Daftar Isi.....................................................................................................................................1
Daftar Gambar............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................2
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................3
1.3.1 Maksud.................................................................................................................3
1.3.2 Tujuan..................................................................................................................3
1.4 LOKASI STUDI..........................................................................................................3
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN...................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................6
KONDISI LAPANGAN............................................................................................................6
2.1 UMUM........................................................................................................................6
2.2 KONDISI GEOGRAFIS.............................................................................................6
12
Daftar Gambar
13
BAB 1
PENDAHULUAN
14
1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah di dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud
Maksud diadakannya kegiatan perencanaan sistem drainase Kota Tegal adalah
membuat perencanaan sistem drainase dalam memberikan suatu acuan pada
pembangunan sistem drainase Kota Tegal yang mengacu pada masterplan yang ada
1.3.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan desain sistem
Drainase yang dapat digunakan untuk pengembangan selanjutnya.
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 METODOLOGI
15
mengumpulkan dan menganalisis data. Kemudian identifikasi masalah
dilakukan untuk memperoleh pemecahan masalah tersebut
BAB 8 PENUTUP
16
BAB 2
STUDI PUSTAKA
.1 UMUM
Pada bab ini dibahas secara umum mengenai pengenalan wilayah atau daerah
sasaran perencanaan. Bahan bahasan diperoleh melalui literatur, data sekunder,
maupun hasil pengamatan atau wawancara secara langsung di lapangan.
Posisi dan peta administrative kota tegal disajikan dalam gambar 2.1
17
2.7. ANALISIS HIDROLOGI
Dalam perencanaan bangunan air, analisis yang sangat penting dilakukan adalah
analisis hidrologi. Analisis hidrologi digunakan untuk menentukan besarnya debit banjir
rencana yang akan berpengaruh terhadap besarnya debit maksimum maupun kestabilan
konstruksi yang akan dibangun. Pada perencanaan drainase di laporan ini, digunakan
data curah hujan harian selama periode 15 tahun terhitung dari tahun 2004 hingga 2018
sebagai dasar pehritungan dalam menentukan debit banjir rencana.
Data hujan yang digunakan berasal dari stasiun pengukur hujan yang berada di
sub system drainase. Adapun langkah – langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya.
2. Menentukan luas pengaruh terhadap DAS untuk setiap stasiun – stasiun pengukur
hujan.
3. Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari data curah hujan.
4. Menganalisa curah hujan rencana dengan periode ulang (T) tahun.
5. Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana pada
peridoe ulang (T) tahun.
Dari lokasi rencana drainase, tinjau daerah ke arah hulu mengenai sungai
dan anak – anak sungai. Selanjutnya, tentukan batas daerah aliran sungai
dengan menarik garis imajiner yang menghubungkan titik – titik kontur
tertinggi sebelah kiri dan kanan sungai yang ditinjau dengan
mempertimbangkan hujan yang turun di daerah aliran sungai tersebut akan
mengalir ke sungai lokasi perencanaan.
18
Pada laporan ini, dalam menentukan DAS dan luasnya menggunakan
bantuan program Arcgis dan peta topografi lokasi. Rencana lokasi bendung
berada di Sungai KaliGangsa . Peta DAS KaliGangsa dapat dilihat pada
Gambar 2.1. dengan luas 85,105 km2.
Data curah hujan pada kedua stasiun pada Gambar 3.1. perlu diuji
konsistensinya. Untuk menguji konsistensi data curah hujan dapat dilakunan
dengan metode analisis massa ganda (double mass curve analysis), yaitu
menguji konsistensi hasil pengukuran pada suatu stasiun dengan
membandingkan akumulasi dari hujan yang bersamaan untuk suatu kumpulan
stasiun yang mengelilinginya. Data tidak konsisten berarti data mengandung
kesalahan, sehingga harus diuji kebenarannya, dengan langkah sebaga berikut:
6. Pilih stasiun pertama yang akan diuji konsistensi datanya. (Contoh: Stasiun
Brebes).
7. Data curah hujan stasiun lain (Stasiun Sidapurna) dirata – rata. Nilai rata –
rata dari stasiun ini merupakan nilai data acuan/indeks.
8. Akumulasikan nilai curah hujan pada Stasiun Brebes dan nilai curah hujan
pada stasiun acuan/indeks.
9. Bandingkan nilai akumulasi dari data Stasiun Brebes dengan data stasiun
acuan/indeks menggunakan grafik. Data akumulasi Stasiun Brebes sebagai
absis dan data di stasiun acuan/indeks sebagai ordinat.
10. Lakukan dengan langkah yang sama untuk menguji konsistensi data pada
stasiun Sidapurna.
Jika grafik yang terbentuk berupa garis lurus (tidak terjadi patahan),
maka data Stasiun Brebes dapat dikatakan konsisten. Namun, jika terjadi
patahan berarti data tersebut tidak konsisten, sehingga perlu dikoreksi. Jika
data sebelum patahan (kemiringan b) dan sesudah patahan (kemiringan a),
maka data stasiun tersebut harus dikoreksi dengan dikalikan suatu faktor
koreksi yaitu b/a. Data yang sudah dikoreksi berarti data yang terukur dan
dihitung adalah benar dan teliti seusai dengan fenomena saat hujan terjadi.
Data pengujian konsistensi untuk masing
– masing stasiun dan grafik Double Mass Curve dapat dilihat pada Tabel
3.1. hingga Tabel 3.4. dan Gambar 3.2. hingga Gambar 3.5.
Rata- Kumulatif
Rata
Tahun Stasiun Brebes Stasiun sidapurna Stasiun Stasiun
Stasiun
Indeks Indeks Brebes
2004 125 110 110 110 125
2005 86 113 113 223 211
2006 106 119 119 342 317
2007 124 93 93 435 441
2008 122 105 105 540 563
2009 110 80 80 620 673
2010 108 90 90 710 781
2011 66 91 91 801 847
2012 81 75 75 876 928
2013 97 160 160 1036 1025
2014 53 83 83 1119 1078
2015 114 110 110 1229 1192
2016 150 139 139 1368 1342
2017 124 99 99 1467 1466
2018 114 158 158 1625 1580
Double Mass Curve Station Brebes
1800
1600
Kumulatif
Rata-Rata
Stasiun Stasiun
Tahun Stasiun Stasiun Stasiun
Sidapurna Brebes
Indeks Indeks Sidapurna
2004 110 125 125 125 110
2005 113 86 86 211 223
2006 119 106 106 317 342
2007 93 124 124 441 435
2008 105 122 122 563 540
2009 80 110 110 673 620
2010 90 108 108 781 710
2011 91 66 66 847 801
2012 75 81 81 928 876
2013 160 97 97 1025 1036
2014 83 53 53 1078 1119
2015 110 114 114 1192 1229
2016 139 150 150 1342 1368
2017 99 124 124 1466 1467
2018 158 114 114 1580 1625
Double Mass Curve Station Sidapurna
1800