Pemeliharaan Berkala
Bangunan Pengaman Pantai di
kabupaten Sumba Timur dan
Kabupaten Sumba Barat Daya)
1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau dengan panjang
garis pantai 81.000 km. Sepanjang pantai ini memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan
yang sangat besar. Sumberdaya alam yang terdapat di wilayah pesisiran dan lautan terdiri dari
sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources), seperti : perikanan, hutan mangrove dan
terumbu karang maupun sumberdaya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources),
seperti : minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.
Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan, yang terdiri dari 566 pulau,
diantaranya terdapat 3 (Tiga) pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P. Sumba. Secara
Astronomis Provinsi ini terletak di antara 8 – 12 Lintang Selatan dan 118 –125 Bujur
Timur, dengan luas daratan 47.349,90 km (4,73 juta ha). Jumlah penyebaran penduduk
sebanyak 4,31 juta jiwa, dimana ± 75 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Berdasarkan beberapa referensi dan hasil studi, kondisi topografis di wilayah ini tergolong kasar
atau relativ berbukit-bukit. Kemiringannya berkisar 20 - 60 % merupakan daerah perbukitan dan
0 –20 % merupakan dataran. Keadaan iklim Nusa Tenggara Timur adalah tergolong tropis kering
(semi arid), disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan berganti
arah setiap enam bulan (April - Oktober bertiup angin Timur yang kering dan November Maret
bertiup angin Barat). Kondisi curah hujan berkisar antara 600 mm –4.000 mm dengan interval
hujan yang terjadi antara 3 – 4 bulan (bulan Desember –Maret).
Beberapa Ibu kota kabupaten di daerah pantai dan menjadi strategis dalam menunjang
perkembangan disektor perekonomian. Wilayah pesisir pantai di Pulau Sumba yang potensial
mengalami kerusakan, dan kritis akibat erosi, abrasi, sedimentasi dan pencemaran; dengan
demikian identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi pantai yang ada, perlu untuk segera dilakukan
dalam rangka penanganan permasalahan yang ada.
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai : wilayah daratan yang berbatas dengan laut, batas di
daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun tidak tergenang air yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses laut, seperti : pasang surut, angin laut dan instrusi garam,
sedangkan batas di laut ialah : daerah-daerah yang dipengaru hi oleh proses-proses alami di
daratan seperti : sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang
dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan. Wilayah pesisiran bersifat dinamis dan rentan
terhadap perubahan lingkungan, baik karena proses alami maupun aktivitas maunusia.
Melihat kondisi diatas dan memperhatikan pentingnya memperoleh besaran dana untuk
Operasi dan Pemeliharaan sesuai kebutuhan nyata kondisi riil yang ada, maka pada Tahun
Anggaran 2021, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Satuan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Nusa Tenggara II, Kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan Sumber Daya Air III, melaksanakan Pekerjaan Pemeligaraan Berkala Bangunan
Pengaman Pantai
Konsep dasar “pengelolaan” sumber daya air dan infrastruktur keairan merupakan bagian yang
dilakukan setelah pasca konstruksi. Dalam hal ini adalah kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
serta rehabilitasi potensi yang ada. Persoalan dan kendala dalam pengembangan sumber daya
air dan pembangunan infrastruktur di atas merupakan suatu potret ke depan akan perlunya
kegiatan diakhir konstruksi, khususnya di Pulau Timor dan kepulauan. Penyajian ini selanjutnya
memberikan pula gambaran mengenai kegiatan OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA di wilayah
ini (Pulau Sumba) yang pada hakikatnya sangat diperlukan guna keberlanjutan dalam
pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA) umumnya dan kelestarian infrastruktur SDA khususnya.
Sejalan dengan upaya, tujuan dilakukan Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA tersebut di
atas maka calon lokasi Pantai yang rencananya akan dikerjakan adalah : Pantai di Kabupaten
Sumba Timur dan Sumba Barat aya.
3. Sasaran
Memberikan perlinungan bagi penduduk yang berdomisili di dekat pesisir Pantai bersangkutan
serta penerima manfaat secara tidak langsung adalah seluruh masyarakat di Pulau Sumba.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi rencananya kegiatan yang akan dikerjakan adalah : Pantai di Kabupaten Sumba Timur
dan Kabupaten Sumba Barat Daya
5. Sumber Pendanaan
1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN MURNI Tahun Anggaran 2022
2. Pagu Anggaran : Rp. 1,500,000,000.00
3. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 1,500,000,000.00
4. Mata uang yang digunakan Rupiah
5. Nomor Dipa Kemen Lem (003) Unir ORG (06) Unit Kerja (400709)
6. Jenis Kontrak
KONTRAK HARGA SATUAN ( unit price) Tahun Tunggal.
Kontrak dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsure pekerjaan dengan
spesifika siteknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan, volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume
pekerjaan dan nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
7. Kualifikasi SBU
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan sub
bidang klasifikasi/layanan Jasa Pelaksanaan Konstruksi Air, Dam, dan Prasarana SDA lainnya
(SI.OOI)
8. Rencana Tender
Rencana Waktu Pelaksanaan Tender kurang Lebih 48 (Empat Puluh Delapan ) Hari Kalender
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan biaya untuk Belanja Pemeliharaan Jaringan sebesar Rp.
1.500.000.000,- (Satu Miliar Lima Ratus Juta Rupiah) dan Rincian detail terlampir dalam
perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan dialokasi dalam DIPA Kegiatan Operasi
dan Pemeliharaan SDA III pada Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II yang
bersumber dari dana APBN murni
16. Keluaran
Laporan-laporan/bukti kegiatan yang mendukung keluaran utama/lain
3) Material
No Jenis Material Keterangan
1 Batu kali gunung Kuari
2 Bronjong bahan pabrikan
3 Kawat Ikat bahan pabrikan
4 Geotekstil bahan pabrikan
5 Cerucut Bahan Lokal
6 Kayu Kelas Dua Bahan Lokal
18. Personil
Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu:
a. Yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Pekerjaan :
Pengalaman Kerja Kualifikasi
No Jabatan Pekerjaan Jumlah Personil
Minimal (Tahun) pendidikan
20. Laporan
1) RMK
2) PCM
3) Shop Drawing
4) Amandemen
5) Laporan Bulanan (Harian, Mingguan Bulanan)
6) Back Up (Back Up MC.0%, MC. 100%, Back Up Termin)
7) Sertiikat Termin 8) As Build Drawing