Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral


Unit Eselon I/II : Badan Geologi / Pusat Air Tanah dan Geologi Tata
Lingkungan
Program : Mitigasi dan Pelayanan Geologi
Sasaran Program : 02 - Meningkatnya Pemanfaatan Data, Informasi dan
Layanan Geologi
Indikator Kinerja Program : 02 - Meningkatnya Pemanfaatan Data, Informasi dan
Layanan Geologi
Kegiatan : 6347 - Data, Informasi, Rekomendasi dan Layanan
Geologi
Sasaran Kegiatan : 6347.02 - Konservasi Air Tanah Berbasis CAT
Indikator Kinerja Kegiatan : Nilai Kepuasan Layanan Badan Geologi
Klasifikasi Rincian Output : 6347_ABI Pelayanan Perizinan dan Pengawasan Air Tanah
Indikator KRO : 022 - Terlaksananya Pelayanan Perizinan dan Pengawasan
Air Tanah
Rincian Output : 404 - Pelayanan Perizinan dan Pengawasan Air Tanah
020 - Terlaksananya Pelayanan Perizinan dan Pengawasan
Indikator RO : Air Tanah
Volume RO : 1.000 (seribu)
Satuan RO : Layanan
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6405) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 6 Tahun 2021
tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 266);
d. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 3 Tahun 2021 tentang Sistem
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi Secara Elektronik (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 271);
e. Peraturan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2021 tentang
Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas
Penanaman Modal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 272);

f. Peraturan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 273);

g. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 733);.

h. Keputusan Bersama Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat, Dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 225.K/GL.01/MEM.G/2022; Nomor
07/PKS/M/2022; Nomor 188 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
dan Persetujuan Penggunaan Sumber Daya Air oleh Pemerintah Pusat

i. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:
259.K/Gl.01/MEM.G/2022 tentang Standar Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air
Tanah.
2. Gambaran Umum
Pasca terbitnya Undang-undang No. 17 th. 2019 tentang Sumber Daya Air dan Undang-
undang No. 11 th. 2020 tentang Cipta Kerja menyebabkan perubahan basis pengelolaan
administratif air tanah yang semula berbasis Cekungan Air Tanah (CAT) menjadi Wilayah
Sungai (WS). Wilayah sungai dikategorikan menjadi 5, yaitu wilayah sungai lintas negara,
wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai strategis nasional, wilayah sungai lintas
kabupaten/kota, dan wilayah sungai dalam kabupaten/kota. WS lintas negara, WS lintas
provinsi, dan WS strategis nasional yang secara total meliputi 74 % luas wilayah Indonesia
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, sedangkan WS lintas lintas kabupaten/kota, dan WS
dalam kabupaten/kota masing-masing menjadi kewenangan Provinsi dan Kab/Kota

Dalam Peraturan Pemerintah No. 5 Th. 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko dan Peraturan Menteri PUPR No. 6 Th. 2021 yang merupakan turunan
Undang-undang No. 11 Th. 2020 tentang Cipta Kerja mengatur bahwa proses persetujuan
Studi Kelayakan, Pemberian Rekomendasi Teknis, Evaluasi Kesesuaian dan Pengawasan air
tanah yang merupakan bagian dalam proses pelayanan Perizinan Berusaha Sumber Daya Air
yang bersumber dari Air Tanah adalah merupakan kewenangan Kementerian ESDM, dalam
hal ini Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL), Badan Geologi. Selain itu
juga telah terbit Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Nomor: 259.K/Gl.01/MEM.G/2022 tentang Standar Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air
Tanah dimana dalam keputusan Menteri tersebut mengatur tentang standar penyelenggaraan
Izin Pengusahaan Air Tanah yang diselenggarakan oleh Badan Geologi. Keputusan Menteri
tersebut memuat berbagai proses dan alur pelayanan perizinan air tanah dari mulai
persyaratan yang harus dipenuhi pemohon hingga proses pengawasan proses terbitnya ijin
penggunaan air tanah serta pengawasan pasca terbitnya ijin penggunaan air tanah untuk
wilayah yang menjadi kewenangan pusat atau Kementerisan ESDM Cq. Badan Geologi.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini adalah semua stakeholders yang terkait dengan proses pelayanan
perizinan berusaha sumber daya air yang bersumber dari air tanah, dengan harapan dapat
meningkatkan iklim investasi di Indonesia dengan mempermudah proses penetapan izin namun
dengan tetap mengutamakan konservasi air tanah.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
Dalam rangka mencapai sasaran keluaran kegiatan yang telah direncanakan di atas, akan
dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan dan Verifikasi Studi Kelayakan Air Tanah

Proses pelayanan perizinan berusaha sumber daya air yang bersumber dari air tanah
diawali dengan proses pengajuan permohonan studi kelayakan oleh pelaku usaha. Terdapat
beberapa syarat studi kelayakan yang diajukan pelaku usaha yang harus dilakukan proses
verifikasi baik secara langsung di lapangan maupun dilakukan di atas meja kerja. Syarat
studi kelayakan yang harus dilakukan verifikasi langsung di lapangan yaitu hasil
pengeboran/penggalian eksplorasi Air Tanah yang memuat:

1) log bor;

2) konstruksi sumur;

3) analisis paramater akuifer;

4) analisis debit optimum;

5) analisis jarak antar sumur; dan

6) efisiensi sumur;

Sedangkan syarat studi kelayakan yang lain dapat dilakukan verifikasi di atas meja kerja
seperti :

1) kondisi geologi, hidrogeologi, dan air tanah;

2) kondisi lingkungan Air Tanah dan potensi dampak pengambilan Air Tanah;

3) kondisi sosial masyarakat sekitar terkait dengan sumber dan pemenuhan kebutuhan
Air bersih;

4) hasil pengukuran geolistrik;

5) rencana penggunaan Air Tanah yang memuat:

6) neraca kebutuhan dan ketersediaan sumber Air pengguna; dan

7) upaya pemantauan dan konservasi Air Tanah

b. Pengawasan Perizinan Air Tanah


Pengawasan atas pelaksanaan Izin Pengusahaan Air Tanah bertujuan untuk menjamin
ditaatinya ketentuan dalam Izin Pengusahaan Air Tanah. Pengawasan dilakukan terhadap:
1) kesesuaian identitas antara pemegang Izin Pengusahaan Air Tanah untuk
menggunakan Air Tanah di lokasi;
2) kesesuaian antara pelaksanaan dengan ketentuan dalam Izin Pengusahaan Air Tanah,
beserta ketentuan peraturan mengenai norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
terkait;
3) kesesuaian akuifer yang disadap dengan izin yang diberikan;
4) kesesuaian debit pengambilan Air Tanah dengan izin yang diberikan dan laporan
debit pengambilan Air Tanah;
5) kesesuaian jumlah pengambilan Air Tanah;
6) kesesuaian jenis dan kapasitas pompa, durasi pemompaan dan sarana penggunaan Air
Tanah seperti meter air;
7) kesesuaian data kedalaman muka Air Tanah dengan laporan bulanan kedalaman muka
Air Tanah;
8) kesesuaian pemantauan dan konservasi Air Tanah dengan yang dicantumkan dalam
izin dan laporan upaya pemantauan dan konservasi Air Tanah;
9) dampak pengambilan Air Tanah terhadap sumber Air bersih masyarakat sekitar; dan
10) dampak pengambilan Air Tanah terhadap lingkungan, seperti intrusi Air laut dan/atau
penurunan tanah

Proses verifikasi studi kelayakan dan pengawasan perizinan air tanah dilakukan
berdasarkan permohonan izin air tanah yang masuk dari pelaku usaha. Berdasarkan hasil
inventarisasi data perizinan air tanah pada tahun 2021 persebaran izin air tanah dominan
berada di Pulau Jawa. Hasil inventarisasi data tersebut dapat dijadikan gembaran proses
verifikasi studi kelayakan dan pengawasan perizinan air tanah yang akan dilakukan pada
tahun 2023.
Tabel 1.1. Data hasil inventarisasi data perizinan air tanah tahun 2021
JUMLAH SIPA JUMLAH SIPA JUMLAH SIPA JUMLAH SIPA JUMLAH
NO PROVINSI
2017 2018 2019 2020 SIPA 2021
1 SUMATERA UTARA 312 401 317 481 244
2 RIAU 143 56 22 5 41
3 JAMBI 26 10 3 7
4 SUMATERA SELATAN 97 50 73
5 BENGKULU 57
6 LAMPUNG 386 432 454 289 248
7 SUMATERA BARAT 24 8 72 212 33
8 BANTEN 1148 872 833 1123 655
9 JAWA TENGAH 869 420 452
10 JAWA TIMUR 1390 128
11 D.I YOGYAKARTA 110 69 49
12 KALIMANTAN TENGAH 4 14 9
13 KALIMANTAN SELATAN 1 24 42 47
14 KALIMANTAN TIMUR 17 126 72 35 63
15 BALI 468 595 995 422 381
16 NTB 113 153 91 107
17 SULAWESI SELATAN 52 82 151 118 89
18 SULAWESI TENGAH 13 9 10 13 4
19 GORONTALO 2 10 13 8
20 NTT 35 11 18 31 13
21 SULAWESI UTARA 38 40 22
JUMLAH 2626 2720 4262 4917 2657

C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan verifikasi studi kelayakan dan pengawasan perizinan air tanah melalui
beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Persiapan

Pada tahap ini dilakukan penyiapan data dukung berdasarkan lokasi studi kelayakan
yang dimohonkan seperti data Peta Geologi, Peta Hidrogeologi, dan Peta Zona
Konservasi Air tanah.

2) Pelaksanaan Penerimaan permohonan pengajuan studi kelayakan dan


perizinan air tanah

Proses penerimaan permohonan pengajuan studi kelayakan dan perizinan air tanah
dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi permohonan studi kelayakan air tanah
yang dibangun oleh PUSDATIN melalui website www.perizinan.esdm.go.id/ebtke.
Dokumen yang masuk ke dalam aplikasi kemudian dilakukan proses verifikasi yang
melibatkan personel ahli air tanah di internal Pusat Air Tanah dan Geologi Tata
Lingkungan.

3) Verifikasi studi kelayakan dan pengawasan perizinan air tanah

Proses evaluasi data permohonan studi kelayakan yang masuk ke dalam aplikasi
divalidasi dengan proses verifikasi dokumen persyaratan studi kelayakan dan
pengawasan perizinan air tanah secara langsung di lapangan. Proses verifikasi
secara langsung di lapangan diantaranya pengawasan konstruksi sumur bor/gali
yang akan dilakukan oleh personil PATGTL bersama perwakilan pemohon dengan
output Berita Acara Hasil Pengawasan Konstruksi Sumur Bor.

4) Screening dan Evaluasi Data hasil verifikasi dokumen persyaratan studi


kelayakan dan pengawasan perizinan air tanah secara langsung di lapangan.

Proses screening dan evaluasi data ini merupakan proses penelaahan kembali oleh
beberapa ahli air tanah PATGTL untuk mendapatkan ouput persetujuan atau
penolakan permohonan studik kelayakan dan perizinan air tanah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Penyusunan laporan
Penyusunan laporan dalam kegiatan pegawasan perizinan air tanah akan dibuat
dalam bentuk 1 buku laporan yang memuat:
1. Pendahuluan,
2. Personalia dan Waktu Kegiatan
3. Pembahasan
Substansi pembahasan meliputi:
- Jumlah permohonan studi kelayakan dan perizinan air tanah yang dilayani
- Proses verifikasi permohonan studi kelayakan dan perizinan air tanah,
- Hasil verifikasi permohonan studi kelayakan dan perizinan air tanah,
- Permasalahan dan kendala
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
D. Personalia tim
Personalia dalam kegiatan pengawasan perizinan air tanah ini akan melibatkan staf dari
Kelompok Kerja Air Tanah, PATGTL, sesuai dengan keahliannya.
Adapun personalia dalam kegiatan verifikasi studi kelayakan dan pengawasan perizinan air
tanah akan melibatkan dua personel, yaitu:

- 1 orang Kepala Tim dengan kualifikasi ahli, dan

- 1 orang anggota tim dengan kualifikasi ahli atau teknisi/surveyor

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Implementasi kegiatan pelayanan perizinan air tanah oleh Pusat Air Tanah dan Geologi Tata
Lingkungan ini akan dilaksanakan mulai bulan April s/d Desember 2023, dengan uraian tahapan
dan waktu pelaksanaan ditampilkan dalam jadwal pelaksanaan di bawah ini.

Jadwal pelaksanaan kegiatan implementasi perizinan air tanah


No Kegiatan Bulan
April Mei Juni Juli Agustus SeptemberOktober November Desember
Penyiapan data dukung
1 berdasarkan lokasi studi
kelayakan yang dimohonkan
Penerimaan permohonan
2 pengajuan studi kelayakan
dan perizinan air tanah
Verifikasi studi kelayakan
3 dan pengawasan perizinan air
tanah
4 Screening dan Evaluasi Data
5 Penyusunan Laporan

E. Biaya Yang Diperlukan


Pembiayaan kegiatan output pelayanan perizinan air tanah berasal dari penggunaan/pemanfaatan
PNBP Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Tahun Anggaran 2023, sebesar Rp
5.623.030.000,- Lima Milyar Enam Ratus Dua puluh Tiga Juta Tiga Puluh Ribu Rupiah ). Rincian
lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Bandung, Januari 2023
Kuasa Pengguna Anggaran

Siti Sumilah Rita Susilawati

Anda mungkin juga menyukai