Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Jalan Singakarsa No.17 Kandangan Telp. (0517) 21066-21022 Kandangan 71213

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM (1.03.02)
Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)

KEGIATAN (1.03.02.2.02)
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder
pada Daerah Irigasi yang Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota

SUB KEGIATAN (1.03.02.2.02.14)


Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan

PEKERJAAN (5.2.04.02.01.002)
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Taal Kec. Sungai Raya (DAK Penugasan)

LOKASI
Kecamatan Sungai Raya

PAGU
Rp 1.039.399.998,00

SUMBER DANA
DAK PENUGASAN BIDANG IRIGASI TA. 2022

KODE RUP
35738805
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
Jalan Singakarsa No.17 Kandangan Telp. (0517) 21066-21022 Kandangan 71213

SPESIFIKASI TEKNIS
Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
(1.03.02)
Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan
(1.03.02.2.02) Sekunder pada Daerah Irigasi yang Luasnya dibawah 1000 Ha dalam
1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan
(1.03.02.2.02.14)
Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Taal Kec. Sungai Raya (DAK
(5.2.04.02.01.002) Penugasan)
Lokasi : Kecamatan Sungai Raya
Kode RUP : 35738805

URAIAN KEGIATAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berwawasan
lingkungan hidup dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat seperti yang diamanatkan dalam UU No 17 tahun 2019
tentang Sumber Daya Air.
Menurut definisinya lrigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2O15 yang lsinya mengatur kewenangan dan tanggungjawab
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengembangan sistem irigasi. Pengembangan sistem
irigasi primer dan sekunder dengan luas 1.000 - 3.000 Ha dan sistem irigasi dengan luas < 1.000
Ha yang lintas kabupaten menjadi tanggung jawab dan kewenangan pemerintah provinsi.
Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder dengan Juas < 1.000 Ha dan yang utuh dalam
kabupaten/kota menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.
Keberadaan infrastruktur irigasi yang handal untuk mengairi areal pertanian tanaman
pangan merupakan faktor utama yang harus dikembangkan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan nasional. Potensi pertanian di luar Pulau Jawa harus dieksplorasi secara
benar dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanaman
pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan beras penduduk Indonesia yang semakin tumbuh
jumlahnya setiap tahun.
Daerah Irigasi D.I Taal merupakan Daerah Irigasi seluas ± 572 Ha terletak di Kecamatan
Sungai Raya yang menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu
Sungai Selatan yang ditetapkan melalui Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi.
Dalam usaha mengoptimalkan D.I Taal dan mewujudkan Program Peningkatan Produksi
Pangan, Pemerintah Pusat memberi dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Infrastruktur Irigasi. Tujuan DAK Bidang Infrastruktur Irigasi adalah mempertahankan tingkat
layanan, mengoptimalkan fungsi, dan membangun prasarana sistem irigasi yang menjadi
kewenangan kab/kota dan provinsi khususnya daerah lumbung pangan nasional dalam rangka
mendukung program prioritas pemerintah bidang kedaulatan pangan.
Pada tahun 2022 ini, sebagai tindak lanjut pengelolaan jaringan irigasi agar dapat
dimanfaatkan secara efektif dan optimal, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bidang Sumber
Daya Air, Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan melanjutkan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Taal
Kec. Sungai Raya.

B. MAKSUD
Maksud dilakukannya pekerjaan ini secara umum adalah untuk meningkatkan produksi
tanaman pangan dalam hal ini padi dengan rehabilitasi sistem jaringan Irigasi.

C. TUJUAN
Tujuan dilakukannya pekerjaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan irigasi pada areal
pertanian dan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang dilakukan berfungsi maksimal sehingga
bermanfaat bagi masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

D. URAIAN SINGKAT PEKERJAAN


Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Taal Kec. Sungai Raya (DAK Penugasan) berupa rehabilitasi
saluran sekunder dan bendung dengan pekerjaan meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah,
pekerjaan bendung dan pekerjaan saluran sekunder.

E. OUTPUT PERFORMANCE
Output yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah rehabilitasi saluran sekunder sepanjang
500 m, bendung 1 buah dan bangunan bagi sadap 4 buah.

F. DATA PEKERJAAN :
1) Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
2) Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada Daerah
Irigasi yang Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
3) Sub Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan
4) Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Taal Kec. Sungai Raya (DAK Penugasan)
5) Lokasi berada di Kecamatan Sungai Raya.
6) Pagu Anggaran Rp 1.039.399.998,00
7) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) PPK (Terlampir kemudian pada perhitungan HPS oleh PPK).
8) Sumber Pendanaan dari DAK Penugasan Bidang Irigasi Tahun Anggaran 2022.
9) Kode Program : 1.03.02
10) Kode kegiatan : 1.03.02.2.02.14
11) Kode Rekening : 5.2.04.02.01.002
12) Jenis Kontrak adalah Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
13) Metode Pembayaran berdasarkan Termin.
14) Waktu Pelaksanaan 180 Hari Kalender.
15) Waktu Pemeliharaan 180 Hari Kalender.
16) Sasaran adalah terpeliharanya bendung, bangunan bagi sadap dan saluran sekunder agar
aliran air menjadi lancar dan memadai untuk meningkatan debit air yang mengalir di lahan
pertanian.
17) Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
Pengguna Anggaran (PA)
Nama : TEDY SOETEDJO, ST.MT
NIP : 19730130 199803 1 009
Pangkat/Gol.Rg. : Pembina Tingkat I / IVb
Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. HSS
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Nama : RAHMAT HIDAYAT, ST, MT
NIP : 19781001 200501 1 010
Pangkat/Gol.Rg. : Pembina / IVa
Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Air
Email : rahmat97@gmail.com
SK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK):
Nomor : 22 Tahun 2022
Tanggal : 11 Maret 2022

Tenaga Ahli Pemberi Penjelasan Teknis (Aanwijzer)


Konsultan Perencana
Dan,
Nama : RAHMAT HIDAYAT, ST, MT
NIP : 19781001 200501 1 010
Pangkat/Gol.Rg. : Pembina / IVa
Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Air

G. PERSONEL MANAJERIAL YANG DIPERLUKAN

Jabatan dalam pekerjaan yang Pengalaman Kerja Sertifikat Kompetensi


No
akan dilaksanakan (tahun) Kerja
1 Pelaksana Lapangan 2 SKT Pelaksana
Bangunan/Saluran Irigasi
2 Petugas K3 0 Sertifikat K3 Konstruksi

H. PERALATAN YANG PERLUKAN

No Jenis Kapasitas Minimal Jumlah


1 Dump Truck 3-4 m3 1 Unit
2 Beton Molen 350 ltr 1 Unit
3 Gerobak Angkut 0,5 m3 3 Buah

I. SYARAT MATERIAL

No Material Merk/Kualitas Syarat Material Yang Digunakan


Batu gunung mempunyai kekerasan yang
bagus, bersih serta tidak gampang rapuh
1 Batu Gunung Standar
apabila terpendam ataupun terexpose udara
luar
Pasir yang dipergunakan untuk bahan
2 Pasir Standar
plesteran, harus diayak dengan ayakan pasir
berlubang 4 x 4 mm, sehingga terhindar dari
hasil permukaan plesteran yang kasar/rusak
Agregat kerikil harus padat/tanpa rongga dan
keras, tidak berlumut/ licin, tidak ringan, tidak
berkarang/ bukan kerikil laut dan bebas dari
Kerikil/Batu
3 Standar segala kotoran Kerikil adalah butiran-butiran
Pecah
mineral yang harus dapat melalui ayakan
berlubang persegi 76 mm tertinggal diatas
ayakan 5 mm.
Semen yang dipakai harus portland semen
satu merk yang telah disyahkan/disetujui oleh
yang berwenang (pengawas lapangan), dan
memenuhi syarat sebagaimana diuraikan
dalam PBI 1971/SNI.
Semen yang sebagian sudah membatu dalam
kantong sama sekali tidak diperbolehkan
untuk dipergunakan. Semen harus disimpan
4 Semen Portland Setara Gresik
didalam gudang yang mempunyai ventilasi
cukup dan tidak terkena air, diletakkan
ditempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm
dari lantai, tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya melebihi 2 meter, dan setiap
pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi
tanda, agar pemakaian semen dilakukan
menurut urutan pengiriman.
Kualitas besi beton yang dipergunakan ialah U
24. Membengkok dan meluruskan besi beton
harus dilakukan dalam keadaan dingin, besi
beton dipotong dan dibengkokkan sesuai
gambar. Kawat pengikat harus terbuat dari
baja besi lunak dengan diameter minimum 1
mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan
tidak bersepuh seng. Ikatan antara tulangan
Besi beton harus kuat agar tidak mudah lepas selama
5 Baja U-24
(polos ) pelaksanaan pengecoran. Besi beton harus
bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, serta
bahan lain yang mengurangi daya lekat. Harus
dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum
dan selama pengecoran tidak berubah tempat.
Baja tulangan harus disimpan dengan tidak
menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan
diudara terbuka untuk jangka waktu yang
panjang.
Air untuk adukan dan merawat beton harus
bersih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak atau campuran- campuran yang
6 Air Standar mempengaruhi daya lekat semen. Untuk
seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air
yang tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organis atau
bahan-bahan lain yang merusak bangunan.
Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan
untuk membuat adukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan beton dapat ditentukan dengan
ukuran isi atau ukuran berat serta harus
dilakukan setepat tepatnya.
Untuk seluruh pekerjaan Bekisting digunakan
kayu kelas III yang berkwalitas baik, tebal 3 cm
dan tidak boleh dipergunakan untuk lebih dua
kali pekerjaan Bekisting. Celah-celah antara
papan ditutup dengan plastik tebal atau kertas
kantong semen agar air adukan tidak lolos
7 Bekisting Kayu kelas III
keluar. Sebelum memulai pengecoran,
sebelah dalam Bekisting harus disiram
air/dibersihkan dari segala kotoran. Cetakan
untuk beton finising harus dibuat dari plywood,
tebal plywood tergantung dari kualitas dan
jarak rangka penguat cetakan tersebut.
9 Pintu Air Standar Pintu Romijin dan Pintu Intake

J. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

IDENTIFIKASI TINGKAT
NO. URAIAN PEKERJAAN ASPEK
BAHAYA RISIKO
1 Galian Tanah Pekerja Tangan dan kaki cidera 2
Peralatan Kerusakan peralatan kerja 2
Material Longsor 2
Lingkungan Udara berdebu 2
2 Pengecoran Pekerja Tangan dan kaki cidera 3
Peralatan Kerusakan peralatan kerja 3
Material Tertimbun 3
Lingkungan Udara berdebu 3
3 Pemasangan Pondasi Pekerja Tangan dan kaki cidera 3
Peralatan Kerusakan peralatan kerja 3
Material Tertimbun 3
Lingkungan Udara berdebu 3
4 Pemasangan pintu air Pekerja Tangan dan kaki cidera 3
Peralatan Kerusakan peralatan kerja 3
Material Terjatuh 3
Lingkungan Suara bising 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

A. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah
pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan
dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut.
Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus
diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain
dari pekerjaan dimana pekerjaan atau materi tersebut dijumpai.

B. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar
rencana terlampir.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form rencana
anggaran biaya).

D. PERIJINAN
Setelah penyedia barang / jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi lain
yang berwenang, maka penyedia barang / jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan
tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-
surat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung
jawab penyedia barang / jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila
perijinan yang diperlukan belum diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat
suatu bangunan atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan /
material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih
dahulu harus didiskuasikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.

E. PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan darurat
dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia barang / jasa. Jika
diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka penyedia barang / jasa harus merencanakannya
dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton
atau dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang / jasa wajib
memelihara sarana tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali
seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.
Penyedia barang / jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air
bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang
ditimbulkan dimana saja.
Cara pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran / anak sungai dimana air bekas
sisa buangan akan dibuang.
F. PENYEDIAAN AIR, TENAGA LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk mengangkut air ke
lokasi pekerjaan sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk
keperluan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia barang / jasa. Kualitas air yang diisyaratkan
ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini. Tenaga listrik yang diperlukan bagi
pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri oleh penyedia barang / jasa dengan jenis dan
kapasitas yangs sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan
dari direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur
serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu penerangan untuk menjamin
lancarnya pelaksanaan pekerjaan.

G. GAMBAR-GAMBAR KERJA
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang / jasa
dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut
adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan
merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang / jasa wajib melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan
spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan
dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan
antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan,
perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang / jasa harus mengajukannya
kepada direksi secara tertuls, penyedia barang / jasa harus mengoreksi atau menjelaskan
gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah diusebutkan dala spesifikasi teknis.
Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh
direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang / jasa. Paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang / jasa harus menyerahkan gambar kerja
(shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-
perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut. Gambar kerja untuk semua pekerjaan
harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi
baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang / jasa juga harus
menyiapkan gambar-gambar yang menunjukkan perbedaan antara gambar rencana dan gambar
kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia barang / jasa.

H. UKURAN-UKURAN
Ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah
gambar berskala. Jika terdapat perbedaan antara ukuran dan gambaranya, maka penyedia barang
/ jasa harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.

I. PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
penyedia barang / jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang / jasa harus
mempersiapkan seluruh persiapan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan ditempat pekerjaan dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih
dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia
barang / jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi
pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga
direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
J. PENYEDIAAN MATERIAL
Penyedia barang jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan
dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain dalam dokumen
kontrak. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang / jasa harus
mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan, penyedia barang /
jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggungan jawab atas
pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang / jasa harus mengganti material yang
rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang / jasa. Semua peralatan dan material yang harus disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan,
laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta
untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pedapat direksi hal-hal tersebut tidak
memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
maka harus digamti oleh penyedia barang / jasa tanpa biaya tambahan. Semua peralatan dan
material harus di suplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

K. CONTOH-CONTOH MATERIAL
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan
contoh menurut aturan normatif yang disetujui direksi. Contoh contoh harus menggambarkan
secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur
atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran penyedia barang /
jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material. Jika dalam
spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan materialmaterial dari jenis atau merk
tertentu, maka penyedia barang / jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis
atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang / jasa dapat mengganti dengan merk atau produk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang / jasa
dapat mengganti dengan pokok atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas
yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

L. SURVEY/PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Maksud pekerjaan ini adalah untuk menentukan sumbu dan profil sungai yang akan
disempurnakan serta batas–batasnya untuk menentukan letak bronjong. Pengukuran prestasi
untuk menentukan volume pekerjaan yang dikerjakan yang merupakan hasil kemajuan pekerjaan
yang dicapai. Dan pembuatan As Built Drawing pada waktu selesainya pekerjaan yang ada.
Penyedia barang / jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan
peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat
persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat
melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang / jasa harus
mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi. Sebelum memulai pekerjaan
pemasangan patok, penyedia barang / jasa harus memberitahukan kepada direksi sekurang-
kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh
penyedia barang / jasa untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah
disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia
barang / jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta
pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan pemeriksaan / pengujian hasil
pengukuran. Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri
oleh penyedia barang / jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang
/ jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali
persetujuan dari direksi.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana penyedia barang / jasa harus mengajukan
3 (tiga) rangkap gambar penampang-penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan
membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat / revisi pada satu copy gambar tersebut
dan mengembalikannya kepada penyedia barang / jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang / jasa
harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada
kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui
harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran
dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
Tinggi muka air sungai tidak mengganggu dan tidak mempengaruhi kualitas saat
pelaksanaan pekerjaan.

M. RAMBU-RAMBU
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang / jasa harus menyediakan rambu-
rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tandatanda tersebut harus cukup jelas untuk
menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong / menyeberangi jalan
dengan lalu lintas padat, penyedia barang / jasa harus dilaksanakan pekerjaan secara bertahap
atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untu keperluan
tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia barang / jasa.

N. PROGRAM KERJA
Penyedia barang / jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan
dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup :
a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai-bagai pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan / atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang / jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar
belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
h. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran
penjelasan.

O. PEMBERITAHUAN
Untuk Memulai Pekerjaan Penyedia barang / jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan
tertulis selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan
tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia barang / jasa tidak dibenarkan untuk memulai
pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi
sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup untuk
mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi
penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang
akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan Penyerahan Lapangan dilaksanakan. Segera
setelah penyerahan lapangan kepada pemborong, Pemborong harus bertanggung jawab
sepenuhnya dan membiayai semua ongkos-ongkos yang berhubungan dengan perlindungan,
pemeliharaan dan perubahan-perubahan akhir terhadap titik tetap, baik di luar maupun di dalam
lokasi pekerjaan. Pemborong harus mengadakan pengamanan dan pencegahan terhadap segala
kemungkinan yang tidak diinginkan, baik karena adanya segala macam bahaya maupun
mengadakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dan pekerjaan.

P. DAFTAR BIAYA
Daftar harga upah dan biaya yang diserahkan Pemborong dengan dokumen tendernya yang
merupakan Kontrak, harus sudah meliputi semua yang berhubungan penyelenggaraan :
Pengadaan buruh, material, peralatan instalasi, peralatan kerja, mesin-mesin, penyusutan
overhead, keuntungan, pengobatan, pajak, perijinan, pelayanan sosial, dan semua yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Pemborong harus mengisi dalam harga satuan yang
terpisah dari uraian /item yang ia cantumkan tetapi tidak termasuk kedalam daftar harga dan
biaya, disamping itu harus juga membuat analisa harga satuan dari masing-masing item / uraian
dengan sejelas-jelasnya. Semua ukuran-ukuran dalam gambar rencana dan jumlah dalam
volume pekerjaan/Bill of Quantities dan daftar upah harian dalam meter (matrik sistem).

Q. SISTEM INFORMASI
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis dengan lengkap dari semua pelaksanaan
yang dianggap penting oleh Engineer atau Direksi, agar Engineer atau Direksi menganggap perlu
untuk melakukan inspeksi atau keperluan lain.

R. RAPAT-RAPAT
Apabila dipandang perlu, direksi dan / atau penyedia barang / jasa dapat mengadakan rapat-
rapat dengan mengundang penyedia barang / jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang
berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil / risalah
rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang / jasa.

S. PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN


Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah
diselesaikan penyedia barang / jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung
dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak
keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

T. PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia barang / jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan / atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang / jasa dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.
U. LAPORAN - LAPORAN
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang jasa harus membuat laporan harian
dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat
sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca.

V. LINGKUNGAN
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang jasa meminimalkan untuk
melakukan penebangan pohon disekitar areal pekerjaan, kecuali jika pohon tersebut dipastikan
mengganggu dan membahayakan saat pelaksanaan pekerjaan.
METODE KERJA

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan
Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan lokasi tempat pekerjaan dari
segala macam tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya yang ada di sekitar lokasi pekerjaan.
Bilamana terjadi ganti rugi tanam-tanaman penduduk yang terkena bangunan, maka biaya
yang dikeluarkan, dibebankan kepada Kontraktor.

b. Uitzet Trase Saluran dan Pemasangan Bouwplank


Sebelum pekerjaan Uitzet dan Bouwplank dilakukan, lokasi pekerjaan harus diperiksa dan
dilakukan pembersihan terlebih dahulu.
Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta
pekerja-pekerja lain yang diperlukan dan bersama pihak direksi melakukan penetapan piel
pokok/patok utama untuk setiap pekerjaan.

c. Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek dan Papan Operasi


Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek dan Papan Operasi dilakukan sesuai arahan
Direksi Teknis, dan dimaksud untuk memberikan informasi paket pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.

d. SMK3
Kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, diantaranya ;
Pembuatan Kartu Indentitas Pekerja (KIP), Sosialisasi dan Promosi K3, Fasilitas Sarana
Kesehatan Covid 19, Alat Pelindung Diri, Asuransi dan Perizinan, Personil K3, Peralatan P3K
dan Rambu- Rambu.

e. Langsiran Material
Jalan masuk/jalan kerja (lansiran) adalah jalan yang dipergunakan sebagai sarana
transportasi untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan guna membawa peralatan
& material pekerjaan.

B. PEKERJAAN TANAH
a. Galian Tanah
Penggalian tanah untuk konstruksi pintu air harus dilakukan dengan kedalaman dan
penampang seperti tersebut dalam gambar, terkecuali ditetapkan lain oleh Direksi.
Dalam pekerjaan galian termasuk juga pekerjaan-pekerjaan pembersihan segala apa yang
terdapat didalam galian tersebut, untuk tanah yang tidak terpakai sebagai bahan timbunan
dibuang ke tempat lain dan diatur sebaikbaiknya atas petunjuk Direksi.
Penggalian saluran dilaksanakan dengan tenaga manusia (manual) dan tanah hasil galian
dibuang ke kiri / kanan tebing saluran, membentuk tanggul dirapikan dan disempurnakan
(sesuai petunjuk Direksi).
Bila tanah dasar dan sisi untuk pondasi bangunan belum mencapai titik duga/tingkat seperti
yang tercantum dalam gambar rencana, ternyata keadaan tanahnya cukup keras maka
penggalian tanah sementara dapat dihentikan sambil menunggu keputusan Direksi.
Apabila penggalian tanah sudah mencapai elevasi dan ternyata keadaantanah tersebut
dipandang belum memenuhi persyaratan, selanjutnya minta pertimbangan Direksi.
b. Urugan Tanah Kembali
Sebelum mengerjakan timbunan tanah dimulai, tanah dasar harus dibersihkan dari tanaman-
tanaman, lumpur, sampah dan lain-lain yang dapat membusuk dan dapat menimbulkan
porous, gerak gembung maupun longsoran.
Tanah hasil galian pada pekerjaan tabat sebagian digunakan untuk timbunan, pembuatan tabat
sementara/pengeringan dan selebihnya dibuang kekiri dan kekanan bangunan.
Tanah yang dipergunakan sebagai bahan timbunan harus bersih dari segala kotoran dan
bahan-bahan yang dapat membusuk.

c. Tibunan Tanah Pilihan (dipadatkan)


Tanah timbunan untuk bangunan tabat didatangkan dari luar lokasi. Timbunan untuk
pembuatan tanggul harus dilaksanakan sesuai bentuk dan ukuran seperti ditunjukkan pada
gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi.
Sisi miring talud sepanjang tanggul harus dipadatkan dengan menggunakan peralatan yang
sesuai sehingga tidak mudah runtuh. Seluruh pekerjaan urugan/timbunan tanah harus
mendapat persetujuan Direksi dan apabila pekerjaan urugan dianggap masih belum
memuaskan maka Kontraktor harus melakukan pengurugan-pengurugan lagi sesuai petunjuk
Direksi.

C. PEKERJAAN BENDUNG
a. Pekerjaan Cor Beton Bertulang
- Beton Bertulang K-225
Bahan batu yang dipakai pada pekerjaan beton bertulang bangunan bendung haruslah batu
pecah ukuran 1-2 cm yang bersih dan kuat, tahan lama, bersih dari campuran besi, humus,
tanah dan lainnya yang dapat mengurangi kekuatan pasangan. Bahan semen yang di
gunakan adalah setara dengan semen Gresik.
Apabila bahan batu yang dipakai dalam keadaan kotor maka sebelum digunakan terlebih
dahulu harus dicuci. Batu tersebut harus diambil dari sumber atau quarry yang disetujui
oleh Direksi.
Bahan besi yang digunakan adalah besi dengan ukuran diameter 8 mm dan jarak antar
besi 20 cm untuk sayap bangunan dan saluran intake.
Bahan besi yang digunakan adalah besi dengan ukuran diameter 10 mm dan jarak antar
besi 15 cm untuk jembatan pelayanan.
Bahan pasir yang digunakan dalam campuran spesi untuk pekerjaan pasangan batu ini
haruslah pasir yang diambil dari sungai atau tambang pasir.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lanau dan debu tidak boleh lebihdari 5%
perbandingan berat. Pengadukan material dilakukan secara manual menggunakan tenaga
manusia.

b. Pekerjaan Tulangan
Pembesian bangunan bendung yang ukuran melebihi 1,00 m tulangan dipasangkan dengan
cincin dan dipasangkan 2 lapis tulangan memanjang.
Besi yang digunakan adalah besi polos ukuran 10 mm dengan jarak tulangan yaitu 15 cm.

c. Pekerjaan Begisting dan Perancah


Sebelum Pekerjaan Bekisting dilakukan lokasi bangunan yang akan di kerjakan harus di
bersihkan. Pekerjaan bekisting menggunakan kayu papan ukuran 3/20 cm , kaso 5/7, paku 5
cm dan 7 cm dan minyak bekisting.
Pekerjaan Bekisting ini harus sesuai dengan standar pekerjaan supaya menghasilkan kualitas
yang baik. bekisting dibongkar setelah pekerjaan cor beton bertulang minimal 28 hari dari
pengecoran dan hasil bongkaran di bersihkan dari puing- puing agar pekerjaan terlihat bersih
dan rapi.

d. Pembongkaran Begisting dan Perancah


Setelah umur sudah mencapai minimal 7 hari, maka bekisting dan perancah dapat dibongkar
sesuai petunjuk dari Direksi.

e. Pekerjaan Acian
Setelah pembongkaran begisting dan perancah selesai lakukan penyiraman secukupnya agar
tidak terjadi kertakan pada permukaan, siapkan peralatan acian dan campuran semen dan air
kemudian taburkan dipermukaan beton dan ratakan dengan peralatan serta haluskan
permukaan acian yang sudah kering dengan mengamplas menggunakan kertas semen hingga
rata dan halus.

D. PEKERJAAN SALURAN SEKUNDER


a. Pas. Batu Mortar
Spesi pengikat untuk pekerjaan pasangan batu kali/gunung dilaksanakan dengan adukan 1
semen : 3 pasir, digunakan untuk saluran sekunder.
Bahan batu yang dipakai pada pekerjaan pasangan batu ini haruslah batu yang bersih dan
kuat, tahan lama, bersih dari campuran besi, humus, tanah dan lainnya yang dapat mengurangi
kekuatan pasangan.
Apabila bahan batu yang dipakai dalam keadaan kotor maka sebelum digunakan terlebih
dahulu harus dicuci. Batu tersebut harus diambil dari sumber atau quarry yang disetujui oleh
Direksi.
Batu untuk pekerjaan pasangan batu tidak dibenarkan menggunakan batu gundul/bulat, tetapi
haruslah batu dengan permukaan kasar/batu pecah dengan ukuran ± 15 cm.
Bahan pasir yang digunakan dalam campuran spesi untuk pekerjaan pasangan batu ini
haruslah pasir yang diambil dari sungai atau tambang pasir. Kandungan maksimum terhadap
lempung, lanau dan debu tidak boleh lebih dari 5% perbandingan berat.

b. Plesteran dan Acian


Permukaan bidang yang akan diplester harus dikasarkan terlebih dahulu baru diplester
dengan tebal 15 mm campuran 1 semen : 3 pasir. Plesteran untuk bangunan utam dan saluran
intake.
Pada sisi atas pasangan batu (permukaan horisontal) harus diplester sepanjang sisi-sisinya
selebar pasangan batu yang ada atau menurut petunjuk Direksi.
Pada sisi samping pasangan batu (permukaan vertikal) harus diplester sepanjang sisi-sisinya
selebar 15 cm atau menurut petunjuk Direksi. Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh
yang berpengalaman sehingga menghasilkan bentuk permukaan yang rapi dan rata.
Apabila pekerjaan plesteran dianggap oleh Direksi masih belum sempurna maka Kontraktor
harus segera memperbaikinya sesuai petunjuk Direksi. Setelah pekerjaan plesteran selesai
dilanjutkan pekerjaan acian. Pada saat pekerjaan akan diserahkan maka lokasi pekerjaan
harus bersih dari kotoran dan sisa bahan bangunan yang tidak terpakai.

c. Pekerjaan Cor Beton Bertulang


- Beton Bertulang K-225
Bahan batu yang dipakai pada pekerjaan beton bertulang bangunan bendung haruslah batu
pecah ukuran 1-2 cm yang bersih dan kuat, tahan lama, bersih dari campuran besi, humus,
tanah dan lainnya yang dapat mengurangi kekuatan pasangan. Bahan semen yang di
gunakan adalah setara dengan semen Gresik.
Apabila bahan batu yang dipakai dalam keadaan kotor maka sebelum digunakan terlebih
dahulu harus dicuci. Batu tersebut harus diambil dari sumber atau quarry yang disetujui
oleh Direksi.
Bahan besi yang digunakan adalah besi dengan ukuran diameter 8 mm dan jarak antar
besi 20 cm untuk sayap bangunan dan saluran intake.
Bahan besi yang digunakan adalah besi dengan ukuran diameter 10 mm dan jarak antar
besi 15 cm untuk jembatan pelayanan.
Bahan pasir yang digunakan dalam campuran spesi untuk pekerjaan pasangan batu ini
haruslah pasir yang diambil dari sungai atau tambang pasir.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lanau dan debu tidak boleh lebihdari 5%
perbandingan berat. Pengadukan material dilakukan secara manual menggunakan tenaga
manusia.

d. Pekerjaan Tulangan
Pembesian bangunan bendung yang ukuran melebihi 1,00 m tulangan dipasangkan dengan
cincin dan dipasangkan 2 lapis tulangan memanjang.
Besi yang digunakan adalah besi polos ukuran 10 mm dengan jarak tulangan yaitu 15 cm.

e. Pekerjaan Begisting dan Perancah


Sebelum Pekerjaan Bekisting dilakukan lokasi bangunan yang akan di kerjakan harus di
bersihkan. Pekerjaan bekisting menggunakan kayu papan ukuran 3/20 cm , kaso 5/7, paku 5
cm dan 7 cm dan minyak bekisting.
Pekerjaan Bekisting ini harus sesuai dengan standar pekerjaan supaya menghasilkan kualitas
yang baik. bekisting dibongkar setelah pekerjaan cor beton bertulang minimal 28 hari dari
pengecoran dan hasil bongkaran di bersihkan dari puing- puing agar pekerjaan terlihat bersih
dan rapi.

f. Pembongkaran Begisting dan Perancah


Setelah umur sudah mencapai minimal 7 hari, maka bekisting dan perancah dapat dibongkar
sesuai petunjuk dari Direksi.

g. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air


Pembuatan dan pemasangan pintu air berupa pintu romijin dan pintu intake sesuai dengan
dimensi pintu yang tertera gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi.

A. PENUTUP
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat untuk dapat menjadi salah satu acuan dalam proses
pengadaan barang/jasanya.

Kandangan, 18 April 2022

Mengetahui,
KEPALA DINAS, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

TEDY SOETEDJO, ST. MT. RAHMAT HIDAYAT, ST. MT.


Pembina Tk. I NIP. 19781001 200501 1 010
NIP. 19730130 199803 1 009

Anda mungkin juga menyukai