Anda di halaman 1dari 2

RESUME FILM PURSUIT OF HAPPINESS

Film ini mengajarkan kita gimana bisa bangkit bahkan saat benar-benar bangkrut
sekalipun. Banyak pelajaran keuangan yang bisa dipetik dari Pursuit of Happiness alias
Pursuit of Happyness. Pursuit of Happyness ber-setting Kota San Francisco, California
di tahun 1981. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata Chris Gardner, seorang pialang
saham yang dulunya adalah salesman. Kisahnya berawal dari Chris Gardner dan istrinya
Linda yang tinggal di apartemen kecil bersama satu putra mereka, Christopher. Di usia
30-an tahun, Chris malah menghabiskan seluruh tabungan keluarga buat beli franchise
scanner tulang portable. Produk tersebut emang lebih bagus daripada X-ray namun
dokter-dokter yang dia temui menyatakan harganya terlalu mahal. Akibatnya, scanner
tersebut malah gak laku. Padahal, Chris punya target buat jual dua unit agar bisa
memenuhi kebutuhan keluarganya. Di tengah jalan, keluarga tersebut makin terpecah.
Sebab, Chris bahkan gak sanggup bayar sewa apartemen tersebut dan memenuhi
kebutuhan keluarga. Sementara itu, Linda cuma bekerja sebagai buruh di laundry.
Tagihan-tagihan makin menumpuk yang bikin akhirnya Linda menyerah dan pergi
meninggalkan Chris. Awalnya, Linda mau membawa Christopher putra mereka namun
gak jadi karena Chris Gardner menahan. Selepas istrinya pergi, kehidupan Chris makin
kacau. Dia diusir dari apartemen dan bahkan mobil satu-satunya tertahan karena gak
sanggup bayar parkir. Hingga akhirnya suatu hari, Chris Gardner bertemu dengan
seorang pria yang mengendarai Ferrari merah. Dia bertanya apa pekerjaan orang
tersebut sampai bisa punya mobil tersebut. Pria tersebut menjawab bahwa dia adalah
seorang pialang saham. Dari situlah, Chris mulai berfokus buat jadi pialang saham.
Chris melamar ke berbagai tempat. Dia pun dapat tawaran magang tanpa dibayar
di perusahaan pialang saham bernama Dean Witter Reynolds. Perusahaan tersebut
menjanjikan pekerjaan buat anggota magang terbaik. Cuma kasihannya, selama masa
magang tersebut, uang Chris semakin menipis. Chris dan putranya Christopher terpaksa
diusir dari rumah sewa mereka. Mereka berdua pun harus tinggal di rumah singgah.
Namun sayangnya, buat tidur di sana saja mereka harus antri. Kadang kala mereka gak
dapat tempat. Kalau udah gitu, mereka pun terpaksa menggelandang. Chris dan
putranya bahkan sempat tidur di toilet stasiun kereta. Kemiskinan yang dialami oleh
Chris inilah yang semakin memotivasi dia buat jadi peserta magang terbaik di
perusahaan tersebut. Chris gak menyerah gitu aja! Dia akhir cerita, Chris berhasil jadi
peserta magang terbaik dan jadi karyawan di sana. Kegigihannya buat berusaha pun
membuahkan hasil yang luar biasa. Beberapa tahun kemudian, Chris berhasil
mendirikan perusahaan pialang sahamnya sendiri yang diberi nama Gardner Rich. Saat
itu, dia berani buat jual sebagian sahamnya dan dapat jutaan dolar dari penjualan
tersebut. Hal tersebutlah yang akhirnya bikin Chris benar-benar sukses.
Dalam hal ini pelajaran yang bisa kita ambil adalah jika impian dan goal yang
ingin dicapai begitu jelas dan kita benar-benar menginginkannya, kesulitan dan
tantangan apapun bisa diatasi. Untuk mencapai sukses, jangan buat alasan atas
kegagalan kita dan menyalahkan situasi atau orang lain, tetapi ambil tanggung jawab
pribadi untuk mengatasi kesulitan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai