Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Menghitung karakteristik dari pompa sentrifugal head / flowrate characteristic dari
pompa sentrifugal, single,seri parallel pump dengan Reynold number
2. Menghitung effisiensi dari pompa single, seri pump dan parallel pump

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik
menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004), pompa
sentrifugal terdiri dari sebuah impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa
(Casing). Pada rumah pompa dihubungkan dengan saluran hisap dan saluran keluar.
Sedangkan impeller terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran
sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran. Gambar
pompa sentrifugal diperlihatkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Pompa Sentrifugal


Keterangan :
1. Casing
2. Impeller
3. Shaft seal
4. Bearing housing
5. Shaft
6. Lubricating reservoir
7. Eye of impeller

1.2.2 Fungsi dan Nama Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal


Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Bagian utama pompa sentrifugal

Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:

1. Vane adalah sudut impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.

2. Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.

3. Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang
berputar.

4. Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya fluida hasil pemompaan.

5. Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen di dalamnya.

6. Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

7. Bearing atau bantalan berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari poros
agar dapat berputar. Bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros
dan menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat
diperkecil.

8. Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller


1.2.3 Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros
pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang ada di
dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya
sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah-tengah impeller ke luar melalui
saluran di antara sudu-sudu. Di sini head tekan zat cair menjadi lebih tinggi,
demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami
percepatan.

Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi
yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energi per satuan berat atau
head total zat cair antara saluran hisap dan saluran keluar pompa disebut head total
pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi
mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada
zat cair yang mengalir secara kontinyu

1.2.4 Karakteristik Sistem Pemompaan


 Efisiensi Pompa
Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan
karena ada sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk losis. Efisiensi
pompa adalah suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losis ini.
Efisiensi pompa terdiri dari :
a) Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losis akibat gesekan antara cairan dengan
impeler dan losis akibat perubahan arah yang tiba‐tiba pada impeler.
b) Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring, bush,
dll.
c) Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing
gland,bantalan, dll.
Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat
juga dioperasikan pada kapasitas dan head yang lain. Pada keadaan ideal dimana
aliran pada pompa sentrifugal tanpa gaya gesek, effisiensi mekanik pompa
tentulah 100 %. Pompa ideal yang bekerja kecepatan tertentu akan memberikan
buangan dengan laju tertentu pada tinggi – tekan bangkitan tertentu. Pada
kenyataannya, dengan adanya gesekan atau friksi dan penyimpangan –
penyimpangan, maka nilai effisiensi pompa akan jauh dibawah kondisi ideal.
Efisiensi pompa adalah perbandinga antara daya hidrolis pompa dengan daya
poros pompa.

1.2.5 Bilangan Reynolds


Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ)
terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut
dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya pada
tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling
penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak
berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude.
Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda
dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan,
keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.

Dimana :

V= kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)


D= adalah diameter dalam pipa (m)
Ρ= adalah masa jenis fluida (kg/m3)
Μ= adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)
1.2.6 Aliran Pada Fluida
a. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan, atau lamina-
lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini
viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif
antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton,
yaitu :

b. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel–partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antara lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida
yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka
turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh
fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran. Aliran turbulen
memiliki bilangan Reynold lebih dari 4000.
c. Aliran transisi
Aliran Transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer
ke aliran turbulen. Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds)
diasumsikan/dikategorikan laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re
kurang dari 2100, Untuk aliran transisi berada pada pada bilangan Re 2100 dan
4000 biasa juga disebut sebagai bilangan Reynolds kritis.

1.2.7 Persamaan Bernoulli


Persamaan bernouli adalah persamaan yang menghubungkan perubahan tinggi
kecepatan, tinggi tekanan, dan tinggi letak dari fluida. Persamaan bernouli
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.

2 2
P1 v1 P v
  Z1  F  w  2  2  Z 2
1.2.8  .gdan2 gParalel Pump  .g 2 g
Operasi Single, Seri

1. Susunan Tunggal
Pompa yang digunakan hanya satu pompa karena head dan kapasitas yang
diperlukan sudah terpenuhi.

2. Susunan Seri
Bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh satu pompa, maka
dapat digunakan lebih dari satu pompa yang disusun secara seri.Penyusunan
pompa secara seri dapat digambarkan sebagai berikut :

3. Susunan Paralel
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak
dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa cadangan yang
akan dipergunakan bila pompa utama rusak/diperbaiki. Penyusunan pompa
secara paralel dapat digambarkan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai