Mutia Azila
22116127
Mutia.22116127@student.itera.ac.id
Secara umum,nilai ICOR yang menunjukkan produktivitas investasi yang baik antara 3-
4,semakin tinggi ICOR memberikan indikasi kemungkinan terjadinya inefiensi dalam
penggunaan investasi.ICOR yang rendah menunjukan adanya efisiensi dalam penggunaan
modal.Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ICOR rata-rata Indonesia selama tahun
1995-2011 sebesar 3,98. Angka ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan satu rupiah unit
output dibutuhkan tambahan modal sebesar RP.3.98.Angka ICOR sebesar 3,98 menunjukan
angka yang cukup efisien. Sedangkan nilai ICOR rata-rata vietnam selama tahun 1995-2011
sebesar 4,99.angka ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan satu rupiah unit output
dibutuhkan tambahan modal sebesar 4,99.Angka ICOR sebesar 4,99 menunjukkan angka
yang kurang efisien.
0
19951996199719981999200020012002200320042005200620072008200920102011
Indonesia Malaysia Thailand
Viet Nam China
Source: OECD Development Centre`s calculation based on World Bank, World Development
Indicators.
B. METODE ICOR
Definisi
Suatu besaran yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang
dibutuhkan untuk menaikkan/menambah satu unit output. Besaran ICOR diperoleh
dengan membandingkan besarnya tambahan kapital dengan tambahan output.
Rumus
Kegunaan Metode ICOR
ICOR dapat diartikan sebagai banyaknya kebutuhan investasi yang diperlukan untuk
mendapatkan 1 unit output. Sebagai contoh, misalnya besarnya investasi pada satu
tahun di negara A adalah sebesar Rp 400 miliar, sedangkan tambahan output yang
diperoleh dari hasil penanaman investasi itu adalah Rp 80 miliar, maka nilai ICOR
negara A adalah sebesar 5 (400miliar/80 miliar). Angka ini menunjukkan bahwa untuk
menaikkan 1 unit output diperlukan investasi sebesar 5 unit.
C. Data
Berdasarkan hasil ICOR sektor kebutuhan pangan didapatkan nilai ICOR sebesar 2,22
maka penigkatan investasi untuk tahun ini sebesar 2,22 untuk meningkatkan
pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR sektorkebutuhan tanaman perkebunan didapatkan nilai ICOR
sebesar 1,19 maka peningkatan investasi untuk dua tahun yang akan datang sebesar
1,19 untu meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR sektorkebutuhan Listrik,gas, dan air bersih didapatkan nilai
ICOR sebesar 0,06 maka peningkatan investasi untuk dua tahun yang akan datang
sebesar 0,06 untu meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR sektor kebutuhan perdagangan besar dan eceran didapatkan
nilai ICOR sebesar 1,31 maka penigkatan investasi untuk tahun ini sebesar 1,31
untuk meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR sektorkebutuhan hotel dan restoran didapatkan nilai ICOR
sebesar 0,01 maka peningkatan investasi untuk dua tahun yang akan datang sebesar
0,01untu meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR Pengangkutan dan Komunikasi didapatkan nilai ICOR
sebesar 0,12 maka peningkatan investasi untuk dua tahun yang akan datang sebesar
0,12untu meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil ICOR jasa-jasa lainnya didapatkan nilai ICOR sebesar 0,25 maka
peningkatan investasi untuk satu tahun yang akan datang sebesar 0,25untuk
meningkatkan pendapatan sebesar satu rupiah.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis diatas, dapat disimpulkan bawah sektor
yang memiliki nilai COR tertinggi terdapat pada sektor kehutanan dengan tenggat
waktu 2 tahun dan nilai COR terendah terdapat pada kehutanan. Sedangkan untuk
tabel kebutuhan investasi yang memiliki nilai terbesar adalah pada sektor industri
pengolahan dan terendah pada sektor perikanan. Yang artinya masih banyak
dibutuhkan investasi dalam sektor industri pengolahan.
Kesimpulan
Rekomendasi
Rekomendasi yang saya dapat berikan adalah pemerintah dapat meningkatkan sektor-
sektor agar pertumbuhan ekonominya merata dan nilai ICOR yang didapat tidak
terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Situmorang,2010,pengaruh_Efisiensi_Perekonomian_Terhadap_Pertumbuhan
_Indonesia.
https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=72