Anda di halaman 1dari 9

Pompa merupakan sebuah alat yang biasa digunakan untuk membantu dan

mempermudah pekerjaan sehari dalam berbagai bidang seperti untuk


keperluan rumah tangga, industry, irigasi pertanian, drainase, perkapalan,
perikanan, peternakan dan sebagainya.

Misalnya saja pompa dalam bidang pertanian biasanya digunakan untuk


keperluan irigasi, dalam bidang industri untuk mengisi bak-bak penampungan
dan reservoir. Nah untuk lebih jelasnya akan dibahas pengertian, fungsi dan
jenis-jenis pompa yang ada saat ini.

Pengertian Pompa
Pengertian pompa adalah sebuah mesin yang didesain khusus untuk
menggerakkan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan
tinggi melalui pipa.
Fluida adalah zat yang partikelnya bisa bergerak bebas dan bisa berubah
bentuk, biasanya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Fluida yang bersifat compressible atau bisa dikompres, contohnya gas


dan udara.

2. Fluida yang bersifat incompressible atau tidak bisa dikompres,


contohnya minyak dan air.

Jadi untuk menggerakkan fuilda tersebut diperlukan sebuah tenaga atau


energi dari mesin penggerak dan dapat digerakkan secara vertikal maupun
horizontal, seperti contoh pada pompa udara disebut dengan kompresor,
sementara untuk jenis tekanan rendah seperti pada pendingin ruangan,
ventilasi, atau pemanas ruangan maka hanya disebut sebagai kipas.

Fungsi Pompa
Fungsi pompa adalah untuk memindahkan fluida dengan menaikkan tekanan
dari satu tempat ke tempat lain.

Adapun kenaikan tekanan tersebut bisa saja menghadapi berbagai hambatan


saat pengaliran seperti adanya perbedaan ketinggian, tekanan maupun
hambatan beruba gesekan.

Kegunaan pompa secara umum dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

 Untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat lain

 Untuk mensirkulasikan fluida disekitaran system

Pompa juga kerap digunakan pada alat-alat berat yang mana membutuhkan
proses hidrolik yang besar.
Klasifikasi Pompa

Secara umum, pompa bisa diklasifikasikan menjadi 2 bagian berdasarkan cara


kerja yang dilakukan. Adapun diantaranya adalah :
1. Positive Displacement Pump

Positive Displacement Pump adalah jenis pompa perpindahan positif yang


mampu menekan fluida dengan volume tertentu sehingga menghasilkan
kapasitas yang berselang atau intermittent.

Jadi proses yang terjadi saat fluida ditekan akan masuk dan langsung
dipindahkan ke sisi buang untuk menghindari kebocoran arus balik.

Untuk kapasitas pompa kurang lebih akan berbanding lurus dengan jumlah
putaran yang dilakukan pada tiap satuan waktu dari poros penggerak. Bisa
dikatakan pompa jenis ini akan menghasilkan head yang tinggi namun
berkapasitas rendah.
2. Dynamic Pump

Dynamic pump atau pompa dinamis adalah jenis pompa yang ruang
kerjanya dinamis atau tidak berubah selama pompa tersebut bekerja. Jadi
untuk menaikkan tekanan yang ada bisa dilakukan tanpa harus mengubah
volume aliran fluida.

Perubahan energi yang bekerja pada pompa ini adalah energi mekanik
menjadi energi kinetik, lalu diubah lagi menjadi energi potensial.

Adapun elemen utama pompa jenis ini berupa rotor impeler yang dapat
berputar dengan kecepatan tinggi.

Jenis Jenis Pompa Dinamis

Pompa dinamis ini terkenal karena mampu bekerja dengan kecepatan tinggi
dan bisa menghasilkan debit aliran yang juga tinggi. Sementara itu biaya
perawatannya juga lebih rendah dibandingkan dengan tipe pompa
perpindahan positif. Adapun diantara jenis-jenisnya adalah :
a. Pompa Sentrifugal

Pompa ini tersusun atas saluran inlet dan impeler dibagian tengahnya
dan didesain untuk bisa mengalirkan fluida menuju casing saat impeler
berputar sebagai akibat dari gaya sentrifugal.

Jadi casing ini berperan untuk menurunkan kecepatan aliran fluida,


namun disisi lain impeler tetap berputar dengan kecepatan tinggi.
Adapun kecepatan fluida tersebut akan dikonversikan menjadi sebuah
tekanan oleh casing sehingga fluida bisa mengarah ke titik outletnya.
Kelebihan :

 Beberapa kelebihan yang dimiliki pompa sentrifugal ini adalah

 Mampu menghasilkan aliran fluida yang halus (smooth)

 Tekanan yang dihasilkan pada discharge pompa bisa seragam

 Biaya perawatan dan operasional yang rendah

 Mampu bekerja dengan kecepatan tinggi

Penggunaan pompa sentrifugal ini bisa mencapai 80% di seluruh dunia


karena diklaim mampu mengatasi fluida dalam jumlah yang besar
daripada jenis positive displacement pump.

b. Pompa Aksial

Pompa ini juga disebut dengan pompa propeller yang mampu


menghasilkan sebagian besar tekanan dari gaya lifting dan propeler
sudut terhadap fluida.

Pompa aksial banyak di impelemntasikan pada sistem irigasi dan


drainase karena dianggap bisa menangani debit aliran fluida yang
besar serta melibatkan efek sifon di dalam alirannya.

3. Special Effect Pump

Pompa dengan special effect ini banyak digunakan dibanyak pabrik ataupun
industri untuk keperluan tertentu. Adapun beberapa contoh pompa jenis ini
seperti :

 Pompa Jet-eductor (Injector)

Ini adalah mesin pompa yang dapat mengkonversi energi tekanan dari
fluida bergerak dengan memanfaatkan efek venturi dari nozzle
konvergen-divergen menjadi energi gerak sehingga menghasilkan area
bertekanan rendah dan mampu menghisap flida dari sisi suction.

 Gas lift Pump


Sebuah pompa yang mampu mengangkat fluida dari dalam kolom
dengan cara menginjeksi gas tertentu sebagai pemicu turunnya berat
hidrostatik dari flida tersebut. Dengan begitu resorvir mampu
mengangkat fluida ke permukaan.

 Pompa Hydraulic Ram

Pompa jenis ini merupakan pompa air siklik yang mana memanfaatkan
tenaga hydropower sebagai sumber energi tekanan untuk
menggerakkan fluida.

 Pompa Elektromagnetik

Seperti namanya, pompa elektromagnetik ini mampu menggerakkan


fluida logam dengan memanfaatkan gaya elektromagnetik.

Jenis Jenis Pompa Positive Displacement Pump

Pompa jenis ini secara umum memiliki kelebihan mampu menghasilkan gaya
per satuan (power density) yang lebih besar serta bisa menghasilkan
perpindahan fluida yang lebih stabil disetiap putarannya.

Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis positive displacement pump


diantaranya adalah :
a. Pompa Torak (Reciprocating Pump)

Pada pompa torak, tekanan yang dihasilkan berasal dari gerakan bolak-
balik translasi elemen dengan perantara camshaft, crankshaft dan lain-
lain.

Biasanya pompa jenis ini sudah dilengkapi dengan katup masuk


danbuang untuk mengatur aliran fluida yang masuk ke ruang kerja.

Adapun katup tersebut bekerja otomatis dan derajat bukanya sangat


bergantung pada fluida yang dihasilkan. Jadi pompa torak mampu
menghasilkan tekanan yang tinggi atau lebih dari 10 atm, sedangkan
kecepatan putar rendah sekitar 250 – 500 rpm.

Oleh sebab itu dimensi dari pompa torak ini cukup besar dan lumayan
berat. Biasanya digunakan pada industri kimia, pabrik minyak maupun
PLTU.
b. Rotary Pump

Pompa jenis ini menggunakan prinsip rotasi untuk menggerakkan fluida.


Kelebihan dari pompa ini ada pada efisiensi kerja yang tinggi karena
mampu mengeluarkan udara dari pipa sesuai kebutuhan.

Namun kelemahan yang dimiliki dari rotary pump ini adalah


mengharuskan pompa berputar dengan kecepatan yang rendah dan
juga stabil. Jika pompa bekerja dengan kecepatan terlalu tinggi, justru
bisa menyebabkan erosi pada sudut-sudut pompa.

Pompa jenis rotary ini dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya


adalah :

 Gear Pumps – Sebuah pompa yang menggunakan dua roda gigi untuk
menekan fluida

 Screw Pumps – Sebuah pompa yang menggunakan dua ulir saling


bertemu dan berputar untuk menghasilkan aliran fluida sesuai yang di
inginkan

 Rotary Vane Pump – Sebuah pompa yang menggunakan rotor silindrik


saling berputar harmonis untuk menghasilkan tekanan fluida

Jenis Jenis Pompa Air

Pompa air secara umum memiliki fungsi untuk menghisap air dari sumber dan
mengalirkannya ke rumah untuk berbagai keperluan rumah tangga.
jenis jenis pompa air sendiri dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
fungsi dan kebutuhan. Diantaranya adalah :
a. Pompa air sumur dangkal
Pompa ini merupakan jenis pompa yang banyak digunakan untuk
keperluan ringan. Adapun daya hisap maksimal yang dimiliki hanya
sampai kedalaman 9 meter dengan daya dorong yang biasa saja.

Untuk mengetahui daya hisap sebuah pompa bisa Anda lihat pada
keterangan suction head, sedangkan daya dorong dikenal dengan istilah
discharge head. Sementara pengukuran kedalaman sebuah air sumur,
Anda bisa melakukannya saat musim kemarau.
b. Pompa air sumur dalam
Untuk jenis pompa air sumur dalam, terdapat 2 tipe yang biasa
digunakan di masyarakat yaitu jet pump dan semi jet pump.

Pompa air jet pump biasanya digunakan pada sumur dengan kedalaman
sumber air mencapai 11 meter dengan tinggi 9 meter. Sedangkan
pompa air semi jet pump digunakan pada sumur dengan kedalaman
maksimal 20 meter.

Selain kedalaman, perbedaan antara kedua jenis pompa tersebut ada


pada daya hisap dan daya dorong. Itulah mengapa Anda harus
mengetahui fungsi dan kedalaman sumur yang dimiliki.
c. Pompa air diesel
Pompa air ini lebih sering digunakan untuk keperluan pertanian dan
perkebunan. Jadi sangat jarang digunakan untuk keperluan rumah
tangga.

Mesin pompa ini bisa bekerja dengan menggunakan bahan bakar solar
atau bensin dengan keuntungan mampu menyedot air dalam jumlah
yang besar.
d. Pompa air celup
Pompa air ini banyak digunakan untuk keperluan sirkulasi air aquarium.
Seperti namanya, mesin ini bekerja dengan cara dicelupkan kedalam air
untuk menyedot dan mengalirkan air ke alat penyaringan.

Jadi mesin pompa ini bekerja dengan memanfaatkan gaya centrifugal


dari kipas dengan spesifikasi maksimal kedalaman 5 meter.
e. Pompa air booster
Pompa air ini cukup berbeda dengan pompa air lain, karena hanya
difungsikan sebagai alat pendorong air saja atau sebagai alat
pendukung distribusi air pada tandon.

Adapun cara instalasinya harus di pasang di tengah instalasi pipa


sumber air.

Anda mungkin juga menyukai