Anda di halaman 1dari 25

TRANSPORTASI FLUIDA

‘POMPA’

Nama : 1. Okta Sundari


2. Rara Wiladhatika
Kelas : 4 EGD
Dosen Pengampu : Ir. Aida Syarif, M.T.
Kelompok :8
POMPA
Pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair. Istilah
pompa (pump) suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh
suatu sumber tenaga yang digunakkan untuk memindahkan
cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan
tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan.
Setiap pompa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
tergantung pabrik yang membuatnya. Pompa dapat digolongkan
menjadi 2 golongan :
1.      Positive Displacement Pump (PDP)
a.      Reciprocating pump
b.      Rotary pump
2.      Variable Head Capacity Pump (VHCP)
a.       Pompa sentrifugal
b.      Pompa turbin
Perbedaan kedua golongan pompa itu antara lain :
1. Pada VHCP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya
putaran kipas
2. Pada PDP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya
gerakan perpindahan
3. Pada PDP, tidak memerlukan priming, sedangkan pada
VHCP sangat diperlukan priming.
Priming
Priming atau pemula (pemancing) adalah cara yang dilakukan di
pompa VHCP agar dapat terjadi aliran. Cara-cara priming :
1. Dengan jalan pengisian : secara langsung atau secara tak
langsung
2. Dengan cara vakum : pengaliran berlangsung karena adanya
vakum. Keadaan vakum ini diciptakan dengan melakukan
penyedotan atau menggunakan jet ejektor.
Head
Head merupakan besaran energi yang terdapat di dalam
persamaan neraca energi dari sistem aliran fluida, yaitu
persamaan Bernoulli. Secara umum satuan yang biasa dipakai
adalah satuan panjang dari kolom fluida, ft atau cm.

Di dalam sistem aliran fluida terdapat dua macam head, yaitu :


1. Static Head : energi yang diakibatkan adanya perbedaan
tinggi antara permukaan liquid dengan pusat pompa (ΔZ).
Berdasarkan perbedaan dengan posisi pompa, maka static
head dibedakan atas : static head dan static discharge head.
2. Dynamic Head ; terdiri dari :
- Tekanan pada discharge yang diinginkan
- Velocity discharge yang diinginkan
- Hf pada sistem (friksi)
WHP dan BHP
WHP adalah likuid horse power, merupakan tenaga yang dibawa
oleh fluida keluar dari suatu pompa, yang satuanya HP (horse
power). Sedangkan BHP (brake horse power) adalah tenaga
yang digunakan untuk mengerakan pompa, yang berasal dari
steam atau power.

Kavitasi
Kavitasi adalah kondisi dari pompa dimana terjadi lokal pressure
drop sehingga ruangan pompa menjadi terisi oleh uap air.
Kavitasi ini terjadi karena harga NPSH = 0.
A. Positive Displacement Pump ( PDP )

A.1. Reciprocating Pump


Reciprocating Pump adalah suatu jenis dari PDP yang
menggunakan aksi displacement. Pompa ini digunakan untuk :
a. Proses yang memerlukan head yang tinggi.
b. Kapasitas fluida yang rendah.
c. Likuid yang kental (viskos) dan slurries (seperti lumpur)
d. Likuid yang mudah menguap (high volatile)

Macam-macam tipe dari reciprocating pump antara lain adalah :


pompa plugner dan pompa diafragma.
1. POMPA TORAK
Pompa torak merupakan pompa yang banyak digunakan dalam
kelompok pompa desak gerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya
pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja
ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan,
dapat dikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan
pompa torak silinder banyak.

Cara kerja
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran
cairan terjadi sebagai berikut. Bila batang torak dan torak
bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah
bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas
torak akan terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah
katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga
cairan tertekan ke atas torak melalui katup kempa. Dengan
gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan kerja kempa secara
bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus.
Cara kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama
dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal, tetapi pada pompa
torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa
yang masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada
saat yang sama terjadi kerja isap dan kerja kempa. Karena itu
aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur. Untuk memperoleh
kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan
pompa torak kerja ganda dengan silinder banyak.

Kegunaan
Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan pemompaan
dengan daya isap (suction head) yang tinggi disamping itu
pompa torak dapat digunakan untuk memompa udara dalam
kapasitas yang besar.
2. POMPA PLUNYER (PLUNGER PUMP)

Cara kerja
Prinsip kerja pompa plunyer sama dengan prinsip kerja pompa
torak, tetapi torak diganti dengan plunyer.

Kegunaan
Pompa plunyer pada umumnya digunakan untuk aliran volume
(kapasitas) yang kecil tetapi tekanan yang dapat dicapai lebih
tinggi dari pada yang dapat dicapai dengan pompa torak. Pompa
plunyer banyak digunakan untuk pompa bahan bakar motor
diesel
3. POMPA MEMBRAN

Cara kerja
Pada pompa ini, pembesaran dan pengecilan ruang dalam
rumah pompa disebabkan oleh membran yang kenyal. Seperti
halnya pompa torak, pompa membran dapat digunakan sebagai
kerja tunggal dan kerja ganda, dan juga memberikan aliran
cairan yang terputus-putus.

Kegunaan
Pompa membran sering digunakan untuk memompa air kotor
(pompa kepala kucing) dan dapat digunakan untuk pompa bahan
bakar.
A.2. Rotary Pump
Rotary Pump adalah suatu jenis dari PDP yang melakukan aksi
rotasi. Fluida di trap dalam suatu expanding chamber di dekat
inlet, lalu digerakkan ke outlet dan ditekan ke luar discharge line.

Ciri dari pompa jenis ini adalah :


- Tidak mempunyai check valve
- Tidak terjadi kebocoran atau aliran balik
- Cocok untuk fluida kental (minyak pelumas atau lilin)
- Tekanan dischargenya sampai 3000 psia atau lebih.

Macam-macam tipe dari rotary pump :


1. Lobe Pump : seperti gear pump, tapi giginya lebih sedikit
2. Gear Pump : tipe external dan internal gear pump
3. Screw Pump : one screw dan double screw pump
4. Vane Pump : sliding vane and bucke vanet pump
1. POMPA LOBE (LOBE PUMP)

Cara kerja
Cara kerja pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja
pompa roda gigi dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada
yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.

Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang
kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan.
Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas
ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan
cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor lobe cocok digunakan
untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar dengan
kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.
2. POMPA RODA GIGI (GEAR PUMP)

Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah
pompa sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan
yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa berputar kemudian
dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini
terjadi pengecilan rongga gigi.

Kegunaan
Mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan
maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan
dan tidak bersifat korosif. Pompa dengan penggigian luar banyak
digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain
yang mempunyai sifat pelumasan yang baik. Pompa dengan
penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair
yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes,
sirop, dan cat.
3. POMPA ULIR (SCREW PUMP)

Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial.
Pompa ini digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih
rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang
dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering
pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum
digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa.

Kegunaan
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk
memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan
yang baik. Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan
aliran volum yang konstan asal kecepatan putarannya dapat
dipertahankan tetap dan alirannya lebih teratur. Pompa rotary
cocok untuk operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk
kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang.
4. POMPA DINDING (SLIDING-VANE PUMP)

Cara kerja
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi
sebuah rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus
pada kelilingnya. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah
pompa. Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun
sehingga terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan terjadi
pembesaran ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari
sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa. Pada
tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong sehingga
pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara
berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.

Kegunaan
Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum
B. Variable Head Capacity Pump (VHCP)

B.1. Centrifugal Pump


Centrifugal Pump : Energi mekanis dari pompa sentrifugal naik
karena adanya aksi sentrifugal (VHCP). Fluida masuk melalui
bagian suction yang dihubungkan secara konsentris dengan
suatu poros yang mempunyai elemen berputar secara cepat
(berupa impeller) dengan baling-baling radial.

Bermacam ‘kehilangan’ (losses) pada pompa sentrifugal :


Mechanical losses (berasal dari geseran antara impeller, dll),
leakage losses (karena kebocoran pada ujung ataupun suction
impeller), recirculation losses (akibat kecepatan fluida), hydraulic
losses (akibat friksi atau geseran likuid).
Keuntungan pompa sentrifugal dibanding reciprocating :
Konstruksinya sederhana dan murah, fluida yang keluar
mempunyai tekanan yang seragam, dapat dihubungkan langsung
dengan motor kendali, discharge line nya dapat ditutup sebagian
tanpa merusak pompa, dapat menangani likuid yang
mengandung solid banyak, ongkos perawatannya lebih rendah
dibanding reciprocating, dan dapat dibuat dari bahan yang tahan
korosi.

Keuntungan reciprocating pump dibanding pompa


sentrifugal : Head yang tinggi, first cost lebih rendah, tidak
terjadi air binding, operasinya lebih fleksibel, efisiensi operasi
tetap, dapat menghandel fluida kental
Susunan seri dan paralel pompa : untuk keadaan tertentu sering
digunakan susunan seri dan paralel dari berbagai pompa. Pompa
susunan seri digunakan untuk memperoleh head yang tinggi,
yaitu bila untuk sejumlah kenaikan head tidak bisa dicapai oleh
satu pompa saja. Kecepatan alirannya sama dengan pompa
tunggal. Pompa susunan paralel digunakan untuk memperoleh
kapasitas yang tinggi, yaitu apabila sejumlah kapasitas itu tidak
bisa dicapai satu pompa saja, tetapi head yang dihasilkan
susunan paralel sama seperti pada pompa tunggal.
B.2. Turbine Pump

Turbine pump adalah salah satu jenis dari VHCP dengan


menggunakan aksi sentrifugal. Pompa jenis ini digunakan untuk
keperluan yang tidak terus menerus dan untuk flushing
(penyemprotan), misalnya pada pemadam kebakaran.

Kelebihan pompa turbin adalah baik digunakan untuk flushing


dengan kapasitas operasi sekitar 1 - 20 gpm. Sedangkan
kekurangannya adalah tidak cocok untuk operasi yang terus-
menerus; cairan yang dipompakan harus jernih, karena kalau
tidak jernih akan merusak blade; cairan yang digunakan tidak
boleh korosif; dan temperatur cairan tidak boleh > 350 oF.
CONTOH DAN PEMBAHASAN

• Rumus Perhitungan Daya Pompa


CONTOH SOAL

Dalam perhitungan dan pemilihan pompa, diketahui debit aliran (Q) = 3 m3/jam
atau setara dengan 50 liter/menit, fluida yang dialirkan adalah air dengan massa jenis (p)
= 1000 kg/m3.Tekanan desain pompa (P) = 709,1 kPa, kondisi aliran dalam pipa
dengan ukuran sam a dan terdapat beda ketinggian.
JAWAB

Dik : Dit :
Q:3 Kw?
H : 40 HP?
 ρ : 1
Ꞃ : 75 %

Penyelsaian :
Jadi

Dari perhitungan di atas maka untuk memilih pompa adalah dengan


melihat debit aliran pompa, total head dan jumlah kerugian - kerugian
tekanan akibat panjang pipa dan fitting. Debit aliran (Q) = 3 m3/jam,
dengan temperatur air = 30°C. friction loss pipa dan peralatan =
0,153360 m. NPSHA hasil perhitungan : 8,01 m, head total pompa:
1,8840 m. dari data tersebut maka dipilih pompa sentrifugal yang
mempunyai NPHSR lebih kecil dari nilai NPSHA. Daya pompa 0,592
HP, Daya listrik 436 Watt, faktor keamanan adalah 1,2. Maka dengan
melihat head total pompa, NPSHA, dan daya pompa serta kapasitas
atau debit pompa dipilih pompa lowara type 2HM5. dengan spesifikasi:
daya 0,6 HP, daya listrik 550 Watt. 220V/AC, 50 Hz, 1 phase jenis
motor capasitor. Grafik karakteristik pompa dan ukuran pompa dapat
dilihat pada gambar 3 dan gambar 4 berikut ini.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai