Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

MYC
Tahun Anggaran 2020 - 2021

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN II
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR WS.BARITO PROV. KAL-SEL
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
REHABILITASI D.I.R. BELANTI I DAN II (IPDMIP)

1. Gambaran Umum
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber
mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi
bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan
pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan hidupnya bekerja
di sektor pertanian. Strategi pembangunan yang sesuai untuk negara agraris seperti Indonesia
adalah menetapkan prioritas yang tinggi pada peningkatan produktivitas dan kualitas
pertaniannya. Irigasi menjadi tuntutan sekaligus kebutuhan untuk peningkatan produktivitas
dan kualitas pertanian.
Pengembangan areal Irigasi tetap menjadi kepedulian Pemerintah Indonesia, guna menjamin
produksi bahan pangan bagi penduduk yang selalu bertambah. Faktor yang mengancam
kondisi ketersediaan beras adalah perubahan penggunaan lahan dari sawah yang produktif
menjadi lahan permukiman penduduk akibat pertambahan penduduk yang selalu terus
berlangsung, untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut maka upaya peningkatan
produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal sawah (extensifikasi) perlu dilakukan secara
berkelanjutan.
Pengembangan sektor pertanian selain mempunyai misi mempertahankan ketersediaan
pangan (beras) juga diharapkan mempunyai misi mendukung kebijaksanaan peningkatan
ekspor non migas.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air terus berupaya dalam mendorong dan memajukan infrastruktur sumber daya air
untuk seluruh rakyat Indonesia melalui: Rehabiltasi DIR. Belanti I dan II. Lokasi Pekerjaan
Proyek terletak di Kecamatan Cinta Puri dan Binuang, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin
Prov. Kalimantan Selatan, dengan karakter atau kondisi lapangan di lokasi proyek: rawa belanti
I dan II berjarak 70 km dari Banjarmasin. Jalan yang ada merupakan jalan aspal, secara umum
kondisinya baik namun masih ada beberapa ruas jalan kondisinya kurang bagus. Namun untuk
menuju lokasi Rawa Belanti I dan II melalui jalur darat ruas jalan dengan kondisi yang baik
sehingga dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan tidak terawat sehingga
waktu yang dapat ditempuh selama 2,5 jam dari kota Banjarmasin.
Pelaksanaan rehabilitasi di lokasi proyek DIR. Belanti I dan II disebabkan seiring berjalan waktu
irigasi DIR. Belanti I dan II memiliki luas baku 12.000 Ha adalah irigasi rawa lebak (RL) yang
pembangunannya dimulai sejak tahun 1970an yang mengairi areal sawah seluas 3.322 Ha
tersebut mengalami penurunan kondisi dan fungsi Pada musim hujan pada D.I.R. Belati I dan
II sering terjadi banjir sehingga mengakibatkan lahan pertanian rusak karena tergenang air.
Pada musim kemarau air hanya mampu mengairi sebagian areal pertanian yaitu diwilayah hilir,
dan hulu sedangkan daerah tengah saluran tidak terairi akibat sedimen yang tinggi dan semak-
semak. Hal ini dikarenakan kondisi saluran yang belum terpelihara pada bagian saluran
tertentu dan program kegiatan rehabilitasi TA. 2020 - 2021 ini merupakan program rehabilitasi
D.I.R. Belanti I dan II dikarenakan tidak pernah direhabilitasi sebelumnya secara menyeluruh.
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut di atas perlu dilakukan rehabilitasi secara
berkelanjutan dan terarah dengan meningkatkan dan mengembangkan fungsi saluran dan
bangunan rawa pada lokasi tersebut, seperti: rehabilitasi saluran dan bangunan pelengkap.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran


A. Maksud
Maksud dari pekerjaan adalah melakukan rehabilitasi daerah irigasi rawa Belanti I dan II pada
jaringan utama primer, sekunder serta bangunan airnya sehingga diharapkan mampu
mencapai luas areal target tanam dan meningkatkan indeks pertanaman (IP).
B. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah dengan direhabnya luas potensi keseluruhan ± 3.322 Ha
saluran yang dimaksud diharapkan dapat membantu mendrainase kelebihan air musim hujan
dan mengelola ketersediaan air pada musim kemarau dan dapat mengatur mutu air dilahan
yang sangat diharapkan oleh maysrakat setempat.

3. Sasaran
Tercapainya luas areal target tanam seluas ± 2.187,39 Ha sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas pertanian untuk mendukung ketersediaan/ketahanan pangan bagi
masyarakat di wilayah Kabupaten Barito Kuala khususnya Provinsi Kalimantan Selatan
umumnya.
4. Lokasi dan Skema Jaringan Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin Provinsi
Kalimantan Selatan

5. Sumber Pendanaan
Sumber dana menggunakan PHLN Loan IPDMIP 2020 - 2021, yang tercantum dalam DIPA
SNVT PJPA WS. Barito, PPK Irigasi dan Rawa I dengan Pagu Sebesar Rp. 40.236.884.000,-
(empat puluh miliar dua ratus tiga puluh enam juta delapan ratus delapan puluh empat ribu
rupiah) tanpa PPN.

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


a. Kementerian Negara : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
b. Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air /
Balai Wilayah Sungai Kalimantan II
c. Satker : SNVT PJPA WS. BARITO Prov. Kalimantan Selatan
d. PPK : Irigasi dan Rawa II
e. Program : Pengelolaan Sumber Daya Air (033.06.10)
f. Hasil (Outcome) : Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
g. Kegiatan : Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Permukaan, Rawa dan Tambak (5036)
h. Indikator Kinerja Kegiatan : Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Permukaan, Rawa dan Tambak (5036)
i. Jenis Keluaran (Output) : Jaringan Irigasi Rawa yang direhabilitasi/ditingkatkan
(5036.012)
j. Volume Keluaran (Outcome) : 2.187,39 Ha
k. Satuan Keluaran (Output) : 110.000 M

7. Data Dasar

 Sumber Air : Sungai Barito


 Rehabilitasi D.I.R. Belanti Kabupaten Banjar (2015)
- Luas : 500 Ha
- Panjang : 19.984 M
 Rehabilitasi D.I.R. Belanti Kabupaten Banjar (2017)
- Luas : 470 Ha
- Panjang : 23.342 M
 Tipe Irigasi : Rawa Lebak (RL)
 Panjang saluran Primer : 37.717 M
 Panjang Saluran Sekunder : 34.570 M
8. Standar Teknis
Semua bahan dan mutu pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Nasional Indonesia maupun Standar/Acuan yang terkait atau padanan dengan SNI.

Uji Mutu Beton

- ASTM C 42 - ASTM C 184 - ASTM C 88


- ASTM C 151 - ASTM C 136 - ASTM C 143
- ASTM C 191 - ASTM C 128 - ASTM C 39
- ASTM C 109 - ASTM C 131 - ASTM C 192
- ASTM C 451 - ASTM C 535 - ASTM C 231

Bahan Tambahan
Agregat Semen Campuran Beton
Kimia
2 3 4 5

- AASHTO T 27 - AASHTO M 85 - ASTM C 260 - AASHTO T 22


- AASHTO T 112 - AASHTO T 105 - JIS A 6204 - AASHTO T 23
- AASHTO T 85 - AASHTO T 106 - AASHTO M 148
- AASHTO T 96
- AASHTO T 104
- AASHTO T 84
- AASHTO T 104

Pekerjaan Tanah Besi Tulangan Filler

6 7 8

- AASHTO T 193 - ASTM D 854 - ASTM A 615 - AASHTO T 37-55


- AASHTO T 206 - JIS 1203 - SII 0376-84 - ASTM D 546-55
- ASTM D 1556 - ASTM ZD 2216-51 - SNI 07- 2052-1990 - AASHTO T 27
- ASTM D 2216 - ASTM D 423 - JIS G 3112
- ASTM D 698 - ASTM D 2216
- ASTM C 127 - JIS 1216
- ASTM C 128
9. Studi – Studi Terdahulu
- Survey Investigation Design (SID) Daerah Rawa Belanti dan Alalak Padang Kabupaten
Banjar Tahun 2010 oleh CV. Intishar Karya.
- Survey Investigation Design (SID) Rehabilitasi Daerah Irigasi / Rawa Kewenangan Pusat
Tahun 2019 Oleh PT. Indra Karya (Persero) Divisi Engineering II – PT. Tuah Agung Anugrah
– PT. Tumoto Karya Konsultindo - KSO.

10. Referensi Hukum

Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada:

a. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;


b. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
c. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
d. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
e. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL;
g. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
h. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
i. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Rawa
k. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
l. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
m. Permen PU No. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian
Manajemen(Sisdalmen) Penyelenggaraan Pembangunan Prasaranan Dan Sarana Bidang
Pekerjaan Umum;
n. Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
o. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi (Pemborongan) di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
p. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;
q. Peraturan Menteri PU Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Perubahan Menteri PU Nomor 7 Tahun
2011 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultansi;
r. Peraturan Menteri PU Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019 Tahun
2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2020 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
u. Suat Edaran No. 11/SE/M/2019 tentang petunjuk teknis biaya penyelenggaraan sistem
manajemen kesalamatan konstruksi;
v. Surat Edaran Menteri PUPR No. 15 /SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR;
w. Surat Edaran No. 23/SE/M/2019 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemagangan bagi calon
tenaga kerja konstruksi pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR;
x. PERMEN PUPR No.21/PRT/M/2019, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.

11. Lingkup Kegiatan


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP)
adalah:
1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Galian Saluran;
3. Pekerjaan Badan Jalan Inspeksi Usaha Tani;
4. Pekerjaan Bangunan Pelengkap.

Lay Out D.I.R. Belanti I dan II

No. RUAS PEKERJAAN PANJANG


(M)

1. PEKERJAAN PERSIAPAN -

2 PEKERJAAN GALIAN SALURAN PRIMER 9.000

3. PEKERJAAN GALIAN SALURAN SEKUNDER 110.000

4. PEKERJAAN BADAN JALAN INSPEKSI 11.000


USAHA TANI
TOTAL 130.000
12. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
- Tahun 2020

No. Tahapan Kegiatan Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pelaksanaan Pekerjaan

- Tahun 2021
Tahapan
No. Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 Bln 13 Bln 14
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pelaksanaan
1
Pekerjaan

13. Pekerjaan utama yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan:

No. Pekerjaan Utama


1. Pekerjaan Galian Tanah (Mekanis)

2. Pekerjaan Beton

3. Pekerjaan Komponen Stop Log

14. Pekerjaan Yang di Subkontrakan

No. Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakan


Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama

1. Galian Tanah (Mekanis)

Pekerjaan Bukan Pekerjaan Utama (kepada penyedia jasa pekerjaan


konstruksi kualifikasi kecil
1. Pembuatan Papan Nama Proyek

2. Pembuatan Papan Informasi

3. Kisdam

4. Dewatering/Pengeringan
15. Peralatan

No. Jenis Kapasitas Jumlah

Excavator Long 0,45 m3 / Kelas 20


1. 2 unit
Arm + Ponton ton

0,90 m3 / Kelas 20
2. Excavator Standart 7 unit
ton

3. Concrete Mixer ≥ 0,3 m3 3 unit

4. Concrete Vibrator 3 unit

5. Pedesterian Roller 850 kg – 1.000 kg 2 unit

Tripod 5 m
6. Tripod + Hammer 2 unit set
Hammer 0,5 ton

7. Water Pump ≥ 10 ltr/detik 4 unit

16. Personel Manajerial

Jabatan dalam
pekerjaan Pengala
man Sertifikat
No yang akan
(Tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan

Manajer SKA Ahli Madya Sumber


1. Pelaksanaan / 5 Daya Air (211)
Proyek
SKA Ahli Madya Sumber
2. Manajer Teknik 5 Daya Air (211)

Manajer -
3. 3
Keuangan
Ahli K3 SKA Ahli Muda K3
4. 3 Konstruksi (603)
Konstruksi

17. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah selama 14 (empat belas) bulan yang
dilaksanakan secara Multi years Contract (Kontrak Tahun Jamak) T.A 2020 s/d 2021.
18. Metode Lelang
Metode Tender menggunakan Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak Harga
Satuan.

19. Identifikasi Bahaya K3

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

(1) (2) (3)


1 Mobilisasi dan Demobilisasi  Terjadinya tabrakan kendaraan dan kendaraan
terbalik.
2 Pekerjaan Galian tanah (Mekanis)  Tabrakan antar alat berat pada saat operasional
alat berlangsung;
 Tergilas/tertabrak alat;
 Terjatuh ke lubang galian;
 Terkena manuver saat alat beroperasi;
 Tertimpa tanah galian dari bucket;
 Gangguan lalu lintas;
 Resiko terkena kabel listrik bertegangan tinggi/
telekomunikasi/ pipa gas/ pipa air minum;
 Kebisingan.
3 Pekerjaan Beton  Kecelakaan terkena alat berat
 Kaki /tangan tertusuk besi dan kawat beton
 Kaki terperosok ke dalam adukan beton
 Terkena cipratan adukan di anggota tubuh yang
sensitif
 Terkena peralatan kerja

4 Pekerjaan Timbunan Badan Jalan  Kecelakaan terkena alat berat


Hasil Galian  Tabrakan antar alat berat pada saat operasional
alat berlangsung
 Kebisingan.
5 Pembesian  Pekerja terkena material
 Terkena peralatan kerja
 Material terkena mata dan tangan
 Pekerja terjepit peralatan kerja
6 Bekisting  Pekerja terkena material
 Terkena peralatan kerja

20. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


a. Dalam pelakasanaan kegiatan jasa konstruksi, penyedia jasa wajib menerapkan sistem K3
dengan menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultasi harus mencakup aspek-aspek K3.
Tabel Penetapan Pengendalian Resiko (IBPRP)
Deskripsi Risiko Pengendalian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
Jenis Persyaratan Pengend
Pengendalian Tingkat Tingkat
No Uraian Identifikasi Bahaya (Skenario Bahaya Pemenuhan Kemung Keparah Nilai Risiko alian Kemung Keparah Nilai Risiko Keterangan
Awal Resiko Resiko
Pekerjaan Bahaya) (Tipe Peraturan kinan (F) an (A) (F x A) Lanjutan kinan (F) an (A) (F x A)
(TR) (TR)
Kecelacaan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mobilisasi dan Terjadinya tabrakan kendaraan
1
Demobilisasi dan kendaraan terbalik.
Tabrakan antar alat berat
pada saat operasional alat
berlangsung;
Tergilas/tertabrak alat;
Terjatuh ke lubang galian;
Terkena manuver saat alat
Pekerjaan beroperasi;
2 Galian tanah Tertimpa tanah galian dari
(Mekanis) bucket ;
Gangguan lalu lintas;
Resiko terkena kabel listrik
bertegangan tinggi/
telekomunikasi/ pipa gas/ pipa
air minum;
Kebisingan.
Kecelakaan terkena alat berat;
Kaki /tangan tertusuk besi dan
kawat beton;
Pekerjaan Kaki terperosok ke dalam
3
Beton adukan beton;
Terkena cipratan adukan di
anggota tubuh yang sensitif;
Terkena peralatan kerja.
Kecelakaan terkena alat berat;
Pekerjaan
Tabrakan antar alat berat
Timbunan
4 pada saat operasional alat
Badan Jalan
berlangsung;
Hasil Galian
Kebisingan.
Pekerja terkena material;
Terkena peralatan kerja;
5 Pembesian Material terkena mata dan
tangan;
Pekerja terjepit peralatan kerja.
Pekerja terkena material;
6 Bekisting
Terkena peralatan kerja.
21. Pelaporan Kegiatan
1. Laporan Mutu
a. Laporan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
Komponen RMPK berisi :
- Struktur Organisasi Penyedia Jasa;
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
- Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis;
- Tahapan pekerjaan;
- Rencana Kerja Pelaksanaan (Method Statement);
- Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ RPP (Inspection dan test Plan/ ITP);
- Pengendalian Sub-Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pemasok.

Laporan RMPK dibuat 5 rangkap dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa.
b. Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Komponen RKK berisi :
- Cover Dokumen;
- Halaman Pengesahan;
- Halaman Daftar Isi;
- Halaman RKK.

2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan diserahkan paling lambat tanggal 5 (lima) setiap bulannya sebanyak 5
(lima) eksemplar (1 asli, 4 fotocopy) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan diplotkan juga pada
Kurva-S;
b. Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang sudah
dicapai dalam bulan yang bersangkutan.
c. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut :
- Uraian Pekerjaan;
- Lingkup Pekerjaan;
- Program Kerja;
- Personil Penyedia Jasa;
- Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang
bersangkutan;
- Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya;
- Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam;
pelaksanaan pekerjaan dan solusi penyelesaiannya;
- Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan;
- Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.

3. Laporan Harian
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga Kerja;
- Bahan-bahan yang dating, diterima dan ditolak;
- Alat-alat;
- Pekerjaan yang diselenggarakan;
- Waktu pekerjaan dan cuaca.

22. Biaya Yang Diperlukan


Besarnya Anggaran Biaya yang di perlukan untuk Rehabilitasi D.I.R. BELANTI I DAN II (IPDMIP)
adalah:
1. Pekerjaan Konstruksi sebesar Rp. 40.236.884.000,- (empat puluh miliar dua ratus tiga
puluh enam juta delapan ratus delapan puluh empat ribu rupiah)
2. Pekerjaan Supervisi sebesar Rp. 3.510.883.000,- (tiga miliar lima ratus sepuluh juta
delapan ratus delapan puluh empat ribu rupiah)
Dalam ribuan rupiah

No. Nama Pekerjaan Total Dana

1. Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP) 40.236.884.000,-

3.510.883.000,-
2. Supervisi Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP)

TOTAL 43.747.767.000,-

Dana tersebut dialokasikan pada DIPA SNVT PJPA WS. BARITO Provinsi Kalimantan Selatan.
Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

Banjarmasin, Mei 2020


Pejabat Pembuat Komitmen
Irigasi Dan Rawa I,

ANDI SOFYAN, ST, MPSDA


NIP. 19760503 200901 1 003

Anda mungkin juga menyukai