Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BALI-PENIDA
Jalan Kapten Tjok Agung Tresna No. 9 Renon, Denpasar Telepon (0361) 227208

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK):


PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DAS TUKAD PETANU DI KAB. GIANYAR
(DI. MAS DAN DI. KAULU)

TAHUN ANGGARAN 2022

1
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFRENCE
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DAS TUKAD PETANU DI KAB. GIANYAR
(DI. MAS DAN DI. KAULU)

Kementerian/ Negara Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/III : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air / Balai Wilayah
Sungai Bali –Penida
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
Indikator Kinerja Kegiatan : Jaringan Irigasi Yang Ditingkatkan
Jenis Keluaran : Peningkatan
Volume Keluaran (Output) : 1,25 Km
Volume Keluaran (Outcome) : 340 Ha

I. Latar Belakang
I.1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air.
b. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
c. Permen PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai.
d. Permen PUPR Nomor 06/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan.
e. Permen PUPR Nomor 08/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sepadan Jaringan
Irigasi.
f. Permen PUPR Nomor 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
g. Permen PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 Tentang Rencana Teknis Tata Pengaturan
Air dan Tata Pengairan.
h. Permen PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi.

2
i. Permen PUPR nomor 13/PRT/M/2015 Tentang Penanggulangan Darurat Bencana
Akibat Daya Rusak Air.
j. Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Status Daerah Irigasi.
k. Permen PUPR Nomor 17/PRT/M/2015 Tentang Komisi Irigasi.
l. Permen PUPR Nomor 23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi.
m. Permen PUPR Nomor 30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi.
n. Peraturan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyediaan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
o. Kriteria Perencanaan Irigasi (KP) Tahun 2013.

I.2. Gambaran Umum


Dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan produksi pertanian untuk menuju
swasembada pangan pada DI. Mas dan DI. Kaulu, maka diperlukan perbaikan sarana
dan prasarana yang menunjang kegiatan pertanian.
Meningkatnya perkembangan penduduk dan menurunnya fungsi sarana dan prasarana
pengairan merupakan salah satu penyebab menyusutnya luas lahan pertanian yang
beralih fungsi menjadi lahan permukiman.
Salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil pertanian adalah
memanfaatkan kembali air sisa Irigasi (Re Use) dan mengurangi kehilangan air irigasi
sepanjang saluran akibat kebocoran di Kab. Gianyar yaitu dengan Peningkatan Jaringan
Irigasi DAS Tukad Petanu di Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu).

II. Maksud dan Tujuan


II.1. Maksud kegiatan
Maksud dari pada kegiatan adalah untuk memanfaatkan kembali air sisa Irigasi dan
meningkatkan pemenuhan kebutuhan air Irigasi di Kab. Gianyar dengan mengurangi
kehilangan air baik akibat bocoran maupun rembesan dengan melakukan
peningkatan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu di Kab. Gianyar (DI.
Mas dan DI. Kaulu) pada saluran primer dan sekunder sepanjang 1,25 Km.

3
II.2. Tujuan kegiatan
Tujuan dari kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi ini adalah untuk meningkatkan
intensitas tanam yang sekaligus meningkatkan pendapatan petani untuk menuju
swasembada pangan.

III. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan berada pada DAS Tukad Petanu (DI. Mas dan DI. Kaulu) tepatnya di
Kecamatan Ubud, Kabupaten. Gianyar, Bali.

DAS Tukad Petanu

Gambar 3.1. Peta Lokasi Pekerjaan.

08° 27' 43.49" LS


115° 16’ 43.47” BT
"E

Gambar 3.2. Koordinat Lokasi Pekerjaan pada DI. Mas dan DI. Kaulu

4
Gambar 3.3. Foto Kondisi Saluran Existing

5
IV. Output / Keluaran
IV.1. Indikator Keluaran
Indikator keluarannya yaitu Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu di Kab.
Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) dengan panjang 1,25 Km.

IV.2. Volume dan Satuan


NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 Galian Tanah Cadas M3 797.22
2 Galian Tanah Biasa M3 567.43
3 Timbunan Tanah Kembali M3 378.29
4 Timbunan Tanah Mendatangkan M3 4.22
5 Timbunan Pasir Bawah Lantai T = 5 cm M3 282.50
6 Pas. Batu Kali 1Pc : 4 Psr M3 12.15
7 Siaran 1Pc : 2 Psr M2 7.50
8 Plesteran 1 Pc : 3 Psr M2 9.00
9 Beton K 175 M3 0.12
10 Beton K 225 M3 297.66
11 Pek. Pembesian Dengan Tul. Polos Kg 343.61
12 Pek. Pembesian Dengan Wire Mesh M6 U50 Kg 11,258.77
13 Pekerjaan Begesting M2 20.08
14 Pemasangan Beton L Shape 63.30.33.8 dan Cover Bh 840.00
15 Pemasangan Beton L Shape 83.30.33.8 dan Cover Bh 2,730.00
16 Pemasangan Beton L Shape 103.30.33.8 dan Cover Bh 10,200.00
17 Pemasangan Terowongan Precast 196.80.30.8 Unit 7,740.00
18 Biaya Penyelenggaraan K3 dan Keselamatan Konstruksi LS 1.00
19 Pintu Penguras + Roda Gigi dan Pemasangan Set 1.00

6
V. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah petani (subak) serta pengguna air lainnya yang
berada di wilayah Kabupaten Gianyar, khususnya DI. Mas dan DI. Kaulu.

VI. Strategi Pencapaian Keluaran


Metode Pelaksanaan dan tahapan pekerjaan utama pada kegiatan Peningkatan Jaringan
Irigasi DAS Tukad Petanu di Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah sebagai
berikut:
a) Sosialisasi dan kordinasi dengan pihak-pihak terkait di lapangan
Sebelum memulai pekerjaan dilapangan kontraktor pelaksana wajib melakukan
sosialisasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan pengguna air
irigasi yaitu petani (subak) serta kelompok pemelihara ikan. Sehubungan dengan
lokasi pekerjaan pada saluran irigasi yang sudah berfungsi maka diperlukan
koordinasi dengan petani (subak) terkait penutupan air sementara selama pekerjaan
berlangsung.
Apabila tidak dimungkinkan melakukan penutupan air sementara dan dengan
memperhitungkan air yang datang dari suplesi dan air buangan lainnya baik dari
sawah maupun drainase sepanjang lokasi pekerjaan kontraktor pelaksana wajib
menyiapkan kistdam sementara dengan pompa air dan pipa yang memadai agar
pekerjaan lining saluran dapat dilakukan.
b) Persiapan (survey dan pengukuran).
Dilakukan pengukuran kembali pada lokasi pekerjaan sebagai data pendukung untuk
menyusun Mutual Check 0% (MC-0%)
c) Mobilisasi personil, peralatan, dan material.
Kontraktor pelaksana harus menyediakan tempat untuk personil, tenaga kerja (barak
pekerja/bedeng), peralatan dan material. Lokasi yang disediakan diusahakan dekat
dengan lokasi pekerjaan.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan Utama berupa Lining saluran irigasi dengan menggunakan Beton Precast.
Saluran yang dikerjakan diprioritaskan adalah saluran primer dan sekunder.

7
1) Pemasangan 1 buah Beton Precast L-shape terdiri dari:

NO URAIAN VOLUME SATUAN KETERANGAN

1 L - Shape (body) 1 bh

2 Cover L-Shape 1 bh

2) Pemasangan 1 unit Terowongan Precast 196.80.33.8 terdiri dari:

NO URAIAN VOLUME SATUAN KETERANGAN

1 Lantai U 80.15.30.8 1 bh
2 Dinding 115.30.8 2 bh
3 Penutup R 40 1 bh

Cover L-Shape

L-Shape Terpasang

L-Shape

Gambar 6.1. Beton Precast L-Shape

8
Gambar 6.2. Terowongan Precast
3) Kriteria Material:
a. Beton precast dengan mutu beton K 300
b. Tulangan beton precast menggunakan tulangan D6 U 50
c. Beton lantai dengan mutu beton K225
d. Besi Wire Mesh menggunakan M6 U50
4) Persiapan pengadaan material beton Precast :
Kontraktor pelaksana wajib mengajukan persetujuan untuk pabrik penyuplai
beton Precast yang memenuhi syarat pada spesifikasi teknis kepada Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Sebelum pabrik memproduksi beton Precast
wajib dilakukan uji/test terhadap material sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis.
5) Pelaksanaan di Pabrik Beton Precast
a. Membuat cetakan sesusai dengan Spesifikasi Teknis dan petunjuk Konsultan
Supervisi serta Direksi
b. Membuat Job Mix Formula beton K300 sesuai dengan ketentuan PBI 1971.
c. Mempersiapkan bahan material sesuai dengan PBI 1971 dan SNI 1972.

9
d. Mencampur material beton sesuai Job Mix Formula beton K300
menggunakan menggunakan unit penakaran (Batching Plan) yang terdiri atas
bak-bak atau ruangan-ruangan terpisah untuk setiap fraksi agregat dan semen
curah. Alat ini harus dilengkapi dengan bak penimbang (Weighting Hoppers),
timbangan dan pengontrol takaran (Batching Controls). Membuat benda uji
minimal 9 buah pada setiap pencampuran 20 m3 beton untuk diuji pada umur
7, 14 dan 28 hari masing – masing minimal 3 benda uji.
e. Pembuatan/perakitan tulangan besi D6 U50 sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
f. Pengecoran beton pada cetakan dilakukan setelah tulangan besi D6 U50 telah
terpasang dengan baik pada cetakan, beton harus dituangkan sekaligus dan
disebarkan secara merata ke seluruh cetakan.
g. Pemadatan beton dilaksanakan menggunakan mesin vibrator.
h. Pengeringan dilaksanakan selama minimal 7 hari sebelum beton Precast
dapat dikirim ke lokasi pekerjaan.

Gambar 6.3. Proses Pencetakan Beton di Pabrik.


6) Pengiriman Beton Precast
a. Pengiriman dilaksanakan jika beton Precast berumur minimal 7 hari dan telah
dilaksanakan pengujian benda uji umur 7 hari dengan hasil konversi ke umur
28 hari menunjukan beton minimal K300.
b. Pemeriksaan fisik beton wajib dilaksanakan untuk memastikan beton Precast
yang dikirim tidak terdapat cacat produksi dengan memperhatikan sample
yang ditunjuk oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
7) Penerimaan Beton Precast
Penerimaan dan pemeriksaan beton Precast dilaksanakan di stock yard lokasi

10
pekerjaan dilaksanakan oleh pihak kontraktor bersama Konsultan Supervisi atau
Direksi Pekerjaan. Beton Precast yang mengalami kerusakan akibat pengiriman
harus dikembalikan ke pabrik atau diberi tanda silang (X) menggunakan cat
permanen.
8) Pengangkutan/lansiran Beton Precast dan Material Lainnya
Sangat penting untuk memahami bahwa lokasi pekerjaan berada pada saluran
primer dan sekunder yang pada umumnya berada pada lokasi yang jauh dari akses
jalan yang memadai (aspal) yang dapat berjarak ± 0 – 1000 m. Sehingga sebagian
besar proses pengiriman beton precast dari stock pile menuju lokasi pekerjaan
harus dilakukan secara estafet dari truck crane ke lokasi terdekat untuk
selanjutnya di angkut menggunakan alat bantu lain seperti kendaraan roda dua,
kawat sling, talang buatan atau dipikul manual dengan tenaga manusia.

Pengiriman dari stock


Proses produksi Penrigiman dari Stock pile, disiapkan pile ke lokasi Lokasi pekerjaan
beton precast di pabrik ke lokasi oleh kontraktor pekerjaan
pabrik beton stock pile pelaksana menggunakan truck
menggunakan crane. (untuk lokasi
truck flatbed/truk yang bisa di jangkau
besar oleh kendaraan roda
empat)
Produsen Beton Pracetak Kontraktor Pelaksana

Gambar 6.4. Proses Pengiriman Beton Precast


Sehubungan dengan sebagian besar lokasi pekerjaan tidak memungkinkan untuk
akses alat berat maka untuk pengangkutan/lansiran dapat menggunakan cara:
a. Pengangkutan beton Precast L-Shape dilaksanakan menggunakan kendaraan
angkutan (truck) ke lokasi saluran yang masih memungkinkan diakses
kendaraan roda 4 (empat).
b. Pengangkutan dilaksanakan menggunakan tenaga manusia, kabel sling,
kendaraan roda 2 (dua) atau alat bantu lainnya ke lokasi saluran yang tidak
dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat).

11
BERAT BETON
NO BETON PRECAST VOLUME BETON SATUAN SATUAN
BERTULANG
L-Shape

1 L - Shape 63.30.33.8 0,022 m3 53 Kg


3
2 L - Shape 83.30.33.8 0,027 m 65 Kg
3
3 L - Shape 103.30.33.8 0,033 m 79 Kg
3
4 Cover 30.33.5 0,0066 m 16 Kg
Terowongan Precast 196.80.33.8
1 Lantai U 80.15.30.8 0,030 m3 73 Kg
3
2 Dinding 115.30.8 0,030 m 72 Kg
3
3 Penutup R 40 0,030 m 72 Kg

Gambar 6.5. Proses Pengangkutan Beton di Lokasi Pekerjaan.

9) Prosedur Pemasangan Beton Precast dan Beton Lantai ;


a. Kontraktor pelaksana membuat Request pekerjaan dan diperiksa oleh Konsultan
Supervisi dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Kontraktor pelaksana bersama Konsultan Supervisi mengecek bahan, alat dan
tenaga kerja. Memastikan alat dan bahan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
12
memastikan tenaga kerja sudah siap.
c. Melaksanakan Uitzet bersama Konsultan Supervisi untuk selanjutnya
memasang Bowplank dan menentukan tinggi / Peil awal permukaan tanah,
melakukan ebaluasi kondisi eksisting yaitu elevasi dasar saluran serta lebar
saluran yang akan dilaksanakan.
d. Galian tanah dikerjakan menggunkan metode manual (tenaga manusia) sesuai
gambar kerja dan benang yang telah dipasang pada Bowplank. Untuk galian
pada kondisi tebing harus memasang pengaman K3.
e. Material bekas galian tanah dapat digunakan sebagai bahan timbunan tanah
kembali belakang pasangan beton Precast , dan apabila ada kelebihan material
bekas galian harus dibuang kelokasi lain.
f. Setelah galian tanah mencapai tanah dasar dasar rencana, maka dilanjutkan
dengan penghamparan timbunan pasir di bawah beton precast dan lantai
setebal 5 cm atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
g. Pemasangan beton Precasct diatas hamparan pasir sesuai dengan Bowplank /
profil yang telah dipasang. Mengisi pasta semen pada setiap celah antar beton
precast
h. Bersama Konsultan Supervisi untuk mengecek kesesuaian pasangan beton
Precast. Jika sudah sesuai dilanjutkan ke tahap selanjutnya pemasangan besi
Wiremesh.
i. Pemotongan besi Wiremesh seuai lebar saluran yang akan dilaksanakan
j. Pemasangan besi Wiremesh diantara beton Precast L – Shape dan mengikat
ujung besi Wiremesh pada stek tulangan beton Precast L- Shape dengan
menggunakan kawat bendrat. Memasang beton tahu dibawah besi Wiremesh
yang telah dipasang.
k. Bersama Konsultan Supervisi untuk mengecek kesesuaian pasangan Wiremesh.
Jika sudah sesuai dilanjutkan ke tahap selanjutnya pengecoran beton lantai.
l. Membuat Job Mix Formula beton K225 sesuai dengan ketentuan PBI 1971.
m. Mempersiapkan bahan material sesuai dengan PBI 1971 dan SNI 1972.
n. Mencampur material beton sesuai Job Mix Formula beton K225 menggunakan
mesin molen. Membuat benda uji minimal 9 buah pada setiap pencampuran 20
m3 beton untuk diuji pada umur 7, 14 dan 28 hari masing – masing minimal 3

13
benda uji.
o. Menghampar beton diatas hamparan pasir dibawah lantai yang telah terpasang
besi Wiremesh.
p. Bersama Konsultan Supervisi untuk mengecek kesesuaian pasangan beton
lantai. Jika sudah sesuai dilanjutkan ke tahap selanjutnya timbunan tanah bisasa
atau tanah mendatangkan.
q. Timbunan tanah dilaksanakan pada kondisi saluran existing yang lebih lebar
dari lebar saluran rencana menggunakan L – Shape.
r. Timbunan tanah dilaksanakan dengan tanah hasil galian atau tanah
mendatangkan.
s. Bersama Konsultan Supervisi untuk mengecek kesesuaian timbunan tanah. Jika
sudah sesuai dilanjutkan ke tahap selanjutnya pemasangan Penutup L- Shape.
t. Pemasangan tutup L – Shape dipasang diatas tubuh L-Shape dan di rekatkan
dengan menggunakan pasta semen.
u. Bersama Konsultan Supervisi untuk mengecek kesesuaian pasangan penutup L
– Shape.

Gambar 6.6. Proses Pekerjaan Pemasangan Beton Precast L – Shape dan Beton Lantai.

14
VII. Kluarifikasi Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Kualifikasi untuk Sertifikat Badan Usaha yang harus dimiliki oleh Penyedia Jasa adalah
Kualifikasi Usaha Kecil, Klasifikasi SBU :
Bangunan Sipil dengan Subklasifikasi SI-001 Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya.

VIII. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan ekerjaan kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu di
Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah Selama 270 (dua ratus tujuh puluh ) hari
kalender.

BULAN
NO URAIAN PEKERJAAN Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Galian Tanah Cadas
2 Galian Tanah Biasa
3 Timbunan Tanah Kembali
4 Timbunan Tanah Mendatangkan
5 Timbunan Pasir Bawah Lantai T = 5 cm
6 Pas. Batu Kali 1Pc : 4 Psr
7 Siaran 1Pc : 2 Psr
8 Plesteran 1 Pc : 3 Psr
9 Beton K 175
10 Beton K 225
11 Pek. Pembesian Dengan Tul. Polos
12 Pek. Pembesian Dengan Wire Mesh M6 U50
13 Pekerjaan Begesting
Pemasangan Beton L Shape 63.30.33.8 dan
14 Cover
Pemasangan Beton L Shape 83.30.33.8 dan
15 Cover
Pemasangan Beton L Shape 103.30.33.8 dan
16 Cover
Pemasangan Terowongan Precast
17 196.80.30.8
Biaya Penyelenggaraan K3 dan Keselamatan
18 Konstruksi
19 Pintu Penguras + Roda Gigi dan Pemasangan

15
IX. DAFTAR PERALATAN UTAMA
Daftar peralatan utama pada pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu di
Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah sebagai berikut:

NO. URAIAN ALAT KAPASITAS JUMLAH


ALAT

1 Truck Crane Max 3 ton 2

Penjelasan peralatan utama:


a. Truck crane, sehubungan dengan sebagian besar lokasi pekerjaan tersebar dan jauh
dari akses jalan yang memadai untuk kendaraan, maka digunakan truck crane
kapasitas maksimal 3 ton untuk menaikkan/menurunkan serta mengangkut/melansir
material L-shape dengan baik (tidak rusak dalam proses pengangkutan) serta material
lainnya agar bisa menjangkau lokasi pekerjaan lebih dekat.

X. Daftar Personil Manajerial


Daftar personil manajerial pada pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad
Petanu di Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah sebagai berikut:
Jabatan dalam Pengalaman
Tingkat pekerjaan yang Kerja Sertifikat
No
Pendidikan/Ijazah akan Profesional Kompetensi Kerja
dilaksanakan (Tahun)
STM/SMK
SKT Pelaksana
1 Sipil/Bangunan/D3 Pelaksana 2 Tahun
Saluran Irigasi
Teknik Sipil
3 Tahun SKA K3
(Untuk SKA Konstruksi - Muda
K3 Konstruksi atau SKA K3
Sarjana Teknik Ahli K3 – Muda) atau 0 Konstruksi -
2
Sipil/Pengairan Konstruksi Tahun (Untuk Madya
SKA K3
Konstruksi –
Madya)

16
XI. Rencana Resiko K3
Resiko K3 pada pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu di Kab.
Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah sebagai berikut:
PENILAIAN RESIKO
NO JENIS / TIPE
PEKERJAAN IDENTIFIKASI DAMPAK TINGKAT
BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN
RiSIKO

Pengadaan Dan
Pekerja tertimpa
1 Pemasangan Beton Tinggi 2 3 6
beton L-shape
Precast (L-Shape)
Pengadaan danIrigasi
Untuk Saluran Pekerja tertimpa
beton Precast
2 pemasangan beton Tinggi 2 3 6
Pekerja tertimbun
precast (Terowongan) longsoran tanah
untuk saluran irigasi Pekerja
3 Beton K225 (lantai
Pekerja tertimpa tersayat dan
Ringan 1 2 2
saluran irigasi) tertusuk
beton Precast besi/bendrat
Pekerja tertimbun
longsoran tanah
XII. Biaya Yang Diperlukan
Sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022. Total
Biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad Petanu
di Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. Kaulu) adalah:

NO. URAIAN PEKERJAAN BIAYA (Rp.)

534151 Belanja Penambahan Nilai Irigasi


Peningkatan Jaringan Irigasi DAS Tukad
1 Petanu di Kab. Gianyar (DI. Mas dan DI. 11.663.000.000
Kaulu)
Total 11.663.000.000

Terbilang : Sebelas Milyar Enam Ratus Enam Puluh Tiga Juta Rupiah.

Mengetahui Denpasar, 26 Nopember 2021


Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan air SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan air Bali-Penida
Bali-Penida Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa

I Wayan Riasa, ST Made Duarsa Parimartha, ST


NIP. : 19710520 200710 1 001 NIP. : 19870124 200912 1 001
17

Anda mungkin juga menyukai