Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian korelasional,

yaitu mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu factor dengan

variasi factor yang lain berdasarkan koefisien korelasi, dengan

pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu suatu

penelitian dimana variable bebas dan terkait yang diteliti dan diukur

secara hampir bersamaan dan dinilai hanya satu kali (Sulistyaninsih,

2017).

Dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji hubungan pola makan

pada dewasa dengan kejadian gastritis di wilayah kerja Puskesmas

Karangtengah Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Karang

Tengah Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga bulan

Agustus 2020.
C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2009 dalam Nikmatur Ridha, 2017). Adapun variable dalam

penelitian ini terdiri dari dua, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Suatu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti

(termuat dalam permasalahan penelitian) yang keragamannya

akibat dari manupulasi peneliti atau merupakan suatu keadaan

atau kondisi atau fenomena yang ingin diselidiki, diteliti dan

dikaji. (Budhiana, 2019). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah Pola Makan.

2. Variabel Tak Bebas (Dependent variable)

Suatu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti

(tercakup dalam hipotesis), yang keragamannya (variabelitasnya)

ditentukan atau tergantung atau dipengaruhi oleh variable lain.

(Budhiana, 2019). Variabel tak bebas dari penelitian ini adalah

Kejadian Gejala Gastritis pada Dewasa.


D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual variable adalah pernyataan yang mengartikan

atau memberi makna suatu konsep istilah tertentu.Definisi konseptual

merupakan penggambaran secara umum dan menyeluruh yang

menyiratkan maksud dan konsep istilah tersebut bersifat konstitutif

(merupakan definisi yang tersepakati oleh banyak pihak dan telah

dibakukan setidaknya dikamus bahasa), formal dan mempunyai

pengertian yang abstrak (Hidayat, 2009 dalam Budhiana 2019).

Pola makan merupakan acuan yang memberikan informasi

mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari

oleh satu orang dan merupakan ciri khas (kebiasaan) makan untuk

suatu kelompok tertentu (Merryan, dalam Agustin (2015)).

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia,

perasaan penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium,

mual, dan muntah (Suratun, dalam Diatsa (2016)).

Istilah dewasa merupakan organisme yang telah matang. Tetapi

lazimnya merujuk pada manusia. Dewasa ialah orang yang bukan lagi

anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita seutuhnya. Setelah

mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang seorang


individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan

pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung

dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Dibandingkan dengan masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu

yang paling lama dalam rentang kehidupan (Jahja, 2011).

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah penarikan batasan yang lebih

menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep.

Tujuannya : agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai

dengan hakikat variable yang sudah didefisinisikan konsepnya, maka

peneliti harus memasukkan proses atau operasonalnya alat ukur yang

akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variable yang ditelitinya

(Budhiana, 2019).

Definisi operasional dalam penelitian ini bisa dilihat pada Tabel

3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pola Makan Pada

Dewasa dengan Kejadian Gejala Gastritis di Wilayah Kerja

Puskesmas Karangtengah Kelurahan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi

NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pola Makan Pola makan adalah Kuesioner 1. Sehat : Jika, semua Ordinal
makanan yang kategori frekuensi, jenis
dikonsumsi untuk makanan, dan porsi
memenuhi kebutuhan makan terpenuhi.
yang digunakan untuk 2. Tidak sehat : Jika, salah
aktivitas sehari-hari, satu kategoi frekuensi,
dalam kategori : jenis makanan, dan porsi
1. Frekuensi makan tidak terpenuhi.
2. Jenis Makanan
3. Porsi Makan
2 Kejadian Dewasa yang penah Kuesioner 1. Pernah, semua atau Ordinal
Gejala mengalami tanda dan beberapa tanda dan
Gastritis gejala gastritis seperti: gejala gastritis dirasakan
Pada 1. Nyeri perut seperti nyeri perut, mual,
Dewasa 2. Mual muntah, perut kembung,
3. Perut kembung dan kehilangan nafsu
4. Muntah makan
5. Kehilangan 2. Tidak pernah, tanda dan
nafsu makan gejala gastritis tidak
dirasakan seperti nyeri
perut, mual, muntah,
perut kembung, dan
kehilangan nafsu makan

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas, objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

digunakan peneliti untuk dipelajarinya yang kemudian didapatkan

kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang telah dewasa

di Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas Karang Tengah

Kota Sukabumi.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari sebuah kumpulan dari semua

kemungkinan orang-orang, benda-benda atau ukuran ketertarikan dari


hal yang menjadi perhatian atau bagian dari sebuah populasi

(Budhiana, 2019).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian warga atau

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karang Tengah Kecamatan

Gunung Puyuh Kota Sukabumi berdasarkan kriteria inklusi yaitu

kriteria sample yang dapat dimasukan atau layak untuk diteliti.

a. Kriteria Inklusi

1) Bersedia menjadi responden

2) Tingkat kesadaran composmentis

3) Mampu berkomunikasi

4) Berusia 26-45 tahun (usia dewasa)

5) Menderita gastritis

3. Ukuran Sampel

Besar sampel adalah banyaknya anggota (sampel) yang dijadikan

penelitian. Besarnya sampel dapat ditentukan dengan perhitungan

sampel menurut Krejcie dan Morgan.

Populas Sampel Populasi Sampe Populasi Sampel

i l
5 5 220 140 1200 291
10 10 230 144 1300 297
15 14 240 148 1400 302
20 19 250 152 1500 306
25 24 260 155 1600 310
30 28 270 159 1700 313
35 32 280 162 1800 317
40 36 290 165 1900 320
45 40 300 169 2000 322
50 44 320 175 2200 327
55 48 340 181 2400 331
60 52 360 186 2600 335
65 56 380 191 2800 338
70 59 400 192 3000 341
75 63 420 196 3500 346
80 66 440 201 4000 351
85 70 460 205 4500 354
90 73 480 210 5000 357
95 76 484 214 6000 361
100 80 500 217 7000 364
110 86 550 226 8000 367
120 92 600 234 9000 368
130 97 650 242 10000 370
140 103 700 248 15000 375
150 108 750 254 20000 377
160 113 800 260 30000 379
170 118 850 265 40000 380
180 123 900 269 50000 381
190 127 950 274 75000 382
200 132 1000 278 100000 382
210 136 1100 285 1000000 384

4. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dinamakan sampling. Sampling

adalah suatu proses yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang

sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian. Metode sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer

untuk keperluan penelitian (Arikunto, 2010).

1. Jenis Data

a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data

secara langsung oleh peneliti dimana pneliti melakukan

pengukuran sendiri (Hidayat, 2011).

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

secara langsung melalui studi pendahuluan dan penyebaran

kuesioner yang diberikan kepada masyarakat yang telah dewasa

di Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas Karang

Tengah Kota Sukabumi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan suatu cara pengumpulan data

yang diinginkan diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan

bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Budiarto, 2012). Data

sekunder didapat dari jurnal, buku, dokumen, internet, dan pihak

Puskesmas Karang Tengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,

sudah matang, di mana responden (dalam hal angket) dan interviewee

(dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2018).


Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengajukan

beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner pada masyarakat yang

telah dewasa di Kelurahan Gunung Puyuh wilayah kerja Puskesmas

Karang Tengah Kota Sukabumi., dalam pelaksanaan penelitian ini

penulis mengumpulkan data dengan cara datang langsung ke

responden dan langsung diisi oleh responden di depan peneliti

kemudian mengumpulkan kembali kuisioner yang telah diisi.

G. Instrumen Penelitian

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 2010).

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui (Arikunto,2010).

Instrumen penelitian ini mengacu pada salah satu skala tertentu yaitu

skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang tegas seperti jawaban dari

pertanyaan : ya atau tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju,

benar dan salah. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist
dengan interpretasi penelitian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila

salah nilainya 0 (hidayat, 2009).

Pola makan dan kejadian gastritis diukur dengan menggunakan

Guttman yang memiliki pilihan pada setiap pertanyaan dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Untuk jenis pertanyaan positif

1. Jawaban Ya, nilainya 1

2. Jawaban Tidak, nilainya 0

b. Untuk jenis pertanyaan negative

1. Jawaban Ya, nilainya 0

2. Jawaban Tidak, nilainya 1

H. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas

I. Pengolahan Data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh

langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi apa-

apa, dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data

sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan

pengolahan data (Notoatmodjo, 2012).

Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap sebagai berikut:


1. Editing
Melakukan pemerikasaan terhadap kelengkapan dan kejelasan

jawaban kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan

kebutuhan penelitian. Editing dalam penelitian ini yaitu peneliti

memeriksa kembali kelengkapan dan kejelasan jawaban dari hasil

kuesioner. Setelah di cek semua kelengkapan jawaban kuesioner,

semua di isi lengkap.

2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang tediri atas beberapa kategori. Pemberian kode

sangat penting bila pengolahan data dan analisis menggunakan

komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti satu variabel.

3. Scoring
Selanjutnya untuk skoring variabel pola makan. Untuk pertanyaan

positif di berikan nilai satu (1) bila item pertanyaan dijawab ya dan

diberikan nilai (0) bila item pertanyaan dijawab tidak, sedangkan

pertanyaan negatif diberikan nilai nol (0) bila item pertanyaan dijawab

ya dan diberikan nilai satu (1) bila item pertanyaan dijawab tidak.

4. Data Entry
Data entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam data base computer. Proses entry data pada

penelitian ini akan menggunakan Software microsoft Office Excel


2013 kemudian untuk kepentingan analisis data mengguanakm

Software SPSS 16,0 for windows.

5. Cleaiung
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang dimasukan, ini

dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu

melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. Setelah

dilakukan pengecekan kembali data yang dimasukan dengan melihat

distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti ternyata terdapat

kesalahan, untuk itu peneliti melakukan pengecekan kembali dimana

terdapat data yang salah.

6. Analisis
Dalam menganalisa data penelitian, peneliti menggunakan Software

program SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solution) berupa

analisis univariat dan bivariat.

J. Teknik Analisa Data

K. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2010) yang dilakukan oleh

penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan utuk memperoleh gambaran yang jelas

dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali

untuk menentukan permasalahan atau fokus penelitian yang meliputi:


Langkah 1 : Peneliti menentukan atau memilih masalah, melalui

studi pendahuluan ke beberapa warga atau masyarakat

di wilayah kerja Puskesmas Karang Tengah

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi lalu

menyusun latar belakang

Langkah 2 : Merumuskan masalah yang telah diambil pada

langkah 1 bahwa adakah Hubungan Pola Makan

Dengan Kejadian Gejala Gastritis Pada Dewasa di

Wilayah Kerja Puskesmas Karang Tengah Kecamatan

Gunung Puyuh Kota Sukabumi

Langkah 3 : Menentukan tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti

merumuskan tujuan penelitian terdapat tujuan umum

dan khusus

Langkah 4 : Menentukan manfaat penelitian sehingga dapat

bermanfaat bagi teoritis atau ilmu pengetahuan serta

bagi peneliti dan institusi yang bersangkutan.

Langkah 5 : Menentukan kerangka pemikiran dimana peneliti

mengembangkan alur permasalahannya.

Langkah 6 : Menentukan hipotesa penelitian dimana hasil dari

penelitian ini bisa disimpulkan dengan menolak atau

menerima H0

Langkah 7 : Menentukan tinjauan pustaka yang tepat sesuai

dengan kebutuhan dalam variabel


Langkah 8 : Menentukan jenis penelitian ini yaitu penelitian ini

menggunakan korelasional dengan pendekatan Cross

Sectional

Langkah 9 : Menentukan lokasi dan waktu yaitu di wilayah kerja

Puskesmas Karang Tengah Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi dengan waktu dilaksanakan

pada bulan Februari sampai bulan Agustus.

Langkah 10 : Menentukan variabel, dimana dalam peneliti ini

variabel bebas adalah pola makan dan varibel tak

bebas adalah kejadian gejala gastritis pada dewasa.

Langkah 11 : Menyusun definisi konseptual sesuai variabel dan

teorinya. dan definisi operasional yaitu variabel dan

indikator yang akan di terapkan pada penelitian ini.

Langkah 12 : Menentukan populasi dan sampel, populasi dalam

penelitian ini yaitu warga atau masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Karang Tengah Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi yang mengalami gastritis dan

berada pada usia dewasa.

Langkah 13 : Menyusun tehnik pengumpulan data dalam penelitian

ini dengan data primer dan sekunder.

Langkah 14 : Menentukan instrument penelitian yang dibuat dalam

kuesioner untuk memudahkan peneliti dalam

pengolahan data nya.


2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan

tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner.

Adapun tahap pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Langkah 15 : Dalam menganalisa data dalam penilitian ini terdapat

Editing, Coding, Scoring, Data Entry, dan Cleaning

Langkah 16 : Menarik kesimpulan dari proses data yang diolah.

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan akhir dalam penyusunan skripsi yang

kemudian diikuti pencetakan dan penggadaan laporan untuk

dikomunikasikan pada pihak lain.

Langkah 17 : Menyusun laporan dalam bentuk SKRIPSI.

L. Etika Penelitian

Adapun prinsip- prinsip etika penelitian menurut Hidayat (2010),

antara lain:

1. Prinsip manfaat

Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka penelitian yang

dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak

memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak


menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian yang dihasilkan

dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan antara aspek

risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang dilakukan dapat

mengalami dilema dalam etik.

2. Prinsip menghormati manusia

Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus

dihormati. Karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan

antara mau dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subjek penelitian,

dalam penelitian ini tertera dalam inklusi pengambilan sampel yaitu

warga atau masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karang Tengah

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang mengalami

hipertensi dan berada pada usia dewasa yang bersedia menjadi

responden. Dalam penelitian ini responden diberi kebebasan mengisi

kuesioner dan menghormati responden.

3. Prinsip keadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian

setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat dan hak

asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus

seimbang.

4. Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberi lembar persetujuan.

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan


dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan Informed concent adalah agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek tersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak klien. Beberapa

informasi yang ada dalam Informed concent tersebut antara lain :

partisipasi klien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang

akan terjadi, manfaat, kerahasiahan, informasi yang mudah dihubungi

dan lain-lain.

5. Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menuliskan kode/inisial nama pada lembar

pengumpulan data.

6. Confidentality (Kerahasiahan)

Kerahasiaan menjadi tanggung jawab peneliti untuk melindungi

semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh


responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan

dan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Dan jika sudah tidak

dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai