Anda di halaman 1dari 4

Bangunan Penangkap Sumber Sumber Air Baku

Sebelum dialirkan ke bangunan instalasi pengolahan air minum (WTP), air baku yang
berada dialam tentunya harus di tampung dahulu atau diarahkan pada suatu tempat yang
dinamakan bangunan penangkap air baku.
Macam dan jenis bangunan penangkap air baku :
1. Brocaptering.
Merupakan bangunan penangkap air artesis -/+ yang muncul ke permukaan tanah secara
alami. Airnya ditampung sedemikian rupa dengan konstruksi bangunan yang tidak
mengganggu sistem pengalirannya, kemudian airnya dialirkan dengan sistem perpipaan
/tanpa dialirkan untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai air minum. Kualitas airnya relative
baik, dibandingkan dengan sumber air dari permukaan, dan secara kuantitas jumlahnya
sangat terbatas dan hanya terbatas pada beberapa daerah tertentu saja. Pengumpulan air
dari sumber mata air harus menjaga kondisi tanah disekitarnya. Air permukaan tidak boleh
meresap dan bercampur dengan mata air. Suatu dinding dibangun dikedalaman dimana air
meresap ke dalam ruang pengumpul air. Ruang pengumpul dilengkapi dengan pipa, katup
dan manhole sesuai kebutuhan. Tangki dapat dikosongkan dengan adanya saluran dan pipa
overflow. Jika air yang meresap mengandung air, perlu dibangun ruang pengendapan. Pada
bagian permukaan bangunan, perlu dibangun saluran drainase disekeliling bangunan agar
segera dapat membuang air permukaan.
2. Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake)

Intake adalah suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air di
permukaan tanah seperti reservoir, sungai, danau atau kanal. Konstruksi intake disesuaikan
menurut konstruksi bangunan air, dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun
biasanya secara kuatitas airnya cukup banyak.
Lokasi Intake harus memperhatikan beberapa factor di bawah ini :
1. Kualitas air yang tersedia harus baik.
2. Berlokasi d tempat dimana tidak terdapat arus /aliran kuat yang dapat merusak intake.
3. Selama banjir, air tidak boleh masuk ke dalam intake.
4. Sebaiknya sedekat mungkin dengan stasiun pemompaan.
5. Pasokan tenaga harus tersedia dan dapat digunakan.
6. Angin yang menyebabkan sedimentasi harus dihindari.
7. Lokasi harus mudah dijangkau dan dekat tempat pengolahan sehingga meminimalkan
biaya perpipaan.
8. Lokasi sebaiknya tidak berada di wilayah cekungan.
9. Sebaiknya tertutup untuk mencegah sinar matahari yang bisa menstimulus pertumbuhan
lumut atau ganggang di air ataupun pengotorpengotor dari luar.
10. Tanah tempat dibangunnya intake harus stabil.
11. Bangunan intake harus kedap air.
12. Pipa inlet ditempatkan dibawah permukaan sungai atau danau untuk mendapatkan air
yang lebih dingin dan mencegah masuknya bendabenda yang mengapung.
13. Sebaiknya terletak agak jauh dari bahu sungai untuk mencegah kemungkinan
pencemaran.
14. Sebaiknya terletak pada bagian hulu kota.

Bangunan Intake terdiri dari 4 (empat) macam yaitu :


1. Reservoir Intake (Intake Tower)
Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi bendungan. Pondasi menara
(tower) terpisah dari bendungan dan dibangun pada bagian hulu. Menara terdiri atas
beberapa inlet yang terletak pada ketinggian yang bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi
tinggi muka air dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernihan air, maka intake
tower tidak diperlukan.

2. River Intake

River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3– 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa
besar yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup sehingga
memungkinkan air memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur
kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River Intake terletak pada
bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air buangan.

3. Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bellmouthed yang dipasang di dasar danau.
Bellmouthed ditutup dengan saringan (screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan
yang menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.

4. Canal Intake

Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang
terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk mencegah
masuknya ikan-ikan kecil dan benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan
saringan dari kerikil.

Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan penunjang, antara lain.


1. Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake.
2. Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan membuka dan
menutup aliran.
3. Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang mungkin terbawa
dalam air.
4. Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi muka air dalam bak
tetap konstan.
5. Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu sama dengan
tekanan udara luar.
6. Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber.
7. Drain, berfungsi untuk menguras.
8. Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan.
9. Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake.
10. Ruang operator
Jenis bangunan intake sangat tergantung dari lokasi sumber air bakunya, juga faktor biaya
baik biaya kontruksi, operasional maupun pemeliharaannya. Selain itu juga tergantung
dengan tingkat sedimentasi dari lokasi sumber air baku. Faktor estetis juga bisa menjadi
pertimbangan. Kombinasi dari beberapa tipe bangunan intake juga bisa dilakukan untuk
mengakomodir kondisi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai