Anda di halaman 1dari 16

Arnollius Yosef K

B120161011
Teknik Lingkungan

Jenis – Jenis Pompa


Pada dasarnya, semua pompa air bekerja sesuai dengan prinsip yang sama. Memilki impeller
sentripugal yang menghisap / mendorong air keatas melalui slang atau pipa. Ada beberapa
jenis pompa air yang biasa dipaki oleh masyarakat , yakni pompa air Submersible atau
pompa celup yang pengoreasiannya dibenamkan kedalam air, ada juga pompa air Sentrifugal
biasa yang pengoperasiannya tidak dibenamkankan kedalam air.

1. Pompa Celup Atau Pompa Submersible

Pompa air celup air jernih (submersible pump clear water)

Banyak sekali pompa air yang hanya digunakan untuk menyedot air jernih. Pompa
submersible misalnya, mungkin akan digunakan jika anda ingin menyedot air hujan yang
tertampung dalam tong air atau tangki dan kemudian ingin dipompakan ke wadah lain
ataupun untuk mengairi taman disekitar rumah Anda. Pompa Submersible untuk air bersih
tidak boleh digunakan untuk menyedot air yang banyak mengandung lumpur,atau pasir atau
kotoran misal sampah dll, karena dapat merusak pompa tsb.Type pompa air ini ada yang
otomatis yang dilengkapi pelampung ataupun manual tanpa pelampung.

Pompa air celup air kotor (Submersible Sewage Pumps)

Jenis pompa submersible khusus untuk air kotor digunakan jika Anda ingin menguras tempat
penampungan air yang habis dibersihkan, biasanya mengandung endapan seperti partikel
lumpur atau pasir. Pompa air ini tidak akan memiliki masalah apabila memompa air yang
mengandung lumpur atau partikel. Pompa air ini juga dapat digunakan untuk mengatasi
banjir apalagi bila air berlumpur telah masuk kedalam bangunan. Pompa air ini juga dapat
digunakan untuk membersihkan kotoran dan sistem septik. Ketika Anda hendak membeli
pompa submersible ini, periksa ukuran batas lubang saringannya. Hal ini berguna untuk
untuk memberitahu seberapa besar partikel dalam air yang dapat dipompa.

Pompa submersible untuk sumur (Pompa Satelit)

Seperti halnya dengan pompa air pada umumnya, untuk kegunaan pompa sumersible adalah
untuk membawa air dari sumur atau mata air. Beberapa pompa tidak cocok untuk tingkat air
tanah yang sangat dalam karena kepala hisap (ujung bawah pompa penghisapan) tidak cukup
tinggi, seperti pada pompa sentrifugal biasa yang memeliki daya hisap sangat terbatas. Jika
pompa ditempatkan langsung didalam air seperti pada pompa celup, kepala hisap akan
mendekati nol (tidak ada batasan maksimal). Itu sebebnya pompa submersible begitu sering
digunakan dalam sumur tingkat dalam. Kelebihan pompa celup jenis ini memiliki kapasitas
menyedot air yang besar dan juga head atau daya hisap tinggi dibanding pompa sentrifugal
biasa.
catatan
Kepala hisap adalah bagian ujung pompa yang bertugas untuk pintu masuk air dan otomatis
penahan air. Jika pada pompa air jet pump disebut mata jet

Submersible pump untuk kolam

Pompa Submersible salanjutnya adalah pompa air celup untuk kolam, biasanya memiliki
daya listrik yang rendah, sehingga cocok untuk pemakaian dirumah. Kapasitas dan Head
yang tidak terlalu besar , maka pompa submersible jenis ini biasanya digunakan untuk
sirkulasi air kolam ikan, membuat air mancur ditaman rumah. Bisa juga untuk pengairan
taman yang tidak luas.

2. Pompa Sentrifugal Biasa

- Pompa Jet Pump


1. Terdapat Dua lubang pipa sejajar Vertikal (atas bawah) pada bagian sisi Input/masuknya
air. Lubang atas berukuran 1 ¼” ,yang berfungsi meneruskan air dari dalam sumur masuk
kepompa dan diteruskan ke lubang out put yang berukuran 1 ”. Lubang ukuran 1 ¼” ini
disebut juga Suction Pipe ( Pipa Hisap)
2. Lubang bawah yang sejajar berikutnya berukuran 1”, berfungsi untuk mendorong air telah
masuk kedalam pompa air kemudian dibalikan lagi turun dan masuk kepipa hisap.Ini
fungsinya agar dorongan ataupun hisapan dari kedalaman sumur yang menjadi lebih tinggi
dari pada pompa biasa.
3. Bisa menyedot dari sumur yang dalamnya lebih dari 9 Meter.
4. Harganya lebih mahal dari pada pompa semi jet pump.

- Pompa semi Jet Pump.


1. Hanya ada satu lubang pipa hisap (Input)dan satu lubang pipa buang (Out put).
2. Hanya bisa menyedot air dengan maksimal dengan kedalaman sumur maksimal 9Mtr.
3. Harga lebih murah dari pada model Jet pump.

1. Pompa Perpindahan Positif


Pompa ini dikenal sesuai dengan caranya beroperasi yaitu, cairan diambil dari sisi suction,
kemudian diberi gaya tekan di dalam rumah pompa dan dipindahkan ke sisi discharge,
perpindahan fluida di dalam rumah pompa berlangsung secara positif. Pompa ini digunakan
di berbagai macam sektor industri, terutama untuk memindahkan air maupun fluida
berviskositas tinggi. Pompa perpindahan positif masih digolongkan menjadi 2 jenis
berdasarkan cara pemindahannya, yaitu:

 Pompa Reciprocating
Cara kerja pada pompa reciprocating saat mengalirkan fluida yaitu, mengkonversikan atau
mengubah energi mekanis dari penggerak pompa menjadi energi dinamis/potensial
terhadap cairan yang dipindahkan, perpindahan energi ke cairan terjadi melalui elemen
berupa gear atau sering juga disebut crank/cam yang bergerak secara memutar dan
memberikan dorongan terhadap piston. Piston inilah yang selanjutnya akan menekan fluida
ke arah discharge sehingga dapat mengalir. Jadi dapat disimpulkan bahwa, prinsip kerja dari
pompa reciprocating yakni memberikan tekanan terhadap cairan melalui jarum piston.
Dalam penggunaannya di lapangan, pompa ini dominan digunakan untuk pemompaan
cairan kental, contohnya untuk keperluan pengaliran minyak mentah.

 Pompa Rotary
Pompa jenis ini memiliki prinsip kerja yang tidak jauh berbeda dengan pompa reciprocating,
tetapi elemen pemindahnya tidak bergerak secara translasi melainkan bergerak secara
rotasi di dalam casing (rumah pompa). Perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah
gear dan baling-baling di dalam sebuah ruang bersekat, namun masih pada casing yang
sama. Komponen utama pompa rotary sendiri terdiri dari: gear dalam, gear luar, lobe dan
baling-baling dorong. Pompa ini umumnya digunakan untu layanan khusus dengan kondisi
khusus di lokasi industri.

2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh caranya beroperasi, yaitu; impeler yang berputar
akan mengubah energi kinetik menjadi tekanan maupun kecepatan yang diperlukan untuk
mengalirkan fluida. Sama halnya dengan pompa perpindahan positif, pompa dinamik juga
masih digolongkan ke dalam.duajenis,yaitu:

 Pompa Sentrifugal
Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum digunakan, biasanya sekitar 70% pompa
yang digunakan pada kilang minyak merupakan jenis pompa sentrifugal. Cara kerja pompa ini
ialah dengan mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan)
melalui suatu impeller yang berputar di dalam casing. Impeller tersebut berupa piringan
berongga yang memiliki sudu-sudu melengkung dan diputar oleh motor penggerak. Puataran
dari impeller akan memberikan gaya sentrifugal terhadap cairan dan diarahkan kes sisi
discharge. Sebelum cairan tersebut keluar melalui discharge, sebelumnya akan ditahan oleh
casing sehingga menimbulkan tekanan alir. Untuk menjaga agar didalam casing selalu terisi
cairan, maka pada saluran isap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot valve). Kosongnya
cairan di dalam impeller dapat menyebabkan masuknya udara dan menimbulkan,kavitasi.
 Pompa Desain khusus
Pompa jenis ini dirancang untuk suatu kondisi khusus di dalam berbagai bidang sesuai dengan
kebutuhannya. Contohnya jet pump atau ejector, pompa jenis ini terdiri dari sebuah tabung
pancar, nozzle konvergen dan venturi berbentuk diffuser. Cara kerjanya ialah, pada bagian
konvergen dihubungkan dengan pipa yang berfungsi sebagai penghisap cairan. Fluida dapat
terhisap oleh pompa karena adanya daya penggerak dalam bentuk energi tekanan,
selanjutnya fluida akan dialirkan melalui nozzle dan masuk kedalam tabung dengan kecepatan
tinggi sehingga menyebabkan kevakuman di dalam tabung pompa. Fluida yang terhisap tadi
akan menyatu dengan fluida penggerak dan kemudian ikut mengalir. Pompa desain khusus
seperti jet pump umumnya digunakan di sumur-sumur minyak, selain itu, model lainnya juga
banyak digunakan oleh pemadam kebakaran untuk memompakan busa bersama dengan air.

CARA MENCEGAH BACKFLOW MENGGUNAKAN CHECK


VALVE
Apa yang di maksud dengan check valve
Check vlve adalah alat (valve) yang di gunakan untuk mengatur fluida (gas,cair) hanya
mengalir ke satu arah saja dan mencegah aliran kea rah sebaliknya(Backflow).
Check valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakkan gravitasi
dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik
(Backflow) Check valve sering di gunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam
system perpipaan.
Jenis-jenis check valve
Ball Valve

Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat
(seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika
lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran
akan terjadi.

Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka
aliran akan terhalang atau tertutup.

Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk
menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve
dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat
Celcius.

Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna,
dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya
biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).

Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering
dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :

a. Full bore ball valve

Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya sama dengan
diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada blow down, piggable line,
production manifold, pipeline dll.

b. Reduced bore ball valves

Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak
seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang berkurang adalah satu
ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4
inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.

Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.

Usage ( Fungsi ) Ball Valve:

1. Flow control/pengendalian Aliran


2. Pressure control/pengendali tekanan
3. Shut off
4. Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggi

Advantages/kelebihan ball valve:

1. A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah


2. Low leakage/cukup jarang bocor
3. Small in size dan ball valve tidak begitu berat jika dibandingkan dengan valve lain yang
sejenis
4. Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi.

Disadvantages/kekurangan ball valve :

1. Seat bisa rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat
2. Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada system
sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan dan dinding pipa

Fungsi dari "Ball Valve" ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini, metode buka-
tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang ditengahnya. Jika posisi
bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan sebaliknya, jika posisi lubang ditengah
bola yang ada di jalur, valve dalam posisi terbuka.
Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar kecil aliran gas
dan uap
terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk
menahan
fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk
membuka atau menutup valve dengan sudut 90°. Disainnya yang simpel, meminimalkan
turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.

5. Plug/cock Valve

Kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation atau on/off
control).
untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah
atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open position maka plug akan
berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah akan melewatkan aliran.
Namun pada saat handle diputar pada close position maka plug akan berputar secara rotasi
terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan
berhenti.
Sama seperti ball ball valve namun tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan
silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida
yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.

Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:

a. Three way plug valve : yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk
inlet dan 2 untuk outlet. Dengan menggunakan valve ini maka dengan mudah kita dapat
mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.
b. Four way plug valve : Biasa digunakan pada fluida cooling water yang melewati heat
exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya dengan
tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling,
sediment, solids).

6. Check Valve

Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke
satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya
ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk
mengatur aliran, tapi
menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang
dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari
sebuah
equipment dalam sistem perpipaan

Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akanmembuat plug atau
disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arahberlawanan, maka plug atau disk
tersebut akan menutup.

Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve
ini di
disain untuk mencegah aliran balik.
Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu Swing Check dan
Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan Lift
Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi Ball Valve
sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran,
tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang
dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman
dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.

Ada 3 ( tiga ) jenis check valve

a. Swing Check Valve

Swing check valve terdiri atas sebuah disk


seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di
bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh
tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet. Sedangkan apabila
terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat
sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk
terpasang pada dudukannya.

Usage : One way flow / pengaliran satu arah

Advantages : Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan sangat rendah,
cost nya murah

Disadvantages : Kebocoran amat tinggi dan aliran rendah karena terganggu dengan adanya
hambatan

b. Lift Check Valve


Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi.
Dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk
atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve
adalah jenis valve putar dan control valve).

Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada
sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong
oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran
outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug
pada dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya,
sehingga fluida tidak dapat mengalir.

bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang
sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi
fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di
industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve
adalah terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan.
Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal
dengan diameter yang besar.

c. Backwater check valve


Backwater valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang
mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir
saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya
aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik

d. Swing Type Disk Check Valve

Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran
besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai solusinya adalah dengan menggunakan Disk
check valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran
yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil
ukurannya.

e. Disk Check valve

Disk Check valve terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya adalah
saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring
sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya
apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran
fluida

Perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan
oleh jenis spring yang digunakan.
Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:

 No spring - Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.


 Nimonic spring - Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
 Heavy duty spring - Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila dipasang
pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari kebanjiran
ketika mereka unpressurised.

f. Split disc check valve

Split Disk check valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang
memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward
flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow).

7. Screwed Down Return Globe Check Valve


Modelnya hampir sama dengan globe valve, bedanya ada tambahan housing / casing
pendukung yang otomatis jika ada media yang mengalir pada valve.

8. Butterfly Valve

Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.
Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi
membuka
penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°. Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan
dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak
lurus
dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris
dengan aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal.
Valve
ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran
zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak memiliki
kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah
(low-pressure)

9. Diaphragm Valve

Diaphragm valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa juga digunakan
sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan material kasar seperti fluida
yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida yang mempunyai sifat korosif.

10. Solenoid Valve

Tipe ini, penggerak buka-tutup valve adalah rangkaian elektro-magnet yang ditimbulkan oleh
kumparan yang dilalui arus listrik.
11. Motor operated Valve

Valve tipe ini, batang (stem) valve dihubungkan (joint/couple) dengan penggerak (aktuator)
yang berupa motor listrik. Pada pelaksanaannya, ada yang menggunakan listrik AC
(alternating current = listrik arus bolak-balik) dan ada juga yang menggunakan listrik DC
(direct current = listrik arus searah).

12. Pinch valve

Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang
mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai
kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).

13. Safety/Relief valve


Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini
didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan.
Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada pekerja, relief
valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.

Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang secara otomatis akan
terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur,
sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika tekanan
kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup kembali.

Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara otomatis melepaskan zat dari
boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang
telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai