Anda di halaman 1dari 33

POMPA

MESIN-MESIN FLUIDA

KINCIR AIR

POMPA AXIAL

TURBIN UAP

POMPA SENTRIFUGAL

TURBIN AIR

TURBIN GAS

KOMPRESOR

FAN BLOWER TURBIN ANGIN


MESIN-MESIN FLUIDA
Mesin-mesin fluida diklasifikasikan 2 kategori utama:

Fluida Tak Fluida Mampu


Mampu Mampat Mampat
Mesin2 Penghasil Turbin2 Hidrolik Turbin2
Daya Uap/Gas/Angin
Mesin2 Pompa Kompressor
Mengkonsumsi /blower/Fan
Daya
KLASIFIKASI
POMPA
KLASIFIKASI
POMPA
JENIS DAN PRINSIP KERJANYA
Positive Displacement Pumps, perpindahan zat cair dari suatu
tempat ke tempat lain disebabkan perubahan volume ruang
kerja pompa yang diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu
maju-mundur (bolak-balik) atau berputar (rotary).
Dengan perubahan volume tersebut maka zat cair pada bagian
keluar (discharge) mempunyai tekanan yang lebih besar
dibanding pada bagian masuk (suction) dan konsekuensinya
kapasitas yang dihasilkan sesuai volume yang dipindahkan.
Ciri-ciri umum pompa ini:
 Head yang dihasilkan relatif tinggi dibanding dengan kapasitas
(rendah).
 Mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga tidak
memerlukan proses priming (rumah pompa harus diisi dengan
zat cair sebelum pompa dihidupkan).
 Kapasitas atau aliran zat cair tidak kontinyu.
POMPA RECIPROCATING
merupakan pompa yang merubah energi mekanis penggeraknya
menjadi energi aliran fluida yang dilayani dengan menggunakan
bagian pompa yang bergerak bolak balik di dalam silinder. Bagian
atau elemen pompa yang bergerak tersebut bisa disebut piston
ataupun plunger tergantung dari konstruksinya.

Cara kerja Single Acting Reciprocating Pump

Cara kerja Double Acting


Reciprocating Pump
POMPA ROTARY
Pompa rotary adalah pompa-pompa positip (positive
displacement pumps) di mana energi ditransmisikan dari
motor penggerak ke cairan oleh suatu bagian (elemen) yang
mempunyai gerakan berputar di dalam rumah pompa.

Berdasarkan desainnya, pompa rotary dapat diklasifikasikan


sebagai berikut :
1. Screw Pump
2. Gear Pump
3. Lobe Pump
4. Sliding Vane
5. Rotary piston
SCREW PUMP
Kebutuhan untuk memperbaiki kelemahan pompa reciprocating dalam
menghasilkan kapasitas rendah serta aliran lebih uniform dapat dikurangi
oleh penggunaan pompa screw. Tekanan, kapasitas serta putaran dari
pompa ini dapat mencapai 200 kg/cm2, 300 m3/jam serta 10.000 rpm.
Pompa – pompa ini dapat mempunyai dua atau tiga rotor.
Kelebihan lain dari pompa screw antara lain :
- Efisiensinya totalnya tinggi (70 % – 80%)
- Ukuran pompa relatif kecil, ringan karena rotor dapat bekerja pada putaran
tinggi.
- Aliran hampir benar-benar uniform.
- Getarannya relatif kecil
- Kapasitas isapnya baik sekali
- Dapat beroperasi dalam berbagai posisi, horizontal, vertikal, miring dsb.
GEAR PUMP
Pompa roda gigi mampu digunakan untuk memompa cairan yang
mempunyai viskositas rendah hingga tinggi. Pompa ini umumnya
dipakai sebagi pompa minyak pelumas.
Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan roda gigi yang
digerakkan. Konstruksinya bisa external ataupun juga internal.
Kelebihan pompa roda gigi adalah :
- Aliran uniform
- Konstruksi sederhana
- Kapasitasnya relatih besar dibanding ukuran pompa yang kecil
- Instalasi sederhana.
LOBE PUMP
 Pompa lobe mempunyai dua rotor setiap lobe, baik untuk lobe dua,
tiga maupun empat masing-masing lobenya tetap mempunyai dua
rotor. Pompa tiga lobe mempunyai efisiensi lebih baik dibanding
dengan dua lobe, begitu seterusnya. Namun dari segi pembuatannya
lebih sulit.
 Prinsip kerja pompa lobe adalah : Kedua rotor berputar serempak
dengan arah saling berlawanan di dalam sebuah casing. Sumbu gigi
dari rotor selalu membentuk sudut 90o terhadap sumbu gigi rotor yang
lain. Jika rotor diputar dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah, maka fluida yang terkurung antara casing dengan
lobe akan dipindahkan dari sisi inlet menuju outlet.
SLIDING VANES (POMPA SUDU)
Elemen-elemen pendorong Sliding vanes adalah sudu yang bergeser
(sliding) secara bebas di dalam slot (alur) dari rotor. Rotor berputar di
dalam casing secara eksentrik terhadap permukaan bagian dalam
casing. Bentuk slinding vanes yang lain memiliki rotor yang bergerak
sepusat dengan casing, namun permukaan bagian dalam casing
berbentuk elips.
Pada gambar dibawah diperlihatkan pompa sudu dengan 8 buah sudu.
Ruang antara rotor dengan casing dibagi-bagi oleh sudu. Jika rotor
berputar, volume ruangan yang dibatasi oleh dua sudu mula-mula
membesar sehingga fluida cair akan terisap melalui lubang hisap,
kemudian mengecil lagi sehingga fluida dikompresikan dan dikeluarkan
melalui saluran keluar.
MACAM-MACAM POMPA POSITIP YANG LAIN :

Flexible Pump

Pompa Diapraghma Rotary Piston


NON POSITIVE (DYNAMICS) PUMPS
Pompa dynamics adalah suatu pompa yang mana dalam
operasinya, volume ruang kerjanya tidak berubah. Dalam
hal ini energi yang dipindahkan ke fluida kerja adalah
energi kinetik, sehingga pemindahan fluida terjadi karena
perubahan kecepatan. Menurut cara kerjanya nonpositive
dapat dibedakan yaitu rotodynamic pumps dan special
effect.
SPECIAL EFFECT PUMP (EJECTOR)
Prinsip kerja pompa ejector adalah kemampuannya merubah energi statis
cairan menjadi energi kinetis atau kebalikannya.
Kondisi vacuum yang terjadi pada ruang inlet pompa jet diperlukan untuk
menarik cairan yang dipompa kedalam ruang inlet tersebut. Kevacuuman
dihasilkan oleh aliran searah dari fluida penggerak (actuating fluid).
Kelebihan dari Pompa Ejector :
1. Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga pompa bisa berumur panjang.
2. Tidak menimbulkan suarua gaduh dan mudah dioperasikan.
3. Mampu memompa cairan yang mengandung kotoran.
4. Sulit tersumbat.
5. Mampu bekerja pada saluran hisap yang kering.
6. Kapasitasnya uniform.
7. Ukurannya kecil dan ringan.
Kekurangan dari Pompa Ejector adalah effisiensinya rendah.
POMPA ROTODYNAMIC
Pada pompa rotodynamic, perpindahan zat cair dari suatu tempat ke
tempat lain menggunakan suatu sudu atau impeller yang berputar
pada porosnya. Partikel fluida yang berada pada saluran impeller akan
digerakan dari sisi masuk (inlet) ke sisi keluar (outlet), sehingga
tekanan pada inlet akan turun dan tekanan pada outlet akan naik.
Selama fluida mengalir dari sisi inlet ke outlet, partikel-partikel fluida
dipercepat, sehingga energi kinetiknya akan naik. Energi kinetik ini
selanjutnya berangsur-angsur dirubah menjadi energi potensial (energi
tekan) baik pada rumah keong (volute chamber) atau diffuser ring
pada pompa centrifugal radial ataupun pada stator pada pompa aksial.
Ciri-Ciri Pompa Rotodynamic (Turbo) :
 Kontinuitas aliran sangat baik.
 Realibilitas operasinya sangat tinggi, karena memiliki sedikit bagian
yang bergerak dan tanpa adanya mekanisme katup.
 Mampu bergerak dengan putaran tinggi, sehingga dapat dengan mudah
dikopling langsung dengan motor listrik.
 Dapat melumasi sendiri, oleh fluida yang dipompa.
 Mudah pengaturan kapasitasnya.
 Mempunyai Head relative lebih rendah dibanding dengan kapasitas
yang dihasilkan.
 Tidak mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga saluran
suction hingga impeller pompa harus terisi cairan penuh.
Menurut bentuk impeller dan aliran fluida pompa rotodynamic dibedakan menjadi :
POMPA CENTRIFUGAL (RADIAL)
Rumah pompa berbentuk volute chamber yang didalamnya berisi
impeller. Poros digerakan oleh motor penggerak dan cairan
masuk kedalam impeller melalui inlet. Dari impeller cairan
dialirkan ke discharge melalui saluran berbentuk konis (volute
chamber). Fungsi volute ini merubah sebagian energi kinetik
menjadi energi potential yang berupa kenaikan tekanan.
Pompa centrifugal dapat bekerja dengan normal bila
pada saat start ruang antar sudu maupun saluran isap
terisi penuh dengan cairan.

Sesuai dengan fungsinya, bentuk impeller pompa


dibedakan sebagai berikut:

Untuk memompa cairan Untuk memompa cairan


Untuk memompa air yg memiliki yg memiliki
bersih dan air biasa kontaminasi rendah kontaminasi tinggi dan
dan lumpur yg ringan lumpur yg sangat pekat
POMPA MIXED FLOW Head lebih
rendah,
namun
kapasitas
lebih besar

Mixed Flow Pump Volute Type dan bentuk-bentuk Impeller

Pompa Mixed Flow Tipe Mendatar


POMPA AKSIAL
 Hal yang spesifik pada pompa aksial adalah arah aliran fluida
melalui pompa betul-betul aksial (sejajar poros). Pompa ini
memiliki kapasitas yang besar, namun head yang dihasilkan
sangat rendah.
 Dalam operasinya, impeller pompa selalu terbenam dalam
cairan yang dipompakan. Poros pompa bisa vertikal,
horizontal maupun miring.

Pompa Aksial Mendatar


DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMILIHAN POMPA
No Data yang diperlukan Keterangan

1 Kapasitas Diperlukan juga keterangan mengenai kapasitas


maksimum dan minimum
2 Kondisi Isap Tinggi isap dari permukaan air isap ke level pompa, tinggi
fluktuasi permukaan air isap, kondisi pipa isap
3 Kondisi Keluar Tinggi isap dari permukaan air isap ke level pompa, tinggi
fluktuasi permukaan air isap, kondisi pipa isap
4 Head Total Pompa Harus ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi di atas

5 Jenis zat cair Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus (zat kimia),
temperatur, berat jenis, viskositas, kanduangan zat padat,
dll.
6 Jumlah Pompa

7 Kondisi Kerja Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah jam kerja


seluruhnya dalam setahun
8 Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap

9 Poros tegak atau mendatar Hal ini kadang-kadang ditentukan oleh pabrik pompa yang
bersangkutan berdasarkan instalasinya
10 Tempat instalasi Pembatasan-pembatasan pada ruang instalasi, ketinggian
di atas permukaaan, diluar atau di dalam gedung, fluktuasi
temperatur
PERSAMAAN DASAR POMPA
PERFORMANSI POMPA
Unjuk kerja setiap pompa ditentukan oleh ukuran-
ukuran dasar antara lain:

1. Head

2. Kapasitas

3. Daya

4. Efisiensi
HEAD
Head adalah energi persatuan berat yang dikandung oleh zat cair
yang mengalir. Energi ini berupa energi tekan, energi kinetik dan
energi potential. Satuan energi persatuan berat adalah ekuivalen
dengan satuan panjang atau (tinggi).
KAPASITAS POMPA
 Kapasitas optimum pompa adalah kapasitas pompa yang didapat bila
pompa bekerja pada efisiensi overall maksimum.
 Kapasitas aktual atau sesungguhnya yang dihasilkan oleh pompa
adalah banyaknya cairan yang mengalir persatuan waktu melalui
pipa discharge pada saat pompa bekerja.

DAYA
Daya poros adalah daya yang masuk pada poros pompa bila
pompa tersebut dikopel langsung dengan motor listrik.

EFISIENSI

Efisiensi hidrolis adalah perbandingan antara head efektif


dengan head indikatif.
KAVITASI
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir,
karena tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap
jenuhnya.
Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan atau yang berkecepatan
tinggi di dalam aliran, sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi.
Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik dan
getaran. Ini akan menurunkan performansi pompa.
NPSA
GANGUAN-GANGGUAN PADA POMPA
Gangguan pada pompa dapat menyebabkan menurunnya kinerja
pompa tersebut untuk mengumpan air. Gangguan pada pompa juga
dapat memperpendek umur pompa tersebut. Gangguan-ganggguan
tersebut disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu kurangnya
perawatan pompa yang dilakukan. Gangguan yang sering terjadi pada
pompa sebagai berikut :

 Pompa sulit dipancing


 Pompa tidak bisa berputar setelah tombol ditekan
 Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar
 Motor mengalami pembebanan lebih
 Bunyi dan getaran terlalu berlebih
 Temperatur bantalan melebihi batas
 Kebocoran dan pemanasan kotak packing
 Terjadi kavitasi
 Impeller macet atau tidak berputar normal
 Terbentuknya kerak pada bagian dalam pompa
PEMELIHARAAN POMPA
Perawatan pompa adalah suatu tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperpanjang usia pakai, menjamin
ketersediaan optimum dari peralatan, menjamin kesiapan
operasional, dan menjamin keselamatan orang yang
melaksanakan tugas perawatan.

Berdasarkan jenis kegiatan yang dilaksanakan, maka


perawatan dibagi atas dua bagian, yaitu :

1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)

2. Perawatan Korektif ( Corective Maintenance )


1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan pencegahan (Preventiv Maintenance) adalah kegiatan


perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat
mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi. Sebagai contoh :
Kerusakan pada instalasi instalasi listrik, pompa-pompa, motor
penggerak dan lain-lain.
Jenis-jenis perawatan pencegahan yang dilakukan untuk jenis-
jenis pompa pada dasarnya mempunyai kesamaan, dan dibagi
atas beberapa bagian, diantaranya adalah :
2. Perawatan Korektif ( Corective Maintenance )

 Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut


juga dengan istilah reparasi (repair) yaitu kegiatan
pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi
kerusakan peralatan.
 Perawatan korektif meliputi : reparasi minor, terutama
untuk rencana yang mungkin timbul diantara
pemeriksaan, juga overhaul terencana.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai