Oleh:
Oleh:
Menyetujui :
Pembimbing I,
PENDAHULUAN
yaitu sebagai bahan pembuatan parfum, essential oil, sabun, shanmpoo, dan
PEA sangat tepat, karena dapat memberikan dampak positif dalam segala bidang,
antara lain dibukanya lapangan kerja baru, sehingga dapat menyerap tenaga kerja
memenuhi kebutuhan pasar didalam negeri dan diluar negeri yang diharapkan
mengimpor dari negara lain, ini disebabkan belum adanya pabrik di Indonesia
yang memproduksi PEA. Oleh karena itu diperlukannya pendirian pabrik PEA di
pabrik agar layak untuk didirikan dapat dilihat berdasarkan perhitungan peluang
pasar, kapasitas produksi terkecil pabrik serupa dan ketersediaan bahan baku.
Data peluang pasar dapat dilihat dari data impor PEA. Berikut ini tabel data
IMPOR
TAHUN
(TON/TAHUN)
2010 556,891
2011 508,436
2012 561,799
2013 558,667
2014 661,871
2015 609,547
2016 720,505
2017 720,381
2018 922,347
2019 563,773
Data - data diatas untuk impor didapatkan dalam web badan pusat statistik
Indonesia tahun 2020. Berdasarkan Tabel 1.1 jika pabrik direncanakan berdiri
pada tahun 2025 maka perkiraan kapasitas dapat dihitung dengan persamaan
regresi linier.
Gambar 1.1 Grafik kebutuhan impor PEA per tahun
Y = 23,366 X - 50462
Y = 23,366 X - 50462
Y = 904,15 Ton/Tahun
mencapai 904 Ton. Kapaitas produksi dari Henan Tianfu Chemical. Co., Ltd yang
sebesar 120 Ton/Tahun dijadikan sebagai acuan perkiraan kapasitas break event
point. Ketersediaan bahan baku diperoleh untuk benzene pada PT. Pertamina RU
IV Cilacap sebesar 590.000 Ton/Tahun, bahan baku ethylene oxide pada PT.
klorida pada PT. Lumbung Sumber Rezeki sebesar maka kapasitas pabrik phenyl
ethyl alcohol yang akan didirikan yaitu sebesar 900 Ton/Tahun untuk memenuhi
Keterangan : (1) Bahan Baku; (2) Tenaga Kerja; (3) Transpotrasi; (4) Utilitas
bahan baku sangat penting sehingga diberi bobot 40, tenaga kerja 30, transportasi
20 dan utilitas 10. Berdasarkan Tabel 1.2 di atas, alternatif lokasi yang dipilih
oxide didatangkan dari PT. Prima Ethycolindo Cilegon. Berikut ini tabel
2. Tenaga Kerja.
Cilacap adalah satu dari tiga kawasan industri utama di Jawa Tengah
tingkat kepadatan penduduk tinggi, sehingga tenaga kerja dapat diperoleh dari
daerah sekitarnya. Tenaga kerja di Cilacap, Jawa Tengah dilihat dari segi
pendidikan SMA/SMK 169.880 jiwa, Diploma III 11.180 jiwa, dan Sarjana
23.034 jiwa. Selain itu faktor kedisiplinan dan pengalaman kerja juga
3. Transportasi
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk yaitu tersedianya akses jalan
raya yang baik, dekat dengan pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah
dan Bandara Tunggul Wulung. Sehingga proses penyediaan bahan baku dan
4. Utilitas
Fasilitas utilitas yang meliputi penyediaan air, bahan bakar dan listrik.
memanfaatkan listrik PLN dan sarana bahan bakar dapat diperoleh dengan
6. Keamanan
keamanan yang baik, tidak pernah terjadi bentrokan dan bencana alam, seperti
banjir, gempa bumi, dan longsor yang jarang terjadi sehingga operasi pabrik
Proses
Keterangan Hidrogenasi
Grignard Friedel-Craft
Styrene Oxide
Proses ini5t444 dipilih karena bekerja pada suhu rendah, tekanan ruang dan
AlCl3
C6H6 + C2H4O → C8H10O
Benzene Ethylene Oxide Phenylethyl Alcohol
Proses pembuatan phenyl ethyl alcohol ini bekerja pada kondisi operasi pada
suhu 9 - 13℃ dan pada tekanan 1 atm (US Patent 2.483.323). Penggunaan proses
ini dipilih juga karena lebih mudah dilakukan dengan ketersediaan bahan baku
yang digunakan yaitu benzene yang diproduksi oleh PT. Pertamina Cilacap, Jawa
Tengah dan ethylene oxide yang diproduksi oleh PT. Prima Ethycolindo Merak
Tangerang, Banten.
BAB II
URAIAN PROSES
bahan baku yang digunakan adalah benzene, ethylene oxide dan katalis
Adapun sifat fisik dari bahan baku, katalis dan produk dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Komponen
Indikator Ethylene Aluminium
Benzene Air Toluene
Oxide Chloride
Berat Molekul
78,11 44,05 133,34 18,02 92,14
(g/gmol)
Fasa Pada
Cair Gas Padat Cair Cair
Temperatur Ruang
Kelarutan Dalam
1,79 g/L 3,5 g/L 466 g/L - 0,526 mg/mL
Air (25 °C)
Komponen
Indikator
Phenyl ethyl alcohol Phenyl Propane
MSDS (2020)
2.1.2 Standar Produk
yang harus dipenuhi yaitu memiliki standar dari produk phenyl ethyl alcohol
tersebut, dimana standar tersebut dapat digunakan sebagai acuan agar dapat
menghasilkan produk berkualitas baik. Adapun standar dari phenyl ethyl alcohol
Warna - Colorless
Kemurnian % 98
friedel-crafts, bahan baku yang digunakan adalah benzene yang diperoleh dari PT.
Pertamina, Cilacap dengan kemurnian 95% berat dengan impuritis berupa toluene
sebesar 5% berat. Bahan baku selanjutnya adalah ethylene oxide yang diperoleh
dari PT. Prima Ethycolindo Merak dengan kemurnian 97% berat dengan
impuritis berupa air sebesar 3% berat. Sebagai bahan penunjang digunakan
aluminium klorida sebagi katalis yang diperoleh dari PT. Lumbung Sumber
Rezeki dengan kemurnian 99% berat dan impuritis berupa air sebesar 1% berat.
menyesuaikan fasa reaksi (cair) dan kondisi operasi reaksi yang diinginkan (10℃
dan 1 atm).
dengan kondisi temperatur dan tekanan ruang berfasa cair dialirkan menuju
akan turun menjadi 10℃ dan tekanan 1 atm. Untuk bahan baku ethylene oxide
yang berfasa gas, akan disimpan didalam tangki spherical (T-02), dialirkan
hingga suhunya turun menjadi 10℃ dan tekanan 1 atm. Pada katalis aluminium
klorida yang berbentuk serbuk akan disimpan didalam tangki penyimpanan (T-01)
lalu menuju silo (S-01) dengan temperatur dan tekanan ruang dialirkan
menggunakan screw conveyor (SC-01). Setelah kondisi bahan baku sudah sesuai,
alir tangki berpengaduk (R-01). Reaktor beroperasi secara isotermal non adiabatis
pada suhu 10℃ dan tekanan 1 atm pada fasa cair (European Patent 0089201A1).
Reaktor tipe ini dipilih karena fasa reaksi merupakan fasa cair. Umpan yang telah
melalui proses pretreatment akan dikontakkan dengan katalis padatan AlCl3.
Dalam reaktor (R-01) terjadi reaksi antara benzene dan ethylene oxide dengan
rasio mol 2:1 dibantukan katalis AlCl3 (European Patent 0089201A1). Untuk
membentuk phenyl ethyl alcohol, adapun reaksi yang terjadi pada proses ini
antara lain:
Reaksi Utama :
AlCl3
C6H6 + C2HO4 → C8H10O
Benzene Ethylene Oxide Phenylethyl Alcohol ….(1)
= -120,65 kJ/mol
Reaksi Samping :
AlCl3
C7H8 + C2HO4 → C8H10O
Toluene Ethylene Oxide 2-Phenyl-1-Propanol ….(2)
2.483.323). Reaksi yang terjadi dalam reaktor berlangsung secara isothermal non
dan temperatur hasil keluaran reaktor akan sama dengan kondisi operasi yakni
temperatur sebesar 10℃ dan tekanan 1 atm. Adapun hasil keluaran reaktor yaitu
produk utama yakni phenyl ethyl alcohol dengan impuritis berupa air, benzene,
hasil keluaran reaktor harus melalui proses pemurnian produk dengan tujuan
Hasil keluaran reaktor (R-01) berupa phenyl ethyl alcohol dan masih
bercampur dengan impuritis lainnya berada pada kondisi suhu 10℃ dan tekanan
1 atm. Produk dan impuritisnya dialirkan menuju rotary drum vacuum filter
(RF-01) untuk memisahkan katalis dan bahan lainnya. Setelah produk dan
impuritis sudah terpisah dari katalis, produk dan impuritis lainnya dialirkan
dan kelarutan. Hasil dekanter berupa air dialirkan menuju unit utilitas, dan hasil
dekanter yang berupa phenyl ethyl alcohol, benzene, toluene, ethylne oxide, dan
phenyl propane dialirkan menuju heat exchanger (E-02) lalu dialirkan menuju
menara destilasi (MD-01) untuk memurnikan berdasarkan titik didih. Hasil atas
menara destilasi berupa benzene dan toluene akan direcycle untuk dijadikan
sebagai bahan baku yang akan direaksikan kembali kedalam reaktor, sebelum
dialirkan menuju reboiler (RB-01) merupakan produk phenyl ethyl alcohol dan
phenyl propane yang akan dialirkan menggunakan pompa (P-07) untuk masuk ke
menara destilasi (MD-02). Pada hasil atas (MD-2) merupakan phenyl propanol
bawah (MD-02) yang berupa produk murni phenyl ethyl alcohol yang akan
penyimpanan (ST-02).