Anda di halaman 1dari 26

PROFIL PELAYANAN KESEHATAN

DI UPTD PUSKESMAS LAMPULO


PERIODE 14 - 26 AGUSTUS 2017

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani


Kepanitraan Klinik Senior Pada Bagian Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Syaiah Kuala

Disusun Oleh:
Indra Anas Sulaiman
Maya Safira
Dini Masturina

Pembimbing:
dr. Roosmy Muhammad SF
dr. Maulana Mufti
dr. Muhammad

SMF/ BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PROFIL PELAYANAN KESEHATAN


DI UPTD PUSKESMAS LAMPULO
PERIODE 14 26 AGUSTUS 2017

Disusun Oleh:
Indra Anas Sulaiman
Maya Safira
Dini Masturina

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah
di UPTD Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Roosmy Muhammad SF dr. Maulana Mufti


NIP. 19641116 2001122 001 NIP. 800/SKP/44/2016

Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Lampulo Kepala Bagian Family Medicine

Hayatun Rahmi, SKM Rina Suryani Oktari, S.Kep, M.Si


NIP. 19670730 198803 2 002 NIP. 19831012 201404 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Lampulo periode 14 Agustus 26 Agustus 2017. Shalawat dan salam
kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah ke zaman Islamiyah, juga kepada keluarga dan sahabat Beliau.
Kami berterima kasih kepada kepala UPTD Puskesmas Lampulo ibu Hayatun
Rahmi, S.KM, dokter pembimbing dr. Roosmy Muhammad SF, dr. Maulana Mufti,
dan dr. Muhammad, beserta seluruh staf yang telah banyak membimbing kami mulai
dari pelaksanaan tugas hingga pembuatan laporan ini, juga kepada teman sejawat
dokter muda yang telah turut memberikan kontribusinya sehingga semua tugas dapat
dilaksanakan dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan yang ada pada tulisan ini, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan
perbaikan dimasa yang akan datang.

Banda Aceh, Agustus 2017

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di


Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut.
Kesinambungan dan keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh
tersedianya pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik berupa dokumen
perencanaan maupun metode dan cara penyelenggaraannya. Undang-Undang Nomor
17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
memberikan arah pembangunan ke depan bagi bangsa Indonesia. Di dalamnya juga
telah tercantum arah pembangunan kesehatan dalam 20 tahun ke depan sampai
dengan tahun 2025. Dalam Undang-Undang tersebut antara lain ditetapkan bahwa
pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, manusia usia
lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Upaya kesehatan berkembang kearah kesatuan upaya untuk seluruh masyarakat
dengan peran serta masyarakat secara aktif dan mencakup upaya peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif). Ketersediaan sumber daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Di era desentralisasi ini, penyelenggaraan puskesmas ditetapkan sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan, oleh karena itu puskesmas mempunyai
kewajiban melaksanakan tugas-tugas teknis operasional dengan pengendalian dan
pembinaan dari Dinas Kesehatan.
1.2 Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang
dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

1.3 Fungsi Puskesmas


Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat yang menjelaskan bahwa
Puskesmas mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

1.4 Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan. Rumusan visi untuk
masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan
Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

1.5 Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan jangkauan pelayanan
kesehatan.

1.6 Tujuan Pelayanan Kesehatan


Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah bagian dari
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Tujuan
pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat.

1.7 Masalah yang Dihadapi


Dalam pelaksanaan Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara
lain:
1. Keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat
pertama belum cukup aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
2. Ketersediaan obat-obatan dan peralatan kesehatan masih belum mencukupi
kebutuhan di Puskesmas.
BAB II
DATA UMUM PUSKESMAS LAMPULO

2.1 Geografis dan Administratif


UPTD Puskesmas Lampulo berada di Kecamatan Kuta Alam. Secara geografis
Kecamatan Kuta Alam berada 0,8 meter di atas permukaan laut dengan ibukota
Kecamatan adalah Kelurahan Bandar Baru. Luas wilayah Kecamatan Kuta Alam
adalah 10,05 km2, terdiri dari 5 (lima) gampong, dengan batas- batas wilayah:
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman.
UPTD Puskesmas Lampulo merupakan puskesmas induk yang berada di
Kecamatan Kuta Alam, selain Puskesmas Kuta Alam. Puskesmas Lampulo dibangun
tahun 2006, terletak di Komplek Perikanan Gampong Lampulo yang berjarak lebih
kurang 5 km dari pusat Kota Banda Aceh. Luas wilayah kerja keseluruhan Puskesmas
Lampulo adalah 685.45 Ha yang terdiri dari 2 kelurahan dan 3 desa, yaitu:
Kelurahan Kota Baru
Kelurahan Bandar Baru
Desa Lampulo
Desa Lamdingin
Desa Lambaro Skep
GRAFIK 2.1
LUAS WILAYAH KECAMATAN KUTA ALAM TAHUN 2016

250 228.8

200
154.5 147.25
150

100 84.5
70.4

50

0
Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru

Sumber: Kecamatan Kuta Alam Tahun 2016

2.2 Demografi
Secara demografi, jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lampulo adalah 21.981 jiwa yang terdiri dari laki-laki 11.504 jiwa dan perempuan
10.487 jiwa.
GRAFIK 2.2
JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO
7000 6537

6000 5466
5081
5000

4000
3247
3000

2000 1660

1000

0
Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru

Sumber: BPS Juni 2016


2.3 Sarana dan Prasarana
Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Lampulo
adalah:
NO NAMA SARANA JUMLAH KETERANGAN
1 Puskesmas Pembantu 2 1. Pustu Lambaro Skep
2. Pustu Kota Baru
2 Poskesdes 1 Poskesdes Diwai Makam
3 Posyandu 8
4 Klinik Bersalin 1
5 Praktek Dokter Swasta 3
6 Praktek Bidan Swasta 2
7 SD/MI 7 SD 65, SD 41, SD 45, SD 35, SD
Kartika, SD 25, SD 24
8 SMP/MTs 2 SMP 2, SMP
9 SMA 3 SMA 12, SMA 3, SMA Telkom
10 Pesantren 1 Insafuddin
11 PAUD 7

2.4 Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan dan memiliki pengetahuan serta keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Situasi ketenagaan di Puskesmas Lampulo setiap tahun selalu berubah karena
adanya pegawai yang masuk dan yang pindah. Keadaan ketenagaan pada bulan
Desember 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
GRAFIK 2.3
JUMLAH PEGAWAI MENURUT STATUS KEPEGAWAIAN TAHUN 2016
3

4
PNS
PTT
KONTRAK

24

GRAFIK 2.4
JENIS TENAGA KESEHATAN PNS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
DI PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016

13.8
24.1
3.4

SMA/Sederajat
DIPLOMA I
DIPLOMA III
SARJANA

58.6

2.5 Pembiayaan Kesehatan


2.5.1 Persentase Anggaran Kesehatan
Pembiayaan di Puskesmas Lampulo berasal dari JKN (Askes Sosial, APBN,
dan APBD Provinsi) berjumlah Rp.763.507.802 dengan realisasi Rp.678.129.763
(95.06%) dan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) sebesar 66.552.000
dengan realisasi 100%.
GRAFIK 2.5
REALISASI PEMBIAYAAN KESEHATAN TAHUN 2014

JKN

BOK

93 94 95 96 97 98 99 100 101

2.5.2 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) digunakan untuk kegiatan upaya
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya,
termasuk Posyandu dan Poskesdes dalam rangka membantu pencapaian target SPM
bidang Kesehatan guna mempercepat pencapaian target MDGs. Penetapan alokasi
dan BOK Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.

2.5.3 Jamina Kesehatan Nasional (JKN)


Pelaksanaan program pelayanan Jamina Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
jaminan sosial bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh
penduduk Indonesia dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Aceh
secara optimal. Manfaat yang diberikan kepada peserta JKN adalah pelayanan
kesehatan yang bersifat komperhensif sesuai dengan kebutuhan medis dan standar
pelayanan medis.
Dana untuk program JKN berasal dari APBN untuk Jamkesmas, dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) untuk JKRA dengan BPJS selaku badan
penyelenggara administrasi pengelolaan dana program JKN, dengan cara membayar
kapitasi ke Puskesmas wilayah Kota Banda Aceh sesuai dengan jumlah peserta JKA
yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh.
BAB III
SITUASI UPAYA KESEHATAN

3.1 Pelayanan Kesehatan


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian
pelayanan kesehatan dasar secara tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

GRAFIK 3.1
KUNJUNGAN PUSKESMAS LAMPULO BERDASARKAN JAMINAN
KESEHATAN TAHUN 2016
20000 18974

15000 13261

10000

5000 2881 2832

0
Jamkesmas Askes JKRA Jumlah

Kunjungan di Puskesmas Lampulo tahun 2016 berjumlah 18.974 kunjungan


dangan kunjungan tertinggi adalah JKRA sebesar 13.261 (69,89%)
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan prinsip kemitraan antara
pemerintah, masyarakat, dan swasta. Menghadapi tantangan dan tuntutan
pembangunan kesehatan, perlu dilakukan reorientasi upaya kesehatan, yaitu
berorientasi pada desentralisasi, globalisasi, perubahan epidemiologi, dan
menghadapi keadaan bencana. Saat ini upaya kesehatan difokuskan pada preventif
dan promotif untuk mengurangi angka kesakitan dan tercapainya masyarakat sehat,
indikator pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas saat ini
adalah:
1. Pelayanan Ibu Hamil K-1 dan K-4
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Hasil pelaynan antenatal
dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan
ibu hamil merupakan gambaran besar ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Cakupan K4 adalah gambaran besar ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu
hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Angka ini
dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
Adapun yang dijadikan sebagai salah satu indikator dalam standar pelayanan
kesehatan ibu dan anak adalah cakupan K4. Di wilayah kerja Puskesmas Lampulo
cakupan K4 rata-rata sudah mencapai 93%. Ini menunjukkan di atas rata-rata SPM
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh untuk cakupan K4 adalah
95.62%.
GRAFIK 3.2
CAKUPAN k1 DAN K4 BERDASARKAN DESA
DI WILAYAH PUSKESMAS LAPULO TAHUN 2016
150 128.8 133.3
117.5 107.6 112.9 116.5
94.5 95.4 91.4 92.2 93.7 102.8
100

50

0
K1 K4

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Kunjungan Nifas


Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa disekitar persalinan. Hal ini disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional). Persentase cakupan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan di
Wilayah Puskesmas Lampulo sebesar 116, 5% dan cakupan kunjungan ibu nifas
sebesar 107,09%. Hal ini menunjukkan pertolongan persalinan oleh Nakes diwilayah
Puskesmas Lampulo diatas rata-rata target SPM Kota Banda Aceh sebesar 90%.
GRAFIK 3.3
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
DAN KUNJUNGAN IBU NIFAS BERDASARKAN DESA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LAMPULO KOTA BANDA ACEH TAHUN 2016
150 128.6 128.6
114.9 114.9 Lampulo
114 107.9 114 107.9
94.9 102.6 94.9 102.6 Lamdingin
100
Lambaro Skep
50 Bandar Baru
Kota Baru
0
Pertolongan Persalinan Kunjungan Ibu Nifas PKM Lampulo

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

3. TT Wanita Usia Subur (WUS)


Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ditujukan supaya ibu dan bayinya
dapat terhindar dari penyakit tetanus. Persentasepemberian imunisasi TT pada Wanita
Usia Subur (WUS) mulai dari TT1 sampai TT5 tahun 2016 dapat dilihat pada garafik
berikut.
GRAFIK 3.4
CAKUPAN WUS YANG DIIMUNISASI TT DIWILAYAH PUSKESMAS
LAMPULO TAHUN 2016
140
120 109.17
98.33 96.93 97.55
100
80
60 123.29 46.58 48.89
105.48 100 108.89 35.83
40 27.61
17.02 21.37
20 9
96.95 116.54 90.08 102.82 34.35 35.53 13.2 22.15 18.23
0
TT1 TT2 TT3 TT4

Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru Puskesmas

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016


4. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe
Pada tahun 2016 jumlah ibu hamil 532 orang, cakupan pemberian Fe1 dan Fe3
pada ibu hamil di Puskesmas Lampulo tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut.

GRAFIK 3.5
CAKUPAN PEMBERIAN FE1 DAN FE3 IBU HAMIL MENURUT DESA DI
WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016
140 128.77 133.33 123.29
117.5 116.52
120 107.63112.88 109.17 108.89102.82
97.55
100 90.08
80
60
40
20
0
Fe1 Fe3

Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru Puskesmas

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

5. Komplikasi Kebidanan dan Neonatus yang Ditangani


Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi atau mengalami
komplikasi dalam kehamilan sehingga memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.
Jumlah ibu hamil berisiko tinggi di wilayah Puskesmas Lampulo tahun 2016
sebanyak 67 orang, dengan risiko tinggi yang ditangani 0% karena semua pasien
dirujuk ke Rumah Sakit.

6. Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas


Balita yang mendapat vitami A dosis tinggi ada dua kelompok, kelompok
pertama adalah bayi berumur 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A satu kali dosis
100.000 SI. Kelompok kedua adalah anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul
vitamin A dosis tinggi 200.000 SI.
GRAFIK 3.6
CAKUPAN PEMBERIAN YANG MENDAPAT VITAMIN A UNTUK BAYI
MENURUT DESA DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016

84.1 Lampulo
75.6 Lamdingin
Jumlah Bayi 81
81.8 Lambaro Skep
76
80.4 Bandar Baru
Kota Baru
70 72 74 76 78 80 82 84 86

Sumber: Pskesmas Lampulo Tahun 2016

GRAFIK 3.7
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A UNTUK BALITA MENURUT DESA
DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016
80 74.5
67.1 Lampulo
60 53 53 Lamdingin
46.8
41.6
40 Lambaro Skep
Bandar Baru
20
Kota Baru
0
Cakupan Vitamin A Balita Puskesma

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

Cakupan pemberian kapsul vitamin A dua kali pada anak balita pada tahun
2016 adalah 782 balita dari 1.398 balita yang ada dengan persentase 55,94%.

7. Pemberantasan Penyakit Menular


a. Gampong UCI
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan
suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan
imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah
tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat
kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.
GRAFIK 3.8
PERSENTASE DESA UCI DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN
2016
150 132.4
Lampulo
100 91.3 98.6 97.6
100 90.3 Lamdingin
Lambaro Skep
50 Bandar Baru
Kota Baru
0

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

UCI rata-rata di wilayah UPTD Puskesmas Lampulo sebesar 97,6% dan


masih ada tiga desa yaitu desa Lampulo, Lambaro Skep, dan Bandar Baru yang
belum mencapai 100%.

b. Imunisasi Bayi
Cakupan pelayanan imunisasi bayi di wilayah Puskesmas Lampulo pada
tahun 2016 dari jumlah bayi 498 dapat dilihat pada grafik berikut.
GRAFIK 3.9
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH UPTD
PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016
150 140.6
101.1 112.7
92.9
100
50
0
BCG POLIO 3 DPT1 & HB1 DPT3 & HB 3 CAMPAK

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

8. Perbaikan Gizi Masyarakat


Hasil kunjungan balita setiap bulannya didapatkan rata-rata kunjungan
kumulatif sebesar 45,02%, semua Posyandu kunjungannya dibawah 50%, hanya 1
Posyandu yang kunjungannya diatas 60 % yaitu Posyandu Kota Baru sebesar 62,8%.
Kunjungan balita (D/S) di wilayah Puskesmas Lmapulo rata-rata 79.8%, hanya
desa Kota Baru yang kunjungannya dibawah0% dari jumah balita yang ada.
GRAFIK 3.10
KUNJUNGAN BALITA (D/S) DAN PERSENTASE BALITA YANG NAIK BB
BERDASARKAN DESA DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2014
150
91.6 84.2 93.2 90.9 96.2 93 90.4 93
100 80.4 83.2 79.8
59.6
50

0
Cakupan Penimbangan Persentase Balita yang Naik BB

Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru Puskesmas

Sumber: Puskesma Lampulo Tahun 2014

GRAFIK 3.11
PERSENTASE BGM DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2014

Lampulo
5.8
6.7 Lamdingin
Balita dengan BGM 5.4
3.3 Lambaro Skep
5.3
5.2 Bandar Baru

0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kota Baru

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2014

9. Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Anak SD dan Setingkat


Masalah kesehatan tidak hanya dialami oleh masyarakat, tetapi juga pada murid
atau peserta didik di sekolah. Umumnya peserta didik SD dan setingkatnya lebih
banyak terkait dengan masalah perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan peserta
didik pada sekolah lanjutan berkaitan dengan perilaku berisiko. Untuk itu diperlukan
pelayanan kesehatan yang dilakukan di sekolah dan diutamakna pada upaya
peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan di sekolah adalah penjaringan
kesehatan pada peserta didik. Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memilah anak yang sehat dan tidak
sehat, serta dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta didik.
GRAFIK 3.12
PERSENTASE PENJARINGAN MURID SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LAMPULO TAHUN 2016
100 95.9 96.9 97.1 95.3
92.6 93.5 93.9
90 84.4

80

70

SD 24 SD 25 SD 35 SD 41 SD 45 SD 65 SD Kartika XIV Rata-rata

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

10. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


Pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberdayaannya. Pelayanan kesehatan usia
lanjut di sebuah Puskesmas dokategorikan manjadi baik apabila telah mampu
melayani 30% usila di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas Lampulo berlangsung di dalam
dan di luar gedung puskesmas. Pelayanan kesehatan usila di dalam gedung meliputi
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di puskesmas, baik berupa
pengobatan, pemeriksaan laboratorium, penyuluhan dan konsultasi. Pelayanan
kesehata usila di luar gedung adalah pemberian pelayanan kesehatan di kelompok
usia lanjut yang ada di wilayah Puskesmas Lampulo.
Laporan pelayanan kesehatan usia lanjut di wilayah Puskesmas Lampulo yang
mendapatkan pelayanan dari jumlah usila yang ada berjumlah 2.712 orang mendapat
pelayanan 42.48%.
GRAFIK 3.13
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT
DESA DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO TAHUN 2016
100 60.68 58.88
39.38 46.03 42.48
24.35
0
Lampulo Lamdingin Lambaro Skep Bandar Baru Kota Baru Puskesmas
11. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Usia SD terlebih pada kelas 1 memiliki masalah dengan pergantian gigi, yaitu
pergantian gigi susu dengan gigi tetap sehingga memerlukan pelayanan kesehatan.
Hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada murid SD dan setingkat
selain dilakukan di puskesmas juga dilakukan pada saat penjaringan kesehatan. Hasil
pemeriksaan pada kegiatan UKGS di tujuh SD wilayah Puskesmas Lampulo
menunjukkan bahwa dari 2.275 murid SD, yang diperiksa 393 murid, 193 murid
memerlukan perawatan.
GRAFIK 3.14
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK SD/ SETINGKAT DAN
YANG MEMERLUKAN PERAWATAN DI WILAYAH PUSKESMAS LAMPULO
TAHUN 2016
2500 2275

2000
Jumlah Muris
1500 Diperiksa

1000 Perlu Perawatan


393 Mendapat Perawatan
500 193 82
0

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

12. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan


Pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya yaitu promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Salah satu upaya promotif atau upaya peningkatan kesehatan yang
dilakukan Puskesmas Lampulo adalah penyuluhan, baik penyuluhan kelompok
maupun penyuluhan massa. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan pada tahun 2016
mencapai 153 kali dengan penyuluhan kelompok sebanyak 148 kali dan penyuluhan
massa sebanyak 5 kali.

13. Pelayanan Kesehatan Jiwa


Selama tahun 2016 terdapat 64 pasien jiwa di wilayah Puskesmas Lampulo, 36
pasien laki-laki dan 20 pasien perempuan.
3.2 Perilaku Hidup Masyarakat
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan membuka jalur komunikasi. Memberikan informasi dan melakukan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan
(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment). PHBS merupakan suatu upaya untuk membantu masyarakat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam tatanan masing-masing, agar
dapat menerapkan cara- cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan.
Di wilayah Puskesmas Lampulo terdapat Rumah Tangga Sehat ber-PHBS rata-
rata sebanyak 98 rumah tangga (83,3%) dari 120 rumah tangga yang dipantau.
GRAFIK 3.15
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS DI WILAYAH PUSKESMAS
LAMPULO TAHUN 2016
88 87.5
Lampulo
86 Lamdingin
84.2
84 82.8 83.3 83.3 Lambaro Skep
82.4
82 Bandar Baru
80 Kota Baru

78 Puskesmas

Sumber: Puskesmas Lampulo Tahun 2016

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat


dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya pengingkatan kualitas
lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang
dilakukan secara berkala, upaya yang dilakukan mencakup pamentauan dan
pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu bangunan yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Dari
kompilasi data yang terkumpul, persentase rumah sehat sebesar 98,3% dari 3967
rumah yang diperiksa. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan jentik Aedes, hasil
pemantauan petugas sanitasi Puskesmas Lampulo bahwa terdapat 3.770 rumah yang
diperiksa semuanya bebas jentik.

2. Keluarga Menurut Sarana Air Bersih yang Digunakan


Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air
kemasan, ledeng, SPT dan SGL, mata air, PAM dan lainnya. Dari 4.889 keluarga
yang ada, semuanya berhasil diperiksa atau 100% keluarga diperiksa akses air
minumnya. Hasil yang didapatkan 100% bersih.

3. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar


Kepemilikan sarana sanitasi dasar dimiliki oleh keluarga, meliputi jamban,
tempat sampah, dan pengelolaan air limbah. Di wilayah Puskesmas Lampulo dari
8296 jamban, 100% memenuhi syarat kesehatan. Keluarga yang memiliki tempat
sampah, 4.880 keluarga semuanya memiliki tempat sampah dan pengelolaan air
limbah yang memenuhi syarat kesehatan.

4. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Sehat


Tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi
tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat ibadah, tempat
rekreasi, dan lain-lain. Sedangkan TPM meliputi industri rumahan, jasa boga,
rumah makan, depot air minum, warung, dan kantin jajanan. Di wilayah
Puskesmas Lampulo terdapat 66 TPM, 53,7% tidak memenuhi syarat TPM sehat.
BAB IV
KARAKTERISTIK PASIEN

Kegiatan kepanitraan klinik senior bagian Family Medicine yang dilaksanakan


di Puskesmas Lampulo periode 14 26 Agustus 2017, selama periode tersebut 559
orang pasien telah mengunjungi poli umum Puskesmas Lampulo untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Distribusi jenis penyakit pasien ditunjukkan dalam tabel
berikut.
TABEL 4.1 Distribusi Jenis Penyakit Pasien di Puskesmas Lampulo 14 26
Agustus 2017
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase %
1 Common Cold 70 25,27
2 Pulpitis 43 15,53
3 Hipertensi 36 13,00
4 Dispepsia 35 12,62
5 ISPA 20 7,22
6 Faringitis 16 5,77
7 Diare 15 5,41
8 Kontrasepsi 15 5,41
9 Dental Caries 14 5,05
10 Diabetes Melitus 13 4,52
Total 277 Pasien 100

Dari tabel tersebut tampak bahwa kunjungan masyarakat ke Puskesmas


Lampulo paling banyak didiagnosis dengan Common Cold, Pulpitis dan Hipertensi.
Berdasarkan data tersebut, Common Cold merupakan penyakit dengan frekuensi
tertinggi yakni 70 pasien dengan persentase 25,27% dari 9 penyakit lainnya yang
yang mendudukin peringkat 10 penyakit terbanyak. Common Cold merupakan
penyakit virus dengan gejala dominan pilek, hidung mampet, bersin, nyeri
tenggorokan, dan batuk. Gejala sistemik (nyeri otot, demam) jarang atau ringan.
Common Cold dapat dibedakan dari Influenza berdasarkan gejala yang timbul. Gejala
influenza biasanya mendadak, berupa demam yang sering tinggi, nyeri otot,
menggigil, nyeri kepala, anoreksia, sering disertai pilek, nyeri menelan, dan batuk
kering. Gejala dominan bisa terlokalisir di salah satu tempat di saluran napas, dan
menimbulkan ISPA atas, croup, bronkhiolitis, atau pneumonia.
Penyakit kedua terbanyak adalah Pulpitis sebanyak 43 pasien dengan persentase
12,53% dari jumlah kunjungan 10 penyakit terbanyak. Pulpitis merupakan
peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi
paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Penyebab pulpitis yang
paling sering adalah karena adanya pembusukan gigi atau karena cedera.
Pada urutan ketiga terbanyak adalah hipertensi dengan jumlah 36 pasien, yaitu
13% dari total pasien dengan 10 penyakit terbanyak. Penderita hipertensi umumnya
terjadi pada usia lanjut yang telah menderita penyakit tersebut secara kronis.
Kunjungan pasien yang menderita ke Puskesmas Lampulo merupakan bagian dari
pengobatan dan pencegahan terhadap kekambuhan dan komplikasi yang dapat
ditimbulkan. Dengan melakukan pemantauan tekanan darah secara berkala, baik
pasien maupun dokter dapat bersama-sama melakukan modifikasi tatalaksana sesuai
dengan perkembangan pasien.
Penyakit lain yang termasuk ke dalam 10 penyakit dengan kunjungan terbanyak
adalah dispepsia, ISPA, faringitis, diare, kontrasepsi, dental caries, dan diabetes
melitus. Jika ditinjau dari penyebab dan faktor risiko dari penyakit-penyakit tersebut,
merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan hal tersebut, penerapan pola hidup yang sehat baik secara langsung pada
individu ataupun pada kelompok masyarakat serta lingkungan sekitar merupakan
salah satu upaya dalam mencegah terjadinya penyakit tersebut. Maka dari itu, edukasi
yang tepat dapat diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat setempat untuk
bisa membiasakan hidup dengan pola yang sehat dengan cara penyuluhan langsung
atau saat pasien datang langsung ke puskesmas.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Masalah kesehatan yang dihadapi saat ini dan masa akan datang semakin
bertambah dan berubah dengan cepat, bahkan tidak terduga, maka upaya kesehatan
menjadi tanggung jawab kita semua dan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan
dalam upaya peniningkatan status kesehatan.
Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam masyarakat,
karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Sangat diharapkan
puskesmas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan semua
pelayanan dasar kesehatan.
Tujuan pembangunan kesehatan hanya dapat dicapai bila didukung oleh kerjasama
dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan, baik pemerintah
secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, badan legislatif dan yudikatif,
serta masyarakat, termasuk swasta
Pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik bila
dilakukan peningkatan disiplin, pengertian, dan kesadaran akan fungsinya sebagai
seorang pelayan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas
adalah pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Lampulo secara umum telah berjalan
dengan baik, bersifat menyeluruh dan terpadu.

5.2 Hambatan
Dalam mencapai suatu program sering dijumpai hambatan dan hal tersebut
dapat menjadi dorongan dalam mencapai tujuan. Berikut beberapa hambatan dan
saran yang dijumpai dalam pencapaian program puskesmas:
Penyediaan obat yang meskipun telah mencukupi dalam hal jenisnya tetapi masih
terbatas dalam jumlah sehingga pengobatan pasien kadang tidak dapat
berkelanjutan atau sesuai dengan prosedur standar dikarenakan ada beberapa jenis
obat yang telah habis.
Penyediaan jenis-jenis reagen laboratorium yang terbatas sehingga pemeriksaan
kimia darah sering jadi hambatan di puskemas.
Tidak sedikit pasien yang langsung meminta rujukan ke rumah sakit tanpa
berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di puskesmas.

5.3 Saran

Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan serta
masyarakat agar program kesehatan di UPTD Puskesmas Lampulo dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menyelesaikan maslah-maslah kesehatan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lampulo.

Banda Aceh, Agustus 2017


Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Roosmy Muhammad SF dr. Maulana Mufti


NIP. 19641116 200112 2 001 NIP. Peg. 800/SPK/44/2016

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lampulo

Hayatun Rahmi, S.KM


NIP. 19670703 199805 2 001

Anda mungkin juga menyukai