Anda di halaman 1dari 18

UJIAN SP MATA KULIAH POMPA DAN PEMIPAAN

Nama : Ferdian Chandra Zaini


Kelas : STIK B/16
Jurusan: Teknik Pertanian

Soal:

1. Sebutkan jenis-jenis pompa


2. Jelaskan titik kerja (operating point)
3. Instalasi pompa sistem seri jelaskan
4. Instalasi pompa sistem paralel jelaskan

Jawaban no 1:

Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan positive
displacement pump. Dua kelompok besar ini masih terbagi kedalam beberapa macam lagi
Pompa Dinamik. Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam
yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump).
Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi
kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini
biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement
pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga
bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida
mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya
sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida
sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan
menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik
outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni
aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam
pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan
yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langsung
dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia
mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah
fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.
Pompa Sentrifugal

2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan
sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap
fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa
aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa
aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial
horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang
kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
Pompa Aksial

3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk
ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram,
dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang
menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi
energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan
area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.
Pompa Injektor

Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom
dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat
hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke
permukaan.
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
Dan pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan
jalan menggunakan gaya elektromagnetik.

Prinsip Pompa Elektromagnetik

Pompa Positive Displacement
Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary.
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis
ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan
juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve
inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan
positif melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari
pompa reciprocating, berdenyut dan hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya
berubah. Ini karena volume sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan
untuk memompa endapan dan lumpur.
Pompa Reciprocating

Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang


digunakan untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan. Pompa ini biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan
ke dalam suatu aliran fluida tertentu.
Metering Pump

2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi.
Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia
mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk
mengeluarkan udara tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan
mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila
pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat
menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
 Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.

Prinsip Gear Pump

 Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.

Prinsip Screw Pump
 Rotary Vane Pump – memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll,
yang menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis
menghasilkan tekanan fluida tertentu.
Prinsip Rotary Vane Pump
Jawaban no 2:

Klasifikasi Pompa berdasarkan prinsip kerja. Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor,
mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan
pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak 7
pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan sebagainya. Menurut prinsip kerjanya
pompa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

A. Positive Displacement Pump Merupakan pompa yang menghasilkan kapasitas yang


intermittent, karena fluida ditekan di dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu.
Ketika fluida masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran
(aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa ini kurang lebih berbanding
lurus dengan jumah putaran atau banyaknya gerak bolak-balik pada tiap satuan waktu dari
poros atau engkol yang menggerakkan. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi
dengan kapasitas rendah. Pompa ini dibagi lagi menjadi :

1. Reciprocating Pump (pompa torak) Prinsip kerja pada pompa ini yaitu, tekanan dihasilkan
oleh gerak bolak-balik translasi dari elemen-elemennya, dengan perantaran crankshaft, dan
lainlainnya. Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur
aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan
derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan
sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250 sampai 500 rpm.
Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat.

2. Rotary Pump Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemenelemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa jenis ini adalah :

- rumah pompa yang stasioner

- rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa

Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-elemen yang
memindahkannya ke sisi buang kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena tidak memiliki
katup-katup, maka pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai motor.
Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan 5000 rpm atau lebih. Karena
keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk pompa pelumas dan pada hydraulic
power transmission. Yang termasuk jenis pompa ini adalah:
a. Gear Pump (Pompa Roda Gigi) Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua buah
roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah pompa akan menghisap dan menekan fluida
yang dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan ke sisi buang. Akibat
diisinya ruang antar sisi tersebut maka pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari pompa ini
adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan head yang tinggi dan debit
yang rendah.

b. Pompa Piston Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar
menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida
terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat gerakan naik turun piston.
Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan kapasitas rendah

B. Dynamic Pump Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida.
Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi kinetik,
kemudian menjadi energi tekanan. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan
suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa
ini adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal.

1. Pompa Aksial Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok
untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti pada sistem
pengairan

2. Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah sebuah jenis pompa yang popular digunakan
dalam dunia industri. Pompa ini termasuk dalam jenis pompa kerja dinamis atau non positive
displacement. Pompa sentrifugal sendiri memiliki prinsip kerja yang mengubah energy
kinetis yang berawal dari kecepatan aliran sebuah fluida menjadi energi potensial atau energi
dinamis. Fluida tersebut mengalir melalui impeler yang berputar di dalam casing pompa.
Sifat dari hidrolis pompa ini 11 adalah memindahkan energi yang terdapat pada daun (baling-
baling) pompa dengan memakai dasar pengubahan arah aliran atau yang juga disebut dengan
fluid diynamics. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal selalu sebanding dengan
putaran. Total head atau tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal akan sebanding
dengan pangkat dua dari kecepatan putaran. Pompa sentrifugal ini dikenal akan bentuknya
yang sederhana, tidak memakan banyak tempat, ringan, serta tidak menghabiskan banyak
biaya untuk instalasi dan perawatan.
Pompa Sentrifugal Cara kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut : cairan masuk ke
impeller dengan arah aksial melalui mata impeler (impeler eye) dan bergerak ke arah radial
diantara sudu-sudu impeller (impeler vanes) hingga cairan tersebut keluar dari diameter luar
impeller, zat cair mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara sudu dan
meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Kemudian mengalir melalui saluran yang
penampangnya semakin besar, sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head
tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens pompa head totalnya menjadi besar.
Penghisapan terjadi karena setelah zat cair yang dilemparkan impeller, ruang diantara
sudusudu menjadi vakum sehingga zat cair akan terhisap masuk .

Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non
positive displacement pump dengan prinsip kerja sebagai berikut:

1. Energi mekanik dari unit penggerak dikonversikan menjadi energi cairan akibat adanya
gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler yang berputar.

2. Energi kecepatan cairan kemudian dirubah menjadi energi potensial didalam volute dan
melalui diffuser dengan cara memperlambat laju cairan.

3. Energi tekanan cairan yang keluar dari pompa sentrifugal merupakan tekanan cairan
dibagian sisi tekan discharge. Dengan demikian pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja
mengkonversikan energi mekanik menjadi kecepatan fluida selanjutnya energi kecepatan
fluida diubah menjadi energi tekanan keluar dari pompa.
Jawaban 3 & 4

2 Buah Pompa yang Identik dengan Rangkaian Pararel


Kurva A adalah kurva pompa untuk satu buah pompa. Kurva B terbentuk dengan
mempararelkan laju aliran sehingga dapat memperlihatkan karakteristik pompa di rangkaian
operasi paralel. kurva C merepresentasikan sistem pipa ketika penambahan pompa kedua
adalah sebesar 50 % pada sistem yang di lalui, kurva D memperlihatkan kepada kita kurva
yang lebih curam dari sistem pipa jika sistem dinaikan sebesar 20 %.
Gambar di bawah ini memperlihatkan efek dari pemasangan 2 pompa dalam rangkaian seri.
Kurva A adalah kurva head flow rate untuk satu buah pompa. Kurva kombinasi untuk kedua
pompa. B. dibentuk dengan mempararel kurva A head untuk setuap nilai dari laju aliran.
Keuntungan dari penambahan pompa dapat di lihat dengan memeriksa perpotongan dari
kurva sistem pipa. yaitu kurva C dan D dengan kurva Pompa.

2 Buah Pompa yang Identik dengan Rangkaian Seri

Pemilihan kapan kita harus menambahkan pompa menggunakan rangkain seri atau paralel di
ilustrasikan dalam grafik 6.13 di bawah ini. Jika kurva sistem pipa landai, maka keluaran
didapatkan dari operasi pararel. sedang jika kurva sistem curam, maka keluaran didapatkan
dari pesangan secara seri.
Diagram Seri Vs. Pararel

Dari beberapa pengalaman beberapa engineer di lapangan, mengatakan jika 2 pompa di


gabungkan maka kelipatan yang dihasilkan secara rata-rata menjadi 2/3 dari satu pompa. dan
jika lebih maka akan jauh lebih sedikit kelipatanya. saya belum mencoba untuk ber
eksperimen dari para engineer tersebut. semoga suatu saat dapat membuktikanya.

Ketika sedang blogwalking di Google. ada beberapa blog yang sedang membahas multiple
pump tersebut. bahkan ada yang telah menguji coba. Percobaanya sederhana dengan pompa
akuarium, Pressure indikator, serta  alat pengukur aliran, sederhana dan brilian. Gambar di
bawah ini merupakan rangkaian paralel. terlihat dari bak penampungan dengan 2 pompa
dengan rangkaian pararel serta terdapat alat pengukur aliran dan tekanan. 

Untuk lebih memahami kita anggap pompa A = kurva biru, dan pompa B = kurva merah.
Sementara kurva hitam = kurva sistem perpipaan. sayangnya tidak ada keterangan spesifikasi
dari pipa tersebut.
Dari percobaan diatas didapatkan grafik seperti di bawah ini, perbandingan tiap single pump
yaitu pompa A  dengan kurva biru dan Pompa B dengan kurva merah. dengan rangkaian
pararel. kurva merah dan biru merupakan kemampuan dari single pump sedang kurva hijau
setelah ke 2 pompa tersebut di pararel kan. terlihat kenaikan dari rangkaian pararel tidak 2
kali dari gabungan ke dua pompa tersebut.

Selanjutnya pada kondisi dimana salah satu pompa tidak berfungsi, misalkan pompa A (kurva
biru) maka terlihat seperti pada gambar di bawah ini. terlihat grafik kurva pompa pararel
langsung terjun bebas. 
Setelah di bahas pada rangkaian pararel, maka bagaimana dengan rangkaian seri. mari kita
lihat bersama

Rangkaian Seri (klik Sumber Gambar)


terjadi kenaikan tekanan yang cukup tinggi, rata - rata 2 kalil lipat, akan tetapi tidak begitu
banyak berpengaruh terhadap laju aliranya.
jika salah satu pompa A mati maka penurunan tekanan dan laju aliran jauh lebih sedikit dari
pompa rangkaian pararel.

Kesimpulanya adalah rangkaian seri pada pompa lebih baik pada semua kondisi. akan tetapi
beberapa hal yang diabaikan pada percobaan ini, 

1. Pompa A dan B tidak identik


2. Antara pompa A dan Pompa B ketika di rangkai secara seri maupun pararel tidak
terdapat Valve baik valve buka tutup, atau not return valve.
3. Pompa hasil uji adalah pompa akuarium :D
Dan berikut ini adalah gambar jika pompa dirakit pararel maupun di rakit seri

Anda mungkin juga menyukai