Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

STUDI ALUR PELAYARAN DI SUNGAI MATAN


TELUK MELANO KABUPATEN KAYONG UTARA

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Kabupaten Kayong Utara adalah salah satu


kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang
dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa.
Kabupaten yang diari Sungai Randau Mayam
Melinsum yang terkenal itu. Kabupaten Kayong
Utara mempunyai Lansekap yang lengkap dari
kawasan pantai disisi selatan hingga bukit dan
wilayah kepulauannya. Kabupaten Kayong Utara
mempunyai luas wilayah 4568,26 km2 terletak
antara 1080 45’ Bujur Timur dan 1100 15’ Bujur
Timur serta diantara 00 45’ Lintang Selatan dan 10 18’
Lintang Selatan. Dengan adanya perkembangan dan
perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten
Kayong Utara dibagi menjadi 6 kecamatan. Ke enam
kecamatan tersebut adalah Kepulauan Karimata,
Pulau Maya, Seponti, Simpang Hilir, Sukadana,
Teluk Batang. Kabupaten Kayong Utara mempunyai
belasan sungai dan hamparan pantai yang tersebar
pada hampir semua kecamatan dan merupakan
sarana angkutan umum di samping angkutan darat,
dengan sungai yang terpanjang adalah Sungai
Randau Mayam Melinsum dengan panjang sekitar
920 km. Kabupaten Kayong Utara merupakan
wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Kubu
Raya, Selat Karimata, Kabupaten Ketapang.
Sebagai jalur lintas utama bagi transportasi darat dan
laut yang menuju ke berbagai porvinsi di Kalimantan
dari sisi selatan. Kabupaten Kutai Kayong Utara
terus melakukan pembangunan transportasi dari
segala moda. Salah satunya adalah pelabuhan laut
dan sungai. Pelabuhan merupakan pintu gerbang
dalam mendistribusikan kebutuhan logistik (arus
barang) dan arus penumpang sehingga merupakan
masukan pendapatan asli daerah dan meningkatkan
perekonomian daerah tersebut.
Sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009, pelabuhan
adalah tempat yang terdiri atas daratan dan / atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat
barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi.
Dengan semakin berkembangnya pertumbuhan
penduduk dan ekonomi akan meningkatkan moda
transportasi angkutan laut dan sungai yang kemudian
harus ditunjang oleh keselamatan dan kemanan alur
pelayaran. Keselamatan dan keamanan pelayaran
adalah perlindungan keselamatan pelayaran dalam
hal lebar yang cukup dan kedalaman perairan yang
aman bagi gerakan angkutan perairan (Navigable
depth) yang harus diperhitungkan terhadap gerakan-
gerakan kapal yaitu gerakan vertikal : heaving,
pitching, dan rooliing maupun gerakan horizontal,
yaitu : swaying, surgeing, jawing maupun gerakan-
gerakan lainnya yang disebabkan oleh gelombang
atau arus. Untuk itulah fungsi alur pelayaran yang
dimaksud di atas sangat diperlukan dalam kelancaran
lalu lintas dan pergerakan kapal.
Alur pelayaran di laut adalah perairan yang dari segi
kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran
lainnya yang dianggap aman dan selamat untuk
dilayari. Alur pelayaran di laut terdiri dari alur
pelayaran umum dan perlintasan serta alur pelayaran
masuk pelabuhan. Alur pelayaran berfungsi untuk
ketertiban lalu – lintas kapal, memonitor pergerakan
kapal, mengarahkan pergerakan kapal dan
pelaksanaan hak lintas damai untuk kapal-kapal
asing.
Alur Pelayaran Sungai dan Danau adalah perairan
sungai dan Danau, muara sungai, alur yang
menghubungkan 2 (dua) atau lebih antar muara
sungai yang merupakan satu kesatuan alur pelayaran
sungai dan danau yang dari segi kedalaman, lebar,
dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap
aman dan selamat untuk dilayari.
Untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan
pemetaan alur sungai untuk keselamatan pelayaran
pada pelabuhan laut dan sungai existing yang ada di
Kabupaten Kayong Utara.

2. Maksud dan a. Melakukan survey dan menyusun rencana teknis


Tujuan alur pelayaran pada pelabuhanku di laut maupun
di sungai.
b. Untuk menata alur pelayaran baik laut maupun
sungai di Wilayah Kabupaten Kayong Utara.
c. Memberikan informasi tentang kondisi alur
pelayaran di tiap pelabuhan Kayong Utara.
d. Memberikan informasi pergerakan lalu lintas
kapal dan fasilitas keselamatan dan keamanan
bernavigasi.
e. Memberikan Perlindungan lingkungan maritim.

3. Sasaran a. Dokumen perencanaan teknis dan penataan alur


pelayaran laut dan sungai pada pelabuhan
existing di Kabupaten Kayong Utara
b. Terciptanya keselamatan dan keamanan
pelayaran
4. Lokasi Lokasi pekerjaan dilaksanakan pada Pelabuhan
Pekerjaan Existing yang meliputi :
a. Pelabuhan Samboja
b. Dermaga Muara Jawa
c. Dermaga Sukma Wira
d. Dermaga Kota Bangun
e. Dermaga Muara Muntai
f. Dermaga Kembang Janggut
g. Dermaga Rima Ayu

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD


Pendanaan Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019 senilai Rp
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


Organisasi
Pejabat Pembuat
Komitmen
Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Kabupaten
Kayong Utara

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar 1. Rencana Induk Pelabuhan Nasional


2. Rencana Induk Pelabuhan Laut di Kabupaten
Kayong Utara
3. Perkembangan Dimensi Kapal dan Jenis Kapal
4. Kepadatan Lalu Lintas Kapal
5. Kondisi Geografis
6. Jarak Pelayaran

8. Standar Teknis Seluruh peraturan teknis yang terkait dengan


pelaksanaan pekerjaan ini.

9. Studi-Studi Seluruh data penunjang yang termuat dalam poin 7.


Terdahulu

10. Studi-Studi 1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 17


Terdahulu Tahun 2008 Tentang Pelayaran.
2) Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009
Tentang Kepelabuhanan.
3) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 68
Tahun 2011 Tentang Alur Pelayaran Laut.
4) Peraturan Menteri Perhubungan No. 52 Tahun
2012 Tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau.
5) Peraturan Menteri Perhubungan KM 31 Tahun
2006 Tentang Pedoman dan Proses Perencanaan
di Lingkungan Kementerian Perhubungan.
6) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kayong Utara Tahun 2011 – 2031.

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
Kegiatan pekerjaan ini meliputi perencanaan dan penataan alur
pelayaran di laut dan sungai, yaitu :
1. Mengumpulkan data sekunder yang terkait
dengan pekerjaan ini seperti studi terdahulu, data
hidrologi, data hidro-oceanografi, dan sosial
ekonomi wilayah.
2. Menyusun metode pelaksanaan pekerjaan dan
persiapan pelaksanaan survey lapangan.
3. Melaksanakan survey hidro-oceanografi, yang
meliputi :
 Survey Bathimetri/Kedalaman
 Survey Pasang Surut
 Survey Pola Arus
 Survey Identifikasi Dasar Perairan
 Survey Sedimentasi Pada Alur Pelayaran
Masuk Pelabuhan
4. Review teknis sistem rute pelayaran, pergerakan
lalu lintas kapal, perkembangan dimensi kapal
dan jenis kapal, dan saran bantu navigasi
pelayaran pada pelabuhan laut, sungai dan danau.
5. Kegiatan perencanaan dan penataan alur
pelayaran di laut yang meliputi :
 Kondisi alur pelayaran; kepadatan lalu lintas;
kondisi ukuran dan sarat (draft) kapal; arus
dan pasang surut; kondisi cuaca; dan ship’s
routering system.
 Sistem rute pelayaran di laut, yaitu bagan
pemisah lalu lintas (traffic separation
scheme); rute dua arah (two way routes);
garis haluan yang dianjurkan (recommended
tracks); rute air dalam (deep water routes);
daerah yang harus dihindari (area to be
avoided); daerah lalu lintas pedalaman
(inshore traffic zones); daerah kewaspadaan
(precaution areas); dan daerah putaran
(roundabouts);
 Tata cara berlalu lintas
 Penataan Jalur-jalur sempit
 Titik mati point of no return)
 Lebar alur satu arah
 Lebar dalam belokan-belokan alur
 Lebar alur dua arah
 Daerah olah gerak kapal
 Daerah labuh kapal
6. Kegiatan perencanaan dan penataan alur
pelayaran di sungai yang meliputi alur pelayaran,
sistem rute, tata cara berlalu lintas dan daerah
labuh kapal sesuai dengan kepentingannya, yaitu
:
 Survey inventarisasi dan identifikasi alur
pelayaran serta lalu lintas dan angkutan di
sungai dan danau.
 Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah
 Kesesuaian dengan Pengelolaan Sumber
Daya Air
 Analisis pengembangan wilayah sungai dan
danau
 Analisis karakteristik alur pelayaran sungai
dan danau
7. Merencanakan profil/potongan memanjang dan
melintang alur pelayaran.
8. Merencanakan lebar alur, luas kolam, dan
kedalaman sesuai dengan ukuran kapal yang akan
melewati alur pelayaran.
9. Merencanakan slope/kemiringan alur pelayaran.
10. Merencanakan lokasi dan titik koordinat
geografis area yang akan dikeruk (bila ada).

12. Keluaran a. Laporan Pendahuluan memuat Persiapan/rencana


pelaksanaan; Metodologi: Time Schedule; dan
Gambaran Umum Pekerjaan. Laporan
Pendahuluan diserahkan minimal 30 hari
kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan
sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah
didiskusikan kepada seluruh stake holder terkait.
b. Laporan Antara : Hasil Survey Lapangan berupa
data primer. Laporan diserahkan maximal 180
hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan
sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah
didiskusikan kepada seluruh stake holder terkait.
c. Laporan Akhir Sementara memuat : Hasil survey
lapangan, data primer, dan analisis survey.
Laporan Akhir Sementara diserahkan maximal
210 hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan
dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah
didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait.
d. Laporan Akhir merupakan hasil revisi dan
masukan dari hasil ekspose/diskusi dengan
seluruh stakeholder terkait yang diserahkan
maximal 240 hari kalender kerja sebanyak 10
buku. Bersama dengan penyerahan laporan akhir
juga diserahkan dokumentasi survey (10 buku),
dan CD/DVD soft copy seluruh keluaran.

14. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan


Material Personil peralatan, material, dan personil pekerjaan tetapi
dan Fasilitas dari menyediakan fasilitas ruang ekspose/diskusi dan
Pejabat Pembuat dukungan administrasi terhadap pekerjaan ini.
Komitmen

13. Peralatan, dan 1) Komputer


Manajerial dan 2) Tenaga Ahli
Penyedia jasa 3) Dan lain-lain yang terkait dengan pekerjaan ini
Konstruksi

15. Peralatan, dan Menyelesaikan pekerjaan jasa konsultansi ini,


Manajerial dan berikut dengan keluaran yang dihasilkan sebagai
Penyedia jasa output dan diserahkan kepada pengguna jasa
Konstruksi sebagaimana diatur dalam kontrak.
16. Jangka Waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
Penyelesaian sejak ditandatangani SPMK oleh kedua belah pihak.
Kegiatan

17. Personil Personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah


sebagai berikut :

Rincian kualifikasi dan klasifikasi tenaga ahli adalah


sebagai berikut :
1. Team Leader atau Ahli Pelabuhan adalah seorang
lulusan Sarjana Teknik Sipil atau Transportasi
dari Universitas Negeri atau Swasta yang
terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 12
tahun serta memiliki sertfikat keahlian dari
asosiasi profesi.
2. Ahli Teknik Sipil adalah seorang lulusan Sarjana
Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta
yang terakreditasi serta memiliki pengalaman
selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian
dari asosiasi profesi. Ahli Teknik Sipil yang
dibutuhkan sebanyak 1 orang.
3. Ahli Hidro – Oceanografi adalah seorang lulusan
Sarjana Pengairan atau Sarjana Kelautan dari
Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi
dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta
memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi.
Ahli Hidro – Oceanografi yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
4. Ahli Navigasi dan Keselamatan Pelayaran
seorang lulusan Sarjana Kelautan atau Sarjana
Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta
yang terakreditasi dan memiliki sertifikat
keahlian dari asosiasi profesi. Ahli navigasi dan
Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
5. Ahli Hidrologi seorang lulusan Sarjana Pengairan
atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri
atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki
pengalaman selama 10 tahun serta memiliki
sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli
Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
6. Ahli Design seorang lulusan Sarjana Pengairan
atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri
atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki
pengalaman selama 10 tahun serta memiliki
sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli
Design yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.
7. Ahli GIS (Global Information System) seorang
lulusan Sarjana Geodesi atau Sarjana Geography
Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang
terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10
tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari
asosiasi profesi. Ahli GIS yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
8. Ahli Cost Estimator lulusan Sarjana Teknik Sipil
dari Universitas Negeri atau Swasta yang
terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10
tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari
asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
Selain tenaga ahli utama pekerjaan ini juga didukung
oleh sub tenaga ahli dengan posisi dan kualifikasi
pendidikan sebagai berikut :
1. Ahli Muda Teknik Sipil adalah seorang lulusan
Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau
Swasta yang terakreditasi serta memiliki
pengalaman selama 5 tahun dengan jumlah 1
orang.
2. Ahli Muda Hidro – Oceanografi adalah seorang
lulusan Sarjana Pengairan dari Universitas
Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan
memiliki pengalaman selama 5 tahun dengan
jumlah 1 orang.
3. Ahli Muda Navigasi dan Keselamatan Pelayaran
seorang lulusan Sarjana Kelautan atau Sarjana
Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta
yang terakreditasi dan memiliki pengalaman 5
tahun serta memiliki serifikat keahlian dari
asosiasi profesi. Ahli Muda Navigasi dan
Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
4. Ahli Muda Hidrologi seorang lulusan Sarjana
Pengairan atau Sarjana Teknik Sipil dari
Universitas Negeri atau Swasta yang
terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5
tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari
asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan
sebanyak 1 orang.
5. Ahli Muda Cost Estimator seorang lulusan
Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau
Swasta yang terakreditasi dan memiliki
pengalaman selama 5 tahun serta memiliki
sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli
Muda Cost Estimator yang dibutuhkan sebanyak
1 orang.
Dan pekerjaan ini juga didukung oleh tenaga
pendukung, yaitu surveyor, drafter/cad operator, dan
operator komputer.

18. Jadwal Tahapan Disesuaikan dengan Time Schedule penyedia jasa


Pelaksanaan konsultan pada saat menyampaikan laporan
Kegiatan Pendahuluan yang memuat rencana awal
pelaksanaan pekerjaan.

Hal-hal Lain

19. Produksi Dalam


Negeri

20. Persyaratan Penyedia jasa konsultasi dalam pekerjaan ini bisa


Kerjasama melakukan kerja sama dengan penyedia jasa
konsultasi lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku
dalam dokumen kualifikasi dan dokumen pemilihan.

22. Pedoman Mekanisme pengumpulan data lapangan disesuaikan


Pengumpulan dengan aturan yang berlaku dan dikoordinasikan
Data Lapangan kepada tim teknis.

21. Alih Penyedia Jasa Konsultasi pelaksana pekerjaan ini


Pengetahuan berkewajiban untuk menyenggrakan pertemuan dan
pembahasan laporan terkait di atas sebagai bentuk
alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Kayong Utara, 19 September 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

…………………….
NIP …………..

Anda mungkin juga menyukai