Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic
pump dan positive displacement pump. Dua kelompok besar ini masih terbagi
kedalam beberapa macam lagi, dan mari kita bahas satu-persatu.
Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu
pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump).
Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan
mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran
fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah
daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah
untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang
tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida
mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya
sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida
sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan
menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus
(smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya
rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi
selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik.
Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena
penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada
pompa positive-displacement.
Pompa Sentrifugal
Animasi Pompa Sentrifugal dan Bagian-bagiannya
2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan
sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida.
Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial
vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa
aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial
horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang
kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
Pompa Aksial
3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk
ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram,
dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang
menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi
energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan
area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.
Pompa Injektor
Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah
kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan
turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat
mengangkatnya ke permukaan.
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui
valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah
tekanan positif melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari
pompa reciprocating, berdenyut dan hanya bisa berubah apabila kecepatan
pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini
banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur.
Pompa Reciprocating
Metering Pump
2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi.
Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia
mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna
untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin,
dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil.
Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya
justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.
Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
Prinsip Screw Pump
Rotary Vane Pump – memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan
fluida tertentu.
Pompa positive displacement tipe rotari ini memindahkan fluida kerja melalui
mekanisme rotari dengan jalan menimbulkan efek vakum sehingga dapat
menghisap fluida kerja dari sisi inlet, dan memindahkannya ke sisi outlet. Jika ada
udara yang terperangkap di dalam pompa rotari, secara natural pompa ini akan
mengeluarkan udara tersebut, sehingga mengurangi kebutuhan untuk
mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam pompa secara manual.
Pompa ini menggunakan dua roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di
dalam casing pompa. Satu roda gigi menjadi penggerak dan yang lainnya menjadi
yang digerakkan. Roda gigi penggerak berada di dalam roda gigi yang
digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.
Prinsip
Kerja Pompa Roda Gigi Internal
Terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi
luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet
akibat dorongan dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-
sela roda gigi luar sehingga mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet
pompa.
Sama dengan pompa roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga
menggunakan dua roda gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan
adalah kedua roda gigi berada pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak
tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan.
Prinsip kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida kerja yang masuk
melalui sisi inlet pompa dipindahkan oleh rotor ulir melalui sela-sela ulir sisi luar.
Saat sampai di sisi outlet, fluida akan terdorong keluar dari pompa.
Pompa jenis ini adalah pengembangan dari pompa jenis ulir. Prinsip kerjanya
pertama kali dikenalkan oleh Rene Moineau pada tahun 1930-an. Pompa ini
terdiri atas sebuah rotor yang berbentuk spiral, serta stator yang juga berbentuk
spiral namun didesain memiliki jarak pitch spiral yang 2 kali lebih besar
dari pitch rotor. Rotor pompa progressive cavity terhubung dengan shaft yang
digerakkan oleh motor listrik. Diantara shaft dengan rotor dihubungkan
oleh flexible coupling yang apabila shaft berputar, kopling ini bergerak mengikuti
gerakan rotor dan shaft. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan animasi berikut
ini.
Desain spiral dari rotor serta stator membentuk rongga (cavity) di dalamnya, yang
apabila rotor berputar rongga tersebut seakan-akan bergerak maju ke arah outlet
pompa. Rongga inilah yang menjadi ruang untuk memindahkan fluida kerja.
Pompa rotary lobe mirip dengan pompa roda gigi, hanya saja menggunakan
semacam rotor berbentuk cuping (lobe). Terdapat dua rotor cuping di dalam
casing pompa, yang keduanya digerakkan oleh sumber penggerak dan diatur
sedemikian rupa oleh roda gigi yang berada di luar bodi pompa sehingga kedua
rotor berputar seirama. Putaran dari rotor ini menimbulkan ruang kosong sehingga
fluida dapat masuk ke dalamnya dan ikut berpindah ke sisi outlet. Pada sisi outlet
kedua cuping rotor bertemu sehingga menutup rongga yang ada dan mendorong
fluida kerja keluar melalui outlet pompa.
Pompa Peristaltik.
Pompa tipe rotari yang terakhir adalah pompa peristaltik. Pompa jenis ini
menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan gerakan peristaltik pada
kerongkongan. Pompa ini menggunakan semacam selang elastis sebagai saluran
fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller
sehingga membentuk gerakan dorongan.
Pompa Piston.
Pompa ini menggunakan piston untuk menghisap dan mendorong fluida kerja.
Jumlah dari piston tergantung dari desain pabrikan yang menyesuaikan pula
dengan kebutuhan sistem. Semakin sedikit jumlah piston pada pompa piston,
maka akan semakin tidak stabil pula besar debit aliran air yang keluar dari pompa
ini. Untuk mendapatkan aliran fluida yang stabil dapat dipergunakan pressure
relief valve atau pompa dengan piston lebih banyak.
Pompa Piston
Plunger Pump.
Pompa jenis ini mirip dengan pompa piston. Yang membedakan adalah pompa ini
tidak menggunakan piston, bagian pompa yang mendorong fluida tidak secara
penuh memenuhi ruangan silinder. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
perbedaan antara pompa piston dengan pompa plunger berikut ini.
Perbedaan Plunger Pump dengan Piston Pump
Pompa Diafragma.
Pompa ini juga mirip dengan pompa piston namun komponen pompa yang
melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang terhubung dengan
engkol penggerak. Diafragma akan bergerak maju dan mundur untuk menciptakan
perubahan rongga ruang di dalam pompa. Dengan bantuan check valve maka
aliran fluida kerja dapat terjadi.
Pompa Diafragma
Pompa diafragma umumnya beroperasi pada tekanan yang lebih rendah daripada
pompa piston maupun pompa plunger. Namun, karena desainnya yang unik,
pompa diafragma dapat terus beroperasi sekalipun suatu saat tidak ada fluida yang
mengalir di dalamnya. Dan secara otomatis apabila fluida kerja tersedia lagi,
pompa ini dapat secara alami melakukan pengisian fluida (priming) dan
pengeluaran udara (venting).
Swashplate Pump.
Jenis pompa yang terakhir akan kita bahas adalah pompa swashplate. Pompa ini
merupakan pengembangan dari pompa piston. Beberapa piston disusun secara
sejajar dengan ujung yang satu terhubung dengan plate tegak, sedangkan ujung
yang lain terhubung dengan plate miring. Saat poros pompa berputar piston-piston
yang terusun sejajar tadi ikut berputar sehingga menghasilkan gerakan maju-
mundur. Untuk lebih memahami pompa jenis ini, mari kita perhatikan video
animasi berikut.
Swashplate Pump
Yang menarik dari pompa ini adalah dapat diubah-ubahnya besar debit fluida
keluaran pompa tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah besar
sudut kemiringan plate yang terhubung dengan piston-piston pompa tersebut.
Jadi prinsip kerja dari pompa tekan dinamis adalah dengan mengubah
energi mekanis dari poros menjadi energi fluida, dan energi inilah yang
menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial
pada fluida yang mengalir secar kontiniu.
Pada pompa tekanan dinamis terjadinya aliran fluida adalah akibat dari
kenaikan tekanan di dalam fluida bukan akibat pergeseran volme impeller
pemindahannya seperti yang terjadi pada pompa tekanan statis. Pada pompa
tekanan dinamis dijumpai poros putar dengan kurungan sudu disekelilingnya, dan
melalui sudu – sudu inilah fluida mengalir secara kontiniu.
B.1. Pompa Sentrifugal
Pompa senrifugal adalah jenis pompa yang modern dengan memanfaatkan
gaya sentifugal untuk memindah fluida dari satu tempat ke tempat lain. Medium
dari pompa sentrifugal sama dengan pompa positif displacement yaitu pipa. Pipa
merupakan bagian penting dari suatu pompa untuk mnyalurkan fluida dari satu
tempat ke tempat lain.
Pompa sentrifugal merukan pompa yang banyak digunakan dalam industri
maritim terutama pada bidang perkapalan. Pompa sentrifugal berfungsi sebagai
penyalur fluida dalam kapal sebagai kebutuhan operasional kapal. Pompa
sentrifugal pada kapal menggunakan daya listrik untuk menggerakkan putaran
mesin pompa. Tiap pompa mempunyai daya yang berbeda sesuai dengan kapasitas
fluida yang dibutuhkan masing-masing benda opersional.
Pompa sentrifugal merupakan pilihan utama para insinyur dalam aplikasi
pompa. Hal ini di karenakan pompa sentrifugal sangat sederhana dan serbaguna.
Pompa sentrifugal diperkenalkan oleh Denis Papin tahun 1689 di Eropa dan
dikembangkan di Amerika Serikat pada awal tahun 1800-an. Pada awalnya pompa
dikenal sebagai baling-baling Archimedean. Pada saat itu diproduksi untuk aplikasi
head rendah yang mana fluida bercampur sampah dan benda padat lainnya. Dan
awalnya mayoritas aplikasi pompa menggunakan pompa positif displacement.
Berikut adalah sejarah penggunaan pompa setrifugal yang merupakan mesin
pompa menggunakan prinsip sentrifugal fluida.
Tingkat kepopuleran pompa sentrifugal dimulai sejak adanya pengembangan motor
elektrik kecepatan tinggi (high speed electric motors), turbin uap, dan mesin
pembakaran ruangan (internal combustion engines). Pompa sentrifugal merupakan
mesin berkecepatan tinggi dan dengan adanya pengembangan penggerak kecepatan
tinggi telah memungkinkan pengembangan pompa menjadi lebih efisien.
Sejak tahun 1940-an, pompa sentrifugal menjadi pompa pilihan untuk
berbagai aplikasi. Riset dan pengembangan menghasilkan peningkatkan
kemampuan dan dengan ditemukannya material konstruksi yang baru membuat
pompa memiliki cakupan bidang yang sangat luas dalam penggunaannya. Sehingga
tidak mengherankan jika hari ini ditemukan efisiensi 93% lebih untuk pompa besar
dan 50% lebih untuk pompa kecil.
Pompa sentrifugal modern mampu mengirimkan hingga 1,000,000(gl/min)
dengan head hingga 300 feet yang biasanya dipakai pada industri tenaga nuklir. Dan
boiler feed pump telah dikembangkan sehingga dapat mengirimkan 300 (gl/min)
dengan head lebih dari 1800 feet.
Sebuah pompa sentrifugal adalah suatu pompa rotodynamic yang
menggunakan impeller berputar untuk meningkatkan laju tekanan dan aliran
fluida. pompa sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan pompa untuk
memindahkan cairan melalui sistem perpipaan. Cairan memasuki pompa impeller
sepanjang atau dekat dengan sumbu berputar dan dipercepat oleh impeller, mengalir
secara aksial radial luar atau ke dalam ruang diffuser atau volute, dari mana ia
keluar ke dalam sistem perpipaan hilir.pompa sentrifugal biasanya digunakan
untuk debit besar melalui kepala lebih kecil.
Impeller sekrup sentrifugal diciptakan pada tahun 1960 oleh Martin Stähle
terlambat, pendiri Hidrostal AG. Dia telah menerima perintah dari pabrik
pengolahan ikan SA Amial di Chimbote (Peru) untuk pengembangan sistem untuk
mengangkut ikan dari jala ke perahu, dan dari perahu ke pabrik pengolahan
ikan. pompa ini untuk bekerja andal tanpa merusak ikan. Hasilnya adalah pompa
dengan impeller sekrup karakteristik sentrifugal. Penemuan ini adalah sukses
besar. Sejak saat itu telah digunakan dalam banyak hal di seluruh dunia dalam
sistem penanganan lain yang tak terhitung fluida.
Sekrup Pompa sentrifugal merupakan pilihan populer untuk menangani produk
halus seperti makanan dan kristal. karakteristik geser yang rendah mengurangi
emulsifikasi ketika campuran memompa sehingga ideal untuk memompa air
berminyak dan Lumpur Aktif Kembali [RAS] karena tidak merusak flok
tersebut. Kemampuan pompa untuk melewatkan bahan berserat panjang seperti tali
tanpa menyumbat membuatnya menjadi pilihan yang sering untuk aplikasi air
limbah rumah tangga. Sebuah pompa sentrifugal sekrup biasanya memiliki efisiensi
operasional sebesar 70% sampai 85%
Impeller memiliki pisau tunggal, aksial diperpanjang pada inlet dan
dikembangkan di sekitar porosnya seperti sebuah pembuka botol. Menghubungkan
ini ke outlet sentrifugal memungkinkan memompa dengan minimum agitasi dan
geser, faktor penting ketika produk memar, emulsifikasi cairan atau menyumbat
harus dihindari. Fitur sekrup impeler sentrifugal: Gratis Besar bagian untuk
memompa cairan dengan benda padat dan bahan berserat Mampu memompa cairan
dan viskositas di atas nilai normal mungkin dengan pompa sentrifugal
konvensional Curam H / Q kurva dengan katup tertutup dua kali titik efisiensi
terbaik Low NPSH karakteristik Flat non-overloading daya kurva.
Screw impeller pompa sentrifugal secara luas diterima sebagai keadaan
pompa seni untuk penanganan limbah mentah dan sludge pada tanaman perlakuan
dan menggabungkan banyak fitur, yang bermanfaat bagi pengguna akhir. Screw
impeller pompa sentrifugal yang ideal untuk penanganan limbah mentah, yang
berisi materi berserabut berserat dan untuk penanganan limbah lumpur sampai
dengan 10% kandungan padatan kering. Aplikasi khas daerah:
- Bah pengosongan
- Industri pengolahan
- limbahMakanan pemisah air berminyakTransfer ikan 'hidup'Minyak dan
tumpahan KimiaTambang
- DrainaseBagian mesin cuci peralatanPengolahan sampah & lumpur
minyakPengalihan buah dan sayuran
Kota pabrik pengolahan air limbahpompa sentrifugal yang paling sering
dikaitkan dengan tipe aliran radial. Namun, "pompa sentrifugal" panjang dapat
digunakan untuk menggambarkan semua jenis impeller pompa
rotodynamic termasuk variasi aliran radial, aksial dan dicampur.
AXIAL FLOW
Kompresor aksial adalah salah satu pesawat yang berfungsi untuk menaikan
tekanan suatu fluida kerja compressible, dengan arah aliran aksial (sejajar poros).
Penelitian yang dilakukan guna menyelidiki detail aliran fluida didalam kompresor
yang sedang berputar sangatlah sulit, sehingga untuk mensimulasikan aliran
didalam kompresor aksial digunakan kompresor cascade. Aliran sekunder pada
kompresor cascade adalah non primary flow yaitu aliran yang bukan merupakan
aliran utama (aliran aksial).
Pompa aliran aksial, atau AFP, adalah jenis pompa yang umum pada
dasarnya terdiri dari baling-baling dalam pipa. baling-baling yang dapat digerakkan
langsung oleh motor disegel dalam pipa atau dipasang ke pipa dari luar atau oleh
poros penggerak sudut kanan yang menembus pipa.
Keuntungan utama dari AFP adalah bahwa hal itu dapat dengan mudah disesuaikan
untuk dijalankan pada efisiensi puncak di low-flow/high-pressure dan high-
flow/low-pressure dengan mengubah pitch pada propeller (beberapa model
saja). Pompa ini memiliki dimensi terkecil di antara banyak pompa konvensional
dan lebih cocok untuk kepala rendah dan debit yang lebih tinggi.
Terbentuknya aliran sekunder disebabkan penomena separasi aliran tiga
dimensi yang sangat rumit akibat interference antara blade boundary
layer dengan endwall boundary layer di daerah dekat hub maupun dekat casing
baik pada kompresor rotor maupun kompresor stator. Secara eksperimen untuk
mengetahui informasi bagaimana hubungan aliran sekunder terhadap
kompresor cascade maka perlu diselidiki medan aliran sekunder di exit cascade.
Berputarnya impeller akan menghisap fluida yang dipompa dan
menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeller. Pompa aksial
biasnya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas
aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak digunakan untuk
keperluan pengairan.
Dalam Axial Flow Pompa, impeller mendorong cairan dalam arah sejajar
poros pompa. pompa aliran aksial kadang-kadang disebut pompa baling-baling
karena mereka beroperasi pada dasarnya sama dengan baling-baling
perahu. Impeller dari pompa aliran aksial khas dan mengalir melalui pompa aliran
radial ditampilkan pada illusatration di bawah ini.Axial Flow Propeller Pumps
Pompa atau memungkinkan cairan masuk impeller aksial. Mereka debit cairan
hampir aksial, memompa cairan dalam arah yang sejajar dengan poros pompa.
Sebuah pompa aliran aksial juga disebut pompa baling-baling karena impeller
bekerja seperti baling-baling perahu. baling-baling yang digerakkan oleh motor
yang baik langsung disegel dalam tubuh pompa atau oleh poros penggerak yang
masuk ke tabung pompa dari pompa aliran side.Axial menggunakan tindakan
mendorong dari impeller baling-baling pada cairan untuk mengembangkan tekanan
Pompa aliran aksial dapat disesuaikan dengan mengubah nada pisau pada
baling-baling. Hal ini membuat mereka berguna baik untuk aplikasi atau aplikasi
high-flow/low-pressure low-flow/high-pressure. pompa aliran aksial yang sering
digunakan dalam pengaturan industri sebagai pompa sirkulasi yang bekerja sama
dengan digester limbah atau evaporator. pompa aliran aksial juga digunakan dalam
sistem pemulihan panas, sirkulasi air reaktor nuklir, dan volume tinggi aplikasi
pencampuran.
Pompa aliran aksial juga dapat digunakan sebagai pompa cair untuk
mengontrol pemberat di laut pompa aliran applications.Axial menggunakan
tindakan baling-baling untuk menarik air ke dalam pompa dengan hisap. Sebuah
pompa aliran aksial dapat dirancang sebagai pompa isap yang menarik air masuk
melalui salah satu ujungnya dan debit keluar bagian atas pompa. Namun, pompa
aliran aksial tidak biasanya digunakan untuk aplikasi angkat hisap. pompa aliran
aksial digunakan untuk memompa air jernih atau air badai juga mungkin
submersible.
Sebuah pompa submersible yang menggunakan desain aliran aksial adalah
umum dalam aplikasi irigasi dan drainase. pompa aliran aksial juga dapat
digunakan sebagai pompa bah dalam beberapa aplikasi industri untuk mengedarkan
lumpur atau air limbah atau untuk mengalirkan air hujan dari lubang lubang atau
laguna limbah penyimpanan. pompa aliran aksial biasanya digunakan pada tingkat
aliran tinggi, aplikasi angkat rendah. Aliran dicampur pompa mirip dengan pompa
turbin dapat digunakan sebagai salah satu sumur pompa yang disediakan tidak
terlalu dalam.
Impeller merupakan salah satu jenis pompa yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Impeller dikopel dengan poros motor penggerak, motor
penggerak dipasang sedemikian hingga ia dapat berotasi secara bebas dalam
batasan tertentu. Ketika motor berotasi dan impeller memompa fluida, motor akan
cenderung berputar yang berlawanan arah dengan arah putar impeller. Batang besi
dengan panjang tertentu dipasang pada bodi motor, batang ini akan ditahan oleh
weight hanger ketika motor akan berotasi sehingga motor dalam kondisi balance.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan ini disebut Torsi yang
diberikan motor.
Impeller adalah salah satu komponen dalam pompa yang berputar. Impeller
menerima energi mekanik berupa putaran dari motor yang ditransfer oleh poros,
impeller memberikan energi pada fluida yang melaluinya sehingga fluida
mengalami peningkatan kecepatan aliran. Karakteristik-karakteristik impeller
antara lain:
1. Pada kecepatan aliran tinggi di daerah stabil dari kurva karakteristik head dekat
titik efesiensi, propeller dengan lima sudu menghasilkan head yang besar dari pada
empat impeller.
2. Semakin besar diameter impeller semakin besar energi yang dihasilkan sehingga
energi mekanik yang diberikan pada fluida semakin besar.
3. Semakin luas penampang sudu-sudu propeller, semakin luas pula daerah yang
memberikan energi pada fluida tetapi beban yang didapat juga semakin besar.
4. Semakin banyak sudu pada impeller maka beban sudu akibat tumbukan fluida
dapat distribusikan secara merata, tetapi kecepatan semakin menurun.
5. Impeller dengan sudu lengkung digunakan untuk menghasilkan gaya sentrifugal
pada fluida, sedangkan pada sudu lurus digunakan untuk mempercepat aliran
(energi kinetik).
(Church,Austin H.1993.Pompa dan Blower Sentrifugal, Jakarta. Penerbit Erlangga
Hal 77)
Jenis – jenis impeller:
Ø Impeller tertutup
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (penutup)
pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman
ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah
sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa
Ø Impeller terbuka
Impeler terbuka dan semi terbuka kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi
untuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau
back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler
yang benar.
Ø Impeller semi terbuka
Semi-open impeller dibangun dengan pelat bundar (web) yang melekat pada satu
sisi dari pisau (blade). Impeller telah terpasang pada pelat melingkar kedua sisi dari
pisau (blade).
Single Stage
Impeller isap tunggal memungkinkan cairan untuk memasuki pusat baling-
baling hanya dari satu arah.Pada pompa ini fluida masuk dari sisi impeler.
Konstruksinya sangat sederhana, sehingga sangat sering dipakai untuk kapasitas
yang relative kecil.
Double Stage
Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler. Pada dasarnya
pompa ini sama dengan dua buah impeler pompa isapan tunggal yang dipasang
bertolak belakang dan dipasang beroperasi secara parallel. Dengan demikian gaya
aksial yang terjadi pada kedua impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran
total adalah dua kali laju aliran tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak
dipakai untuk kebutuhan dengan kapasitas yang besar.
Sebuah double-suction impeller memungkinkan cairan masuk ke tengah
impeller blades dari kedua belah pihak secara bersamaan
MIXED FLOW
Pompa aliran campuran adalah in-line pompa, digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan aliran volume tinggi dengan tekanan debit rendah. Salah satu
aplikasi yang telah menggunakan teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir
adalah kinerja tinggi jet ski propulsi, di mana pompa digunakan untuk menyalakan
kerajinan air dengan aliran keluar air kecepatan tinggi. Percobaan pengujian pompa
telah terbukti menjadi cara yang sulit memahami bagaimana perubahan desain
hidrolik mempengaruhi kinerja pompa.
Akibatnya, CFD telah semakin digunakan untuk menyelidiki perilaku arus
pompa, dan sekarang sering digunakan selama fase desain oleh produsen pompa di
seluruh dunia.
Fluida diisap melalui sisi hisap adalah akibat dari berputarnya impeller yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisiisapnya. Selanjutnya fluida yang terhisap
terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu
sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing ( rumah pompa) sebelum di buang
kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi , yaitu :
energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu – sudu impeller , Kemudian sudu
tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, Fluida terlempar keluar mengisi rumah
pompa dan didalamrumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah
menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah
aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya di produksi
untuk memenihi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran
yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan utnuk
kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa – pompa rumah tangga.
Dalam contoh ini, medan aliran hulu dan hilir dari pompa aliran campuran
digambarkan untuk satu pompa (impeller) kecepatan dan laju aliran. Selain itu,
beberapa simulasi, dilakukan untuk suatu rentang laju aliran, digunakan untuk
menghasilkan kurva kinerja. Hasil ini dapat diekstrapolasi untuk
memprediksi kinerja pompa yang sama pada Tingkat aliran di luar rentang belajar,
atau untuk memprediksi kinerja pompa yang sama di lain impeller kecepatan,
menggunakan scaling hukum. Pompa terdiri dari meruncing impeller pada poros
diposisikan di dalam kandang berbentuk bola di pipa pembawa
cairan. The impeller pembuangan cairan baik aksial dan radial ke dinding dari
kandang.
Pandangan isometrik yang pertama tahap pompa aliran campuran. Setiap
tahap terdiri dari sebuah rotor, ditampilkan dalam warna abu-abu,dan sebuah stator,
diperlihatkan dengan warna biru. The komponen dari dua tahap yang identik. Hulu
dari dua tahap pompa (di sebelah kiri pada gambar) adalah EX232 dimana tuntutan
mesh tidak sama besar. Pendekatan ini mengakibatkan sebuah mesh volume awal
tetrahedral sebuah inlet in-line bagian, yang sumbu adalah sama dengan
pompa. Sebuah in-line keluar adalah bagian hilir pompa.
Pompa aliran Campuran terutama pompa aliran aksial, tetapi mereka
memberikan beberapa derajat radial dan berputar-putar momentum untuk fluida
pompa seperti melewati bagian rotor. Mereka adalah populer untuk pemompaan air
di ruang yang ketat, sehingga digunakan untuk sumur perumahan, kota air karya,
industri aplikasi, dan bahkan untuk powering kerajinan air kecil. baling-baling
bergerak kadang-kadang digunakan untuk meluruskan aliran hilir rotor. Ketika dua
atau lebih tahap pompa yang dipekerjakan, peningkatan tekanan di pompa (kepala)
dapat ditingkatkan tanpa peningkatan yang sesuai dalam laju pompa aliran
(kapasitas)
PERIPHERAL
Pompa regeneratif menghasilkan kepala besar pada arus yang relatif
kecil. Desain pompa termasuk untuk impeller khusus dengan sejumlah besar pisau
radial. Sebagai fluida debit dari satu pisau itu akan dipindahkan ke akar pisau
berikutnya dan energi tambahan yang diberikan. Cairan kepala dikembangkan
dalam jenis pompa bisa sangat tinggi dan pompa tidak boleh digunakan tanpa katup
dekat digabungkan dalam sistem.
Dalam sebuah pompa regeneratif, cairan masuk dan keluar pompa selama
beberapa revolusi impeller. Meningkat kecepatan dan tekanan cairan karena itu
bertahap dibandingkan dengan pompa sentrifugal. Cair memasuki dekat pompa
tekanan uap air nya kurang mungkin mengalami perubahan tekanan yang dapat
menyebabkan kavitasi karena gradien tekanan yang lebih kecil. Oleh karena itu,
pompa regeneratif, biasanya, memerlukan kepala hisap lebih rendah bersih positif
dari pompa sentrifugal.
Pompa ini umumnya terbuat dari bahan khusus untuk memerangi kondisi
korosif yang dihasilkan dari tingkat tinggi mengalami turbulensi dalam
casing. Gambar di bawah menunjukkan secara garis besar prinsip-prinsip operasi
dari pompa perifer.
Keuntungan
Pompa jet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baling-baling
telanjang untuk aplikasi tertentu, biasanya berkaitan dengan persyaratan untuk
kecepatan tinggi atau operasi dangkal-draft. Ini termasuk:
2. Pengaruh kavitasi
Terjadinya erosi dan korosi pada bagian dimana kapitasi terjadi sehingga elemen
– elemen pompa menjadi rusak
Perubahan energi kecepatan menjadi energi tekan oleh sudu – sudu menjadi
kurang sempurna dan akibatnya effisiensi akan turun
Terjadi gesekan pada sudu – sudu impeller
3. Pencegahan kapitasi
Hydraulic pump