Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM EKSPERIMEN I
Pengukuran Fluks Radiasi Gelombang Elektromagnetik Unit Gardu Listrik
(ACARA 6)

Disusu oleh :
Nama : 1. Khairunnisa Syifa Rizkia K1C015002
2. Siti Amalia K1C016062
Asisten : Fajar Destiani

Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Selasa / 17 Oktober 2017
Pengumpulan Laporan : Selasa / 7 November 2017

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017

i
ABSTRAK

Eksperimen Pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik


bertujuan untuk mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan
elektromagnetik Gaussmeter CA-40, melakukan pemetaan obyek pengukuran secara
tepat, benar, dan prosedural, membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid
vektor dari pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik dengan
bantuan paket program surfer for windows, dan menentukan apakah unit komputer
yang diukur nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetiknya melebihi atau dibawah
batas ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNIRP. Pengukuran fluks radiasi
elektromegnet dalam eksperimen ini menggunakan Gaussmeter sedangkan peralatan
yang diukur fluks radiasi elektromagnetnya adalah gardu listrik. Pada eksperimen ini
didapatkan hasil bahwa jarak pengukuran berpengaruh terhadap nilai medan
elektromagnet. Semakin jauh jarak dari sumber radiasi maka semakin kecil fluks
medan radiasi elektromagnetik yang diterima kecuali pada arah barat mengalami
fluktuasi pada jarak 500 cm dikarenakan adanya ganguan dari gardu lain. Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan diperoleh nilai fluks dibawah batas ambang ICNIRP
sebesar 0,2 T pada jarak lebih dari 150 cm.

Kata kunci : Fluks radiasi, gelombang elektromagnetik, gaussmeter.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak terlepas dari energi listrik, baik di rumah tangga,
pengobatan, sarana kerja, dan kegiatan lainya. Kehadiran medan listrik dan medan
magnet disekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan indra manusia, kecuali jika
intensitasnya cukup besar dan terasa pada orang yang hiper-sensitive saja.
Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnet
atau paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai jarak yang sangat jauh
tanpa memerlukan interaksi dengan medium. Sumber radiasi dapat berupa alat-alat
listrik berenergi tinggi, oleh sebab itu semakin banyak orang memakai listrik untuk
melakukan aktifitas sehari-hari, maka semakin banyak pancaran radiasi
elektromagnetik. Elektromagnetik terdiri atas dua kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang mempunyai energi sama besarnya. Kecepatan merambat sama dengan
kecepatan cahaya. Salah satu sumber listrik dilingkungan masyarakat adalah Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV.
Medan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Awan
yang mengandung potensial air, terdapat medan listrik yang besarnya antara 3000
30.000 V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 500 V/m)
dan bermedan magnet (0,004 0,007 mT). Di dalam rumah, di tempat kerja, di kantor
atau di bengkel terdapat medan listrik dan medan magnet buatan. Medan listrik dan
medan magnet ini biasanya berasal dari instalasi dan peralatan listrik, antara lain
berasal dari : sistem instalasi dalam rumah, lemari pendingin, AC, kipas angin,
pompa air, televisi, mesin tik elektronik, mesin photocopy, komputer dan printer,
mesin las, kompresor, saluran udara tegangan rendah/menengah (SUTR/M) yang
berdekatan, dan lain-lain. Pada sistem instalasi yang bertegangan dan berarus selalu
timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini sudahm melamahkan karena jaraknya
cukup jauh dari sumber.

1
1.2 TUJUAN
Tujuan praktikum fluks radiasi gelombang elektromaknetik unit komputer yaitu :
1. Mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan magnetik gaussmeter
CA-40.
2. Melakukan pemetaan (gridding) obyek pengukuran secara tepat, benar, dan
prosedur.
3. Membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid vektor dari pengukuran
fluks radiasi gelombang elektromagnetik ruang (saluran udara tegangan ekstra
tinggi) dan obyek unit komputer dengan bantuan program sufer for windows.
4. Menentukan apakan nilai fluks radiasi GEM yang diukur melebihi atau masih
dibawah batas ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNIRP.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gelombang
Gelombang adalah getaranyang merambat yaitu rambatan energi dengan tidak disertai
perpindahan partikelnya. Bentuk ideal dari suatu gelombnag akan mengikuti gerak
sinusoidal (Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov, 2002)

Gambar 1. Gelombang Sinusoidal

Jenis-jenis Gelombang dapat dibedakan berdasarkan arah rambatannya,


medium perambatannya dan amplitudo simpangannya. Berdasarkan arah rambatannya
ada dua macam gelombang, yaitu :
1. Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
terhadap simpangannya.
2. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar
dengan simpangannya (Halliday & Resnick, 1991).
Berdasarkan medium perambatannya :
1. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium perambatan.
2. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang tanpa memerlukan medium
perambatan. Hubungan dari setiap besaran - besaran pada gelombang, kecepatan
perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode.

3
2.2 Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat
yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti
gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang
elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena
tidak memerlukan media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut
sebagai radiasi eletromagnetik (Kamajaya, 2008).

a. Sifat Gelombang Elektromagnetik


Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti bentuk
gelombang transversal pada umumnya, namun pada gelombang ini terdapat
muatan energi listrik dan magnetik dimana medan listrik (E) selalu tegak lurus
terhadap medan magnet (B) yang keduanya menuju ke arah gelombang seperti
yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Bentuk gelombang elektromagnetik yang membawa muatan


energi elektromagnetik tanpa memiliki media rambat.
Dapat disimpulkan, sifat gelombang elektromagnetik sebagai berikut:
Tidak memerlukan media rambat
Termasuk gelombang transversal dan memiliki sifat yang sama seperti
gelombang transversal
Tidak membawa massa, namun membawa energy
Enegi yang dibawa sebanding dengan besar frekuensi gelombang
Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan sefase
Memiliki momentum

4
Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung frekuensinya (atau panjang
gelombangnya)

b. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang radio, sinar


X, sinar gamma, mikro gelombang, dan lain-lain. Berbagai gelombang
elektromagnetik hanya berbeda dalam panjang gelombang dan frekuensinya.
Lihat tabel dibawah untuk memberikan gambaran mengenai jenis-jenis
spektrum gelombang elektromagnetik yang biasanya berhubungan dengan
berbagai interval frekuensi dan panjang gelombang. Interval ini sering tidak
terdefinisikan secara benar dan kadang-kadang tumpang-tindih. Misalnya,
gelombang elektromagnetik yang kira-kira 0,1 nm biasanya disebut sinar X,
tetapi jika gelombang ini berasal dari radioaktivitas nuklir, disebut sinar gamma
(Marpanaji, 2009).

Gambar 3. Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Mata manusia peka terhadap radiasi atau gelombang elektromagnetik dari
kira-kira 400 hingga 700 nm (nanometer), suatu jangka yang disebut cahaya tampak.

5
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelomabang yang sedikit kurang dari
gelombang cahaya tampak disebut sinar ultraviolet yang umumnya berasal dari
matahari, dan gelombang dengan panjang gelombang yang sedikit lebih panjang
daripada gelombang cahaya tampak disebut gelombang inframerah. Tidak ada batas
pada panjang gelombang elektromagnetik; dengan kata lain, semua panjang
gelombang (atau frekuensi) secara teoritis mungkin(Marpanaji, 2009).
International Commisions on Non-Ionizing Radiation Protection
(ICNIRP) pada tahun 1994 telah mensyaratkan adanya batas ambang aman
paparan radiasi GEM dari unit computer yang kemudian direvisi oleh
Enviromental Health Commisions (EHC) pada tahun 2006. Syarat batas
ambang tersebut tercantum dalam Tabel 1. Sementara, untuk peralatan
elektronik yang terpasang tunggal (stand alone) nilai batas ambang paparannya
disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 1. Paparan maksimum khusus untuk lingkungan publik dari sumber radiasi
GEM

Paparan Maksimum khusus lingkungan


Sumber Paparan Radiasi publik
GEM Medan Listrik Rapat Fluks Magnetik
(V/m) (T)
70 (Medan magnet
Medan GEM alami 200
Bumi)
Catu daya listrik (di dalam
rumah tidak berdekatan 100 0.2
dengan sutet)
Catu daya listrik (di
10000 20
bawah sutet)
Layar TV dan monitor 10 0.7
Ruangan/Lab Komputer - 100

Tabel 2. Fluks medan radiasi pada peralatan elektronik tunggal (stand alone)

6
1m
Peralatan Elektronik 3 cm (T) 30 cm (T)
(T)
Unit Komputer 0.5-30 < 0.01
TV Berwarna 2.5-50 0.04-2 0.01-0.15
Radio 16-56 1 <0.01
Setrika 8-30 0.12-0.3 0.01-0.03
Pengering Rambut 6-2000 0.01-7 0.01-0.03

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 Oktober 2017 di
Gardu Listrik Fakultas MIPA UNSOED pada pukul 13.00 15.00 WIB

3.2 Alat dan Bahan


Perlatan yang digunakan dalam praktikum, yaitu :
ALAT BAHAN
1. Satu unit Gaussmeter CA-40 -
2. Satu unit meter ukur -
3. Sumber radiasi elektromagnetik gardu listri -
4. Surfer for windows -
5. Alat tulis -

3.3 Langkah Kerja


Langkah kerja praktikum pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik unit
komputer yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menentukan titik lokasi pengambilan nilai fluks radiasi GEM
3. Mengukur nilai fluks radiasi GEM dari arah utara titik lokasi yang telah terpilih
dari jarak 0 cm sampai dengan 500 cm (dengan kenaikan jarak masing-masing
50 cm)
4. Mencatat hasil nilai fluks radiasi GEM yang terukur pada Gaussmeter
5. Mengulangi langkah 3 dan 4 untuk arah Timur,Selatan, dan Barat

8
3.3 Diagram Alur

Mulai

- Gaussmeter
CA-40
- Meteran
- Alat tulis
- Gardu listrik

- Menentukan titik lokasi pengambilan nilai fluks radiasi GEM


- Mengukur fluks radiasi GEM dari arah utara, titik lokasi yang
telah terpilih dari arah utara mulai dari jarak 0 cm sampai 50 cm
(untuk setiap kenaikannya sebesar 50 cm)

Mencatat hasil nilai fluks radiasi GEM yang terdapat pada


Gaussmeter

Nilai Fluks Ulangi untuk arah Timur, selatan,


(T) dan barat

Selesai

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil praktikum di peroleh data pengamatan berupa nilai fluks radiasi gelombang
elektromagnetik gardu yaitu :
Tabel 3. Fluks radiasi GEM terhadap variasi jarak dari sumber radiasi.
Nilai Fluks Radiasi Gelombang Elektromagnetik Gardu
Barat Timur Utara Selatan
Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks
(cm) (T) (cm) (T) (cm) (T) (cm) (T)
0 3,00 0 5,01 0 3,01 0 3,34
50 0,88 50 0,66 50 0,28 50 0,74
100 0,24 100 0,28 100 0,03 100 0,16
150 0,19 150 0,12 150 0,03 150 0,07
200 0,17 200 0,07 200 0,03 200 0,04
250 0,17 250 0,05 250 0,03 250 0,03
300 0,19 300 0,04 300 0,02 300 0,02
350 0,21 350 0,03 350 0,01 350 0,01
400 0,22 400 0,02 400 0,01 400 0,01
450 0,34 450 0,02 450 0 450 0
500 9,33 500 0,02 500 0 500 0

4.2. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh data pengamatan yang ditunjukan pada
tabel 3 selanjutnya diperoleh grafik hubungan antara jarak dengan radiasi GEM gardu
pada grafik 1,2,3,4 dan diperoleh peta pesebaran radiasi GEM gardu yang di olah
dengan software sufer yang ditunjukan pada gambar gambar 4 berupa dua dimensi dan
gambar 5 berupa tiga dimensi.

Grafik hubungan radiasi gardu terhadap jarak


(BARAT)
9.33
10
Radiasi (mikroT)

8
6
3
4
0.88 0.24 0.19
2 0.17 0.17 0.19 0.21 0.22 0.34
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Jarat (cm)

10
Grafik 1. Hubungan radiasi gardu terhadap jarak arah barat

Berdasarkan hasil pengukuran melaui grafik 1 pada arah barat diketahui bahwa
nilai radiasi yang diterima oleh detektor mengalami perubahan berdasarkan variasi
jarak dan berpengaruh terhadap kuantitas radiasi maupun panjang radiasi terhadap
udara yang menyebar, yaitu grafik mmeperlihatkan sifat penyebaran radiasi yang
fluktuatif tidak selaran dengan teori yang ada yaitu mengalami peningkatan radiasi
pada jarak 500 cm, dimana kuat medan magnet berbanding terbalik dengan jarak
(BATAN, 2003). Nilai ditribusi radiasi suatu medan elektomagnetik akan semakin
kecil dengan bertambahnya jarak pengukuran sumber terhadap gaussmeter.
Hasil pengukuran radiasi GEM gardu yang telah dilakukan memperoleh hasil
yang tidak sesuai dengan teori yang ada hal tersebut umum terjadi dalam sebuah
praktikum. Ketidaksesuain ini dapat dipengaruhi dari berbagai sudut pandang antara
lain, peletakan Gaussmeter CA-40 tidak tepat pada skala yang telah ditentukan asisten,
dan pengaruh radiasi lain yang ikut terdeteksi oleh detector yang berasal dari gardu
lain atau teknologi di sekitar sumber radiasi GEM gardu.

Grafik hubungan radiasi gardu terhadap jarak


TIMUR
6 5.01
Radiasi (mikroT)

2 0.66 0.28 0.12 0.07 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Jarak (cm)

Grafik 2. Hubungan radiasi gardu terhadap jarak arah timur

11
Grafik hubungan radiasi gardu terhadap jarak
UTARA
4 3.01

Radiasi (mikroT)
3
2
1 0.28 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.01 0.01 0 0
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Jarak (cm)

Grafik 3. Hubungan radiasi gardu terhadap jarak arah utara

Grafik hubungan radiasi gardu terhadap jarak


SELATAN
4 3.34
Radiasi (mikroT)

3
2
0.74
1 0.16 0.07 0.04 0.03 0.02 0.01 0.01 0 0
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
jarak (cm)

Grafik 4. Hubungan radiasi gardu terhadap jarak arah selatan

Pengukuran yang terbaca pada grafik 1 dan grafik 2-3-4 pada dasarnya sama,
hanya saja arah pengambilan data yang memebedakan antar kedua grafik tersebut, dan
grafik menunjukan besarnya radiasi medan elektromagnetik menurun secara kontinu
terhadap bertambahnya pengukuran jarak sumber terhadap gaussmeter.

12
Gambar 5. Peta kuntur dua dimensi Gambar 6. Peta kuntur tiga dimensi
Peta kontur 2D dan3D untuk monitor dan CPU dibuat dengan menginput data
titik interval dan besarnya fluks radiasi GEM yang telah diukur dengan Gaussmeter.
Dari peta kontur terlihat bahwa nilai fluks radiasi terbesar terdapat di pusat sumber
radiasi, selanjutnya akan semakin berkurang untuk jarak yang semakin jauh dari
sumber. Hal lain yang cukup diperhatikan berdasarkan hasil eksperimental adalah
radiasi terbesar berada di titik sumber dari arah barat. Jika dibandingkan dengan
koordinat (0,0) dari arah selain barat, nilainya jauh lebih kecil dibandingkan data
pengamatan dari arah barat gardu, hal ini di akibatkan karena adanya radiasi gardu
lainnya yang letaknya berdekatan dengan sumber radiasi GEM yang dituju yaitu
berjarak 500 cm gardu lain dengan sumber gardu yang dituju. Berdasarkan batas
ambang radiasi maksimum ICNIRP di ruang publik yaitu 0,2 T dan radiasi GEM
sumber gardu yang dituju praktikan dapat dikatakan aman sesuai ketetapan ICNIRP
pada jarak 150 cm.

13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa daerah disekeliling
gardu terdapat fluks radiasi gelombang elektromagnetik yang besar nilainya
mengumpul pada bagian pusat (0,0). Besar fluks radiasi disekitar gardu masih dalam
tingkatan dibawah International Commisions on Non-Ionizing Radiation Protection
(ICNIRP) dan Enviromental Health Commisions (EHC) yang menayatakan bahwa
besar nilai catu daya listrik (di dalam rumah tidak berdekatan dengan sutet) harus
memiliki rapat fluks magnetik sebesar 0.2 T. Pada jarak lebih dari 150 cm nilai rapat
fluks magnetik akaan di bawah 0.2 T.

5.2. Saran
Saran dalam melakukan praktikum pengukuran fluks radiasi gelombang
elektromaknetik unit komputer yaitu :
1. Dilakukan pengecekan alat sebelum malakukan praktikum.
2. Perhatikan skala pengukuran secara teliti baik skala variasi jarak, maupun
skala T.
3. Jauhkan teknologi yang dapat terdeteksi oleh gaussmeter.

14
DAFTAR PUSTAKA

BATAN.2008.Radiasi. http://www.batan.go.id/organisasi/kerjasama/php.
Halliday & Resnick. 1991. Fisika. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Diaskses 15 Oktober 2017.


http://www.studiobelajar.com/gelombang-elektromagnetik/ . Diakses pada tanggal 2
November 2017. Pada pukul 21.30

Kamajaya,2008.Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas XI sekolah menengah


atas/madrasah Aliyah Program ilmu pengetahuan alam. Bandung: Grafindo.
Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov. 2002. Modulated Wave Theory and Applications.
Johns Hopkins University Press-ISBN 0-8018-7325-8
Marpanaji,E. 2009. Wireless Communication. Yogyakarta
Ryin. 2011. Gelombang. http://ryin.multiply.com/journal/item/47. Diakses pada tanggal 2
November 2017. Pada pukul 22.06 WIB.

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data pengamatan

Lampiran 2. Pengambilan data

16

Anda mungkin juga menyukai