PROYEKSI IMPOR
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036
Kapasitas produksi pabrik (Light) Olefin dengan komoditi propilen ditentukan
berdasarkan kebutuhan di Indonesia yang dapat dilihat dari kebutuhan impor pada produk
tersebut. Data kebutuhan impor diperlukan untuk melihat perkembangan kebutuhan suatu
produk di Indonesia, sehingga dapat diprediksi kebutuhannya di tahun-tahun mendatang, baik
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk diekspor ke negara lain.
Dengan menggunakan metode analisa regresi linear, maka diperkirakan persamaan
untuk menghitung kebutuhan produk pada tahun 2035, yaitu didapatkan sebagai berikut:
Y = -1623,1x + 3E+06
DATA PRODUK
Kapasitas Produksi : 2.000.000 ton/tahun
Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Bahan Baku : Kerosen
Produk Utama : (Light) Olefin Propilene
Kapasitas Produksi (kg/jam) : kg/jam
DATA NERACA MASSA
o % Berat Bahan Baku Kerosen
Bahan baku kerosen terdiri dari kandungan n-Paraffins 23.7%, i-Paraffins 17.9%,
Naphthenes 37.4%, Aromatics 21.0%
o % Berat C2-C4 Paraffins
o % Hidrogen (Production & Consumption
o % Metana
o % Berat C2-C4 Olefins
o % Berat Carbon Black Oil (CBO) dan Cracked Distillates (CD)
o % BTX (Benzene, Toluene, Xylene)
o Massa Input dan Ouput dari Setiap peralatan:
1. Steam Cracker
2. Separator
3. Reaktor (Ring Opening)
4. Gasoline Hydrocracker
5. Furnace
DATA PRODUK
Kapasitas Produksi : 2.000.000 ton/tahun
Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : Kilo Joule (kJ)
Temperatur Referensi : 25C
DATA NERACA PANAS
o Nilai Cp (kJ) dari masing-masing komponen
o Nilai H (kkal) dari setiap komponen Input dan Output di peralatan:
1. Steam Cracker
2. Separator
3. Reaktor (Ring Opening)
4. Gasoline Hydrocracker
5. Furnace
ANALISA EKONOMI
Tujuan dari analisa ekonomi yaitu mendapatkan gambaran umum secara ekonomi kelayakan
Perancangan Pabrik Pembuatan (Light) Olefin ini didirikan. Dalam menganalisa ekonomi
dapat dilakukan dengan menghitung Total Capital Investment (TCI) dan Total Production
Cost (TPC) terlebih dahulu. Perhitungan tersebut kemudian dilanjutkan dengan menghitung
parameter-parameter ekonomi yang diperlukan untuk menganalisa kelayakan dan prospek
dari Perancangan Pabrik Pembuatan (Light) Olefin.
PERHITUNGAN BIAYA
1. Biaya Pembelian Bahan Baku
o Kebutuhan per tahun (kg)
o Harga per kg (US $)
o Biaya per tahun (2035)
2. Perhitungan Biaya Bahan Bakar
o Kebutuhan per tahun (kg)
o Harga per mmbtu
o Biaya per tahun (2035)
3. Perhitungan Biaya Tanah
o Harga tanah per m2
o Luas tanah (m2)
o Total biaya tanah
4. Perhitungan biaya bangunan
o Harga tanah per m2
o Luas tanah (m2)
o Total biaya tanah
5. Perhitungan Biaya Katalis
o Kebutuhan (kg)
o Harga per kg (US $)
o Biaya (US $)
PROFITABILITAS
Keuntungan merupakan selisih antara penjualan dengan modal investasi produksi. Pabrik
dapat dikatakan layak berdiri dari segi ekonomi jika persentase ACF terhadap TCI lebih besar
dari bunga bank. Perkiraan keuntungan yang akan diperoleh setiap tahun dicari melalui
tahap-tahap perhitungan sebagai berikut:
1. Perhitungan Total Penjualan Produk
Produk Utama
o Produksi produk utama (ton/tahun)
o Harga jual produk (US $/ton)
o Total harga jual produk utama (US $/ton)
Produk Samping
o Produksi produk samping (ton/tahun)
o Harga jual produk samping (US $/ton)
o Total hara jual produk samping (US $/ton)
Total harga penjualan produk (US $)
2. Perhitungan Annual Cash Flow (ACF)
Annual Cash Flow (ACF) adalah uang tunai yang tersedia setiap tahunnya (Peter,
1991) dapat dihitung dengan:
o Total penjualan produk per tahun
o Total Production Cost (TPC)
o Net Profit Before Tax (NPBT)
o Income Tax (30% NPBT)
o Net Profit After Tax (NPAT)
o Depreciation (9,09% FCI)
o Annual Cas Flow (ACF)
Keterangan:
A = Jumlah uang pengangsuran pertahun (US $)
P = Pinjaman (US $) I = Bungan bang (%tahun)
n = Lama angsuran (tahun)
2. Pay Out Time (POT)
Suatu pabrik dapat dinyatakan layak didirikan jika pinjaman dari Bank sudah dapat
dilunasi sebelum mencapai setengah service life pabrik atau dengan kata lain, Pay Out
Time kurang dari setengah service life pabrik. Service life untuk chemical
manufacturing adalah 11 tahun (Peter dan Timmerhaus, 1991). Pay out time dapat
ditentukan menurut persamaan berikut:
FCI +Bunga TCI
POT = (Peter dan Timerhause , 1991)
ACF
Keterangan:
FCI (Fixed Capital Investment)
Bunga Total Capital Investment
ACF (Annual Cash Flow)
Depresiasi dapat dihitung dengan rumus:
FCI −TSV
Depresiasi = (merujuk pada perhitungan Straight Line Method)
Service Life
1
TCI = ACF
¿¿
Keterangan:
TCI (Total Capital Investment)
ACF (Annual Cash Flow)
WC (Working Capital)
Vs (Salvage value)
n (Service Life
1
i (Discounted Factor) = (trial and error)
¿¿
Break Even Point menunjukkan presentase kapasitas produksi yang seharusnya dicapai agar
seluruh modal yang diinvestasikan lunas terbayar dengan tercapainya titik impas, atau dengan
kata lain Total Production Cost (TPC) harus sama dengan Selling Price (SP). Pabrik ini layak
didirikan apabila BEP tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Nilai BEP yang memenuhi
syarat yaitu 20%-40% (20%<BEP<40%).
¿ Cost
BEP = × 100 %
Selling Price−Variable Cost
Keterangan:
Fixed Cost = Fixed Charge + Plant Overhead Cost + General Expenses
Variable Cost = Direct Production Cost
Selling Price = Total Income