Anda di halaman 1dari 61

TUGAS 2 MK TRIBOLOGY DAN PERAWATAN MESIN

Dosen : Ir.Hasan Hariri,MT

FAFIAN FARRAS JAUZA (4315215009)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA 2019
Macam-macam Pompa

Pompa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggerakan fluida


dengan memberikan gaya tekan terhadap fluida yang akan dipindahkan. Dengan
meggunakan pompa, fluida dapat dipindahkan baik secara vertikal maaupun
horizontal.
Fluida adalah zat yang partikel - partikelnya bergerak bebas sehingga
bentuknya dapat berubah dengan mudah. Secara umum, fluida terbagi menjadi
fluida mampu mampat (Compresible) dan fluida tak mampu mampat
(Incompresible).
Secara garis besar, pompa dibagi menjadi dua kelompok besar
yaitu Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump) dan Pompa
Dinamik (Dynamic Pump). Kedua jenis pompa ini dibagi lagi menjadi bebera
jenis. Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump)
Cara kerja pompa ini adalah dengan memberikan gaya tertentu pada volume fluida
tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Pompe jenis ini memiiki kelebihan
memberikan perpindahan fluida yang stabil dan power density (gaya per satuan
berat) yang besar. Pompa jenis ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.Pompa Reciprocating
Cara kerja pompa ini adalah mengubah energi mekanis dari penggerak
pompa menjadi energi dinamis terhadap cairan yang dipindahkan. Perpindahan
energi ke cairan terjadi melalui elemen berupa gea/crank,cam yang bergerak
secara memutar dan memberikan dorongan terhadap piston yang selanjutnya
menekan fluida sehingga dapat mengalir. Sejumlah volume fluida akan mengalir
masuk melalui inlet menuju silinder, kemudian fluida ditekan/dipompa keluar
melalui outlet. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk mengalirkan fluida
dengan nilai viskositas besar seperti minyak mentah, lumpur dan lain - lain.
Gambar Pompa reciprocating

2. Pompa Rotary
Seperti namanya, pompa ini menggerakan fluida dengan prinsip rotasi.
Kevakuman terbentuk oleh adanya rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap
fluida masuk. Keuntungan dari pompa jenis ini adalah tingkat efisiensi yang tinggi
karena udara yang terdapat pada pipa alirannya akan keluar secara alami. Adapun
kekurangan dari pompa jenia ini adalah karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dab sudu pengikutnya harus sekecil mungkin
dan dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan rendah dan stabil.
Pompa rotary dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

 External Gear Pump

Gambar Rotary pump tipe external gear

 Internal Gear Pump

Gambar Rotary pump tipe internal gear


 Screw Pump

Gambar Rotary pump tipe screw

 Progressive Cavity Pump

Gambar Rotary pump tipe progressive cavity

 Rotary Lobe Pump dan Rotary Piston Pump

Gambar Rotary pump tipe rotary lobe


Gambar Rotary pump tipe rotary piston

 Vane Pump

Gambar Rotary pump tipe vane

Pompa Dinamik (Dynamic Pump)


Pompa dinamik adalah pompa yang dapat menghasilkan fluida dengan
kecepatan tinggi dan mengubah kecepatan fluida menjadi tekanan melalui
perubahan penampang aliran. Jika dibandingkan dengan pompa tipe positive
displacement pump, pompa ini memiliki efisiensi yang lebih rendah. Meskipun
demikian pompa jenis ini biaya perawatannya lebih murah. Pompa dinamik dapat
bekerja pada fluida berkecepatan tinggi dan debit yang besar. Pompa dinamik
terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah impeler yang di tengah - tengahnya
terdapat saluran inlet. Pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing
di sekitar impeler sebagai dampak dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi
untuk menurunkan kecepatan fluida sementara kecepatan putar impeler tetap
tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga
fluida dapat keluar melalui uotlet. Pimpa jenis ini memiliki keuntungan biaya
rendah, alirannya halus, bekerja pada kecepatan tinggi, dan memiliki tekanan yang
seragam.

Gambar pompa sentrifugal

2. Pompa Aksial
Pompa aksial atau dikenal juga dengan pompa propeler menghasilkan
sebagian besar tekanannya dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida.
Pompa aksial terbagi menjadi dua jenis yaitu pompa aksial vertikal (single-
stage dan two-stage) dan pompa aksial horizontal. Pada umumnya, pompa aksial
yang banyak digunakan adalah pompa aksial tipe vertikal sementara tipe
horizontal digunakan untuk kebutuhan fluida dengan debit besar dan tekanan
kecil.

Gambar pompa aksial


3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. beberapa
jenis pompa yang termasuk kedalam jenis ini adalah jet-eductor (injector), gas lift,
hydraulic ram dan elektromagnetik.
Pompa injektor adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle
konvergen - divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak
menjadi energi gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah dan dapat
menghisap fluida di sisi suction.

Gambar pompa injeksi

Gas lift-pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam


sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan
turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat
mengangkatnya ke permukaan.

Gambar Gas lift-pump

Pompa air hidraulik ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan
tenaga hydro (Hydropower).
Gambar Hidraulik ram pump

Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakan fluida logam


dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.
Macam-macam turbine
Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah energi
dari aliran fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat.
Mesin turbin yang paling sederhana terdiri dari sebuah bagian yang
berputar disebut rotor, yang terdiri atas sebuah poros/shaft dengan sudu-sudu
atau blade yang terpasang disekelilingnya. Rotor tersebut berputar akibat dari
tumbukan aliran fluida atau berputar sebagai reaksi dari aliran fluida tersebut.
Oleh karena itulah turbin terbagi atas 2 jenis, yaitu turbin impuls dan turbin
reaksi. Rotor pada turbin impuls berputar akibat tumbukan fluida bertekanan yang
diarahkan oleh nozzle kepada rotor tersebut, sedangkan rotor turbin reaksi
berputar akibat dari tekanan fluida itu sendiri yang keluar dari ujung sudu melalui
nozzle. Untuk lebih jelasnya dapat kita amati pada gambar di bawah ini.
Prinsip Turbin Impuls dan Reaksi
Turbin Impuls
Turbin ini merubah arah dari aliran fluida berkecepatan tinggi
menghasilkan putaran impuls dari turbin dan penurunan energi kinetik dari aliran
fluida. Tidak ada perubahan tekanan yang terjadi pada fluida, penurunan tekanan
terjadi di nozzle.
Turbin Reaksi
Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa
gas atau fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat melewati sudu rotor. Pada
turbin jenis ini diperlukan semacam sudu pada casing untuk mengontrol fluida
kerja seperti yang bekerja pada turbin tipe multistage atau turbin ini harus
terendam penuh pada fluida kerja (seperti pada kincir angin).

Berikut adalah macam-macam turbin berdasarkan aplikasi


penggunaannya:
1. Turbin Uap (Steam Turbine)
Turbin uap menggunakan media uap air sebagai fluida kerjanya. Banyak
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan bahan bakar
batubara, solar, atau tenaga nuklir. Prinsip dari turbin ini adalah untuk
mengkonversi energi panas dari uap air menjadi energi gerak yang bermanfaat
berupa putaran rotor.

Turbin Uap

2. Turbin Gas
Turbin jenis ini menggunakan fluida udara yang dipanaskan secara cepat
sebagai fluida kerjanya. Sebuah kompresor yang berfungsi untuk
mengkompres udara dipasang satu poros dengan turbin (coupled).

Skema dan Gambar Penampang Turbin Gas


3. Turbin Air
Turbin ini termasuk jenis turbin yang paling sederhana disamping kincir
angin. Ada 3 jenis turbin air yaitu turbin Pleton, turbin Franchis, dan turbin
Kaplan.

Turbin Air
4. Turbin Angin
Turbin angin lebih dikenal dengan kincir angin, berfungsi untuk
mengkonversi energi kinetik dari anginmenjadi energi gerak.

Turbin Angin
Macam-macam Boiler
Boiler merupakan sebuah alat untuk menciptakan uap air. Keberadaan
boiler menjadi penting sejak pengembangannya di kisaran abad 18 dan 19. Boiler
pun mengambil peran penting di era Revolusi Industri dan mendorong berbagai
penemuan penting lainnya. Pada perkembangan selanjutnya banyak penelitian
telah berhasil memunculkan berbagai desain boiler baru.

Macam-Macam Boiler

Untuk mengklasifikasikan boiler, kita hanya bisa melakukannya dengan


melihat dari berbagai sudut pandang. Berbagai sudut pandang tersebut bergantung
atas desain tiga komponen penyusun boiler yakni unsur air, uap air, serta ruang
bakar. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu-persatu.

Macam-macam boiler berdasarkan posisi relatif air-uap air dengan ruang


bakar Boiler Pipa-Api (Fire-tube boiler)
Boiler pipa-api menjadi tipe boiler yang paling sederhana. Boiler ini
memungkinkan untuk diaplikasikan pada kebutuhan uap air rendah hingga
menengah. Hal tersebut dimungkinkan karena desainnya yang tidak lebih rumit
dari boiler pipa-air.
Sesuai dengan namanya, boiler pipa-api mengalirkan gas panas hasil
pembakaran ke saluran pipa-pipa yang diselubungi oleh air. Gas panas hasil
pembakaran bahan bakar di ruang bakar (furnace) dialirkan ke pipa-pipa khusus
tersebut sebelum dibuang ke atmosfer. Boiler pipa-api memiliki desain yang
sangat sederhana sehingga hanya membutuhkan ruang yang tidak terlalu besar.
Bahkan banyak desain-desain boiler ini yang memungkinkannya untuk dipindah-
pindahkan ke satu tempat ke tempat lain. Namun demikian, boiler pipa-api
memiliki keterbatasan produksi uap air yang hanya maksimal 9000 kg/jam dengan
tekanan maksimal 17 bar saja.

Boiler pipa-api sendiri masih bisa diklasifikasikan menjadi beberapa tipe:

Boiler Haystack

Boiler ini merupakan boiler dengan desain paling sederhana. Hanya


tersusun atas sebuah tungku raksasa yang ditumpangi sebuah panci besar. Boiler
yang berbentuk seperti panci ini memang dahulunya terinspirasi oleh panci
memasak. Boiler yang dikembangkan di abad 18 ini hanya mampu bekerja di
tekanan maksimum 5 psi. Boiler yang saat ini sudah sangat jarang di temui ini
menjadi cikal bakal dikembangkannya berbagai desain boiler baru hingga
ditemukannya desain boiler pipa-api modern.

Science Museum Group

Centre-flue Boiler

Pada perkembangan selanjutnya boiler mulai didesain lebih kompleks.


Boiler centre-flue menjadi awal kelahiran boiler pipa-api, karena gas hasil
pembakaran dialirkan ke dalam tanki air melalui sebuah pipa besar sebelum
dibuang ke udara luar. Pipa gas buang (flue gas) tersebut hanya memiliki satu arah
menjauh dari tungku api.

Boiler ini menjadi populer setelah digunakan sebagai mesin lokomotif


pertama. Boiler ini cukup baik disisi aliran gas buang karena penggunaan
cerobong mininya. Akan tetapi tidak terlalu efisien jika digunakan untuk
membakar terlalu banyak bahan bakar seperti kayu atau batubara.

Return-flue Boiler
Boiler return-flue menjadi pengembangan lebih lanjut dari tipe centre-flue. Jika
centre-flue menggunakan satu pipa aliran gas buang, maka pipa gas buang pada
boiler return-flue dibuat memiliki aliran balik berbentuk huruf U. Tujuan dari
desain ini adalah untuk lebih meningkatkan efisiensi boiler. Boiler yang
berkembang di awal abad 19 ini digunakan sebagai mesin lokomotif
menggantikan boiler centre-flue yang tidak terlalu efisien.

Boiler Huber

Boiler Huber menjadi boiler pipa-api pertama yang lebih kompleks dari
beberapa jenis boiler sebelumnya. Boiler ini sudah tidak menggunakan satu pipa
besar sebagai saluran balik gas buang, namun sudah menggunakan beberapa pipa
kecil atau tube dengan tujuan untuk memaksimalkan perpindahan panas dari gas
buang ke air di dalam tanki. Bentuk dari saluran gas buang setelah keluar dari
ruang pembakaran juga memiliki desain lebih baik. Desain tersebut membuat
distribusi gas menjadi lebih maksimal ke semua saluran pipa.
Boiler Cornish

Pengembangan desain boiler pipa-api yang lain adalah Boiler Cornish.


Boiler ini merupakan boiler horisontal dengan sistem natural draught(suppy
udara) sehingga membutuhkan bentuk cerobong asap yang tinggi untuk menjamin
pasokan oksigen cukup. Boiler ini dibuat dari sebuah tanki air besar dengan ruang
bakar yang tepat berada di tengah-tengahnya. Dengan diapit sebuah bangunan
batu-bata, sedemikian rupa sehingga aliran gas buang pembakaran yang keluar
dari ruang bakar di tengah-tengah tanki, akan mengalir balik menyusuri pinggiran
sisi luar tanki. Selanjutnya bangunan batu-bata akan mengarahkan gas buang
untuk menyusuri sebuah lorong di bawah tanki, sebelum akhirnya melewati
cerobong asap dan keluar ke atmosfer. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan
gambar tampak samping, atas, dan depan boiler Cornish ini.

Boiler Butterley

Boiler Butterley merupakan pengembangan dari boiler Cornish, yang pada


awalnya bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan boiler di Amerika Serikat
bagian utara yang kaya akan batubara dengan nilai kalori lebih rendah dari daratan
selatan. Boiler ini mirip dengan desain boiler Cornish namun dengan
menghilangkan saluran gas buang di bawah tanki air.
Boiler Lancashire

Boiler Cornish juga memiliki turunan desain boiler pipa-api yang lain
bernama Boiler Lancashire. Jika boiler Cornish hanya memiliki satu ruang bakar
dan sekaligus satu pipa-api besar di tengah-tengah tanki air, maka boiler
Lancashire memiliki dua ruang bakar yang sekaligus dua pipa-api di tengah-
tengah tanki air. Boiler yang dikembangkan oleh William Fairbairn di tahun 1844
ini berusaha menyesuaikan desain boiler Cornish jika menggunakan bahan bakar
batubara di area Lancashire di dataran Inggris, yang cenderung berkarakter sulit
dibakar di boiler berukuran kecil.
Boiler Lokomotif

Boiler Lokomotif menjadi boiler pipa-api pertama yang cukup kompleks.


Bahkan boiler ini masih sering kita jumpai hingga saat ini. Boiler yang diberi
nama sesuai dengan penggunaannya sebagai mesin penggerak kereta api ini
didesain untuk menghasilkan uap air kering (superheater). Uap air tersebut akan
langsung digunakan sebagai penggerak piston-torak pada mesin uap yang didesain
menyatu dengan sistem boiler Lokomotif. Boiler ini pun sudah didesain memiliki
banyak pipa-pipa api berukuran sedang yang lebih kecil dari pipa-api pada Boiler
Centre-Flue dan Return-Flue, sehingga akan memperbesar transfer energi panas
dari gas pembakaran ke air. Satu komponen penting dari Boiler Lokomotif adalah
keberadaan katup uap superheater yang berada di dalam bagian bernama dome.
Katup satu arah ini hanya akan terbuka oleh uap air superheater pada saat
mencapai tekanan tertentu. Selanjutnya uap air kering akan masuk menjadi media
penggerak piston uap.

Boiler Scotch Marine

Boiler Scotch Marine menjadi desain boiler pipa-api yang paling populer
digunakan bahkan hingga saat ini. Boiler ini pada awalnya dibuat untuk
memenuhi kebutuhan uap pada mesin-mesin kapal laut. Bahkan kapal legendaris
Titanic menggunakan total 29 boiler Scotch Marine.
Boiler Scotch Marine memiliki efisiensi tinggi. Hal ini didapat karena
desain pipa api di dalam tanki air yang sangat banyak. Gas panas hasil
pembakaran keluar dari ruang bakar yang berada di tengah-tengah tanki air,
menuju pipa-pipa api yang ada di samping ruang bakar dengan arah aliran
berlawanan. Selanjutnya gas buang kembali mengalir ke pipa-pipa api di sisi atas
dengan arah aliran yang searah dengan arah pembakaran di ruang bakar. Singkat
cerita aliran gas pembakaran di dalam pipa-pipa api tersebut seakan membentuk
huruf S.

Boiler Pipa-api Vertikal

Boiler pipa-api dengan yang tersusun atas pipa-pipa api vertikal disebut
sebagai boiler pipa-api vertikal. Boiler tipe ini memiliki kelebihan desain dan
proses pembuatan yang tidak terlalu rumit. Ruang bakar berada di bawah tanki air,
dengan pipa-pipa untuk saluran gas buang yang tersusun vertikal di dalam tanki
air.
Macam-macam Alat Berat

Alat berat adalah mesin yang berukuran besar dan didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah serta untuk
memindahkan bahan bangunan. Alat berat terdiri atas lima komponen, yaitu
implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya, serta sistem
kendali.

Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-


proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang
besar.

Bulldozer

BULLDOZER
Alat yang digunakan untuk mengolah lahan biasanya
menggunakan BULLDOZER, digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke
dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk
pekerjaan di rawa digunakan jenis Bulldoser khusus yang disebut Swamp
Bulldozer.

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda


kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet
(Wheel Tractor Dozer). Kekurangan alat ini adalah jarak tempuhnya terlalu
pendek, namun mampu menahan bebean yang sangat berat.

2. Excavator

EXCAVATOR

Sebagai alat penggali tanah dan dapat juga di gunakan sebagai alat
pengangkut material ke dalam truck. Istilah yang populer untuk jenis alat berat
penggali adalah Excavator. Excavator ini dapat digunakan sebagai alat
pengangkut namun sayang nya Tidak dapat digunakan dalam jarak jauh.

3. Wheel Loader, Track Loader

Track Loader & Wheel Loader

Fungsi wheel loader adalah Untuk memindahkan material sama seperti


dozer. Alat ini memiliki kekurangan tentang jarak yang di tempuh lebih pendek
dibandingkan truck.
4. Motor Scraper

Motor Scrapper

Fungsi motor scrapper adalah Untuk memotong lereng tanggul atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton atau
meratakan jalan raya.

Alat ini Mampu menggali permukaan tanah sampai setebal + 2,5 namun
sayangnya hanya bisa mengangkut dalam jarak yang dekat.

5. Motor Grader

Motor Grader

Fungsi motor grader adalah Untuk meratakan pembukaan tanah secara


mekanis dan untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah,
pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan
sebagainya.
6. Asphalt Finisher

Asphalt Finisher

Kegunaan Asphalt Finisher adalah Untuk menghamparkan campuran aspal


yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Kekurangan yang roda kelabang manuver
lebih lama,yang roda karet daya ambangnya lebih kasar.

7. Mobile Crane

Mobil Crane

Fungsi Mobile Crane adalah Sebagai alat pengangkut material, alat ini apat
berpindah tempat dengan mudah namun tidak bisa digunakan di permukaan air.
8. Pneumatic Tire Roller

Pneumatic Tire Roller

Fungsi Pneumatic Tire Roller digunakan pada pekerjaan penggilasan


bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix.

klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan


fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas
berikut ini

a. Alat Pengolah Lahan

Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan
lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan
tanah paling atas dapat digunakan scraper.

Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat


digunakan juga motor grader.

b. Alat Penggali

Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini
adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material

Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh


yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-
alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Jika mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya


secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil dapat menggunakan Crane.
d. Alat Pemindahan Material

Digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.
Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

e. Alat Pemadat

Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah
dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk
sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor.

f. Alat Pemroses Material

Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan
aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck.

g. Alat Penempatan Akhir Material

Fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah


ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di
dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.

Macam-macam Mesin Pendingin

Berikut kami jelaskan beberapa jenis dan tipe pendingin ruang

Kami yang ber kompeten di bidang tata udara (Air conditioner ),akan
mengadakan penelitian,penilaian,perhitungan standar tata udara (Air conditioner
),dan proses perbaikan masalah-masalah yang di keluhkan mengenai tata udara
ruang kantor , toko ,toserba maupun rumah tinggal.berikut spesifikasi tata udara
(Air conditioner )

SPLIT WALL MOUNTED

spesifikasi unit ini adalah unit indoor sebagai penyerap udara panas di
ruang melalui proses refri gerasi refrigran,dan unit outdoor sbagai penbuang kalor
yang di bawa refrigran.Unit ini cocok untuk kapasitas rumah tinggal.
Air Conditioner

Berikut keterangan lebih lanjut :

1. AC Split Wall

AC Split Wall adalah jenis AC yang paling umum digunakan di rumah,


kantor maupun instansi di Indonesia, ini disebabkan beberapa faktor mulai dari
gampangnya perawatan dan support. AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
Indoor dan Outdoor. Indoor adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan
Outdoor adalah bagian tempat dimana mesin berada.

Acapkali outdoor ditempatkan diluar ruangan karena mengeluarkan hawa yang


panas dan kadangkala suaranya yang berisik.

Kelebihan AC Split Wall :

Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar,
misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko, karena
condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan ditempat yang
berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.Suara
didalam ruangan tidak berisik.

Kekurangan AC Split Wall:

Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan


membutuhkan tenaga yang terlatih. Pemeliharaan/perawatan membutuhkan
peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
Harganya lebih mahal.

2. AC Window

AC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalam


pengoperasiannya tidak menggunakan remote. Karena tombol kontrol sudah
terintegrasi dengan AC ini. AC ini hanya terdiri dari satu bagian yaitu unit itu
sendiri dan tidak ada istilah outdoor dan indoor AC.AC ini sudah tidak diproduksi
lagi karena dianggap sudah ketinggalan jaman dan karena tidak ada unit outdoor
yang membuat AC ini tidak praktis. Kapasitas AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.

3. AC Sentral

Pada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan didinginkan pada cooling


plant diluar ruangan/bangunan tersebut kemudian udara yang telah dingin
dialirkan kembali kedalam ruangan/bangunan tersebut. AC jenis ini biasanya
dipergunakan di hotel atau mall.

4. AC Standing Floor

AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya berdiri dan mudah


dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini sering digunakan dalam acara-
acara seperti acara ulang tahun, perkawinan, hajatan dan acara lainnya.
AC ini bisa dioperasikan dengan remote control. AC ini mempunyai bagian
Indoor dan bagian Outdoor. Kapasitas AC ini mulai dari 2pk - 5pk.

5. AC Cassette

Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC Cassette


dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk.Cara pemasangan ac
ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac
rumah atau ac split, yang bisa dipasang sendirian.

6. AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya


menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak memiliki pengatur
suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik!. Tipe AC ini biasanya
digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian
penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan
dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan.
Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh
tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan
perawatan.

Kelebihan AC Split Duct :

Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.Estetika ruangan terjaga,


karena tidak ada unit indoor.

Kekurangan:
Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga yang
betul-betul terlatih.Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka
dampaknya dirasakan pada seluruh ruangan.Pengaturan temperatur udara hanya
dapat dilakukan pada sentral cooling plant.Biaya investasi awal serta biaya operasi
dan pemeliharaan tinggi.

7. AC Inverter

AC Inverter merupakan jenis AC Split yang menggunakan teknologi


inverter. Inverter yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat / komponen
untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini Inverternya terdiri dari
Rectivier dan Pulse-width modulator. Dengan menggunakan Inverter, motor
listrik menjadi variable speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting
sesuai dengan kebutuhan.Jadi dibandingkan AC Split biasa, type AC Inverter
lebih hemat listrik ± 60%.

8. AC VRV

VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant


yang berubah-ubah.VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi
dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi
energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC
Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan
untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC
yang diinginkan secara terkomputerisasi.
Macam-macam Crane

Pengertian dan Jenis Alat Berat Crane. Crane ialah salah satu perangkat
berat (heavy equipment) yang dipakai sebagai perangkat pengangkat dalam
proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengusung material yang bakal
dipindahkan, mengalihkan secara horizontal, lantas menurunkan material ditempat
yang diinginkan. Alat ini memilki format dan keterampilan angkat yang besar dan
dapat berputar sampai 360 derajat dan jangkauan sampai puluhan meter. Crane
seringkali digunakan dalam kegiatan pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan,
industri, pergudangan dll.

Beberapa macam crane yang dipakai adalah:

1. Crane Crawler

Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material yang biasa


digunakan pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu
panjang. Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360 Derajat.
Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek
saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka
crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan
dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah
pelaksanaan pengangkutan.
2. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane (Truck Crane) ialah crane yang ada langsung pada mobile
(Truck) sampai-sampai dapat dengan gampang dibawa langsung pada pada tempat
kerja tanpa mesti memakai kendaraan (trailer). Crane ini mempunyai kaki
(pondasi/tiang) yang bisa dipasangkan saat beroperasi untuk mengawal crane tetap
seimbang. Truck crane ini bisa berputar 360 derajat.

4. Tower Crane

Tower crane adalah alat yang dipakai untuk mengusung material secara
vertical dan horizontal kesuatu lokasi yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas.
Tipe crane ini dipecah menurut teknik crane itu berdiri yakni crane yang bisa
berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane
yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing
crane).
5. Hydraulic Crane

Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak) dan


pheneumatik (udara) untuk dapat bekerja. Namun secara khusus Hidraulik crane
adalah crane yang biasa digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dll, yang
memilki struktur sederhana. Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan
tidak untuk dipindah-pindah dan dengan jangkauan tidak terlalu panjang serta
putaran yang hanya 180 derajat. Sehingga biasanya pada suatu
perbengkelan/pergudangan terdapat lebih dari satu Crane.

Bagian-bagian Crane

Bagian dari crane ialah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast adalah tiang vertical yang berdiri di atas
base atau dasar. Jib adalah tiang horizontal yang panjangnya ditentukan menurut
cakupan yang diinginkan.

Kriterian pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai perangkat untuk mengalihkan material


didasarkan pada situasi lapangan yang tidak luas, elevasi yang tidak tercapai oleh
perangkat lain. Dan tidak dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower
crane yang akan digunakan harus mempertimbangkan kondisi proyek, format
struktur bangunan, fasilitas operasiaonal baik pada ketika pemasangan maupun
pada ketika pembongkaran. Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane menurut
berat, dimensi, dan daya jangkau pada beban terberat, elevasi maksimum alat,
perakitan perangkat diproyek, berat perangkat yang mesti disangga oleh
strukturnya, ruang yang terdapat untuk alat, luas lokasi yang mesti dicapai alat
dan kecepatan perangkat untuk mengalihkan material.

Kapasitas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan


adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka
akan terjadi jungkir. oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya
sebagai berikut :
 Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.
 Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat.
 Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.
 Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat
adalah.
 Kekuatan angin terhadap alat.
 Ayunan beban pada saat dipindahkan.
 Kecepatan pemindahan material.
 Pengereman mesin dalam pergerakannya.

Macam-macam Compressor

Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk


meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor
biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai
tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya
diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush,
untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder)
dan lain sebagainya.

Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia.


Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup api lilin,
maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga
menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau dihembuskan
untuk meniup api lilin tersebut.

Jenis – jenis kompresor


Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis
dan kompresor perpindahan positif.

1. Kompresor perpindahan positif


Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston
(reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).
• Kompresor piston/torak (Reciprocating)
1) Kompresor piston kerja tunggal
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan
piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol
(crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder
kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat
piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
2) Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya
saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder
kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga
meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan udara bertekanan yang lebih
tinggi dari pada kerja tunggal.
3) Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai
kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada
kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada
kompresor diafragma menggunakan membran fleksible atau difragma.

• Kompresor putar (Rotary)


1) Kompresor screw (Rotary screw compressor)
Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar
perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor
piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.

2) Lobe
3) Vane
4) Liquid Ring
5) Scroll

2. Kompresor dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan
kompresor aksial.
• Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara
(gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan
(menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.
• Kompresor aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan
serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang
masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping
seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas
digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi,
dan pembangkit listrik skala kecil.

Macam-macam LIFT

Lift/Elevator merupakan salah satu alat transportasi vertikal pada


bangunan. secara umum orang pasti tidak asing dengan yang namanya lift
penumpang atau yang satunya lift barang, karena keduanya sangat mudah sekali
dijumpai di bangunan-bangunan publik seperti pusat komersial, sebenarnya
lift/elevator tidak hanya itu saja namun ada beberapa macam yang dapat di
katagorikan sebagai berikut :

1. Lift penumpang / Passanger Elevator


lift ini merupakan lift yang paling banyak digunakan yang umumnya kita temukan
dengan mudah di berbagai macam bangunan berlantai banyak, fungsi utamanya ya
untuk memindahkan orang dari dan ke tiap lantainya
* Untuk gedung high rise atau bahkan skyscraper, maka digunakan high speed
elevator, bahkan ultra high speer elevator. Berapa cepat kah ultra high speed
elevator itu?, mungkin juga banyak terdapat di sumber-sumber lain yang
membahas mengenai kecepatan elevator.
2. Observation Elevator.
Banyak kita jumpai di mall / gedung rendah. Fungsinya sama dengan lift
penumpang, hanya desainnya menggunakan kaca, atau biasa disebut lift kapsul.
biasanya lift ini memang sengaja di hadirkan untuk menambah estetika bangunan.

* Salah satu pengembangan dari observation elevator, adalah nude elevator,


dimana car dan enterance nya didesain dengan menggunakan kaca.
3. Service lift

Service lift merupakan lift penumpang yang fungsinya ditujukan untuk kegiatan
operasional pendukung. Lift ini banyak kita temui di gedung perkantoran, dimana
lift ini dikhususkan bagi oprasional, seperti building maintenance, cleaning
service, atau membawa barang barang yang kecil.

4. Lift barang / Freight Elevator.


Lift barang di desain untuk mengangkut barang, biasanya lift ini mempunyai
kapasitas yang lebih besar & bukaan pintu / door opening yang lebih besar.

5. Automobile Elevator.
Hampir sama dengan lift barang, automobile elevator di desain untuk membawa
mobil. Tentunya dimensi dari kabinnya di sesuaikan dengan ukuran mobil. Untuk
memudahkan oprasional, control dari lift ini

disesuaikan.
6. Bed Elevator / lift rumah sakit.
Lift ini digunakan di rumah sakit untuk membawa tempat tidur pasien. Karena itu
ukurannya sudah disesuaikan dengan standart rumah sakit.
Macam-macam Conveyor

Gravity roller conveyor :

Merupakan conveyor yang memanfaatkan gaya gravitasi dalam perpindahannya,


disebut roller sebab dalam perpindahan barangnya menggunakan roller , bukan
belt , seperti yang sering kita jumpai . ( Baca juga : conveyor di semarang ) ,
gravity roller conveyor ini tidak selamanya digerakkan dengan menggunakan gaya
gravitasi bumi , ada juga yang didorong atau ditarik .

Belt conveyor
Conveyor ini menggunakan sabuk dalam transportasinya , biasanya dalam satu set
terdiri dari beberapa lapisan , untuk mengencangkannya menggunakan drive
pulley yang bisa di geser / didorong , Banyak manfaat dari jenis conveyor belt ini ,
diantaranya adalah untuk mengangkut barang dalam bentuk kardus , dalam bentuk
karung , dll

Wire mesh conveyors

Conveyor ini menggunakan kawat yang dianya sehingga bersifat fleksible dan
mudah di bentuk melengkung mengikuti bentuk roller atau drive pulley di ujung
conveyor . Sama halnya dengan conveyor belt lainnya , jenis conveyor yang satu
ini juga berfungsi untuk mengangkut muatan yang ada diatasnya , yang
membedakan hanyalah bahan beltnya .

Plastic belt conveyors :


Conveyor ini beltnya ( tempat barang ) terbuat dari anyaman plastik , yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa mengikuti bentuk rangka conveyor itu
sendiri. belt conveyor ini sering dikenal dengan nama modul conveyor Kelebihan
dari belt jenis ini adalah bisa dibengkok bengkokin , sehingga sangat flexible
untuk di belok - belokin .

Bucket conveyors

Conveyor yang satu ini belt-nya berupa ember , cocok digunakan untuk
pemindahan barang secara vertikal yang extrim , dan barang yang akan
dipindahkan berupa biji - bijian atau dalam bentuk granule .

Flexible conveyors
Conveyor ini di buat sedemikian rupa sehingga bisa di pindah - pindah dan bisa di
bengkokan sesuai dengan kebuatuhan .

Vertical conveyors

conveyor ini dibuat khusus untuk memindahkan barang secara tegaklurus ke atas
atau kebawah .

Spiral conveyors :
Merupakan sebuah conveyor industri dengan bentuk seperti pegas spiral, dan
bentuk spiral ini digunakan untuk memindahkan barang di tempat yang sempit .

Vibrating conveyors

Merupakan sebuahConveyor industri yang dipasang sistem getar pada penggerak

Pneumatic conveyors

Conveyor pneumatic ini biasanya digunakan untuk mengisi bahan yang berbentuk
curah untuk di kemas dalam bentuk bag , misalnya semen , tepung terigu , dll .
Conveyor ini bekerja dengan bantuan pneumatic .

Electric Track Vehicle Systems :


Sebuah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara
dengan sistem tuas dalam pemindahan produk

Lineshaft roller conveyor

Merupakan sebuah conveyor dengan menggunakan shaft dan biasanya untuk


aplikasi ringan

Chain conveyor
Merupakan sebuah rangkaian conveyor dimana sebagai pembawa barang
menggunakan rantai , cocok digunakan untuk barang industri yang berat .

Screw conveyor :

Merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memindahkan barang dengan


menggunakan screw , biasanya alat ini sifatnya tertutup .

Chain driven live roller conveyor


Adalah conveyor yang mana penggerak roller merupakan rantai yang
menggerakkan roller

Dust proof conveyors

Merupakan conveyor yang di rancang khusus untuk kedap terhadap debu


dan biasanya untuk aplikasi yang perlu steril dari kotoran apapun .

Pharmaceutical conveyors
Conveyor yang dirancang khusus untuk industri farmasi .

Automotive conveyors

Conveyor ini dibuat khusus untuk mendukung industri untuk otomotif .

Overland conveyor

Conveyor ini dibuat khsus untuk di tempatkan di luar ruangan , biasanya


digunakan untuk industri pertambangan , dan jaraknya biasanya jauh sebab di
maksudkan untuk memindahkan barang tambang dari areal tambang menuju ke
lokasi pabrik pengolahan.
Drag Conveyor

Merupakan sebuah conveyor dengan sistem ditarik misalnya untuk pencucian


limbah

Cooling Conveyor

Sebuah conveyor industri yang dilengkapi dengan sistem pendingin untuk


mendinginkan produk yang lewat di dalamnya .

Macam-macam Eskalator
Eskalator pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20 dalam upaya
memenuhi keinginan untuk dapat mengangkut manusia dalam jumlah banyak
secara berkesinambungan dari lantai bawah ke lantai di atasnya. Sedang ramp
berjalan atau travelator (moving walks) baru diperkenalkan pada sekitar tahun
1950-an. Ramp berjalan/travelator adalah peralatan yang sanggup menghantarkan
manusia ke tempat yang jaraknya cukup jauh dan relatif mendatar (sudut
kemiringan yang kecil).

Pemilihan eskalator dan ramp berjalan didasarkan pada jumlah maksimum


orang yang perlu dipindahkan dalam waktu limamenit (sama halnya dengan lift).
Kemampuan sekelompok eskalator untuk mengangkut orang harus cocok dengan
waktu tersibuk yang direncanakan. Hal ini perlu direncanakan secara cermat,
terutama untuk aplikasi tertentu seperti stasiun kereta api (subway) dimana pada
saat yang bersamaan sejumah penumpang keluar dari kereta api dan ingin segera
cepat keluar.

Eskalator
(sumber : steycool.blogspot.com)

Eskalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang berputar secara
tetap dan dilengkapi dengan pegangan tangan yang bergerak sama cepatnya
dengan kecepatan bergeraknya anak tangga/ramp. Kecepatan yang biasa
digunakan adalah antara 0,45 - 0,60 meter/detik, tetapi dengan rancangan khusus,
kecepatan eskalator dapat dipercepat di atas 0,70 meter/detik.

Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jalur tunggal (untuk satu orang
berdiri) dengan lebar 60 - 81 cm, dan jalur ganda (untuk dua orang berdiri
bersamaan dalam satu anak tangga) dengan lebar 100 - 120 cm. Kemiringan
maksimum yang dapat diterima adalah 35 , dengan ketinggian maksimum 20
meter. Sedangkan ramp berjalan hanya mampu mempunyai ketinggian maksimum
15 , dengan kecepatan antara 0,60 sampai dengan 1,33 meter/detik.

Kemampuan eskalator mengangkut orang dapat dilihat pada tabel berikut


ini :

Tabel Daya Angkut Eskalator dalam Waktu Lima Menit


Jenis Eskalator Kecepatan Jumlah Penumpang
Tunggal 0,45 m/det 170 orang
Tunggal 0,60 m/det 225 orang
Ganda 0,45 m/det 340 orang
Ganda 0,60 m/det 450 orang
KARAKTERISTIK ESKALATOR DAN RAMP BERJALAN
Eskalator dan ramp dapat berjalan efektif, jika :
Dibutuhkan keseragaman kecepatan lalu lintas orang.
Terdapat kesinambungan arus manusia.
Mesin penggerak dapat diubah arah pergerakannya.
Keunggulan baik eskalator maupun ramp berjalan :
Mempunyai kapasitas untuk memindahkan orang dalam jumlah banyak.
Dapat menggantikan fungsi tangga.
Tidak membutuhkan waktu tunggu, kecuali pada kondisi lalu lintas
manusia yang sangat padat.
Sangat bermanfaat untuk kebutuhan lalu lintas yang dapat meningkat
dalam waktu-waktu tertentu.
Dapat mengarahkan arus manusia ke jalur tertentu.
Memudahkan orang untuk melihat-lihat sekelilingnya.
Perpindahan dari lantai ke lantai berlangsung secara lancar.
Dapat digunakan di ruang terbuka, jika digunakan yang tahan air (water
proofed escalator / moving ramp).
Menjamin mengalirnya arus lalu lintas pada kecepatan tertentu.
Menjadikan lantai basement aksesibel, sama halnya dengan lantai
permukaan tanah.
Menyediakan titik pemeriksaan (check point) yang efektif.
Digunakan untuk penggunaan lif double decker.
Digunakan untuk penggunaan lif dengan layanan ganjil / genap.
Sangat baik untuk jarak vertikal yang tidak terlalu panjang.
Namun jika dibandingkan dengan eskalator, ramp berjalan mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
Lebih landai sekitar 50%.
Membutuhkan luasan ruangan yang lebih besar untuk pemasangannya.
Dapat digunakan untuk kereta barang berjalan (trolleys).
Jika berhenti bergerak, gangguan pada arus pergerakan orang tidak begitu
besar.
Lebih cocok bagi penyandang tuna daksa.
Membutuhkan rangka struktur penopang yang lebih besar.

Contoh Eskalator
(sumber : commons.wikimedia.org)

Contoh Ramp Berjala / Travelator


(sumber : commons.wikimedia.org)

Macam-macam Gen Set


Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok di era modern ini. Hampir setiap
peralatan rumah tangga, kantor, sekolah hingga peralatan pribadi seperti ponsel,
laptop membutuhkan sumber daya untuk menghidupkannya. Genset merupakan
teknologi yang memang sudah tak baru lagi. Genset dapat digunakan untuk
membangkitkan listrik ketika ada pemadaman listrik dari pln.
Macam – Macam Mesin Genset
Pada dasarnya Genset sendiri memiliki banyak jenis. Adapun mesin genset
berdasarkan bahan bakar dibagi menjadi 6 macam yang diantaranya;
1. Mesin Genset Gas

Mesin genset gas adalah genset yang menggunakna bahan bakar gas untuk
menyalakannya, gas yang biasa dipakai untuk menghidupkan genset jenis ini
adalah LPG (Liquid Petroleum Gas), atau CNG (Compressed Natural Gas). Bila
dibandingkan dengan harga jual genset bensin, mesin genset gas memiliki harga
yang cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh mahalnya harga gas seperti CNG
(Compressed Natural Gas), sehingga penggunaan genset gas perlu
dipertimbangkan pembiayaanya.
2. Mesin Genset Diesel

Mesin genset diesel sangat umum digunakan oleh sebagian orang. Mesin
genset ini sangat mudah diaplikasikan dan dioperasikan. Selain itu genset jenis ini
memiliki kapasitas watt yang sangat tinggi yaitu kisaran 5kW ( 5.000 watt) hingga
2Mw (2.000.000 watt). Genset diesel pun biasanya memiliki silinder dari 2 hingga
sampai 16 silinder bergantung dari jenis dan merknya. Namun kekurangan dari
genset bahan bakar diesel ini adalah harga jualnya yang jauh lebih mahal bila
dibandingkan harga jual genset bensin.
3. Mesin Genset Bensin

BACA JUGA
Tak Harus Modal Besar, Bisnis Menjanjikan Ini Bisa Dengan…
Feb 10, 2017
Inilah Kelebihan Dari Mesin Cetak Offset Vs Mesin Cetak…
Jan 15, 2017
Mesin genset bensin juga menjadi salah satu genset yang paling banyak
diminati karena harga jual genset bensin ini lebih murah dibandingkan yang lain.
Mesin genset ini memanfaatkan bahan bakar bensin dan dapat menghasilkan
listrik dengan kapasitas hingga 10kW (10.000 watt). Penggunaannya pun mudah
dan dapat diaplikasikan pada rumah – rumah yang tidak membutuhkan daya
terlalu basar.
4. Mesin Genset Portable

Mesin genset portable adalah genset yang biasa digunakan diluar atau
dapat dibawa kemana – mana. Biasanya mesin genset ini memiliki ukuran yang
kecil. Biasanya dipakai untuk menyalakan listrik di lapangan atau perkemahan.
5. Mesin Genset Turbin

Mesin genset turbin adalah genset yang memiliki kapasitas paling beser
bila dibandingkan dengan genset lainya. Kapasitas genset ini dapat mencapai
2Mw (2.000.000 watt), Dengan menggunakan genset ini, Satu kota kecil dapat
dihidupkan dengan cara menggabungkan beberapa turbin. Namun untuk
membangun sebuah mesin genset turbin dibutuhkan perhitungan yang tepat dan
cermat sesuai dengan kondisi sekitar. Turbin – turbin yang dimaksud bisa berupa
turbin air, turbin uap, turbin udara yang nantinya akan menghasilkan putaran ke
generator untuk menghasilkan listrik.
6. Mesin Genset Urine
Dengan berkembangnya teknologi yang ada, Mesin genset bahkan bisa
dibut dengan berbahan bakar urine. Inovasi menarik ini dibuat oleh empat pelajar
dari afrika bernama Duro-Aina (14 tahun), Akindele Abiole (14 tahun), Faleke
Oluwatoyin (14 tahun) dan Bello Eniola (15 tahun). Kabarnya genset ini dapat
menghasilkan listrik selama 6 jam per 1 liter urine.

Macam-macam Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem
pendingin untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau
melepaskan panas ke lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan sebagai mesin
pendingin pilihan untuk mengkondisikan fasilitas industri dan fasilitas umum.

Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis
peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang
minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan
minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum ke tingkat yang
diinginkan.

Cara Kerja dan Pengelompokan Chiller


Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau
campuran etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi
bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang balok
pendingin yang semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas dari udara ke
air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara bangunan.
Diagram skematik plant chiller ditunjukkan pada gambar di bawah.

Chiller dapat diklasifikasikan sebagai pendingin absorpsi dan pendingin kompresi


refrigeran, berdasarkan siklus refrigeran tempat mereka bekerja.

Proses pendinginan berbeda secara signifikan pada dua jenis pendingin. Penyerap
pendingin menggunakan sumber panas seperti gas alam atau uap untuk
menciptakan efek pendinginan. Pendingin Chiller umumnya menggunakan
kompresi mekanik dan merupakan yang paling umum. Chiller kompresi
(compressor chiller) terdiri dari empat komponen utama , meliputi kompresor,
evaporator, kondensor danvalve matering sistem. Pada dasarnya, pendingin
mengumpulkan panas, dan kemudian menggunakan penukar panas evaporator
untuk menghilangkan panas itu.

Ada dua jenis media pendingin chiller, yakni dengan menggunakan pendingin
udara dan air. Kondensor udara didinginkan dengan memanfaatkan udara,
sedangkan kondensor air didinginkan dengan menggunakan sumber air. Pendingin
air umumnya digunakan untuk keperluan pendiginan di dalam gedung dan
menggunakan menara pendingin, kolam, atau sungai yang terletak di dekat
gedung untuk melepaskan panas air dari kondensor.

Chiller dengan kondensor yang didinginkan oleh udara beroperasi pada dasarnya
sama dengan yang didinginkan oleh air terkait siklus refrigeran dan tangga di
sepanjang jalan. Media pendingin pada kondensor tentu saja udara, bukan air.
Chiller berpendingin udara ditujukan untuk pemasangan dan pengoperasian luar
ruangan.
Jenis ini melepaskan panas ke atmosfir dengan cara mekanis seperti sirkulasi
udara luar oleh kipas secara langsung melalui kondensor mesin. Jenis unit
pendingin kondensor ini tidak memerlukan menara pendingin seperti yang biasa
dilakukan pendingin air. Berdasarkan metode kompresi refrigeran dalam fase
uapnya, chiller juga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori. Kompresor
yang digunakan bisa berupa reciprocating, sentrifugal, rotary screw dan rotary
scroll.

Kompresor reciprocating memiliki poros engkol dan piston. Piston menekan gas
dan gas dipanaskan. Gas panas dibuang ke kondensor. Piston memiliki katup
intake dan exhaust yang dapat dibuka sesuai permintaan sehingga memungkinkan
piston berhenti. Beberapa contoh ini akan di kantor atau sekolah. Kapasitas umum
berkisar antara 20 sampai 125 ton bahkan bisa sampai 450 ton.

Kompresor sentrifugal beroperasi seperti pompa air sentrifugal karena di


dalamnya berisi impeller yang berfungsi untuk memampatkan zat pendingin.
Chiller sentrifugal dapat memberikan kapasitas pendinginan yang sangat tinggi
dalam desain yang ringkas. Mereka memiliki kemampuan untuk memvariasikan
kapasitas secara terus menerus untuk menyesuaikan berbagai fluktuasi beban
dengan perubahan proporsional yang hampir proporsional dalam konsumsi daya.

Chiller dengan kompresor jenis rotaty screw memiliki dua rotor beralur, saat rotor
berputar maka gas akan dikompresi dengan pengurungan volume diantara kedua
rotor. Jenis ini memerlukan toleransi tinggi agar dapat beroperasi dengan
sempurna.

Chiller dengan Kompresor jenis rotaty screw menggunakan dua spiral untuk
memompa dan memampatkan refrigeran. Umumnya, salah satu gulungan tetap
sementara yang lain mengorbit secara eksentrik tanpa berputar dalam gulungan
tetap lainnya. Gerakan ini menjebak dan memampatkan kantong cairan di antara
gulungan. Desain dan operasi ini menjadikannya tipe kompresor yang paling
efisien. Kapasitas kompresor gulir berkisar antara 2 sampai 25 ton. Suhu
pendinginan air dingin yang khas berkisar antara 39-45 ° F.

Untuk perpindahan panas yang tepat antara air yang beredar untuk didinginkan
dengan zat pendingin, penting untuk menjaga aliran air chiller yang cukup.
Kisaran kecepatan aliran air dingin yang disarankan berkisar antara 3 dan 12 kaki
per detik. Oleh karena itu, sangat penting bagi chiller untuk mempertahankan
aliran ini agar proses pendinginan berlangsung dengan efisien dan penggunaan
energi yang sesuai serta menjaga kinerja jangka panjang.

Absorption Chiller
Absorption chiller adalah mesin yang beroperasi berdasarkan siklus
pendinginan absorpsi uap. Siklus ini terdiri dari empat penukar panas utama,
(generator, kondensor, evaporator dan penyerap) dengan dua jenis larutan,
(refrigeran dan absorben). Selama siklus ini, tekanan tinggi akan terjadi di dalam
generator dan kondensor, sementara di dalam evaporator dan absorber akan ada
tekanan rendah. Siklus dimulai dengan masukan zat panas di dalam generator.
Sebagai hasil dari masukan panas ini, larutan dalam generator akan dipisahkan
menjadi refrigeran dan weak salution.

Selanjutnya, refrigerant dalam bentuk uap akan masuk ke kondensor dan akan
berubah menjadi cairan. Bagian larutan akan masuk ke absorber, karena ada
perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator, zat pendingin akan mengalir
ke dalam evaporator dan akan menyerap panas dari air dingin yang beredar di
dalam evaporator. Akibatnya, suhu air yang beredar berkurang dan kemudian
digunakan untuk keperluan AC.

Refrigerant yang menguap kemudian akan memasuki absorber dimana akan


dicampur dengan larutan lemah, campuran kemudian akan mendapatkan keadaan
cair dan akhirnya akan masuk generator dan siklusnya berulang. Diagram
skematik siklus pendinginan absorpsi uap telah ditunjukkan pada gambar di atas.

Vapor Compression Chiller


Diagram skematik chiller berdasarkan siklus pendinginan kompresi uap
telah ditunjukkan pada di bawah. Refrigeran akan menguap dengan mengambil
panas dari air dingin di evaporator sehingga melayani tujuan utamanya.
Refrigeran keluar dari evaporator karena uap tapi di sisi lain air dingin dihasilkan.
Dengan demikian, panas ditambahkan ke zat pendingin pada tekanan konstan
namun diekstrak dari air dingin. Baik refrigeran dan air dingin tidak tercampur
dan dipisahkan oleh beberapa dinding padat, seperti di evaporator dipisahkan
oleh desain shell dan tube.
Uap refrigeran akan keluar dari evaporator dan kemudian dikompresi dengan
kompresor chiller hingga tekanan dan suhu menjadi tinggi. Kompresor
membutuhkan masukan energi untuk bekerja dan karenanya energi listrik dipasok
ke sana. Uap pendingin menolak panas ke cairan pendinginan luar atau udara.
Refrigeran dalam bentuk kental atau cair keluar dari kondensor diperluas dalam
katup ekspansi dan tekanan dan suhunya dikurangi sampai tingkat evaporator
sehingga siklus di atas akan terus diulangi.

Demikianlah ulasan mengenai fungsi dan jenis-jenis chiller, semoga artikel ini
bisa menambah wawasan anda mengenai alat pendingin chiller.

Macam-macam Colling Tower


Cooling Tower atau menara pendingin sering atau banyak kita jumpai di
Pabrik-pabrik, mall atau sejenisnya. Cooling Tower Salah satu komponen utama
pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau
menara pendingin.Apakah fungsi cooling tower, cara kerja, dan jenis-jenisnya? Di
uraian singkat berikut dijelaskan mengenai cooling tower.

Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari
kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas. Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya:
Proses pendinginan air dengan cooling tower
Jenis-jenis Cooling Tower

1. Menara Pendingin Forced Draft

Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang
terletak pada saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air
yang jatuh, berikut gambarnya:

Cooling Tower Forced Draft


2. Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan

Prinsip kerjanya :
Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)
Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau pada sisi
yang berlawanan (menara aliran ganda)
Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar
pada puncak menara

berikut gambarnya:

Cooling Tower induced draft dengan aliran berlawanan


3. Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang

Prinsip kerjanya :

Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga terjadi
kontak langsung dengan air (pendinginan) dan keluar menuju puncak
Berikut gambarnya :

Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang


Mengapa Perlu ada Cooling tower ?

Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC
sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi,
ekspansi(perubahan tekanan) dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus
tertutup yang menggunakan media berupa refrigerant yang mengalir dalam system
pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Untuk
mendinginkan refrigran, Kondensor menggunakan air sebagai media untuk proses
pendinginannya. Uap refrigeran panas mengalir dalam pipa yang berada di dalam
tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran panas berubah
fase dari fase gas menjadi cair, yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat
ekspansi (perubah tekanan) , sementara air yang keluar dari kondensor memiliki
temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses
pendinginan kondensor maka temperaturnya harus diturunkan kembali atau
didinginkan pada cooling tower.

Langkah kerja Cooling Tower

Berikut adalah step by step kerj Cooling Tower:

 Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor menuju


menara cooling tower melalui system pemipaan yang pada ujungnya memiliki
banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan.
 Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung melakukan
kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower.
 Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature
ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor
yang berada di dalam chiller.
 Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang
dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air jika terjadi
kehilangan air ketika proses evaporative dan blowdown.
 Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan
“approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling
tower dan approach adalah selisih antara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang
keluar.
 Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air
ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu
perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu
pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat
energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller.

Anda mungkin juga menyukai