 kg / L
i. Kapasitas Panas : 0,637 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,113 Btu/jft°F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : ∞

11
Sifat Kimia:

Etanol adalah alkohol alifatik yang reaktivitasnya ditentukan oleh gugus


hidroksilnya. Reaksi terjadi melalui pecahnya ikatan C – O atau O – H dan
bercirikan reaksi substitusi dari gugus –H atau – OH. Reaksi-reaksi dengan
etanol adalah : reaksi eterifikasi menghasilkan senyawa eter, reaksi
esterifikasi menghasilkan senyawa etil asetat, reaksi oksidasi, reaksi
dehidrasi, dan bereaksi dengan fosfor iodida menghasilkan etil iodida. (Kirk
& Othmer, 1998)

2.1.6. Asam Sulfat

Asam Sulfat, H2SO4, juga merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.
Asam ini sering digunakan dalam berbagai praktikum biologi maupun
kimia. Adapun asam sulfat yang digunakan bisa konsentrat (pekat) atau
encer. Dalam keadaan encer, belum menunjukkan sifatnya sebagai
oksidator, jadi masih bersifat seperti asam-asam biasanya, seperti asam
halida. Walaupun encer, larutan asam sulfat dapat membuat kulit kita gatal.
Dalam keadaan pekat, sifat oksidator dari asam ini muncul. Asam sulfat
pekat biasanya digunakan untuk reaksi senyawasenyawa organik, karena
senyawa organik lambat reaksinya. Jadi, butuh yang kuat-kuat untuk reaksi
senyawa organik tersebut (Jordan, 2011).

Sifat Fisika:

a. Rumus Molekul : H2SO4


b. Kemurnian : Larutan 98 % dalam air
c. Fase : cair ( 25 °C, 1 atm )
d. Berat Molekul : 98 kg/kgmol
e. Titik Didih Normal : 340 °C
f. Viskositas : 6,5 cp
g. Densitas : 1,794 kg / L
h. Kapasitas Panas : 0,339 Btu/lb°F
i. Konduktivitas Panas : 0,21 Btu/jft°F
j. Kelarutan (dlm 100 g air) : ∞

12
Sifat Kimia:
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke
dalam air dari pada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih
rendah dari pada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya,
sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat
mendidih dan bereaksi dengan keras. Sebagai asam, asam sulfat bereaksi
dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Asam sulfat bereaksi
dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan
gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang besi, aluminium,
seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan
tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan
tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat
dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen. Namun reaksi dengan
timah akan menghasilkan sulfur dioksida daripada hidrogen. Asam sulfat
pekat dipergunakan dalam kimia organik untuk menggantikan suatu atom
hidrogen oleh gugus asam sulfonat. Asam sulfat menjalani reaksi substitusi
aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan
asam sulfonat terkait.

2.1.7. Benzena
Benzena adalah suatu senyawa organik, molekulnya tersusun atas enam
atom karbon yang berikatan dalam suatu cincin dengan satu atom hidrogen
yang terikat pada masing-masing atom karbon. Benzena adalah cairan tak
berwarna, sangat mudah terbakar dan berbau harum.
a. Rumus Molekul : C6H6
b. Bentuk Fisis : Cairan tak berwarna dan volatil
c. Berat Molekul : 78 kg/kgmol
d. Titik Didih Normal : 80,1 °C
e. Viskositas : 0,95 cp
f. Densitas : 0,885 kg / L
g. Kapasitas Panas : 0,419 Btu/lb°F
h. Konduktivitas Panas : 0,32 Btu/jft°F
i. Kelarutan (dlm 100 g air) : tidak larut dalam air

13
j. Kelarutan (dlm alkohol) : ∞

Sifat Kimia:

Benzena merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik (beracun),


nonpolar, tidak begitu reaktif tapi mudah terbakar, lebih mudah mengalami
reaksi substitusi dari pada reaksi adisi. Benzena merupakan senyawa yang
kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi yang akan menyerang cincin
benzene adalah pereaksi yang suka elektron.

2.2. Produk

2.2.1 Dietil Malonat

Dietil Malonat merupakan senyawa organik golongan ester dengan rumus


molekul CH2(COOC2H5)2 yang digunakan sebagai bahan baku dalam
industri farmasi, vitamin, agrokimia dan industri bahan pewarna.

Sifat Fisika:
a. Rumus Molekul : CH2(COOC2H5)2
b. Komposisi : 99 % CH2(COOC2H5)2
c. Impuritas : 1% C6H6
d. Fase : cair ( 30 °C, 1 atm )
e. Berat Molekul : 160 kg/kgmol
f. Titik Didih Normal : 198 °C
g. Viskositas : 1,2 cp ( 30 °C )
h. Densitas : 1,055 kg / L
i. Kapasitas Panas : 0,431 Btu/lb°F
j. Konduktivitas Panas : 0,0636 Btu/jft°F
k. Kelarutan (dlm 100 g air) : 2 gram (larut dalam alkohol)
Sifat Kimia:
Dietil malonat adalah turunan diester dari asam malonat, asam dikarboksilat
dengan dua gugus karboksil (-COO-) dipisahkan oleh satu gugus metilen
(-CH2-). Atom hidrogen pada karbon metilen antara dua gugus karboksil
membuat senyawa ini bersifat asam. Dietil malonat memiliki struktur yang
unik, bersifat reaktif dan berfungsi sebagai reagen untuk sintesis organik

14
dan untuk membuat produk seperti barbiturat, pigmen, dan bahan kimia
pertanian. Dietil malonat merupakan ester yang mudah menguap, memiliki
aroma buah sehingga sering digunakan sebagai pengharum dan perasa.

2.3. Macam-Macam Proses Produksi


Proses produksi Dietil Malonat dalam skala industri ada dua macam, yaitu:
1. Proses Sianida
Proses sintesa ini dikemukakan oleh Ross and Bibbins (1973) dengan bahan
baku asam monokloroasetat, mengikuti tiga tahap reaksi sebagai berikut :
❖ ClCH 2COOH + NaOH → ClCH 2COONa + H 2O

❖ ClCH 2COONa + NaCN → CNCH2COONa + NaCl


❖ 2CNCH 2 COONa + 4C2 H 5OH + 2H 2 SO4 →

2CH 2 (COOC 2 H 5 )2 + Na2 SO4 + (NH 4 )2 SO4


Melalui berbagai penyempurnaan metode pembuatan selama bertahun-
tahun, produksi dengan proses ini menghasilkan yield berdasarkan Natrium
monokhlorasetat [ClCH2COONa] sebesar 75-85 % (Pollak, 1990).
2. Proses Carbon Monoksida (CO)
Proses ini menggunakan bahan baku Etilkhloroasetat dan gas CO dengan
katalisator Dicobalt actocarbonyl [Co2(CO)8] menurut reaksi berikut :
ClCH 2COOR + CO → ClCOOCH 2COOR + ROH → ROOCCH 2COOR + NaCl
dengan R = CH3, C2H5, C3H7
Selain proses-proses di atas terdapat proses lain yang menggambarkan produksi
Dietil Malonat tetapi tidak menguntungkan untuk skala industri, antara lain :
❖ Reaksi keten dan karbon monoksida di dalam alkyl nitrit dengan katalisator
RONO
Paladium khlorida : CH 2 = C = O + CO → CH 2 (COOR )2
PdCl2
❖ Reaksi esterifikasi asam malonat dengan etil alcohol. Reaksi ini dari segi
ekonomi kurang menguntungkan karena harga asam malonat lebih mahal
dibandingkan dengan harga Dietil Malonat.

15
2.4. Pemilihan Proses

Dari beberapa proses pembentukan Dietil Malonat diatas, dalam skala


industri dapat menggunakan proses Sianida dan Karbon Monoksida, maka
dibuatlah perbandingan untuk pemilihan proses yang akan digunakan.

Tabel 2.1 Perbandingan Proses Sianida dan Karbon Monoksida


Parameter Sianida Karbon Monoksida
ClCH2COOH C4H7ClO2
NaCN Gas CO (05 – 4 Mpa)
NaOH KI/NaI
Jenis
C2H5OH C6H15N
H2SO4 C2H5OH
C6H6 C7H8
Harga
Bahan Rp3.838.500 Rp7.735.063
(Per Kg)
Baku
Fase Kristal, Cair Gas, Cair
Dalam dan Luar
Ketersediaan Dalam dan Luar Negeri
Negeri
Toksik Toksik
110 – 135 ppm 1880 ppm
Toksisitas
(Fatal, or (Causes damage to organs through
dangerous to life) prolonged or repeated exposure)
Bahan Pembantu Co2(CO)8
-
(Katalist) DppmPdCl
Suhu 70 oC 100 oC
Kondisi 101,325 Kpa (1
1800 Kpa
Operasi Tekanan atm)
Konversi 90% 81%
Kemurnian 99% 98%
Peralatan Reaktor RATB Autoclave
Impuritas Benzen 1% Toluen 2%

Berdasarkan perbandingan kedua proses di atas, dengan mempertimbangkan bahan


baku yang digunakan, biaya, kemudahan proses, konversi dan yield masing-masing
proses, maupun proses yang paling umum digunakan dalam industri, maka proses
yang digunakan dalam pra rancangan pabrik Dietil Malonat ini adalah proses
sianida.

16
BAB III
RANCANGAN PABRIK

3.1.Tahapan Proses
Proses pembuatan Dietil Malonat dengan proses sianida menggunakan
bahan baku asam monokloroasetat meliputi tahap-tahap berikut :

Tahap persiapan Tahap pembentukan Tahap Pemurnian


bahan baku produk

a. Tahap Persiapan Bahan Baku


Bahan baku padatan asam monokloroasetat (ClCH2COOH) dari gudang
penyimpanan (G-01) dimasukkan ke dalam Mixing Tang (M-01), kemudian
dilakukan proses pelarutan dengan menggunakan air (H2O) membentuk larutan
Asam monokloroasetat 50 %. Pada Mixing Tang (M-02) terjadi pelarutan kristal
NaCN menggunakan air (H2O) membentuk larutan NaCN 30 %.
b. Tahap Pembentukan Produk
Pembentukan produk Dietil Malonat melalui tiga tahapan reaksi sebagai berikut:
- Tahap Pembentukan Garam
Larutan Asam monokloroasetat 50 % dari Mixer M-01 dan larutan NaOH
40 % dari Tangki Penyimpan TP-01 dialirkan menuju ke Reaktor Alir
Tangki Berengaduk (RATB) R-100 Reaksi berlangsung pada suhu 70 oC
dan eksotermis. Untuk menjaga agar suhu konstan, maka reaktor dilengkapi
dengan jaket pendingin.

Reaksi yang terjadi :


ClCH 2 COOH + NaOH → ClCH 2COONa + H 2O
Konversi yang diperoleh sebesar 95 %.
- Tahap Reaksi Sianifikasi
Larutan NaCN 30 % dari Mixer M-02 dan larutan hasil Reaktor R-104
dialirkan menuju ke Reaktor Sianifikasi yang berupa Reaktor Alir Tangki
Berengaduk (RATB) R-200. Reaksi berlangsung pada suhu 70oC dan

17
eksotermis. Untuk menjaga agar suhu dalam reaktor konstan, maka reaktor
dilengkapi jaket pendingin.

Reaksi yang terjadi :


ClCH 2 COONa + NaCN → CNCH2COONa + NaCl
Konversi yang diperoleh sebesar 95 %.
- Tahap Reaksi Esterifikasi
Larutan hasil Reaktor R-200, C2H5OH 95 % dari TP-02 dan H2SO4 98 %
dari TP-03 dialirkan menuju Reaktor Esterifikasi yang berupa Reaktor Alir
Tangki Berengaduk (RATB) R-300. Reaksi berlangsung pada suhu 70oC
dan bersifat eksotermis Untuk menjaga agar suhu konstan, maka Reaktor
dilengkapi jaket pendingin.

Reaksi yang terjadi :


2CNCH 2 COONa + 4C2 H 5 OH + 2H 2 SO4 →

2CH 2 (COOC 2 H 5 )2 + Na2 SO4 + (NH 4 )2 SO4

Konversi yang diperoleh 90 %.

c. Tahap Pemurnian
Larutan hasil Reaktor Esterifikasi dialirkan ke Mixer M-03 untuk dicampur
dengan benzene make-up dan benzene recycle dari hasil atas Menara Destilasi.
Kemudian larutan hasil pencampuran ini dialirkan ke dalam Netralizer N-01
untuk dinetralkan, kemudian dialirkan ke Dekanter D-01 untuk memisahkan fase
organic dan fase non-organiknya. Hasil atas Dekanter yang berupa fase organic
dipompa menuju ke HE-01 untuk menaikkan suhunya untuk selanjutnya
diumpankan ke Menara Distilasi MD-01. Hasil atas Menara Distilasi MD-01
yang berupa Benzene, Etanol, dan Dietil Malonat direcycle ke Mixer M-03.
Sedangkan hasil bawah berupa Dietil Malonat 99% didinginkan dalam HE-02
dan selanjutnya disimpan dalam Tangki Penyimpan TP-05 Hasil bawah
Dekanter D-01 dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah UP.

18
3.2.Langkah Proses
3.2.1. Diagram Blok Proses

NaOH 40 %
ClCH2COOH

H2 O M-01 C6H6
R-100
C2H5OH
C6H6
ClCH2COONa CH2(COOC2H5)2
H2O
ClCH2COOH M-03
NaCN NaOH
CH2(COOC2H5)2
(NH4)2SO4
H2O ClCH2COOH
M-02 R-200 ClCH2COONa
C2H5OH
MD
CNCH2COONa
C2H5OH C6H6
CNCH2COONa CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
H2SO4
NaCl (NH4)2SO4
NaCl
ClCH2COONa ClCH2COOH
NaCN
NaCN ClCH2COONa D
H2O
H2O CNCH2COONa
Na2SO4
ClCH2COOH C2H5OH
C6H6 CH2(COOC2H5)2
NaOH H2SO4
(NH4)2SO4 C6H6
NaCl
H2SO4 98 % ClCH2COOH CH2(COOC2H5)2 99%
NaCN
ClCH2COONa
R-300 H2 O (NH4)2SO4
CNCH2COONa
C2H4OH 95 % Na2SO4 ClCH2COOH
C2H5OH
N NaCl ClCH2COONa
NaOH 40 %
NaCN CNCH2COONa
H2O C2H5OH
Na2SO4 NaCl
C6H6 NaCN
H2O
Na2SO4

Gambar 3.1 Diagram Blok Proses

19
3.2.2 Proses Flow Diagram

Flow Process Diagram Pra Rancangan Pabrik Dietil Malonat dari Asam Monokloro Asetat dengan Proses Sianida Kapasitas 12.000 Ton/Tahun

KETERANGAN GAMBAR
1
1
30 1
30
VR VR PC
80,68
AC : ACCUMULATOR
7
13
FC 18 CD-01 CD : CONDENSER
FC
HE : HEAT EXCHANGER
Air MD : MENARA DISTILASI
FI FRC TC
MD-01
N : NETRALISER
TP-04 1 D : DEKANTER
TP-01 AC-01 LC

LI C6H6 LI
M : MIXER
NaOH 40 % 1
R : REAKTOR
70 2
P-05 P-15 P-01 P-08
FC RB : REBOILER
12
TP : TANGKI PENYIMPAN
Air LC LC P-20 BC : BELT CONVEYOR
3 H : HOPPER
1
30 R-100 M-03 SC : SCREW FEEDER
16 P : POMPA
TC 4
UPL : UNIT PENGOLAHAN LIMBAH
FRC : FLOW RATIO CONTROLLER
1
P-10 P-16 FC : FLOW CONTROLLER
30 1 5 FI
FC : FLOW INDICATOR
8 71,5
LC : LEVEL CONTROLLER
15
Air Proses PC : PRESSURE CONTROLLER
G-01 1 1,3
6
H-01 30 93,99
PHC : PH CONTROLLER
WM
ClCH2COOH P-06 VR
2 19 : VOLUME RECORDER
1 WM : WEIGHT METER
1 7
30 LI : LEVEL INDICATOR
70
1 TC : TEMPERATUR CONTROLLER
9
SC-01
Steam 8
TC : TEKANAN, atm
HE-01
9
: TEMPERATUR, 0C

LC
10
: NOMOR ARUS
LC LC
Air air
1 M-01 1
: ARUS PROSES
30 11
G-02 70
4 R-200 N-01
WM
19 : ARUS LISTRIK
NaCN H-02
TC
12
TC PHC
P-09 : ARUS UDARA
Air Proses
1

P-07 70
P-12 P-17
FC 17 13
SC-02 1

1 30
LC
30 10
TC
3

1,67 Steam
LC
116,58

FC 20 RB-01

M-02

FC
P-11 1
70 HE-02
Air
11
FRC
FC P-19
1
TC
30

6 1

VR VR 30

5 LC
Air
D-01 LC
1 VR

R-300 50

20

TP-02 TP-03 TC
TP-05
LI LI
LI
C2H5OH 95 % H2SO4 98 % CH2(COOC2H5)2
1
P-14
P-02 P-03 P-04 P-13 70
P-18 P-21 P-22
18

UPL

Gambar 3.2 Proses Flow Diagram

20
3.3.Hasil Perhitungan Neraca Massa

Tabel 3.1 Neraca Massa Mixer M-01


INPUT INPUT OUTPUT
SENYAWA (Aliran F1) (Aliran F2) (Aliran F8)
kg/jam kg/jam kg/jam
ClCH2COOH 1085,294 1085,294
H2O 1085,294 1085,294
TOTAL 2710,588 2710,588

Tabel 3.2 Neraca Massa Mixer M-02


INPUT INPUT OUTPUT
SENYAWA (Aliran F3) (Aliran F4) (Aliran F10)
kg/jam kg/jam kg/jam
NaCN 562,745 562,745
H2O 1172,386 1172,386
TOTAL 1735,132 1735,132

Tabel 3.3 Neraca Massa Reactor R-100


INPUT INPUT OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA F8) F7) F9)
kg/jam kg/jam kg/jam
ClCH2COOH 1085,294 54,265
H2O 1085,294 689,075 1970,756
NaOH 459,384 22,969
ClCH2COONa 1271,057
Total 3319,047 3319,047

21
Tabel 3.4 Neraca Massa Reactor R-200
INPUT INPUT OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA F9) F10) F11)
kmol/jam kmol/jam kmol/jam
ClCH2COONa 1271,057 100,347
NaCN 562,745 54,868
H2O 1970,756 1172,386 3148,827
ClCH2COOH 54,265 24,419
NaOH 22,969 10,336
CNCH2COONa 1109,038
NaCl 606,343
TOTAL 5054,178 5054,178

Tabel 3.5 Neraca Massa Reactor R-300


INPUT INPUT INPUT
OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA (Aliran F12)
F11) F5) F6)
kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1492,537
Na2SO4 680,660
(NH4)2SO4 615,672
CNCH2COONa 1109,038 161,594
C2H5OH 1056,582 198,373
H2SO4 1012,941 86,100
NaCl 606,343 634,057
ClCH2COONa 100,347 45,156
NaCN 54,868 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
NaOH 10,336 0,000
H2O 3148,827 20,672 55,610 3229,758
TOTAL 7199,983 7199,983

22
Tabel 3.6 Neraca Massa Mixer M-03
INPUT INPUT INPUT OUTPUT
(Aliran (Aliran (Aliran (Aliran
SENYAWA
F12) F13) F14) F12)
kg/jam kg/jam kg/jam Kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1492,537 14,922 1507,460
Na2SO4 680,660 680,660
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 198,373 14,922 213,296
H2SO4 86,100 86,100
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2O 3229,758 3229,758
C6H6 15,076 1477,461 1492,537
TOTAL 8722,363 8722,363

Tabel 3.7 Neraca Massa Netraliser N


INPUT OUTPUT
INPUT
(Aliran (Aliran
SENYAWA (Aliran F15)
F16) F17)
kg/jam kg/jam kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1507,460
Na2SO4 680,660 805,417
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 213,296 213,296
H2SO4 86,100 0,000
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2O 3229,758 105,429 3366,815
C6H6 1492,537 1492,537
NaOH 70,286
TOTAL 8898,077 8898,077

23
Tabel 3.8 Neraca Massa Dekanter D
INPUT OUTPUT OUTPUT
SENYAWA (Aliran F17) (Aliran F19) (Aliran F18)
kg/jam kg/jam kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1507,460
Na2SO4 805,417 805,417
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 213,296 14,922 198,373
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2O 3366,815 3366,815
C6H6 1492,537 1492,537
TOTAL 8898,077 8898,077

Tabel 3.9 Neraca Massa Menara Destilasi (MD)


INPUT OUTPUT OUTPUT
SENYAWA (Aliran F19) (Aliran F14) (Aliran F20)
kg/jam kg/jam kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 14,922 1492,537
C2H5OH 14,922 14,922 0
C6H6 1492,537 1477,461 15,076
TOTAL 3014,919 3014,919

24
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Neraca Massa Overall

INPUT (kg/jam) OUTPUT (kg/jam)


SENYAWA
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F13 F16 F18 F20
ClCH2COOH 1085,294 24,419
H2O 1085,294 1172,386 20,672 55,610 689,075 105,429 3366,815
ClCH2COONa
45,156
CNCH2COONa
161,594
NaCN 562,745
31,655
H2SO4
1012,941
C2H5OH
1056,582 198,373
CH2(COOC2H5)2 1492,537
(NH4)SO4
615,672
Na2SO4
805,417
NaOH 15,076
459,384 70,286
C6H6
15,076
NaCl
634,057
TOTAL 7390,771 7390,771

25
3.4. Hasil Perhitungan Neraca Panas
Tabel 3.11 Neraca Panas Reactor R-100
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q ClCH2COOH 8269,938 3721,472
Q H2 O 22688,066 370787,820
Q NaOH 3416,666 1537,499
Q H2 O 14405,121 -
Q ClCH2COONa - 81106,147
ΔHr298 - -847680,457
Q cooling water - 341747,728
Total 48779,791 48779,791

Tabel 3.12 Neraca Panas Reactor R-200


Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q ClCH2COONa 81106,147 6403,117
Q H2 O 370787,831 -
Q ClCH2COOH 3721,473 1674,663
Q NaOH 1537,501 691,875
Q NaCN 4026,440 3533,201
Q H2 O 24508,729 592436,017
Q CNCH2COONa - 70767,724
Q NaCl - 31050,840
ΔHr298 - -7834563,668
Q cooling water - 6642318,111
Total 485688,121 485688,121

Tabel 3.13 Neraca Panas Reactor R-300


Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q ClCH2COONa 6404,814 6404,814
Q NaCN 3533,021 3533,021
Q H2 O 592861,110 -
Q ClCH2COOH 1668,939 1668,939
Q NaOH 691,873 -
Q CNCH2COONa 70786,486 7078,620

26
Q NaCl 31052,150 31052,150
Q H2SO4 7183,655 5495,551
Q H2 O 432,465 -
Q C2H5OH 14080,058 23792,310
Q H2 O 1163,353 608098,836
Q CH2(COOC2H5)2 - 121117,432
Q Na2SO4 - 29603,7189
Q (NH4)2SO4 - 45324,0091
ΔHr298 - -5274407,707
Q cooling water - 3661380,381
Total 729857,923 729857,923

Tabel 3.14 Neraca Panas Mixer M-03


Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q CH2(COOC2H5)2 121198,485 122410,253
Q Na2SO4 29623,543 29623,543
Q (NH4)2SO4 45354,523 45354,523
Q ClCH2COOH 1670,056 1670,057
Q ClCH2COONa 2884,097 2884,095
Q CNCH2COONa 10320,943 10320,943
Q C2H5OH 23807,697 25598,603
Q H2SO4 5499,175 5499,174
Q NaCl 32493,159 32493,159
Q NaCN 2039,672 2039,647
Q H2 O 608505,955 608505,974
Q C6H6 1471,697 117738,781
ΔHproduk atas MD 147942,345 -
Q cooling water - 28672,597
Total 1032811,349 1032811,349

27
Tabel 3.15 Neraca Panas Netraliser N
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q CH2(COOC2H5)2 122328,389 122328,389
Q Na2SO4 29603,732 35029,753
Q (NH4)2SO4 45324,192 45324,192
Q CNCH2COONa 10314,041 10314,041
Q C2H5OH 25581,483 25581,483
Q H2SO4 5495,496 -
Q NaCl 32471,4285 32471,429
Q ClCH2COONa 2882,166 2882,166
Q NaCN 2038,283 2038,283
Q ClCH2COOH 1668,940 1668,940
Q H2 O 608099,025 633904,135
Q C6H6 117745,229 117745,229
Q NaOH 522,750 -
Q H2 O 2205,565 -
ΔH298 - -256301,224
Q cooling water - 1779267,533
Total 1006280,718 1006280,718

Tabel 3.16 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-01)


Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q CH2(COOC2H5)2 122307,767 187526,617
Q C2H5OH 1789,560 2743,818
Q C6H6 117738,781 180521,286
Q kebutuhan steam 128955,612 -
Total 370791,721 370791,721

28
Tabel 3.17 Neraca Massa Menara Destilasi (MD)
Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q C2H5OH 2743,817 2214,529
Q C6H6 180521,324 144210,612
Q CH2(COOC2H5)2 187526,573 1498,068
Q reboiler 505430,399 -
Q C6H6 Bottom - 2420,210
Q CH2(COOC2H5)2 Bottom - 246434,847
Q condenser - 479444,092
876222,113 876222,113
Total

Tabel 3.18 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-02)


Komponen Panas Masuk (kJ) Panas Keluar (kJ)
Q CH2(COOC2H5)2 246445,881 67276,119
Q C2H5OH 0,00 0,00
Q C6H6 2420,319 660,712
Q air pendingi - 180929,368
Total 248866,199 248866,199

29
3.5 Spesifikasi Alat
3.5.1 Tangki Penyimpan [TP-01]
Fungsi : Menyimpan NaOH 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju Alir Massa (F) : 1324,174 kg/jam
- Volume Tangki : 803,883 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 15,244 m
o Tinggi : 5,488 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 15,244 m
o Tinggi : 2,782 m
o Tebal : 0,25 in

3.5.2 Tangki Penyimpan [TP-02]


Fungsi : Menyimpan C2H5OH 95 % umpan untuk
kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm

30
- Laju alir massa (F) : 1112,192 kg/jam
- Volume Tangki : 1201,843 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 7,317 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup :
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 4,129 m
o Tebal : 0,25 in

3.5.3 Tangki Penyimpan [TP-03]


Fungsi : Menyimpan H2SO4 98 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Stainless Steel SA-167 Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju alir massa (F) : 1033,613 kg/jam
- Volume Tangki : 502,239 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 12,195 m
o Tinggi : 5,488 m
o Tebal : 0,1875 in
- Tutup :
o Diameter : 12,195 m
o Tinggi : 2,396 m
o Tebal : 0,1875 in

31
3.5.4 Tangki Penyimpan [TP-04]
Fungsi : Menyimpan C6H6 98 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju alir massa (F) : 15,076 kg/jam
- Volume Tangki : 14,718 m3
Ukuran :
- Silinder :
o Diameter : 4,573 m
o Tinggi : 1,829 m
o Tebal : 0,1875 in
- Tutup :
o Diameter : 4,573 m
o Tinggi : 0,317 m
o Tebal : 0,1875 in

3.5.5 Tangki Penyimpan [TP-05]


Fungsi : Menyimpan produk C2H5(COOC2H2)2
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom, Conical Roof
Bahan : Stainless Steel SA-167 Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 50 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Laju alir massa (F) : 1507,613 kg/jam
- Volume Tangki : 1236,663 m3

32
Ukuran :
- Silinder:
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 7,317 m
o Tebal : 0,25 in
- Tutup:
o Diameter : 18,293 m
o Tinggi : 4,129 m
o Tebal : 0,25 in
3.5.6 Mixer [M-01]
Fungsi : Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 0,505 m3
- Diameter tangki : 0,752 m
- Tinggi tangki : 1,497 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,251 m
- Lebar Baffle : 0,075 m
- Kecepatang pengaduk : 320 rpm

33
- Power : 2 Hp
3.5.7 Mixer [M-02]
Fungsi : Melarutkan NaCN padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 0,458 m3
- Diameter tangki : 0,752 m
- Tinggi tangki : 1,461 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,251 m
- Lebar Baffle : 0,075 m
- Kecepatang pengaduk : 320 rpm
- Power : 2 Hp

3.5.8 Mixer [M-03]


Fungsi : Mencampurkan larutan hasil R-300, larutan hasil
MD, dan C6H6 dari TP-04 menjadi larutan
campuran.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit

34
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 15 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 2,057 m3
- Diameter tangki : 1,219 m
- Tinggi tangki : 2,329 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebah head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 4 blade
- Diameter pengaduk : 0,403 m
- Lebar Baffle : 0,121 m
- Kecepatang pengaduk : 125 rpm
- Power : 1½ Hp
3.5.9 Reaktor Penggaraman [R-100]
Fungsi : Mengkonversi asam monokloroasetat
(ClCH2COOH) dan NaOH menjadi Natrium
Khloro Asetat (ClCH2COONa)
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2 unit
Bahan Konstruksi : Stainless Steel SA 304 Grade A
Kondisi Operasi :
- Suhu : 70oC
- Tekanan : 1 atm
- Volume Reaktor : 20,000 m3
- Diameter Reaktor : 2,040 m
- Tinggi Reaktor : 6,672 m

35
- Tebal Dinding : 1 in
- Tebal Head : 0,5 in
- Diameter Jaket : 2,129 m
- Tinggi Jaket : 6,672 m
Dimensi Pengaduk :
- Jenis Pengaduk : Turbin dengan 2
blade
- Diameter Pengaduk : 0,680 m
- Lebar Baffle : 0,116 m
- Kecepatan Pengaduk : 940,56 rpm
- Power : 11,589 Hp

3.5.10 Reaktor Sianifikasi [R-200]


Fungsi : Mengkonversi Natrium Khloro Asetat
(ClCH2COONa) dengan NaCN menjadi
CNCH2COONa
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2 unit
Bahan Konstruksi : Stainless Steel SA 304 Grade A
Kondisi Operasi :
- Suhu : 70oC
- Tekanan : 1 atm
- Volume Reaktor : 4,96 m3
- Diameter Reaktor : 1,282 m
- Tinggi Reaktor : 4,397 m
- Tebal Dinding : 1 in
- Tebal Head : 0,5 in
- Diameter Jaket : 1,547 m
- Tinggi Jaket : 4,397 m
Dimensi Pengaduk :
- Jenis Pengaduk : Turbin dengan 2
blade

36
- Diameter Pengaduk : 0,427 m
- Lebar Baffle : 0,073 m
- Kecepatan Pengaduk : 1658,9 rpm
- Power : 7,645 Hp

3.5.11 Reaktor Esterifikasi [R-300]


Fungsi : Mengkonversi CNCH2COONa dengan C2H5OH
dan H2SO4 membentuk CH2(COOC2H5)2
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2 unit
Bahan Konstruksi : Stainless Steel SA 304 Grade A
Kondisi Operasi :
- Suhu : 70oC
- Tekanan : 1 atm
- Volume Reaktor : 7,74 m3
- Diameter Reaktor : 1,487 m
- Tinggi Reaktor : 5,012 m
- Tebal Dinding : 1 in
- Tebal Head : 0,5 in
- Diameter Jaket : 1,683 m
- Tinggi Jaket : 5,012 m
Dimensi Pengaduk :
- Jenis Pengaduk : Turbin dengan 2
blade
- Diameter Pengaduk : 0,496 m
- Lebar Baffle : 0,084 m
- Kecepatan Pengaduk : 1366,2 rpm
- Power : 8,184 Hp

3.5.12 Netralizer [N]


Fungsi : Melarutkan NaCN padat dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak berpengaduk

37
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 25 menit
Ukuran :
- Volume tangki : 3,514 m3
- Diameter tangki : 1,514 m
- Tinggi tangki : 2,782 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebal head : 0,1875 in
Dimensi Pengaduk :
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Jenis pengaduk : Flat Blade Turbin
dengan 2 blade
- Diameter pengaduk : 0,505 m
- Lebar Baffle : 0,151 m
- Kecepatang pengaduk : 125 rpm
- Power : 4 Hp

3.5.13 Dekanter [D]


Fungsi : Memisahkan komponen organik dengan non
organik larutan Netralizer.
Jenis : Tangki silinder horizontal
Bahan Konstruksi : Stainless Steel 316 AISI
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 70 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
- Waktu tinggal : 10 menit
Ukuran :

38
- Volume tangki : 1,437 m3
- Diameter tangki : 969,525 m
- Tinggi tangki : 2,356 m
- Tebal tangki : 0,1875 in
- Tebal head : 0,1875 in

3.5.14 Heater [HE-01]


Fungsi : Menaikkan suhu produk atas Dekanter yang akan
menjadi Feed menuju Menara Destilasi.
Bentuk : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Kapasitas : 122226,32 BTU/jam
Kondisi Operasi Fluida Panas (Steam) :
- W :57,1 kg/jam
- T1 : 293,0oF
- T2 : 293,0oF
- Laju Alir : 5669,7 lb/ft2.jam
- Res : 1 x 10-4
- Ho : 1 x 108 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Operasi Fluida Dingin (Aliran Proses) :
- W : 3014,9 kg/jam
- T1 : 82,4oF
- T2 : 201,2oF
- Laju Alir : 211287 lb/ft2.jam
- Res : 5640,8
- Ho : 975,1 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,1 atm
- UC : 975,1 BTU/jam ft2 oF
- UD : 48,35 BTU/jam ft2 oF
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

39
3.5.15 Menara Destilasi [MD]
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol
(C2H5OH) dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe Kolom : Sieve Tray
Kondisi Operasi Umpan :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 94,00oC
- Laju Alir Umpan (F) : 3014,9 kg/jam
Kondisi Operasi Top :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 80,68oC
- Laju Alir Distilat (D) : 1507,306 kg/jam
- BM Campuran : 78,495 kg/kmol
Kondisi Operasi Bottom :
- Tekanan : 1 atm
- Suhu : 116,58oC
- Laju Alir Bottom (B) : 3011507,613 kg/jam
- BM Campuran : 159,18 kg/kmol
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,10 atm
- R min : 0,205
- RTotal : 0,307
- N min : 5 tahap
- N : 13 tahap
- Diameter Kolom : 0,578 m
- Tinggi Kolom : 11,000 m
- Tebal Shell/kolom : 0,188 in
- Tebal Head : 0,188 in
- Bahan Konstruksi : Low-alloy steel
(SA-387 gr (1 x 100m3)

40
3.5.16 Cooler [HE-02]
Fungsi : Mendinginkan produk (CH2(COOC2H5)2) dari
Menara Destilasi Sebelum disimpan dalam Tangki
Penampung (TP-05).
Bentuk : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Kapasitas : 122226,32 BTU/jam
Kondisi Operasi Fluida Panas (Aliran Proses) :
- W : 1507,6 kg/jam
- T1 : 241,8oF
- T2 : 122,0oF
- Laju Alir : 149567 lb/ft2.jam
- Res : 1 x 10-4
- Ho : 1 x 108 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Operasi Fluida Dingin (Aliran Pendingin) :
- W : 1343,3 kg/jam
- T1 : 86oF
- T2 : 140,0oF
- Laju Alir : 94137 lb/ft2.jam
- Res : 2513,2
- Ho : 975,1 BTU/jam ft2 oF
Kondisi Design :
- Tekanan : 1,1 atm
- UC : 975,1 BTU/jam ft2 oF
- UD : 109,27 BTU/jam ft2 oF
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

3.5.17 Gudang Penyimpanan ClCH2COOH [G-01]


Fungsi : Tempat penyimpanan bahan baku ClCH2COOH
selama 2 minggu.
Bentuk : Prisma segi empat beraturan.
Bahan Konstruksi : Bata dilapisi semen

41
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
Ukuran :
- Panjang Bangunan: 10 m
- Lebar Bangunan : 10 m
- Tinggi Bangunan : 6 m

3.5.18 Gudang Penyimpanan NaCN [G-02]


Fungsi : Tempat penyimpanan bahan baku NaCN selama 2
minggu.
Bentuk : Prisma segi empat beraturan.
Bahan Konstruksi : Bata dilapisi semen
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Operasi :
- Suhu : 30 oC
- Tekanan (P) : 1 atm
Ukuran :
- Panjang Bangunan: 8 m
- Lebar Bangunan : 8 m
- Tinggi Bangunan : 6 m

3.5.19 Belt Conveyor [BC-01]


Fungsi : Mengangkut ClCH2COOH Gudang Penyimpanan
- 01 menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Ukuran :
- Lebar : 14 in
- Panjang : 20 m
- Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

42
3.5.20 Belt Conveyor [BC-01]
Fungsi : Mengangkut NaCN Gudang Penyimpanan – 02
menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Ukuran :
- Lebar : 14 in
- Panjang : 20 m
- Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

3.5.21 Belt Conveyor [BC-01]


Fungsi : Mengangkut NaCN Gudang Penyimpanan – 02
menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Ukuran :
- Lebar : 14 in
- Panjang : 20 m
- Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah

3.5.22 Hopper-01
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01 ke
Mixer-01
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,827 m
- Tinggi Silinder : 2,436 m
- Tinggi Kerucut : 1,582 m

43
3.5.23 Hopper-02
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN
dari Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Diameter : 1,521 m
- Tinggi Silinder : 2,028 m
- Tinggi Kerucut : 1,317 m
3.5.24 Screw Conveyor [SC-01]
Fungsi : Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01.
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran :
- Panjang : 10 ft
- Tinggi Silinder : 16 in
- Putaran : 50 rpm
- Power : 5 Hp

3.5.25 Screw Conveyor [SC-02]


Fungsi : Mengumpankan NaCN dari Hopper-02 ke
Mixer 02.
Jenis : Tangki persegi tegak dengan bagian bahwah
berbentuk limas segiempat dilengkapi vibrator.
Jumlah : 1 buah
Ukuran
- Panjang : 10 ft
- Tinggi Silinder : 16 in
- Putaran : 50 rpm
- Power : 5 Hp

44
3.5.26 Pompa
Mengalirkan Fluida Debit Head Power
Kode Tipe
Dari Ke (m3/jam) (ft) (Hp)
P-01 Penjual TP-01 Centrifugal Pump 1,117 23,85 1/2
P-02 Penjual TP-02 Centrifugal Pump 1,669 34,25 1/2
P-03 TP-02 R-300 Centrifugal Pump 1,699 13,16 1/2
P-04 Penjual TP-03 Centrifugal Pump 0,698 22,57 1/2
P-05 Penjual TP-04 Centrifugal Pump 20,442 3,93 1/2
P-06 Utilitas M-01 Centrifugal Pump 1,302 1,64 1/2
P-07 Utilitas M-02 Centrifugal Pump 1,117 27,13 1/2
P-08 TP-01 R-100 Centrifugal Pump 0,259 18,6 1/2
P-09 M-01 R-100 Centrifugal Pump 2,019 18,6 1/2
P-10 R-100 R-200 Centrifugal Pump 20,002 18,76 1
P-11 M-02 R-200 Centrifugal Pump 1,800 13,16 1/2
P-12 R-200 R-300 Centrifugal Pump 4,959 13,17 1/2
P-13 TP-03 R-300 Centrifugal Pump 0,683 13,16 1/2
P-14 R-300 M-03 Centrifugal Pump 7,744 4,39 1/2
P-15 C6H6 M-03 Centrifugal Pump 2,024 4,36 1/2
P-16 M-03 N Centrifugal Pump 8,226 5,87 1/2
P-17 N D Centrifugal Pump 8,433 5,87 1/2
P-18 D UPL Centrifugal Pump 4,891 6,57 1/2
P-19 N MD Centrifugal Pump 3,732 16,15 1/2
P-20 AC MD Centrifugal Pump 2,670 9,85 1/2
P-21 MD TP-05 Centrifugal Pump 1,718 34.25 1/2
P-22 TP-05 Konsumen Centrifugal Pump 1,718 6,56 1/2

3.6 Hasil Perhitungan Unit Utilitas


Dalam suatu industri, unit utilitas merupakan sarana penunjang dari suatu
proses utama yang ada dalam proses produksi. Unit produksi Dietil Malonat
mempunyai unit utilitas yang merupakan sarana penunjang agar pabrik dapat
beroperasi. Unit utilitas Dietil Malonat meliputi:
1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)
2. Unit pembangkit steam (Steam Generation System)
3. Unit pembangkit listrik (Power Plant System)
4. Unit penyedia udara tekan (Instrument Air System)

45
3.6.1 Penyediaan dan Pengolahan Air
- Air untuk keperluan umum
Air untuk keperluan umum meliputi ait untuk kebutuhan karyawan dan
kebutuhan laboratorium, taman, serta service water.
Untuk keperluan karyawan air sanitasi diperlukan sebanyak 0,2 m3/hari untuk
setiap karyawan. Pada pabrik ini, karyawan yang diperkerjakan sebanyak 144
orang. Maka dibutuhkan air sebanyak: 144 orang x 0,2 m3/hari/orang = 28,8
m3/hari = 1,2 m3/jam
Kebutuhan laboratorium, taman, dan service water diperlukan 40% dari
kebutuhan karyawan, maka: 0,4 x 1,2 m3/jam = 0,48 m3/jam.
Maka kebutuhan air untuk keperluan umum adalah: (1,2 + 0,48) m3/jam = 1,68
m3/jam = 1680 kg/jam.

- Air untuk keperluan proses


Untuk keperluan proses dibutuhkan air pada Mixer-01 sebesar 1085,294
kg/jam sebagai pelarut ClCH2COOH, dan pada Mixer-02 sebesar 1172,386
kg/jam untuk melarutkan NaCN.

- Air untuk make up boiler


Penggunaan steam sebagai pemanas digunakan pada alat-alat proses seperti
alat transfer panas (heat exchanger dan reboiler), dengan over design 20%
kebutuhan air umpan boiler sebanyak 2628,266 kg/jam, recovery sebesar 80%,
sehingga dibutuhkan air untuk make up boiler sebanyak 525,653 kg/jam.

- Air untuk make-up cooling tower


Air pendingin dibutuhkan untuk mendinginkan alat proses pada jaket
pendingin reaktor, jaket pendingin pada netraliser, condenser, HE-02.
Kebutuhan air pendingin dengan over design 10% sebanyak 12506,822 kg/jam
dan recovery melalui cooling tower sebesar 90% sehingga dibutuhkan make-
up air pendingin proses sebanyak 1250,682 kg/jam.

46
- Air untuk pemadam kebakaran
Untuk kebutuhan air pemadaman kebakaran disediakan air sebanyak 471,667
kg/jam.

Kebutuhan air dalam mengoperasikan pabril dietil malonate dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.19 Kebutuhan Air Pabrik Dietil Malonate
Kebutuhan air
Kegiatan
(kg/jam)
1. Air untuk keperluan umum (kebutuhan karyawan, 1680
laboratorium, taman, service water karyawan)
2. Air untuk keperluan proses 2257,680
3. Air untuk pembangkit steam 75,872
4. Air pendingin untuk pendingin alat proses 2487,274
5. Air untuk pemadam kebakaran 471,667
Jumlah kebutuhan air (angka keamanan 10%) 7669,742

Kebutuhan air tersebut di ambil dari air sungai yang telah melalui serangkaian
proses pengolahan air (water treatment) agar siap pakai. Proses pengolahan air
sebagai berikut:

➢ Air sungai dialirkan ke bak penampung awal melewati bar screen untuk
menyaring kotoran-kotoran berukuran besar. Dalam bak penampung awal,
partikel padatan yang terikut akan terendapkan sebagai lumpur. Kemudian
ditambahkan koagulan [Al2(SO4)3]. Gumpalan kotoran yang terbentuk
dipisahkan dalam clarifier. Selanjutnya air luapan clarifier dialirkan melalui
saringan pasir (sand filter) untuk penjernihan lebih lanjut, hasilnya ditampung
dalam tangki penampung air. Air dari tangki penampung ini sebagian digunakan
untuk keperluan umum dan air pendingin, sebagian lagi diproses lebih lanjut
sebagai air proses dan uap air umpan boiler.
➢ Pemrosesan lebih lanjut dilakukan dengan melewatkan air pada tangki penukar
ion (ion exchanger) yang berisi resin penukar ion. Ion-ion yang berada dalam
air akan diikat oleh resin penukar ion tersebut. Hasilnya berupa air bebas

47
mineral (demineralized water) ditampung dalam tangki demin. Sebagian air ini
digunakan sebagai air proses, sebagian lagi dilewatkan dalam tangki deaerator
untuk menghilangkan gas-gas terlarut. Selanjutnya bersama-sama dengan air
kondensat ditampung dalam tangki kondensat untuk diumpankan ke dalam
boiler.

3.6.2 Unit pembangkit steam


Penggunaan steam sebagai pemanas digunakan pada alat-alat proses seperti alat
transfer panas (heat exchanger dan reboiler). Karena ada 2 tipe steam yang harus
dibangkitkan, maka digunakan 2 buah steam boiler. Kebutuhan bahan bakar untuk
pemanas steam sebanyak 214,619 kg/jam. Digunakan bahan bakar industrial fuel /
gas oil (NHV = 19.434,259 Btu/lb) yang dibeli dari Pertamina.

3.6.3 Unit pembangkit listrik


Kebutuhan tenaga listrik meliputi :
a. Penggerak alat proses
b. Penggerak alat utilitas
c. Penerangan, bengkel, laboratorium, perumahan, kantor, dan lain-lain.
Dengan faktor daya listrik = 0,8, sehingga total kebutuhan daya listrik sebesar
761,03 kVA, diperoleh dari PLN dan sebagai cadangan digunakan diesel.

3.6.4 Unit penyedia udara tekan


Kebutuhan udara tekan meliputi kebutuhan untuk pemakaian pada alat kontrol
pneumatic dan kebutuhan utilitas lainnya sebanyak 59,4 m3/jam ( keadaan STP dan
kering). Disediakan dengan mengoperasikan kompresor.

3.7 Proses Pengolahan Limbah


Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau
atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian

48
lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah cair pabrik pembuatan sodium silikat ini meliputi:
1. Limbah proses berupa endapan impuritis dari bahan yang dipisahkan
menggunakan centrifuge.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik. Limbah ini diperkirakan
mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
3. Limbah domestik, Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang
berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah
padat dan limbah cair.
4. Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung
bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang
dipergunakan dan mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk
penelitian dan pengembangan proses.

Pengolahan limbah pabrik ini dilakukan dengan menggunakan metode


Netralisasi dengan system continue, alasaanya bahwa limbah yang dihasilkan
dalam volume yang cukup tinggi. Limbah laboratorium dan limbah proses termasuk
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sehingga dalam penanganannya harus
diendapkan terlebih dahulu padatan dari impuritis bahan baku untuk selanjutnya
dikirim ke pengumpul limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun. Dalam pengelolaan limbah B3 dikirim ke Tambak Oso Wilangon
Surabaya.

3.8 Organisasi Perusahaan


Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik dietil
malonate ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas merupakan bentuk
perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham dimana tiap sekutu
turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan atau PT tersebut dan orang yang
memiliki saham berarti telah menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti ikut
pula memiliki perusahaan. Dalam Perseroan Terbatas pemegang saham hanya

49
bertanggung jawab menyetor sepenuhnya jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap
saham. Pabrik dietil malonat yang akan didirikan direncanakan mempunyai:
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan usaha : Industri Dietil Malonat
Lokasi perusahaan : Sidoarjo, Jawa Timur

Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Mudah untuk mendapatkan modal.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi
hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan. Pemilik dan pengurus
perusahaan terpisah satu sama lain (pemilik perusahaan adalah para
pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya
yang diawasi oleh dewan komisaris) sehingga kelangsungan hidup
perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh dengan berhentinya
pemegang saham, direksi beserta stafnya, atau karyawan perusahaan.
3. Efisiensi dari manajemen
4. Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
5. Lapangan usaha lebih luas
Suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat
sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
6. Merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah
dari kekayaan pribadi.
7. Mudah bergerak di pasar modal.

Ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT) yaitu Perseroan Terbatas didirikan dengan


akta notaris berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, besarnya modal
ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-saham, pemiliknya adalah
para pemegang saham yang memilih satu direksi yang memimpin jalannya
perusahaan. Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada direksi tersebut
dengan memperhatikan hukum-hukum perburuhan.

50
3.9 Struktur Organisasi Perusahaan
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur
organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan suatu sistem yang baik maka perlu diperhatikan beberapa pedoman,
antara lain perumusan tujuan perusahaan jelas, pendelegasian wewenang,
pembagian tugas kerja yang jelas, kesatuan perintah dan tanggung jawab, sistem
pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan organisasi perusahaan yang
fleksibel. Dengan berdasar pada pedoman tersebut maka akan diperoleh struktur
organisasi yang baik, salah satunya sistem line and staff. Pada sistem ini, garis
kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian
tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja.

3.9.1 Bagian – bagian pada organisasi

Organisasi perusahaan diadakan agar tercapai integrasi perusahaan sehingga


pabrik dapat dikelola dengan baik. Tugas, jumlah dan pendidikan karyawan pada
tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk
kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut.
Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk Perseroan
Terbatas (PT) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS
tersebut para pemegang saham berwenang:
- Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris.
- Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi.
- Mengesahkan hasil-hasil serta neraca perhitungan untung rugi tahunan
dari perusahaan.
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham,
sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab terhadap pemilik saham.
Tugas-tugas dewan komisaris meliputi:

51
- Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijaksanaan umum,
target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan
pemasaran.
- Mengawasi tugas-tugas direktur.
- Membantu direktur dalam tugas-tugas yang penting

3. Direktur Utama
Tugas : Sebagai pemimpin tertinggi perusahaan yang bertugas
memimpin semua kegiatan di pabrik dan bertanggung
jawab penuh terhadap kelangsungan pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang

4. Direktur Teknik dan Produksi


Tugas : Memimpin pelaksanaan kegiatan produksi pabrik yang
berhubungan dengan kegiatan produksi dan bidang teknik,
serta merumuskan kebijaksanaan teknik operasi pabrik dan
mengawasi kesinambungan operasi onal pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik kimia
Jumlah : 1 orang

5. Direktur Keuangan dan Administrasi


Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan pabrik
yang berhubungan dengan administrasi, keuangan,
personalia, hubungan masyarakat. Mengatur dan mengawasi
setiap pengeluaran untuk pembelian bahan baku dan
pemasukan dari penjualan produk. Mengatur gaji karyawan,
juga mengatur dan merencanakan pembelian barang
inventaris.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang

52
Direktur Teknik dan Produksi dibantu oleh tiga orang kepala bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Teknik
Tugas : Membantu jalannya pabrik secara teknik yang meliputi
pemeliharaan alat, bengkel, gudang dan perlengkapan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro / Teknik mesin
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Teknik dibantu oleh dua orang Kepala Seksi :
1. KASI Gudang dan perlengkapan, dibantu oleh 4 orang karyawan staf
dan shif.
2. KASI Pemeliharaan dan Bengkel, dibantu oleh 8 orang karyawan staf
dan shif.

2. Kepala Bagian Produksi


Tugas : Melaksanakan jalannya operasi sehari-hari serta menjaga
kelangsungan proses produksi pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Produksi dibantu oleh 2 orang Kepala Seksi:
1. KASI Proses Produksi, dibantu oleh 60 orang karyawan staf dan shif.
2. KASI Utilitas, dibantu oleh 12 orang karyawan staf dan shif.

3. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan


Tugas : Memimpin aktivitas laboratorium, pengendalian mutu,
penelitian dan pengembangan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan dibantu oleh 2 orang Kepala
Seksi:
1. KASI Laboratorium dan Pengembangan Mutu, dibantu oleh 2 orang
karyawan staf dan shif.
2. KASI Penelitian dan Pengembangan, dibantu oleh 2 orang karyawan
staff.

53
Direktur Keuangan dan Administrasi dibantu oleh 3 orang Kepala Bagian,
yaitu:
1. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
Tugas : Mengelola bidang keuangan dan pemasaran yang meliputi
pembelian bahan baku, bahan pembantu, dan penjualan
hasil.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran dibantu oleh 2 orang Kepala
Seksi:
1. KASI keuangan, dibantu oleh 3 orang karyawan staff.
2. KASI Pemasaran, dibantu oleh 3 orang karyawan staff.

2. Kepala Bagian Administrasi


Tugas : Mengelola bidang administrasi pabrik, personalia, dan tata
usaha.
Pendidikan : Sarjana Administrasi Negara / Sosial
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Administrasi dibantu oleh 2 orang Kepala Seksi.
1. KASI Personalia, dibantu oleh 2 orang karyawan staff.
2. KASI Tata Usaha, dibantu oleh 2 orang karyawan staff.

3. Kepala Bagian Umum


Tugas : Mengelola pelaksanaan dalam bidang hubungan
masyarakat, keamanan, dan kesejahteraan karyawan.
Pendidikan : Sarjana Hukum / Sosial
Jumlah : 1 orang
Kepala Bagian Umum dibantu oleh 2 orang Kepala Seksi.
1. KASI Prasarana dan Humas, dibantu oleh 3 orang karyawan staff.
2. KASI Keamanan dan Ketertiban, dibantu oleh 10 orang karyawan
shift.

54
3.9.2 Kesejahteraan Sosial Karyawan
1. Komposisi dan Sisitem Gaji
3.20 Tabel Gaji Karyawan
Jabatan Pendidikan Jumlah Gaji/orang/bulan
Direktur utama S-1 1 Rp 20.000.000,00
Direktur S-1 2 Rp 15.000.000,00
Kepala Bagian S-1 6 Rp 10.000.000,00
Kepala Seksi S-1 12 Rp 7.500.000,00
Kepala Shift D-3 12 Rp 5.000.000,00
Pegawai Staff SMU 29 Rp 3.500.000,00
Operator STM 72 Rp 3.000.000,00
Keamanan SMU 10 Rp 2.500.000,00

2. Cuti
- Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja
dalam 1 tahun.
- Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter.
3. Pakaian kerja
Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam dan sarung
tangan). Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3
pasang untuk setiap tahunnya.
4. Pengobatan
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang
diakibatkan oleh kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan
undangundang yang berlaku.
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak
disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan.
5. Fasilitas Asuransi
Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan
tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang

55
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
6. Penyediaan sarana transportasi/bus karyawan.
7. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.
8. Fasilitas kendaraan untuk para manajer bagi karyawan pemasaran dan
pembelian.
9. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
setiap satu tahun sekali.
10. Bonus 1% dari keuntungan perusahaan akan didistribusikan untuk seluruh
karyawan.

3.9.3 Jam Kerja Karyawan


Jam Kerja Karyawan dibedakan atas 2 macam, yaitu :
1. Jam Kerja Karyawan Staff
Hari Senin – Kamis : Kerja : Pukul 08.00 – 16.00
Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00
Hari Jumat : Kerja : Pukul 08.00 – 16.00
Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00
2. Jam kerja Karyawan Shift
Satu hari kerja dibagi menjadi 3 shift :
Shift I : Pukul 00.00 – 08.00
Shift II : Pukul 08.00 – 16.00
Shift III : Pukul 16.00 – 24.00

Karyawan shiff dibagi menjadi 4 kelompok yang bekerja secara bergiliran.


Setiap hari kerja ada satu kelompok shiff yang libur. Tiap kelompok shiff terdiri dari
seksi proses, utilitas, laboratorium, logistik, bengkel, listrik, dan instrumentasi,
safety serta security.
Hari libur diatur sebagai berikut :
Shift II : 5 hari kerja, 1 hari libur
Shift I, III : 5 hari kerja, 2 hari libur

56
Kel. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Shiff
A I I I I I - - II II II II II - III
B - - II II II II II - III III III III III -
C II II - III III III III III - - I I I I
D III III III - - I I I I I - - II II

Keterangan :
A, B, C, D = Kelompok kerja Shift
1,2,3,4,… = Hari ke- 1, 2, 3…
I, II, III = Jam Shift

3.10 Tata Letak Pabrik dan Alat Proses

3.10.1 Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian pabrik yang
mempunyai tempat kerja dan alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan,
dan sarana-sarana lain.
Susunan tata letak pabrik ini harus memungkinkan adanya distribusi bahan-bahan
dengan baik, cepat, dan efisien. Pabrik Dietil Malonat akan didirikan di atas tanah
seluas 40.000 m2 yang meliputi :
- Bangunan pabrik dan perlengkapannya 40.000 m2
- Perkantoran, pabrik, dan bangunan penunjang 18.000 m2
- Areal perluasan 5000 m2

57
Gambar 3.3 Tata Letak Pabrik
Keterangan :
1. Pos Jaga 8. Generator 15. Control Room
2. Taman 9. Gedung Olah Raga 16. Area Utilitas
3. Kantor 10. Tanah Lapang 17. Area Proses
4. Area Parkir 11. Pemadam Kebakaran 18. Tank Farm
5. Kantin 12. Laboratorium 19. Area Perluasan
6. Klinik 13. Bengkel 15. Control Room
7. Mushola 14. Gudang

3.10.2 Tata Letak Alat Proses


Pengaturan letak peralatan proses pabrik harus dirancang sedemikian rupa
sehingga efisien. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ekonomi
Letak alat-alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya
konstruksi dan operasi yang minimal. Biaya konstruksi dapat diminimalkan
dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek
dan membutuhkan bahan konstruksi yang paling sedikit.

58
2. Kebutuhan Proses
Letak alat proses harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing-masing
alat agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah.
3. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus dilatakkan
dekat dengan control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen
harus diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh
operator.
4. Perawatan
Letak alat-alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misal
pada HE yang memerlukan ruangan yang cukup untuk pembersihan tube.
5. Keamanan
Letak alat-alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak
ada yang terperangkap di dalamnya, serta mudah dijangkau oleh kendaraan atau
alat pemadam kebakaran.
6. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan
penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memugkinkan
adanya perluasan.

59
Gambar 3.4 Tata Letak Alat Proses

Keterangan :
M = Mixer AC = Accumulator
R = Reaktor CD = Condenser
D = Dekanter MD = Menara Distilasi
N = Netraliser RB = Reboiler
HE = Heat Exchanger CR = Control Room

60
BAB IV
ANALISIS EKONOMI

4.1 Pendahuluan
Evaluasi ekonomi prarancangan pabrik dietil malonat dari bahan baku asam
monokloroasetat meliputi penentuan harga alat, investasi biaya operasi, biaya
manufacturing, dan Analisa kelayakan potensial ekonomi. Evaluasi kelayakan
ekonomi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Modal (Total Capital Investment)
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal kerja (Working Capital Investment)
2. Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
a. Biaya produksi langsung (Direct manufacturing Cost)
b. Biaya produksi tidak langsung (Indirect manufacturing Cost)
c. Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost)
3. Pengeluaran Umum (General Cost)
4. Analisa Kelayakan Ekonomi
a. Percent return on investment (ROI)
b. Pay out time (POT)
c. Break event point (BEP)
d. Internal Rate of Return (IRR)

4.2 Perhitungan Harga Alat


Harga peralatan setiap saat akan berubah tergantung pada perubahan
ekonomi. Apabila harga alat pada beberapa tahun yang lalu diketahui, maka harga
alat pada masa sekarang dapat ditaksir dengan menggunakan Chemical Engineering
Plant Cost Index (Petters&Timmerhaus, hal. 163). Besarnya harga alat dapat
dinyatakan sebagai berikut :

indeks harga tahun ini


Harga alat tahun ini = x Harga alat tahun ke-n
indeks harga tahun ke-n

61
Tabel 4.1 Chemical Engineering Plant Cost Index
Tahun Annual Index
2007 1373.3
2008 1449.3
2009 1468.6
2010 1457.4
2011 1476.7
2012 1536.5
2013 1552.8
2014 1566.9
2015 1598.1
2016 1582.3
2017 1593.7
Sumber : Chemengonline.com
Dengan metode Least Square (Perry, 3-84) dapat dilakukan penaksiran
index harga rata-rata pada tahun 2017, yang menghasilkan suatu persamaan :
y = mc + x
dimana : y = tahun ke-n x = indeks harga
m = gradien c = konstanta

Data x y x2 y2 xy
1 2013 1552,8 4052169 2411187,8 3125786,4
2 2014 1566,9 4056196 2455175,6 3155736,6
3 2015 1598,1 4060225 2553923,6 3220171,5
4 2016 1582,3 4064256 2503673,3 3189916,8
5 2017 1593,7 4068289 2539879,7 3214492,9
Total 10075 7893,8 20301135 12463840,0 15906104,2

n . (Σ xy) - (Σ x) (Σ y) 486
m= = = 9,72
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50

(Σ x²) (Σ y) - (Σ xy) (Σ x) -900352


c= = = -18007
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50

Maka diperoleh persamaan : y = 9,72 x + -18007,04

Berdasarkan persamaan di atas, maka didapatkan nilai cost index pada tahun 2022
yaitu 1646,8. Persiapan pembangungan pabrik dietil malonate direncakan akan
dimulai pada tahun 2022, sehingga perhitungan harga harga peralatan yang

62
digunakan pada basis tahun 2022 dan sumber lainnya dengan nilai index yang
disesuaikan. Berikut adalah harga peralatan yang digunakan:
Tabel 4.2 Harga Peralatan Proses dan Utilitas
No Peralatan Harga (US $)
1. Total harga peralatan proses 5.290.932
2. Total harga peralatan utilitas 1.554.257
Alat Proses + Utilitas 6.845.188
EMKL 10% 684.519
PPN 10% 684.519
PEC (USD) 8.214.226
PEC (IDR) 115.427.534.153

4.3 Perhitungan Biaya


4.3.1 Capital Investment
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk mendirikan berbagai fasilitas pabrik dan pengoperasiannya.
Capital Investment terdiri dari:
a. Fixed Capital Investment
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan
berbagai fasilitas pabrik dan pembuatannya. Berikut adalah komponen
biaya FCI:
1. Harga alat = Rp 115.427.534.153
2. Instalasi = Rp 49.633.839.686
3. Perpipaan = Rp 41.553.912.295
4. Instrumentasi = Rp 17.314.130.123
5. Penata Halaman = Rp 11.542.753.415
6. Listrik = Rp 11.542.753.415
7. Tamah = Rp 1.680.000.000
8. Bangunan = Rp 3.240.000.000
9. Fasilitas Layanan = Rp 34.628.260.246
Total Biaya Langsung = Rp 286.563.183.333
1. Engineering & Construction = Rp 2.865.631.833

63
2. Biaya Kontruksi = Rp 9.743.148.233
3. Biaya Kontraktor = Rp 5.983.439.268
4. Biaya Tak Terduga = Rp 29.917.196.340
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 299.171.963.400

b. Working Capital Investment


Working Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk
menjalankan usaha atau modal untuk menjalankan operasi dari suatu pabrik
selama waktu tertentu. Berikut adalah komponen biaya WCI untuk
operasional pabrik selama 3 bulan:

1. Start Up = Rp 26.925.476.706
2. Bahan Baku = Rp 726.443.804.160
3. Persiapan Utilitas = Rp 20.171.000.713
4. Gaji karyawan = Rp 1.807.500.000
5. Pemeliharaan dan Perbaikan = Rp 5.771.376.708
6. Biaya Tak Terduga = Rp 39.055.957.914
Working Capital Investment (WCI) = Rp 820.175.116.201
Total Capital Investment = FCI + WCI
= Rp299.171.963.400 + Rp820.175.116.201
= Rp1.119.347.079.601

4.3.2 Manufacturing Cost


Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect dan fixed
manufacturing cost yang berhubungan dalam pembuatan pabrik. Manufacturing
Cost meliputi :
a. Direct Manufacturing Cost ( DMC )
Direct Manufacturing Cost adalah pengeluaran yang berkaitan khusus dalam
pembuatan produk.
b. Indirect Manufacturing Cost ( IMC )
Indirect Manufacturing Cost adalah berbagai pengeluaran sebagai akibat tidak
langsung dan bukan langsung karena operasi pabrik.

64
c. Fixed Manufacturing Cost ( FMC )
Fixed Manufacturing Cost adalah harga yang berkenaan dengan fixed capital
dan pengeluaran yang terkait didalamnya, dimana harganya tetap, tidak
bergantung pada waktu maupun tingkat produksi.

Production Cost (1 Tahun Pertama)


- Direct manufacturing Cost
1. Bahan baku = Rp 2.130.901.825.536
2. Gaji Karyawan = Rp 5.784.000.000
3. Biaya Pemeliharaan = Rp 5.983.439.268
4. Biaya Pengawasan = Rp 578.400.000
5. Royalties and Patent = Rp 84.480.000.000
6. Biaya Laboratorium = Rp 578.400.000
7. Utilitas = Rp 59.168.268.758
- Indirect Manufacturing Cost
1. Plant Overhead = Rp 6.172.919.634
- Fixed Manufacturing Cost
1. Depresiasi = Rp 49.303.993.345
2. Pajak Daerah = Rp 5.983.439.268
3. Asuransi = Rp 2.991.719.634
4. Bunga Bank + Angsuran Pokok = Rp 255.211.134.149
Total Manufacturing Cost = Rp2.607.137.539.593

4.3.3 General Expense


General Expense adalah berbagai pengeluaran umum yang meliputi
pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan fungsi-fungsi perusahaan
yang tidak termasuk manufacturing cost.
1. Administrasi = Rp 84.480.000.000
2. Biaya Distribusi dan Penjualan = Rp 84.480.000.000
General Expense = Rp168.960.000.000
Total Production Cost = Total Manufacturing Cost + General Expense
= Rp 2.776.097.539.593

65
4.4 Analisa Kelayakan
4.4.1 Return of Investment (ROI)
ROI adalah besarnya keuntungan yang diperoleh setiap tahun berdasarkan pada
kecepatan pengembalian modal tetap. Perhitungan ROI bertujuan untuk
mengetahui kapan modal dapat dikembalikan.
laba setelah pajak
ROI = × 100 %
TCI
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total
dalam pendirian pabrik.
- ROI  15 %, resiko pengembalian modal rendah
- 15 %  ROI  45 %, resiko pengembalian modal rata-rata
- ROI  45 %, resiko pengembalian modal tinggi
Dari data perhitungan diperoleh ROI sebesar 80,18 %, sehingga pabrik ini termasuk
pengembalian modal tinggi.

4.4.2 Pay Out Time (POT)


POT adalah waktu minimum yang diperlukan untuk mengembalikan
modal tetap (Fixed Capital) berdasarkan keuntungan tiap tahun. Dari perhitungan
diperoleh nilai POT sebesar 1,21 tahun.
𝐹𝐶𝐼
𝑃𝑂𝑇 =
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛+0,1𝐹𝐶𝐼

4.4.3 Break Event Point (BEP)


BEP adalah kondisi dimana pabrik berada di titik impas yaitu tidak
mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian, saat pabrik berhasil
menjual sebagia produk dari kapasitas produksinya.
FC
BEP = TS−VC × 100%

Dari data feasibilities, (Timmerhaus) :


BEP  50 %, layak (feasible) dan BEP  70 %, kurang layak (infeasible)
Dari perhitungan diperoleh BEP sebesar 20 % maka pabrik ini layak untuk
didirikan.

66
Gambar 4.1 Grafik Break Event Point

4.4.4 Internal Rate of Return (IRR)


IRR merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata
bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan yang besarnya sama.
Apabila IRR lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan
menguntungkan tetapi jika IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik
dianggap rugi. IRR hasil perhitungan yaitu 45,15 %.

67
BAB IV
KESIMPULAN

Pra rancangan pabrik Dietil Malonat dari bahan baku asam monokloroasetat
dengan kapasitas 12000 ton/tahun menghasilkan Dietil Malonat dengan kemurnian
99% sebanyak 1492,5373 Kg/j dengan membutuhkan bahan baku 1085,2938 Kg/J
ClCH2COOH, pada reaksi peggaraman dibutuhkan 459,7449 Kg/j NaOH, 562,7449
NaCN pada reaksi sianifikasi, 1012,940 Kg/j H2SO4 dan 1056,5823 Kg/j C2H5OH
pada reaksi esterifikasi, serta dibutuhkan C6H6 sebagai make up sebanyak 15,0761
Kg/j. Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Provinsi
Jawa Timur
Dari evaluasi teknik maupun ekonomi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Lingkup pra-rancangan : Pra-Rancangan Pabrik Dietil Malonat
2. Bahan Baku : Asam monokloroasetat
3. Pemilihan Proses : Proses Sianida
4. Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas ( PT )
5. Analisa Ekonomi :
BEP : 20 % kapasitas
ROI : 80,18 %
POT : 1,21 Tahun
DCF-ROR/IRR : 45,15 %

Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis ekonomi pada pra-rancangan pabrik


ini, pendirian pabrik dietil malonat dengan kapasitas 12.000 ton/tahun cukup
prespektif, layak (feasible), dan menguntungkan (profitable).

68
DAFTAR PUSTAKA

Aries, RS, and Newton, RD, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, 1st ed,
McGraw-Hill Book Company, New York
Bakhurst, JR and Harker, JH, 1983, Process Plant Design, Heinemann Education
Book, London
Brown, GG, 1958, Unit Operation, John Wiley and Sons, New York
Brownell,LE, and EH Young, 1979, Process Equipment Design, 1st ed, Willey
Eastern Limited, New Delhi
Coulson, JM, and Richardson, JF, 1983, Chemical Engineering , vol 6, 1st ed,
Pergamon Press, Oxford
Kirk, RE, and Othmer, DF, 1951, Encyclopedia of Chemical Technology , The
Interscience Encyclopedia Inc, New York
Ludwig, EE, 1964, Design for Chemical and Petrochemical Plants, vol 1, 1st ed,
Gulf Publishing Company, Houston, Texas
Perry, RH, and Green, D, 1984, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 6th ed,
Mc Graw Hill Book Co, New York
Peter, MS, and Timmerhaus, KD, 1968, Plant Design Economics for Chemical
Engineers, 2nd ed, Mc graw Hill Book Co, New York
Rase, HF, 1977, Chemical Reactor Design for Process Plants, John Wiley and Sons,
New York
Rase, HF, and Barrow, MH, 1957, Project Engineering of Process Plant, John Wiley
and Sons, New York
Ross, HAand Bibbins, FE, 1937, Esterification Manufacture of Malonic Ester, Ind
Eng Chem, 29, 1341-1343
Schweitzer, PA, 1979, Hand Book of Separation Techniques for Chemical
Engineering, McGraw-Hill Book Co Inc, New York
Ulrich, GD, 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Son Inc, New York

69
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA

Neraca Massa pada pra-rancangan pabrik Dietil Manolat (CH2(COOC2H5)2 dari


Asam Monoklor Asetat adalah sebagai berikut:

Kapasitas Produksi = 12000 ton/tahun


Waktu kerja per Tahun= 335 hari

Kapasitas Produksi = 12000 ton/tahun


335 hari/tahun x 24 jam/tahun
= 1,492537 ton/jam
= 1492,537 kg/jam

Perhitungan neraca massa dengan cara alur mundur

A.1 Menara Destilasi

Fungsi :
Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil Malonat
(CH2(COOC2H5)2)
F14
CH2(COOC2H5)2
C6 H6
C2H5OH

CH2(COOC2H5)2 MD

C6 H6 F19
C2H5OH
99% CH2(COOC2H5)2
F20 1% C6H6

F20 mengandung 99% CH2(COOC2H5)2 dan 1 % C6H6, maka


F20CH2(COOC2H5)2 = 1492,537 kg/jam

F20 = 100/99 x 1492,537 kg/jam


F20 = 1507,613 kg/jam

F20 = F20CH2(COOC2H5)2 + F20C6H6


F20C6H6 = F20-F20CH2(COOC2H5)2

70
F20C6H6 = (1507,613 - 1492,537) kg/jam
= 15,076 kg/jam

Maka F20 terdiri atas 1492,537 kg/jam CH2(COOC2H5)2 dan 15,076


kg/jam C6H6

Feed Menara Destilasi (F19) :


F19 = 3014,919 kg/jam

Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2) pada Feed (F19) 50% dari Feed


F19CH2(COOC2H5)2 = 50% x F19
F19CH2(COOC2H5)2 = 50% x 3014,919 kg/jam
F19CH2(COOC2H5)2 = 1507,460 kg/jam

Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2) pada Distilat (F14)


F19CH2(COOC2H5)2 = F14CH2(COOC2H5)2 + F20CH2(COOC2H5)2
F14CH2(COOC2H5)2 = F19CH2(COOC2H5)2 - F20CH2(COOC2H5)2
F14CH2(COOC2H5)2 = (1507,460 - 1492,537) kg/jam
F14CH2(COOC2H5)2 = 14,922 kg/jam

Menara Distilasi memisahkan 99% C6H6 ke Distilat dan 1% ke Bottom


C6H6 pada F19 sama dengan CH2(COOC2H5)2 pada F20 = 1492,537
F19C6H6 = 1492,537 kg/jam

C6H6 pada Distilat (F14)


F19C6H6 = F14C6H6 + F20C6H6
F14C6H6 = F19C6H6 - F20C6H6
F14C6H6 = (1492,537-15,076) kg/jam
F14C6H6 = 1477,461 kg/jam

C2H5OH pada Feed (F19C2H5OH)


F19 = F19CH2(COOC2H5)2 + F19C6H6 + F19C2H5OH
F19C2H5OH = F19 - F19CH2(COOC2H5)2 - F19C6H6
F19C2H5OH = (3014,919 - 1492,537 - 1507,460) kg/jam
F19C2H5OH = 14,922 kg/jam

C2H5OH pada Feed = C2H5OH pada Distilat


F19C2H5OH = F14C2H5OH = 14,922 kg/jam

71
Tabel A.1.1 Neraca Massa Menara Destilasi
Senyawa Input (F19) Output (F14) Output (F20)
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 14,922 1492,537
C2H5OH 14,922 14,922 0
C6 H6 1492,537 1477,461 15,076
Jumlah 3014,919 3014,919

A.2 Dekanter

Fungsi :
Memisahkan senyawa organik dengan non organik larutan hasil mixer
(M-03)

Pada Dekanter dipisahkan larutan hasil Mixer (M-03) dengan komponen input
sebagai berikut :

F17CH2(COOC2H5)2 = 1507,460 kg/jam


F17Na2SO4 = 805,417 kg/jam
F17(NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F17CNCH2COONa = 161,594 kg/jam
F17C2H5OH = 213,296 kg/jam
F17NaCl = 634,057 kg/jam
F17ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
F17NaCN = 31,655 kg/jam
F17ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F17H2O = 3366,815 kg/jam
F17C6H6 = 1492,537 kg/jam

72
Komposisi hasil Dekanter :

fase C6H6 F19


F12

fase H2O F18

Menghitug distribusi larutan di fase ringan dan berat :


CH2(COOC2H5)2 Semua larut dalam C6H6
F18 CH2(COOC2H5)2 = 0,000 kg/jam
F19 CH2(COOC2H5)2 = 1507,460 kg/jam

Na2SO4 Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 Na2SO4 = 805,417 kg/jam
F19 Na2SO4 = 0,000 kg/jam

(NH4)2SO4 Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 (NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F19 (NH4)2SO4 = 0,000 kg/jam

CNCH2COONa Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F19 CNCH2COONa = 0,000 kg/jam
F18 CNCH2COONa = 161,594 kg/jam

C2H5OH Larut dalam H2O dan larut dalam C6H6


C2H5OH yang larut dalam air
F18 C2H5OH
(kelarutan 93,0039 kg/100kg H2O)
F18 C2H5OH = 213,296 kg/jam x 93,0039 kg/100 kg
F18 C2H5OH = 198,373 kg/jam
F19 C2H5OH C2H5OH yang larut dalam C6H6
F19 C2H5OH = 213,296 kg/jam - 198,373 kg/jam
F19 C2H5OH = 14,922 kg/jam

NaCl Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 NaCl = 634,057 kg/jam
F19 NaCl = 0,000 kg/jam

ClCH2COONa Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 ClCH2COONa = 45,156 kg/jam

73
F19 ClCH2COONa = 0,000 kg/jam

NaCN Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 NaCN = 31,655 kg/jam
F19 NaCN = 0,000 kg/jam

ClCH2COOH Hanya larut dalam H2O dan tidak larut dalam C6H6
F18 ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F19 ClCH2COOH = 0,000 kg/jam

H2O dan C6H6 tidak saling melarut, sehingga komposisinya sama


F18H2O = F17H2O = 3366,815 kg/jam
F19C6H6 = F17C6H6 = 1492,537 kg/jam

Tabel A.2.1 Neraca Massa Dekanter


Input (F17) Output (F19) Output (F18)
Senyawa
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1507,460
Na2SO4 805,417 805,417
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 213,296 14,922 198,373
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2 O 3366,815 3366,815
C6 H6 1492,537 1492,537
Jumlah 8898,077 8898,077

74
A.3 Netralizer

Fungsi :
Menetralkan asam pada larutan hasil dari Mixer (M-03) dengan NaOH

Reaksi yang terjadi :


H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O

Jumlah senyawa pada aliran 15 diperoleh dari perhitungan Reaktor (R-100, R-


200 dan R-300) serta Mixer (M-03) dan diperoleh data sebagai berikut:

F15CH2(COOC2H5)2 = 1507,460 kg/jam


F15Na2SO4 = 680,660 kg/jam
F15(NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F15CNCH2COONa = 161,594 kg/jam
F15C2H5OH = 213,296 kg/jam
F15H2SO4 = 86,100 kg/jam
F15NaCl = 634,057 kg/jam
F15ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
F15NaCN = 31,655 kg/jam
F15ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F15H2O = 3229,758 kg/jam
F15C6H6 = 1492,537 kg/jam

mol H2SO4 yang masuk Netralizer (BM : 98 kg/kmol)


mol H2SO4 = F15H2SO4
BM H2SO4
mol H2SO4 = 86,100 kg/jam
98 kg/kmol

75
mol H2SO4 = 0,879 kmol/jam

mol NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan H2SO4 yang masuk


mol NaOH = 2/1 x mol H2SO4
mol NaOH = 1,757 kmol/jam

maka NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan H2SO4 adalah


(BM NaOH : 40 kg/kmol)
F16NaOH = mol NaOH x BM NaOH
F16NaOH = 1,757 kmol/jam x 40 kg/kmol
F16NaOH = 70,286 kg/jam

NaOH yang digunakan adalah NaOH 40% dalam air maka air pada aliran
F16 adalah:
F16H2O = (100/40 x F16NaOH) - F16NaOH
= 105,429 kg/jam

H2SO4 dan NaOH habis bereaksi sehingga pada Output F17 tidak
terdapat senyawa H2SO4 dan NaOH

Reaksi netralisasi menghasilkan Na2SO4 dan H2O sebagai produk


Na2SO4 hasil reaksi :
mol Na2SO4 = 1/1 x mol H2SO4
mol Na2SO4 = 0,879 kmol/jam

maka jumlah Na2SO4 hasil reaksi adalah (BM : 142 kg/kmol) :


Na2SO4 = mol Na2SO4 x BM
Na2SO4 = 0,879 kmol/jam x 142 kg/kmol
Na2SO4 = 124,757 kg/jam

Jumlah Na2SO4 yang keluar Netralizer


F17Na2SO4 = F15Na2SO4 + Na2SO4 hasil reaksi
= 680,660 + 124,757 kg/jam
= 805,417 kg/jam

H2O hasil reaksi :


mol H2O = 2/1 x mol H2SO4
mol H2O = 1,757 kmol/jam

maka jumlah H2O hasil reaksi adalah (BM : 18 kg/kmol)


H2 O = mol H2O x BM

76
H2 O = 1,757 kmol/jam x 18 kg/kmol
H2 O = 31,629 kg/jam

Jumlah H2O yang keluar Netralizer berasal dari H2O masuk ke Netralizer
(F15H2O) ditambah H2O dari NaOH 40% (F16H2O) dan H2O hasil reaksi
netralisasi
F17H2O = F15H2O + F16H2O + H2O hasil reaksi
= 3229,758 + 105,429 + 31,629 kg/jam
= 3366,815 kg/jam

Jumlah senyawa lainnya yang keluar dari Netralizer sama dengan jumlah input
pada F15, sehingga neraca massa pada Netralizer adalah sebagai berikut :

Tabel A.3.1. Neraca Massa Netralizer


Input (F15) Input (F16) Output (F17)
Senyawa
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1507,460
Na2SO4 680,660 805,417
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 213,296 213,296
H2SO4 86,100 0,000
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2 O 3229,758 105,429 3366,815
C6H6 1492,537 1492,537
NaOH 70,286
Jumlah 8898,077 8898,077

77
A.4 Mixer (M-03)

Fungsi :
Mencampurkan larutan hasil reaktor R-300 dengan Benzene recycle dari hasil
atas Menara Destilasi (MD)

Jumlah senyawa pada F12 diperoleh dari perhitungan R-300 dengan data sebagai
berikut :
F12CH2(COOC2H5)2 = 1492,537 kg/jam
F12Na2SO4 = 680,660 kg/jam
F12(NH4)2SO4 = 615,672 kg/jam
F12CNCH2COONa = 161,594 kg/jam
F12C2H5OH = 198,373 kg/jam
F12H2SO4 = 86,100 kg/jam
F12NaCl = 634,057 kg/jam
F12ClCH2COONa = 45,156 kg/jam
F12NaCN = 31,655 kg/jam
F12ClCH2COOH = 24,419 kg/jam
F12H2O = 3229,758 kg/jam

F14 berasal dari hasil atas Menara Destilasi dan direcycle masuk mixer (M-03),
Dari perhitungan neraca massa di Menara Destilasi diperoleh :
F14CH2(COOC2H5)2 = 14,922 kg/jam
F14C2H5OH = 14,922 kg/jam
F14C6H6 = 1477,461 kg/jam

Jumlah CH2(COOC2H5)2 yang keluar mixer (M-03)


F15CH2(COOC2H5)2 = F12CH2(COOC2H5)2 + F14CH2(COOC2H5)2
F15CH2(COOC2H5)2 = 1507,460 kg/jam

78
Jumlah C2H5OH yang keluar mixer (M-03)
F15C2H5OH = F12C2H5OH + F14C2H5OH
F15C2H5OH = 213,296 kg/jam

Jumlah C6H6 (F13) yang masuk dalam mixer (M-03) sama dengan jumlah
Benzene yang keluar pada Bottom Menara Destilasi (MD) atau C6H6 pada
aliran F20
F13C6H1 = F20C6H6 = 15,076 kg/jam

Sehingga C6H6 yang keluar dari mixer (M-03)


F15C6H6 = F14C6H6 + F13C6H6
F15C6H6 = 1492,537 kg/jam

Jumlah senyawa lain yang keluar dari mixer (M-03) sama dengan jumlah
inputnya sehingga diperoleh neraca massa pada mixer (M-03) sebagai berikut:

Tabel A.4.1. Neraca Massa Mixer (M-03)


Input Input Input Output
Senyawa (F12) (F13) (F14) (F15)
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1492,537 14,922 1507,460
Na2SO4 680,660 680,660
(NH4)2SO4 615,672 615,672
CNCH2COONa 161,594 161,594
C2H5OH 198,373 14,922 213,296
H2SO4 86,100 86,100
NaCl 634,057 634,057
ClCH2COONa 45,156 45,156
NaCN 31,655 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
H2 O 3229,758 3229,758
C6 H6 0,000 15,076 1477,461 1492,537
Jumlah 8722,363 8722,363

79
A.5 Reaktor Esterifikasi (R-300)

Fungsi :
Mereaksikan CNCH2COONa dengan C2H5OH dan H2SO4 membentuk
CH2(COOC2H5)2

Reaksi yang terjadi :

2CNCH2COONa+4C2H5OH+2H2SO4 → 2CH2(COOC2H5)2+Na2SO4+(NH4)2SO4
(reaksi 1)
Konversi reaksi 90%

Jumlah CH2(COOC2H5)2 hasil reaksi (dari hasil hitungan MD)


F12CH2(COO2H5)2 = 1492,537 kg/jam

mol CH2(COOC2H5)2 (BM : 160 kg/kmol)


= 1492,537 kg/jam
160 kg/kmol
= 9,328 kmol/jam
(sama dengan mol reaktan yang bereaksi)

mol CNCH2COONa yang bereaksi = 1/1 mol CH2(COOC2H5)2


= 9,328 kmol/jam

Menghitung reaktan dari konversi reaksi :


Konversi = jumlah mol reaktan yang bereaksi x 100%
jumlah mol reaktan yang masuk reaktor
mol CNCH2COONa = 9,328 x 100%
(masuk reaktor) 90%
mol CNCH2COONa = 10,365 kmol/jam

80
(masuk reaktor)

Maka jumlah CNCH2COONa yang masuk reaktor adalah


(BM : 107 kg/kmol)
F11CNCH2COONa = 10,365 kmol/jam x 107 kg/kmol
F11CNCH2COONa = 1109,038 kg/jam

mol CNCH2COONa yang tidak bereaksi :


= (10,364 - 9,328) kmol/jam
= 1,036 kmol/jam

Jumlah CNCH2COONa yang tidak bereaksi pada reaksi 1


CNCH2COONa = 1,036 kmol/jam x 107 kg/kmol
CNCH2COONa = 110,904 kg/jam
(tidak bereaksi)
mol C2H5OH yang masuk reaktor
mol C2H5OH = 4/2 x mol CNCH2COONa
mol C2H5OH = 22,969 kmol/jam

Jumlah C2H5OH yang masuk reaktor (BM : 46 kg/kmol)


F6C2H5OH = 22,969 kmol/jam x 46 kg/kmol
F6C2H5OH = 1056,582 kg/jam

mol C2H5OH yang bereaksi


= 4/2 x mol CH2(COOC2H5)2
= 18,657 kmol/jam
mol C2H5OH yang tidak bereaksi
= (22,969 - 18,657) kmol/jam = 4,313 kmol/jam

Jumlah C2H5OH yang tidak bereaksi/keluar reaktor (BM : 46 kg/kmol)


F12C2H5OH = 4,312 kmol/jam x 46 kg/kmol
F12C2H5OH = 198,373 kg/jam

mol H2SO4 yang masuk reaktor = 10,336 kmol/jam

Jumlah H2SO4 yang masuk reaktor (BM : 98 kg/kmol)


F5H2SO4 = 10,336 kmol/jam x 98 kg/kmol
F5H2SO4 = 1012,941 kg/jam

81
mol H2SO4 yang bereaksi = mol CH2(COO2H5)2 = 9,328 kmol/jam

mol H2SO4 yang tidak bereaksi


= (10,336 - 9,328) kmol/jam = 1,008 kmol/jam

Menghitung Produk :

mol CH2(COOC2H5)2 = 9,328 kmol/jam


mol Na2SO4 = 1/2 x mol CH2(COOC2H5)2
= 4,664 kmol/jam

Jumlah Na2SO4 hasil reaksi (BM : 142 kg/kmol)


Na2SO4 = 4,664 kmol/jam x 142 kg/kmol
= 662,313 kg/jam

mol (NH4)2SO4 = 1/2 x mol CH2(COOC2H5)2


= 4,664 kmol/jam

Jumlah (NH4)2SO4 hasil reaksi (BM : 132 kg/kmol)


F12(NH4)2SO4 = 4,664 kmol/jam x 132 kg/kmol
= 615,672 kg/jam

Dalam reaktor R-300 terjadi reaksi antara NaOH dari input dengan H2SO4
yang tidak habis bereaksi pada reaksi 1 dan terbentuk Na2SO4 dan H2O
(dalam reaksi NaOH habis bereaksi)

Reaksi yang terjadi :


2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

NaOH input = F11NaOH (diperoleh dari hasil hitungan R-200


F11NaOH = 10,336 kg/jam
mol NaOH yang bereaksi = mol NaOH input (BM : 40 kg/kmol)
mol NaOH = 10,336 kg/jam
40 kg/kmol
mol NaOH = 0,258 kmol/jam

mol H2SO4 yang bereaksi = 1/2 x mol NaOH


mol H2SO4 = 0,129 kmol/jam

mol H2SO4 hasil reaksi dari reaksi pertama = 1,008 kmol/jam

82
mol H2SO4 yang tidak bereaksi/keluar reaktor
= (1,008-0,129)kmol/jam
= 0,879 kmol/jam x 98 kg/kmol

Jumlah H2SO4 yang tidak bereaksi/keluar reaktor (BM : 98 kg/kmol)


F12H2SO4 = 0,88 kmol/jam x 98 kg/kmol
F12H2SO4 = 86,100 kmol/jam

mol Na2SO4 hasil reaksi samping = 1/2 x mol NaOH


mol Na2SO4 = 0,129 kmol/jam

Jumlah Na2SO4 hasil reaksi samping (BM : 142 kg/kmol)


Na2SO4 = 0,129 kmol/jam x 142 kg/kmol
Na2SO4 = 18,347 kg/jam

maka jumlah Na2SO4 yang keluar reaktor (F12Na2SO4)


F12Na2SO4 = Na2SO4 hasil reaksi 1 + Na2SO4 reaksi samping
F12Na2SO4 = 662,313 +18,347 kg/jam
F12Na2SO4 = 680,660 kg/jam

Menghitung jumlah air yang masuk dan keluar reaktor

H2O output F12 berasal dari aliran F11 (hitungan R-200), H2O dari
H2SO4 98%, H2O dari C2H5OH 95% dan H2O hasil reaksi samping.

H2O dari reaksi pada reaktor R-200 = F11H2O = 3148,827 kg/jam

H2O dari H2SO4 98%


F5H2O = (100/98 x F5H2SO4)-F5H2SO4
F5H2O = (100/98 x 1012,941 kg/jam) - 1012,941 kg/jam
F5H2O = 20,672 kg/jam

H2O dari C2H5OH 95%


F6H2O = (100/95 x F6C2H5OH)-F6C2H5OH
F6H2O = (100/98 x 1056,582 kg/jam) - 1056,582 kg/jam
F6H2O = 55,610 kg/jam

H2O hasil reaksi samping

83
mol H2O = 1/1 x mol NaOH yang bereaksi
mol H2O = 0,258 kmol/jam

Jumlah H2O hasil reaksi samping


H2 O = 0,258 kmol/jam x 18 kg/kmol
H2 O = 4,644 kg/jam

F12 H2O = F11H2O + F5H2O + F6H2O + H2O hasil reaksi samping


F12 H2O = (3148,827 + 20,672 + 55,610+4,644) kg/jam
F12 H2O = 3229,758 kg/jam

pada reaktor R-300 juga terjadi reaksi samping antara ClCH2COONa dan
NaCN yang masuk reaktor dari R-200 (konversi 55%) menjadi
CNCH2COONa dan NaCl.

Reaksi samping :
ClCH2COONa + NaCN → CNCH2COONa + NaCl

F11ClCH2COONa = 100,347 kg/jam (dari hitungan R-200)


mol ClCH2COONa = 100,347 kg/jam
116,5 kg/jam
mol ClCH2COONa = 0,861 kmol/jam

Menghitung mol reaktan yang bereaksi dari konversi reaksi :


Konversi = jumlah mol reaktan yang bereaksi x 100%
jumlah mol reaktan yang masuk reaktor
mol ClCH2COONa = mol ClCH2COONa x %Konversi
(bereaksi)
mol ClCH2COONa = 0,861 x 55%
(bereaksi)
mol ClCH2COONa = 0,474 kmol/jam
(bereaksi)

mol ClCH2COONa yang tidak bereaksi


= (0,861 - 0,474) kmol/jam
= 0,388 kmol/jam

Jumlah ClCH2COONa yang tidak bereaksi (jumlah ClCH2COONa keluar


reaktor)

84
F12ClCH2COONa = 0,388 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
F12ClCH2COONa = 45,156 kg/jam

NaCN masuk reaktor = F11NaCN = 54,868 kg/jam


mol NaCN = 54,868 kg/jam
49,0 kg/jam
mol NaCN = 1,120 kmol/jam

mol NaCN yang bereaksi = 1/1 mol ClCH2COONa = 0,474 kmol/jam

mol NaCN yang tidak bereaksi


mol NaCN = (1,120 - 0,474) kmol/jam
mol NaCN = 0,646 kmol/jam

Jumlah NaCN yang tidak bereaksi (jumlah NaCN keluar reaktor)


F12NaCN = 0,646 kmol/jam x 49 kg/kmol
F12NaCN = 31,655 kg/jam

Produk reaksi:
mol CNCH2COONa hasil reaksi = 1/1 x mol ClCH2COONa yang bereaksi
mol CNCH2COONa = 0,474 kmol/jam

CNCH2COONa hasil reaksi (BM : 116,50 kg/kmol)


CNCH2COONa = 0,474 kmol/jam x 107 kg/kmol
= 50,690 kg/jam

maka jumlah CNCH2COONa yang keluar reaktor adalah CNCH2COONa


yang tidak bereaksi pada reaksi 1 dan CNCH2COONa hasil reaksi

F12CNCH2COONa = 110,904 + 50,690 kg/jam


F12CNCH2COONa = 161,594 kg/jam

mol NaCl hasil reaksi = 1/1 x mol ClCH2COONa yang bereaksi


mol NaCl = 0,474 kmol/jam

NaCl hasil reaksi (BM : 58,5 kg/kmol)


NaCl = 0,474 kmol/jam x 58,5 kg/kmol
NaCl = 27,714 kg/jam

NaCl input = F11NaCl = 606,343 kg/jam

85
NaCl keluar reaktor F12NaCl adalah NaCl input (F11NaCl) ditambah NaCl hasil
reaksi
F12 NaCl = F11NaCl + NaCl hasil reaksi
F12 NaCl = 27,714 + 606,343 kg/jam
F12 NaCl = 634,057 kg/jam

Senyawa dari input F11 yang tidak terjadi reaksi pada R-300 (diperoleh dari
hitungan reaksi pada R-200)
F12ClCH2COOH = F11ClCH2COOH = 24,419 kg/jam

Tabel A.5.1. Neraca Massa R-300


Input Input Input Output
Senyawa (F11) (F5) (F6) (F12)
kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1492,537
Na2SO4 680,660
(NH4)2SO4 615,672
CNCH2COONa 1109,038 161,594
C2H5OH 1056,582 198,373
H2SO4 1012,941 86,100
NaCl 606,343 634,057
ClCH2COONa 100,347 45,156
NaCN 54,868 31,655
ClCH2COOH 24,419 24,419
NaOH 10,336 0,000
H2 O 3148,827 20,672 55,610 3229,758
Jumlah 7199,98 7199,98

A.6 Reaktor Sianifikasi (R-200)

Fungsi :
Mereaksikan ClCH2COONa dengan NaCN menjadi CNCH2COONa

86
Reaksi yang terjadi :
ClCH2COONa+NaCN → CNCH2COONa+NaCl

Konversi reaksi 95%

mol CNCH2COONa yang dihasilkan (dari perhitungan pada R-300)


= 10,365 kmol/jam

Menghitung reaktan dari konversi reaksi :


Konversi = mol CNCH2COONa x 100%
mol ClCH2COONa
mol ClCH2COONa = mol CNCH2COONa x 100%
Konversi
mol ClCH2COONa = 10,365 x 100%
95%
mol ClCH2COONa = 10,910 kmol/jam
(masuk reaktor)

Maka jumlah ClCH2COONa yang masuk reaktor adalah


(BM : 116,5 kg/kmol)
F9ClCH2COONa = 10,910 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
F9ClCH2COONa = 1271,057 kg/jam

mol ClCH2COONa yang tidak bereaksi


= (10,910 - 10,365) kmol/jam
= 0,546 kmol/jam

Jumlah ClCH2COONa yang tidak bereaksi (BM : 116,5 kg/kmol)


ClCH2COONa = 0,546 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
= 63,553 kg/jam

mol NaCN yang masuk reaktor = 11,485 kmol/jam


Jumlah NaCN yang masuk reaktor (BM : 49 kg/kmol)
NaCN = 11,485 kmol/jam x 49 kg/kmol
= 562,745 kg/jam

mol NaCN yang bereaksi = mol ClCH2COONa yang bereaksi


mol NaCN = 10,365 kmol/jam
mol NaCN yang tidak bereaksi

87
= (11,485 - 10,365) kmol/jam
= 1,12 kmol/jam

Jumlah NaCN yang tidak bereaksi


NaCN = 1,120 kmol/jam x 49 kg/kmol
NaCN = 54,868 kg/jam

Menghitung Produk :

mol CNCH2COONa = 10,365 kmol/jam

Jumlah CNCH2COONa keluar reaktor (BM : 107 kg/kmol)


F11CNCH2COONa = 10,365 kmol/jam x 107 kg/kmol
F11CNCH2COONa = 1109,038 kg/jam

mol NaCl = 1/1 x mol CNCH2COONa


= 10,365 kmol/jam

Jumlah NaCl hasil reaksi (BM : 58,5 kg/kmol)


F11NaCl = 10,365 kmol/jam x 58,5 kg/kmol
F11NaCl = 606,343 kg/jam

NaOH masuk reaktor R-200 F9NaOH (dari hitungan pada reaksi R-100)
F9NaOH = 22,969 kg/jam
mol NaOH = 22,969 kg/jam
40 kg/kmol
mol NaOH = 0,574 kmol/jam

Pada reaktor R-200 terjadi reaksi samping antara ClCH2COOH dengan NaOH
yang masuk reaktor dari R-100 (konversi 55%) menjadi ClCH2COONa

Reaksi samping :
ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa + H2O

F9ClCH2COOH = 54,265 kg/jam


mol ClCH2COOH = 54,265 kg/jam
94,500 kg/kmol

mol ClCH2COOH = 0,574 kmol/jam


Menghitung mol reaktan yang bereaksi dari konversi reaksi :

88
Konversi = jumlah mol reaktan yang bereaksi x 100%
jumlah mol reaktan yang masuk reaktor
mol ClCH2COOH = mol ClCH2COOH x %Konversi
(bereaksi)

mol ClCH2COOH = 0,574 x 55%


(bereaksi)
mol ClCH2COOH = 0,316 kmol/jam
(bereaksi)

mol ClCH2COOH yang tidak bereaksi


= (0,574 - 0,316) kmol/jam
= 0,258 kmol/jam

Jumlah ClCH2COOH yang tidak bereaksi


(Jumlah ClCH2COOH keluar reaktor)

F11ClCH2COOH = 0,258 kmol/jam x 94,5 kg/kmol


F11ClCH2COOH = 24,419 kg/jam

mol NaOH yang bereaksi = 1/1 mol ClCH2COOH = 0,316 kmol/jam

mol NaOH yang tidak bereaksi


mol NaOH = (0,574 - 0,316) kmol/jam
mol NaOH = 0,258 kmol/jam

Jumlah NaOH yang tidak bereaksi (Jumlah NaOH keluar reaktor)


F11NaOH = 0,258 kmol/jam x 40 kg/kmol
F11NaOH = 10,336 kg/jam

mol ClCH2COONa hasil reaksi = 1/1 x mol ClCH2COOH yang bereaksi


mol ClCH2COONa = 0,316 kmol/jam

ClCH2COONa hasil reaksi (BM : 116,50 kg/kmol)


ClCH2COONa = 0,316 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
= 36,794 kg/jam
Maka jumlah ClCH2COONa yang keluar reaktor adalah ClCH2COONa
yang tidak bereaksi pada reaksi 1 dan ClCH2COONa hasil reaksi samping

F11ClCH2COONa = 63,553 + 36,794 kg/jam

89
F11ClCH2COONa = 100,347 kg/jam

H2O yang masuk reaktor berasal dari H2O larutan NaCN 48% dan H2O
output R-100
F10NaCN = 562,745 kg/jam
H2O dari 48% NaCN = 100/48 x 562,745 kg/jam
F10H2O = 1172,386 kg/jam

H2O pada input F9


F9H2O = 1970,756 kg/jam

H2O hasil reaksi samping


mol H2O hasil reaksi = 1/1 mol ClCH2COONa
mol H2O hasil reaksi = 0,316 kmol/jam

Jumlah H2O hasil reaksi samping (BM : 18 kg/kmol)


H2 O = 0,316 kmol/jam x 18 kg/kmol
H2 O = 5,685 kg/jam

H2O output dari R-200


F11 H2O = F9H2O + F10H2O + H2O hasil reaksi samping
= 3148,827 kg/jam

Tabel A.6.1. Neraca Massa R-200


Input (F9) Input (F10) Output (F11)
Senyawa
kg/jam
ClCH2COONa 1271,057 100,347
NaCN 562,745 54,868
H2 O 1970,756 1172,386 3148,827
ClCH2COOH 54,265 24,419
NaOH 22,969 10,336
CNCH2COONa 1109,038
NaCl 606,343
Jumlah 5054,178 5054,178

90
A.7 Mixer (M-02)

Fungsi :
Melarutkan kristal padat NaCN dengan air menjadi larutan NaCN 48%

Jumlah NaCN pada F3 (dari hitungan R-200)


F3 = 562,745 kg/jam

F10 merupakan larutan NaCN 48% dalam air


F4 = 100/48 x F3
F4 = 100/48 x 562,745 kg/jam
F4 = 1172,386 kg/jam

Neraca Massa Total


F10 = F3 + F4
F10 = 1735,132 kg/jam

Input (F3) Input (F4) Output (F10)


Senyawa
kg/jam
NaCN 562,745 562,745
H2O 1172,386 1172,386
Jumlah 1735,132 1735,132

A.8 Reaktor Penggaraman (R-100)

Fungsi :
Mereaksikan ClCH2COOH dengan NaOH membentuk ClCH2COONa
dan H2O

91
Reaksi yang terjadi :
ClCH2COOH+NaOH → ClCH2COONa+H2O

Konversi reaksi 95%

mol ClCH2COONa yang dihasilkan (dari perhitungan pada R-200)


= 10,910 kmol/jam

Menghitung reaktan dari konversi reaksi :


Konversi = mol ClCH2COONa x 100%
mol ClCH2COOH
mol ClCH2COOH = mol ClCH2COONa x 100%
Konversi
mol ClCH2COOH = 10,910 x 100%
95%
mol ClCH2COOH = 11,485 kmol/jam
(masuk reaktor)

Maka jumlah ClCH2COOH yang masuk reaktor adalah (BM : 94,5 kg/kmol)
ClCH2COOH = 11,485 kmol/jam x 94,5 kg/kmol
= 1085,294 kg/jam

mol ClCH2COOH yang tidak bereaksi


mol ClCH2COOH = (11,485 - 10,910 ) kmol/jam
mol ClCH2COOH = 0,574 kmol/jam

Jumlah ClCH2COOH yang tidak bereaksi


ClCH2COOH = 0,574 kmol/jam x 94,5 kg/kmol
ClCH2COOH = 54,265 kg/jam

mol NaOH masuk reaktor = 1/1 mol ClCH2COOH masuk reaktor


mol NaOH = 11,485 kmol/jam

Jumlah NaOH yang masuk reaktor (BM : 40 kg/kmol)


NaOH = 11,485 kmol/jam x 40 kg/kmol
= 459,384 kg/jam

mol NaOH yang bereaksi = 1/1 mol ClCH2COOH yang bereaksi


= 10,910 kmol/jam

92
mol NaOH yang tidak bereaksi = 0,574 kmol/jam

Jumlah NaOH yang tidak bereaksi


NaOH = 0,574 kmol/jam x 40 kg/kmol
= 22,969 kg/jam

Menghitung Produk :

mol ClCH2COONa = 10,910 kmol/jam


Maka jumlah ClCH2COONa yang keluar reaktor adalah
(BM : 116,5 kg/kmol)
ClCH2COONa = 10,910 kmol/jam x 116,5 kg/kmol
= 1271,057 kg/jam

mol H2O hasil reaksi = 1/1 mol ClCH2COONa


= 10,910 kmol/jam

Jumlah H2O hasil reaksi (BM : 18 kg/kmol)


H2 O = 10,910 kmol/jam x 18 kg/kmol
H2 O = 196,386 kg/jam

H2O masuk reaktor dari larutan ClCH2COOH 50% pada mixer (M-01)
H2 O = 1085,294 kg/jam

H2O masuk reaktor dari larutan NaOH 40%


H2 O = 689,075 kg/jam

maka H2O yang keluar dari reaktor R-200 :


H2O dari hasil reaksi + H2O dari ClCH2COOH 50% +
H2 O =
H2O dari NaOH 40%
H2 O = 1970,756 kg/jam

Input (F7) Input (F8) Output (F9)


Senyawa
kg/jam
ClCH2COOH 1085,294 54,265
H2O 689,075 1085,294 1970,756
NaOH 459,384 22,969
ClCH2COONa 1271,057
Jumlah 3319,047 3319,047

93
A.9 Mixer (M-01)

Fungsi :
Melarutkan kristal padat ClCH2COOH dengan air menjadi larutan
ClCH2COOH 50%.

Jumlah ClCH2COOH pada F8 (dari hitungan R-100)


F8ClCH2COOH = 1085,294 kg/jam

F8 merupakan larutan ClCH2COOH 50% dalam air (dari hitungan R-100)


F8 = F8ClCH2COOH + F8H2O
2170,588 = 1085,294 + F8H2O kg/jam
F8H2O = 2170,588 -1085,224 kg/jam
F8H2O = 1085,294 kg/jam

Tabel A.9.1. Neraca Massa Mixer (M-01)


Input (F1) Input (F2) Output (F8)
Senyawa
kg/jam
ClCH2COOH 1085,294 1085,294
H2O 1085,294 1085,294
Jumlah 2170,588 2170,588

94
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI

B.1 ReaktorMereaksikan
Pembentukan Garam
ClCH (R-101)
2COOH dengan NaOH membentuk
Fungsi : ClCH2COONa
dan H2O

Kondisi Operasi : T in = 30 °C
T out = 70 °C
P = 1 atm

<3> cooling water

<1> ClCH2COONa
REAKTOR
ClCH2COOH <4> H2O
PEMBENTUKAN
H2 O ClCH2COOH sisa
<5> NaOH sisa
<2> NaOH cooling water out

Cp ClCH2COOH = 1,5240 kJ/kg. K


Cp NaOH = 1,4875 kJ/kg. K
Cp H2O = 4,1810 kJ/kg. K
Cp ClCH2COONa = 1,4180 kJ/kg. K

a. Enthalpi bahan masuk (∆H1) Arus <1>


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <1> T masuk = 30 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
ClCH2COOH 1085,294 1,524 5 8269,938
H2 O 1085,294 4,181 5 22688,066
Total 2170,588 Total 30958,004
∆H1 = 30958,004 kJ

b. Enthalpi bahan masuk (∆H2) Arus <2>


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

95
Arus <2> T masuk = 30 °C
Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
NaOH 459,384 1,488 5 3416,666
H2 O 689,075 4,181 5 14405,121
Total 1148,459 Total 17821,787
∆H2 = 17821,787 kJ

c. Menghitung panas reaksi

Komponen Massa (kg) BM (gr/mol) Kmol


Reaktan
ClCH2COOH 1085,294 94,5 11,48
NaOH 459,384 40,0 11,48
H2 O 1774,369 18,0 98,58
Produk
ClCH2COONa 1271,057 116,5 10,91
H2 O 1970,756 18,0 109,49
ClCH2COOH sisa 54,265 94,5 0,57
NaOH sisa 22,969 40,0 0,57

Reaksi Pembentukan Garam


ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa + H2 O

Data entalphi pembentukan (∆Hf298)


Komponen ∆Hf298 (kJ/kmol)
ClCH2COOH -490100
NaOH -425800
ClCH2COONa -707765
H2 O -285830

Produk
∆Hr T = 70oC
Bahan masuk
T = 30oC

∆HR ∆HP

∆Hr298

96
∆Hr298

Dari perhitungan di atas


Reaktan
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
ClCH2COOH 11,48 -5628597,548
NaOH 11,48 -4890138,412
H2 O 98,58 -28175996,365
Total -38694732,325

Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
ClCH2COONa 10,91 -7721971,284
H2 O 109,49 -31294504,700
ClCH2COOH sisa 0,57 -281429,877
NaOH sisa 0,57 -244506,921
Total -39542412,782

ΔH298 = ΔHf produk - ΔHf reaktan


= -847680,457 kJ

d. Enthalphi bahan keluar (∆H3) Arus <4>


∆H3 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = 343 - 298
∆T = 45 K

Cp ClCH2COOH = 1,524 kJ/kg. K


Cp NaOH = 1,4875 kJ/kg. K
Cp H2O = 4,181 kJ/kg. K
Cp ClCH2COONa = 1,418 kJ/kg. K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)


ClCH2COONa 1271,057 1,418 45 81106,147
H2 O 1970,756 4,181 45 370787,820
ClCH2COOH sisa 54,265 1,524 45 3721,472
NaOH sisa 22,969 1,488 45 1537,499
Total 3319,047 Total 457152,939
∆H3 = 457152,939 kJ

97
ΔH produk (ΔHP) = ∆H3
= 457152,939 kJ
ΔH reaktan (ΔHR) = ∆H1 + ∆H2
= 48779,791 kJ
ΔHr298 = -847680,457 kJ

ΔHr = ∆HR + ∆Hr298 + ∆HP


= -341747,728 kJ

Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas
panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu
keluar 55ᵒC

Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -341747,728
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water

d. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water)


Available cooling waterT:in = 25 °C
T out = 55 °C

Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
341747,73 = m x 4,181 x (55-25)
m = 2724,609 kg

Neraca panas total


H in (kJ) H out (kJ)
∆H masuk -48779,791 ∆H keluar 457152,939
ΔHr298 -847680,457
Q cooling water 341747,728
Total -48779,791 Total -48779,791

98
B.2 Reaktor Sianifikasi (R-201)

Fungsi : Mereaksikan ClCH2COONa dengan NaCN menjadi CNCH2COONa

Kondisi Operasi : T in = 70 °C
T out = 70 °C
P = 1 atm

cooling water
<3> CNCH2COONa
NaCl
ClCH2COONa REAKTOR <4> H2O
H2 O <1> SIANIFIKASI ClCH2COONa sisa
ClCH2COOH <2> <5> NaCN sisa
NaOH NaCN cooling water out
H2 O

Cp ClCH2COOH = 1,524 kJ/kg. K


Cp NaOH = 1,488 kJ/kg. K
Cp H2O = 4,181 kJ/kg. K
Cp ClCH2COONa = 1,418 kJ/kg. K
Cp NaCl = 1,138 kJ/kg. K
Cp CNCH2COONa= 1,418 kJ/kg. K
Cp NaCN = 1,431 kJ/kg. K

a. Enthalpi bahan masuk (∆H1) Arus <1>


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <1> T masuk = 70 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
ClCH2COONa 1271,057 1,418 45 81106,147
H2 O 1970,756 4,181 45 370787,831
ClCH2COOH 54,265 1,524 45 3721,473
NaOH 22,969 1,488 45 1537,501
Total 3319,047 Total 457152,952
∆H1 = 457152,952 kJ

99
b. Enthalpi bahan masuk (∆H2) Arus <2>
∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <2> T masuk = 30 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
NaCN 562,745 1,431 5 4026,440
H2 O 1172,386 4,181 5 24508,729
Total 1735,131 Total 28535,169
∆H2 = 28535,169 kJ

c. Menghitung panas reaksi


Komponen Massa (kg) BM (gr/mol) Kmol
Reaktan
ClCH2COONa 1271,057 116,5 10,91
NaCN 562,745 49,0 11,48
H2O 3143,141 18,0 174,62
ClCH2COOH 54,265 94,5 0,57
NaOH 22,969 40,0 0,57
Produk
CNCH2COONa 1109,038 107,0 10,36
NaCl 606,343 58,5 10,36
ClCH2COONa sisa 100,347 116,5 0,86
NaCN sisa 54,868 49,0 1,12
ClCH2COOH sisa 24,419 94,5 0,26
NaOH sisa 10,336 40,0 0,26
H2O sisa 3148,827 18,0 174,93

Reaksi Sianifikasi
ClCH2COONa + NaCN --> CNCH2COONa + NaCl
Reaksi Sianifikasi
ClCH2COOH + NaOH --> ClCH2COONa + H 2O

Data entalphi pembentukan (∆Hf298)


Komponen ∆Hf298 (kJ/kmol)
ClCH2COONa -707765
NaCN -95978
CNCH2COONa -462499
H2 O -286133
NaOH -426400
NaCl -411538
ClCH2COOH -457437
Produk

100
Produk
∆Hr T = 70oC
Bahan
masuk

∆HR ∆HP

∆Hr298

Dari perhitungan di atas


Reaktan
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
ClCH2COONa 10,91 -7721971,284
NaCN 11,48 -1102267,977
H2O 174,62 -49964240,315
ClCH2COOH 0,57 -262673,819
NaOH 0,57 -244851,458
Total -59296004,854

Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CNCH2COONa 10,36 -4793733,002
NaCl 10,36 -4265526,534
ClCH2COONa sisa 0,86 -6651275,551
NaCN sisa 1,12 -1234261,836
ClCH2COOH sisa 0,26 -67875,775
NaOH sisa 0,26 -63270,419
H2O sisa 174,93 -50054625,405
Total -67130568,522
ΔHr298 = ∆Hf 298° produk - ∆Hf 298° reaktan
= -7834563,668 kJ

d. Enthalphi bahan keluar (∆H3) Arus <4>


∆H3 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = 343 - 298
∆T = 45 K

101
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kgK) ∆T(K) ∆H (kJ)
CNCH2COONa 1109,038 1,418 45 70767,724
NaCl 606,343 1,138 45 31050,840
ClCH2COONa sisa 100,347 1,418 45 6403,117
NaCN sisa 54,868 1,431 45 3533,201
ClCH2COOH sisa 24,419 1,524 45 1674,663
NaOH sisa 10,336 1,488 45 691,875
H2O sisa 3148,827 4,181 45 592436,017
Total 5066,775 Total 706557,436
∆H₃ = 706557,436 kJ

maka neraca energi pada sistem reaktor sianifikasi adalah

ΔH produk (ΔHP) = ∆H3


= 706557,44 kJ
ΔH reaktan (ΔHR) = ∆H1 + ∆H2
= 485688,121 kJ
ΔHr298 = -7834563,67 kJ

ΔHr = ∆HR + ∆Hr298 + ∆HP


= -6642318,111 kJ

Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas
panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC
dan suhu keluar 55ᵒC

Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -6642318,11

Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling water

e. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water)


Available cooling waterT:in = 25 °C
T out = 55 °C

102
Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
6642318,111 = m x 606,34 x (55-25)
m = 365,157 kg

Neraca panas total


H in (kJ) H out (kJ)
∆H masuk -485688,121 ∆H keluar 706557,436
ΔH298 -7834563,668
Q cooling water 6642318,111
Total -485688,121 Total -485688,121

B.3 Reaktor Esterifikasi (R-300)


Fungsi : Mereaksikan CNCH2COONa dengan C2H5OH dan H2SO4
membentuk CH2(COOC2H5)2
Kondisi Operasi : T in = 70 °C
T out = 70 °C
P = 1 atm

cooling water CH2(COOC2H5)2


CNCH2COONa <5> Na2SO4
NaCl (NH4)2SO4
H2 O CNCH2COONa
REAKTOR
ClCH2COONa ESTERIFIKASI <4> C2H5OH
NaCN <1> NaCl
ClCH2COOH <6> ClCH2COONa
NaOH <3> <2> cooling water out NaCN
C2H5OH H2SO4 ClCH2COOH
H2 O H2 O

cp CH2(COOC2H5)2 1,8033 kJ/kg. K


cp Na2SO4 0,9665 kJ/kg. K
cp (NH4)2SO4 1,6359 kJ/kg. K
cp CNCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp C2H5OH 2,6652 kJ/kg. K
cp H2SO4 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCl 1,1380 kJ/kg. K
cp ClCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCN 1,4309 kJ/kg. K
cp ClCH2COOH 1,5188 kJ/kg. K

103
cp H2O 4,1840 kJ/kg. K
cp C6H6 1,7531 kJ/kg. K
cp NaOH 1,4875 kJ/kg. K

a. Enthalpi bahan masuk (∆H1) Arus <1>


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <1> T masuk = 70 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
ClCH2COONa 100,347 1,418 45 6404,814
NaCN 54,868 1,431 45 3533,021
H2 O 3148,827 4,184 45 592861,110
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,939
NaOH 10,336 1,488 45 691,873
CNCH2COONa 1109,038 1,418 45 70786,486
NaCl 606,343 1,138 45 31052,150
Total 5054,178 Total 706998,394
∆H1 = 706998,394 kJ

b. Enthalpi bahan masuk (∆H2) Arus <2>


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <2> T masuk = 30 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
H2SO4 1012,941 1,418 5 7183,655
H2 O 20,672 4,184 5 432,465
Total 1039,215 Total 7616,119
∆H2 = 7616,119 kJ

c. Enthalpi bahan masuk (∆H3) Arus <3>


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <3> T masuk = 30 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
C2H5OH 1056,582 2,665 5 14080,058
H2 O 55,610 4,184 5 1163,353
Total 1112,192 Total 15243,411
∆H2 = 15243,411 kJ

104
d. Menghitung panas reaksi

Komponen Massa (kg) BM (gr/mol) Kmol


Reaktan
CNCH2COONa 1109,038 107,0 10,36
C2H5OH 1056,582 46,0 22,97
H2SO4 1012,941 98,0 10,34
NaOH 10,336 40,0 0,26
H2 O 3225,109 18,0 179,17
Produk
CH2(COOC2H5)2 1492,537 160,0 9,33
Na2SO4 680,660 142,0 4,79
(NH4)2SO4 615,669 132,0 4,66
H2 O 3229,758 18,0 179,43
CNCH2COONa Sisa 110,903 107,0 1,04
C2H5OH Sisa 198,378 46,00 4,31
H2SO4 Sisa 86,101 98,0 0,88
Reaksi Esterifikasi
2CNCH2COONa + 4C2H5OH + 2H2SO4 -->2CH2(COOC2H5)2+Na2SO4+(NH4)2SO4

Reaksi NaOH dan H2SO4 (NaOH abis bereaksi)


2NaOH + H2SO4 --> Na2SO4 + 2H2O

Data entalphi pembentukan (∆Hf298)


Komponen ∆Hf298 (kJ/kmol)
CNCH2COONa -462499
C2H5OH -275726
H2SO4 -285830
NaOH -426400
H2 O -286133
CH2(COOC2H5)2 -734125
Na2SO4 -1366781
(NH4)2SO4 -873196
∆Hr
Reaktan Produk
T = 70oC
∆HR ∆HP

∆Hr298

105
Dari perhitungan di atas
Reaktan
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CNCH2COONa 10,36 -4793732,817
C2H5OH 22,97 -6333191,057
H2SO4 10,34 -2954376,213
NaOH 0,26 -110182,826
H2 O 179,17 -51267223,759
Total -65458706,672

Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
CH2(COOC2H5)2 9,33 -6848177,550
Na2SO4 4,79 -6551500,091
(NH4)2SO4 4,66 -4072727,362
H2 O 179,43 -51341130,323
CNCH2COONa Sisa 1,04 -479371,337
C2H5OH Sisa 4,31 -1189083,194
H2SO4 Sisa 0,88 -251124,521
Total -70733114,379
ΔH298 = ∆Hf 298° produk - ∆Hf 298° reaktan
= -5274407,707 kJ

e. Enthalphi bahan keluar (∆H3) Arus <4>


∆H3 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = 343 - 298
∆T = 45 K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kgK) ∆T(K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1492,537 1,803 45 121117,432
Na2SO4 680,660 0,967 45 29603,719
(NH4)2SO4 615,669 1,636 45 45324,009
H2 O 3229,758 4,184 45 608098,836
CNCH2COONa Sisa 110,903 1,418 45 7078,620
C2H5OH Sisa 198,378 2,665 45 23792,310
H2SO4 Sisa 86,101 1,418 45 5495,551
NaCN 54,868 1,431 45 3533,021
NaCl 606,343 1,138 45 31052,150
ClCH2COONa 100,347 1,418 45 6404,814

106
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,939
Total 7199,983 Total 883169,402
∆H₃ = 883169,402 kJ

maka neraca energi pada sistem reaktor sianifikasi adalah

ΔH produk (ΔHP) = ∆H3


= 883169,402 kJ
ΔH reaktan (ΔHR) = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
= 729857,923 kJ
ΔHr298 = -5274407,707 kJ
ΔHr = ∆HR + ∆Hr298 + ∆HP
= -3661380,381 kJ

Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk mendinginkan reaktor
pembentukan garam.
Pendinginan menggunakan cooling water (CW) dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu
keluar 55ᵒC

Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = -3661380,38
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water

f. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water)


Available cooling waterT:in = 25 °C
T out = 55 °C
Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
3661380,381 = m x 1492,5 x (55-25)
m = 81,771 kg

Neraca panas total


H in (kJ) H out (kJ)
∆H masuk -729857,923 ∆H keluar 883169,402
ΔHr298 -5274407,707
Qcooling water 3661380,381
Total -729857,923 Total -729857,923

107
B.4 Mixer - 3 (M-03)
Fungsi : Mencampurkan larutan hasil reaktor R-300 dengan Benzene
recycle dari hasil atas Menara Destilasi (MD)

Kondisi T in 1 = 70,00 °C T in 3 = 30 °C
operasi : T in 2 = 80,69 °C T out = 70 °C

CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
Na2SO4 Make-up Na2SO4
(NH4)2SO4 <3> C6H6 (NH4)2SO4
ClCH2COOH CNCH2COONa
ClCH2COONa <4> C2H5OH
MIXER - 3
CNCH2COONa H2SO4
C2H5OH <1> <2> NaCl
H2SO4 C6H6 ClCH2COONa
NaCl C2H5OH NaCN
NaCN CH2(COOC2H5)2 ClCH2COOH
H2 O H2 O
C6H6
Data Kapasitas panas
CNCH2COONa = 1,4193 kJ/kg∙K
C2H5OH = 2,6670 kJ/kg∙K
H2SO4 = 1,4193 kJ/kg∙K
NaCl = 1,1388 kJ/kg∙K
ClCH2COONa = 1,4193 kJ/kg∙K
NaCN = 1,4319 kJ/kg∙K
ClCH2COOH = 1,5198 kJ/kg∙K
H2 O = 4,1868 kJ/kg∙K
CH2(COOC2H5)2 = 1,8045 kJ/kg∙K
Na2SO4 = 0,9672 kJ/kg∙K
(NH4)2SO4 = 1,6370 kJ/kg∙K
NaOH = 2,4451 kJ/kg∙K
C6H6 = 1,753 kJ/kg∙K

a. Enthalpi bahan masuk arus <1> (∆H1)


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 343,0000 K - 298 K
= 45 K

108
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)
CH2(COOC2H5)2 1492,537 1,805 45 121198,485
Na2SO4 680,660 0,967 45 29623,543
(NH4)2SO4 615,672 1,637 45 45354,523
ClCH2COOH 24,419 1,520 45 1670,056
ClCH2COONa 45,156 1,419 45 2884,097
CNCH2COONa 161,594 1,419 45 10320,943
C2H5OH 198,373 2,667 45 23807,697
H2SO4 86,100 1,419 45 5499,175
NaCl 634,057 1,139 45 32493,159
NaCN 31,655 1,432 45 2039,672
H2 O 3229,759 4,187 45 608505,955
Total 7199,982 Total 883397,307
∆H1 = 883397,307 kJ

b. Enthalpi bahan masuk arus <2> (∆H2)


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 353,6862 K - 298 K
= 55,6862 K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


C6H6 1477,461 1,75 55,686 144226,670
C2H5OH 14,922 2,67 55,686 2216,184
CH2(COOC2H5)2 14,922 1,80 55,686 1499,490
Total 1507,306 Total 147942,345
∆H2 = 147942,345 kJ

c. Enthalpi bahan masuk arus <3> (∆H3)


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 303,0000 K - 298 K
= 5K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


C6H6 15,076 1,753 55,686 1471,697
Total 15,076 Total 1471,697
∆H3 = 1471,697 kJ

109
d. Enthalpi bahan keluar aliran <4> (∆H4)
∆H3 = m x Cp x DT
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
= 343 K - 298 K
= 45 K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1507,460 1,805 45 122410,253
Na2SO4 680,660 0,967 45 29623,543
(NH4)2SO4 615,672 1,637 45 45354,523
ClCH2COOH 24,419 1,520 45 1670,057
ClCH2COONa 45,156 1,419 45 2884,095
CNCH2COONa 161,594 1,419 45 10320,943
C2H5OH 213,296 2,667 45 25598,603
H2SO4 86,100 1,419 45 5499,174
NaCl 634,057 1,139 45 32493,159
NaCN 31,654 1,432 45 2039,647
H2 O 3229,759 4,187 45 608505,974
C6H6 1492,537 1,753 45 117738,781
Total 1004138,752

∆H4 = 1004138,7523 kJ

Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + Q kebutuhan steam/pendingin
= ∆H4
1032811,35 + Q kebutuhan steam/pendingin
= 1004138,75
Q kebutuhan steam/pendingin = -28672,60 kJ

Tanda negatif menyatakan bahwa MIXER-03 ternyata membutuhkan

Neraca Panas

Q masuk = Q keluar
∆H1 + ∆H2 = ∆H3 + Qcooling water
1032811,35 = 1004138,75 + Qcooling water
Qcooling water = 28672,60 kJ

110
c. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water )

Air pendingin : T in = 30 °C
T out = 60 °C
Cp air = 4,181 kJ/kg.K
Neraca energi :
Qcooling water = m x Cp x ∆T
28672,6 = m x Cp x (T out - T in )
28672,6 = m x 4,181 x 30

m = 28672,6
4,181 x 30
m = 228,59 kg

Maka kebutuhan air pendingin adalah 228,59 kg

Neraca panas total


H In (kJ) H Out (kJ)
∆H masuk 1032811,349 ∆H keluar 1004138,752
Qcooling water 28672,597
Total 1032811,349 Total 1032811,349

B.5 Neutralizer (N)


Fungsi : Menetralkan asam pada larutan hasil dari Mixer (M-03) dengan

Kondisi Operasi : T in = 70 °C
T out = 70 °C

CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
Na2SO4 cooling water Na2SO4
(NH4)2SO4 <3> (NH4)2SO4
CNCH2COONa <4>CNCH2COONa
C2H5OH NETRALIZER C2H5OH
H2SO4 <1> H2SO4
NaCl <2> cooling water out NaCl
ClCH2COONa NaOH <5> ClCH2COONa
NaCN NaCN
ClCH2COOH ClCH2COOH
H2 O H2 O
C6H6 C6H6

111
cp CH2(COOC2H5)2 1,8033 kJ/kg. K
cp Na2SO4 0,9665 kJ/kg. K
cp (NH4)2SO4 1,6359 kJ/kg. K
cp CNCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp C2H5OH 2,6652 kJ/kg. K
cp H2SO4 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCl 1,1380 kJ/kg. K
cp ClCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCN 1,4309 kJ/kg. K
cp ClCH2COOH 1,5188 kJ/kg. K
cp H2O 4,1840 kJ/kg. K
cp C6H6 1,7531 kJ/kg. K
cp NaOH 1,4875 kJ/kg. K

a. Enthalpi bahan masuk (∆H1) Arus <1>


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi

Arus <1> T masuk = 70 °C


Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1,803 45 122328,389
Na2SO4 680,660 0,967 45 29603,732
(NH4)2SO4 615,672 1,636 45 45324,192
CNCH2COONa 161,594 1,418 45 10314,041
C2H5OH 213,296 2,665 45 25581,483
H2SO4 86,100 1,418 45 5495,496
NaCl 634,057 1,138 45 32471,429
ClCH2COONa 45,156 1,418 45 2882,166
NaCN 31,654 1,431 45 2038,283
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,940
H2 O 3229,759 4,184 45 608099,025
C6H6 1492,537 1,753 45 117745,229
Total 8722,364 Total 1003552,404
∆H1 = 1003552,404 kJ

b. Enthalpi bahan masuk (∆H2) Arus <2>


∆H2 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
Arus <2> T masuk = 30 °C

112
Komponen Massa (Kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)
NaOH 70,286 1,488 5 522,750
H2 O 105,429 4,184 5 2205,565
Total 181,386 Total 2728,315
∆H2 = 2728,315 kJ

c. Menghitung panas reaksi

Komponen Massa (kg) BM (gr/mol) Kmol


Reaktan
H2SO4 86,10 98,0 0,88
NaOH 70,2857 40,0 1,76
H2 O 3335,19 18,0 185,29
Na2SO4 680,66 142,0 4,79
Produk
Na2SO4 805,42 142,0 5,67
H2 O 3366,82 18,0 187,05

Reaksi Netralisasi
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O

Data entalphi pembentukan (∆Hf298)


Komponen ∆Hf298 (kJ/kmol)
H2SO4 -793915
NaOH -426401
Na2SO4 -1366781
H2 O -285830

∆Hr
Reaktan Produk
T = 70oC T = 70oC

∆HR ∆HP

∆Hr298

Dari perhitungan di atas


Reaktan
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
H2SO4 0,88 -697510,649
NaOH 1,76 -749246,415

113
H2 O 185,29 -52960925,198
Na2SO4 4,79 -6551502,076
Total -60959184,339

Produk
Komponen kmol ∆Hf 298° (kJ)
Na2SO4 5,67 -7752316,397
H2 O 187,05 -53463169,166
Total -61215485,563

ΔH298 = ΔHf produk - ΔHf reaktan


= -256301,22 kJ

d. Enthalphi bahan keluar (∆H3) Arus <4>


∆H3 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
∆T = 343 - 298
∆T = 45 K

cp CH2(COOC2H5)2 1,8033 kJ/kg. K


cp Na2SO4 0,9665 kJ/kg. K
cp (NH4)2SO4 1,6359 kJ/kg. K
cp CNCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp C2H5OH 2,6652 kJ/kg. K
cp H2SO4 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCl 1,1380 kJ/kg. K
cp ClCH2COONa 1,4184 kJ/kg. K
cp NaCN 1,4309 kJ/kg. K
cp ClCH2COOH 1,5188 kJ/kg. K
cp H2O 4,1840 kJ/kg. K
cp C6H6 1,7531 kJ/kg. K
cp NaOH 1,4875 kJ/kg. K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T(K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1507,460 1,803 45 122328,389
Na2SO4 805,417 0,967 45 35029,753
(NH4)2SO4 615,672 1,636 45 45324,192
CNCH2COONa 161,594 1,418 45 10314,041
C2H5OH 213,296 2,665 45 25581,483
NaCl 634,057 1,138 45 32471,429
ClCH2COONa 45,156 1,418 45 2882,166
NaCN 31,654 1,431 45 2038,283

114
ClCH2COOH 24,419 1,519 45 1668,940
H2 O 3366,816 4,184 45 633904,135
C6H6 1492,537 1,753 45 117745,229
Total 8918,011 Total 1029288,039
∆H3 = 1029288,039 kJ

ΔH produk (ΔHP) = ∆H3


= 1029288,039 kJ
ΔH reaktan (ΔHR) = ∆H1 + ∆H2
= 1006280,718 kJ
ΔHr298 = -256301,224 kJ

ΔHr = ∆HR + ∆H298 + ∆HP


= 1779267,533 kJ

Karena ∆H bernilai negatif maka hal ini menunjukkan bahwa sistem melepas panas.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendingin untuk netralizer
Pendinginan menggunakan cooling water dengan suhu masuk 25ᵒC dan suhu keluar 55ᵒC

Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
Q cooling water = ∆H
Q cooling water = 1779267,53
Tanda negatif menunjukkan panas yang dikeluarkan dari reaktor oleh cooling
water

e. Perhitungan kebutuhan air pendingin (cooling water)


Available cooling water : T in = 25 °C
T out = 55 °C

Neraca energi :
Q cooling water = m x Cp x ∆T
1779267,533 = m x 4,184 x (55-25)
m = 14175,172 kg

Neraca panas total


H in (kJ) H out (kJ)
∆H masuk -1006280,718 ∆H keluar 1029288,039
ΔH298 -256301,224
Q cooling water -1779267,533
Total -1006280,718 Total -1006280,718

115
B.6 Heater 1 (HE-01)
Fungsi : Menaikkan suhu produk atas dekanter yang akan menjadi feed menuju
menara distilasi

Kondisi operasi : T in = 70 °C
T out = 93,9956 °C
P = 1 atm
saturated steam <2>
145 °C
CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
C2H5OH <1> C2H5OH MD
o HEATER (HE-01)
C6H6 30 C C6H6 <3>
condensate at 145oC

<4> steam
a. Enthalpi bahan masuk arus <1> (∆H1)
∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 343 - 298
= 45 K
Cp CH2(COOC2H5)2 = 1,803 kJ/kg. K 30 oC (Perry's, 2008)
Cp C2H5OH = 2,665 kJ/kg. K 30 oC (Geankoplis, 2003)
Cp C6H6 = 1,753 kJ/kg. K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1507,460 1,803 45 122307,767
C2H5OH 14,922 2,665 45 1789,560
C6H6 1492,537 1,753 45 117738,781
Total 3014,919 241836,109
∆H1 = 241836,109 kJ

b. Enthalpi bahan keluar aliran <3> (∆H2)


∆H2 = m x Cp x DT T out = 93,9956 °C
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1507,460 1,803 69 187526,617
C2H5OH 14,922 2,665 69 2743,818
C6H6 1492,537 1,753 69 180521,286
Total 3014,919 370791,721
∆H2 = 370791,721 kJ

116
Neraca energi :
Q masuk = Q keluar
∆H1 + Q kebutuhan steam = ∆H2
241836,11 + Q kebutuhan steam = 370791,72
Q kebutuhan steam = 128955,61 kJ

c. Perhitungan kebutuhan steam


Data steam : T in = 145 °C
T out = 145 °C

Diketahui Hv = 2675,57 kJ/kg


hl = 419,099 kJ/kg
λ = Hv - hl
λ = 2675,57 - 419,1
λ = 2256,471 kJ/kg

Neraca energi :
Q kebutuhan steam = mxλ
128955,61 = m x 2256,471
m = 128955,61
2256,471
= 57,15 kg
(massa steam yang dibutuhkan)

Neraca Panas Total


H in (kJ) H out (kJ)
∆H1 241836,109 ∆H2 370791,721
Q kebutuhan steam 128955,612
Total 370791,721 Total 370791,721

117
B.7 Menara Distilasi (MD)
Fungsi :
Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)

DISTILAT kg/jam
C2H5OH 14,922
C6 H6 1477,5
CH2(COOC2H5)2 14,922
FEED MENAR
A
DISTILAS
kg/jam I
C2H5OH 14,922
C6 H 6 1492,537 kg/jam
CH2(COOC2H5)2 1507,460 C6 H6 15,076
CH2(COOC2H5)2 1492,5
BOTTOM

Kondisi Operasi Menara Destilasi

Spesifikasi Feed :
Titik didih, Feed,
Komponen BM Fi, kmol/j zf
oC kg/j
A Dietil malonat 160 198 1507,46 9,422 0,500
B Etanol 46 78,4 14,92 0,324 0,005
C Benzen 78 80,1 1492,54 19,135 0,495
3014,92 28,881 1,000

Spesifikasi Hasil :
Hasil yang diinginkan adalah sebagai berikut :
Distilat Bottom
Komponen
kg/jam kmol/jam ydi kg/jam kmol/jam xbi
A (hk) 14,92 0,093 0,005 1492,54 9,328 0,980
B 14,92 0,324 0,017 0,00 0,000 0,000
C (lk) 1477,46 18,942 0,978 15,08 0,193 0,020
1507,31 19,359 1,000 1507,61 9,522 1,000

Konstanta Antoine untuk masing-masing komponen


Persamaan Antoine :
B
ln P = A -
T+C

118
Komponen A B C assumsi : dp/plate =
A 15,916 2932,7 -55,636 100 mm water
B 18,912 3804 -41,68 10 mm Hg
C 16,175 2948,8 -44,563 0,013158 atm

Untuk temperatur umpan maka perlu ditrial temperatur bubble point feed
pada tekanan.
Menghitung bubble point umpan (umpan : cair jenuh)
P = 1,2895 atm = 980,0000 mmHg
T = 94,00 ºC
Komponen zj,F.F xf
Piº Ki xi.Ki αj
A (hk) 9,422 0,326 663,140 0,677 0,221 1,000
B 0,324 0,011 1364,766 1,393 0,016 2,058
C (lk) 19,135 0,663 1129,490 1,153 0,764 1,703
28,881 1,000 1,000

Pada keadaan bubble point, ∑ yi = ∑ xi.Ki = 1


Ki = nilai hubungan fasa uap-cair
Ki = Pi/P
xi = fraksi mol cair
Dengan cara trial T pada tekanan 1,289 atm hingga ∑yi = 1 maka akan
diperoleh temperatur bubble point feed. Trial temperatur menggunakan
metode goal seek pada program Ms. Excel, dengan menetukan nilai yi harus
=1

Menghitung dew point, top


P = 1,0000 atm = 760,0000 mmHg
T = 80,68 ºC
Komponen yj,D.D yD
Piº Ki yi/Ki αj
A (hk) 0,093 0,005 435,365 0,573 0,008 1,000
B 0,324 0,017 828,569 1,090 0,015 1,903
C (lk) 18,942 0,978 761,718 1,002 0,976 1,750
19,359 1,000 1,000

Menghitung bubble point, bottom


P = 1,6711 atm = 1270,0000 mmHg
T = 116,58 ºC
Komponen xj,B.B xB
Piº Ki xi.Ki αj
A (hk) 9,328 0,980 1253,734 0,987 0,967 1,000
B 0,000 0,000 2915,205 2,295 0,000 2,325
C (lk) 0,193 0,020 2055,087 1,618 0,033 1,639
9,522 1,000 1,000

119
o
Suhu bubble point Feed = 93,996 C
o
Suhu dew point distilat= 80,680 C
o
Suhu bubble point bottom = 116,576 C

Q in = Q out

H feed + Q reboiler = H distilat + H bottom + Q condenser

Feed Dsitilat Bottom Cp


Komponen
(kg) (kg) (kg) (kJ/kg.K)
C2H5OH 14,922 14,922 0,000 2,665
C6 H 6 1492,537 1477,461 15,076 1,753
CH2(COOC2H5)2 1507,460 14,922 1492,537 1,803

a. Enthalpy Feed masuk ke Menara Distilasi


o
T = 94,00 C = 367,00 K

Komponen Massa (kg) ΔH = m.Cp.ΔT (kJ)


C2H5OH 14,922 2743,817
C6 H 6 1492,537 180521,324
CH2(COOC2H5)2 1507,460 187526,573
Total 3014,919 370791,713

b. Enthalpy yang dibawa oleh produk Distilat


o
T = 80,68 C = 353,68 K

Komponen Massa (kg) ΔH = m.Cp.ΔT (kJ)


C2H5OH 14,922 2214,282
C6 H 6 1477,461 144210,612
CH2(COOC2H5)2 14,922 1498,068
Total 1507,306 147922,963

c. Enthalpy yang dibawa oleh produk Bottom


o
T = 116,58 C = 389,58 K

Komponen Massa (kg) ΔH = m.Cp.ΔT (kJ)


C2H5OH 0,000 0,000
C6 H 6 15,076 2420,210
CH2(COOC2H5)2 1492,537 246434,847
Total 1507,613 248855,058

120
d. Beban panas yang diambil Condenser
o
T = 83,55 C = 356,55 K

Massa Hv
Komponen BM Kmol (kJ/kmol)
ΔH (kJ)
(kg)
C2H5OH 14,922 46 0,32 27810,4 9021,637
C6 H6 1477,46 78 18,94 24705,6 467968,023
CH2(COOC2H5)2 14,92 160 0,09 26316,9 2454,432
Total 1507,31 19,36 479444,092
(Beban Condenser)
Qc = 479444,092 kJ
Perhitungan Kebutuhan Air Pendingin :
Air Pendingin : Tin 30 ᵒC
Tout 60 ᵒC
Cpair 4,181 kJ/kg.K
Neraca Energi :
Qcooling water = m x Cp x ∆T
Qcooling water
m=
Cp x ∆T
479444,092 kJ = 3822,404 kg
m=
125,430 kJ/kg

E. Beban Reboiler (Qr)


HF + Q r = HD + H B + Q c

(HF + Qr) = HD + H B + Q c
Qr = 505430,399 kJ (Beban Reboiler)

Perhitungan Kebutuhan Steam :


Tin : 145 ᵒC
Tout : 145 ᵒC
Diketahui : Hv = 2740,3 kJ/kg Qr = mxλ
hl = 610,63 kJ/kg m= Qr / λ
λ = Hv - hl m= 237,328 kg
λ= 2129,67 kJ/kg (steam reboiler)

121
Massa Hv
Komponen BM Kmol ΔH (kJ)
(kg) (kJ/kmol)
C2H5OH 0,000 46 0 27810 0,000
C6 H6 15,076 78 0,19 24706 4775,184
CH2(COOC2H5)2 1492,54 160 9,33 26317 245493,284
Total 1507,61 9,52 250268,467

Jadi untuk menguapkan produk bawah diperlukan Q = 250268,5 kJ

Sisa panas pada reboiler yang digunakan untuk meningkatkan suhu gas
adalah sebesar
Q = 255161,932 kJ

Neraca panas total Menara Distilasi

Neraca panas total


H in (kJ) H out (kJ)
Feed Distilat
C2H5OH 2743,817 C2H5OH 2214,282
C6 H 6 180521,324 C6 H6 144210,612
CH2(COOC2H5)2 187526,573 CH2(COOC2H5)2 1498,068
Bottom
C6 H6 2420,210
CH2(COOC2H5)2 246434,847
Q reboiler 505430,399 Q condenser 479444,092

Total 876222,113 Total 876222,113

B.8 Cooler (HE-02)


Fungsi : Mendinginkan produk diethyl malonat dari menara distilasi sebelum
disimpan di dalam tangki penampung
Kondisi operasi : T in = 116,58 °C
T out = 50,00 °C
P = 1 atm

122
cooling water <2>

CH2(COOC2H5)2 CH2(COOC2H5)2
C6H6 C6H6 TP-05
COOLER (HE-02)
30oC <3>

<4> cooling water return

a. Enthalpi bahan masuk arus <1> (∆H1)


∆H1 = m x Cp x ∆T
∆T = T bahan masuk - T bahan referensi
= 390 - 298
= 91,58 K
Cp CH2(COOC2H5)2 = 1,803 kJ/kg. K
Cp C2H5OH = 2,665 kJ/kg. K
Cp C6H6 = 1,753 kJ/kg. K

Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)


CH2(COOC2H5)2 1492,537 1,803 92 246445,881
C2H5OH 0,000 2,665 92 0,000
C6H6 15,076 1,753 92 2420,319
Total 1507,613 248866,199
∆H1 = 248866,199 kJ

b. Enthalpi bahan keluar aliran <3> (∆H2)


∆H2 = m x Cp x DT T out = 50 °C
∆T = T bahan keluar - T bahan referensi
Komponen Massa (kg) Cp (kJ/kg.K) ∆T (K) ∆H (kJ)
CH2(COOC2H5)2 1492,537 1,803 25 67276,119
C2H5OH 0,000 2,665 25 0,000
C6H6 15,076 1,753 25 660,712
Total 1507,613 67936,831
∆H2 = 67936,831 kJ

Neraca Panas
Q masuk = Q keluar
∆H1 = ∆H2 + QCooling Water
248866,20 = 67936,831 + QCooling Water
QCooling water = 180929,368 kJ

123
c. Perhitungan kebutuhan air pendingin

Cooling Water : T in = 30 °C
T out = 60 °C
Cp air = 4,181 kJ/kg.K
Neraca energi :
QCooling Water = m x Cp x ∆T
180929,4 = m x Cp x (T out - T in )
180929,4 = m x 4,181 x 30

m = 180929,4
4,181 x 30
m = 1442,47 kg

Maka kebutuhan air pendingin adalah 1442,47 kg

Neraca panas total


H In (kJ) H Out (kJ)
∆H masuk 248866,199 ∆H keluar 67936,831
Q Cooling Water 180929,368
Total 248866,199 248866,199

124
LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT

C.1.Tangki Penyimpanan-01 (TP-01)

Kode : TP-01
Fungsi : Menyimpan NaOH 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank , Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit

1. Pemilihan Jenis Tangki


Tangki yang dipilih adalah vertikal dengan flat bottom dan atap
berbentuk conical roof , dengan pertimbangan :
- Kondisi Operasi pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
- Sifat Bahan korosif dan toxic

2. Menentukan bahan konstruksi tangki


Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel tipe SA-283 grade C
dengan pertimbangan:
- Memiliki allowable stress yang cukup besar
- Harga yang relatif murah dibanding stainless steel atau carbon steel
lainnya
- Tahan terhadap korosi
- Kondisi penyimpanan pada suhu yang relatif mendekati suhu kamar
dan tekanan atmosfer.

3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Densitas = 1,4232 kg/L
= 1423,2 kg/m3
- Laju Alir = 1324,174 kg/jam
= 2919,300 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari

125
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )

4. Volume Tangki
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1324,174 kg/jam x 720 jam
3
1423,2 kg/m
3
= 669,90 m

Volume Tangki dengan Faktor Keamanan 20%


Vt = (100%+20% Overdesign) x VL
3
= 120% x 669,90 m
3
= 803,883 m
Jumlah tangki yang direncanakan 1 Unit

5. Diameter dan Tinggi Tangki


Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)
Dari dua persamaan di atas diperoleh :
4xV
H=
8
( 𝑥 𝐻)2 x π
3
Sehingga tinggi tangki dapat dihitung :
4xV 4 x 787,938 m3
H =3 =3 = 5,24 m
8 8
( 3 )2x π ( 3 ) 2 x 3,14

Diperoleh
H = 5,24 m = 17,19 ft
D = 13,973 m = 45,83 ft

Diambil ukuran standar dari Appendix E, Brownell & Young :


Diameter tangki (D) = 50 ft
= 15,24 m
Tinggi tangki (H) = 18 ft
= 5,49 m

126
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE

d= 12 x D

Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)

ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)


P=
2 x 144 x F x E

Dari kedua persamaan diatas diperoleh :


ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E

3
ρ = 88,85 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in

maka tebal minimum tangki,


ts = 0,149 in

Tebal standar untuk tangki dengan diameter 50 ft dan tinggi 18 ft


berdasarkan appendix E Brownell & Young :
tstd = 0,25 in

7. Menentukan Dimensi Roof


Jenis : Self supporting conical roof
Material : Carbon Steel tipe SA-283 grade C

Dimana :
h F = 12650 psi
q D = 50,00 ft
= 600 in

127
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi

Faktor Keamanan 20% sehingga tekanan tangki menjadi :


P tangki = 1,2 x 14,7 psi
P tangki = 17,64 psi

Tebal head tangki sama dengan tebal shell


tstd = 0,25 in

8. Menentukan tinggi head tangki


Sin θ = D P
1000 x ts 6

Sin θ = 50,00 17,64


1000 x 0,25 6
0,34292856
θ = arc sin (0,3429)
θ = 20

Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 9,13 ft
= 2,78 m

Tinggi Tangki dengan Roof


= Tinggi Tangki + Tinggi Roof
= 18 ft + 9,13 ft
= 27,1 ft
= 8,27 m

128
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-01 (TP-01)
Fungsi Menyimpan NaOH 40% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1324,174 kg/jam
Volume Tangki 803,883 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 15,244 m
Tinggi 5,488 m
Tebal 0,25 in
Tutup :
Diameter 15,244 m
Tinggi 2,782 m
Tebal 0,25 in

C.2.Tangki Penyimpanan-02 (TP-02)

TP-02

C2H5OH 95 %

Kode : TP-02
Fungsi : Menyimpan C2H5OH 95 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit

1. Pemilihan Jenis Tangki


Tangki yang dipilih adalah vertikal dengan flat bottom dan atap
- Kondisi Operasi pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
- Sifat Bahan korosif dan toxic

129
2. Menentukan bahan konstruksi tangki
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel tipe SA-283 grade C
- Memiliki allowable stress yang cukup besar
- Harga yang relatif murah dibanding stainless steel atau carbon steel
- Tahan terhadap korosi
- Kondisi penyimpanan pada suhu yang relatif mendekati suhu kamar

3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1112,192 kg/jam
= 2451,961 lbm/jam

- Lama Penyimpanan = 30 hari


= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )

4. Volume Tangki
Komposisi Bahan

Laju Alir
Komponen X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
(kg/jam)
C2H5OH 1056,582 0,950 789 749,550
H2 O 55,61 0,050 1000 50,000
Jumlah 1112,192 1,000 799,550

Volume Larutan (VL)


VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1112,192 kg/jam x 720 jam
3
799,6 kg/m
3
= 1001,54 m

Volume Tangki dengan Faktor Keamanan 20%


Vt = (100%+20% Overdesign) x VL
3
= 120% x 1001,54 m
3
= 1201,843 m

Jumlah tangki yang direncanakan 1 Unit

130
5. Diameter dan Tinggi Tangki
Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)

4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)

Dari dua persamaan di atas diperoleh :


4xV
H=
8
(3 𝑥 𝐻)2 x π
Sehingga tinggi tangki dapat dihitung :
4xV 4 x 1201,843 m3
H =3 =3 = 5,99 m
8 2 8
(3) x π ( 3 ) 2 x 3,14
Diperoleh
H = 5,99 m = 19,65 ft
D = 15,978 m = 52,41 ft

Diambil ukuran standar dari Appendix E, Brownell & Young :


Diameter tangki (D) = 60 ft
= 18,29 m
Tinggi tangki (H) = 24 ft
= 7,32 m

6. Menentukan Tebal Tangki


Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE

d= 12 x D

Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)

131
ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)
P=
2 x 144 x F x E

Dari kedua persamaan diatas diperoleh :


ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E

3
ρ = 49,91 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in

maka tebal minimum tangki,


tstd = 0,147 in

Tebal standar untuk tangki dengan diameter 60 ft dan tinggi 24 ft


tstd = 0,25 in

7. Menentukan Dimensi Roof


Jenis : Self supporting conical roof
Material : Carbon Steel tipe SA-283 grade C

Dimana :
F = 12650 psi
h D = 60,00 ft
q = 720 in

Tekanan Penyimpanan (P)


P = 1 atm
P = 14,7 psi

Faktor Keamanan 20% sehingga tekanan tangki menjadi :


P tangki = 1,2 x 14,7 psi
P tangki = 17,64 psi

Tebal head tangki sama dengan tebal shell


ts = 0,25 in

8. Menentukan tinggi head tangki


Sin θ = D P
1000 x ts 6

132
Sin θ = 60,00 17,64
1000 x 0,25 6
0,41151428
θ = arc sin (0,412)
θ = 24

Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 13,55 ft
= 4,13 m

Tinggi Tangki dengan Roof


= Tinggi Tangki + Tinggi Roof
= 24 ft + 13,55 ft
= 37,5 ft
= 11,44 m

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Nama Tangki Penyimpanan-02 (TP-02)
Fungsi Menyimpan C2H5OH 95 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1112,192 kg/jam
Volume Tangki 1201,843 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 18,293 m
Tinggi 7,317 m
Tebal 0,25 in
Tutup :
Diameter 18,293 m
Tinggi 4,129 m
Tebal 0,25 in

133
C.3.Tangki Penyimpanan-03 (TP-03)

TP-03

H2SO 4 98 %

Kode : TP-03
Fungsi : Menyimpan H2SO4 98% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit

1. Pemilihan Jenis Tangki


Tangki yang dipilih adalah vertikal dengan flat bottom dan atap
- Kondisi Operasi pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
- Sifat Bahan korosif dan toxic

2. Menentukan bahan konstruksi tangki


Bahan yang disimpan bersifat korosif sehingga digunakan bahan

3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1033,613 kg/jam
= 2278,724 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )

4. Volume Tangki
Komposisi Bahan

Laju Alir
Komponen X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
(kg/jam)
H2SO4 1012,941 0,98 1794 1758,120
H2O 20,672 0,02 1000 20,000
Jumlah 1033,613 1 1778,120

134
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1033,613 kg/jam x 720 jam
3
1778,1 kg/m
3
= 418,53 m

Volume Tangki dengan Faktor Keamanan 20%


Vt = (100%+20% Overdesign) x VL
3
= 120% x 418,53 m
3
= 502,239 m

Jumlah tangki yang direncanakan 1 Unit

5. Diameter dan Tinggi Tangki


Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)

4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)

Dari dua persamaan di atas diperoleh :


4xV
H=
8
(3 𝑥 𝐻)2 x π
Sehingga tinggi tangki dapat dihitung :

3 4xV 3 4 x 803,88 𝑚3
H= 8
= 8
= 4,48 m
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3

Diperoleh
H = 4,48 m = 14,69 ft
D = 11,946 m = 39,18 ft

Diambil ukuran standar dari Appendix E, Brownell & Young :


Diameter tangki (D) = 40 ft
= 12,20 m
Tinggi tangki (H) = 18 ft
= 5,49 m

135
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE

d= 12 x D

Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)

ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)


P=
2 x 144 x F x E

Dari kedua persamaan diatas diperoleh :


ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E

3
ρ = 111,00 lb/ft
F = 18750 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 80%
c = 0,125 in

maka tebal minimum tangki,


ts = 0,142 in

Tebal standar untuk tangki dengan diameter 40 ft dan tinggi 18 ft


tstd = 0,1875 in

7. Menentukan Dimensi Roof


Jenis : Self supporting conical roof
Material : Stainless steel S-167 Grade A

Dimana :
F = 18750 psi
h D = 40,00 ft
q = 480 in

136
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi

Faktor Keamanan 20% sehingga tekanan tangki menjadi :


P tangki = 1,2 x 14,7 psi
P tangki = 17,64 psi

Tebal head tangki sama dengan tebal shell


ts = 0,1875 in

8. Menentukan tinggi head tangki


Sin θ = D P
1000 x ts 6

Sin θ = 40,00 17,64


1000 x 0,1875 6
0,36579047
θ = arc sin (0,366)
θ = 21

Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 7,86 ft
= 2,40 m

Tinggi Tangki dengan Roof


= Tinggi Tangki + Tinggi Roof
= 18 ft + 7,86 ft
= 25,9 ft
= 7,88 m

137
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-03 (TP-03)
Fungsi Menyimpan H2SO4 98% umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Stainless Steel SA-167 Grade A
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1033,613 kg/jam
Volume Tangki 502,239 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 12,195 m
Tinggi 5,488 m
Tebal 0,1875 in
Tutup :
Diameter 12,195 m
Tinggi 2,396 m
Tebal 0,1875 in

138
C.4.Tangki Penyimpanan-04 (TP-04)

TP-04

C6H6

Kode : TP-04
Fungsi : Menyimpan C6H6 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit

1. Pemilihan Jenis Tangki


Tangki yang dipilih adalah vertikal dengan flat bottom dan atap
- Kondisi Operasi pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
- Sifat Bahan korosif dan toxic

2. Menentukan bahan konstruksi tangki


Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel tipe SA-283 grade C
- Memiliki allowable stress yang cukup besar
- Harga yang relatif murah dibanding stainless steel atau carbon steel
- Tahan terhadap korosi
- Kondisi penyimpanan pada suhu yang relatif mendekati suhu kamar

3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 15,076 kg/jam
= 33,237 lbm/jam
- Densitas C6H6
ρ = 0,885 kg/L
3
ρ = 885,0 kg/m
ρ = 55,249 lbm/ft3
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )

139
4. Volume Tangki
Volume Larutan (VL)
VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρC6H6
= 15,076 kg/jam x 720 jam
3
885,0 kg/m
3
= 12,27 m

Volume Tangki dengan Faktor Keamanan 20%


Vt = (100%+20% Overdesign) x VL
3
= 120% x 12,27 m
3
= 14,718 m

Jumlah tangki yang direncanakan 1 Unit

5. Diameter dan Tinggi Tangki


Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)

4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)

Dari dua persamaan di atas diperoleh :


4xV
H=
8
( 𝑥 𝐻)2 x π
3
Sehingga tinggi tangki dapat dihitung :

3 4xV 3 4 x 803,88 𝑚3
H= 8
= 8
= 1,38 m
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3

Diperoleh
H = 1,38 m = 4,53 ft
D = 3,683 m = 12,08 ft

Diambil ukuran standar dari Appendix E, Brownell & Young :


Diameter tangki (D) = 15 ft
= 4,57 m
Tinggi tangki (H) = 6 ft
= 1,83 m

140
6. Menentukan Tebal Tangki
Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE

d= 12 x D

Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)

ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)


P=
2 x 144 x F x E

Dari kedua persamaan diatas diperoleh :


ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E

3
ρ = 55,25 lb/ft
F = 12650 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 85%
c = 0,125 in

maka tebal minimum tangki,


ts = 0,126 in

Tebal standar untuk tangki dengan diameter 15 ft dan tinggi 6 ft


tstd = 0,1875 in

7. Menentukan Dimensi Roof


Jenis : Self supporting conical roof
Material : Carbon Steel tipe SA-283 grade C

Dimana :
h F = 12650 psi
q D = 15,00 ft
= 180 in

141
Tekanan Penyimpanan (P)
P = 1 atm
P = 14,7 psi

Faktor Keamanan 20% sehingga tekanan tangki menjadi :


P tangki = 1,2 x 14,7 psi
P tangki = 17,64 psi

Tebal head tangki sama dengan tebal shell


ts = 0,1875 in

8. Menentukan tinggi head tangki


Sin θ = D P
1000 x ts 6

Sin θ = 15,00 17,64


1000 x 0,1875 6
0,13717143
θ = arc sin (0,1372)
θ = 8

Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 1,04 ft
= 0,32 m

Tinggi Tangki dengan Roof


= Tinggi Tangki + Tinggi Roof
= 6 ft + 1,04 ft
= 7,0 ft
= 2,15 m

142
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Nama Tangki Penyimpanan-04 (TP-04)
Fungsi Menyimpan C6H6 40 % umpan untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Carbon Steel tipe SA-283 grade C
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 15,076 kg/jam
Volume Tangki 14,718 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 4,573 m
Tinggi 1,829 m
Tebal 0,1875 in
Tutup :
Diameter 4,573 m
Tinggi 0,317 m
Tebal 0,1875 in

C.5.Tangki Penyimpanan-05 (TP-05)

TP-05

CH2(COOC2H5)2

Kode : TP-05
Fungsi : Menyimpan produk CH2(COOC2H5)2
Bentuk : Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Jumlah : 1 Unit

1. Pemilihan Jenis Tangki


Tangki yang dipilih adalah vertikal dengan flat bottom dan atap
- Kondisi Operasi pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
- Sifat Bahan korosif dan toxic

143
2. Menentukan bahan konstruksi tangki
Bahan yang disimpan bersifat korosif sehingga digunakan bahan

3. Kondisi Operasi
- Tekanan = 1 atm
o
- Suhu = 30 C
- Laju Alir = 1507,613 kg/jam
= 3323,714 lbm/jam
- Lama Penyimpanan = 30 hari
= 720 jam
- Faktor Keamanan = 20% (Overdesign )

4. Volume Tangki
Komposisi Bahan

Laju Alir
Komponen (kg/jam) X berat ρ Kg/m3 ρ Campuran
CH2(COOC2H5)2 1492,537 0,99 1055,0 1044,450
C6 H6 15,076 0,01 885,000 8,850
Jumlah 1507,613 1 1053,300

Volume Larutan (VL)


VL = Laju Alir x Lama Penyimpanan
ρCampuran
= 1507,613 kg/jam x 720 jam
3
1053,3 kg/m
3
= 1030,55 m

Volume Tangki dengan Faktor Keamanan 20%


Vt = (100%+20% Overdesign) x VL
3
= 120% x 1030,55 m
3
= 1236,663 m

Jumlah tangki yang direncanakan 1 Unit

5. Diameter dan Tinggi Tangki


Untuk large tank berlaku (Brownell and Young, 1979) :
8
D= H
3 (persamaan 3.12)

144
4xV
H=
(𝐷2 x π ) (persamaan 3.1)

Dari dua persamaan di atas diperoleh :


4xV
H=
8
( 𝑥 𝐻)2 x π
3
Sehingga tinggi tangki dapat dihitung :

3 4xV 3 4 x 1236,663 𝑚3
H= = = 6,05 m
8 8
( )2 x π ( )2 x 3,14
3 3

Diperoleh
H = 6,05 m = 19,84 ft
D = 16,131 m = 52,91 ft

Diambil ukuran standar dari Appendix E, Brownell & Young :


Diameter tangki (D) = 60 ft
= 18,29 m
Tinggi tangki (H) = 24 ft
= 7,32 m

6. Menentukan Tebal Tangki


Tebal tangki dapat dihitung menggunakan persamaan :
PxD (Pers. 3.16, Brownell and Young)
ts = +c
2xFxE

d= 12 x D

Dimana :
ts = tebal shell (in)
F= tekanan yang diijinkan (lb/in2)
E= efisiensi pengelasan
D= diameter dalam tangki (in)
P= tekanan dalam tangki (lb/in2)
c= corrosion allowance (in)

ρ(H x D) (Pers. 3.17, Brownell and Young)


P=
2 x 144 x F x E

145
Dari kedua persamaan diatas diperoleh :
ρ(H − 1) D
ts = +c
2 x 144 x F x E

3
ρ = 65,76 lb/ft
F = 18750 psi (Brownell & Young, 1959)
E = 80%
c = 0,125 in

maka tebal minimum tangki,


ts = 0,146 in

Tebal standar untuk tangki dengan diameter 60 ft dan tinggi 24 ft


tstd = 0,25 in

7. Menentukan Dimensi Roof


Jenis : Self supporting conical roof
Material : Stainless steel S-167 Grade A

Dimana :
F = 18750 psi
h
D = 60,00 ft
q
= 720 in

Tekanan Penyimpanan (P)


P = 1 atm
P = 14,7 psi

Faktor Keamanan 20% sehingga tekanan tangki menjadi :


P tangki = 1,2 x 14,7 psi
P tangki = 17,64 psi

Tebal head tangki sama dengan tebal shell


ts = 0,25 in

8. Menentukan tinggi head tangki


Sin θ = D P
1000 x ts 6

146
Sin θ = 60,00 17,64
1000 x 0,25 6
0,41151428
θ = arc sin (0,412)
θ = 24

Tinggi roof
h = 1/2 x D tan θ
= 13,55 ft
= 4,13 m

Tinggi Tangki dengan Roof


= Tinggi Tangki + Tinggi Roof
= 24 ft + 13,55 ft
= 37,5 ft
= 11,44 m

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Nama Tangki Penyimpanan-05 (TP-05)
Fungsi Menyimpan produk CH2(COOC2H5)2
Bentuk Vertical Tank, Flat Bottom dan Conical Roof
Bahan Konstruksi Stainless Steel SA-167 Grade A
Jumlah 1 unit
Kondisi Operasi
Suhu 30oC
Tekanan 1 atm
Laju Alir Massa 1507,613 kg/jam
Volume Tangki 1236,663 m3
Ukuran
Silinder :
Diameter 18,293 m
Tinggi 7,317 m
Tebal 0,25 in
Tutup :
Diameter 18,293 m
Tinggi 4,129 m
Tebal 0,25 in

147
C.6.Mixer-01 (M-01)

M-01

Kode : M-01
Fungsi : Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O membantuk
larutan ClCH2COOH 50%
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit

1. Menentukan Volume Mixer

Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
ClCH2COOH 1085,294 0,500 1580,0 790,000
H2 O 1085,294 0,500 1000,0 500,000
Jumlah 2170,588 1.290,000

Laju alir Komponen Masuk Mixer (Fv)


Fv = Laju Alir Total
ρCampuran
= 2170,588 kg/jam
3
1290,0 kg/m
3
= 1,68 m /jam

Asumsi waktu tinggal (θ) = 15 menit


dalam jam = 0,25 jam

Volume Larutan dalam mixer (V)


= Fv x θ m3
= 1,68 jam x 0,25 jam
3
= 0,42 m

148
Volume Larutan dengan Faktor Keamanan 20%
Vmixer = 1,2 x V
= 1,2 x 0,42 m3
3
= 0,50 m
= 504,79 L

2. Menentukan Dimensi Mixer


Mixer yang digunakan adalah silinder tegak dengan tutup berbentuk
Torispherical Flanged and Dished head dengan pertimbangan
Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 - 20 psig
dan harganya cukup ekonomis (Brownell & Young, 1959: hal 88)

Berdasarkan persamaan 5.11. Brownell & Young, 1959


diperoleh :
3
V torispherical / V head (Vh) = 0,000049ID
-10 3
= 8,0296 x 10 ID
(diameter dalam in)

Vmixer = Vt + (2 x Vh)
Dimana,
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
Vmixer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
Vmixer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
Vmixer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
3
Vmixer = 1,1786 D

3 𝑉𝑚𝑖𝑥𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786

sehingga diperoleh Inside Diameter (ID)

ID = 0,754 m
ID = 2,47 ft
ID = 29,68 in

149
Karena digunakan perbandingan H : D pada shell 1 : 1,5 maka
Tinggi shell (Hs)
Hs = 1,5 x ID
Hs = 1,13 m
Hs = 3,71 ft
Hs = 44,52 in

3. Menentukan Tebal Dinding Mixer (ts)

ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Data yang diperlukan sebagai berikut

a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam mixer bersifat asam yang cukup korosif

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

b. Jari-Jari dalam Shell


ri = 1/2 x ID mixer
= 1/2 x 29,68 in
= 14,84 in = 0,38 m

c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi

Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson,1988)


Tekanan yang dipilih 10% diatasnya

150
Maka,
Pdesain = 1,1 x Poperasi
= 1,1 x 14,696 psi
= 16,166 psi

Sehingga Tebal Dinding Mixer (ts)


ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
lbf
16,166 in2 x 14,84 in
=
lbf lbf
18847,95 in2 x0,80−0,60x16,166 in2

= 0,141 in

Diambil tebal shell standar 3/16 in = 0,1875 in


(Brownell & Young)

4. Menentukan Inside Diameter Shell Sesungguhnya

OD = ID + 2tshell standar
= 29,68 in + (2 x 0,1875 in)
= 29,86 in
= 0,76 m

Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati :


OD = 30 in
= 0,76 m

Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 30 in - (2 x 0,1875 in)
= 29,625 in
= 0,75 m
= 2,47 ft

5. Menentukan Dimensi Head dan Bottom Mixer


Jenis head yang dipilih Torispherical Flanged and Dished Head
Bahan konstruksi yang digunakan Stainless Steel 316 AISI

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

151
Menghitung tebal head
th = 0,885 P.ri + C
f.E - 0,1 P
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Maka ketebalan Torisherical Head


0,885x16,166lbf2 x (29,625/2) in
th = in + 1/8 in
18847,95 lbf2x0,80−0,10x16,166lbf2
in in ⬚

th = 0,139 in

Dipilih tebal head (th) standar 3/16 in = 0,1875 in

Menentukan Tinggi Torispherical Head


OD

icr b A
OA

B
sf

ID t
r
a

Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)

152
OD = 30 in
r = 30 in
icr = 1,875 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)

Berdasarkan tebal head standar = 3/16 in = 0,1875 in


Straight flange (Sf) antara 1 1/2 - 2 1/4 in
(tabel 5.8, Brownell & Young)

Dipilih Sf= 2 in = 0,0508 m

a = ID Koreksi
2
= 14,81 in

AB = a - icr
= 14,81 in - 1,875 in
= 12,94 in

BC = r - icr
= 30 in - 1,875 in
= 28,125 in

AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= ( 28,125)2 − (12,94 𝑖𝑛)2
= 24,97 in

b = rc - AC
= 30 in - 24,97 in
= 5,03 in

maka tinggi head (OA)


OA = th standar + b + Sf
= 0,1875 in + 5,03 in + 2 in
= 7,21 in
= 0,18 m

Menentukan Tinggi Total Mixer (Tt)


Tt = Tinggi shell + (2 x tinggi head)
= 37,94 in + (2 x 7,15 in)
= 58,94 in
= 1,50 m
= 4,91 ft

153
6. Perancangan Pengaduk Mixer

Dipilih jenis flat blade turbine impellers


Pertimbangan :
- Memiliki range volume yang besar
- Dapat digunakan untuk kecepatan putaran yang cukup tinggi

wb
Keterangan :
Zr : Tinggi mixer
Zi : Jarak pengaduk ke dasar
Zl L Zr Zl : Tinggi larutan dalam mixer
wi D : Diameter mixer
Zi Di
Di : Diameter pengaduk
wi : Lebar Blade Impeller
Dt wb : Lebar baffle
L : Lebar pengaduk

- Jenis Pengaduk : Flat Blade Turbine


- Jumlah Blade :6
- Jumlah Baffle : 4 (terpisah 90o satu sama lainnya)
- wi/Di = 1/5
- Di/ID = 1/3
- zi/Di = 3/4
- Lebar Baffle (Wb) = 1/10 ID
- Lebar Pengaduk (L) = 1/4Di
(tabel 8,2 & fig 8.15 Rase, 1977)

D = 0,75 m = 2,47 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 0,75 m
Di = 0,25 m = 0,82 ft
wi = 1/5 x 0,75 m
wi = 0,15 m = 0,49 ft
zi = 3/4 x 0,75 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 0,75 m
Wb = 0,075 m = 0,25 ft
L = 1/4 x 0,75 m
L = 0,188 m = 0,62 ft

154
Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,129
0,56
= 2 Blade

7. Menentukan Kecepatan Pengaduk

Dipilih kecepatan putar pengaduk = 600 ft/menit

Kecepatan Putar Pengaduk


N = 600
π x Di
= 600
(22/7) x 0,82 ft
= 231,994 rpm
= 3,867 rps

Nstd = 320 rpm


= 5,333 rps

Viskositas Campuran Komponen Mixer-01 pada suhu 30oC


Feed
Komponen X μ (cP) X. μ(cP)
(kg/jam)
ClCH2COOH 1085,294 0,5 0,9500 0,475
H2 O 1085,294 0,5 0,7978 0,399
Jumlah 2170,588 0,874

Viskositas Campuran = 0,874 cP


= 0,0006 lb/ft.s
Menentukan Bilangan Reynolds
NRe = ρ x N x Di2
μ

3
ρ = ρ campuran larutan = 80,532 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran

155
lb
80,532 x 5,333 rps x (0,82 ft)2
NRe = ft3
lbs
0,0006 .s
ft
NRe = 495287,73

NRe > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)

8. Menghitung Daya Pengaduk

P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 1290,00 kg/m3 x (5,333 rps)3 x (0,25 m)5
2 3
= 1.068,57 kg/m /s
= 1.068,57 Watt
= 1,069 kWatt

Berdasarkan Tabel 3.1 Towler


tabel Approximate Efficiencies of Electric Motors
dipilih efisiensi sebesar 80%

Maka daya penggerak motor pengaduk yang diperlukan


P = 1,069 kWatt
80%
= 1,336 kWatt
= 1,791 Hp

Dipilih motor pengaduk standar = 2 Hp

156
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama Mixer 01 (M-01)
Fungsi Melarutkan ClCH2COOH padat dengan H2O
membentuk larutan ClCH2COOH 50%
Jenis Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit

Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 15 Menit
Ukuran
Volume 0,505 m3
Diameter Tangki 0,752 m
Tinggi Tangki 1,497 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah pengaduk 1 buah
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 2 blade
Diameter Pengaduk 0,251 m
Lebar Baffle 0,075 m
Kecepatan Pengaduk 320,00 rpm
Power 2 Hp

C.7.Mixer-02 (M-02)

M-01

Kode : M-02
Fungsi : Melarutkan NaCN padat dengan H2O
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit

157
1. Menentukan Volume Mixer

Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
NaCN 562,745 0,324 1420,0 460,540
H2 O 1172,386 0,676 1000,0 675,676
Jumlah 1735,131 1136,216

Laju alir Komponen Masuk Mixer (Fv)


Fv = Laju Alir Total
ρCampuran
= 1735,131 kg/jam
3
1136,2 kg/m
3
= 1,53 m /jam

Asumsi waktu tinggal (θ) = 15 menit


dalam jam = 0,25 jam

Volume Larutan dalam mixer (V)


= Fv x θ
m3
= 1,53 x 0,25 jam
jam3
= 0,38 m
= 381,78 L

Volume Larutan dengan Faktor Keamanan 20%


Vmixer = 1,2 x V
= 1,2 x 0,42 m3
3
= 0,46 m
= 458,13 L

2. Menentukan Dimensi Mixer


Mixer yang digunakan adalah silinder tegak dengan tutup berbentuk
Torispherical Flanged and Dished head dengan pertimbangan
Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 - 20 psig
dan harganya cukup ekonomis (Brownell & Young, 1959: hal 88)

Berdasarkan persamaan 5.11. Brownell & Young, 1959


diperoleh
3
V torispherical / V head (Vh) = 0,000049ID
-10 3
= 8,0296 x 10 ID
(diameter dalam in)

158
Vmixer = Vt + (2 x Vh)
Dimana,
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
Vmixer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
Vmixer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
Vmixer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
Vmixer 1,17857143 D3 + 1,61E-09 D3
3
Vmixer = 1,1786 D

Maka, 3 𝑉𝑚𝑖𝑥𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786

sehingga diperoleh Inside Diameter (ID)

ID = 0,730 m
ID = 2,39 ft
ID = 28,73 in

Karena digunakan perbandingan H : D pada shell 1 : 1,5 maka


Tinggi shell (Hs)
Hs = 1,5 x ID
Hs = 1,09 m
Hs = 3,59 ft
Hs = 43,10 in

3. Menentukan Tebal Dinding Mixer (ts)

ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)

159
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Data yang diperlukan sebagai berikut

a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam mixer bersifat asam yang cukup korosif

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

b. Jari-Jari dalam Shell


ri = 1/2 x ID mixer
= 1/2 x 28,73 in
= 14,37 in = 0,36 m

c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi

Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson,1988)


Tekanan yang dipilih 10% diatasnya
Maka,
Pdesain = 1,1 x Poperasi
= 1,1 x 14,696 psi
= 16,166 psi

Sehingga Tebal Dinding Mixer (ts)


ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
lbf
16,166 2 x 14,37 in
= in
lbf lbf
18847,95 in2 x0,80−0,60x16,166 in2

= 0,140 in

Diambil tebal shell standar 3/16 in = 0,1875 in


(Brownell & Young)

160
4. Menentukan Inside Diameter Shell Sesungguhnya

OD = ID + 2 tshell standar
= 28,73 in + (2 x 0,1875 in)
= 28,92 in
= 0,73 m

Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 30 in
= 0,76 m

Koreksi ID
ID = OD standar - 2 tshell standar
= 30 in - (2 x 0,1875 in)
= 29,625 in
= 0,75 m

5. Menentukan Dimensi Head dan Bottom Mixer


Jenis head yang dipilih Torispherical Flanged and Dished Head
Bahan konstruksi yang digunakan Stainless Steel 316 AISI

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

Menghitung tebal head


th = 0,885 P.ri + C
f.E - 0,1 P
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Maka ketebalan Torisherical Head


0,885x16,166lbf2 x (29,625/2) in
th = in + 1/8 in
18847,95 lbf2x0,80−0,10x16,166lbf2
in in

th = 0,139 in

161
Dipilih tebal head (th) standar 3/16 in = 0,1875 in

Menentukan Tinggi Torispherical Head


OD

icr b A
OA

B
sf

ID t
r
a

Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)

OD std = 30 in
r = 30 in
icr = 1,875 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)

Berdasarkan tebal head standar = 3/16 in = 0,1875 in


Straight flange (Sf) antara 1 1/2 - 2 1/4 in (tabel 5.8, Brownell & Young)

Dipilih Sf= 2 in = 0,0508 m

a = ID Koreksi
2
= 14,81 in

AB = a - icr
= 14,81 in - 1,875 in
= 12,94 in

162
BC = r - icr
= 30 in - 1,875 in
= 28,125 in

AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= ( 28,125)2 − (12,94 𝑖𝑛)2
= 24,97 in

b = rc - AC
= 30 in - 24,97 in
= 5,03 in

maka tinggi head (OA)


OA = th standar + b + Sf
= 0,1875 in + 5,03 in + 2 in
= 7,21 in
= 0,18 m

Menentukan Tinggi Total Mixer (Tt)


Tt = Tinggi shell + (2 x tinggi head)
= 22,91 in + (2 x 4,96 in)
= 57,53 in
= 1,46 m
= 4,79 ft

Menentukan Tinggi Larutan dalam Mixer


A = (π/4) x IDkoreksi2
= (π/4) x 0,752
2
= 0,445 m

Diameter dalam mixer = 29,63 in


Volume head bawah (VH) untuk Torispherical head
VH = 0,000049D3
= 0,000049 x (29,63 in)3
3
= 1,27 in
3
= 0,000021 m

3
Volume larutan = 0,38 m

163
Volume larutan pada shell (VL)
VL = Volume larutan - VH
= 0,38176 - 0,000021
3
= 0,382 m

Tinggi larutan dalam shell (HLs)


HLs = VL
A
3
= 0,382 m
2
0,445 m
= 0,858 m

Tinggi larutan dalam shell dan head bawah (HL)


= HLs + OA
= 1,087 m + 0,18 m
= 1,041 m
= 3,417 ft

6. Perancangan Pengaduk Mixer

Dipilih jenis flat blade turbine impellers


Pertimbangan :
- Memiliki range volume yang besar
- Dapat digunakan untuk kecepatan putaran yang cukup tinggi
wb
Keterangan :
Zr : Tinggi mixer
Zi : Jarak pengaduk ke dasar
Zl L Zr Zl : Tinggi larutan dalam mixer
wi Dt : Diameter mixer
Zi Di
Di : Diameter pengaduk
wi : Lebar Blade Impeller
Dt wb : Lebar baffle
L : Lebar pengaduk

- Jenis Pengaduk : Flat Blade Turbine


- Jumlah Blade :6
- Jumlah Baffle : 4 (terpisah 90o satu sama lainnya)
- wi/Di = 1/5
- Di/ID = 1/3
- zi/Di = 3/4
- Lebar Baffle (Wb) = 1/10 ID
- Lebar Pengaduk (L) = 1/4Di (tabel 8,2 & fig 8.15 Rase, 1977)

164
ID = 0,75 m = 2,47 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 0,75 m
Di = 0,25 m = 0,82 ft
wi = 1/5 x 0,75 m
wi = 0,15 m = 0,49 ft
zi = 3/4 x 0,75 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 0,75 m
Wb = 0,075 m = 0,25 ft
L = 1/4 x 0,75 m
L = 0,188 m = 0,62 ft

Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,041
0,56
= 2 Blade

7. Menentukan Kecepatan Pengaduk

Berdasarkan Rase, H.F (1997), kecepatan putaran untuk pengaduk


tipe Flat Blade Turbin Impeller dengan 6 blade berkisar antara
500 - 700 ft/menit. Untuk Turbin Impeller memberikan agitasi
yang baik pada 600 ft/menit

Dipilih kecepatan putar pengaduk = 600 ft/menit

Kecepatan Putar Pengaduk


N = 600
π x Di
= 600
(22/7) x 0,82 ft
= 231,994 rpm
= 3,867 rps

Nstd = 320 rpm


= 5,333 rps

165
Viskositas Campuran Komponen Mixer-01 pada suhu 30oC
Feed
Komponen X μ (cP) X. μ(cP)
(kg/jam)
NaCN 562,745 0,3 0,9500 0,308
H2 O 1172,386 0,7 0,7978 0,539
Jumlah 1735,131 0,847

Viskositas Campuran = 0,847 cP


= 0,0006 lb/ft.s
Menentukan Bilangan Reynolds
NRe = ρ x N x Di2
μ

3
ρ = ρ campuran larutan = 70,932 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran
lb
NRe = 70,932 ft3 x 5,333 rps x (0,75 ft)2
lbs
0,0006 ft .s
NRe = 450011,92

NRe > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)

8. Menghitung Daya Pengaduk

P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 1136,216 kg/m3 x (5,333 rps)3 x (0,25 m)5
= 941,180 kg/m2/s3
= 941,180 Watt
= 0,941 kWatt

Berdasarkan Tabel 3.1 Towler


tabel Approximate Efficiencies of Electric Motors
dipilih efisiensi sebesar 80%

Maka daya penggerak motor pengaduk yang diperlukan


P = 0,941 kWatt
80%

166
= 1,176 kWatt
= 1,578 Hp

Dipilih motor pengaduk standar = 2 Hp

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama Mixer 02 (M-02)
Fungsi Melarutkan NaCN padat dengan H2O
Jenis Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit

Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 15 Menit
Ukuran
Volume 0,458 m3
Diameter Tangki 0,752 m
Tinggi Tangki 1,461 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah Pengaduk 1 buah
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 6 blade
Diameter Pengaduk 0,251 m
Lebar Baffle 0,075 m
Kecepatan Pengaduk 320,00 rpm
Power 2 Hp

167
C.9. Reaktor Penggaraman (R-100)

Fungsi : Mengkonversi asam monokhlor asetat dan NaOH menjadi natrium


khloro asetat (ClCH2COONa) Tahap Pembentukan Garam
Gambar :

Diketahui :

Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm

Komponen Kg/m3 µ, cp BM
ClCH2COOH 1580 0,95 94,5
NaOH 2130 10 40
H2O 1000 1 18
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5

Umpan Keluar Fraksi


Komponen ρ (kg/m3) µ, cp
M (kg/jam) n (kmol/jam) Berat
ClCH2COOH 1496,62 15,84 0,09 142,49 0,09
NaOH 633,49 15,84 0,04 81,31 0,38
H2O 9620,39 534,47 0,58 579,71 0,58
ClCH2COONa 4844,73 41,59 0,29 334,56 0,28
Total 16595,23 607,73 1,00 995,57 1,24

ρ campuran = 995,57 Kg/m3


= 62,151 lb/ft3

168
Desain Reaktor

1. Menghitung Volume Reaktor

Vr =

= 16595,233 x 1
995,574
= 16,6690 m3

Faktor keamanan 20% (Peter, hal. 35), sehingga :


Vr = 0,2 x 16,6690 + 16,6690 m3
= 20,0028 m3

2. Menentukan dimensi reaktor


V = π/4 .(D)2.Ht

Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)

VR = π/4

Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 80,011 x 1
3,143 3
= 8,486 m
DR = 2,040 m
= 6,69 ft

Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 6,119 m
= 20,071 ft

3. Menentukan Tebal Dinding Reaktor

ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)

169
Bahan reaktor yang digunakan adalah Low alloy steel SA 202 A
Dimana :

# Tekanan operasi (P) = 1 atm = 14,696 psi


o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

Jadi :

ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in

4. Menghitung Tebal Head dan Bottom


th =
+ C
# Tekanan operasi (P) = 1,0 atm = 14,7 psi
o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343,0 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18

Dari Tabel 5.7 (Brownell, hal. 91) didapat :


r = rc = 132
icr = ri = 8,375

170
w = 0,25 (3 + rc/ri) x 1/2
= 0,25 + 3 + 132 x 0,5
( )
8,375
= 1,0829

Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in

Dipilih tebal head standar 1/2 in


Untuk tebal plat bottom sama dengan tebal shell yaitu 1 in

5. Menghitung Tinggi Head dan Bottom

Tinggi head = OA = th + b +sf


th = tebal head = 1/2 in

b = rc -

a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in

AB = ID/2 – icr

171
= 8 - 8,375
= 0,167 in

BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in

Untuk tebal head 1/2, sf antara 1.5 – 3.5 dipilih sf = 2


Tinggi head = 1/2 + 8,3751 + 2
= 11 in
= 1 ft
= 1 ft = 0,2762 m
HR = 6,119 m

Tinggi reaktor = tinggi shell + (2 x tinggi head dan bottom)


= 6,119 + (2 x 0,2762)
= 6,672 m

6. Perancangan Pengaduk

Pengadukan dimaksudkan agar campuran antara reaktan dapat tercampur secara


sempurna dan suhu dalam reaktor dapat homogen. Sehingga kontak langsung
masing-masing bahan dapat lebih baik, sehingga reaksi dapat berjalan baik.

a. Perhitungan diameter impeller, Di


Ratio diameter impeller dengan diameter reaktor = 1 : 3
Di = DR
3
= 2,040 m
3
= 0,680 m
= 2,2301 ft

b. Perhitungan tinggi blade pengaduk, Tb


Tb = 0,2 x Di
= 0,136 m

c. Perhitungan lebar blade pengaduk,Wb


Wb = 0,25 x Di
= 0,170 m

172
d. Perhitungan lebar baffle, W
W = 0,17 x Di
= 0,116 m

e. Perhitungan tinggi cairan dalam shell, HL


HL = 4 VR
πD2
= 5,099 m

f. Perhitungan tinggi cairan total dalam tangki, ZL


ZL = HL + r
= 5,099 + 0,209
= 5,308 m

g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9

Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,680 m
= 2,6516 m

NT = ZL
ZI
= 5,308
2,6516
= 2,002
= 2 Pengaduk

h. Jarak pengaduk pertama dengan dasar tangki, Li


Zi / DI = 0,75 - 1,3
Zi min = 0,75 x Di
= 1 x 0,680
= 0,510 m

Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,680
= 0,884 m

Jarak antar pengaduk, L


L = 1/3 x ZL
= ⅓ x 5,308
= 1,7694 m

173
i. Kecepatan rotasi pengaduk
WELH π.Di.N
=
2Di 600

Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height = tinggi cairan x sg
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran

WELH = tinggi campuran x ρ Campuran


ρ H 2O
= 5,099 x 995,6
1000
= 5,077 m
= 15,230 ft

Sehingga perhitungan menjadi :


N = 600 x WELH

π x Di 2Di

= 600,00 x 15,23 0,5


( )
2,13 1,36
= 940,56 rpm
= 15,676 rps

j. Tenaga pengaduk

Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 0,462 x 940,56 x 62,151
1,239
= 21814,073

Dari gbr. 9 – 13 Mc Cabe, Np = 8


2
gc = 32,2 ft/det

P = ρ x N3 x Di5 x Np
gc
= 62,151 x 3852,20 x 0,145 x 8
32,2
= 8642,2 J/s
= 8,6422 kW
= 11,589 hp

174
7. Menghitung Dimensi Jaket
Pemanas reaktor dimaksudkan untuk menurunkan dan mempertahankan suhu menjadi
70 °C, sebagai pemanas digunakan air pendingin. Direncanakan waktu kontak 5
Air yang dibutuhkan = 30019 kg/jam
Volume air dalam reaktor = 30019 x 2,2046 lb x 1 ft3
kg 62,43 lb
= 1060,1 ft3/jam
= 1060,1 x 1 jam x 5 menit
60 menit
3
= 88,3 ft

3
Volume reaktor = 20,0028 m
= 20,0028 x 1 ft3
0,02837 m3
= 705,0689 ft3

Direncanakan tebal jaket merata, maka :


Dimana :
Dj = Diameter jaket
Hj = Tinggi jaket = 6,672 m
= 20,071 ft

Sehingga :
705,07 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
793,41 = 3,14
Dj² x x 20,071 + 0,000049 Dj²
4
793,41 = 16 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 50

175
Dj = 7,10 ft
= 2,13 m

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama alat : Reaktor Penggaraman
Kode : R-100
Fungsi : Mengkonversi asam monokhlor asetat dan NaOH
menjadi natrium khloro asetat (ClCH2COONa)
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2
Bahan konstruksi : Stainles Steel SA 304 Grade A

Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 20,00 m3
Diameter Reaktor : 2,040 m
Tinggi Reaktor : 6,672 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 2,129 m
Tinggi Jaket : 6,672 m

Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,680 m
Lebar baffle : 0,116 m
Kecepatan pengaduk : 940,56 rpm
Power : 11,589 hp

176
C.10. Reaktor Sianifikasi (R-200)

Fungsi : Mereaksikan ClCH2COONa dengan NaCN menjadi


CNCH2COONa Tahap Sianifikasi
Gambar :

Diketahui

Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm

Komponen Kg/m3 µ, cp BM
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5
NaCN 1420 10 49
H2O 1000 1 18
ClCH2COOH 1580 0,95 94,5
NaOH 2130 10 40
CNCH2COONa 1320 0,8268 107
NaCl 2165 10 58,5

177
Umpan Keluar Fraksi
Komponen ρ (kg/m3) µ, cp
M (kg/jam) n (kmol/jam) Berat
ClCH2COONa 100,34682 0,86 0,02 22,75 0,02
NaCN 54,86812 1,12 0,01 15,42 0,11
H2O 3148,8268 174,93 0,62 623,01 0,62
ClCH2COOH 24,42 0,26 0,00 7,63 0,00
NaOH 10,34 0,26 0,00 4,36 0,02
CNCH2COONa 1109,04 10,36 0,22 289,65 0,18
NaCl 606,34 10,36 0,12 259,73 1,20
Total 5054,18 198,16 1,00 1222,55 2,16

ρ campuran = 1222,6 Kg/m3


= 76,321 lb/ft3

Desain Reaktor

1. Menghitung Volume Reaktor

Vr =

= 5054,178 x 1
1222,553
= 4,1341 m3

Faktor keamanan 20% (Peter, hal. 35), sehingga :


Vr = 0,2 x 4,1341 + 4,1341 m3
= 4,9609 m3

2. Menentukan dimensi reaktor


V = π/4 .(D)2.Ht

Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)

VR = π/4
Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 19,844 x 1
3,143 3

178
= 2,105 m
DR = 1,282 m
= 4,20 ft

Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 3,845 m
= 12,610 ft

3. Menentukan Tebal Dinding Reaktor

ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)

Bahan reaktor yang digunakan adalah Low alloy steel SA 202 A


Dimana :

# Tekanan operasi (P) = 1 atm = 14,696 psi


o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

Jadi :

ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in

4. Menghitung Tebal Head dan Bottom


th =
+ C
# Tekanan operasi (P) =
1,0 atm = 14,7 psi
o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343,0 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85

179
# Faktor korosi (C) = 0,125 in

# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18

Dari Tabel 5.7 (Brownell, hal. 91) didapat :


r = rc = 132
icr = ri = 8,375

w = 0,25 (3 + rc/ri) x 1/2


= 0,25 + 3 + 132 x 0,5
( )
8,375
= 1,0829

Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in

Dipilih tebal head standar 1/2 in


Untuk tebal plat bottom sama dengan tebal shell yaitu 1 in

5. Menghitung Tinggi Head dan Bottom

180
Tinggi head = OA = th + b +sf
th = tebal head = 1/2 in

b = rc -

a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in

AB = ID/2 – icr
= 8 - 8,375
= 0,167 in

BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in

Untuk tebal head 1/2, sf antara 1.5 – 3.5 dipilih sf = 2


Tinggi head = 1/2 + 8,3751 + 2
= 11 in
= 1 ft
Jadi tinggi head dan bottom
= 1 ft = 0,2762 m
HR = 3,845 m

Tinggi reaktor = tinggi shell + (2 x tinggi head dan bottom)


= 3,845 + (2 x 0,2762)
= 4,397 m

6. Perancangan Pengaduk

Pengadukan dimaksudkan agar campuran antara reaktan dapat tercampur secara


sempurna dan suhu dalam reaktor dapat homogen. Sehingga kontak langsung
masing-masing bahan dapat lebih baik, sehingga reaksi dapat berjalan baik.

a. Perhitungan diameter impeller, Di


Ratio diameter impeller dengan diameter reaktor = 1 : 3
Di = DR
3
= 1,282 m
3

181
= 0,427 m
= 1,4011 ft

b. Perhitungan tinggi blade pengaduk, Tb


Tb = 0,2 x Di
= 0,085 m

c. Perhitungan lebar blade pengaduk,Wb


Wb = 0,25 x Di
= 0,107 m

d. Perhitungan lebar baffle, W


W = 0,17 x Di
= 0,073 m

e. Perhitungan tinggi cairan dalam shell, HL


HL = 4 VR
πD2
= 3,204 m

f. Perhitungan tinggi cairan total dalam tangki, ZL


ZL = HL + r
= 3,204 + 0,209
= 3,413 m

g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9

Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,427 m
= 1,666 m

NT = ZL
ZI
= 3,413
1,666
= 2,049
= 2 Pengaduk

h. Jarak pengaduk pertama dengan dasar tangki, Li


Zi / DI = 0,75 - 1,3
Zi min = 0,75 x Di
= 1 x 0,427

182
= 0,320 m

Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,427
= 0,555 m
Jarak antar pengaduk, L
L = 1/3 x ZL
= ⅓ x 3,413
= 1,1376 m

i. Kecepatan rotasi pengaduk


WELH π.Di.N
=
2Di 600

Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran

WELH = tinggi campuran x ρ Campuran


ρ H 2O
= 3,204 x 1222,6
1000
= 3,917 m
= 11,750 ft

Sehingga perhitungan menjadi :


N = 600 x WELH

π x Di 2Di

= 600,00 x 11,75 0,5


( )
1,34 0,85
= 1658,9 rpm
= 27,649 rps

j. Tenaga pengaduk

Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 1,963 x 1658,9 x 76,321
2,157
= 115254,734

183
Dari gbr. 9 – 13 Mc Cabe, Np = 8
2
gc = 32,2 ft/det
3 5
P = ρ x N x Di x Np
gc
= 76,3 x 21136,18 x 0,014 x 8
32,2
= 5700,7 J/s
= 5,7007 kW
= 7,6446 hp

7. Menghitung Dimensi Jaket


Pemanas reaktor dimaksudkan untuk menurunkan dan mempertahankan suhu menjadi
70 °C, sebagai pemanas digunakan air pendingin. Direncanakan waktu kontak 5
Air yang dibutuhkan = 30019 kg/jam
Volume air dalam reaktor = 30019 x 2,2046 lb x 1 ft3
kg 62,43 lb
= 1060,1 ft3/jam
= 1060,1 x 1 jam x 5 menit
60 menit
3
= 88,3 ft

3
Volume reaktor = 4,9609 m
= 4,9609 x 1 ft3
0,02837 m3
= 174,8658 ft3

Direncanakan tebal jaket merata, maka :

184
Dimana :
Dj = Diameter jaket
Hj = Tinggi jaket = 4,397 m
= 12,610 ft
Sehingga :
174,87 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
263,20 = 3,14
Dj² x x 12,610 + 0,000049 Dj²
4
263,20 = 10 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 27
Dj = 5,16 ft
= 1,55 m

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama alat : Reaktor Sianifikasi
Kode : R-200
Fungsi : Mereaksikan ClCH2COONa dengan NaCN menjadi
CNCH2COONa Tahap Sianifikasi
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2
Bahan konstruksi : Stainles Steel SA 304 Grade A

Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 4,96 m3
Diameter Reaktor : 1,282 m
Tinggi Reaktor : 4,397 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 1,547 m
Tinggi Jaket : 4,397 m

Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,427 m
Lebar baffle : 0,073 m
Kecepatan pengaduk : 1658,9 rpm
Power : 7,645 hp

185
C.11. Reaktor Esterifikasi (R-300)

Fungsi : Mereaksikan CNCH2COONa dengan C2H5OH dan H2SO4


membentuk CH2(COOC2H5)2. Tahap esterifikasi
Gambar :

Diketahui

Temperatur : 70⁰C
Tekanan : 1 atm

Komponen Kg/m3 µ, cp BM
CNCH2COONa 1320 0,8268 107
C2H5OH 789 0,47 46
H2SO4 1794 6,5 98
NaCl 2165 10 58,5
ClCH2COONa 1146 0,95 116,5
NaCN 142 10 49
ClCH2COOH 158 0,95 94,5
H2O 1000 1 18
CH2(COOC2H5)21055 1,2 160
Na2SO4 268 1,1 142
(NH4)2SO4 1769 1,3 132

186
Umpan Keluar Fraksi
Komponen ρ (kg/m3) µ, cp
M (kg/jam) n (kmol/jam) Berat
CNCH2COONa 161,59402 1,51 0,02 29,63 0,02
C2H5OH 198,37332 4,31 0,03 21,74 0,01
H2SO4 86,10006 0,88 0,01 21,45 0,08
NaCl 634,05709 10,84 0,09 190,66 0,88
ClCH2COONa 45,156068 0,39 0,01 7,19 0,01
NaCN 31,654843 0,65 0,00 0,62 0,04
ClCH2COOH 24,41925 0,26 0,00 0,54 0,00
H2O 3229,76 179,43 0,45 448,58 0,45
CH2(COOC2H5)2 1492,54 9,33 0,21 218,70 0,25
Na2SO4 680,66 4,79 0,09 25,34 0,10
(NH4)2SO4 615,67 4,66 0,09 151,27 0,11
Total 7199,98 217,05 1,00 1115,70 1,96

ρ campuran = 1115,7 Kg/m3


= 69,65 lb/ft3

Desain Reaktor

1. Menghitung Volume Reaktor

Vr =

= 7199,981 x 1
1115,704
= 6,4533 m3

Faktor keamanan 20% (Peter, hal. 35), sehingga :


Vr = 0,2 x 6,4533 + 6,4533 m3
= 7,7440 m3

2. Menentukan dimensi reaktor


V = π/4 .(D)2.Ht

Dipilih perbandingan Ht/D = 3 standar, agar waktu kontak lebih lama sehingga
reaksi dapat berjalan dengan baik dan pengaturan fluida lebih mudah diatur.
(Brownell & Young)

187
VR = π/4
Diameter reaktor, DR
DR3= 4 x VR x 1
π 3
= 30,976 x 1
3,143 3
= 3,285 m
DR = 1,487 m
= 4,88 ft

Tinggi Reaktor, HR
HR = 3 DR
= 4,460 m
= 14,628 ft

3. Menentukan Tebal Dinding Reaktor

ts = P x ri + C (pers. 13.2,Brownell)
f x E - (0,6 x P)

Bahan reaktor yang digunakan adalah Low alloy steel SA 202 A


Dimana :

# Tekanan operasi (P) = 1 atm = 14,696 psi


o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in
# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

Jadi :

ts = 14,696 x 87,688
+ 0,125
18750 x 0,85 - 0,600 x 14,696
= 1288,7
+ 0,125
15929
= 0,2059 in
= 0,523 cm
Dipilih tebal standar 1 in

188
4. Menghitung Tebal Head dan Bottom
th =
+ C
# Tekanan operasi (P) = 1,0 atm = 14,7 psi
o
# Temperatur operasi (T) = 70,0 C = 343,0 K
# Allowable sterss (f) = 18750 psi
# Effisiensi pengelasan (E) = 0,85
# Faktor korosi (C) = 0,125 in

# Jari-jari dalam (ri) = x 12 = 88 in

# ID = 1,368 x 12 = 16,416 in
# OD = ID + (2 x ts)
= 16 + 2
= 18

Dari Tabel 5.7 (Brownell, hal. 91) didapat :


r = rc = 132
icr = ri = 8,375

w = 0,25 (3 + rc/ri) x 1/2


= 0,25 + 3 + 132 x 0,5
( )
8,375
= 1,0829

Jadi
th = 14,696 x 87,688 x 1,0829
+ 0,125
31875 - 2,9392
= 1395,5
+ 0,125
31872
= 0,169 in

Dipilih tebal head standar 1/2 in


Untuk tebal plat bottom sama dengan tebal shell yaitu 1 in

189
5. Menghitung Tinggi Head dan Bottom

Tinggi head = OA = th + b +sf


th = tebal head = 1/2 in

b = rc -

a = ID = 16,416 in
2 2
= 8,208 in

AB = ID/2 – icr
= 8 - 8,375
= 0,167 in

BC = rc – icr
= 132 - 8,375
= 123,63 in
Maka :
b = 8,375 in

Untuk tebal head 1/2, sf antara 1.5 – 3.5 dipilih sf = 2


Tinggi head = 1/2 + 8,3751 + 2
= 11 in
= 1 ft
Jadi tinggi head
= dan1bottom
ft = 0,2762 m
HR = 4,460 m

Tinggi reaktor = tinggi shell + (2 x tinggi head dan bottom)


= 4,460 + (2 x 0,2762)
= 5,012 m

190
6. Perancangan Pengaduk

Pengadukan dimaksudkan agar campuran antara reaktan dapat tercampur secara


sempurna dan suhu dalam reaktor dapat homogen. Sehingga kontak langsung
masing-masing bahan dapat lebih baik, sehingga reaksi dapat berjalan baik.

a. Perhitungan diameter impeller, Di


Ratio diameter impeller dengan diameter reaktor = 1 : 3
Di = DR
3
= 1,487 m
3
= 0,496 m
= 1,6253 ft

b. Perhitungan tinggi blade pengaduk, Tb


Tb = 0,2 x Di
= 0,099 m

c. Perhitungan lebar blade pengaduk,Wb


Wb = 0,25 x Di
= 0,124 m

d. Perhitungan lebar baffle, W


W = 0,17 x Di
= 0,084 m

e. Perhitungan tinggi cairan dalam shell, HL


HL = 4 VR
πD2
= 3,716 m

f. Perhitungan tinggi cairan total dalam tangki, ZL


ZL = HL + r
= 3,716 + 0,209
= 3,925 m

g. Banyaknya pengaduk, NT
NT = ZL / Zi ZL / Zi = 2,7 – 3,9
Zi max = 3,9 x Di
= 4 x 0,496 m
= 1,9326 m

191
NT = ZL
ZI
= 3,925
1,9326
= 2,031
= 2 Pengaduk

h. Jarak pengaduk pertama dengan dasar tangki, Li


Zi / DI = 0,75 - 1,3
Zi min = 0,75 x Di
= 1 x 0,496
= 0,372 m

Zi max = 1,3 x Di
= 1,3 x 0,496
= 0,644 m
Jarak antar pengaduk, L
L = 1/3 x ZL
= ⅓ x 3,925
= 1,3085 m

i. Kecepatan rotasi pengaduk


WELH π.Di.N
=
2Di 600

Dimana :
WELH = Water Equivalen Liquid Height
Di = diameter impeller
N = Keccepatan putaran

WELH = tinggi campuran x ρ Campuran


ρ H 2O
= 3,716 x 1115,7
1000
= 4,146 m
= 12,439 ft

Sehingga perhitungan menjadi :


N = 600 x WELH

π x Di 2Di

= 600,00 x 12,44 0,5


( )
1,56 0,99

192
= 1366,2 rpm
= 22,769 rps

j. Tenaga pengaduk

Nre = Di2 x N x ρ
μ
Nre = 2,642 x 1366,2 x 69,65
1,956
= 128545,002

Dari gbr. 9 – 13 Mc Cabe, Np = 8


2
gc = 32,2 ft/det
3 5
P = ρ x N x Di x Np
gc
= 69,7 x 11804,54 x 0,030 x 8
32,2
= 6103,3 J/s
= 6,1033 kW
= 8,1845 hp

7. Menghitung Dimensi Jaket


Pemanas reaktor dimaksudkan untuk menurunkan dan mempertahankan suhu menjadi
70 °C, sebagai pemanas digunakan air pendingin. Direncanakan waktu kontak 5
Air yang dibutuhkan = 30019 kg/jam
Volume air dalam reaktor = 30019 x 2,2046 lb x 1 ft3
kg 62,43 lb
= 1060,1 ft3/jam
= 1060,1 x 1 jam x 5 menit
60 menit
3
= 88,3 ft

3
Volume reaktor = 7,7440 m
= 7,7440 x 1 ft3
0,02837 m3
= 272,9634 ft3

193
Direncanakan tebal jaket merata, maka :
Dimana :
Dj = Diameter jaket
Hj = Tinggi jaket = 5,012 m
= 14,628 ft
Sehingga :
272,96 + 88,34 = π x 0,000049 Dj²
4
361,30 = 3,14
Dj² x x 14,628 + 0,000049 Dj²
4
361,30 = 11 Dj² + 0,000049 Dj²
Dj² = 31
Dj = 5,61 ft
= 1,68 m

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama alat : Reaktor Esterifikasi
Kode : R-300
Fungsi : Mereaksikan CNCH2COONa dengan C2H5OH dan
H2SO4 membentuk CH2(COOC2H5)2. Tahap
esterifikasi
Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2
Bahan konstruksi : Stainles Steel SA 304 Grade A

Kondisi Operasi
Suhu : 70 C
Tekanan : 1 atm
Volume reaktor : 7,74 m3
Diameter Reaktor : 1,487 m
Tinggi Reaktor : 5,012 m
Tebal dinding reaktor : 1 in
Tebal head : 0,5 in
Diameter Jaket : 1,683 m
Tinggi Jaket : 5,012 m
Dimensi pengaduk
Jenis pengaduk : Turbin dengan 2 blade
Diameter pengaduk : 0,496 m
Lebar baffle : 0,084 m
Kecepatan pengaduk : 1366,2 rpm
Power : 8,184 hp

194
C.12. Netralizer (N)

Kode :N
Fungsi : Mereaksikan larutan campuran dari M-03 dengan NaOH
Jenis : Silinder tegak berpengaduk
Jumlah : 1 Unit

1. Menentukan Volume Netralizer

Feed
Komponen X ρ, kg/m3 ρCampuran
(kg/jam)
CH2(COOC2H5)2 1507,4596 0,169 1055,0 178,73
Na2SO4 680,6598 0,076 2680,0 205,01
(NH4)2SO4 615,6716 0,069 1769,0 122,40
CNCH2COONa 161,5940 0,018 1320,0 23,97
C2H5OH 213,2957 0,024 789,0 18,91
H2SO4 86,1001 0,010 1794,0 17,36
NaCl 634,0571 0,071 2165,0 154,27
ClCH2COONa 45,1561 0,005 1146,0 5,82
NaCN 31,6548 0,004 1420,0 5,05
ClCH2COOH 24,4193 0,003 1580,0 4,34
H2 O 3335,1860 0,375 1000,0 374,82
C6H6 1492,5370 0,168 885,0 148,45
NaOH 70,2860 0,008 885,0 6,99
Jumlah 8898,077 1,000 1266,12

Laju alir Komponen Masuk Netralizer (Fv)


Fv = Laju Alir Total
ρCampuran
= 8898,077 kg/jam
3
1266,1 kg/m
3
= 7,03 m /jam

Asumsi waktu tinggal (θ) = 25 menit


dalam jam = 0,42 jam

195
Volume Larutan dalam Netralizer (V)
= Fv x θ m3
= 7,03 jam x 0,42 jam
3
= 2,93 m
= 2928,27 L

Volume Larutan dengan Faktor Keamanan 20%


VNetralizer = 1,2 x V
= 1,2 x 0,42 m3
3
= 3,51 m
= 3513,92 L

2. Menentukan Dimensi Netralizer


Netralizer yang digunakan adalah silinder tegak dengan tutup berbentuk
Torispherical Flanged and Dished head dengan pertimbangan
Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 - 20 psig
dan harganya cukup ekonomis (Brownell & Young, 1959: hal 88)

Berdasarkan persamaan 5.11. Brownell & Young, 1959


diperoleh
V torispherical / V head (Vh) = 0,000049ID3
= 8,0296 x 10-10ID3
(diameter dalam in)

VNetralizer = Vt + (2 x Vh)
Vt = 1/4πD2H (perbandingan
Perbandingan D : H yang dipilih adalah 1 : 1,5
sehingga,
Vt = 1/4πD23/2D
= 3/8πD3
Maka
VNetralizer = {3/8πD3} + (2 x Vh)
VNetralizer = {3/8πD3} + {2 x(8,0296 x 10-10D3)}
VNetralizer = 1,1786 D3 + (1,61 x 10-9D3)
VNetralizer 1,17857143 D3 + 1,61E-09 D3
3
VNetralizer = 1,1786 D

Maka, 3 𝑉𝑁𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑟
Inside Diameter (ID) = 1,1786

196
sehingga diperoleh Inside Diameter (ID)

ID = 1,439 m
ID = 4,72 ft
ID = 56,66 in

Karena digunakan perbandingan H : D pada shell 1 : 1,5 maka


Tinggi shell (Hs)
Hs = 1,5 x ID
Hs = 2,16 m
Hs = 7,08 ft
Hs = 85,00 in

3. Menentukan Tebal Dinding Netralizer (ts)

ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Data yang diperlukan sebagai berikut

a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel 316 AISI
Pertimbangan : cairan dalam Netralizer bersifat asam yang cukup korosif

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

b. Jari-Jari dalam Shell


ri = 1/2 x ID Netralizer
= 1/2 x 63,80 in
= 28,33 in = 0,72 m

197
c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 14,696 psi

Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson,1988)


Tekanan yang dipilih 10% diatasnya
Maka,
Pdesain = 1,1 x Poperasi
= 1,1 x 14,696 psi
= 16,166 psi

Sehingga Tebal Dinding Netralizer (ts)


ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
lbf
16,166 2 x 7,65 in
= in
lbf lbf
18847,95 2 x0,80−0,60x16,166 2
in in ⬚

= 0,155 in

Diambil tebal shell standar 3/16 in = 0,1875 in


(Brownell & Young)

4. Menentukan Inside Diameter Shell Sesungguhnya

OD = ID + 2tshell standar
= 15,30 in + (2 x 0,1875 in)
= 56,85 in
= 1,44 m

Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 60 in
= 1,52 m

Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 60 in - (2 x 0,1875 in)
= 59,625 in
= 1,51 m
= 4,97 ft

198
5. Menentukan Dimensi Head dan Bottom Netralizer
Jenis head yang dipilih Torispherical Flanged and Dished Head
Bahan konstruksi yang digunakan Stainless Steel 316 AISI

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 18847,95 psi
E = 80%
C = 0,125 in

Menghitung tebal head


th = 0,885 P.ri + C
f.E - 0,1 P
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Maka ketebalan Torisherical Head


0,885x16,166lbf2 x (65,625/2) in
th = in + 1/8 in
18847,95 2x0,80−0,10x16,166lbf2
lbf
in in

th = 0,153 in

Dipilih tebal head (th) standar 3/16 in = 0,1875 in

Menentukan Tinggi Torispherical Head


OD

O icr b A

B
sf

ID t
a r

Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)

199
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)

OD = 60 in
r = 60 in
icr = 3,625 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)

Tebal head standar = 3/16 in = 0,1875 in


Straight flange (Sf) antara 1 1/2 - 2 1/4 in (tabel 5.8, Brownell & Young)

Dipilih Sf= 2 in = 0,0508 m

a = ID Koreksi
2
= 29,81 in

AB = a - icr
= 32,81 in - 4 in
= 26,19 in

BC = r - icr
= 66 in - 4 in
= 56,375 in

AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= (62 𝑖𝑛)2 − (28,81 𝑖𝑛)2
= 49,92 in

b = r - AC
= 66 in - 54,90 in
= 10,08 in

maka tinggi head (OA)


OA = th standar + b + Sf
= 0,25 in + 11,10 in + 2 in
= 12,26 in
= 0,31 m

200
Menentukan Tinggi Total Netralizer (Tt)
Tt = Tinggi shell + (2 x tinggi head)
= 95,70 in + (2 x 13,35 in)
= 109,52 in
= 2,78 m
= 9,13 ft

6. Perancangan Pengaduk Netralizer

Dipilih jenis flat blade turbine impellers


Pertimbangan :
- Memiliki range volume yang besar
- Dapat digunakan untuk kecepatan putaran yang cukup tinggi
wb
Keterangan :
Zr : Tinggi Netralizer
Zi : Jarak pengaduk ke dasar
Zl L Zr Zl : Tinggi larutan dalam Netralizer
wi Dt : Diameter Netralizer
Zi Di
Di : Diameter pengaduk
wi : Lebar Blade Impeller
Dt wb : Lebar baffle
L : Lebar pengaduk

- Jenis Pengaduk : Flat Blade Turbine


- Jumlah Baffle : 4 (terpisah 90o satu sama lainnya)
- wi/Di = 1/5
- Di/ID = 1/3
- zi/Di = 3/4
- Lebar Baffle (Wb) = 1/10 ID

- Lebar Pengaduk (L) = 1/4Di


(tabel 8,2 & fig 8.15 Rase, 1977)

ID = 1,51 m = 4,97 ft
Maka diperoleh;
Di = 1/3 x 1,67 m
Di = 0,50 m = 1,66 ft
wi = 1/5 x 1,67 m
wi = 0,30 m = 0,99 ft
zi = 3/4 x 1,67 m
zi = 0,56 m = 1,85 ft
Wb = 1/10 x 1,67 m

201
Wb = 0,151 m = 0,50 ft
L = 1/4 x 1,67 m
L = 0,379 m = 1,24 ft

Jumlah Blade
NT = ZL / Zi
NT = ZL
ZI
= 1,936
0,56
= 3,4 = 4 Blade

7. Menentukan Kecepatan Pengaduk

Berdasarkan Rase, H.F (1997), kecepatan putaran untuk pengaduk


tipe Flat Blade Turbin Impeller dengan 6 blade berkisar antara
500 - 700 ft/menit. Untuk Turbin Impeller memberikan agitasi
yang baik pada 600 ft/menit

Sehingga dipilih kecepatan putar pengaduk = 600 ft/menit

Kecepatan Putar Pengaduk


N = 600
π x Di
= 600
(22/7) x 1,66 ft
= 115,267 rpm
= 1,921 rps

Nstd = 125 rpm


= 2,083 rps

Viskositas Campuran Komponen Netralizer-03


Feed
Komponen X μ (cP) X. μ(cP)
(kg/jam)
CH2(COOC2H5)2 1507,45964 0,171 1,200 0,205
Na2SO4 680,6598 0,077 1,100 0,085
(NH4)2SO4 615,671642 0,070 1,300 0,091
CNCH2COONa 161,594016 0,018 0,827 0,015
C2H5OH 213,29565 0,024 0,470 0,011
H2SO4 86,1000601 0,010 6,500 0,063
NaCl 634,057093 0,072 10,000 0,718

202
ClCH2COONa 45,1560675 0,005 0,950 0,005
NaCN 31,6548432 0,004 10,000 0,036
ClCH2COOH 24,41925 0,003 0,950 0,003
H2 O 3335,186 0,378 0,798 0,301
C6H6 1492,537 0,169 0,520 0,088
Jumlah 8827,791 1,000 0,389

Viskositas Campuran = 0,389 cP


= 0,0003 lb/ft.s
Menentukan Bilangan Reynolds
NRe = ρ x N x Di2
μ

3
ρ = ρ campuran larutan = 79,041 lb/ft
N = Kecepatan Pengadukan
Di = Diameter impeller
μ = Viskositas Campuran
lb
32,570 x 2,083 rps x (1,82 ft)2
NRe = ft3
lbs
0,0003 .s
ft
NRe = 1726574,28

Nre > 10
maka nilai Np yang diperoleh adalah :
Np = 5,5 (Rase H.F, 1957)
Menghitung Daya Pengaduk

P = Np x ρ x N3 x Di5
= 5,5 x 521,72 kg/m3 x (2,083 rps)3 x (0,56 m)5
= 2064,51 kg/m2/s3
= 2064,51 Watt
= 2,065 kWatt

Berdasarkan Tabel 3.1 Towler


tabel Approximate Efficiencies of Electric Motors
dipilih efisiensi sebesar 80%

Maka daya penggerak motor pengaduk yang diperlukan


P = 2,065 kWatt
80%
= 2,581 kWatt
= 3,461 Hp

203
Dipilih motor pengaduk standar = 4 Hp

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama Netralizer (N)
Fungsi Mereaksikan larutan campuran dari M-03 dengan
NaOH
Jenis Silinder tegak berpengaduk
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit

Kondisi operasi
Suhu 30 oC
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 25 Menit
Ukuran
Volume 3,514 m3
Diameter Tangki 1,514 m
Tinggi Tangki 2,782 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in
Dimensi Pengaduk
Jumlah Pengaduk 1 unit
Jenis Pengaduk Flat Blade Turbin dengan 4 blade
Diameter Pengaduk 0,505 m
Lebar Baffle 0,151 m
Kecepatan Pengaduk 125 rpm
Power 4 Hp

204
C.13. Dekanter

Kode : D-01
Fungsi : Memisahkan komponen organik dengan non
organik larutan hasil Netralizer
Jenis : Tangki silinder horizontal
Jumlah : 1 Unit
o
Kondisi : 70 C, 1 atm

Umpan dan Sifat Fisis


Komponen (kg/jam) ρ, kg/m3 µ, cp
CH2(COOC2H5)2 1507,460 1055,0 1,200
Na2SO4 805,417 2680,0 1,100
(NH4)2SO4 615,672 1769,0 1,300
CNCH2COONa 161,594 1320,0 0,827
C2H5OH 213,296 789,0 0,470
NaCl 634,057 2165,0 10,000
ClCH2COONa 45,156 1146,0 0,950
NaCN 31,655 1420,0 10,000
ClCH2COOH 24,419 1580,0 0,950
H2 O 3366,815 1000,0 1,000
C6 H6 1492,537 885,0 0,950
Jumlah 8898,077

Hasil Atas (Fase Ringan):


X. ρ
Komponen (kg/jam) X X.µ
(kg/m3)
CH2(COOC2H5)2 1507,460 0,500 527,50 0,600
C2H5OH 14,922 0,005 3,91 0,002
C6 H6 1492,537 0,495 438,12 0,470
Jumlah 3014,919 1,000 969,52 1,073

ρL : 969,52 kg/m3 = 60,5358 lb/ft


3

µL = Σxi.ln µ 1,073 cp = 0,0007 lb/ft.s

205
Hasil Bawah (Fase Berat):
X. ρ
Komponen (kg/jam) X X.µ
(kg/m3)
Na2SO4 805,417 0,137 366,90 0,151
(NH4)2SO4 615,672 0,105 185,13 0,136
CNCH2COONa 161,594 0,027 36,26 0,023
C2H5OH 198,374 0,034 26,60 0,016
NaCl 634,057 0,108 233,33 1,078
ClCH2COONa 45,156 0,008 8,80 0,007
NaCN 31,655 0,005 7,64 0,054
ClCH2COOH 24,419 0,004 6,56 0,004
H2 O 3366,815 0,572 572,28 0,572
Jumlah 5883,159 1,000 1443,49 2,040

ρH : 1443,49 kg/m3 = 90,1297 lb/ft


3

µH = Σxi. µ 2,040 cp = 0,0014 lb/ft.s

1. Menentukan Kecepatan Volumetrik


Q = Massa total
ρ Campuran
Fase Ringan (QL)
3
QL = 3014,92 kg/jam = 3,110 m /jam = 3110 L/jam
3
969,52 kg/m

Fase Berat (QL)


3
QH = 5883,16 kg/jam = 4,076 m /jam = 4076 L/jam
3
1443,49 kg/m

2. Menentukan Fase Terdispersi


QL ρL . μH 3
Ψ = QH ρH. μL

Ψ= 3,110 m3/jam 3
60,5358 lb/ft x
3
0,0014 lb/ft 0,3
3
4,076 m /jam
( 3
90,1297 lb/ft x 0,0007 lb/ft3
)
Ψ= 0,82

Fase Berat sebagai fase terdispersi

206
Menentukan Terminal Velocity

Ud = dd2 .g.(ρd - ρc)


18μc

Ud : settling velocity, m/det


dd : diameter droplet, m
2
g : percepatan gravitasi = 9,81 m/s
3
ρd : densitas fase yang terdispersi = 1443,5 kg/m
3
ρc densitas fase kontinyu = 969,5 kg/m
μc : viskositas fase kontinyu = 0,0011 kg/m.s

Asumsi dd = 0,00015 m

2 2
Ud =( 0,00015 m) . 9,81 m/s . (1443,5-969,5) kg/m3
18 x 0,0011 kg/m.s
= 0,005 m/s

Tanda Positif (+) menunjukan bahwa arah kecepatan fase terdispersi (fase
berat) adalah ke bawah

3. Dimensi Dekanter

Menentukan Volume Cairan

Waktu tinggal : 10 menit = 0,17 jam

Q = QL + QH
=( 3,110 + 4,076 )m3/jam
3
= 7,185 m /jam

VL = Qxt
= 7,185 m3/jam x 0,17 jam
= 1,198 m3

Menentukan Volume Dekanter

Overdesign 20%
VD = VL x (1+Over design)
= 1,198 m3 x 1,2
= 1,437 m3

207
4. Menentukan Diameter dan Panjang Dekanter

Jenis tangki: Silinder dengan torispherical dished head

Dirancang Panjang (L) = 2 x Inside Diameter (ID)

Berdasarkan persamaan 5.11. Brownell & Young, 1959


diperoleh
3
V torispherical (Vh) = 0,000049ID
= 8,0296 x 10-10ID3
(diameter dalam m)

Vdekanter = (1/4) x π x D2 x L

Vdekanter = {(1/4) x π x D2 x L} + (2 x Vh)


= {(1/4) x π x D2 x 2D} + (2 x Vh)
= {(1/4) x π x 2D3} + (2 x Vh)
3
= 1,5714D + (2 x 8,0296 x 10-10ID3)
3
Vdekanter = 1,5714 D

Maka, 3 Vdekanter
Inside Diameter (ID) = 1,5714

sehingga diperoleh Inside Diameter (ID)

ID = 0,971 m
ID = 3,18 ft
ID = 38,21 in

Ls = 2 D = 2 x 0,971 m = 1,94129 m
Ls = 6,37 ft
Ls = 76,43 in

Menentukan Tebal Dinding Dekanter (ts)


ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
(Brownell & Young, 1959)

208
Keterangan :
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Data yang diperlukan sebagai berikut

a. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih :
Stainless Steel SA 167 tipe 304-3
Pertimbangan : tahan terhadap korosi, struktur kuat dan tahan lama, harga
lebih muah dibandingkan stainless steel lain.

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 16650 psi
E = 80%
C = 0,125 in

b. Jari-Jari dalam Shell


ri = 1/2 x ID mixer
= 1/2 x 38,21 in
= 19,11 in
= 0,49 m

c. Tekanan Perancangan
Poperasi = 1 atm
= 15 psi

Tekanan desain 5-10% di atas tekanan kerja normal (Coulson,1988)


Tekanan yang dipilih 10% diatasnya
Maka,
Pdesain = 1,1 x Poperasi
= 1,1 x 14,696 psi
= 16,166 psi

209
Sehingga Tebal Dinding Mixer (ts)
ts = P.ri +C
f.E-0,6 P
lbf
16,166 2 x 19,11 in
= in
lbf lbf
16650 2 x0,80−0,60x16,166 2
in in ⬚
= 0,148 in

Diambil tebal shell standar 3/16


= in 0,1875 in
(Brownell & Young)

5. Menentukan Inside Diameter Shell Sesungguhnya

OD = ID + 2tshell standar
= 38,21 in + (2 x 0,1875 in)
= 38,40 in
= 0,98 m

Dari tabel 5.7 Brownell & Young, OD standar yang mendekati adalah
OD = 40 in
= 1,02 m

Koreksi ID
ID = OD standar - 2tshell standar
= 40 in - (2 x 0,1875 in)
= 39,625 in
= 1,01 m
= 3,30 ft

6. Menentukan Dimensi Head dan Bottom Mixer


Jenis head yang dipilih Torispherical Flanged and Dished Head
Stainless Steel SA 167 tipe 304-3

Berdasarkan App. D Brownell & Young


f = 16650 psi
E = 80%
C = 0,125 in

Menghitung tebal head


th = 0,885 P.ri + C
f.E - 0,1 P

210
Keterangan :
th = Tebal head (in)
C = Faktor Korosi
Pdesain = Tekanan Desain (psi)
ri = Jari-jari dalam Shell
f = Allowable stress
E = Efisiensi sambungan

Maka ketebalan Torisherical Head


0,885x16,166lbf2 x (39,625/2) in
th = in + 1/8 in
16650 2x0,80−0,10x16,166lbf2
lbf
in in ⬚

th = 0,146 in

Dipilih tebal head (th) standar 3/16 in = 0,1875 in

Menentukan Tinggi Torispherical Head


OD

icr b A
OA

B
sf

ID t
r
a

Keterangan :
icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
th = Tebal head (in)
OA = Tinggi head (in)
b = Depth of dish (inside) (in)
a = Inside radius / jari-jari shell (in)
ID = Inside diameter (in)
OD = Outside diameter (in)

211
OD = 40 in
r = 40 in
icr = 1,3 in (Tabel 5.7, Brownell & Young)

Tebal head standar= 3/16 in = 0,1875 in


Straight flange (Sf) antara 1 1/2 - 2 1/4 in
(tabel 5.8, Brownell & Young)

Dipilih Sf = 2 in = 0,0508 m

a = ID Koreksi
2
= 19,81 in

AB = a - icr
= 19,81 in - 4 in
= 18,56 in

BC = r - icr
= 40 in - 1,3 in
= 38,75 in

AC = 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐵2
= (38,75 𝑖𝑛)2 − (18,56 𝑖𝑛)2
= 34,01 in

b = r - AC
= 40 in - 34,01 in
= 5,99 in

maka tinggi head (OA)


OA = th standar + b + Sf
= 0,1875 in + 5,99 in + 2 in
= 8,17 in
= 0,21 m

Menentukan Panjang Total Dekanter (LD)


LC = Panjang shell + (2 x Panjang head)
= 76,43 in + (2x 8,17 in )
= 92,77 in
= 2,36 m
= 7,73 ft

212
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama Dekanter (D)
Fungsi Memisahkan komponen organik dengan non organik
larutan hasil Netralizer
Jenis Tangki silinder horizontal
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 AISI
Jumlah 1 Unit

Kondisi operasi
o
Suhu 70 C
Tekanan 1 atm
Waktu Tinggal 10 Menit
Ukuran
Volume 1,437 m3
Diameter Tangki 969,525 m
Panjang Tangki 2,356 m
Tebal Tangki 0,1875 in
Tebal Head 0,1875 in

213
C.14. Menara Distilasi (MD)
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH) dari Dietil
Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe kolom : Menara distilasi dengan plate
Gambar :

1. Penentuan Komponen Kunci


a. Komponen kunci ringan (LK) : Benzen
• Titik didih pada 1 atm 351 K
• 99% Benzen menjadi produk atas
b. Komponen kunci berat (HK) : Dietil Malonat
• Titik didih pada 1 atm : 471 K
• 99% Dietil Malonat menjadi produk bawah
(Sumber : E.S. Kugler, 1995)

2. Penentuan Laju Alir Komponen Distilat dan Bottom


a. Laju alir komponen distilat, D = 1507,3 kg/jam
b. Laju alir komponen bottom, B = 1507,6 kg/jam

3. Penentuan Kondisi Operasi Distilasi Asam Formiat

o
Kondisi Operasi C K
Suhu umpan masuk pada bubble point 94,00 367
Suhu produk atas pada dew point 80,68 354
Suhu produk bawah pada bubble point 116,58 390
Tekanan operasi pada 1 atm

214
4. Penentuan Reflux Minimum
Refluks Minimum (Rm) = 0,204798 (Lampiran B)
Direncanakan Refluks Ratio (R) sebesar 1,5 kali Rm
R = 0,3071976

Konstanta Antoine untuk masing-masing komponen


Persamaan Antoine :

B
ln P = A -
T+C

Komponen A B C
A 15,916 2932,7 -55,636
B 18,912 3804 -41,68
C 16,175 2948,8 -44,563

5. Penentuan Jumlah Plate Minimum Teoritis

Destilat
T = 94,00 oC = 367 K
Tekanan = 1 atm = 760 mmHg
𝐾𝑖
Komponen yDi D (kg) 𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡
𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡 /𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dietil malonat (HK) 0,010 14,922 663,140 0,873


Etanol 0,010 14,922 1364,766 1,796
Benzen (LK) 0,980 1477,461 1129,490 1,486
Total 1,000 1507,306
Nilai A, B dan C adalah tetapan antoine (Lampiran B)

𝐾𝑖 𝐿𝐾𝑑
𝛼𝐷 =
𝐾𝑖 𝐻𝐾𝑑
α = 1,486
0,873
= 1,2083026

215
Bottom
T = 116,58 oC = 389,58 K
Tekanan = 1,6711 atm = 760 mmHg
𝐾𝑖
Komponen xB B (kg) 𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡
𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡 /𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dietil malonat (HK) 0,990 1492,537 1253,7337 1,6496496


Etanol 0,000 0,000 2915,2046 3,8357955
Benzen (LK) 0,010 15,076 2055,0875 2,7040625
Total 1,000 1507,613
Nilai A, B dan C adalah tetapan antoine (Lampiran B)

𝐾𝑖 𝐿𝐾𝑏
𝛼𝐵 =
𝐾𝑖 𝐻𝐾𝑏
α = 2,7040625
1,6496496
= 1,4185306

𝛼 𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = 𝛼𝐷 × 𝛼𝐵 (Geankoplis, 1993 : hal 683)


α av = 1,3092037

𝑋 ×𝐷 𝑋 ×𝐵
log[ 𝑋𝐿𝐾𝐷 × 𝐷 𝑋𝐻𝐾𝐵 × 𝐵 ] (Geankoplis, 1993 : hal 683)
𝐻𝐾𝐷 𝐿𝐾𝐵
𝑁𝑚 =
log 𝛼𝑎𝑣

Nm = Jumlah Pelat Minimum


X LKD = Fraksi Massa Light Key pada Destilat
X HKD = Fraksi Massa Heavy Key pada Destilat
X LKB = Fraksi Massa Light Key pada Bottom
X HKB = Fraksi Massa Heavy Key pada Bottom

Nm = 4,9231021
Pembulatan Keatas
Nm = 5 Plate

216
6. Penentuan Jumlah Plate Teoritis

sehingga:R/(R+1) = #REF!
Rm/(Rm+1) = #REF!
Nm/N = 0,52
maka : N = #REF! plate ≈ 70 plate

(Geankoplis, 1993 : hal 688)


Menggunakan bantuan Grafik Erbar and Maddock dengan harga R/(R+1)
sebagai ordinat dan parameter Rm/(Rm+1), maka akan diperoleh nilai N/Nm
(absis)
dimana : N = jumlah plate teoritis
Nm = jumlah plate minimum teoritis

R = 0,3071976
Rm = 0,204798

R / (R+1) = 0,24
Rm / (Rm+1) = 0,17

Berdasarkan gambar didapatkan nilai Nm/N= 0,4


Maka, N = Nm : 0,4
= 13 Plate

217
7. Penentuan Posisi Umpan Masuk
Untuk menentukan posisi umpan masuk dan perbandingan antara jumlah
tahap bagian rectifying

 Nr   B  x  x  
2

log   = 0,206 log  F ..HK  B. LK   (Coulson)


 Ns   D  xF . LK  x D.HK  

0,206
 Nr   B  xF ..HK  xB. LK  
2

 Ns  =  D  x   


  F . LK  x D.HK  
(Geankoplis, 1993 : hal 687)

Keterangan : Nr (N rectifiying)= jumlah plate diatas umpan masuk


Ns (N striping) = jumlah plate dibawah umpan masuk
B = Aliran Destilat
D = Aliran Bottom

Aliran Feed
Komponen xF F (kg)
Dietil malonat (HK) 0,500 1507,460
Etanol 0,005 14,922
Benzen (LK) 0,495 1492,537
Total 1,000 3014,919

Nr = 1,006 ≈ 1 dengan N act = Nr + Ns


Ns
Nr = 1,006 Ns

N = Nr + Ns
13 = 2,006 Ns

Ns = 6 Plate
Nr = 6 Plate

Sehingga umpan destilasi masuk pada plate ke- 7

8. Komposisi uap dan cairan


Reflux (L) yaitu cairan yang masuk kembali ke dalam menara
L=RxD
Vapor yang masuk ke kondensor, V = (R + 1) x D = L + D
Cairan yang keluar menara, L' = L + (q x F), q = 1
Vapor yang kembali ke dalam menara, V' = L' – B

218
Diketahui: q = 1
R = 0,307
Umpan, F = 3014,919 kg/jam
Distilat, D = 1507,306 kg/jam
Bottom,B = 1507,613 kg/jam

sehingga :
L=RxD = 463,041 kg/jam
V= L+D = 1970,347 kg/jam
L '= L+ (q x F) = 3477,960 kg/jam
V' = L' - B = 1970,347 kg/jam

9. Menentukan Diameter Kolom


a. Menghitung BM, densitas cairan, dan densitas uap campuran
Top
Kondisi operasi : P op = 1,000 atm
T op = 353,68 K
R = 0,3071976 L atm/mol K

Massa Xd BM ρliq
Komponen x.BM x.ρliq
(kg/jam) (kg/kgmol) (kg/m3)
Dietil malonat 14,922 0,010 160 1055,0 1,584 10,44
Etanol 14,922 0,010 46 789,0 0,455 7,81
Benzen 1477,461 0,980 78 885,0 76,456 867,48
total 1507,306 1,000 78,495 885,73

3
ρliq campuran = 885,73 kg/m
BM campuran = 78,495 kg/kgmol
3
ρvapor campuran = BM camp x P = 0,722 kg/m
RxT
Bottom
Kondisi operasi : P op = 1,000 atm
T op = 389,58 K
R = 0,3071976 L atm/mol K

Massa Fraksi BM ρliq


Komponen x.BM x.ρliq
(kg/jam) massa (x) (kg/kgmol) (kg/m3)
Dietil malonat 1492,537 0,990 160 1055,0 158,4 1044,5
Etanol 0,000 0,000 46 789,0 0,0 0,0
Benzen 15,076 0,010 78 885,0 0,8 8,9
total 1507,613 1,000 159,2 1053,3

219
3
ρliquid campuran = 1053,3 kg/m
BM campuran = 159,2 kg/kgmol
3
ρvapor campuran = BM camp x P = 1,330 kg/m
RxT

b. Laju Alir Superficial batas Flooding (FLV)


L ρV
FLV = ,..........pers. 11.82 (Coulson)
V ρL

FLV Top = 0,0067


FLV Bottom = 0,0504

c. Menentukan tray spacing dan konstanta kecepatan flooding (K1)


Tray spacing= 1m (Coulson, hal 556)
Dari Gambar 11.27 Coulson hal 567 diperoleh:

K1 Top = 0,11
K1 Bottom = 0,10

d. Flooding vapor velocity (Uf)

ρ L- - ρ V
Uf = K ,...........pers. 11.81 (Coulson)
ρV

Top : Uf = 3,850 m/s


Bottom :Uf = 2,812 m/s

220
e. Vapor velocity actual (Un)
Rancangan untuk flooding pada kondisi normal 70-90% dan dipilih desain
= 85% = 0,85

maka: Top : Un = 3,272 m/s


Bottom :Un = 2,390 m/s

f. Laju Alir Volumetrik Uap Maksimum (Qv)


V
QV =
ρV

Top : Qv = 0,758 m3/s


Bottom :Qv = 0,411 m3/s

g. Net area yang dibutuhkan (An)


Qv
An =
Un
2
Top : An = 0,2315 m
2
Bottom :An = 0,1721 m

h. Column Area (Ac)


Trial downcomer area (Ad) adalah 12% total area = 12% Ac, sehingga:

An
Ac =
0,88
2
Top : Ac = 0,263 m
2
Bottom :Ac = 0,196 m

i. Column Diameter (Dc)


Keterangan Tabulasi daerah menara:
Ac x 4
Dc = Berdasarkan keterangan pada Coulson, hal 568
π a. Downcomer area (Ad)= 0.12 x Ac
b. Net area (An) = Ac - Ad
c. Active area (Aa) = Ac - (2 x Ad)
d. Hole active area (Ah)
= 0.1 x Aa

maka:
Top : Dc = 0,579 m
Bottom :Dc = 0,499 m

221
j. Diameter kolom yang digunakan
Untuk selisih diameter < 1 ft, diameter kolom yang digunakan adalah diameter
yang memiliki nilai yang lebih besar, sehingga
Diameter kolom = diameter kolom Top = 0,579 m ≈ 0,58 m

10. Design "Tray atau Plate"


a. Menentukan Pola Aliran Cairan
Laju cairan volumetrik maksimum
= Massa aliran liquid
Berat jenis liqud
QvL= L'
3600 x ρLiq
3
QvL= 0,00092 = 9,E-04 m /s

Dengan menggunakan Gambar 11.28 pada liquid flowrate 0,0046 m3/s dan
diameter 1,3 m maka pola aliran cairan adalah single pass

b. Provisional Plate Design


Diameter kolom, Dc = 0,579 m = 22,791 in
2
Area Kolom, Ac = 0,263 m
2
Downcomer area , Ad = 0.12 x Ac = 0,032 m
2
Net area , An = Ac - Ad = 0,231 m
2
Active area , Aa = Ac - (2 x Ad) = 0,200 m
2
Trial hole active area , Ah= 0.1 x Aa = 0,020 m

222
c. Downcomer dan Weir Length
Hubungan antara downcomer (Ad) dan Weir Length (lw) disajikan dalam
gambar 11.31 Coulson

Ad/Ac x 100% = 12 %
Dari gambar diperoleh harga lw/Dc0,76
=
maka, lw = 0.76 x Dc = 0,44 m
Weir height (hw) yang direkomendasikan untuk kolom dengan tekanan
atmosferik
adalah 40 - 50 mm, maka dipilih hw = 50 mm (Coulson, hal 571)
Hole diameter (dh) = 5 mm (Coulson, hal 573)
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel )

d. Check Weeping
Asumsi :Turn down ratio = 80% = 1

L max = Lw max= 463,04 kg/jam = 0,129 kg/s


3600
L min = Lw min = 0.7 x Lw max = 0,103 kg/s

V max = 1970,347 kg/jam = 0,547 kg/s


3600
V min = 0.7 x Vmax = 0,438 kg/s

223
e. Weir Liquid Crest/how (tinggi luapan cairan di atas weir )
2/3
 Lw 
h ow = 750   ,................pers. 11.85 Coulson
 ρ L .I w 
dimana: lw = weir length, m
how = weir crest, mm
Lw = liquid flow rate, kg/s

Maksimum weir liquid crest, how = 3,582 mm liquid


Minimum weir liquid crest, how = 3,087 mm liquid

Pada laju minimum : hw + how = 53,087 mm liquid

Dari Gambar 11.30 Coulson diperoleh nilai K2 = 30

f. Laju Alir Superficial Uap Minimum (Uh) untuk Mencegah Weeping

Pers.11.84 Coulson)

dimana:
Dh = hole diameter, mm
K2 = konstanta, tergantung ketinggian liquid (hw+how) dalam plate
maka, Uhmin = 10,18 m/s
Laju alir uap minimum aktual (Uh aktual)min = laju alir uap minimum
dimana, Qv =Qv uap min di
bottom atau top

Uh aktual = 30,314 m/s


Syarat :Uh aktual > Uh min (DITERIMA)

224
g. Dry Plate Drop (hd)
2
u  ρ
h d = 51  h  x V ,.....................pers. 11.88 Coulson
 Co  ρL

Pressure drop melalui plate kering dapat didefinisikan sebagai berikut :


Co = fungsi dari plate thickness, hole diameter, dan hole to perforated
area ratio (Gambar 11.34 Coulson)
th/dh diambil 1 serta (Ah/Ap) x 100 diambil 10, maka diperoleh harga Co

Kecepatan maksimum melewati hole (Uh max)


= 20,582 m/s
Plate thickness = 5 mm = 1
Hole diameter 5 mm

dan Ah/Ap sebanding dengan Ah/Aa = 0,1


Ah/Ap x 100 = 10
maka, Co (koef.orifice) = 0,84

sehingga Pers.11.88 (pressure drop melalui dry plate , aliran melalui orifice) mjd
hd = 24,974 mm liquid

h. Residual Head (hr)


Residual Head (hr) sebagai fungsi dari gaya permukaan cairan
12,5 x 103
hr = ,...................pers. 11.89 Coulson
ρL

hr =12.5 x 10^3 = 14,113 mm liquid


885,733

225
i. Total drop plate (ht)
ht = 51.504 + 55.154+14.385 = 92 mm liquid

j. Total Pressure Drop Plate

2
ΔPt = 749,47 N/m

11. Pengecekan Kelayakan "Tray Design"


a. Downcomer Design back-up (hb)

Downcomer pressure loss (hdc)

hap : height of the bottom edge of the apron above the plate
hap = hw - (10 mm)= 40 mm
Aap : area under apron

2
Aap = 0,0176 m
2
Karena Aap < Ad, maka Am = Aap = 0,0122 m
sehingga :
hdc = 5,21E-10 mm

Back up in downcomer (Pers.11.91)


hb = 52.154 + 118.042 + 2.75831E-11 = 145 mm = 0,145 m
Syarat:

1/2 (lt + hw) = 0,325 m


hb < 0.325 m (DITERIMA)

226
b. Check Downcomer Residence Time (tr)

tr = 32 detik
Syarat: tr > 3 detik (DITERIMA)

c. Check Entrainment
Uv = Qv uap max / An = 1,778 m/s
% flooding = Uv/Uf x 100%
= 63,205 %
FLV = 0,0067

Dari Gambar 11.29 Coulson, diperoleh fractional entraintment,


= 0,09ψ
Syarat: ψ < 0.1 (DITERIMA)

12. Trial Layout


Menggunakan konstruksi tipe cartridge, 50 mm unperforated, 50 mm
calming zone (area pada plate yang tidak terdapat lubang)

227
13. Perforated Area

Dari Gambar 11.32 diperoleh ϴc = 90


lw/Dc = 0,76
Lh/Dc = 0,2

14. Number of Holes


Area 1 hole = 1/4 x π x dh^2= 2E-05 m2
Jumlah hole = Ah / luas permukaan 1 hole
= 1018,8
= 1019 hole

15. Menghitung Tinggi Kolom


Tinggi kolom ditambah 2 meter di bawah untuk menampung cairan dan 1.5
meter di atas untuk mencegah entrainment (Douglas)
Diketahui : N aktual= 13
Jadi tinggi menara = 11,000 = 36 ft

16. Menghitung tebal shell (kolom) dan head


a. Tebal Shell / kolom (ts)
Bahan konstruksi = Carbon Steel SA-283 Grade C
Allowable working stress, S = 12650 psi
Efisiensi pengelasan, E = 0,85
Faktor korosi, c = 0,125 in
P operasi = 1 atm = 14,696 psi
Pdesign = 1.1 x P operasi = 16,166 psi = 1,1 atm
D menara, Dc = 0,5789 m
r menara = 0,2894 m = 0,0074 in

228
ts = 0,125 in (digunakan tebal shell standar 3/16
= in)0,188 in

b. Tebal head (th)


Jenis Head = Torispherical
Bahan konstruksi = Carbon Steel SA-283 Grade C
p.rc.w
th = +c
2 fE - 0,2. p

OD = (2 x ts) + ID
OD = 23,041 in = 23 in (digunakan OD standar terdekat 12 in)
Dari Tabel 5.7 Brownell hal 90, untuk OD = 12 in dan tebal shell 3/16 in
diperoleh :
icr = 0,75
r = 12

Dari pers.7.76 Brownell hal 138 diperoleh:


w = 1/4 (3 + (rc/icr)^0.5) = 1,750 in sehingga :

th = 0,125 in (digunakan tebal head standar 3/16=in) 0,188 in

229
Kesimpulan Hasil Perhitungan
Spesifikasi Keterangan
Nama : Menara Destilasi
Kode : MD
Fungsi : Memisahkan Benzene (C6H6) dan Ethanol (C2H5OH)
dari Dietil Malonat (CH2(COOC2H5)2)
Tipe Kolom : Sieve Tray
Kondisi operasi Umpan : Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 94,00 C
Laju alir umpan (F) = 3014,9 kg/jam
Kondisi operasi Top Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 80,68 C
Laju alir distilat (D) = 1507,306 kg/jam
BM campuran = 78,495 kg/kgmol
Kondisi operasi Bottom Tekanan = 1 atm
o
Temperatur = 116,58 C
Laju alir bottom (B) = 1507,613 kg/jam
BM campuran = 159,180 kg/kgmol

Kondisi design : Tekanan = 1,10 atm


R min : 0,205
R Total : 0,307
N min : 5 tahap
N : 13 tahap
Diameter Kolom : 0,6 m
Tinggi Kolom : 11,000 m
Tebal shell / kolom : 0,188 in
Tebal head : 0,188 in
Bahan konstruksi : Low - alloy steel (SA-387 grade x 100 m3)
(1C)

230
C.15. HEATER 1 (HE-01)
Fungsi : Menaikkan suhu produk atas dekanter yang akan menjadi feed
menuju menara distilasi
Bentuk : 1,2-Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steel SA 283 Grade C
Gambar :

Kondisi operasi : 1 atm


Fluida Dingin : Aliran Proses
(Tube)
w = 3014,9 kg/jam = 6646,8 lb/jam
o o
t1 = 28,0 C = 82,4 F
o o
t2 = 94,0 C = 201,19 F
Fluida Panas : Steam
(Shell)
w = 57,1 kg/jam = 125,99 lb/jam
T1 = 145,0 oC = 293 o
F
o o
T2 = 145,0 C = 293 F

1. Beban Panas
Q = 128955,61 kJ/jam = 122226,3211 Btu/jam

2. Menghitung ΔT
Fluida Panas (oF) Komponen Fluida Dingin (oF) Selisih
293 Tinggi 201,19208 91,80792
293 Rendah 82,4 210,6
Selisih 118,79208

LMTD = ΔT2 - ΔT1 = 143,08 oF (Kern, 1965)


ln (ΔT2 /ΔT1)

231
HE passes 1-2, yaitu 1 shell pass, 2 tube passes
S = t2 - t1 = 0,564 C
T1 - t1
R = T1 - T2 = 115,46 C
t2-t1
Dari Fig.18 diperoleh nilai Ft = 1 (Kern, 1965: 828)
∆T = Ft x LMTD
sehingga: = 143,078 oF

3. Menghitung Tc dan tc
o
Tc = 1/2 ( 293 + 293 ) = 293 F
o
tc = 1/2 ( 201,19 + 82,4 ) = 141,8 F

4. Menghitung Luas transfer panas (A)


Dari Tabel 8, untuk fluida panas light organic & fluida dingin air :
o
UD = 75 BTU/jam.ft2.
-150 F (Kern,1965 : 840)
sehingga:
= UD98 BTU/jam.ft2.oF
Asumsi,
A = Q = 8,717 ft2 (Kern, 1965)
(UD.ΔT)

5. Menghitung jumlah Tube dan Rencana Spesifikasi Ukuran Pipa


Panjang Tube (L) = 3 ft (Kern, 1965 : 843)
Dari Tabel 10, untuk tube 3/4 in diperoleh:
Outside Diameter (OD) = 0,75 in = 0,062 ft
Inside Diameter (ID) = 0,62 in = 0,052 ft
BWG = 16
Pass = 2
Pt = 1 in Triangular Pitch
a'' = 0,1963 ft2/in.ft
Jumlah Tube , Nt = A
L x a''
= 8,717 ft2
3 ft x 0,1963 ft2/in.ft
= 14,8 buah

Dari Tabel 9 untuk 30.1 tubes, 2 passes, OD 3/4 in, 1 in triangular pitch diperoleh:
30 Nt buah
Jumlah Tube =terdekat, (Kern, 1965 : 842)
ID Shell = 8 in
= 0,667 ft

232
6. Mengkoreksi nilai UD
A = Nt x L x a"
= 17,667 ft2
UD = Q = 48,354 ≈ 48 (nilai UD mendekati UD asumsi)
(A.ΔT)
karena nilai UD mendekati dengan nilai UD asumsi, maka data untuk Shell :
Shell Side
ID = 8 in = 0,667 ft
Pt = 1 in = 0,083 ft triangular pitch

7. Fluida Dingin : Tube Side, Air pendingin


a. Menghitung total flow area dalam tube (at)
Flow area dalam tube = 0,302 in2 (Tabel 10 Kern)
Total flow area (at) = Nt x at / 144 x n (Kern, 1965)
2
= 0,0315 ft
b. Menghitung kecepatan massa dalam pipa
Laju alir, Gt = w
at
= 6646,751 lb/jam
0,0315 ft2
= 211287,46 lb/jam.ft2
c. Menghitung bilangan Reynold (Ret) dalam tube
Pada :
Tavg = 141,8 oF = 334 K
Data fisis dan termal air
μ = 0,8 cP = 1,9353 lb/ft hr
Cp = 4,181 kj/kg C = 0,9988 BTU/lb.oF
o

o
k = 0,8810 W/m.K = 0,509 BTU/jam.ft. F
Ret = ID . Gt = 5640,8 (Kern, 1965)
μ
d. Dari Fig.24 hal 834, untukL/D = 58,06 , diperoleh jH = 30
(Kern, 1965)
e. Menghitung nilai hi
Pada:Tavg = 141,8 oF
Cp = 0,9988 BTU/lb.oF
k = 0,509 BTU/jam.ft.oF
(Tabel 5 Kern : 802)

∛(((Cp.μ )/k) ) = 1,560


((μ )/(μ w))^0.14 = Φt

233
hi = jH x (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φt
hi/Φt = 461,1286 BTU/jam.ft2.oF
hio/Φt = hi/Φt x (ID/OD)(Kern, 1965)
= 381,1997 BTU/jam.ft2.oF

8. Fluida Panas : Shell Side, produk distilat (recycle benzene)


a. Flow area pada shell (as)
o
T avg = 293 F
ID Shell Baffle spacing, B = 8 in = 0,6667 ft
Dari persamaan 11.4 : = ID/5
sehingga, B = 1,6 in
= 0,133 ft

Clearance= (C')Pt - OD
= 0,250 in = 0,021 ft
as = (ID x C' x B)
(144 Pt)
= 0,0222 ft2
b. Laju alir massa dalam shell, Gs
Gs = W
as
Gs = 125,99 lb/jam
0,0222 ft2
= 5669,7 lb/ft2 hr
c. Bilangan Reynold, Res
Pada Tavg = 293 oF = 418 K

Data fisis dan termal campuran

μ Cp Cp k k
Fraksi μ lb/ft
Komponen Massa campur BTU/lb campur (Btu/hr. campur
(x) hr
(kg/jam) an .oF an ft.F) an
CH2(COOC2H5)2 1507,5 0,500 1,2000 5,E+00 0,220 1,E-01 4,E+07 2,E+07
C2H5OH 14,9 0,005 0,4700 5,E+00 0,403 2,E-03 3,E-04 2,E-06
C6H6 1492,5 0,495 0,0002 4,E+00 0,348 2,E-01 -5,E-01 -2,E-01
TOTAL 3014,9 1,000 1,E+01 0,971 3,E-01 4,E+07 2,E+07

Viskositas Komponen Distilat (Liquid)


log10(μ liq) = A + B/T + CT + DT2 (Yaws Handbook)

234
Komponen A B C D μ (cP) μ lb/ft hr
CH2(COOC2H5)2 -9,14 2E+03 2E-02 -1E-05 2E+00 5E+00
C2H5OH -6,44 1E+03 1E-02 -2E-05 2E+00 5E+00
C6H6 -7,40 1E+03 1E-02 -1E-05 2E+00 4E+00
Total 6E+00 1E+01

De = 0,73 in = 0,0608 ft
Gs = 5669,7 lb/ft2 hr
Res = Gs De = 24,850411
μ
d. Dari Fig.28 hal 838, diperoleh
jH = 30

e. Menghitung nilai ho
o
PadaTavg
: = 293 F = 418 K

Menghitung Kapasitas Panas Liquid


Cp = A + BT + CT2 + DT3 (Yaws Handbook)

Cp kmol/ja Cp
Komponen A B C D kg/jam
(kJ/km m (BTU/l
CH2(COOC2H5)2 4,E+01 6,E-01 -2,E-03 3,E-06 147,63 1507,5 9,42 0,22
C2H5OH 9,E+01 -4,E-02 -2,E-04 5,E-07 77,53 14,92 0,32 0,40
C6H6 -16,11 9,E-01 -2,E-03 2,E-06 113,62 160,00 2,05 0,35

Menghitung Thermal Conductivity of Liquid (k)


k = A + BT + CT2 (Yaws Handbook)

k k
Komponen A B C
(W/m K) (Btu/hr.ft.F)
CH2(COOC2H5)2 -2,E+00 1,E+00 7,E+02 114095186 65923157
C2H5OH 5,E-04 5,E-05 5,E-08 0,00053 0,00031
C6H6 -1,E+00 1,E+00 6,E+02 -1,47290 -0,85103

μ = 1,388E+01 lb/ft hr
Cp = 2,844E-01 BTU/lb.oF
k = 1,766E+07 BTU/hr.ft.oF

235
∛(((Cp.μ )/k)) = 0,006
((μ )/(μ w))^0.14 = Φs
ho = jHx (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φs
ho/Φs = 4822390,3570 BTU/jam.ft2.oF
ho = ho/Φs x Φs (Kern, 1965)

f. Tube-wall temperature
tw = tc + ho/Φs x (Tc - tc)
hio/Φt + ho/Φs
o
tw = 444,19 F
pada tw = 444,19 oF = 502 K

Tube side
o
pada Tw = 444,192 F = 519,773 K
μw = 0,007 cP = 0,0169337 lb/ft hr
sehingga
Φt = ((μ )/(μ w))^0.14 = 2,558
2o
hio = hio / Φt
x Φt = 975,12 BTU/jam.ft . F
pada Tw = 444,19 F = 519,77 K

Menghitung nilai μw campuran

Massa Fraksi μ lb/ft


Komponen μ campuran
(kg/jam) (x) hr
CH2(COOC2H5)2 1507,460 0,500 5,1274 2,563723
C2H5OH 14,922 0,005 4,762 0,023569
C6H6 1492,540 0,495 3,9898 1,975131
Total 3014,922 1 4,56E+00

μw = 4,5624 lb/ft hr
: Φs = ((μ )/(μ w))^0.14
sehingga = 20,2822
ho = ho / Φs
x Φs = 9,78E+07 BTU/jam.ft2.oF

7. Clean Overall Coefficient for Preheating, Uc


Uc = hio x ho (Kern, 1965)
hio + ho
= 975,12 x 1E+08
975,12 + 1E+08
= 975,11 BTU/jam ft2.oF

236
8. Dirt Factor, Rd
Rd = UC - UD (Kern, 1965)
UC x U D
= 975,11 - 48,35
975,11 x 48,35
Rd = 0,0197
≈ 0,000

PRESSURE DROP

Tube Side
Untuk Ret = 5640,8
Dari Fig.26, diperoleh faktor friksi,=f 0,001 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)

1) ∆ Pt = f Gt2 L n (Kern, 1965)


10
5.22 x 10 x De s φt
∆ Pt = 0,00478 psi
2) Dari Fig.27 untuk Gt
= 211287 diperoleh:
lb/jam.ft2
V2/2g' = 0,011 (Kern, 1965)
∆ Pr = (4n/s) (V2/2g')
= 0,1011727 psi
3) ∆ Ptotal
= ∆ Pt + ∆ Pr (Kern, 1965)
= 0,0048 + 0,1012 psi
= 0,106 psi

Shell Side
Untuk Res = 0,0
Dari Fig.29, diperoleh faktor friksi, f = 0,0010 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Number of cross, = (N + 1)

1) N + =
1 12 L/B (Kern, 1965)
= 270
2) Ds = ID/12 (Kern, 1965)
= 1 in 12 /
= 0,0556 ft

237
3) s = 0,8698
∆ Ps = f Gs2 Ds (N + 1)
5,22 x 1010 x De s φs
∆ Ps = 9,E-06 psi

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama : C.15. HEATER 1 (HE-01)
Kode : HE-01
Fungsi : Menaikkan suhu produk atas dekanter yang akan menjadi
feed menuju menara distilasi
Bentuk : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Kapasitas : 122226,321 BTU/jam
Kondisi operasi : - Fluida Panas (steam)
W = 57,1 kg/jam
T1 = 293,0 oF
T2 = 293,0 oF
Laju alir = 5669,7 lb/ft2.jam
Res = 1,E-04
ho = 1,E+08 BTU/jam.ft2.oF

- Fluida Dingin (aliran proses)


W = 3014,9 kg/jam
t1 = 82,4 oF
t2 = 201,2 oF
Laju alir = 211287 lb/ft2.jam
Ret = 5640,8
hi = 975,1 BTU/jam.ft2.oF
Kondisi design : Tekanan = 1,1 atm
Uc : 975,11 BTU/jam ft2.oF
UD : 48,35 BTU/jam ft2.oF
Bahan konstruksi : Carbon Steel

238
C.16. COOLER (HE-02)
Fungsi : Mendinginkan produk diethyl malonat dari menara distilasi sebelum
disimpan di dalam tangki penampung
Bentuk : 1,2-Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Carbon steel SA 283 Grade C
Gambar :

Kondisi operasi : 1 atm


Fluida Dingin : Air Pendingin
(Tube)
w = 1343,3 kg/jam = 2961,4 lb/jam
o o
t1 = 30,0 C = 86 F
o o
t2 = 60,0 C = 140 F
Fluida Panas : Aliran Proses
(Shell)
w = 1.508 kg/jam = 3323,7 lb/jam
T1 = 116,6 oC = 241,84 o
F
o o
T2 = 50,0 C = 122 F

1. Beban Panas
Q = 128955,61 kJ/jam = 122226,3211 Btu/jam

2. Menghitung ΔT
Fluida Panas Fluida Dingin
Komponen Selisih
(oF) (oF)
241,844 Tinggi 140 101,844
122 Rendah 86 36
Selisih -65,844

LMTD = ΔT2 - ΔT1 = 63,32 o


F (Kern, 1965)
ln (ΔT2 /ΔT1)

239
HE passes 1-2, yaitu 1 shell pass, 2 tube passes
S = t2 - t1 = 0,347 C
T1 - t1
R = T1 - T2 = 85,747 C
t2-t1
Dari Fig.18 diperoleh nilai Ft = 1 (Kern, 1965: 828)
∆T = Ft x LMTD
sehingga: = 63,316 oF

3. Menghitung Tc dan tc
o
Tc = 1/2 ( 241,84 + 122 ) = 181,92 F
o
tc = 1/2 ( 140 + 86 ) = 113 F

4. Menghitung Luas transfer panas (A)


Dari Tabel 8, untuk fluida panas light organic & fluida dingin air :
o
UD = 75 BTU/jam.ft2.
-150 F (Kern,1965 : 840)
sehingga:
= UD98 BTU/jam.ft2.oF
Asumsi,
A = Q = 19,698 ft2 (Kern, 1965)
(UD.ΔT)

5. Menghitung jumlah Tube dan Rencana Spesifikasi Ukuran Pipa


Panjang Tube (L) = 3 ft (Kern, 1965 : 843)
Dari Tabel 10, untuk tube 3/4 in diperoleh:
Outside Diameter (OD) = 0,75 in = 0,062 ft
Inside Diameter (ID) = 0,62 in = 0,052 ft
BWG = 16
Pass = 2
Pt = 1 in Triangular Pitch
a'' = 0,1963 ft2/in.ft
Jumlah Tube , Nt = A
L x a''
= 19,698 ft2
3 ft x 0,1963 ft2/in.ft
= 33,4 buah

Dari Tabel 9 untuk 30.1 tubes, 2 passes, OD 3/4 in, 1 in triangular pitch diperoleh:
30 Nt buah
Jumlah Tube =terdekat, (Kern, 1965 : 842)
ID Shell = 8 in
= 0,667 ft

240
6. Mengkoreksi nilai UD
A = Nt x L x a"
= 17,667 ft2
UD = Q = 109,27 ≈ 109 (nilai UD mendekati UD asumsi)
(A.ΔT)
karena nilai UD mendekati dengan nilai UD asumsi, maka data untuk Shell :
Shell Side
ID = 8 in = 0,667 ft
Pt = 1 in = 0,083 ft triangular pitch

7. Fluida Dingin : Tube Side, Air pendingin


a. Menghitung total flow area dalam tube (at)
Flow area dalam tube = 0,302 in2 (Tabel 10 Kern)
Total flow area (at) = Nt x at / 144 x n (Kern, 1965)
2
= 0,0315 ft
b. Menghitung kecepatan massa dalam pipa
Laju alir, Gt = w
at
= 2961,395 lb/jam
0,0315 ft2
= 94137,049 lb/jam.ft2
c. Menghitung bilangan Reynold (Ret) dalam tube
Pada :
Tavg = 113 oF = 318 K
Data fisis dan termal air
μ = 0,8 cP = 1,9353 lb/ft hr
Cp = 4,181 kj/kg C = 0,9988 BTU/lb.oF
o

o
k = 0,8810 W/m.K = 0,509 BTU/jam.ft. F
Ret = ID . Gt = 2513,2 (Kern, 1965)
μ
d. Dari Fig.24 hal 834, untukL/D = 58,06 , diperoleh jH = 30
(Kern, 1965)
e. Menghitung nilai hi
Pada:Tavg = 113 oF
Cp = 0,9988 BTU/lb.oF
k = 0,509 BTU/jam.ft.oF
(Tabel 5 Kern : 802)

∛(((Cp.μ )/k) ) = 1,560


((μ )/(μ w))^0.14 = Φt

241
hi = jH x (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φt
hi/Φt = 461,1286 BTU/jam.ft2.oF
hio/Φt = hi/Φt x (ID/OD)(Kern, 1965)
= 381,1997 BTU/jam.ft2.oF

8. Fluida Panas : Shell Side, produk distilat (recycle benzene)


a. Flow area pada shell (as)
T avg = 181,92 oF
ID Shell Baffle spacing, B = 8 in = 0,6667 ft
Dari persamaan 11.4 : = ID/5
sehingga, B = 1,6 in
= 0,133 ft

Clearance= (C')Pt - OD
= 0,250 in = 0,021 ft
as = (ID x C' x B)
(144 Pt)
= 0,0222 ft2
b. Laju alir massa dalam shell, Gs
Gs = W
as
Gs = 3323,71 lb/jam
0,0222 ft2
= 149567,2 lb/ft2 hr
c. Bilangan Reynold, Res
Pada Tavg = 181,92 oF = 356,29 K

Data fisis dan termal campuran

Massa μ Cp Cp k k
Fraksi μ lb/ft
Komponen (kg/jam campur BTU/lb campur (Btu/hr. campur
(x) hr
) an .oF an ft.F) an
CH2(COOC2H5)2 1492,5 0,990 1,2000 5,E+00 0,220 2,E-01 4,E+07 3,E+07
C2H5OH 0,0 0,000 0,4700 5,E+00 0,403 0,E+00 3,E-04 0,E+00
C6H6 15,1 0,010 0,0002 4,E+00 0,348 3,E-03 -5,E-01 -5,E-03
TOTAL 1507,6 1,000 1,E+01 0,971 2,E-01 4,E+07 3,E+07

Viskositas Komponen Distilat (Liquid)


log10(μ liq) = A + B/T + CT + DT2 (Yaws Handbook)

242
Komponen A B C D μ (cP) μ lb/ft hr
CH2(COOC2H5)2 -9E+00 2E+03 2E-02 -1E-05 2E+00 4E+00
C2H5OH -6E+00 1E+03 1E-02 -2E-05 2E+00 4E+00
C6H6 -7E+00 1E+03 1E-02 -1E-05 1E+00 3E+00
Total 4E+00 1E+01

De = 0,73 in = 0,0608 ft
Gs = 149567 lb/ft2 hr
Res = Gs De = 655,56097
μ
d. Dari Fig.28 hal 838, diperoleh
jH = 30

e. Menghitung nilai ho
o
PadaTavg
: = 181,92 F = 356,29 K

Menghitung Kapasitas Panas Liquid


Cp = A + BT + CT2 + DT3 (Yaws Handbook)

Cp kmol/ja Cp
Komponen A B C D
kg/jam
(kJ/km m (BTU/l
CH2(COOC2H5)2 4,E+01 6,E-01 -2,E-03 3,E-06 126,19 1492,5 9,33 0,19
C2H5OH 9,E+01 -4,E-02 -2,E-04 5,E-07 75,21 0,00 0,00 ######
C6H6 -16,11 9,E-01 -2,E-03 2,E-06 104,87 160,00 2,05 0,32

Menghitung Thermal Conductivity of Liquid (k)


k = A + BT + CT2 (Yaws Handbook)

k k
Komponen A B C
(W/m K) (Btu/hr.ft.F)
CH2(COOC2H5)2 -2,E+00 1,E+00 7,E+02 82893847 47895308
C2H5OH 5,E-04 5,E-05 5,E-08 0,00053 0,00031
C6H6 -1,E+00 1,E+00 6,E+02 -1,47290 -0,85103

μ = 1,388E+01 lb/ft hr
Cp = 2,217E-01 BTU/lb.oF
k = 3,496E+07 BTU/hr.ft.oF

243
∛(((Cp.μ )/k)) = 0,004
((μ )/(μ w))^0.14 = Φs
ho = jHx (k/D) x ∛(((Cp.μ )/k) ) x Φs
ho/Φs = 6997512,8478 BTU/jam.ft2.oF
ho = ho/Φs x Φs (Kern, 1965)

f. Tube-wall temperature
tw = tc + ho/Φs x (Tc - tc)
hio/Φt + ho/Φs
o
tw = 250,84 F
pada tw = 250,84 oF = 394,58 K

Tube side
o
pada Tw = 250,840 F = 412,356 K
μw = 0,007 cP = 0,0169337 lb/ft hr
sehingga
Φt = ((μ )/(μ w))^0.14 = 2,558
2o
hio = hio / Φt
x Φt = 975,12 BTU/jam.ft . F
pada Tw = 250,84 F = 412,36 K

Menghitung nilai μw campuran

Massa Fraksi μ lb/ft


Komponen μ campuran
(kg/jam) (x) hr
CH2(COOC2H5)2 1492,537 0,990 5,1274 5,076175
C2H5OH 0,000 0,000 4,762 0,000000
C6H6 15,076 0,010 3,9898 0,039898
Total 1507,613 1 5,12E+00

μw = 5,1161 lb/ft hr
: Φs = ((μ )/(μ w))^0.14
sehingga = 20,2822
ho = ho / Φs
x Φs = 1,42E+08 BTU/jam.ft2.oF

7. Clean Overall Coefficient for Preheating, Uc


Uc = hio x ho (Kern, 1965)
hio + ho
= 975,12 x 1E+08
975,12 + 1E+08
= 975,11 BTU/jam ft2.oF

244
8. Dirt Factor, Rd
Rd = UC - UD (Kern, 1965)
UC x U D
= 975,11 - 109,27
975,11 x 109,27
Rd = 0,0081
≈ 0,000

PRESSURE DROP

Tube Side
Untuk Ret = 2513,2
Dari Fig.26, diperoleh faktor friksi,=f 0,001 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)

1) ∆ Pt = f Gt2 L n (Kern, 1965)


10
5.22 x 10 x De s φt
∆ Pt = 0,00095 psi
2) Dari Fig.27 untuk Gt
= 94137 diperoleh: lb/jam.ft2
V2/2g' = 0,011 (Kern, 1965)
∆ Pr = (4n/s) (V2/2g')
= 0,1011727 psi
3) ∆ Ptotal
= ∆ Pt + ∆ Pr (Kern, 1965)
= 0,0009 + 0,1012 psi
= 0,102 psi

Shell Side
Untuk Res = 0,0
Dari Fig.29, diperoleh faktor friksi, f = 0,0010 (Kern, 1965)
Dari Fig.6, diperoleh s = 0,8698 (spesific gravity water)
Number of cross, = (N + 1)

1) N + =
1 12 L/B (Kern, 1965)
= 270
2) Ds = ID/12 (Kern, 1965)
= 1 in 12 /
= 0,0556 ft

245
3) s = 0,8698
∆ Ps = f Gs2 Ds (N + 1)
5,22 x 1010 x De s φs
∆ Ps = 6,E-03 psi

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Spesifikasi Keterangan
Nama : C.16. COOLER (HE-02)
Kode : HE-02
Fungsi : Mendinginkan produk diethyl malonat dari menara distilasi
sebelum disimpan di dalam tangki penampung
Bentuk : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Kapasitas : 122226,32 BTU/jam
Kondisi operasi : - Fluida Panas (Aliran Proses)
W = 1507,6 kg/jam
T1 = 241,8 oF
T2 = 122,0 oF
Laju alir = 149567 lb/ft2.jam
Res = 1,E-04
ho = 1,E+08 BTU/jam.ft2.oF

- Fluida Dingin (Air Pendingin)


W = 1343,3 kg/jam
t1 = 86,0 oF
t2 = 140,0 oF
Laju alir = 94137 lb/ft2.jam
Ret = 2513,2
hi = 975,1 BTU/jam.ft2.oF
Kondisi design : Tekanan = 1,1 atm
Uc : 975,11 BTU/jam ft2.oF
UD : 109,27 BTU/jam ft2.oF
Bahan konstruksi : Carbon Steel

246
C.17. Gudang Penyimpanan ClCH2COOH (G-01)
Fungsi : Tempat Penyimpanan Bahan Baku ClCH2COOH selama
2 minggu
Bentuk : Prisma Segi empat Beraturan
Bahan Kontruksi : Bata dilapisi semen
Kondisi Operasi : Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm

Laju Alir Massa : 1085,294 kg/jam = 1,085294 ton/jam


Densitas : 1580 kg/m³ = 98,64 lb/ft³

Massa Total = Laju alir massa x Waktu


= 1085,294 kg/jam x 14 Hari x 24 Jam
= 364658,78 kg

Asumsi 1 sak = 25 kg
Jumlah Sak = Massa Total = 364658,78 = 14586,35136 sak
25 kg 25

Volume Kemasan = ( 1 + 10% ) x 25 kg


Densitas
= ( 1 + 10% ) x 25 kg
1580 kg/m³
= 0,01740506 m³

Volume Total = Volume Kemasan x Jumlah Sak


= 0,01740506 m³ x 14586,3514 sak
= 253,876 m³

Faktor Kelonggaran = 20% Ruang Kosong x Volume Total


= ( 1 + 20% + 20% ) x 253,9 m³
= 355,427 m³

Tinggi Susunan Kemasan dirancang 4m dan gudang direncanakan berukuran :


panjang (p) = lebar (l) , tinggi (t) = 4m

Volume Tangki = p x l x t
355,42692 m³ = 1 x 1 x 4
355,42692 m³ = 4 l2
l2 = 88,8567 m
l = 9,426 m = 10 m

Faktor Kelonggaran tinggi gedung adalah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka :
tinggi gudang = 1,5 x 4m
= 6m
maka,
Panjang = 10 m ,Lebar = 10 m , Tinggi = 6m

247
C.18. Gudang Penyimpanan NaCN (G-02)
Fungsi : Tempat Penyimpanan Bahan Baku NaCN selama 2 minggu
Bentuk : Prisma Segi empat Beraturan
Bahan Kontruksi : Bata dilapisi semen
Kondisi Operasi : Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm

Laju Alir Massa : 562,745 kg/jam = 0,562745 ton/jam


Densitas : 1420 kg/m³ = 88,65 lb/ft³

Massa Total = Laju alir massa x Waktu


= 562,745 kg/jam x 14 Hari x 24 Jam
= 189082,32 kg

Asumsi 1 sak = 25 kg
Jumlah Sak = Massa Total = 189082,32 = 7563,2928 sak
25 kg 25

Volume Kemasan = ( 1 + 10% ) x 25 kg


Densitas
= ( 1 + 10% ) x 25 kg
1420 kg/m³
= 0,01936620 m³

Volume Total = Volume Kemasan x Jumlah Sak


= 0,01936620 m³ x 7563,2928 sak
= 146,472 m³

Faktor Kelonggaran = 20% Ruang Kosong x Volume Total


= ( 1 + 20% + 20% ) x 146,5 m³
= 205,061 m³

Tinggi Susunan Kemasan dirancang 4m dan gudang direncanakan berukuran :


panjang (p) = lebar (l) , tinggi (t) = 4m

Volume Tangki = p x l x t
205,06111 m³ = 1 x 1 x 4
205,06111 m³ = 4 l2
l2 = 51,2653 m
l = 7,160 m = 8m

Faktor Kelonggaran tinggi gedung adalah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka :
tinggi gudang = 1,5 x 4m
= 6m
maka,
Panjang = 8 m ,Lebar = 8 m , Tinggi = 6m

248
C.19. Belt Conveyor (BC-01)
Fungsi : Mengangkut ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01
Menuju Mixer-01
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Kontruksi : Reinforced Rubber
Temperature : 30 ℃
Jumlah : 1 unit
Laju Bahan = 1085,2940 kg/jam
Densitas = 1580,00 kg/m3
Kecepatan Volumetrik :
Q = Laju Bahan = 1085,29 kg/jam
3
Densitas 1580,00 kg/m
3
= 0,687 m /jam

Berdasarkan tabel 15 dan 16 Brown diperoleh :


Lebar Belt = 14 in
Kapasitas Maksimum = 24 ton/jam
Kecepatan Belt = 200 fpm
Panjang Belt diambil = 20 m = 65,62 ft

Menentukan Power Motor :


HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
F : Faktor friksi = 0,05
L : Panjang Conveyor = 65,62 ft
Lo : 100
S : Kecepatan Belt (fpm) = 200 fpm
T : Jumlah Bahan yang diangkut = 1,085 ton/jam
W : Massa (lb/ft) = 14 lb/ft
ΔZ : Beda Ketinggian = 15 ft

HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
= 0,05 (65,62 + 100) (1,085 + (0,03 x100 x 14) + (1,085 x 15)
990
= 0,7281

249
Digunakan efisiensi motor = 80 %
HP = 0,7281 = 0,910 = 1 HP
80%
Kesimpulan :
Nama C.19. Belt Conveyor (BC-01)
Fungsi Mengangkut ClCH2COOH dari Gudang
Penyimpanan-01 Menuju Mixer-01
Jenis Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Konstruksi Reinforced Rubber
Jumlah 1 unit
Ukuran
Lebar 14 in
Panjang 20,00 m
Power 1 Hp

C.20. Belt Conveyor (BC-02)


Fungsi : Mengangkut NaCN dari Gudang Penyimpanan-02
Menuju Mixer-02
Jenis : Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Kontruksi : Reinforced Rubber
Temperature : 30 ℃
Jumlah : 1 unit
Laju Bahan = 562,7450 kg/jam
Densitas = 1420,00 kg/m3
Kecepatan Volumetrik :
Q = Laju Bahan = 562,75 kg/jam
3
Densitas 1420,00 kg/m
3
= 0,396 m /jam

Berdasarkan tabel 15 dan 16 Brown diperoleh :


Lebar Belt = 14 in
Kapasitas Maksimum = 24 ton/jam
Kecepatan Belt = 200 fpm
Panjang Belt diambil = 20,0000 m = 65,62 ft

250
Menentukan Power Motor :
HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
F : Faktor friksi = 0,05
L : Panjang Conveyor, Pulley to Pulley = 65,62 ft
Lo : 100
S : Kecepatan Belt (fpm) = 200 fpm
T : Jumlah Bahan yang diangkut = 0,563 ton/jam
W : Massa (lb/ft) = 14 lb/ft
ΔZ : Beda Ketinggian = 15 ft

HP = F (L+Lo) (T+0,03Ws) + T x ∆Z
990
= 0,05 (65,62 + 100) (1,085 + (0,03 x100 x 14) + (1,085 x 15)
990
= 0,7159

Digunakan efisiensi motor = 80 %


HP = 0,7159 = 0,895 = 1 HP
80%

Kesimpulan :
Nama C.20. Belt Conveyor (BC-02)
Fungsi Mengangkut NaCN dari Gudang Penyimpanan
02 Menuju Mixer-02
Jenis Belt Conveyor Continuous Closed
Bahan Konstruksi Reinforced Rubber
Jumlah 1 unit
Ukuran :
Lebar 14 in
Panjang 20,00 m
Power 1 Hp

251
C.21. Hopper-01
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01 ke Mixer-
01
Bentuk : Tangki persegi tegak dengan bagian bawah berbentuk
limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Kondisi Operasi : 1 atm, 30oC
Laju Bahan = 1085,294 kg/jam
Densitas = 1580,00 kg/m3
Waktu Tinggal = 12 jam
Overdesign = 20%

Volume = 1085,294 kg/jam x 12 jam x 1,2


3
1580,00 kg/m
3
= 9,891 m
3
= 349,36 ft

Diambil
o
Kemiringan bagian bawah 60
L = 0,75 T1

Perbandingan
a : b :c = 1 : 3 : 2

T2 = 1/2 (L x 3 )
T2 = 1/2 (0,75T1 x 3 )
T2 = 0,65 T1
Volume Total = Vkotak persegi + Vlimas persegi
1
V total = L2 . T1+ L2 . T2
3
Diperoleh :
T1 = 2,4360 m
L = 1,8270 m
T2 = 1,5822 m
Sehingga tinggi total = T1 + T2
= 4,0182 m

252
Tebal dinding minimum = 0,1496 in
Diambil tebal dinding standar = 0,1875 in

Kesimpulan :
Nama C.21. Hopper-01
Fungsi Menampung dan mengumpulkan kristal
ClCH2COOH dari Gudang Penyimpanan-01
ke Mixer-01
Jenis Tangki persegi tegak dengan bagian bawah
berbentuk limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Bahan Konstruksi Stainless steel SA Grade 10
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Diameter 1,827 m
Tinggi Silinder 2,436 m
Tinggi Kerucut 1,582 m

C.22. Hopper-02
Fungsi : Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN dari
Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Bentuk : Tangki persegi tegak dengan bagian bawah berbentuk
limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Kondisi Operasi : 1 atm, 30oC
Laju Bahan = 562,745 kg/jam
Densitas = 1420,00 kg/m3
Waktu Tinggal = 12 jam
Overdesign = 20%

Volume = 562,745 kg/jam x 12 jam x 1,2


3
1420,00 kg/m
3
= 5,707 m
3
= 201,56 ft

253
Diambil
Kemiringan bagian bawah 60o
L = 0,75 T1

Perbandingan
a : b :c = 1 : 3 : 2

T2 = 1/2 (L x 3 )
T2 = 1/2 (0,75T1 x 3 )
T2 = 0,65 T1
Volume Total = Vkotak persegi + Vlimas persegi
1
V total = L2 . T1+ L2 . T2
3
Diperoleh :
T1 = 2,0279 m
L = 1,5209 m
T2 = 1,3172 m
Sehingga tinggi total = T1 + T2
= 3,35 m

Tebal dinding minimum = 0,1455 in


Diambil tebal dinding standar = 0,1875 in

Kesimpulan :
Nama C.22. Hopper-02
Fungsi Menampung dan mengumpulkan kristal NaCN dari
Gudang Penyimpanan-02 ke Mixer-02
Jenis Tangki persegi tegak dengan bagian bawah
berbentuk limas segiempat dan dilengkapi vibrator
Bahan Konstruksi Stainless steel SA Grade 10
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Diameter 1,521 m
Tinggi Silinder 2,028 m
Tinggi Kerucut 1,317 m

254
C.23. Screw Conveyor (SC-01)
Fungsi : Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01
Kondisi Operasi: Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm

Laju Alir : 1085,294 kg/jam= 1,085 ton/jam


Densitas : 1580,00 kg/m³ = 98,6 lb/ft³

Laju Volumetrik Conveyor (Q)


Q = 1085,294 kg/jam
1580,00 kg/m³
= 0,687 m3/jam
= 0,404 ft3/jam

Panjang Conveyor : 10 ft

Dari tabel 21.6 Perry dipilih menggunakan conveyor dengan spesifikasi :


Kapsitas Maksimum = 40 ton/jam
Diameter flight = 16 in
Diameter pipa = 3,5 in
Diameter shaft = 3 in
Kecepatan putar screw = 50 rpm
Tenaga Penggerak per 50lb/ft3 = 1,75 HP

Power Screw Conveyor = 98,6 lb/ft³ x 1,75 HP


50 lb/ft³
= 3,5 HP
Efisiensi motor 80%
Power Screw Conveyor = 3,5 HP = 4,32 HP
80%

Digunakan motor dengan power = 5 HP

255
Kesimpulan :
Nama C.23. Screw Conveyor (SC-01)
Fungsi Mengumpankan ClCH2COOH dari Hopper-01 ke
Mixer-01
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Panjang 10 ft
Diameter 16 in
Putaran 50 rpm
Power 5 Hp

C.24. Screw Conveyor (SC-02)


Fungsi : Mengumpankan NaCN dari Hopper-02 ke Mixer-02
Kondisi Operasi : Temperature : 30 ℃
Tekanan : 1 atm

Laju Alir : 562,745 kg/jam= 0,563 ton/jam


Densitas : 1420,00 kg/m³ = 88,6 lb/ft³

Laju Volumetrik Conveyor (Q)


Q = 1085,294 kg/jam
1580,00 kg/m³
= 0,687 m3/jam
= 0,404 ft3/jam

Panjang Conveyor : 10 ft

Dari tabel 21.6 Perry dipilih menggunakan conveyor dengan spesifikasi :


Kapsitas Maksimum = 40 ton/jam
Diameter flight = 16 in
Diameter pipa = 3,5 in
Diameter shaft = 3 in
Kecepatan putar screw = 50 rpm
3
Tenaga Penggerak per 50lb/ft = 1,75 HP

Power Screw Conveyor = 88,6 lb/ft³ x 1,75 HP


50 lb/ft³
= 3,1 HP

256
Efisiensi motor 80%
Power Screw Conveyor = 3,1 HP = 3,88 HP
80%

Digunakan motor dengan power = 5 HP

Kesimpulan :
Nama C.24. Screw Conveyor (SC-02)
Fungsi Mengumpankan NaCN dari Hopper-02 ke Mixer-
Jumlah 1 buah
Ukuran :
Panjang 10 ft
Diameter 16 in
Putaran 50 rpm
Power 5 Hp

257
C.25. Pompa

Contoh Perhitungan :

Pompa - 01
Fungsi = Memompakan NaOH 40% ke dalam tangki
penyimpanan (TP01)
Laju alir = 1324,174 kg/jam
= 0,81091 lb/s
o
Temperatur = 30 C
o
= 86,000 F
Densitas = 1423,200 kg/m3
3
= 88,847 lb/ft
Viskositas = 4 cp
= 9,676 lb/ft.jam
Tinggi terhadap posisi suction (Z1)
Z1 = 1m
= 3,281 ft
Tinggi terhadap posisi discharge (Z2)
Z2 = 8,27 m
= 27,132 ft

Faktor Keamanan = 20%


Laju alir Volumetrik (Qf)
Qf = (1,2 x Laju alir massa) / Densitas
3
= 1,117 m /jam
3
= 0,011 ft /s
gc = 32,2 lb/s2.lbf
g = 32,2 ft/s2

Asumsi aliran turbulen


ID optimum = 3,9 x Qf 0,45 x ρ 0,13
= 0,91657 in

Digunakan pipa dengan spesifikasi :


Spesifikasi Nilai Unit Nilai Unit
• Ukuran pipa normal 6 in 0,49999 ft
• Schedule pipa 40
• Diameter dalam (ID) 6,065 in 0,50541 ft
• Diameter luar (OD) 6,625 in 0,55208 ft
2
• Inside sectional area (A) 0,2006 ft
(Geankoplis, 1993 : hal 892)

258
Kecepatan linier (v)
v = Qf/A
= 0,054598372 ft/s
= 0,016641786 m/s

Bilangan Reynold (Nre)


Nre = (ρ x D x ѵ)/μ
= 912,1295185
= 9,12E+02
Karena Nre < 2100, maka alirannya laminar

Kekerasan bahan commercial steel (ԑ)


ԑ = 0,000046 m = 0,00015 ft
(Geankoplis, 1993 : hal 88)
ԑ/D = 0,000298602
Berdasarkan nilai ԑ/D dan Nre, diperoleh faktor friksi fluida dalam pipa (f)
f = 0,004 (Geankoplis, 1993 : hal 88)

Total Friction Loss


Pipa panjang = 5m = 16,404 ft
Elbow = 2 ; kf = 0,75 (Geankoplis, 1993 : hal 93)
Globe valve = 1 ; kf = 6 (Geankoplis, 1993 : hal 93)

Fanning Friction (f1)


f1 = (4f x ∆L x v2) / (D x 2gc)
= 0,00002 ft.lbf/lbm

Elbow Friction (f2)


f2 = (3 x kf x v2) / (2gc)
= 0,00010 ft.lbf/lbm

Globe Valve Friction( f3)


f3 = (kf x v2) / (2gc)
= 0,00028 ft.lbf/lbm
Total Friction (ΣF)
ΣF = f1 + f2 + f3
= 0,00041 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
Static Head (SH)
SH = (∆Z) x g/gc
= 23,85142 ft.lbf/lbm

Pressure Head (PH)


PH = (∆P)/ρ
PH = 0,00000 ft.lbf/lbm

259
Velocity Head (VH)
VH = (∆v2)/2α.gc
VH = 0,00005 ft.lbf/lbm

Persamaan Bernoulli

(Geankoplis, 1993 : hal 64)

0 = VH + SH + PH +ΣF+Ws
-Ws = VH + SH + PH +ΣF
= 23,85187 ft.lbf/lbm
Ws = -23,85187 ft.lbf/lbm
Head pump = Ws x -1 g/gc
= 23,85187 ft
Efisiensi Pompa 65%
Wp = -Ws/η (Geankoplis, 1993 : hal 133)
= 36,69518 ft.lbf/lbm

Daya Pompa = (Wp x m) / 550 (Geankoplis, 1993 : hal 134)


= 0,05410 hp

Daya Motor (DM)


Efisiensi motor 80%
DM = Daya Pompa / η
= 0,1 hp
Digunakan Pompa dengan daya standar 1/2 Hp

Kesimpulan
Nama : Pompa
Fungsi : Memompakan NaOH 40% ke dalam tangki
penyimpanan (TP01)
Tipe : Centrifugal Pump
Fluida : NaOH 40%
Rate Volumetrik : 1,1165 m3/jam
Ukuran Pipa : 6,0 in ; sch 40
Insiede Diameter : 6,065 in
Outside Diameter : 6,625 in
Head Pompa : 23,85 ft
Daya Pompa : 1/2 hp

Bahan Konstruksi :
Case : Commercial Steel
Rotor : Carbon Steel
Shaft Type : Carbon Steel
Seal Type : Mechanical Seal

260
Ringkasan Perhitungan Pompa

Mengalirkan Fluida Debit Head Power


Kode Tipe (m3/jam
Dari Ke ( ft ) ( HP )
)
P-01 Penjual TP-01 Centrifugal Pump 1,117 23,85 1/2
P-02 Penjual TP-02 Centrifugal Pump 1,669 34,25 1/2
P-03 TP-02 R-300 Centrifugal Pump 1,699 13,16 1/2
P-04 Penjual TP-03 Centrifugal Pump 0,698 22,57 1/2
P-05 Penjual TP-04 Centrifugal Pump 20,442 3,93 1/2
P-06 Utilitas M-01 Centrifugal Pump 1,302 1,64 1/2
P-07 Utilitas M-02 Centrifugal Pump 1,117 27,13 1/2
P-08 TP-01 R-100 Centrifugal Pump 0,259 18,6 1/2
P-09 M-01 R-100 Centrifugal Pump 2,019 18,6 1/2
P-10 R-100 R-200 Centrifugal Pump 20,002 18,76 1
P-11 M-02 R-200 Centrifugal Pump 1,800 13,16 1/2
P-12 R-200 R-300 Centrifugal Pump 4,959 13,17 1/2
P-13 TP-03 R-300 Centrifugal Pump 0,683 13,16 1/2
P-14 R-300 M-03 Centrifugal Pump 7,744 4,39 1/2
P-15 TP-04 M-03 Centrifugal Pump 2,024 4,36 1/2
P-16 M-03 N Centrifugal Pump 8,226 5,87 1/2
P-17 N D Centrifugal Pump 8,433 5,87 1/2
P-18 D UPL Centrifugal Pump 4,891 6,57 1/2
P-19 D MD Centrifugal Pump 3,732 16,15 1/2
P-20 AC MD Centrifugal Pump 2,670 9,85 1/2
P-21 MD TP-05 Centrifugal Pump 1,718 34.25 1/2
P-22 TP-05 Konsumen Centrifugal Pump 1,718 6,56 1/2

261
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN UTILITAS

Utilitas berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan penunjang untuk mendukung


kelancaran pada sistem produksi di seluruh pabrik.
Unit-unit yang ada di utilitas terdiri dari:
1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)
2. Unit pembangkit steam (Steam Generation System)
3. Unit pembangkit listrik (Power Plant System)
4. Unit penyedia udara instrument (Instrument Air System)

D.1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air


D.1.1 Air untuk keperluan umum (General Uses)
- Kebutuhan Karyawan
3
Kebutuhan air harian = 0,2 m per karyawan
Jumlah Karyawan = 144 orang
3 3 3
Kebutuhan air = 0,2 m x 144 orang = 28,8 m /hari = 1,2 m /jam
- Kebutuhan laboratorium, taman, service water karyawan
= 40% dari kebutuhan
3 3
= 1,2 m /jam x 0,4 = 0,48 m /jam
Maka kebutuhan air untuk keperluan umum adalah:
= 1,2 m3/jam + 0,48 m3/jam
3
= 1,68 m /jam = 1680 kg/jam

D.1.2 Air untuk keperluan proses


Sebagai pelarut di Mixer M-01 = 1085,294 kg/jam
Sebagai pelarut di Mixer M-02 = 1172,386 kg/jam

D.1.3 Air untuk pembangkit steam (Boiler Feed Water)


Jumlah kebutuhan = 697,072 kg/jam
= 316,133 kg/jam
Over design 20%, kebutuhan air umpan boiler = 379,359 kg/jam
Recovery 80%, sehingga make-up = 75,872 kg/jam

D.1.4 Air pendingin untuk pendingin alat proses


1 Reaktor R-101 = 2724,609 kg/jam
2 Reaktor R-201 = 365,157 kg/jam
3 Reaktor R-300 = 81,771 kg/jam
4 Netraliser = 14175,172 kg/jam
5 Condenser = 3822,404 kg/jam
6 HE-02 = 1442,470 kg/jam

262
Kebutuhan Total = 22611,583 kg/jam

over design 10 %, kebutuhan air pendingin = 24872,741 kg/jam


Recovery melalui cooling tower 90 %
maka make - up air pendingin proses = 2487,274 kg/jam

D.1.5 Air untuk pemadam kebakaran


Disediakan air sebanyak 400 ft3/hari = 471,667 kg/jam

Jumlah kebutuhan air total = 7669,742 kg/jam


3
(angka keamanan 10%) = 7,670 m /j
= 270,646 cuft/j
3
= 60744,356 m / tahun

D.2 Perancangan Alat Pengolah Air


D.2.1 Bak Penampung/Pengendap Awal
Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 6804,260 kg/jam
Dirancang dengan over design = 10%
Waktu tinggal air dalam bak 2-4 jam (Powell, 1954), diambil = 3
Volume bak = 22,454 m3
Dimensi bak panjang = 1/2 lebar = 1/2 tinggi = p

V=1/4 x pᶺ3 p = 4,48 m


l = 2,24 m
t = 2,24 m

D.2.2 Bak penggumpal


Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak penampung
awal dengan cara menambahkan Al2(SO4)3 dan Na2CO3
Al2(SO4)3 untuk mempercepat penggumpalan
Na2CO3 untuk mengatur pH agar tetap netral

Reaksi yang terjadi :


Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2
Dipakai bak pengaduk, motor yang dipakai berkekuatan 2 Hp
Waktu tinggal dalam bak 20 - 60 menit (Powell, 1954), diambil 60 menit
Dirancang dengan over design = 10%
Volume bak = 8,437 m3
Dimensi bak bentuk silinder tegak dengan D = H
V = 0.25 . p . D^3 , D = 2,21 m
Jadi diameter = tinggi H= 2,21 m

263
Kebutuhan alum (Al2(SO4)3)
110 lb tiap 750000 gal. air (Shreve, 1975)
7,048 lb/hari = 3,197 kg/hari
Kebutuhan Na2CO3
21,45 lb tiap 750000 gal. air (Shreve, 1975)
1,3743 lb/hari = 0,623 kg/hari

D.2.3 Tangki Larutan Alum [Al2(SO4)3]


Menyiapkan dan menyimpan larutan alum 5 % untuk 1 minggu operasi
Konsentrasi alum dalam air yang diolah = 30 ppm
Kebutuhan alum = 0,2301 kg/jam
Kebutuhan larutan alum 5 % = 4,6018 kg/jam
3
Density larutan dianggap = 1000 kg/m
3
Keperluan satu minggu operasi = 0,7731 m
Volume tanki dirancang (over design 20%) = 0,9277 m3
Dipilih tanki silinder tegak, dengan H/D = 2
V tangki = p/4 . D^2 . H = p/4 . D^2 . 2D D= 0,84 m
L= 1,68 m

D.2.4 Tangki Larutan Soda Abu [Na2CO3]


Menyiapkan dan menyimpan larutan soda abu 5 % untuk 1 minggu operasi
Konsentrasi soda abu dlm air yang diolah = 30 ppm
Kebutuhan soda abu = 0,2301 kg/jam
Kebutuhan lar. soda abu 5 % = 4,6018 kg/jam
Density larutan dianggap = 1000 kg/m3
Keperluan satu minggu operasi = 0,7731 m3
3
Volume tanki dirancang ( over design 20 % ) 0,9277 m
Dipilih tanki silinder tegak, dengan H/D = 2
V tangki = p/4 . D^2 . H = p/4 . D^2 . 2D D= 0,84 m
L= 1,68 m

D.2.5 Clarifier
Mengendapkan gumpalan - gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Dipakai bak berbentuk silinder terpancung, dg waktu tinggal 60 menit
& over design 10 %
Volume clarifier = 8,43672 m3

264
D1 h = 10 ft = 3,048 m (Powell, 1954)
diambil : D2 = 0.61 . D1
D2/D1 = y/(y+h) = 0.61 D1/D1
= y/(y+3.048)
h
D2 y = 4,57 m
Vol = 0.25.p.D1^2.(y+h)/3 -
0.25.p.(0.61 D1)^2.y/3
y D1 = 2,11 m
D2 = 1,29 m
Jadi dimensi clarifier :
tinggi = 3,048 m
diameter atas = 2,107 m
diameter bawah = 1,286 m

D.2.6 Tangki Pengaman


Menampung air yang keluar dari Cooling Tower dan make - up air
Dirancang dengan over design 10 % dan waktu tinggal 1 jam
Volume tangki = 2,7360 m3
Dimensi tangki : H/D = 1
V = p /4 . D^2 . (D)
D = 1,52 m
H = 1,52 m
D.2.7 Bak Saringan Pasir
Menyaring partikel - partikel halus yang belum terendapkan dan masih
terdapat dalam air sebanyak = 7669,742 kg/jam
2
kecepatan penyaringan = 15 - 25 gpm/ft (Powell, 1954),
diambil = 25 gpm/ft2
3
Air dari clarifier = 7,670 m /jam
= 33,773 gpm
Luas penampang cairan = 1,351 ft2
D = (4.A /p )^0.5 1,137 ft = 0,347 m
Tinggi tumpukan pasir = 12 - 20 in ( Powell, 1954),
Tinggi tumpukan kerikil = 20 - 40 in (Powell, 1954),
D.2.8 Tangki Penampung Air
Menampung air sebanyak = 4710,801 kg/jam
yang keluar dari saringan pasir yang selanjutnya akan dikirim
ke tangki demineralisasi dan Bak Sanitasi
Dirancang overdesign 10 % dan waktu tinggal dalam tangki 1 jam
Volume tangki = 5,182 m3
Dimensi tangki : D=H
D = H = ( 4.V/p )^1/3 = 1,88 m

265
D.2.9 Tangki Demineralisasi
Menghilangkan kesadahan air sebanyak = 75,872 kg/jam
dengan menjerap ion-ion yang masih terdapat dalam air
dengan zeolit (cation exchanger) dan RNH3OH ( anion exchanger )
a. Cation Exchanger
Mengikat ion-ion positif yang ada dalam air yang diolah
Alat : Tangki silinder tegak berisi tumpukan butir-butir penukar kation
Resin : Jenis C - 300 dengan notasi RH
Reaksi : Na + + RH → RNa + H +
Bila resin sudah jenuh, pencucian dilakukan dengan larutan H 2SO4 2 %.
Reaksi regenerasi : 2 RNa + H 2 SO4 → 2 RH + Na 2 SO4
Kebutuhan H2SO4 untuk regenerasi dapat diperkirakan sebagai berikut:
Kesadahan yang diikat resin = 60 ppm
= 4,5523 g/j
= 0,0046 kg/j
H2SO4 yang diperlukan = 0,2276 kg/j
= 1830,028 kg/th
2
Dari tabel 7, Powel kecepatan per luas penampang = 3 - 10 gpm/ft
diambil kecepatan / luas = 10 gpm/ft2
Luas penampang alat = 0,033 ft2
D= 0,204 ft
= 0,062 m
Menentukan tinggi bed resin :
Regenerasi bed resin dilakukan setelah 6 jam
Kapasitas resin diperkirakan = 2 ft3/kg
Kesadahan terikat = 5,463 kg
3
Volume resin yang diperlukan = 10,926 ft
tinggi bed resin = 334,800 ft 102,04704 m

Syarat tinggi resin : 30 - 72 in ( Petrokimia Gresik )


Dibuat tebal bed resin = 30 in
Ukuran Tangki Cation Exchanger :
D= 0,062 m 2,446 in
H= 102,047 m 4017,600 in
dengan 2 buah bed

b. Anion Exchanger
Fungsi Mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air yang diolah
Alat Tangki silinder tegak berisi tumpukan butir-butir penukar anion
Resin Jenis castel A - 500 p dengan notasi ROH
Cl − + ROH → RCl + OH −

266
Reaksi Cl − + ROH → RCl + OH −
Bila resin sudah jenuh, pencucian dilakukan dengan larutan NaOH 10%.
Reaksi regenerasi : RCl + NaOH → ROH + NaCl
Kebutuhan NaOH untuk regenerasi dapat diperkirakan sebagai berikut:
Kesadahan yang diikat resin = 60 ppm
= 0,005 kg/jam
NaOH yang diperlukan = 0,046 kg/jam
= 3660,056 kg/th
Dari tabel 7, Powel kecepatan per luas penampang = 3 - 10 gpm/ft2
diambil kecepatan / luas = 10 gpm/ft2
2
Luas penampang alat = 0,033 ft
D= 0,204 ft
= 0,062 m
Menentukan tinggi bed resin :
Regenerasi bed resin dilakukan setelah 6 jam
Kapasitas resin diperkirakan = 2 ft3/kg
Kesadahan terikat = 1,0926 kg
Volume resin yang diperlukan = 2,1851 ft3
tinggi bed resin = 0,2185 ft 0,0666 m
Syarat tinggi resin : 30 - 72 in ( Petrokimia Gresik )
Dibuat tebal bed resin = 30 in
Ukuran Tangki Cation Exchanger :
D= 0,2038 ft 8,0235 in
H= 0,0666 m 2,6221 in
dengan 1 buah bed

c. Tangki Air Demin


Fungsi : Menampung air demin dari mixed bed ion exchanger
3
Kecepatan volumetrik = 0,08 m /jam
Waktu tinggal = 6 jam (Perry, 1997)
Volume terisi = 80%
Volume bak = Fv.t.
80%
= 0,569039 m3
Diambil H /D = 1 m
Diameter tangki = 0,9 m
Tinggi tangki = 0,9 m

d. Tangki Larutan H 2 SO 4
Menyiapkan dan menyimpan larutan H2SO4 untuk regenerasi ion exchanger
Konsentrasi larutan jenuh H2SO4 pada suhu kamar = 2%
Kebutuhan larutan H2SO4 2 % = 163,88311 kg/bulan

267
Density larutan H2SO4 2 % pada 35 C = 1794 kg/m3
3
Volume larutan selama satu periode, VL = 0,091 m
Tangki dirancang untuk satu kali regenerasi (over design 20 %)
Vtangki = 0,10962 m3
Tangki berbentuk silinder tegak, dengan H/D = 2
Vtangki = 0.25.p.D^2.(2D)
D = 0,41 m
H = 0,82 m

e. Tangki Larutan NaOH


Menyiapkan dan menyimpan larutan NaOH untuk regenerasi ion exchanger
Konsentrasi larutan jenuh NaOH pada suhu kamar = 10%
Kebutuhan larutan NaOH 10 % = 32,7766 kg/bulan
3
Density larutan NaOH 10 % pada 35 C = 2130 kg/m
Volume larutan selama satu periode, VL = 0,02 m3
Tangki dirancang untuk satu kali regenerasi (over design 20 %)
Vtangki = 0,01847 m3
Tangki berbentuk silinder tegak, dengan H/D = 2
Vtangki = 0.25.p.D^2.(2D)
D = 0,23 m
H = 0,45 m

D.2.10 Dearator
Menghilangkan gas seperti O2 dan CO2 terlarut dalam air umpan boiler
untuk mengurangi terjadinya korosi Gw = 100 kg/j
Jenis : Silinder tegak dengan bahan isian 5,5556 kmol/j
3
Bahan kimia : Na2SO3 rho steam = 34,5 kg/m
Bahan isian : raschig ring ceramic FLV = 0,14
dp = 2 in Diambil delP/m = 20
50,8 mm K4 = 0,15
2
packing factor = 65 Vw' = 2,74 kg/m s
Lw = 75,87181 kg/j A = 0,01 m2
4,2151006 kmol/j D = 0,10 m
rho = 1000 kg/m3 Diambil H = 4*D
2
miu = 0,00062 Ns/m H = 0,396 m

D.2.11 Tangki Kondensat


Menampung air kondensat uap air dari alat proses dan make-up umpan boiler
Waktu tinggal diperkirakan 1/2 jam
Jumlah air yang harus ditampung = 379,35905 kg/jam
= 0,3793591 m3/jam

268
Volume air dalam tangki = 0,1897 m3
3
Volume tangki dirancang (over design 20 %) = 0,2276154 m
Dipilih tangki vertikal dengan H/D = 1
Vtangki = p/4 . D^2 . (D)
D= 0,66 m
H= 0,66 m

D.2.12 Bak Sanitasi


Mencampur air dengan kaporit 5 % untuk membunuh kuman penyakit
/ desinfektan (Untuk air perkantoran dan keperluan umum)
Jenis : silinder tegak dengan D = H
Jumlah air yang diolah = 1680 kg/jam
Dirancang dengan overdesign 10 % dan waktu tinggal 10 menit
3
Debit air = 1,68 m /jam
3
Volume bak = 0,31 m
D=H = 0,73 m

D.2.13 Tangki Kaporit [Ca(OCl)2.4H2O]


Menyiapkan dan menyimpan larutan kaporit 5% u persediaan 1 minggu
Konsentrasi kaporit dalam air yang diolah = 5 ppm
Kebutuhan kaporit = 0,0084 kg/jam
Kebutuhan larutan kaporit 5 % = 0,168 kg/jam
3
Density larutan dianggap = 1000 kg/m
Keperluan 2 minggu operasi
Volume cairan = 0,056 m3
Over design 20 % = 0,068 m3
Dipilih tangki silinder tegak, dengan H/D = 2
Vtangki = p /4 .D^2.L = p /4 .D^2.2D
D = 0,21 m
H = 0,42 m

D.2.14 Cooling Tower


Mendinginkan kembali air pendingin yang digunakan pada alat -alat
proses menjadi 35 °C sebelum disirkulasikan lagi
Sistem : kontak langsung dengan udara didalam cooling tower (fan)
Jenis : induced draft cooling tower
Jumlah air yang didinginkan = 19898,193 kg/jam
= 87,619 gpm
Densitas air = 1000 kg/m3
Suhu air masuk, T1 50 celcius = 122 F
Suhu air keluar, T2 30 celcius = 86 F
Suhu dry bulb udara Tdb 30 celcius = 86 F

269
Suhu wet bulb udara Twb 26,11 celcius = 79 F ,
(RH = 50 %)
Temperature approach T2 - Twb = 3,89 celcius
Cooling range 20 celcius
from fig. 12.14 Perry, 1984
water concentration 3,5 gal/(men.ft2)
Area tower yang digunakan 25,034 ft2
Fan HP ( fig. 12.15 Perry, 1984) 0,037 hp/(ft2 tower), 100 % standard
Power untuk fan = 0,93 Hp
dipilih motor induksi standard NEMA : 1/2 Hp
Jika T approach 8 ~ 11 celcius dipilih tinggi menara =
4.6 ~ 6.1 m (Perry, 1984)
dipilih tinggi menara = 4 m = 13,12 ft

D.2.15 Tangki Air Pendingin


Menampung air dari cooling tower dan make - up sebagai air pendingin
untuk kemudian disirkulasikan ke alat - alat proses
Jenis : tangki silinder tegak
Jumlah air'= 19898,2 kg/jam = 19,9 m3/jam
Tangki dirancang dengan overdesign 10 % dan waktu tinggal 1 jam
V tangki = 21,8880 m3
Dimensi tangki
D = H = (4.V /p )^1/3 = 3,03 m

D.3 Perhitungan Steam Boiler


Penggunaan steam sebagai pemanas digunakan pada alat-alat proses seperti
alat transfer panas (heat exchanger dan reboiler)

Steam yang dibutuhkan :


D.3.1 Steam jenuh dengan P = 14.7 psi dan T = 212 F,
digunakan untuk media pemanas :
HE-01 = 57,15 kg/jam

D.3.2 Steam jenuh dengan P = 45.4 psi dan T = 275 F,


digunakan untuk media pemanas :
Reboiler = 258,983 kg/jam

Karena ada 2 tipe steam yang harus dibangkitkan, maka digunakan 2 buah
steam boiler.
a. Boiler 1
Untuk menghasilkan steam dengan T = 212 F dan P = 14.7 psia maka
digunakan gas oil (industrial fuel), dengan spesifikasi sbb:
API = 30

270
Flash point = 210 oF
o
Pour point = 35 F
o
IBP = 440 F
Viscositas/100 F = 70 pc
Persamaan dari Nelson :
141,5
sg = = 0,8762
API + 131,5

Diambil nilai characterization factor (K) = 11,8


Pada: API = 36,3 dan K = 11,8, dari fig. 5-22 Nelson, diperoleh :
GHV = 19575 Btu/lb
Dari fig. 5-23 Nelson diperoleh kadar H2 dalam bahan bakar = 13,3
H2 yang terdapat dalam bahan bakar dapat bereaksi dengan udara
Reaksinya adalah sebagai berikut : H + 1O →H O
2(g ) 2 2( g ) 2 (g )

Panas pengembunan H2O pada kondisi pembakaran industrial fuel =


Hfg = 1058,2
Jadi Netto Heating Value dengan basis lb bahan bakar (NHV) :
NHV = GHV − H fg ´ %H 2

= 19434,259 Btu/lb

Kebutuhan bahan bakar :


Q
m=
NHV ´ h
h = efisiensi bahan bakar, diambil 50 %

Hf steam = 952 Btu/lb


Q = 119966,99 Btu/jam = 35,16233 kJ/det
m= 12,3459 lb/jam = 5,6001 kg/jam
Tipe Boiler : packaged boiler (ulrich hal. 298)

b. Boiler 2
Untuk menghasilkan steam dengan T = 275 F dan P = 45.4 psia maka
digunakan gas oil (industrial fuel), dengan spesifikasi sbb :
API = 30
Flash point = 210 F
Pour point = 35 F
IBP = 440 F
Viscositas/100 F = 70 detik

271
Persamaan dari Nelson :
141,5 0,8762
sg = =
API + 131,5

Diambil nilai characterization factor (K) = 11,8


Pada: API = 36,3 dan K = 11,8, dari fig. 5-22 Nelson, diperoleh :
GHV = 19575 Btu/lb
Dari fig. 5-23 Nelson diperoleh kadar H2 dalam bahan bakar = 13,3
H2 yang terdapat dalam bahan bakar dapat bereaksi dengan udara
Reaksinya adalah sebagai berikut : H 2 ( g ) + 12 O 2 ( g ) → H 2 O( g )

Panas pengembunan H2O pada kondisi pembakaran industrial fuel =


Hfg = 1058,2

Jadi Netto Heating Value dengan basis lb bahan bakar (NHV) :


NHV = GHV − H fg ´ %H 2
= 19434,26 Btu/lb
Kebutuhan bahan bakar :
Q
m=
NHV ´ h h= efisiensi bahan bakar, diambil 50 %

Hf steam = 952
Q = 543645,8 Btu/jam = 159,3426 kJ/det
m= 55,9472 lb/jam = 25,3776 kg/jam
Tipe Boiler : packaged boiler (ulrich hal. 298)

Jumlah total bahan bakar yang dibutuhkan = 68,293 lb/jam


= 30,978 kg/jam

D.3.3 Tangki Bahan Bakar


Fungsi : Menyiapkan bahan bakar selama 3 hari
Total kebutuhan bahan bakar 30,978 kg/jam
3
= 0,037 m /jam
Lama penyimpanan 3 hari
Maka, Volume tangki = 2,655 m3
Over design 10% = 2,921 m3
Dimensi tangki L = 0,5 D
V = 0,5 p / 4 * D ^ 3
maka, D = 1,952 m
L = 0,976 m

272
D.3.4 Pompa Bahan Bakar
Fungsi : Memompa bahan bakar dari tangki penyimpanan ke Diesel Boiler
Perhitungan :
G = 30,98 kg/jam
r= 840 kg/m3
m= 0,5 cP
Q= 0,037 kg/jam
Q design = 0,041 kg/jam (Over dsesign = 10%)
D opt = 0,078 in
Dipakai pipa standar : NPS = 0,25
Sch. = 40
ID = 0,364 in
V= 0,168 m/s
Head total diperkirakan 10 m
Dipakai rotary pump (Positive Displacement Pump)
BHP = 0,00 Hp
Eff. pompa = 0,5
Eff. motor = 0,75
Daya motor = 0,00 Hp
Dipakai power standar = 1/4 Hp

D.4 Penyediaan Listrik


Perhitungan kebutuhan daya listrik
Penggerak alat proses
Pompa-01 = 0,5 Hp
Pompa-02 = 0,5 Hp
Pompa-03 = 0,5 Hp
Pompa-04 = 0,5 Hp
Pompa-05 = 0,5 Hp
Pompa-06 = 0,5 Hp
Pompa-07 = 0,5 Hp
Pompa-08 = 0,5 Hp
Pompa-09 = 0,5 Hp
Pompa-10 = 1,0 Hp
Pompa-11 = 0,5 Hp
Pompa-12 = 0,5 Hp
Pompa-13 = 0,5 Hp
Pompa-14 = 0,5 Hp
Pompa-15 = 0,5 Hp
Pompa-16 = 0,5 Hp
Pompa-17 = 0,5 Hp
Pompa-18 = 0,5 Hp
Pompa-19 = 0,5 Hp

273
Pompa-20 = 0,5 Hp
Pompa-21 = 0,5 Hp
Pompa-22 = 0,5 Hp
Pengaduk M-01 = 2 Hp
Pengaduk M-02 = 2 Hp
Pengaduk M-03 = 3 Hp
Pengaduk R-100 = 11,59 Hp
Pengaduk R-200 = 7,645 Hp
Pengaduk R-300 = 8,184 Hp
Belt Conveyor - 01 = 1 Hp
Belt Conveyor - 02 = 1 Hp
Screw Conveyor - 01 = 5 Hp
Screw Conveyor - 02 = 5 Hp
57,92 Hp
Total = 43,19 kW
Penggerak Alat Utilitas
Fan Cooling Tower = 0,5 Hp
Kompresor Udara = 5 Hp
Pompa Pengolah Air = 6 Hp
Pompa Bahan Bakar = 0,5 Hp
Total = 12,0 Hp
= 8,95 kW
Keperluan Lain-Lain:
Instrumentasi (10% alat) = 5,21 kW
Penerangan & AC = 200 kW
Rumah Tangga = 250 kW
Total Kebutuhan Daya Listrik 507,35 kW
Angka keamana 20%
Total Kebutuhan Daya Listrik 608,82 kW
Faktor Daya 0,8
Kebutuhan pembangkit daya listrik 761,03 kVA
Kebutuhan daya listrik dipenuhi oleh listrik PLN
sebagai cadangan digunakan Generator Diesel
Sebagai cadangan digunakan diesel cadangan
Diperkirakan 1 kWh listrik dapat dihasilkan dari 14000 kcal bahan bakar
Daya = 920,73 kW x 14000 kcal/kWh = 8523521,3 kcal/jam
Heating value minyak 10150 kcal/kg
3
Densitas 970 kg/m
Kebutuhan minyak 0,866 m3/jam
Diesel disiapkan untuk operasi selama 3 hari (maksimal) kontinyu
Jadi bahan bakar yang harus selalu ada : 62,332 m3

274
D.5 Penyediaan Udara Tekan
Digunakan sebagai penggerak alat-alat kontrol yang bekerja secara pneumatik
P udara tekan biasanya = 40 psig
Diambil P = 3,7211 atm
Asumsi : 1. Konsumsi udara untuk 1 alat kontrol 1 standard ft3/men
= 30 L/men
2. Jumlah alat kontrol = 30 buah

Udara yang dibutuhkan = 54 m3/j


Over design = 10%
Kebutuhan udara total = 59,4 m3/j pada STP ( 0 oC, 1 atm )

D.5.1 Kompresor Udara


Menaikkan tekanan udara dari lingkungan menjadi 3,72 atm sebanyak
59,4 m3/jam (STP)
Suhu udara masuk = 35 celcius
= 308 kelvin
= 555 R
Tekanan masuk = 1 atm
Tekanan keluar = 54,7 psia
= 3,72 atm
P" uap air = 0,06 atm (RH = 100%)
= 0,89 psia
P uap air di udara = 0,06 atm (RH . P")

Vw = Vd T1 P1 71,3358 m3/jam
Ts P1 - P

Compresion Ratio = 3,72


dipilih reciprocating compressor, 1 stage , horizontal
% uap air diudara = 6,06%
BM rerata udara = 28,24
Kecepatan massa udara masuk , G1 = P1 . Vw = 2,82 kmol/jam
z.R.T1
Actual BHP untuk single stage (Ludwig, 1984)
( k −1)
é ù
k êæ P2 ö
− 1ú.G1
R.T1 k
BHP = ç ÷÷
745.7 (k − 1) êçè P1 ø ú
ëê ûú

dengan
R = tetapan gas umum, 8314 Nm/(kmol.K)
G = kecepatan udara masuk : 0,0008 kmol/s
k = Cp/Cv = 1,4 (udara)

275
Rc = 3,72
BHP terhitung = 4,29 Hp
dengan memperhitungkan loss factor dan flame loss
BHP = 5,35 Hp
effisiensi motor = 0,75
Power motor = 4,01 Hp
dipilih
reciprocating compressor, single stage horisontal
ukuran : 7 x 5 in
putaran 550 rpm
maximum pressure 60 psi (4.1 atm)
piston displacement 121 cfm ( 205.6 m3/j )
motor penggerak 5 Hp

D.5.2 Tangki Udara


Menampung dan mengeringkan udara dengan silika gel
Perhitungan :
3
Jumlah air dalam udara = 4,320 m /jam
= 3,110 kg/j

Kemampuan absorbsi silika gel thd. air pd RH 100%


= 0,5 kg air/kg silika
Kebutuhan silika = 6,220 kg/j
3
Bulk density silika = 48,00 lb/ft
Volume silika gel = 0,008 m3/jam
Regenerasi tiap = 24 jam
V silika = 0,194 m3
Dianggap V silika adalah 15% volume tangki
Dimensi tangki : H = 1.5 D
V tangki = 1,294 m3
V tangki =p/4*1.5*D^3
maka, D= 1,032 m
L= 1,548 m

276
D.6 Pompa Utilitas
D.6.1 Pompa Utilitas - 01
Fungsi : Mengalirkan air dari sungai ke bak pengendap awal
Type : Sentrifugal pump, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 7669,74 kg/jam
= 16908,6 lb/hari
= 45,653 gal/min
= 4,69683 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 7,6 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 7669,742 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
= 7,6851 m3/h = 0,002 m3/s = 0,0754 ft3/s
= 33,8335 gpm
2
g = 32,174 ft/s
2
gc = 32,174 ft.lbm/s .lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0754 ft3/s
= 2,085 in ρ = 62,256 lb/ft3

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 2 in = 0,167 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
• Diameter luar (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
• Inside sectional area = 3,357 in2 = 0,023 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 3,24 ft/s = 0,986 m/s
A

277
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 64674,31 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh
harga ԑ = 0,00015 ft, maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018
Menghitung panjang equivalent
• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 100 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 100 + 21 + 100 = 221 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 10,4683 ft2/s2 x 221 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 3,7571 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 7,6 ft

Pressure Head
2 2
∆P x g = 1,5 lbf/ft x 32,174 ft/s = 0,0236 ft lbf/ lbm

ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
∆v2 = 10,468 ft2/s2 = 0,16268 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 7,6 ft x 32,174 ft/s2 = 7,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

278
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 11,5485 ft.lbf/lbm
Ws = -11,5485 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 11,486 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,275 x 1000 = 43,83
6,265

Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 15,4 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,18

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,18 = 0,234 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.2 Pompa Utilitas - 02


Fungsi : Mengalirkan air dari pengendap awal ke bak penggumpal
Type : Sentrifugal pump, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 7669,74 kg/jam
= 16908,6 lb/hari
= 45,653 gal/min
= 4,69683 lb/s

279
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 7,2 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 7669,742 kg/jam
3
Densitas 998 kg/m
= 7,6851 m3/h = 0,002 m3/s = 0,0754 ft3/s
= 33,8335 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0754 ft3/s
= 2,085 in ρ = 62,256 lb/ft3

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 2 in = 0,167 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
• Diameter luar (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
• Inside sectional area = 3,357 in2 = 0,023 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 3,24 ft/s = 0,986 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 64674,31 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ= 0,0002 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018
Menghitung panjang equivalent
• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft

280
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 10,4683 ft2/s2 x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 2,5670 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 7,2 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
∆v2 = 10,468 ft2/s2 = 0,16268 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
2
∆Z x g = 7,2 ft x 32,174 ft/s = 7,2 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 9,9901 ft.lbf/lbm
Ws = -9,9901 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 9,936 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
Ws0.75

281
ns = 0,275 x 1000 = 48,86
5,619
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 13,3 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,15

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,15 = 0,202 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.3 Pompa Utilitas - 03


Fungsi : Mengalirkan air dari tangki pencampur ke clarifier
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 7669,74 kg/jam
= 16908,6 lb/hari
= 45,653 gal/min
= 4,69683 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 10,653 ft

Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 7669,742 kg/jam


Densitas 998 kg/m3
= 7,685 m3/h = 0,002 m3/s = 0,0754 ft3/s
= 33,834 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

282
Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :
0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0754 ft3/s
3
= 2,085 in ρ = 62,256 lb/ft

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 2 in = 0,167 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
• Diameter luar (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
• Inside sectional area = 3,357 in2 = 0,023 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 3,24 ft/s = 0,986 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 64674,31 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 10,4683 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,0713 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ

283
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 10,7 ft

Pressure Head
2 2
∆P x g = 1,5 lbf/ft x 32,174 ft/s = 0,024 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
2 2 2
∆v = 10,468 ft /s = 0,1627 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
2
∆Z x g = 10,7 ft x 32,174 ft/s = 10,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 10,9110 ft.lbf/lbm
Ws = -10,9110 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 10,852 ft

Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws

ns = 0,275 x 1000 = 45,73


6,003

Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 14,5 ft.lbf/lbm

284
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,17

Daya Motor
Effisiensi motor = 80%
Power = BHP = 0,17 = 0,221 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.4 Pompa Utilitas - 04


Fungsi : Mengalirkan air dari saringan pasir ke tangki pengaman
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 2487,27 kg/jam
= 5483,41 lb/hari
= 14,805 gal/min
= 1,52317 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 4,11 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 2487,274 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 2,4923 m /h = 0,0007 m /s = 0,0244 ft /s
= 10,9721 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0244 ft3/s
3
= 1,256 in ρ = 62,256 lb/ft

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 1 in = 0,083 ft

285
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,087 ft
• Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,110 ft
2 2
• Inside sectional area = 0,865 in = 0,006 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 4,07 ft/s = 1,242 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 41334,66 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00045
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,0005

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 110 = 110 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 110 = 161 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 16,6025 ft /s x 161 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0874 ft
ΣF = 0,2376 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 4,1 ft

286
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
∆v2 = 16,602 ft2/s2 = 0,25801 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 4,1 ft x 32,174 ft/s2 = 4,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,6249 ft.lbf/lbm
Ws = -4,6249 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 4,600 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,156 x 1000 = 49,58
3,154
Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 5,8 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,02

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,02 = 0,028 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

287
D.6.5 Pompa Utilitas - 05
Fungsi : Mengalirkan air dari saringan pasir ke tangki penampung
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 4710,8 kg/jam
= 10385,4 lb/hari
= 28,040 gal/min
= 2,88482 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 6,70 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 4710,801 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 4,7202 m /h = 0,001 m /s = 0,0463 ft /s
= 20,7808 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45 0.13 3
IDoptimum = 3.9 x Qf xρ dimana : Qf = 0,0463 ft /s
= 1,674 in ρ = 62,256 lb/ft3
Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :
• Ukuran pipa normal = 2 in = 0,167 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
• Diameter luar (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
2 2
• Inside sectional area = 3,357 in = 0,023 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)
Kecepatan Linier (v)
ѵ = Q = 1,99 ft/s = 0,606 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 39723,34 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga

288
ԑ= 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 0,018 x 3,9492 ft2/s2 x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,9684 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 6,7 ft
Pressure Head
2 2
∆P x g = 1,5 lbf/ft x 32,174 ft/s = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
∆v2 = 3,949 ft2/s2 = 0,06137 ft lbf/ lbm
2gc 64,348 ft.lbm/s2.lbf

Static Head
∆Z x g = 6,7 ft x 32,174 ft/s2 = 6,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 7,7518 ft.lbf/lbm

289
Ws = -7,7518 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 7,710 ft

Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,215 x 1000 = 46,32
4,646

Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 10,3 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,07

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,07 = 0,096 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.6 Pompa Utilitas - 06


Fungsi : Mengalirkan air dari tangki penampung ke deaerator
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C

Data-data yang dketahui :


Laju alir massa (F) = 75,8718 kg/jam
= 167,266 lb/hari
= 0,452 gal/min
= 0,04646 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp

290
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,000 ft
Tinggi Z2 = 0,656 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 0,0760 m /h = 0,000 m /s = 0,0007 ft /s
= 0,3347 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0007 ft3/s
= 0,261 in ρ = 62,256 lb/ft3

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 3/4 in = 0,062 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
• Diameter luar (OD) = 1,05 in = 0,087 ft
2 2
• Inside sectional area = 0,535 in = 0,004 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 0,20 ft/s = 0,061 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 1601,77 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00218
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001
Menghitung panjang equivalent
• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 90 = 90 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 90 = 141 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D

291
ΣF = 5E-04 x 0,0404 ft2/s2 x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0006 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 0,7 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s2 = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,6809 ft.lbf/lbm
Ws = -0,6809 ft.lbf/lbm
Head pump = Ws x -1 g/gc
= 0,677 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 36,43
0,750

Effisiensi pompa = 75%

292
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 0,9 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,00 = 0,000136 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.7 Pompa Utilitas - 07


Fungsi : Mengalirkan air dari tangki penampung ke bak sanitasi
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 1680,0 kg/jam
= 3703,7 lb/hari
= 10,000 gal/min
= 1,02881 lb/s
3
Densitas (ρ) = 998 kg/m
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 3,06 ft

Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 1680,000 kg/jam


3
Densitas 998 kg/m
= 1,6834 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0165 ft3/s
= 7,4110 gpm
g = 32,174 ft/s2
2
gc = 32,174 ft.lbm/s .lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :

293
0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0165 ft3/s
3
= 1,053 in ρ = 62,256 lb/ft

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 1 1/4 in = 0,104 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,115 ft
• Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,138 ft
• Inside sectional area = 1,499 in2 = 0,010 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 1,59 ft/s = 0,484 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 21189,54 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00130
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 2 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 0,018 x 2,5210 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1150 ft
ΣF = 0,9260 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft

294
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 3,1 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
∆v2 = 2,521 ft2/s2 = 0,03918 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 3,1 ft x 32,174 ft/s2 = 3,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,0460 ft.lbf/lbm
Ws = -4,0460 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 4,024 ft
Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,129 x 1000 = 45,04
2,853
Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 5,4 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,01

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,01 = 0,018 hp

295
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.8 Pompa Utilitas - 08


Fungsi : Mengalirkan air dari deaerator ke tangki demineralisasi
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 75,8718 kg/jam
= 167,266 lb/hari
= 0,452 gal/min
= 0,04646 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3

Viskositas (μ) = 0,8007 cp


= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 0,66 ft

Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam


Densitas 998 kg/m3
= 0,0760 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0007 ft3/s
= 0,3347 gpm
g = 32,174 ft/s2
2
gc = 32,174 ft.lbm/s .lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0007 ft3/s
= 0,261 in ρ = 62,256 lb/ft3

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 3/4 in = 0,062 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
• Diameter luar (OD) = 1,05 in = 0,087 ft
• Inside sectional area = 0,535 in2 = 0,004 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

296
Kecepatan Linier (v)
ѵ = Q = 0,20 ft/s = 0,061 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 1601,77 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ= 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00218
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 90 = 90 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 90 = 141 ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 5E-04 x 0,0404 ft2/s2 x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0006 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 0,7 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

297
Static Head
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s2 = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,6809 ft.lbf/lbm
Ws = -0,6809 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 0,677 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 36,43
0,750

Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 0,9 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000
Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,000 = 0,000 hp
η 0,75
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP
D.6.9 Pompa Utilitas - 09
Fungsi : Mengalirkan air dari tangki demin ke tangki kondensat
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 75,8718 kg/jam
= 167,266 lb/hari

298
= 0,452 gal/min
= 0,04646 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 0,66 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
= 0,0760 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0007 ft3/s
= 0,3347 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45 0.13 3
IDoptimum = 3.9 x Qf xρ dimana : Qf = 0,0007 ft /s
3
= 0,261 in ρ = 62,256 lb/ft

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 3/4 in = 0,062 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
• Diameter luar (OD) = 1,05 in = 0,087 ft
2 2
• Inside sectional area = 0,535 in = 0,004 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 0,20 ft/s = 0,061 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 1601,77 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00218
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,018

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft

299
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 0,018 x 0,0404 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0249 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 0,7 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,024 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
∆v2 = 0,040 ft2/s2 = 0,00063 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
2
∆Z x g = 0,7 ft x 32,174 ft/s = 0,7 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 0,7051 ft.lbf/lbm
Ws = -0,7051 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 0,701 ft

Kecepatan spesifik

300
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 35,49
0,769

Effisiensi pompa = 75%

Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa


η
Wp = 0,9 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,000 = 0,00014 hp
η 0,75
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.10 Pompa Utilitas - 10


Fungsi : Mengalirkan air dari kondensat ke boiler
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 75,8718 kg/jam
= 167,266 lb/hari
= 0,452 gal/min
= 0,04646 lb/s

3
Densitas (ρ) = 998 kg/m
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 6,56 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 75,872 kg/jam
3
Densitas 998 kg/m
= 0,0760 m3/h = 0,000 m3/s = 0,0007 ft3/s

301
= 0,3347 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0007 ft3/s
3
= 0,261 in ρ = 62,256 lb/ft

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 3/4 in = 0,062 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
• Diameter luar (OD) = 1,05 in = 0,087 ft
2 2
• Inside sectional area = 0,535 in = 0,004 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 0,20 ft/s = 0,061 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 1601,77 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00218
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 90 = 90 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 90 = 141 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
ΣF = 5E-04 x 0,0404 ft2/s2 x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,0687 ft
ΣF = 0,0006 ft.lbf/lbm

302
Menentukan Daya Pompa
Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 6,6 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
2 2 2
∆v = 0,040 ft /s = 0,00063 ft lbf/ lbm
2gc 64,348 ft.lbm/s2.lbf

Static Head
∆Z x g = 6,6 ft x 32,174 ft/s2 = 6,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 6,5849 ft.lbf/lbm
Ws = -6,5849 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 6,549 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,027 x 1000 = 6,64
4,111

Effisiensi pompa = 75%


Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η

303
Wp = 8,8 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,000988

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,00 = 0,0013 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

D.6.11 Pompa Utilitas - 11


Fungsi : Mengalirkan kaporit ke bak sanitasi
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 1680,00 kg/jam
= 3703,70 lb/hari
= 10,000 gal/min
= 1,029 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
= 62,256 lb/ft3
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 3,06 ft

Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 1680,000 kg/jam


Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 1,6834 m /h = 0,0005 m /s = 0,0165 ft /s
= 7,4110 gpm
g = 32,174 ft/s2
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf
Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :
0.45
IDoptimum = 3.9 x Qf x ρ 0.13 dimana : Qf = 0,0165 ft3/s
= 1,053 in ρ = 62,256 lb/ft3

304
Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :
• Ukuran pipa normal = 1 1/4 in = 0,104 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,115 ft
• Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,138 ft
2 2
• Inside sectional area = 1,499 in = 0,010 ft
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 1,59 ft/s = 0,484 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 21189,54 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00130
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,028

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 100 = 100 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 100 = 151 ft
2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 0,028 x 2,5210 ft /s x 151 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1150 ft
ΣF = 1,4404 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 3,1 ft

305
Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
3 2
ρ gc 62,256 lb/ft 32,174 ft.lbm/s .lbf

Velocity Head
∆v2 = 2,521 ft2/s2 = 0,03918 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 3,1 ft x 32,174 ft/s2 = 3,1 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

2
-Ws = ∆P + ∆v + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 4,5604 ft.lbf/lbm
Ws = -4,5604 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 4,536 ft

Kecepatan spesifik
ns = Q0.5 x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,129 x 1000 = 41,18
3,121
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 6,1 ft.lbf/lbm

Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,02

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,02 = 0,02 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

306
D.6.12 Pompa Utilitas - 12
Fungsi : Mengalirkan cooling water dari cooling tower ke tangki pengaman
Type : Sentrifugal pump, double suction, single stage
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1
Suhu : 30 °C
Data-data yang dketahui :
Laju alir massa (F) = 2487,27 kg/jam
= 5483,41 lb/hari
= 14,805 gal/min
= 1,52317 lb/s
Densitas (ρ) = 998 kg/m3
3
= 62,256 lb/ft
Viskositas (μ) = 0,8007 cp
= 0,0005 lb/ft.s
Tinggi Z1 = 0,0 ft
Tinggi Z2 = 5,6 ft
Laju Volumetrik (Q) = Laju alir massa = 2487,274 kg/jam
Densitas 998 kg/m3
3 3 3
= 2,4923 m /h = 0,001 m /s = 0,0244 ft /s
= 10,9721 gpm
2
g = 32,174 ft/s
gc = 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Asumsi aliran turbulen, maka diameter pipa pompa :


0.45 0.13 3
IDoptimum = 3.9 x Qf xρ dimana : Qf = 0,0244 ft /s
= 1,256 in ρ = 62,256 lb/ft3

Digunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :


• Ukuran pipa normal = 2 in = 0,167 ft
• Schedule pipa = 40
• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
• Diameter luar (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
• Inside sectional area = 3,357 in2 = 0,023 ft2
(Tabel A.5-1 , Geankoplis edisi 3 Hal 892)

Kecepatan Linier (v)


ѵ = Q = 1,05 ft/s = 0,320 m/s
A
Bilangan Renold (Nre)
Nre = ρ D ѵ = 20973,68 (Asumsi aliran turbulen benar)
μ

307
Karena Nre > 2100, maka alirannya turbulen sehingga asumsi untuk ID benar.
Untuk kekasaran pipa dengan bahan commercial steel diperoleh harga
ԑ = 0,00015 ft
maka nilai ԑ/D = 0,00087
Mencari faktor friksi dari fig.125 Brown G.S. 1987
Diperoleh nilai f = 0,001

Menghitung panjang equivalent


• Direncanakan pipa lurus sepanjang : 30 ft
• Panjang equivalent 3 buah elbow : 3 x 7 = 21 ft
• Panjang equivalent 1 buah globe valve : 1 x 90 = 90 ft
Jadi panjang equivalent total = 30 + 21 + 90 = 141 ft

2
Total friction loss : ΣF = f.v .ΣL
2.gc.D
2 2
ΣF = 5E-04 x 1,1009 ft /s x 141 ft
2
2 x 32,174 ft.lbm/s .lbf x 0,1722 ft
ΣF = 0,0070 ft.lbf/lbm

Menentukan Daya Pompa


Dari Persamaan Bernaulli :
2 2
1 (v2 - v1 ) + g(z2-z1) + P2 - P1 + ΣF + Ws = 0 (Geankoplis, 2003)
2α ρ
Dimana,
v1 = 0
2
P1 = 1,0 atm = 14,7 psi = 2116,8 lbf/ft
2
P2 = 1,1 atm = 16,2 psi = 2328,5 lbf/ft
∆Z = 5,6 ft

Pressure Head
∆P x g = 1,5 lbf/ft2 x 32,174 ft/s2 = 0,0236 ft lbf/ lbm
ρ gc 62,256 lb/ft3 32,174 ft.lbm/s2.lbf

Velocity Head
2 2 2
∆v = 1,101 ft /s = 0,01711 ft lbf/ lbm
2
2gc 64,348 ft.lbm/s .lbf

Static Head
∆Z x g = 5,6 ft x 32,174 ft/s2 = 5,6 ft lbf/ lbm
2
gc 32,174 ft.lbm/s .lbf

308
-Ws = ∆P + ∆v2 + ΣF + ∆Z g
ρ 2gc gc
-Ws = 5,6768 ft.lbf/lbm
Ws = -5,6768 ft.lbf/lbm

Head pump = Ws x -1 g/gc


= 5,646 ft

Kecepatan spesifik
0.5
ns = Q x n digunakan : n = 1000 rpm
0.75
Ws
ns = 0,156 x 1000 = 42,52
3,678
Effisiensi pompa = 75%
Wp = -Ws dimana η = efisiensi pompa
η
Wp = 7,6 ft.lbf/lbm
Daya Pompa
BHP = W x Q x ρ
550 x η
BHP = 0,03

Daya Motor
Effisiensi motor = 75%
Power = BHP = 0,03 = 0,0372 hp
η 0,8
Maka daya pompa yang digunakan sebesar 1/2 HP

Total Power Pompa Utilitas 6,0

309
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN EKONOMI

E.1 Harga Peralatan


Harga peralatan setiap saat akan berubah tergantung pada perubahan
ekonomi pada kondisi itu. Bila diketahui harga peralatan pada saat tahun-
tahun lalu, maka harga peralatan pada masa sekarang dapat ditaksir
menggunakan metode Marshall and Swift Equipment. Besarnya harga alat
dapat dinyatakan sebagai berikut :
indeks harga tahun ini
Harga alat tahun ini = x Harga alat tahun ke-n
indeks harga tahun ke-n

Tabel E.1 Marshall and Swift Equipment Index


Tahun Annual Index
2007 1373,3
2008 1449,3
2009 1468,6
2010 1457,4
2011 1476,7
2012 1536,5
2013 1552,8
2014 1566,9
2015 1598,1
2016 1582,3
2017 1593,7
sumber : http//www. chemengonline.com

Dengan metode Least Square (Perry, 3-84) dapat dilakukan


penaksiran index harga rata-rata pada tahun 2017, yang menghasilkan suatu
persamaan :
y = mc + x
dimana : y = tahun ke-n x = indeks harga
m = gradien c = konstanta

2 2
Data x y x y xy
1 2013 1552,8 4052169 2411187,8 3125786,4
2 2014 1566,9 4056196 2455175,6 3155736,6
3 2015 1598,1 4060225 2553923,6 3220171,5
4 2016 1582,3 4064256 2503673,3 3189916,8
5 2017 1593,7 4068289 2539879,7 3214492,9
Total 10075 7893,8 20301135 12463840,0 15906104,2
n . (Σ xy) - (Σ x) (Σ y) 486
m= = = 9,72
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50

310
(Σ x²) (Σ y) - (Σ xy) (Σ x) -900352
c= = = -18007
n . (Σ x²) - (Σ x)² 50

Maka diperoleh persamaan : y = 9,72 x + -18007


Nilai cost index pada tahun 2014 = 1569,0
Nilai cost index pada tahun 2017 = 1598,2
Nilai cost index pada tahun 2018 = 1607,9
Nilai cost index pada tahun 2019 = 1617,6
Nilai cost index pada tahun 2020 = 1627,4
Nilai cost index pada tahun 2021 = 1637,1
Nilai cost index pada tahun 2022 = 1646,8
Nilai cost index pada tahun 2023 = 1656,5

Kurs dollar (14 Januari 2021) $ 1,0 = Rp 14.052

Contoh perhitungan:
1. Mixer
Harga tahun 2014 $ 233.100,00
indeks harga tahun 2022
Harga tahun 2022 = x harga tahun 2014
indeks harga tahun 2014
1646,8
= x $ 233.100,00
1607,9
= $ 238.736,43

Tabel E.2 Harga Alat Produksi


Harga Satuan (US $) Harga Total
No. Kode Nama Alat Jml
2014 2022 (US $)
TP-01 Tangki
1 1
Penyimpan - 01 $ 125.000 $ 131.195 $ 131.195
Tangki
2 TP-02 1
Penyimpan - 02 $ 305.000 $ 320.115 $ 320.115

TP-03 Tangki
3 1
Penyimpan - 03 $ 102.000 $ 107.055 $ 107.055

4 TP-04 Tangki 1
Penyimpan - 04 $ 17.000 $ 17.843 $ 17.843
TP-05 Tangki
5 1
Penyimpan - 05 $ 327.000 $ 343.206 $ 343.206
6 G-01 Gudang - 01 1 $ 10.000 $ 10.496 $ 10.496
7 G-02 Gudang - 02 1 $ 10.000 $ 10.496 $ 10.496
8 M-01 Mixer - 01 1 $ 233.100 $ 244.652 $ 244.652
9 M-02 Mixer - 02 1 $ 222.600 $ 233.632 $ 233.632
10 M-03 Mixer - 03 1 $ 652.300 $ 684.627 $ 684.627
11 R-101 Reaktor - 101 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655

311
12 R-102 Reaktor - 102 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
13 R-103 Reaktor - 103 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
14 R-104 Reaktor - 104 1 $ 215.000 $ 225.655 $ 225.655
15 R-201 Reaktor - 201 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
16 R-202 Reaktor - 202 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
17 R-203 Reaktor - 203 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
18 R-204 Reaktor - 204 1 $ 226.900 $ 238.145 $ 238.145
19 R-301 Reaktor - 301 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
20 R-302 Reaktor - 302 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
21 R-303 Reaktor - 303 1 $ 225.900 $ 237.095 $ 237.095
22 N Netraliser 1 $ 211.200 $ 221.667 $ 221.667
23 D Dekanter 1 $ 52.000 $ 54.577 $ 54.577
24 MD Menara Distilasi 1 $ 51.000 $ 53.528 $ 53.528
25 CD Condenser 1 $ 44.100 $ 46.286 $ 46.286
26 RB Reboiler 1 $ 33.500 $ 35.160 $ 35.160
27 AC Accumulator 1 $ 12.000 $ 12.595 $ 12.595

HE-01 Heat Exchanger -


28 1
01 $ 10.200 $ 10.706 $ 10.706

HE-02 Heat Exchanger -


29 1
02 $ 1.100 $ 1.155 $ 1.155
30 P-01 Pompa - 01 1 $ 7.900 $ 8.292 $ 8.292
31 P-02 Pompa - 02 2 $ 2.600 $ 2.729 $ 5.458
32 P-03 Pompa - 03 1 $ 10.200 $ 10.706 $ 10.706
33 P-04 Pompa - 04 1 $ 9.100 $ 9.551 $ 9.551
34 P-05 Pompa - 05 1 $ 3.400 $ 3.569 $ 3.569
35 P-06 Pompa - 06 2 $ 1.000 $ 1.050 $ 2.099
36 P-07 Pompa - 07 2 $ 2.200 $ 2.309 $ 4.618
37 P-08 Pompa - 08 2 $ 2.600 $ 2.729 $ 5.458
38 P-09 Pompa - 09 2 $ 2.900 $ 3.044 $ 6.087
39 P-10 Pompa - 10 2 $ 2.200 $ 2.309 $ 4.618
40 P-11 Pompa - 11 2 $ 2.600 $ 2.729 $ 5.458
41 P-12 Pompa - 12 2 $ 2.200 $ 2.309 $ 4.618
42 P-13 Pompa - 13 2 $ 3.400 $ 3.569 $ 7.137
43 P-14 Pompa - 14 2 $ 3.400 $ 3.569 $ 7.137
44 P-15 Pompa - 15 2 $ 3.400 $ 3.569 $ 7.137
45 P-16 Pompa - 16 2 $ 3.400 $ 3.569 $ 7.137
46 P-17 Pompa - 17 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
47 P-18 Pompa - 18 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
48 P-19 Pompa - 19 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
49 P-20 Pompa - 20 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
50 P-21 Pompa - 21 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
51 P-22 Pompa - 22 2 $ 3.900 $ 4.093 $ 8.187
52 BC-01 Belt Conveyor - 01 1 $ 3.000 $ 3.149 $ 3.149
53 BC-02 Belt Conveyor - 02 1 $ 3.000 $ 3.149 $ 3.149

312
54 SC-01 Screw Conveyor - 01 1 $ 1.000 $ 1.050 $ 1.050
55 SC-02 Screw Conveyor - 02 1 $ 1.000 $ 1.050 $ 1.050
56 H-01 Hopper - 01 1 $ 15.200 $ 15.953 $ 15.953
57 H-02 Hopper - 02 1 $ 12.300 $ 12.910 $ 12.910
Total $ 5.290.932

Tabel E.3 Harga Alat Utilitas


Harga Satuan (US $) Harga Total
No. Nama Alat Jml
2014 2022 (US $)
1 Bak Pengendap 1 $ 166
2 Tangki Penggumpal 1 $ 30.000 $ 31.487 $ 31.487
3 Tangki Larutan Alum 1 $ 5.000 $ 5.248 $ 5.248
4 Tangki Larutan Soda Abu 1 $ 5.000 $ 5.248 $ 5.248
5 Clarifier 1 $ 52.000 $ 54.577 $ 54.577
6 Tanki Pengaman 1 $ 10.000 $ 10.496 $ 10.496
7 Saringan Pasir 2 $ 4.200 $ 4.408 $ 8.816
8 Tangki Penampung Air 1 $ 166
9 Tangki Demineralisasi 2 $ 8.000 $ 8.396 $ 16.793
10 Tangki larutan NaCl 1 $ 2.000 $ 2.099 $ 2.099
11 Tangki larutan NaOH 1 $ 2.000 $ 2.099 $ 2.099
12 Dearator 1 $ 12.500 $ 13.119 $ 13.119
13 Tangki Kondensat 1 $ 9.000 $ 9.446 $ 9.446
14 Bak Sanitasi 1 $ 5.000 $ 5.248 $ 5.248
15 Tangki Kaporit 1 $ 1.600 $ 1.679 $ 1.679
16 Cooling Tower 1 $ 66.000 $ 69.271 $ 69.271
17 Tangki Air Pendingin 1 $ 30.000 $ 31.487 $ 31.487
18 Pompa Utilitas - 01 1 $ 7.000 $ 7.347 $ 7.347
19 Pompa Utilitas - 02 2 $ 6.400 $ 6.717 $ 13.434
20 Pompa Utilitas - 03 2 $ 4.200 $ 4.408 $ 8.816
21 Pompa Utilitas - 04 2 $ 2.800 $ 2.939 $ 5.878
22 Pompa Utilitas - 05 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
23 Pompa Utilitas - 06 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
24 Pompa Utilitas - 07 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
25 Pompa Utilitas - 08 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
26 Pompa Utilitas - 09 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
27 Pompa Utilitas - 10 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
28 Pompa Utilitas - 11 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
29 Pompa Utilitas - 12 2 $ 2.400 $ 2.519 $ 5.038
30 Boiler - 01 1 $ 50.000 $ 52.478 $ 52.478
31 Boiler - 02 1 $ 50.000 $ 52.478 $ 52.478
32 Tangki Bahan Bakar 1 $ 9.500 $ 9.971 $ 9.971
33 Pompa Bahan Bakar 1 $ 1.500 $ 1.574 $ 1.574
34 Air Plants 1 $ 10.500 $ 11.020 $ 11.020
35 Diesel, generator 1 $ 20.000 $ 20.991 $ 20.991

313
36 Hydrant 1 $ 12.350 $ 12.962 $ 12.962
37 1 $ 1.000.000 $ 1.049.559 $ 1.049.559
Waste water treatment
Total 1554257
PURCASED EQUIPMENT COST
HARGA ALAT + HARGA ALAT UTILITAS 6845188
EMKL 10% 684519
PPN 10% 684519
PEC Total Harga Alat 8214226 USD
115.427.534.153 IDR

E.2 Gaji Karyawan


Perkiraan biaya untuk keperluan gaji karyawan selama satu bulan sebagai berikut :
Tabel E.4 Daftar Gaji Karyawan Perusahaan
Gaji Per Bulan Total Gaji
No. Jabatan Jml
(Rp) (Rp)
1 Direktur Utama 1 20000000 20000000
2 Direktur 2 15000000 30000000
3 Kepala Bagian 6 10000000 60000000
4 Kepala Seksi 12 7500000 90000000
5 Kepala Shift 12 5000000 60000000
6 Pegawai Staff 29 3500000 101500000
7 Operator 72 3000000 216000000
8 Keamanan 10 2500000 25000000
Total 144 66500000 602500000
Total keperluan gaji karyawan selama sebulan = Rp 602500000
Total keperluan gaji karyawan selama setahun = Rp 7230000000
E.3 Harga Tanah dan Bangunan
2
1. Biaya pembelian tanah dan perbaikan = Rp 700000 /m
Luas tanah = 40000 m
Biaya total tanah = Rp 28000000000

2. Biaya pembuatan bangunan dan perlengkapan


Luas bangunan = 18000 m2
2
Harga bangunan = Rp 1000000 /m
Biaya total bangunan = Rp 18000000000

E.4 Perhitungan Total Capital Investment (TCI)


E.4.1 Perhitungan fixed capital investment (FCI)
Biaya Langsung
1. Harga Alat ( E ) 100 %E 115427534153
2. Instalasi 43 %E 49633839686
3. Perpipaan 36 %E 41553912295
4. Instrumentasi 15 %E 17314130123

314
5. Penataan halaman 10 %E 11542753415
6. Listrik 10 %E 11542753415
7. Tanah 6 % harga tanah 1680000000
8. Bangunan 18 % harga bangunan 3240000000
9. Fasilitas pelayanan 30 %E 34628260246
Total biaya langsung (BL) 286563183333
Biaya Tidak Langsung
1. Engineering dan
20% 14328159167 2865631833
Construction
2. Biaya Konstruksi 34% 28656318333 9743148233
Total biaya tidak langsung (BTL) 12608780067
Biaya kontraktor 2% 299171963400 5983439268
Biaya tak terduga 10% 299171963400 29917196340
Total biaya tidak langsung 2 (BTL2) 35900635608
Total Fixed Capital Investment (FCI) 299171963400

E.4.2 Perhitungan working capital investment (WCI)


Untuk operasional pabrik selama 3 bulan
Komponen Biaya (Rp)
1. Start Up (9%FCI) 26925476706
2. Persiapan bahan baku
- ClCH2COOH 24614467920
- NaCN 243105840000
- NaOH 28602180000
- C2H5OH 182578060800
- H2SO4 216607303440
- C6H6 30935952000
3. Persiapan Utilitas
- Listrik 1906833479
- Solar 18400521156
4. Gaji karyawan 1807500000
5. Pemeliharaan dan
Perbaikan (5% harga alat) 5771376708
Sub WCI 781255512209
6. Biaya tak terduga
(5% Sub WCI) 39062775610
Total WCI 820318287819

E.4.3 Perhitungan TCI


TCI = FCI + WCI 1119490251219

315
D.5 Permodalan
- Modal sendiri = 40% FCI = 299171963400
- Modal bank = 60% TCI = 1119490251219

Masa konstruksi pabrik adalah satu tahun dan selama masa tersebut cicilan
hutang yang harus dibayar ke Bank adalah bunganya saja
- Bunga pinjaman selama masa konstruksi = (60% x 20% x 1) x TCI
= 134338830146
- Total TCI = TCI + Bunga Bank = 1253829081365
- Modal sendiri = 40% x TCI = 447796100488
- Pinjaman Bank = 60% x TCI = 671694150731

D.6 Depresiasi
- Biaya yang terdepresiasi adalah modal tetap tanpa harga tanah
- Depresiasi dihitung dengan menggunakan metode Sum of the year Digit
- Umur asset/pabrik (n) 10 tahun
- Original value (V) = FCI - Harga Tanah
= 271171963400
- Salvage Value (Vs) = dianggap nol

Tabel E.5 Depresiasi


Tahun V Depresiasi
0 271171963400 54234392680
1 221867970054 49303993345
2 177494376043 44373594011
3 138051181367 39443194676
4 103538386025 34512795342
5 73955990018 29582396007
6 49303993345 24651996673
7 29582396007 19721597338
8 14791198004 14791198004
9 4930399335 9860798669
10 0 4930399335

Biaya Bahan Baku


330 hari x 24 jam/hari x kebutuhan kg/jam x harga x kapasitas produksi kg/jam
a. Tahun ke - 1, 80 % kapasitas produksi
- ClCH2COOH 72202439232
- NaCN 713110464000
- NaOH 83899728000
- C2H5OH 535562311680
- H2SO4 635381423424

316
- C6H6 90745459200
Total 2130901825536
b. Tahun ke-2, 90% kapasitas produksi
- ClCH2COOH 81227744136
- NaCN 802249272000
- NaOH 94387194000
- C2H5OH 602507600640
- H2SO4 714804101352
- C6H6 102088641600
Total 2397264553728
c. Tahun ke-3, 100% kapasitas produksi
- ClCH2COOH 90253049040
- NaCN 891388080000
- NaOH 104874660000
- C2H5OH 669452889600
- H2SO4 794226779280
- C6H6 113431824000
Total 2663627281920

Biaya Utilitas
a. Tahun ke-1, 80% kapasitas produksi
- Listrik 5593378204
- Solar 53974862059
Total 59568240263
b. Tahun ke-2, 90% kapasitas produksi
- Listrik 6292550479
- Solar 60721719816
Total 67014270296
c. Tahun ke-3, 100% kapasitas produksi
- Listrik 6991722755
- Solar 67468577574
Total 74460300329

Penjualan Produk Dietil Malonat


a. Tahun ke-1, 80% kapasitas produksi 4224000000000
b. Tahun ke-1, 90% kapasitas produksi 4752000000000
c. Tahun ke-1, 100% kapasitas produksi 5280000000000

Perhitungan angsuran dan bunga Bank


- Jangka waktu pinjaman 5 tahun
- Angsuran pertama dihitung pada saat pabrik beroperasi

317
- Bunga Bank 18% per tahun (dianggap tetap tiap tahun)
- Sistem perhitungan bunga bank 18 % dari sisa pinjaman tiap tahun
- Besar pinjaman bank (P) = 671694150731
- Angsuran tahun 1 = P/5 = 134338830146
- Bunga Bank tahun I = 120904947132
Angsuran I + Bunga Bank = 255243777278
Angsuran II + Bunga Bank (P - 0.2P)0.2 + 0.2P = 241809894263
Angsuran III + Bunga Bank (P - 0.4P)0.2 + 0.2P = 214942128234
Angsuran IV + Bunga Bank (P - 0.6P)0.2 + 0.2P = 188074362205
Angsuran V + Bunga Bank (P - 0.8P)0.2 + 0.2P = 214942128234

318
TABEL TOTAL PRODUCTION COST ( IDR )

Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kapasitas Produksi % 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100
1. Fixed Cost (FC)
a. Gaji karyawan 5784000000 6507000000 7230000000 7953000000 8748300000 9623130000 10585443000 11643987300 12808386030 14089224633
b. Biaya Pemeliharaan (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
c. Biaya Pengawasan (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
d. Biaya Laboratorium (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
e. Depresiasi 49303993345 44373594011 39443194676 34512795342 29582396007 24651996673 19721597338 14791198004 9860798669 4930399335
f. Pajak Daerah (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
g. Asuransi (1% FCI) 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634
h. Bunga Bank + Angsuran Pokok 255243777278 241809894263 214942128234 188074362205 214942128234 0 0 0 0 0
i. Biaya Administrasi (2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
j. Biaya Plant Overhead
50% (Gaji + Pemeliharaan + Pengawasan) 6172919634 6570569634 6968219634 7365869634 7803284634 8284441134 8813713284 9395912649 10036331950 10740793182
TOTAL FIXED COST (FC) 417100088427 410561056078 390588140714 361639225351 386576127045 169866428377 168276431338 166879684393 165693400698 164736483049
2. Variable Cost
a. Biaya bahan baku 2130901825536 2397264553728 2663627281920 2929990010112 3222989011123 3545287912236 3899816703459 4289798373805 4718778211185 5190656032304
b. Biaya Utilitas 59568240263 67014270296 74460300329 75577204834 76710862906 77861525850 79029448738 80214890469 81418113826 82639385533
c. Biaya Distribusi dan Penjualan
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
d. Biaya Royalti dan Paten
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
TOTAL VARIABLE COST (VC) 2359430065799 2654358824024 2949287582249 3219935214946 3517283394029 3843996710885 4203006134089 4597535645894 5031131542356 5507694663442
TPC 2776530154226 3064919880102 3339875722963 3581574440296 3903859521075 4013863139262 4371282565427 4764415330287 5196824943054 5672431146491

319
TABEL TOTAL PRODUCTION COST ( IDR )

Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kapasitas Produksi % 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100
1. Fixed Cost (FC)
a. Gaji karyawan 5784000000 6507000000 7230000000 7953000000 8748300000 9623130000 10585443000 11643987300 12808386030 14089224633
b. Biaya Pemeliharaan (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
c. Biaya Pengawasan (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
d. Biaya Laboratorium (10% Gaji) 578400000 650700000 723000000 795300000 874830000 962313000 1058544300 1164398730 1280838603 1408922463
e. Depresiasi 49303993345 44373594011 39443194676 34512795342 29582396007 24651996673 19721597338 14791198004 9860798669 4930399335
f. Pajak Daerah (2% FCI) 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268 5983439268
g. Asuransi (1% FCI) 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634 2991719634
h. Bunga Bank + Angsuran Pokok 255243777278 241809894263 214942128234 188074362205 214942128234 0 0 0 0 0
i. Biaya Administrasi (2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
j. Biaya Plant Overhead
50% (Gaji + Pemeliharaan + Pengawasan) 6172919634 6570569634 6968219634 7365869634 7803284634 8284441134 8813713284 9395912649 10036331950 10740793182
TOTAL FIXED COST (FC) 417100088427 410561056078 390588140714 361639225351 386576127045 169866428377 168276431338 166879684393 165693400698 164736483049
2. Variable Cost
a. Biaya bahan baku 2130901825536 2397264553728 2663627281920 2929990010112 3222989011123 3545287912236 3899816703459 4289798373805 4718778211185 5190656032304
b. Biaya Utilitas 59568240263 67014270296 74460300329 75577204834 76710862906 77861525850 79029448738 80214890469 81418113826 82639385533
c. Biaya Distribusi dan Penjualan
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
d. Biaya Royalti dan Paten
(2% Penjualan) 84480000000 95040000000 105600000000 107184000000 108791760000 110423636400 112079990946 113761190810 115467608672 117199622802
TOTAL VARIABLE COST (VC) 2359430065799 2654358824024 2949287582249 3219935214946 3517283394029 3843996710885 4203006134089 4597535645894 5031131542356 5507694663442

TOTAL SALE (TS) 4224000000000 4752000000000 5280000000000 5359200000000 5439588000000 5521181820000 5603999547300 5688059540510 5773380433617 5859981140121
BEP = FC / (TS - VC) 22% 20% 17% 17% 20% 10% 12% 15% 22% 47%
BEP rata-rata 20%
Rp6.000.000.000.000,00

Data Grafik BEP


Kapasitas Rp5.000.000.000.000,00
Parameter Kapasitas
Parameter
0 100 0 100
FC 280191706547 280191706547 FC
Rp4.000.000.000.000,00
2,80177E+11 2,80177E+11
VC 0 3788365977771 VC 0 3,78785E+12
TS 0 5350139048155 TS 0 5,35014E+12
TPC 280191706547 4068557684318 TPC
Rp3.000.000.000.000,00 2,80177E+11 4,06803E+12

Rp2.000.000.000.000,00

BEP = 20%
Rp1.000.000.000.000,00

Rp0,00
0 20 40 60 80 100

320
PERHITUNGAN RUGI LABA (IDR)

Pajak penghasilan yang dipakai adalah UU No. 10 Tahun 1994 pasal 25


a. < 25 juta dikenakan pajak sebesar 10%
b. 25 - 50 juta dikenakan pajak sebesar 15%
c. >50 juta dikenakan pajak sebesar 30%
5.350.139.048.155 4.068.557.684.318
Tahun ke Penjualan TPC Laba Kotor ROI (%) Pajak Laba Bersih ROI (%)
1 4224000000000 2776530154226 1447469845774 129,3 434240953732 1013228892042 90,51
2 4752000000000 3064919880102 1687080119898 150,7 506124035969 1180956083929 105,49
3 5280000000000 3339875722963 1940124277037 173,3 582037283111 1358086993926 121,31
4 5359200000000 3581574440296 1777625559704 158,8 533287667911 1244337891793 111,15
5 5439588000000 3903859521075 1535728478925 137,2 460718543678 1075009935248 96,03
6 5521181820000 4013863139262 1507318680738 134,6 452195604221 1055123076517 94,25
7 5603999547300 4371282565427 1232716981873 110,1 369815094562 862901887311 77,08
8 5688059540510 4764415330287 923644210223 82,5 277093263067 646550947156 57,75
9 5773380433617 5196824943054 576555490563 51,5 172966647169 403588843394 36,05
10 5859981140121 5672431146491 187549993631 16,8 56264998089 131284995542 11,73
ROI rata-rata dan Laba rata-rata 1281581363837 114 384474409151 897106954686 80,14

PERHITUNGAN MINIMUM PAY OUT PERIOD (MPP)


MPP = TCI/(Laba bersih rata-rata + Depresiasi rata-rata)
MPP = 1,21 tahun
0,86 tahun

321
PERHITUNGAN INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Kapasitas Total Production Laba Kotor Pajak Laba Bersih Net Cash Flow Faktor Diskonto 43% Net Present Value Faktor diskonto 45% Net Present Value
Tahun Penjual depresiasi
Produksi Cost Penjualan - TPC 35%*laba kotor laba kotor - pajak laba bersih+depresiasi 1/((1+i)^n) NCF*faktor diskon 1/((1+i)^n) NCF*faktor diskon
0 - - - - - - - -1119490251219 1,0000 -1119490251219 1,0000 -Rp1.119.490.251.218,90
1 80% 4224000000000 2776530154226 1447469845774 506614446021 940855399753 49303993345 990159393098 0,6993 692419156013 0,6897 Rp682.868.546.964,35
2 90% 4752000000000 3064919880102 1687080119898 590478041964 1096602077934 44373594011 1140975671945 0,4890 557961598095 0,4756 Rp542.675.706.037,84
3 100% 5280000000000 3339875722963 1940124277037 679043496963 1261080780074 39443194676 1300523974750 0,3420 444744156194 0,3280 Rp426.593.619.992,72
4 100% 5280000000000 3581574440296 1698425559704 594448945896 1103976613807 34512795342 1138489409149 0,2391 272260629964 0,2262 Rp257.547.290.912,49
5 100% 5280000000000 3903859521075 1376140478925 481649167624 894491311301 29582396007 924073707309 0,1672 154534846858 0,1560 Rp144.167.245.988,41
6 100% 5280000000000 4013863139262 1266136860738 443147901258 822988959480 24651996673 847640956152 0,1169 99127854820 0,1076 Rp91.201.906.984,00
7 100% 5280000000000 4371282565427 908717434573 318051102101 590666332473 19721597338 610387929811 0,0818 49917597487 0,0742 Rp45.292.878.404,59
8 100% 5280000000000 4764415330287 515584669713 180454634400 335130035314 14791198004 349921233317 0,0572 20011608443 0,0512 Rp17.907.142.042,06
9 100% 5280000000000 5196824943054 83175056946 29111269931 54063787015 9860798669 63924585684 0,0400 2556486977 0,0353 Rp2.256.087.305,16
10 100% 5280000000000 5672431146491 -392431146491 -137350901272 -255080245219 4930399335 -250149845884 0,0280 -6995839947 0,0243 -Rp6.088.638.889,71
NPV 1167047843684 1.084.931.534.523
TCI 1119345461074 1119345461074
Rasio NPV/TCI 1,0426 0,969255

IRR 43%
= + 45% - 43% x Rp1.167.047.843.684
Rp1.084.931.534.523
IRR 45,15
= %
diatas 18%
Dari hasil Trial (I) didapat IRR sebesar 45,15%
Harga IRR > suku bunga bank, sehingga pabrik etilen oksida layak dibangun (feasible)

322
BIODATA PENULIS

Nama : Annissa Meutia


NPM : 2019710450160
Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 06 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Karyawan Perusahaan Umum BULOG
Alamat Asal : Perumahan Tamansari Persada Blok F8 No. 4 –
Bogor
Telp : 08989443739

Riwayat Pendidikan :
1. D3 Analis Kimia Akademi Kimia Analisis Bogor, Lulus Tahun 2014
2. SMA Negeri 2 Bogor, Lulus Tahun 2011
3. SMP Negeri 8 Bogor, Lulus Tahun 2008
4. SD Negeri Kedung Jaya 1, Lulus Tahun 2005

Jakarta, Mei 2021

Annissa Meutia

322
BIODATA PENULIS

Nama : Sri Mardona


NPM : 2019710450114
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 17 April 1990
Jenis Kelamin : Wanita
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan Perusahaan Umum BULOG
Alamat Asal : Jl. K, No 100A, Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan
Telp : 085274818688

Riwayat Pendidikan :
1. D3 Analis Kimia Akademi Kimia Analisis Bogor, Lulus Tahun 2013
2. MAN 2 Bukittinggi, Lulus Tahun 2009
3. MTsN 2 Bukittingg, Lulus Tahun 2006
4. SD Negeri 17 Limsas, Lulus Tahun 2003

Jakarta, Mei 2021

Sri Mardona

323

Anda mungkin juga menyukai