Anda di halaman 1dari 5

Jenis-jenis Pompa Air

Pompa Dinamik
Cara kerja Dynamic pump atau pompa dinamik yaitu dengan menghasilkan fluida tinggi serta
mengonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida.
Terdapat 3 jenis pompa dinamik yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, serta pompa spesial
efek. Pompa dinamik umumnya mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe positive
displacement pump. Namun biaya perawatan pompa dinamik ini lebih rendah, pompa
dinamik pun dapat beroperasi dengan kecepatan serta debit aliran yang tinggi.
1. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal tersusun dari impeler serta saluran inlet. Ketika impeler berputar, maka
fluida akan mengalir menuju casing yang berada di sekitar impeler yang disebabkan karena
gaya sentrifugal. Fungsi casing yang berada di sekitar impeler yaitu untuk menurunkan
kecepatan fluida, namun kecepatan putar dari impeler sendiri masih tetap tinggi. Kecepatan
fluida akan dikonversikan oleh casing menjadi tekanan sehingga fluida bisa menuju titik
outletnya.
Keuntungan menggunakan pompa sentrifugal yaitu aliran yang dihasilkan lebih halus dan
tekanan pada discharge pompanya pun seragam, biayanya rendah, dan bisa beroperasi dengan
kecepatan yang tinggi. Jumlah penggunaan pompa sentrifugal di seluruh dunia menjangkau
80% sebab pemakaiannya sangat pas untuk mengatasi jumlah fluida yang besar.

2. Pompa Aksial
Pompa aksial atau pompa propeler merupakan pompa yang banyak digunakan pada sistem
drainase serta irigasi. Jenis pompa aksial yang paling umum dipakai ialah jenis Pompa aksial
vertikal. Sedangkan untuk jenis Pompa aksial horizontal dipakai untuk debit aliran fluida
yang besar dengan tekanan yang kecil serta dalam alirannya melibatkan efek sifon.

3. Special-Effect Pump
Special-Effect Pump digunakan dalam industri. Adapun Jenis Special-Effect Pump yaitu jet
(eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic.
1. Untuk Pompa jet-eductor (injector) merupakan alat yang memakai efek venturi dari nozzle
konvergen-divergen. Efek ini akan mengonversi energi tekanan menjadi menjadi energi gerak
sehingga akan menghasilkan area bertekanan rendah serta bisa menghisap fluida di sisi,
suction.
2. Gas Lift Pump merupakan pompa yang digunakan untuk mengangkat fluida di dalam
kolom dengan jalan menginjeksikan gas tertentu yang mengakibatkan berat hidrostatik turun
sehingga bagian reservoir bisa mengangkatnya menuju permukaan.
3. Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
4. Pompa elektromagnetik merupakan pompa yang menggerakkan fluida logam dengan cara
menggunakan gaya elektromagnetik.

Pompa Positive Displacement


Cara kerja Pompa Positive Displacement yaitu dengan memberi gaya tertentu pada volume
fluida dari sisi inlet ke titik outlet pompa. Terdapat 2 jensi Pompa Positive Displacement
yaitu reciprocating dan Rotary. Kelebihan Pompa Positive Displacement yaitu bisa
menghasilkan Power density yang lebih besar serta bisa memberikan perpindahan fluida yang
stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve inlet
pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui
valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan
hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet yang
konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur.
Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini
biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran
fluida tertentu.
Pompa reciprocating

2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum
terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari
tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara
manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya maka clearence antara
sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar
pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
1. Gear pumps sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.
2. Screw pumps pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
3. Rotary Vane Pump memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan fluida
tertentu.

Dari sini terlihat bahwa pompa air memiliki berbagai macam jenis yang menuntut pengguna
untuk lebih jeli dalam menyesuaikan kebutuhannya. Pengguna dituntut untuk menyesuaikan
kondisi lapangan dengan spesifikasi pompa air, semisal kedalaman tanah dalam pengeboran
dengan daya hisap pompa air dalam memindahkan air dari tempat yang rendah ke tempat
yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai