Anda di halaman 1dari 17

Bimtek Perencanaan Jaringan

MODUL 11
SISTEM PENGALIRAN AIR BERSIH

I. SALURAN TRANSMISI AIR BERSIH

Fungsi dari jaringan pipa transmisi adalah untuk membawa air baku
dari bangunan pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air
hasil olahan unit produksi ke reservoir. Saluran transmisi terbagi dalam
dua jenis aliran :
 Saluran transmisi untuk aliran bebas/ tidak bertekanan
 Saluran transmisi untuk aliran bertekanan

Saluran transmisi untuk allran bebas / tidak bertekanan terdiri dari


beberapa macam bentuk sebagai berikut :
 Open Canals
Saluran transmisi open canals biasanya terbuat dari beton bertulang.
Potongan melintang saluran open canal berbentuk trapesium
 Aquaduct
Aquaduct adalah open canals yang disanggah oleh jembatan untuk
membawa allran air yang tidak bertekanan melewati lembah/ jurang.
 Tunnels
Tunnel adalah saluran air berbentuk canal namun tertutup. Jenis
saluran air ini digunakan pada saat saluran open canel harus
menembus bukit.

1
Bimtek Perencanaan Jaringan

Saluran transmisi untuk aliran yang bertekanan biasanya


menggunakan pipa sebagai saluran pipa transmisi. Saluran transmisi untuk
aliran yang bertekanan dapat membawa air melalui jalur yang turun-naik
mengikuti kontour permukaan tanah yang dilewatinya. Pipa transmisi pada
aliran bertekanan perlu memperhatikan titik yang paling tinggi dan titik
yang paling rendah. Pada titik yang paling tinggi, udara akan terjebak
didalamnya, yang akan menyebabkan penyumbatan aliran airnya. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan penempatan katup pelepas
udara (air release valve). Air release valve juga berfungsi untuk
memasukkan udara ke dalam pipa agar dapat mempercepat aliran air
pada saat pengurasan pipa. Sedangkan pada titik yang paling rendah pada
jalur pipa bertekanan akan terkumpul kotoran yang terbawa oleh aliran air.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan penempatan katup
penguras (drain valve/Whas Out).

Gambar1.1 Saluran Transmisi Sistem Aliran Grafitasi

2
Bimtek Perencanaan Jaringan

Gambar1.2 Saluran Transmisi Sistem Aliran Pemompaan

Di sepanjang jalur pipa transmisi perlu diberikan beberapa Sluice


Valve dengan jarak tertentu. Sluice Valve ini akan berfungsi untuk
mengisolasi bagian jalur pipa sehingga dapat dilakukan perbaikan apabila
dibutuhkan. Tekanan air yang terlalu tinggi ( lebih dari 100 m.k.a) di jalur
pipa transmisi harus dihindari agar tidak terjadi pecahnya pipa yang
digunakan. Untuk mengurangi tekanan air di dalam pipa yang terlalu tinggi
pada sistim aliran grafitasi maka digunakan bangunan 'Break Pressure
Tank"

3
Bimtek Perencanaan Jaringan

Gambar1.3 Saluran Transmisi Sistem Aliran Grafitasi Dengan Break


Pressure Tank

Tekanan Kejut/ Pressure Surge


Tekanan kejut/ surge dapat terjadi pada pipa bertekanan apabila aliran
aimya berhenti secara mendadak, yaitu seperti penutupan valve secara
mendadak pada sistim aliran gra•itasi, atau pompa mati secara rnendadak
pada sistim aliran yang menggunakan pompa. Tekanan surge yang paling
besar akan terjadi pada titik di jalur pipa yang paling rendah. Apabila pipa
yang digunakan tidak mampu menahan tekanan surge ini maka pipa akan
pecah.
Untuk mengatasi terjadinya tekanan surge ini, pada sistim akiran grafitasi
digunakan Break Pressure Tank untuk mengurangi tingginya tekanan air
statis (static head) (lihat gambar 3.8.). sedangkan pada aliran yanng

4
Bimtek Perencanaan Jaringan

menggunnakan pompa, untuk dapat menahan tekanan surge ini digunakan


“surge tank” pada titik paling rendah di jalur pipa.

Gambar 1.4 Penggunaan surge tank pada sistim aliran dengan


menggunakan pompa

Hidrualic grade line adalah menunjukkan besarnya tekanan air di


dalam pipa. Hidrualic grade line ini harus selalu berada di atas setiap
titik jalur pipa, yaitu tidak kurang dari 4 m. Apabila pada bagian tertentu
jalur pipa, hidrualic grade line berada pada kurang dari 4 m dari jalur
pipa, maka akan membentuk kantong udara yang akan menymbat
aliran air.

5
Bimtek Perencanaan Jaringan

II. JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

Jaringan pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari unit


produksi ke pelanggan. Jaringan distribusi menggunakan pipa dengan
aliran yang bertekanan, dimanan di senjang perpipaannya
dihubungkan dengan sambungan pelanggan. Jenis sambungan
pelanggan dapat berupa sambungan rumah (SR), sambungan hidran
umum (HU) maupun sambungan untuk usaha komersial. Jalur pipa
distribusi biasanya ditanam mengikuti jalur jalan yang ada.
Untuk melakukan perencanaan perpipaan jaringan perpipaan
distribusi, maka beberapa data yang perlu disiapkan adalah sebagai
berikut:
 Peta wilayah pelayanan yang berisikan informasi mengenai jalur
jalan, jenis pemanfaatan lahan seperti untuk perumahan,
perkantoran, pasar maupun komersial, jarak antar lokasi dan
kontour wilayah.
 Kebutuhan pada masing-masing wilayah pelayanan, baik untuk
domestik maupun non domestik.
 Jenis pipa yang akan digunakan.
 Kebutuhan kapasitas pelayanan.

6
Bimtek Perencanaan Jaringan

Pada sistem pengaliran distribusi air bersih / air minum, biasanya


terbagi dalam 3 (tiga) jenis sistem pengaliran yaitu :

1. Sistem pengaliran secara gravitasi.


Sistem ini digunakan bila tinggi elevasi unit distribusi atau
pengolahan berada jauh diatas tinggi elevasi daerah pelayanan.

Gambar 2.1: Sistem Pengaliran Distribusi Secara


Grafitasi

2. Sistem Pengaliran Dengan Menggunakan Pompa (Pemompaan).

Sistem pengaliran dengan pemompaan ini digunakan bila tinggi elevasi

antara sumber air atau instalasi lebih rendah daripada elevasi daerah

layanan. Selain itu juga dipakai untuk menambah tekanan agar air dapat

sampai ke daerah layanan yang terjauh.

7
Bimtek Perencanaan Jaringan

Pemakaian Minimum

Pemakaian Maximum

R p
Gambar 2.2: Sistem Pengaliran Dengan Pemompaan

3. Sistem Pengaliran Gabungan.

Sistem ini merupakan gabungan kedua sistem di atas. Pada sistem

gabungan ini, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan yang

diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada Kondisi darurat,

Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan

dalam reservoir distribusi.

Gambar 2.3: Sistem Pengaliran Gabungan Dengan Pemompaan


dan Grafitasi Reservoir

8
Bimtek Perencanaan Jaringan

III. PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

3.1 Perlengkapan Pipa Transmisi

1. Katup udara (Air valve)


Air valve berfungsi untuk melepaskan/mengeluarkan udara dari
dalam pipa. Air valve dipasang pada jalur pipa apabila bergelombang.
Untuk jalur pipa yang relatif datar, maka perlengkapan ini diletakkan
dekat gate/stop valve yang lebih tinggi.
Type air valve yang dipergunakan dapat berupa single orifice
ataupun double orifice. Pada jalur pipa yang berdiameter lebih besar
dari 400 mm, air valve yang dipasang adalah type double orifice.
Selain itu hal yang lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa air
valve ini harus dipasang pada tempat yang lebih tinggi dari elevasi
muka air tanah tertinggi, untuk mencegah kemungkinan masuknya air
tanah kedalam pipa. Pemasangan air valve ini dilengkapi dengan gate
valve yang diperlukan pada saat maintenance / perbaikan.

9
Bimtek Perencanaan Jaringan

Gambar 3.1. Katup udara (Air valve)

2. Penguras
Perlengkapan ini berfungsi untuk menguras/mengeluarkan
kotoran/ endapan yang terjadi/ada didalam pipa, biasa dipasang
pada jalur pipa ditempat/titik yang paling rendah dan pada jembatan
pipa.
Selain itu pada jalur pipa yang relatif datar, penguras perlu juga
dipasang pada setiap jarak 1000 m. Dimensi/diameter penguras
yang dipilih, dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan banyaknya
endapan yang perlu dikeluarkan. Biasanya diameter penguras ini
antara (1/4 - 1/2) dari diameter pipanya.

10
Bimtek Perencanaan Jaringan

3. Stop valve
Stop/gate valve perlu dipasang pada jalur pipa transmisi pada
setiap jarak maksimum 2000 m, dimasudkan untuk mengisolasi
segment pipa tersebut yang diperlukan pada saat
maintenance/perbaikan. Penempatan pemasangan gate valve ini
harus dipertimbangkan terhadap keadaan/kondisi lapangan dan letak
penguras.
Selain itu gate valve ini biasa dipasang sebelum dan sesudah
jembatan pipa, siphon dan penyeberangan jalan pipa.

Gambar 3.2. Katup (Gate Valve)

11
Bimtek Perencanaan Jaringan

4. Check valve
Check valve dipasang pada jalur pipa transmisi sesuai dengan
keperluan. Pemasangan check valve ini diperlukan untuk menahan
aliran balik dari air atau juga untuk meredam/mengurangi
kemungkinan terjadi "Water Hammer". Check valve dipasang pada
setiap jarak 1000 m atau tergantung kondisi lapangan setempat.

Gambar 3.3. Katup Searah (Check Valve)

5. Fitting
Fitting-fitting pipa (bend, tee, coupling dan lain-lain) disediakan
dan dipasang pada pipa jalur transmisi sesuai dengan keperluan.
Juga suatu penahan dari blok beton diperlukan pada setiap
perubahan arah jalur pipa pencabangan pipa transmisi.

12
Bimtek Perencanaan Jaringan

Apabila terjadi perubahan arah pada jalur pipa transmisi yang


tidak memakai belokan/bend, akan dilakukan sesuai dengan
pembelokan maksimum yang diizinkan untuk pipa tersebut.

Gambar 3.4 Fitting Pipa

6. Blok Beton
Untuk jalur pipa yang dipasang diatas permukaan tanah harus
dipasang Blok Beton sebagai penyangga pipa pada jarak setiap 4 m.

13
Bimtek Perencanaan Jaringan

Cup / Dop
Bend

Reducer

Valve TANAH KERAS

Gambar 3.5 Blok Beton

3.2 Perlengkapan Pipa Distribusi

1. Air valve (Katup Udara)


Kecuali pada jembatan pipa dan pada jalur distribusi utama yang
relatif panjang, pada umumnya peralatan ini tidak diperlukan pada
perpipaan distribusi.

14
Bimtek Perencanaan Jaringan

Hal ini disebabkan karena selain pada umumnya jalur pipa tidak
terlalu panjang, juga sambungan rumah dapat berfungsi sebagai
pelepas udara yang ada didalam pipa.

2. Wash out (Penguras)


Perlengkapan penguras diperlukan untuk mengeluarkan
kotoran/endapan yang terdapat didalam pipa. Biasa dipasang
ditempat yang paling rendah pada perpipaan distribusi pada
jembatan pipa. Sambungan dengan diperlukannya perlengkapan
pillar (fire) hydrant yang dipasang dilokasi-lokasi tertentu, maka perlu
dipertimbangan juga menggunakan pillar hydrant ini sebagai
penguras.

3. Pillar/Fire hydrant
Unit ini perlu disediakan pada perpipaan distribusi sebagai
tempat (sarana) pengambilan air yang diperlukan pada saat terjadi
kebakaran. Biasa ditempatkan di tempat-tempat yang menjadi pusat
keramaian/kegiatan, seperti halnya pusat pertokoan, pasar,
perumahan, dan lain-lain. Seperti yang sudah diulas ada point
terdahulu, maka akan dipertimbangkan untuk menggunakan juga
pillar (fire) hydrant ini sebagai sarana penguras. Dalam hal ini
penempatan pillar hydrant perlu ditempat-tempat yang rendah. Unit
pillar hydrant pada umumnya dipasang pada setiap interval jarak 300
m, atau bergantung kepada kondisi daerah/peruntukan dan

15
Bimtek Perencanaan Jaringan

kepadatan bangunannya. Diameter pipa distribusi dimana unit pillar


hydrant disambungkan minimum 80 cm.

4. Stop/Gate valve
Dalam suatu daerah perencanaan yang terbagi atas blok-blok
pelayanan tergantung dari kondisi topografi dan prasarana yang ada,
perlu dipasang gate valve-gate valve. Perlengkapan ini diperlukan
untuk melakukan pemisahan/melokalisasi suatu blok pelayanan. jalur
pipa tertentu yang sangat berguna pada saat maintenance. Biasanya
gate valve ini dipasang pada setiap pencabangan pipa. Selain itu
perlengkapan ini biasa dipasang sebelum dan sesudah jembatan
pipa, siphon dan crossing jalan raya.

5. Fitting-fitting
Fitting-fitting (tee, bend, reducer dan lain-lain) perlu disediakan
dan dipasang apda perpipaan distribusi sesuai keperluan di
lapangan. Apabila pada suatu jalur pipa terdapat lengkungan yang
memiliki radius yang sangat besar, penggunaan fitting bend,
(belokan) boleh tidak dilakukan selama defleksi pada sambungan
pipa tersebut masih sesuai dengan yang diisyaratkan untuk jenis
pipa tersebut.

16
Bimtek Perencanaan Jaringan

6. Peralatan kontrol aliran


Kalau dianggap perlu, pada setiap jarak 200-300 m pada jalur
pipa transmisi harus dipasang peralatan kontrol untuk
menanggulangi kemungkinan terjadinya clogging (penyumbatan)
dalam pipa akibat kotoran yang terendapkan. Unit peralatan ini akan
terdiri dari gate valve, dan fitting tempat memasukkan alat pembersih
di dalam pipa serta tempat penggelontoran. Penempatan peralatan
ini harus dipilih pada tempat yang relatif cukup luas untuk
penempatannya, dan saluran / tempat yang lebih rendah untuk
membuang air dari penggelontoran tersebut. Direncanakan unit ini
akan dilindungi dalam bak kontrol.

17

Anda mungkin juga menyukai