MYC
Tahun Anggaran 2020 - 2021
1. Gambaran Umum
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber
mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi
bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan
pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan hidupnya bekerja
di sektor pertanian. Strategi pembangunan yang sesuai untuk negara agraris seperti Indonesia
adalah menetapkan prioritas yang tinggi pada peningkatan produktivitas dan kualitas
pertaniannya. Irigasi menjadi tuntutan sekaligus kebutuhan untuk peningkatan produktivitas
dan kualitas pertanian.
Pengembangan areal Irigasi tetap menjadi kepedulian Pemerintah Indonesia, guna menjamin
produksi bahan pangan bagi penduduk yang selalu bertambah. Faktor yang mengancam
kondisi ketersediaan beras adalah perubahan penggunaan lahan dari sawah yang produktif
menjadi lahan permukiman penduduk akibat pertambahan penduduk yang selalu terus
berlangsung, untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut maka upaya peningkatan
produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal sawah (extensifikasi) perlu dilakukan secara
berkelanjutan.
Pengembangan sektor pertanian selain mempunyai misi mempertahankan ketersediaan
pangan (beras) juga diharapkan mempunyai misi mendukung kebijaksanaan peningkatan
ekspor non migas.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air terus berupaya dalam mendorong dan memajukan infrastruktur sumber daya air
untuk seluruh rakyat Indonesia melalui: Rehabiltasi DIR. Belanti I dan II. Lokasi Pekerjaan
Proyek terletak di Kecamatan Cinta Puri dan Binuang, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin
Prov. Kalimantan Selatan, dengan karakter atau kondisi lapangan di lokasi proyek: rawa belanti
I dan II berjarak 70 km dari Banjarmasin. Jalan yang ada merupakan jalan aspal, secara umum
kondisinya baik namun masih ada beberapa ruas jalan kondisinya kurang bagus. Namun untuk
menuju lokasi Rawa Belanti I dan II melalui jalur darat ruas jalan dengan kondisi yang baik
sehingga dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan tidak terawat sehingga
waktu yang dapat ditempuh selama 2,5 jam dari kota Banjarmasin.
Pelaksanaan rehabilitasi di lokasi proyek DIR. Belanti I dan II disebabkan seiring berjalan waktu
irigasi DIR. Belanti I dan II memiliki luas baku 12.000 Ha adalah irigasi rawa lebak (RL) yang
pembangunannya dimulai sejak tahun 1970an yang mengairi areal sawah seluas 3.322 Ha
tersebut mengalami penurunan kondisi dan fungsi Pada musim hujan pada D.I.R. Belati I dan
II sering terjadi banjir sehingga mengakibatkan lahan pertanian rusak karena tergenang air.
Pada musim kemarau air hanya mampu mengairi sebagian areal pertanian yaitu diwilayah hilir,
dan hulu sedangkan daerah tengah saluran tidak terairi akibat sedimen yang tinggi dan semak-
semak. Hal ini dikarenakan kondisi saluran yang belum terpelihara pada bagian saluran
tertentu dan program kegiatan rehabilitasi TA. 2020 - 2021 ini merupakan program rehabilitasi
D.I.R. Belanti I dan II dikarenakan tidak pernah direhabilitasi sebelumnya secara menyeluruh.
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut di atas perlu dilakukan rehabilitasi secara
berkelanjutan dan terarah dengan meningkatkan dan mengembangkan fungsi saluran dan
bangunan rawa pada lokasi tersebut, seperti: rehabilitasi saluran dan bangunan pelengkap.
3. Sasaran
Tercapainya luas areal target tanam seluas ± 2.187,39 Ha sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas pertanian untuk mendukung ketersediaan/ketahanan pangan bagi
masyarakat di wilayah Kabupaten Barito Kuala khususnya Provinsi Kalimantan Selatan
umumnya.
4. Lokasi dan Skema Jaringan Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin Provinsi
Kalimantan Selatan
5. Sumber Pendanaan
Sumber dana menggunakan PHLN Loan IPDMIP 2020 - 2021, yang tercantum dalam DIPA
SNVT PJPA WS. Barito, PPK Irigasi dan Rawa I dengan Pagu Sebesar Rp. 40.236.884.000,-
(empat puluh miliar dua ratus tiga puluh enam juta delapan ratus delapan puluh empat ribu
rupiah) tanpa PPN.
7. Data Dasar
Bahan Tambahan
Agregat Semen Campuran Beton
Kimia
2 3 4 5
6 7 8
Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN -
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pelaksanaan Pekerjaan
- Tahun 2021
Tahapan
No. Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 Bln 13 Bln 14
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pelaksanaan
1
Pekerjaan
2. Pekerjaan Beton
3. Kisdam
4. Dewatering/Pengeringan
15. Peralatan
0,90 m3 / Kelas 20
2. Excavator Standart 7 unit
ton
Tripod 5 m
6. Tripod + Hammer 2 unit set
Hammer 0,5 ton
Jabatan dalam
pekerjaan Pengala
man Sertifikat
No yang akan
(Tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan
Manajer -
3. 3
Keuangan
Ahli K3 SKA Ahli Muda K3
4. 3 Konstruksi (603)
Konstruksi
Laporan RMPK dibuat 5 rangkap dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa.
b. Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Komponen RKK berisi :
- Cover Dokumen;
- Halaman Pengesahan;
- Halaman Daftar Isi;
- Halaman RKK.
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima) setiap bulannya sebanyak 5
(lima) eksemplar (1 asli, 4 fotocopy) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan diplotkan juga pada
Kurva-S;
b. Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang sudah
dicapai dalam bulan yang bersangkutan.
c. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut :
- Uraian Pekerjaan;
- Lingkup Pekerjaan;
- Program Kerja;
- Personil Penyedia Jasa;
- Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang
bersangkutan;
- Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya;
- Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam;
pelaksanaan pekerjaan dan solusi penyelesaiannya;
- Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan;
- Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.
3. Laporan Harian
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga Kerja;
- Bahan-bahan yang dating, diterima dan ditolak;
- Alat-alat;
- Pekerjaan yang diselenggarakan;
- Waktu pekerjaan dan cuaca.
3.510.883.000,-
2. Supervisi Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP)
TOTAL 43.747.767.000,-
Dana tersebut dialokasikan pada DIPA SNVT PJPA WS. BARITO Provinsi Kalimantan Selatan.
Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.