Anda di halaman 1dari 47

UNIT OPERATION

(OPERASI TEKNIK KIMIA)

MENGOPERASIKAN DAN MERAWAT


2

POMPA
OLEH
Sri Mulyani, ST, M.Si
Tria Yuliarni
1
DEFINISI

Adalah suatu alat (mesin fluida) yang berfungsi untuk memindahkan zat cair
dari satu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada fluida cair yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus.

Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas, serta fluida
lainnya yang tak mampu mampat (incompressible).

Contoh penggunaan pompa di industri :


- pada pembangkit listrik tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai
air umpan ke boiler atau membantu sirkulasi air yang akan diuapkan di
boiler.

2
Pompa memiliki dua kegunaan utama :
• Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya
air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
• Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)

Komponen utama sistem pemompaan adalah :


1. Pompa
2. Mesin penggerak : motor listrik mesin diesel atau sistim udara
3. Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
4. Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
5. Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
6. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

3
Pada pompa akan terjadi perubahan
Gambar . Instalasi pompa dari dari energi mekanik menjadi energi
fluida.
Pada mesin-mesin hidrolik termasuk
pompa, energi fluida ini disebut head
atau energi persatuan berat zat cair. 4
Klasifikasi Pompa
Berdasar cara kerja pompa dapat diklasifikasikan :
1. Pompa Perpindahan Positif
a. Pompa Reciprocating/pompa gerak bolak balik
- Pompa Torak
1. Pompa torak kerja tunggal
2. Pompa torak kerja ganda
3. Pompa diferensial
- Pompa Plunyer
- Pompa Diapraghma

b. Pompa Rotary
- Pompa roda gigi
- Pompa lobe
- Pompa sliding-vane
- Pompa ulir
- Pompa cam

2. Pompa Sentrifugal

5
PUMPS
POSITIVE DISPLACEMENT PUMPS CENTRIFUGAL PUMPS

RECIPROCATING PUMPS ROTARY PUMPS

PISTON PUMPS GEAR PUMPS

PLUNGER PUMPS LOBE PUMPS

DIAPHRAGM PUMPS SCREW PUMPS

CAM PUMPS

VANE PUMPS
6
POMPA ANGGUK

7
POMPA TORAK KERJA TUNGGAL

8
POMPA TORAK KERJA GANDA

9
POMPA PLUNYER

10
POMPA ULIR

11
POMPA RODA GIGI

12
POMPA RODA GIGI LENGKUNG

13
POMPA CUPING 2 GIGI

14
POMPA CUPING 3 GIGI

15
POMPA MEMBRAN

16
POMPA SENTRIFUGAL

17
A. POMPA PERPINDAHAN POSITIF

- Aliran secara positif : cairan diambil dari salah satu ujung dan pada
ujung lainnya dialirkan untuk setiap putarannya.
- Untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental.

1. Pompa Reciprocating/pompa gerak bolak balik

- Jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston.


- Gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi gerak bolak-balik.
- Hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak.

2. Pompa Rotary/pompa gerak berputar

- Jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau baling-baling
dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap.
18
B. POMPA SENTRIFUGAL
19
Pompa Sentrifugal

Pendahuluan

✓ Paling banyak digunakan di


industri.
✓ Mengubah energi mekanik
menjadi energi hidrolik oleh
tekanan sentrifugal
✓ Konstruksi sederhana
perawatan mudah dan murah
✓ Ekonomis tetapi menghasilkan
head dan efisiensi yang rendah.
20
Pompa Sentrifugal
Pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu
impeler berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat
oleh impeler yang menaikkan kecepatan fluida maupun tekanannya
dan melemparkan keluar volut. Bagian pompa yang memutar flluida
cair disebut impeller.

Prosesnya yaitu :
❑ Antara sudu impeller dan fluida
Energi mekanis alat penggerak diubah
menjadi energi kinetik fluida
❑ Pada Volut
Fluida diarahkan ke pipa tekan (buang),
sebagian energi kinetik fluida diubah
menjadi energi tekan.
21
Komponen Pompa Sentrifugal

Rotating and stationary components


Secara umum bekerja dengan
dua komponen utama :

1. Komponen berputar
(Rotational component)
Terdiri dari poros dan
impeller, dimana impeler
disambungkan langsung
dengan poros.
2. Komponen yang tetap,
terdiri dari rumah pompa
(casing) dan bantalan
(bearing). 22

(Sahdev)
smk-smti bandar lampung
Impeller disusun dari rangkaian
vanes atau blade, yang
berfungsi untuk mengarahkan
aliran fluida.

23
Bagian-bagian Pompa sentrifugal

24
Bagian-bagian Pompa sentrifugal
A. Stuffing Box
Berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi
dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
25
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Bagian-bagian Pompa sentrifugal
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Bearing (bantalan)
Berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar,
baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga
kerugian gesek menjadi kecil.
I. Wearing Ring
Berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah
antara casing dengan impeller.
J. Impeller
Berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan
pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
26
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
27
Prinsip Kerja
• Fluida cair mengalir melalui inlet
pompa dan masuk kedalam titik pusat
How do they work? impeller.
• Impeler menggerakkan fluida dalam
gerak melingkar → fluida cair didorong
dari titik pusat menuju bagian terluar
bibir impeler. Gaya sentrifugal bekerja
pada impeler untuk mendorong fluida
ke sisi luar hingga kecepatan fluida
meningkat. Makin cepat impeler
berputar makin cepat fluida cair
bergerak.
• Kecepatan fluida yang tinggi diubah
oleh volute (casing) menjadi tekanan
atau head.
• Konversi dari energi kinetik ke energi
tekan menghasilkan perbedaan 28
(Sahdev M)
tekanan antara suction dan discharge.
HEAD (KENAIKAN TEKANAN) PADA POMPA
Besaran energi yang terdapat di dalam persamaan neraca
energi dari sistem aliran fluida, yang dikenal dengan
persamaan Bernoulli.
Head merupakan energi yang diberikan oleh pompa ke cairan
per satuan berat cairan.

Static Suction lift


Static Suction Head
Static Head Static Suction Head
Static Discharge Head
Head
Velocity Head
Dynamic Head Pressure Head
Friction Head

29
HEAD....
Static Head : energi yang diakibatkan karena adanya
perbedaann tinggi antara permukaan liquid dengan
pusat pompa.
Static Suction Head : energi yang disebabkan karena
perbedaan tinggi permukaan liquid sebelum pompa
dengan pusat pompa.
Static Suction Lift : jika posisi pompa di atas
permukaan fluida yang akan dialirkan
Static Suction Head : jika posisi pompa di bawah
permukaan fluida
Static Discharge Head : energi yang disebabkan
karena perbedaan tinggi permukaan liquid sesudah
pompa dengan pusat pompa.
Discharge Head : head dari fluida yang meningalkan
pompa.
30
HEAD....

Dynamic Head : energi yang disebabkan oleh adanya


sifat alir fluida.
Velocity Head : energi yang disebabkan oleh adanya
kecepatan alir fluida
Pressure Head : energi yang disebabkan oleh adanya
tekanan fluida
Friction Head : energi yang hilang karena gesekan dari
liquid yang mengalir melalui pipa.

31
ALIRAN FLUIDA DI DALAM POMPA

TANGKI 2

TANGKI 1
POMPA

32
ALIRAN FLUIDA DI DALAM POMPA

33
ALIRAN FLUIDA DI DALAM POMPA

34
Karakteristik/Performance Pompa
Sentrifugal

Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa adalah suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung
kehilangan energi (losis). Efisiensi pompa terdiri dari :
- Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losis akibat gesekan antara cairan
dengan impeler dan losis akibat perubahan arah yang tiba‐tiba pada
impeler.
- Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring,
bush, dll.
- Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal,
packing gland, bantalan, dll.

Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya hidrolis pompa dengan


daya poros pompa.
35
Karakteristik/Performance Pompa
Sentrifugal
Daya Hidrolis
Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat
sejumlah zat cair pada ketinggian tertentu. Daya hidrolis dapat dicari dengan
persamaan berikut :
 gQ H p
P= (Watt )
 pompa

Dimana : 1 HP = 746 Watt


 = densitas (massa jenis) fluida
(kg/m3)
g = 9,8 m/s2
Q = debit aliran fluida (m3/s)
36
Hp = Head Pompa (m)
pompa = Effisiensi Pompa
LATIHAN SOAL

1. Sebuah pompa sentrifugal diharuskan memompa air


sampai head total 36 meter dengan debit 500
liter/mnt. Carilah daya yang diperlukan pompa (dalam
kW dan HP), jika efisiensi keseluruhan 62%.

2. Pompa sentrifugal akan digunakan untuk mengalirkan


fluida sebanyak 1256000 cm3/jam. Total head pompa
adalah 10 meter. Tentukan daya hidrolik yang
diperlukan pompa!

37
Kavitasi Pompa

Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Ketika zat cair
terhisap pada sisi isap pompa, tekanan pada permukaan zat cair akan turun,
seperti pada gambar dibawah ini. Bila tekanannya turun sampai pada
tekanan uap jenuhnya, maka cairan akan menguap dan membentuk
gelembung uap. Selama bergerak sepanjang impeler, kenaikan tekanan
akan menyebabkan gelembung uap pecah dan menumbuk permukaan
pompa. Fenomena ini dinamakan kavitasi. Jika permukaan saluran/pipa
terkena tumbukan gelembung uap tersebut secara terus menerus dalam
jangka lama akan mengakibatkan terbentuknya lubang‐lubang pada dinding
saluran atau sering disebut erosi kavitasi. Pengaruh lain dari kavitasi adalah
timbulnya suara berisik, getaran dan turunnya performansi pompa.

38
Kavitasi Pompa

39
Kavitasi Pompa

Abrasi pada impeler

40
Cara Menghindari Kavitasi

Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat NPSH yang tersedia
lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. Dalam perencanaan instalasi
pompa, hal‐hal berikut harus diperhitungkan untuk menghindari kavitasi.
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus
dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah pula.
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa isap
yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih
besar untuk mengurangi kerugian gesek.
3. Hindari penggunaan katup yang tak perlu dan menekuk pipa pengisapan.
4. Hindari masuknya udara pada sisi isap pompa.

41
NERACA ENERGI POMPA

42
NERACA ENERGI POMPA
Energi masuk = Energi keluar
Energi Mekanik = Energi Kinetik + Energi Potensial
P2, V2
Karena bergerak dengan laju tertentu 2
Karena posisi dengan ketinggian tertentu

1
= Z2
TANGKI 2
Z1 = P1, V1

TANGKI 1
POMPA

43
NERACA ENERGI POMPA
Kerja yang dilakukan pompa akan
menjadi energi mekanik (energi
kinetik + energi potensial.

44
Kerja Pompa = Energi
Mekanik

45
PERSAMAAN NERACA ENERGI PADA POMPA = PERSAMAAN
BERNOULLI

Jika fluida yang mengalir dipengaruhi oleh gaya gesek (hf), maka
energi yang hilang semakin bertambah sehingga persamaan Bernoulli
menjadi :

𝑃 = 𝑁/𝑚2 𝑉 = 𝑚/𝑠 𝑔 = 𝑚/𝑠 2 𝑍=𝑚

46
Dalam satuan British, Persamaan Bernoulli menjadi :

Dengan satuan :

47

Anda mungkin juga menyukai