Anda di halaman 1dari 19

Penentuan

Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TujuanPercobaan
1.Dapat membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
2.Dapat membedakan konduktivitas suatu larutan dengan cara yang sedehana.

1.2 DasarTeori
Larutan adalah campuran zat yang homogeny dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan
lagi secara fisik. Larutan terdiri atas zat yang terlarut dan pelarut. Berdasarkan
daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam,
yaitularutanelektrolitdan non elektrolit.

1.2.1 Larutan Elektrolit


Larutan elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam
pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantar kan
arus listrik. Elektrolit sering kali diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya
dalam menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit terbagi menjadi :

a. Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang yang mempunyai daya
hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air),
seluruhnya akan berubah menjadi ion-ion atau dengan kata lain terionisasi
sempurna. (alpha = 1) Yang tergolong elektrolit kuat adalah :

1 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

1. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.


2. Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah,
seperti : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
3. Garam-garam yang mudah larut, seperti : NaCl, KI, Al 2(SO4)3 dan lain-
lain

b. Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya
lemah karena terionisasi sebagian serta harga derajat ionisasinya sebesar 0
< alpha < 1. Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
1. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-
lain.
2. Basa-basa lemah, seperti :NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
3. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2dan lain-
lain

1.2.2 Larutan Non-Elektrolit


Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak
dapat menghasilkan ion-ion atau dengan kata lain tidak terionisasi.
Yang tergolong dalam larutan non elektrolit, antara lain :
1 (NH2)2CO (Urea)
2 CH3COH (Metanol)
3 C2H5OH (Etanol)
4 C6H12O6 (Glukosa)
5 C12H22011 (Sukrosa)

2 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

1.2.3 Konduktifitas
Konduktifitas adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan
arus listrik. Arus listrik terjadi karena terdapat aliran elektron dari ion-ion
yang terdapat dalam larutan elektrolit. Daya hantar suatu larutan, tergantung
pada :
1. Jumlah ion yang ada dan kecepatan dari ion pada beda potensial antar
kedua elektroda.
2. Konsentrasi larutan.
3. Kecepatan dari ion-ion pada beda potensial antara kedua elektroda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah :


1. Berat dan muatan ion
2. Adanya hidrasi
3. Orientasi atmosfer pelarut
4. Gaya tarik antara ion
5. Temperature
6. Viskositas

1.2.4 Senyawa Ionik


Senyawa ionic adalah senyawa yang terbentuk dari ion-ion
melalui ikatan ionik. Ion-ion penyusun senyawa ionic terdiri atas ion
poisitif yang disebut kation dan ion negatif yang disebut anion. Jika
senyawa ionic dilarutkan dalam air, ion-ion tersebut akan terurai dan
bergerak bebas, sehingga larutan ini digolongkan kedalam larutan
elektrolit kuat.
Senyawa ionik yang berwujud padat, ion-ionnya tidak dapat
bergerak bebas seperti dalam bentuk larutan. Akibatnya, senyawa ionic
3 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si
Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya,


padatan NaCl, KCl dan CaO tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Adapun lelehan NaCl, KCl dan CaO dapat menghantarkan arus listrik.

1.2.5 Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas atom-atom ( bukan ion ) yang
berikatan secara kovalen. Padatan dan lelehan senyawa Kovalen tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena molekul kovalen tidak mengandung ion-ion. Namun
dalam bentuk larutannya ada senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik,
yaitu larutan senyawa-senyawa kovalen yang bersifat polar.

Contoh :

1. Larutan elektrolit kuat : HCL, HNO3 dan H2SO4


2. Larutan elektrolit lemah : CH3COOH dan NH4OH

1.2.6 Pengukuran Konduktivitas


Kekuatan listrik mengalir melalui suatu penghantar, jadi jumlah
listrik yang mengalir per detik, ditentukan oleh beda potensial dan
tahanannya. Menurut hokum Ohm =

I = KuatArus
V = Beda Potensial

Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan


(kationdan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan Michael Faraday

4 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

diketahui bahwa jika arus listrik yang dialirkan kedalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas (anomim 2010)
Gelembung gas ini terbentuk ditentukan dengan mengukur I dan A,
tetapi ditentukan dengan mengukur R suatu larutan yang telah diketahui Ls nya.
Biasanya dipakai larutan KCL dari 1, 0,1 atau 0,01 dermal.

1.2.7 Sel Konduktan


Sel konduktan adalah alat untuk mengukur konduktivitas suatu
larutan. Sel konduktansi terdiri atas wadah kecil, tempat larutan yang akan
diukur konduktivitasnya ditempatkan kedalam larutan yang akan di ukur
konduktivitasnya, di tempatkan dua elektroda platina berbentuk bujur sangkar
yang diletakkan berhadapan dengan jarak tertentu. Sel konduktan terdiri atas :

BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat yang digunakan
 Gelas Kimia 250 ml
 LabuUkur 100 ml dan 250 ml
 Pipet Volume 10 ml
 Pipet Ukur 10 ml
 Bulp
5 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si
Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

 Botol semprot

2.1.2 Bahan yang digunakan


 NaCl konsentrasi 2 M, 1 M, 0.1 M, 0.01 M, 0,001 M
 KCl konsentrasi 0.5 N, 0,3 N, 0.1 N, 0.01 N, 0.001 N
 Aquadest

2.2 ProsedurKerja
1. Mengencerkan larutan NaCL 2M menjadi 1M, 0,1M, 0,01M, 0,001 M
dan dengan menggunakan rumus pengenceran
2. Mengukur konduktivitas larutan tersebut dengan menggunakan alat
konduktor
3. Mencatat nilai konduktivitas larutan NaCL yang terbaca oleh alat
4. Melakukannya secara duplo dengan cara dari konsentrasi kecil ke
konsentrasi yang besar, kemudian sebaliknya
5. Mengukur dengan larutan yang lain yaitu larutan KCl
6. Mencatat nilai konduktivitasnya

2.3 Diagram Alir

Mengencerkan larutan NaCL 2 M menjadi berbagai


konsentrasi

Mengukur konduktivitas masing-masing larutan dengan


menggunakan alat
6 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si
Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

Mencatat nilai konduktivitas masing-masing larutan yang


terbaca pada alat

BAB III

7 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

DATA HASIL PENGAMATAN

3.1 Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.Tabel Hasil Pengamatan konduktivitas larutan NaCL dengan Konsentrasi
Tinggi Ke Rendah

Conductivity
No Konsentrasi (M) Suhu (ºC)
(ms/cm)

1 2 41,40 ms/cm 27,5 ºC

2 1 26,48 ms/cm 27,5 ºC

3 0,1 25,61 ms/cm 27,6 ºC

4 0,01 19,20 ms/cm 27,6 ºC

5 0,001 15,57 ms/cm 27,8 ºC

Tabel 2.Konduktivitas larutan KCl dengan konsentrasi tinggi ke rendah.

Conductivity
No Konsentrasi (N)
(ms/cm)

1 0,5 81,6 ms/cm

2 0,3 29,02 ms/cm

3 0,1 18,28 ms/cm

8 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

4 0,01 6,54 ms/cm

5 0,001 6,39 ms/cm

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada percobaain ini yang dilakukan adalah penentuan konduktivitas suatu larutan,
sengan tujuan dapat menentukan larutan elektrolit dan non elektrolit, serta dapat
menentukan konduktivitas suatu larutan dengan cara yang sederhana.

Pada percobaan ini dilakukan untuk mengetahui daya hantar suatu larutan
dengan konsentrasi yang berbeda-beda serta sampel yang berbeda. Pada percobaan
ini dilakukan pengukuran pada ketujuh sampel larutan dengan konsentrasi yang
berbeda-beda serta 2 sampel yang berbeda. Larutan tersebut adalah etanol dan

9 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

kerosin, serta 5 sampe NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu ( 2M, 1M,
0,1M, 0,01M, 0,001M ) . Larutan NaCl yang memiliki konsentrasi 2M merupakan
larutan induk yang kemudian dari larutan 2M tersebut, kemudian dilakukan
pengenceran dimana pelarut yang digunakan adalah aquadest sehingga larutan
tersebut menjadi berbagai konsentrasi.
Larutan yang diukur konduktivitasnya adalah larutan NaCl. Larutan NaCl
merupakan larutan elektrolit. NaCl merupakam senyawa ionik yang bila dilarutkan
dalam air, maka menjadi larutan elektrolit. Larutan NaCl akan terionisasi sempurna
dan berubah menjadi ion-ion dalam larutannya yaitu Na+ dan Cl-, sehingga larutan
NaCl ini memiliki muatan-muatan negatif dan positif yang muatan – muatan tersebut
dapat menghantarkan listrik. Dikarenakan NaCl dapat terionisasi sempurna, maka
larutan NaCl merupakan elektrolit kuat. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat
mempunyai daya hantar listrik yang relatif baik.

Pada percobaan ini dilakukan pengukuran daya hantar listrik dengan berbagai
konsentrasi. Pengaruh konsentrasi pada pengukuran daya hantar listrik ini adalah
semakin besar konsentrasi larutan, maka daya hantar listriknya semakin besar pula.
Hal ini karena semakin pekat konsentrasi larutan, maka semakin banyak NaCl yang
terlarut dalam air sehingga menyebabkan semakin banyak NaCl yang terionisasi dan
menghasilkan muatan muatan negatif dan positif. Apabila semakin banyak muatan
dalam larutan maka semakin banyak arus listrik yang dihantarkan, hal ini tentunya
akan menyebabkan nila daya hantar listrik suatu larutan akan semakin besar, begitu
pula sebaliknya.

Pada percobaan ini alat yang digunakan untuk mengukur konduktivitas larutan
adalah konduktimeter. Konduktimeter adalah metode analis kimia bedasarkan
hubungan antara konduktivitas larutan dan konduktivitas listrik. Dalam pengukuran
10 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si
Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

konduktivitas sebaiknya dilakukan pengukuran dari konsentrasi kecil ke konsetrasi


besar. Hal ini untuk mencegah banyaknya ion-ion yang menempel pada logam
konduktimeter, sehingga kemungkinan terkontaminasinya ion-ion pada larutan lain
juga semakin kecil. Pada saat pengukuran konduktivitas, elektroda konduktimeter
harus tercelup seluruhnya ke dalam larutan, hal ini dimaksud agar elektrode
mengukur daya listrik larutan semakin benar, apabila tidak tercelup seluruhnya
memungkinkan sensor elektrode tidak akan mengukur dengan benar.

Bedasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada NaCl dengan berbagai


konsentrasi, dapat dilihat hasilnya bahwa semakin tinggi konsetrasi dari NaCl maka
semakin tinggi pula nilai konduktivitasnya. Hal ini sesuai dengan teoritis di atas yang
mengatakan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi di dalam suatu larutan maka
nilai konduktivitasnya akan meningkat pula. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi
larutan maka nilai konduktivitasnya akan semakin kecil.

Pada percobaan ini, pengukuran dilakukan secara duplo dengan larutan yang
sama. Namun cara pengukurannya adalah dari kecil ke besar kemudian dari
konsentrasi besar ke kecil. Setelah dilakukan pengukuran pada larutan yang sama
tersebut didapat hasil nilai pengukuran konduktivitas yang jauh berbeda. Histerisis
dari data tersebut kurang baik, yang menunjukan hasil nilai konduktivitas yang
sangat jauh berbeda. Hal ini menunjukan alat tersebut kurang bagus karena nilai
histerisisnya kurang baik, yang menunjukan alat tersebut kurang teliti.

11 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
 NaCl merupakan larutan elektrolit,
 Semakin besar konsentrasi suatu larutan semakin besar juga nilai
konduktivitas larutan tersebut.
 Histerisis larutan tersebut sangatlah buruk yang menunjukan bahwa
alat tersebut kurang teliti

5.2 Saran

 Sebaiknya dalam mengukur konduktivitas larutan harus dari konsentrasi


kecil ke konsetrasi besar. Hal ini untuk mencegah banyaknya ion-ion
yang menempel pada logam konduktimeter, sehingga kemungkinan
terkontaminasinya ion-ion pada larutan lain juga semakin kecil

12 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

DAFTAR PUSTAKA

Purba, M., 2006, “Kimia SMA Kelas XII,” Jakarta :Erlangga

Sukardjo, Prof., Dr., 1997, “Kimia Fisika”, Jakarta : PT. RINEKA CIPTA

Tim Laboratorium Kimia Dasar, 2010, “PenuntunPraktikumDasar Proses


Kimia”, Samarinda :PoliteknikNegeriSamarinda

13 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

14 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

A. Pengenceran NaCl

 PengenceranNaCl 1 N  Pengenceran NaCl 0,1 N


Diket : M1 = 2 N Diket : N1 = 1 N
M2 = 1 N N2 = 0,1 N
V2 = 100ml V2 = 100ml
Dit : V1…….??? Dit : V1…….???
Jawab : N1.V1=N2.V2 Jawab : N1.V1=N2.V2
2.V1= 1 . 100 2.V1= 0,1 . 100
V1 = 50 ml V1 = 5 ml

15 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

 PengenceranNaCl 0,001 N
PengenceranNaCl 0,01 N Diket : N1 = 0,01 N
Diket : N1 = 0,1 N N2 = 0,001 N
N2 = 0,01 N V2 = 100 ml
V2 = 100 ml Dit : V1…….???
Dit : V1…….??? Jawab : N1.V1=N2.V2
0,01.V1= 0,001 . 100
Jawab : N1.V1=N2.V2
V1 = 10 ml
1.V1= 0,01 . 100
V1 = 1 ml

16 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


Penentuan
Konduktivitas Larutan [KELOMPOK 4]

B. Pengenceran KCl

 Pengenceran KCl 0,3 N


Diket : N1 = 0,5 N
N2 = 0,3 N
V2 = 100ml
Dit : V1…….???
Jawab : N1.V1=N2.V2
0,5.V1= 0,3 . 100  Pengenceran KCl 0,1 N
V1 = 60 ml Diket : N1 = 0,5 N
N2 = 0,1 N
 Pengenceran KCl 0,001 N V2 = 100ml
Diket : N1 = 0,01 N Dit : V1…….???
N2 = 0,001 N Jawab : N1.V1=N2.V2
V2 = 100 ml 0,5.V1= 0,1. 100
Dit : V1…….??? V1 = 20 ml
Jawab : N1.V1=N2.V2
0,01.V1= 0,001 . 100  Pengenceran KCl 0,01 N
V1 = 10 ml Diket : N1 = 0,5 N
N2 = 0,01 N
V2 = 100ml
Dit : V1…….???
Jawab : N1.V1=N2.V2
0,5.V1= 0,01. 100
V1 = 2 ml

17 Teknoligi Industri Kimia S-1| Sirajuddin , ST.,M. Si


GAMBAR ALAT

Gelas Kimia

LabuUkur Bulp

Aquadest

Pipet Volume Pipet Ukur


konduktivitas
45
40
35 f(x) = 5.89 x + 7.97
R² = 0.89
30
25 konduktivitas
Linear (konduktivitas)
20
15
10
5
0
0 0.01 0.1 1 2

TABEL 1. KONDUKTIVITAS LARUTAN NaCl

KONDUKTIVITAS
90
80
70
60 f(x) = 17.29 x − 23.5
R² = 0.77 KONDUKTIVITAS
50 Linear (KONDUKTIVITAS)
40
30
20
10
0
0 0.01 0.1 0.3 0.5

TABEL 2. KONDUKTIVITAS LARUTAN KCl

Anda mungkin juga menyukai