A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
Sektor
a. Undang – undang Nomor : 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional
Pengelolaan SDA.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27 Tahun 2015 tentang
Bendungan.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2015 Tentang
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis
Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 – 2014.
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran
2014.
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2018
i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.02/2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur
Biaya dan Indeksasi Dalam Penyusunan RKA-KL
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor :
28/PRT/M/2016 Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Pelaksana Tugas
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pekerjaan Umum.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Wilayah Sungai.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan atas Permen
Nomor : 12/PRT/M/2006 dan Nomor : 13/PRT/M/2006.
2. GAMBARAN UMUM
Dalam meningkatkan swasembada pangan di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten
Lombok Timur, melalui Balai Wilayah Sungai Provinsi NTB, bermaksud memanfaatkan sumber daya
air dari sungai maupun limpasan air hujan untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sarana
pendukung pertanian dan konservasi.
Keterbatasan daerah pertanian di Kabupaten Lombok Timur khususnya di Kecamatan Suela,
didominasi pada areal yang memiliki curah hujan yang rendah serta terletak pada dataran landai
sehingga menjadi blok sistem daerah irigasi yang memiliki sumber air sebagai tangkapan (
catchment) relatif kecil, umumnya kurang dari 10 Km2.
Embung merupakan sistem atau istilah lokal yang ada pada umumnya sudah dikenal oleh
masyarakat Nusa Tenggara Barat didalam mengelola sumber daya air. Konstruksi embung berupa
waduk penampungan yang terbuat dari timbunan tanah ataupun dari pasangan batu yang dipakai
sebagai sumber air untuk memberi/suplesi terhadap kebutuhan air irigasi pada areal dibawahnya,
dimana pada umumnya sudah dipersiapkan pola tanam tadah hujan (Gora) sehingga dapat
diperoleh kontinuitas pemberian air untuk pertumbuhan tanaman dalam menghindari gagal panen.
Daerah layanan rencana embung terletak di Desa Perigi dengan luas areal desa yaitu 6.193 Ha.
Jumlah penduduk Desa Perigi sekitar 38.010 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 326 jiwa per
km2. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Luas tanah sawah di
Kecamatan Suela tercatat seluas 2.955 Ha yang terdiri dari 2.090 Ha irigasi non teknis, 778 Ha
lahan menggunakan irigasi setengah teknis dan sisanya 85 Ha lahan sawah tadah hujan. Hasil
pertanian Desa Perigi berjenis padi dan palawija, yang utama adalah tanaman padi.
Usulan lokasi site Embung Ponggong termasuk dalam Daerah Aliran Air (DAS) Brangbantun. Dari
hasil survey dan studi peta Embung Ponggong memiliki Luas Daerah Tangkapan Air sebesar 7,11
Km2 dengan panjang sungai 8,50 Km. Peta Daerah Tangkapan Air dan rencana Areal Irigasi
Embung Ponggong pada gambar berikut ini :
A. Posisi
1) Lokasi : Desa Perigi, Kec. Suela, Kab. Lombok Timur
2) Posisi : 8o 29’ 19” LS dan 116 35’ 13,9” BT
X = 481.056,90 dan Y = 9.044.858,96
3) Nama Sungai : Kokok Seruni
4) Nama DAS : DAS Brangbantun
C. Tubuh Embung
1) Tipe Embung : Timbunan dengan inti tegak
2) Panjang Embung : 103.53 m
3) Tinggi dari pondasi : 13,95 m
4) Lebar crest : 5,50 m
D. Pelimpah
1) Tipe Mercu Pelimpah : Ogee
2) Lebar : 18,00 meter
3) Tinggi Mercu : 0,50 meter
4) Tipe Kolam Olak : USBR Type III
5) Panjang Kolam Olak : 9,00 meter
F. Bangunan Pengambilan
1) Elevasi Intake : +462,00
2) Pintu Pengambilan : Pipa PVC
3) Pintu Pengeluaran : Gate Valve
4) Panjang : 63.15 meter
5) Diameter pipa : 0,25 meter
G. Manfaat
1) Areal Irigasi : 40.00 Ha
2) Pola Tanam : Padi – Palawija – Palawija
3) Awal Tanam : November I
4) Intensitas Tanam : 220%
5) Keandalan : Periodik : 92.00%
Tahunan : 82.00%
Statistik : 89.00%