Anda di halaman 1dari 8

BAB III

DASAR PERANCANGAN

3.1 Kapasitas Perancangan

Perencanaan kapasitas pabrik polietilen tereftalat (PET) yang akan didirikan pada
tahun 2034 akan disesuaikan dengan kebutuhan tahun pendirian menggunakan
metode discounted. Data impor dan ekspor PET pada tahun 2018-2022 dapat
dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data impor ekspor PET (BPS)

Impor Malaysia Total


Indonesia
Tahun (ton) Ekspor (ton)

2018 115521,545 183633,890

2019 123205,655 180409,453

2020 83649,521 161061,785

2021 131066,434 139258,138

2022 142112,094 93652,214

Untuk melihat kenaikan impor dan ekspor setiap tahunnya maka digunakan
persamaan sebagai berikut:

impor tahun n-impor tahun (n-1)


pertumbuhan impor = (3.1)
impor tahun (n-1)

ekspor tahun n-ekspor tahun (n-1)


pertumbuhan ekspor = (3.2)
ekspor tahun (n-1)

Data pertumbuhan impor dan ekspor dapat dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data pertumbuhan ekspor impor PET

Pertumbuha
Pertumbuha
Tahun n Ekspor
n impor (%)
(%)

2018

2019 6,651 -1,755

2020 -32,105 -10,724

2021 56,685 -13,537

2022 8,427 -32,749

Kenaikan rata-
rata 9,914 -14,691

Untuk menentukan kebutuhan impor dan ekspor pada tahun 2034 maka digunakan
rumus sebagai berikut:
n
m=P (1+i) (3.3)

keterangan:

m = nilai impor/ekspor (ton/tahun)

P = nilai impor/ekspor tahun diketahui (ton/tahun)

i = rata-rata pertumbuhan impor/ekspor (%)

n = selisih tahun

Nilai impor pada tahun 2034 sebesar 441873,989 ton/tahun dan nilai ekspor tahun
2034 sebesar 13912,739 ton/tahun. Pabrik PET yang sudah ada di Indonesia dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pabrik dan kapasitas PET di Indonesia

Pabrik Polietilen Tereftalat Kapasitas (ton/tahun)

PT Mitsubishi Chemical Indonesia 58000

PT Indorama Synthetics tbk. 98000

PT Petnesia Resindo 85000

PT MC PET Film Industry 20000

Total 261000

Berdasarkan data yang didapatkan diatas maka dapat menentukan perhitungan


kebutuhan dengan menggunakan persamaan berikut:

kebutuhan = impor + ekspor - kapasitas pabrik lama (3.3)

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kebutuhan asam tereftalat di


Indonesia pada tahun 2034 sebesar 194786,728 ton. Apabila sudah ada pabrik
lama, maka kapasitas produksi setidaknya memenuhi minimal 60% dari
kebutuhan (PPT Basis perancangan), sehingga didapatkan nilai besar kapasitas
produksi PET sebesar 110000 ton/tahun.

3.2 Ketersediaan dan Spesifikasi Bahan Baku

Bahan baku utama pabrik polietilen tereftalat (PET) adalah asam tereftalat dan
etilen glikol dengan menggunakan katalis antimon trioksida. Spesifikasi asam
tereftalat dan etilen glikol dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4. Spesifikasi asam tereftalat

Spesifikasi Indeks

Rumus Molekul C6H4(COOH)2

Berat Molekul 166,13 g/mol

Wujud Bubuk atau kristal berwarna putih

Densitas 1,522 g/cm3

Titik Didih 402°C

Titik Lebur 427°C

Kemurnian 99,9%

Tabel 3.5. Spesifikasi etilen glikol

Spesifikasi Indeks

Rumus Molekul C2H4(OH)2

Berat Molekul 62,06 g/mol

Wujud Cair

Densitas 1,113 g/cm3

Titik Didih 197°C

Titik Lebur -13°C

Kemurnian 99,8%

Bahan baku asam tereftalat diperoleh dari PT.Mitshubishi Chemical Indonesia


dengan kapasitas produksi sebesar 660.000 ton/tahun yang berjarak ±17 km
dengan akses darat dari lokasi pabrik. Bahan baku etilen glikol diperoleh dari
PT.Polychem Indonesia Tbk dengan kapasitas produksi sebesar 233.600 ton/tahun
yang berjarak ±18 km dengan akses darat dari lokasi pabrik.
3.3 Spesifikasi Produk

Produk dari pabrik yang dirancang adalah polietilen tereftalat dengan spesifikasi
produk yang dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Spesifikasi Polietilen Tereftalat

Spesifikasi Indeks

Rumus Molekul C10H8O4

Berat Molekul 192 g/mol

Wujud Kristal berwarna putih

Densitas 1,37 g/cm3

Derajat Polimerisasi 100

Titik Lebur 260°C

Kemurnian 99%

3.4 Lokasi Pabrik

Pabrik dirancang akan didirikan di Kawasan Industri Terpadu Wilmar, Teluk


Terate, Kramatwatu, Kota Cilegon, Banten dengan koordinat lokasi 6°00'45.8"S
106°06'50.4"E. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Dekat Sumber Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah asam tereftalat yang diperoleh dari
PT.Mitshubishi Chemical Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 660.000
ton/tahun yang berjarak ±17 km dengan akses darat dari lokasi pabrik dan etilen
glikol yang diperoleh dari PT.Polychem Indonesia Tbk dengan kapasitas produksi
sebesar 233.600 ton/tahun yang berjarak ±18 km dengan akses darat dari lokasi
pabrik. Lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku dapat mengurangi biaya
operasional.
2. Ketersediaan Unit Utilitas

Unit utilitas merupakan suatu penunjang operasional pabrik, di luar unit operasi
seperti air, listrik dan bahan bakar. Utilitas pabrik telah disediakan oleh Kawasan
Industri Wilmar yaitu berupa ketersediaan listrik hingga 500 MW, air domestik
dengan SWRO/Desalination, fiber optic untuk komunikasi, sistem untuk
komunikasi, sistem hydrant, dan pasokan gas hingga 20 MMSCFD.

3. Transportasi

Tersedianya kemudahan transportasi dijadikan salah satu pertimbangan dalam


penentuan lokasi pabrik untuk menentukan alat transportasi distribusi bahan baku
dan produk. Pemilihan lokasi pabrik di Kawasan Industri Terpadu Wilmar, Teluk
Terate, Kramatwatu, Kota CIlegon, Banten memenuhi kriteria trasportasi, yaitu:

a. Transportasi Darat

Akses tranportasi darat berupa jalan tol Jakarta-Merak dengan akses masuk
gerbang tol Cilegon Timur yang berjarak ±3 km dari lokasi pabrik dengan
kendaraan darat. Trasnportasi tambahan dari Kawasan Industri Terpadu Wilmar
berupa gerbang tol eksklusif dan jalur kereta api khusus.

b. Transportasi Laut

Akses transportasi laut berupa pelabuhan pribadi yang disediakan oleh Kawasan
Industri Terpadu Wilmar.

c. Transportasi Udara

Akses transportasi udara berupa bandara internansional Soekarno-Hatta dengan


jarak ±96 km dari lokasi pabrik.

4. Sarana dan Prasarana

Faktor lain dalam pembangunan pabrik ialah sarana dan prasarana yang
menunjang seperti jalan, bank, jaringan telekomunikasi, dan hiburan yang mampu
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Lokasi pabrik ini memiliki saran dan
prasarana umum terdekat seperti:

c. Pusat perbelanjaan Cilegon Center Mall dengan jarak ±7,3 km dari lokasi
pabrik
d. Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon dengan jarak ±11 km dari lokasi
pabrik

Peta lokasi disajikan dalam bentuk peta Detail Terrain Model (DTM) dan peta
Detail Surface Model (DSM) yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2.

Gambar 3.1. Peta DTM

Gambar 3.2. Peta DSM

Anda mungkin juga menyukai