Program : Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasaran Sumber Daya Air
Kegiatan : Pemeliharaan Berkala Air Baku di Kab. Sumba Barat dan Sumba
Barat Daya
Indikator Kinerja Kegiatan : Distribusi Air sesuai kebutuhan secara efektif dan efisien
Jenis Keluaran (Output) : Jumlah Luasan yang tersuplai dari Sumur / Jaringan Air Baku /
Bangunan Air lainnya yang di OP
1. Latar Belakang
Nusa Tenggara Timur merupakan Provinsi kepulauan yang terdiri atas 1.192 pulau. Terdapat 3 (tiga)
pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P. Sumba. Secara Astronomis, Provinsi ini terletak di
antara 80 – 120 Lintang Selatan dan 1180 – 1250 Bujur Timur, dengan luas daratan 47.349,90 Km2
(4,73 juta Ha). Jumlah penyebaran penduduk sebanyak 4,534 juta jiwa dimana ± 75 % penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani.
Berdasarkan beberapa referensi dan hasil studi merilis bahwa kondisi topografis di NTT tergolong
kasar atau relativ berbukit-bukit dengan klasifikasi kemiringan berkisar 20 – 60 % merupakan
daerah perbukitan dan 0 – 20 % adalah dataran. Kondisi iklim di wilayah ini adalah tropis kering
(semi arid). Fenomena ini disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang, dan berganti arah
setiap enam bulan (Bulan April – Oktober) bertiup angin Timur yang kering, sedangkan pada bulan
November – Maret bertiup angin Barat disertai perubahan cuaca dan pergantian musim.
Curah hujan tahunan di Prov. NTT rata-rata berkisar 1.200 mm dengan interval waktu hujan 3 – 4
bulan (Bulan Desember–Maret). Intensitas curah hujan ini mengakibatkan sering terjadinya banjir di
beberapa daerah dalam wilayah sungai (WS). Selanjutnya dalam kurun waktu 8 - 9 bulan mengalami
keterbatasan akan ketersediaan air, baik air permukaan, air tanah (alamia maupun artifiasial).
Fenomena ini dipengaruhi oleh adanya perubahan iklim (climate changes) sering kali
mengakibatkan kekeringan yang berdampak pada kegagalan panen, kekurangan air baku/minum di
semua wilayah Prov. NTT.
Bangunan pengairan yang selanjutnya disebut prasarana sumber daya air adalah bangunan air
beserta bangunan lain yang menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung
maupun tidak langsung.
Eksploitasi dan pemeliharaan sumber air dan bangunan pengairan adalah kegiatan pemeliharaan
dan perbaikan bangunan-bangunan pengairan guna menjamin kelestarian fungsi dari bangunan-
bangunan pengairan untuk menjaga tata pengairan dan tata air yang baik berupa pemeliharaan
sumber air serta operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air.
Pelaksanaan pemeliharaan sumber air dan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, atau pengelola sumber daya air sesuai
dengan kewenangannya. Pelaksanaan pemeliharaan sumber air dan operasi dan pemeliharaan
prasarana sumber daya air yang dibangun oleh badan usaha, kelompok masyarakat, atau
perseorangan menjadi tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang membangun.
Tujuan Kegiatan pencegahan kerusakan dan/atau penurunan fungsi sumber air serta perbaikan
kerusakan sumber air sebagaimana dimaksud mencakup, Pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala
dan penanggulangan atau perbaikan darurat akibat bencana alam dan / atau kerusakan yang tidak
terduga.
3. Sasaran
Pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagi penduduk yang berdomisili di dekat sumber air
dan/atau sekitar jaringan pembawa air dan menjaga kelangsungan alokasi air untuk pemakai air
lain yang sudah ada.
4. Lokasi Kegiatan
1) No Sumur : TWAP - 107
Desa : Wee Pangali
Kecamatan : Kota Tambolaka
Kabupaten : Sumba Barat Daya
2) No Sumur : KLKU - 74
Desa : Weeela
Kecamatan : Kodi Utara
Kabupaten : Sumba Barat Daya
3) No Sumur : DKWAB - 99
Desa : Wemaringgi
Kecamatan : Kodi Balaghar
Kabupaten : Sumba Barat Daya
4) No Sumur : LPAB - 105
Desa : Radamata
Kecamatan : Kota Tambolaka
Kabupaten : Sumba Barat
5) No Sumur : BTLAB - 95
Desa : Lokory
Kecamatan : Kabu Karudi
Kabupaten : Sumba Barat
6) No Sumur : ASB - 42
Desa : Lokory
Kecamatan : Kabu Karudi
Kabupaten : Sumba Barat
5. Sumber Pendanaan
1) Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN NURNI Tahun Anggaran 2023
2) Pagu Anggaran : Rp. 2,510,990,000.00
3) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 2,510,990,000.00
4) Mata uang yang digunakan Rupiah
5) Nomor Dipa Kemen Lem (003) Unir ORG (06) Unit Kerja (400709)
8. Data Dasar
Data – data dasar yang akan dijadikan data pendukung pelaksanaan kegiatan, misal : dokumen
kontrak, dokumen pengadaan, dan lain – lain.
9. Standar Teknis
standar yang dipakai dalam penyusunan kegiatan/kajian/jasa konsultansi. Misal : NSPK terkait
pembinaan penyelenggaraan konstruksi dan perencanaan kegiatan konstruksi.
13. Keluaran
laporan-laporan/bukti kegiatan yang mendukung keluaran utama/lain
3) Material
No Jenis Material Keterangan
1 Pasir Kuari
2 Batu kali Gunung Kuari
3 Semen Bahan Pabrikan
4 Kayu kelas 2 Bahan Lokal
15. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 6 Bulan / 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak
SPMK.
16. Personil
Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
18. Laporan
1) RMK
2) PCM
3) Shop Drawing
4) Amandemen
5) Laporan Bulanan (Harian, Mingguan Bulanan)
6) Back Up (Back Up MC.0%, MC. 100%, Back Up Termin)
7) Sertiikat Termin
8) As Build Drawing