Anda di halaman 1dari 5

NO INTERVENSI NOC NIC

1 Ketakutan  Anxiety Anciety Reduction


Definisi : Respon terhadap persepsi  Post Trauma Syndrome - Gunakan pendekatan yang tenang dan
ancaman yang secara sadar dikenali  RAPE Trauma Syndrome meyakinkan
sebagai sebuah bahaya Kriteria hasil : - Jelas menyatakan harapan untuk perilaku
Batasan karakteristik :  Tingkat ketakutan keparahan manisfestasi pasien
 Melaporkan isyarat/peringatan rasa takut, ketegangan atau kegelisahan - Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi
 Melaporkan kegelisahan yang berasal dari sumber yang dapat diperkirakan akan dialami selama
 Melaporkan rasa takut dikenali prosedur
 Melaporkan penurunan  Tingkat ketakutan anak-anak keparahan - Berusaha untuk memhami perspektif
kepercayaan diri manifestasi rasa takut, ketegangan atau pasien dari situasi stress
 Melaporkan ansietas kegelisahan yang berasal dari sumber yang - Memberikan informasi factual tentang
 Melaporkan kegembiraan dikenali pada anak-anak dari usia 1 tahun diagnosis, pengobatan, dan prognosa
sampai 17 tahun - Tetap dengan pasien untuk meningkatkan
 Melaporkan peningkatan
 Pengendalian diri terhadap ketakutan, keselamatan dan mengurangi rasa takut
ketegangan
tindakan individu untuk mengurangi atau - Dorong keluarga untuk tinggal dengan
 Melaporkan kepanikan
menurunkan perasaan tidak mampu akibat pasien
melaporkan terror
rasa takut, ketegangan atau kegelisahan - Menyediakan benda yang melambangkan
 Penurunan kemampuan belajar yang berasal dari sumber yang dikenali keselamatan/ keamanan
 Penurunan kemampuan  Mencari informasi untuk mengurangi - Mendorong kegiatan kompetitif
memecahkan masalah ketakutan - Jauhkan peralatan pengolahan keluar dari
 Penurunan produktifitas  Menghindari sumber ketakutan bila pandangan
 Mengidentifikasikan objek mungkin - Mendengarkan dengan perhatian
ketakutan  Menggunakan Teknik relaksasi untuk - Memperkuat perilaku, sesuai menciptakan
 Stimulasi diyakini sebagai menurunkan ketakutan suasana untuk memfalitasi kepercayaan
ancaman perilaku  Memantau penurunan durasi episode - Mendorong verbalisasi perasaan, persepsi,
 Perilaku menyerang  Memantau lamanya waktu antara episode dan ketakutan
 Perilaku menghindar ketakutan - Mengidentifikasi ketika tingkat perubahan
 Impulsive  Mempertahankan control terhadap kecemasan
 Peningkatan kewaspadaan kehidupan - Menyediakan aktivitas pengalihan
 Focus menyempit pada sumber –  Mempertahankan performa peran dan diarahkan pengurangan ketegangan
sumber ketakutan hubungan social
 Anoreksia  Mengendalikan respon ketakutan - Membantu pasien mengidentifikasi situasi
 Diare  Tetap produktif yang memicu kecemasan
 Mulut kering, dyspnea, letih - Mendukung penggunaan mekanisme
 Peningkatan keringat pertahanan yang sesuai
 Peningkatan denyut nadi - Membantu pasien untuk
 Peningkatan frekuensi nafas mengartikulasikan gambaran realistis dari
 Peningkatan tekanan darah acara mendatang
sistolik - Menentukan pasien dalam
kemampuanpengambilan keputusan
 Kaku otot, mual, muntah, pucat
- Anjurkan pasien tentang penggunaan
 Dilatisi pupil
Teknik relaksasi
Factor yang berhubungan :
- Memberi obat untuk mengurangi
 Berasal dari luar (mis :
kecemasan
kebisingan tiba-tiba, ketinggian,
- Menilai tanda-tanda verbal dan
nyeri)
kecemasan nonverbal
 Berasal dari dalm
 Kendala bebas
 Respons belajar
 Stimulus fobik
 Gangguan sensorik
 Berpisah darisystem pendukung
dalam situasi yang berpotensi
menimbulkan stress
 Tidak familier dengan
pengalaman lingkungan

2 Resiko Infeksi  Immune status Kontrol Infeksi


Definisi : mengalami peningkatan  Knowledge : infection control - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
resiko terserang organisme patogenik  Risk control pasien yang lain
Factor-faktor resiko : Kriteria hasil - Pertahankan Teknik isolasi
 Penyakit kronis  Klien bebas dari tanda dan gejala infeeksi - Batasi pengunjung bila perlu
- Diabetes
- Obesitas  Mendeskripsikan proses penularan - Instruksikan kepada pengunjung untuk
 Pengetahuan yang tidak cukup penyakit, factor yang mempengaruhi mencuci tangan saat berkunjung dan
untuk menghindari pemanjanan penularan serta penatalaksanaannya setelah berkunjung meninggalkan
pathogen  Menunjukan kemampuan untuk mencegah pasien
 Pertahanan tubuh yang tidak timbulnya infeksi - Gunakan sabun anti mikroba untuk
adekuat  Jumlah leukosit dalam batas normal cuci tangan
- Gangguan perisaltis  Menunjukan perilaku hidup sehat - Cuci tangan setiap sebelum dan setelah
- Kerusakan integritas kulit tindakan keperawatan
(pemasangan kateter - Gunakan baju, sarung tangan sebagai
intravena, prosedur invasive) alat pelindung
- Perubahan sekresi pH - Pertahankan lingkungan aseptic selama
- Penurunan kerja silaris pecah pemasangan alat
ketuban dini - Ganti letak IV perifer dan line central
- Pecah ketuban lama dan dressing sesuai dengan petunjuk
- Merokok umum
- Stasis cairan tubuh - Gunakan kateter intermiten untuk
- Trauma jaringan menurunkan infeksi kandung kemih
 Ketidak adekuatan pertahanan - Tingkatkan intake nutrisi berikan
sekunder terapi antibiotic bila perlu proteksi
- Penurunan hemoglobin terhadap infeksi
- Imunosupresi supresi respon - Monitor tanda dan gejala infeksi
inflamasi sistemik dan local
 Vaksinisasi tidak adekuat - Monitor hitung granulosit, WBC
 Pemajanan terhadap pathogen - Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Lingkungan meningkat - Batasi pengunjung
- Wabah - Sering pengunjung terhadap penyakit
 Prosedur invasive menular
- Pertahankan Teknik asepis pada pasien
 malnutrisi
yang beresiko
- Pertahankan Teknik isolasi
- Berikan perawatan ulit pada area
epidema
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
- Dorong masukkan nutrisi yang cukup
- Dorong masukan cairan
- Doorng istirahat instruksikan pasien
untuk minum antibiotic sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
laporkan kecurigaan infeksi laporkan
kultur positif
3 Resiko cedera  Risk control Manajemen lingkungan
Definisi : beresiko mengalami cedera Kriteria hasil : - Sediakan lingkungan yang aman untuk
sebagai akibat kondisi lingkungan  Klien terbebas dari cedera pasien
yang berinteraksi dengan sumber  Klien mampu menjelaskan cara/metode - Identifikasi kebutuhan keamanan
adaptif dan sumber defensive untuk mencegah cedera pasien sesuai dengan kondisi fisik dan
individu  Klien mampu menjelaskan factor resiko fungsi kognitif pasien dan riwayat
Faktor resiko : dari lingkungan / perilaku personal penyakit terdahulu pasien
 Eksternal  Mampu memodifikasi gaya hidup untuk - Menghindarkan lingkungan yang
- Biologis mencegah injury berbahaya
- Zat kimia  Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada - Memasang side rail tempat tidur
- Manusia  Mampu mengenali perubahan status - Menyediakan tempat tidur yang
- Cara pemindahan/transport kesehatan nyaman dan bersih
- Nutrisi - Menempatkan saklar lamu yang mudah
 Internal d jangkau oleh pasien
- Profil darah yang abnormal - Membatasi pengunjung
- Disfungsi biokimia - Menganjurkan keluarga untuk
- Usia perkembangan menemani pasien
- Disfungsi efektor - Mengontrol lingkungan dari
- Disfungsi imun-auto imun kebisingan
- Disfungsi integrative
- Malnutrisi - Memindahkan barang-barang yang
- Fisik dapaat membahayakan
- Psikologis - Berikan penjelasam pada paseien dan
- Disfungsi sensorik keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit

Anda mungkin juga menyukai