Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN MENTERI ESDM NOMOR

259.K/GL.01/MEM.G/2022
TENTANG
STANDAR PENYELENGGARAAN IZIN
PENGUSAHAAN AIR TANAH

Bandung, 24 Oktober 2022


Latar Belakang

Solusi Dalam Permasalahan Implementasi PP Nomor 5 Tahun 2021

Penyusunan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri

Menyelenggarakan Menyelenggarakan
Menyiapkan dan
perizinan penggusahaan perizinan penggunaan
memproses system
air tanah (IPAT)di WS sumber daya air
perizinan berusaha
lintas negara, WS lintas permukaan (IPSDA) di
terintegrasi secara
provinsi & WS strategis WS lintas negara, WS
elektronik (sistem OSS)
nasional lintas provinsi & WS
strategis nasional
Berdasarkan beberapa kali hasil rapat
pembahasan yang melibatkan
Kementerian Investasi/BKPM dan
Kementerian PUPR, disimpulkan dan
disepakati bahwa setelah berlakunya
SKB antar kementerian maka
Kementerian ESDM perlu menerbitkan
NSPK yang memuat mengenai Izin
Pengusahaan Air Tanah.
TUJUAN PENYUSUNAN KEPMEN ESDM NO. 259.K/GL. 01/MEM.G/2022
TENTANG
STANDAR PENYELENGGARAAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

menjaga keberlanjutan air tanah

menjamin kepastian hukum dan kepastian berusaha,

meningkatan efektivitas dan efisiensi kebutuhan usaha

Dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan sumber daya air


pada sumber air tanah untuk kebutuhan usaha
Dengan terbitnya Kepmen ESDM No. 259.K/GL.01/MEM.G/2022 tentang
Standar Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air Tanah maka menjadi upaya
perlindungan pemanfaatan air tanah dari kerusakan baik kuantitas maupun kualitas air
tanah melalui Penataan Izin Pengusahaan Air Tanah.

Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang


Sumber Daya Air sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Pemerintah Pusat
menetapkan norma, KEMENTERIAN ESDM c.q. BADAN
standar, prosedur, dan GEOLOGI menyusun NSPK dengan
kriteria untuk mengatur dan menerbitkan Kepmen ESDM No.
mengelola sumber daya air 259.K/GL.01/MEM.G/2022 tentang
Standar Penyelenggaraan Izin
Pengusahaan Air Tanah
MATERI POKOK DALAM KEPMEN ESDM NO. 259.K/GL. 01/MEM.G/2022
TENTANG
STANDAR PENYELENGGARAAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

Standar Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air Tanah yang


diselenggarakan oleh Badan Geologi terdiri atas:
a. Standar Pelayanan Persetujuan Pengeboran/Penggalian Eksplorasi Air
Tanah dan Persetujuan Studi Kelayakan Penggunaan Air Tanah yang
dilaksanakan melalui web portal perizinan terintegrasi Kementerian
ESDM (Lampiran I)
b. Standar Penetapan Izin Pengusahaan Air Tanah yang dilaksanakan
melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik/Sistem OSS (Lampiran II)
MATERI POKOK DALAM KEPMEN ESDM NO. 259.K/GL. 01/MEM.G/2022
TENTANG
STANDAR PENYELENGGARAAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

Dalam proses penetapan Izin Pengusahaan Air Tanah melalui Sistem


Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Sistem OSS), Badan
Geologi melakukan evaluasi kesesuaian antara rekomendasi teknis dengan
kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan

Izin Pengusahaan Air Tanah pada wilayah yang bukan menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat diatur oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Izin Pengusahaan Air Tanah yang telah diberikan sebelum ditetapkannya


Keputusan Menteri dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa berlaku
izin berakhir
Standar Pelayanan Persetujuan Pengeboran/Penggalian Eksplorasi Air Tanah dan
Persetujuan Studi Kelayakan Penggunaan Air Tanah (Lampiran I)
Persetujuan Pengeboran/Penggalian Eksplorasi Air Tanah

1. Persyaratan yang meliputi Syarat Administrasi dan Syarat Teknis.


2. Pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah dilaksanakan setelah mendapatkan
surat persetujuan pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah yang diterbitkan
oleh Kepala PATGTL.
3. Pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah harus mulai dilaksanakan paling
lambat 60 (enam puluh) hari kalender sejak surat persetujuan
pengeboran/penggalian eksplorasi air tanah diterbitkan.
4. Persetujuan atau penolakan terhadap permohonan pengeboran/penggalian
eksplorasi Air Tanah ditentukan berdasarkan hasil evaluasi persyaratan dan
kondisi Air Tanah.
5. Laporan kegiatan pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah disusun sesuai
dengan pedoman yang diterbitkan oleh PATGTL.
6. Terdapat kewajiban-kewajiban pemohon pengeboran/penggalian eksplorasi Air
Tanah selama pelaksanaan pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah.
Standar Pelayanan Persetujuan Pengeboran/Penggalian Eksplorasi Air Tanah dan
Persetujuan Studi Kelayakan Penggunaan Air Tanah (Lampiran I)
Persetujuan Studi Kelayakan Penggunaan Air Tanah

1. Studi kelayakan penggunaan air tanah memuat kajian terhadap kelayakan


teknis, sosial, lingkungan dan konservasi air tanah, terkait rencana pengambilan
dan penggunaan air tanah. Kajian dalam studi kelayakan penggunaan air tanah
tersebut dibedakan untuk kelompok usaha menengah dan besar serta kelompok
usaha mikro dan kecil.
2. Studi kelayakan penggunaan air tanah disusun berdasarkan pedoman yang
diterbitkan oleh Badan Geologi.
3. Studi kelayakan penggunaan Air Tanah yang telah disusun oleh pemohon harus
mendapat persetujuan dari Kepala PATGTL.
4. Studi kelayakan penggunaan Air Tanah yang telah mendapatkan persetujuan
dari Kepala PATGTL berlaku selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
persetujuan.
Standar Penetapan Izin Pengusahaan Air Tanah (Lampiran II)

Permohonan Izin Pengusahaan Air Tanah Baru

Permohonan Perpanjangan Izin Pengusahaan Air Tanah

Permohonan Perubahan Izin Pengusahaan Air Tanah

Pengendalian dan Pembatasan Pengusahaan Air Tanah pada Zona Konservasi Air Tanah dan
Akuifer Bebas

Sarana

Kewajiban Pemegang Izin Pengusahaan Air Tanah

Pengawasan Izin Pengusahaan Air Tanah

Anda mungkin juga menyukai