Pekerjaan :
Konsultan Supervisi Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Rababaka
Kompleks (Areal Irigasi Tanju Kiri) di Kabupaten Dompu
1. Latar Belakang
Ide Pengembangan Irigasi Rababaka Komplek adalah untuk mengoptimalkan potensi sumber
daya air secara merata dan optimal, dengan pengertian ada pemerataan air dari wilayah
surplus (Sungai Rababaka) menuju wilayah minus air (Kawasan Tanju) dalam rangka
pengembangan irigasi dan air baku.
Secara rinci, konsep pengembangan Irigasi Rababaka Komplek dijelaskan, sebagai berikut :
1) Mengembangkan daerah irigasi baru di Wilayah Tanju dan atau meningkatkan kondisi
daerah irigasi yang ada menjadi beririgasi teknis, memiliki tingkat keandalan pengairan
yang cukup dan mudah dalam OP jaringan.
2) Menyatukan dua (2) daerah irigasi, yaitu : DI. Tanju dan Rababaka menjadi satu sistem
jaringan irigasi interkoneksi dengan membuat saluran penghubung antar sungai (interbasin
transfer). Dengan saluran hantar, kelebihan air dari Sungai Rababaka akan dapat dibawa
dan disimpan dalam rencana waduk Tanju untuk menambah keandalan pengairan di
rencana Daerah Irigasi Tanju.
3) Sebagian kelebihan air Sungai Rababaka pada musim hujan perlu disimpan dalam rencana
Waduk Mila yang akan digunakan untuk menambah air irigasi DI. Rababaka di musim
kemarau.
Ide pengembangan tersebut dimunculkan setelah ditemukan adanya potensi yang merupakan
kekuatan (strength) untuk dikembangkan, meliputi:
1) Potensi air lebih dari Sungai Rababaka.
2) Potensi topografi cekungan yang cocok untuk membuat waduk skala besar, yaitu: Tanju
dan Mila dan layak secara teknis-ekonomis.
Secara garis besar, komponen rencana sistem jaringan Irigasi Rababaka Komplek terdiri atas:
1) Bendung Pengalih Rababaka (Rababaka Feeder) berfungsi untuk mengatur masuknya
inflow di bendung ini menuju Saluran Hantar Rababaka – Mila - Tanju.
2) Saluran Hantar Rababaka – Mila - Tanju berfungsi untuk mengalirkan air dari Bendung
Pengalih Rababaka untuk mengisi waduk Mila dan waduk Tanju.
3) Bendungan Mila berfungsi untuk menampung potensi air DAS Mila dan tambahan air dari
Saluran Hantar Rababaka yang nantinya akan digunakan untuk menambah keandalan
pengairan DI. Rababaka eksisting seluas 1.689 ha khususnya pada musim Tanam II dan III.
-3-
4) Bendungan Tanju berfungsi untuk menampung potensi air DAS Sori Tanju dan tambahan
air dari Saluran Hantar Rababaka yang nantinya akan digunakan untuk mengairi Daerah
Irigasi Tanju seluas 2.242,25 ha.
5) Jaringan Irigasi Tanju merupakan system jaringan irigasi yang akan mengalirkan air secara
teknis dari Bendungan Tanju menuju rencana areal irigasi.
6) Daerah Irigasi Rababaka merupakan daerah irigasi yang sudah ada (luas 1.689 ha) dan
pada rencana pengembangan ini akan menjadi satu system dengan jaringan irigasi
Rababaka Komplek.
Lokasi rencana pengembangan daerah Irigasi ini merupakan daerah yang cukup subur sehingga
perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan maupun pembangunan fisik sarana
irigasinya. Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah maupun mutu
pembangunan sarana irigasi di Nusa Tenggara Barat yang sampai saat ini belum mencapai
target yang dikehendaki. Hal ini terlihat dari masih banyaknya lahan pertanian yang
belum memperoleh air secara proporsional.
3. Sasaran
Terlaksananya pengawasan paket Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Rababaka Kompleks (Areal
Irigasi Tanju Kiri) di Kabupaten Dompu dengan kualitas hasil konstruksi sesuai spesifikasi teknik
yang dipersyaratkan, dengan lingkup kegiatan konstruksi seperti yang tertuang dalam dokumen
kontrak konstruksi.
4. Lokasi kegiatan
a. Lokasi pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Rababaka Kompleks
(Areal Irigasi Tanju Kiri) berada di Desa Tanju Kecamatan Woja Kabupaten Dompu Provinsi
Nusa Tenggara Barat.
b. Lokasi penugasan Tim Konsultan selama periode pelaksanaan jasa (duty
station) adalah di Lokasi Pekerjaan, Desa Tanju, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
c. Peta lokasi pekerjaan (terlampir)
-4-
5. Sumber pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN tahun anggaran 2018 sejumlah
Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang dibebankan pada DIPA SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Nusa Tenggara I Provinsi NTB.
7. Data Dasar
Terdapat 8 (delapan) desa yang sebagian wilayahnya masuk dalam rencana layanan daerah
irgiasi Tanju, yaitu Desa : Banggo, Soriutu, Doromelo, Lanci Jaya, Nusa Jaya, Tanju, Dorokobo
dan Ta’a. Berdasarkan data Kecamatan Woja dalam angka 2015, ke-8 (delapan) desa tersebut
memiliki jumlah penduduk ± 22.450 orang, dengan rincian :
Usia 0 – 14 tahun : 8.298 orang (37%)
Usia 15 – 50 tahun : 11.471 orang (51%)
Usia > 50 tahun : 2.694 orang (12%)
Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk yang masuk usia produktif adalah 11.471
orang (51%). Jumlah penduduk tersebut berpotensi menjadi tenaga kerja produktif bidang
pertanian di DI. Tanju.
Kegiatan pertanian di rencana Daerah Irigasi Tanju sangat bergantung pada curah hujan karena
sebagian besar merupakan sawah tadah hujan.
Berdasarkan hasil analisa kimia tanah yang telah dilakukan, rencana daerah irigasi Tanju relatif
cocok untuk pertumbuhan tanaman pangan terutama padi dan palawija, dimana tanah yang
ada memiliki derajat keasamaan normal serta budidaya pertanian memiliki tingkat kesulitan
yang dapat diabaikan.
Hasil analisa contoh tanah DI. Tanju juga menunjukan, kandungan Nitrogen tanah berkisar
antara 0.07% – 0,11%, masuk dalam kategori sangat rendah hara Nitrogennya. Oleh sebab itu
upaya pemupukan Nitrogen akan menjadi salah satu kunci dalam memproduksi tanaman
pangan yang baik dan subur.
Kandungan C (karbon) tanah relatif sedang karena belum terjadi proses perombakan bahan
organic secara sempurna. Perombakan karbon akan berjalan lancar, apabila ada air yang
membuat adanya proses aerobic dan anaerobic secara bergantian, agar dapat terjadi
penyedian Nitrogen bagi tanaman.
Kandungan P-potensial bernilai diatas 60 mg/100gram dan kandungan hara K-potensial diatas
60 mg/100 gr. Kedua hara ini menunjukan bahwa tanah Rababaka Komplek kaya hara potensial
yang belum tersedia bagi tanaman. Oleh sebab itu proses dekomposisi dan penguraian hara
-5-
tersebut menjadi hara yang tersedia bagi tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam
budidaya tanaman pangan.
Kesesuaian lahan pada DI. Tanju masuk Klasifikasi S2, yaitu sesuai dengan kendala tekstur (t)
dan kesuburan kimia nitrogen (n) dan drainase (d). Rekomendasi pupuk yang diperlukan adalah
Nitrogen dan Pupuk Organik.
8. Standar Teknis
Standar dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan :
a. KP-01 Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi;
b. KP-02 Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama;
c. KP-03 Kriteria Perencanaan Bagian Saluran;
d. KP-04 Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan;
e. KP-05 Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier;
f. KP-06 Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan;
g. KP-07 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran;
h. KP-08 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Pintu Pengatur Air Irigasi - Perencanaan,
pemasangan, operasi dan pemeliharaan
i. KP-09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi – Spesifikasi teknis
j. PT-01 Persyaratan Teknis Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi;
k. PT -02 Pengukuran Topografi, Standar Perencanaan Irigasi, Ditjen Air 1986;
l. PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;
m. Standar Nasional Indonesia dan Pedoman Teknis terkait lainnya yang masih berlaku.
9. Studi-Studi Terdahulu
Studi-studi terdahulu terkait perencanaan jaringan irigasi DI. Rababaka Kompleks yaitu :
a. Penyusunan LARAP Pengembangan Rababaka Kompleks (PT. Mettana Tahun 2008)
b. Detail Desain Bendungan Tanju dan Mila untuk Rababaka Kompleks (Tahun 2008)
c. Model Test dan Penyempurnaan Desain Bendungan Tanju dan Mila Untuk Rababaka
Kompleks (PT. Indra Karya Tahun 2011)
d. SID Jaringan Irigasi DI. Rababaka dan DI. Tanju untuk Rababaka Kompleks (PT. Mettana
Tahun 2011)
e. Sertifikasi Desain Bendungan Tanju dan Mila untuk Rababaka Komplek (PT. Indra Karya
Tahun 2012)
f. Rencana Tindak Darurat Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Kabupaten Dompu (PT.
Indra Karya Tahun 2013)
g. Penyusunan Amdal Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Tanju di Kabupaten Dompu (CV.
Achmad dan Associates Tahun 2013)
-6-
10. Referensi Hukum
Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
a. Undang – Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan ;
b. Undang – Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi ;
c. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara ;
d. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara ;
e. Undang – Undang No. 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup ;
f. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL ;
g. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah ;
h. Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ;
i. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ;
j. Peraturan Presiden No. 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ;
k. Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ;
l. Permen PU No. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Manajemen
(Sisdalmen) Penyelenggaraan Pembangunan Prasaranan Dan Sarana Bidang Pekerjaan
Umum;
m. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi (Pemborongan) di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
n. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;
o. Peraturan Menteri PU Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultansi ;
p. Peraturan Menteri PU Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Perubahan Menteri PU Nomor 7
Tahun 2011 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa
Konsultansi ;
q. Peraturan Menteri PU Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
-7-
Dompu, yang meliputi tapi tidak terbatas pada aspek teknis dan administrasi, aspek
pengendalian waktu, biaya dan mutu konstruksi. Untuk itu Konsultan harus menyiapkan tim ahli
dan tenaga pendukung yang kompeten di bidangnya yang bekerja secara penuh dan berada di
lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi.
Untuk melaksanakan jasa konsultasi seperti tersebut di atas, konsultan akan melaksanakan
tugas-tugas yang meliputi tapi tidak terbatas seperti dijelaskan sebagai berikut :
11.1 Umum
11.1.1. Menyiapkan Laporan Awal yang berisi garis besar rencana proyek, metode
pelaksanaan, jadwal, Rencana Mutu Kontrak (RMK) konsultan ;
11.1.2. Menyiapkan Pedoman/Manual Pengawasan dan Kendali Mutu Konstruksi yang
menguraikan prosedur kerja pengawasan dan administrasi pelaksanaan ;
11.1.3. Menyiapkan laporan dua mingguan, bulanan dan Pertengahan yang memuat
status proyek saat pelaporan seperti progres fisik dan keuangan, kemampuan
kerja Kontraktor dan permasalahan dalam periode pelaporan, jadwal kerja
untuk periode pelaporan yang akan datang dan informasi lain yang diperlukan,
serta laporan akhir pelaksanaan kegiatan konsultansi ;
11.1.4. Membantu PPK memeriksa usulan kontraktor: rencana kerja, setting out
pekerjaan saluran dan bangunan, personil kunci, bahan konstruksi dan
sumbernya, Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi, Rencana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan membuat rekomendasi untuk
mendapat persetujuan PPK ;
11.1.5. Membantu PPK untuk memastikan dan menyepakati tanggung jawab
pekerjaan, metode pengawasan, dokumen/bentuk surat, prosedur persetujuan,
penyerahan gambar dan aliran/ tata cara pemberian persetujuan ;
11.1.6. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor maupun
sub-kontraktor dan menjamin bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Kontrak
Konstruksi.
11.1.7. Memantau kemampuan kerja kontraktor, kemajuan/keterlambatan
pelaksanaan dan masalah yang terjadi, dan merekomendasikan langkah-
langkah penyelesaian masalah termasuk langkah percepatan pelaksanan
pekerjaan (jika terjadi keterlambatan) ;
11.1.8. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan, mencakup
pengendalian waktu, mutu dan biaya, dengan melakukan inspeksi pekerjaan
secara berkala ;
11.1.9. Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK terhadap klaim dan semua
masalah yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor, merekomendasikan penyelesaiannya termasuk penyelesaian
melalui arbitrase ;
-8-
11.1.10. Membantu PPK mengintrepretasikan dan menerapkan pasal-pasal dalam
Dokumen Kontrak Konstruksi berkaitan dengan kepatuhan dan pemenuhan
kewajiban Kontraktor secara umum dan secara khusus terkait dengan peristiwa
kompensasi yang menimbulkan perpanjangan waktu, pekerjaan tambah
kurang, kompensasi tambahan, pembayaran tambahan biaya dan perselisihan
yang diajukan oleh Kontraktor ;
11.1.11. Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam KontrakKonsultansi dan
sewaktu-waktu diperintahkan secara tertulis oleh PPK ;
11.1.12. Menghadiri rapat rutin dan rapat khusus (ad hoc) serta membantu PPK untuk
persiapan pelaporan/ bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad hoc).
-9-
kemampuan pekerjaan, hasil pekerjaan, status peralatan dan bahan, jadwal
pekerjaan serta masalah yang harus diselesaikan.
11.2.9. Memeriksa rencana mobilisasi personil dan peralatan yang diusulkan oleh
kontraktor serta pelaksanaan mobilisasi.
11.2.10. Melakukan pemeriksaan lapangan bersama (MC.0%) termasuk memeriksa dan
menyetujui tata letak (setting out) trase saluran dan elevasi untuk pengukuran
yang disiapkan oleh Kontraktor ;
11.2.11. Memeriksa lokasi quarry, borrow-pit, dan stock pile dan mengawasi proses uji
laboratorium untuk agregat dan tanah bahan timbunan.
11.2.12. Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 oleh kontraktor
untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, personil PPK, masyarakat
umum dan pekerjaan ;
11.2.13. Mengawasi uji coba pelaksanaan pemadatan pekerjaan timbunan di lokasi
pekerjaan dan menentukan metoda pelaksanaan kerja dan peralatan
pemadatan yang diperlukan untuk kendali mutu bersama staf PPK dan
kontraktor (sebagai pelatihan kerja lapangan);
11.2.14. Memeriksa metode konstruksi, peralatan yang digunakan, kemampuan kerja,
dan kualitas pekerjaan lapangan dibandingkan dengan spesifiksi teknik selama
periode konstruksi bersama Direksi Pekerjaan;
- 10 -
11.2.21. Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan pelaksanaan konstruksi dan
merekomendasikan langkah-langkah percepatan pelaksanaan bila terjadi
keterlambatan.
11.2.22. Menyiapkan rekomendasi rinci kepada PPK untuk perintah perubahan
pekerjaan dan addendum Kontrak, jika diperlukan, untuk menjamin bahwa
hasil dengan kualitas teknis terbaik dapat dicapai dengan biaya yang tersedia.
11.2.23. Membantu PPK memeriksa pengukuran volume dan kendali mutu yang
dilaksanakan kontraktor dan memastikan kebenaran semua pengukuran dan
perhitungan volume yang diperlukan untuk pembayaran dan menjamin bahwa
pengukuran dan perhitungan tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan
dalam Dokumen Kontrak Konstruksi untuk kemudian bersama dengan wakil
yang ditunjuk PPK (Direksi Pekerjaan) menandatangani “Berita Acara Kemajuan
Pelaksanaan Pekerjaan untuk Pembayaran”.
11.2.24. Memberi saran kepada Kontraktor untuk melaksanakan semua pekerjaan atau
mengambil semua tindakan yang perlu yang menurut pandangannya
diperlukan untuk menghindari atau mengurangi resiko kondisi darurat yang
mempengaruhi keselamatan jiwa atau pekerjaan atau harta benda disekitarnya.
11.2.25. Menyaksikan mix design beton Kontraktor dan menjamin bahwa kandungan
semen campuran beton optimum untuk berbagai mutu beton sebagaimana
diatur dalam spesifikasi teknis atau standar SNI yang relevan.
11.2.26. Mereview pengaturan perawatan beton untuk menjamin perawatan
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
11.2.27. Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui daftar
penulangan yang disampaikan oleh Kontraktor dan sesuai desaindan gambar
kerja yang sudah disetujuioleh PPK. Pengecoran hanya dapat dizinkan jika
daftar penulangan dan pemasangan tulangan pada bangunan telah disetujui.
11.2.28. Jika ada bagian pekerjaan yang tidak memenuhi standar atau tidak dapat
diterima, Konsultan harus menyampaikan kepada PPK dan Kontraktor secara
tertulis pada kesempatan pertama untuk setiap pembetulan/perbaikan yang
diperlukan.
11.2.29. Melakukan pemeriksaan akhir (MC.100%) dan mengawasi pelaksanaan
percobaan pengaliran pada semua pekerjaan yang diselesaikan oleh kontraktor
bersama Direksi Pekerjaan/Tim PHO-FHO dan merekomendasikan untuk
penerbitan sertifikat pekerjaan selesai.
11.2.30. Memeriksa gambar purna bangun (as-built drawings) yang disiapkan oleh
kontraktor.
11.2.31. Memeriksa dan mengevaluasi pedoman OP yang disusun oleh kontraktor, dan
mengawasi pelatihan petugas pemerintah propinsi/kabupaten yang
diselenggarakan oleh kontraktor berkoordinasi dengan PPK (bila diperlukan).
- 11 -
11.2.32. Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
pekerjaan selesai.
11.2.33. Menyiapkan Laporan Pekerjaan Konstruksi Selesai.
12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan supervisi Paket Pembangunan
Jaringan Irigasi DI. Rababaka Kompleks (Areal Irigasi Tanju Kiri) di Kabupaten Dompu yang
terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Justifikasi Teknik
c. Laporan Bulanan
d. Laporan 2 minggunan
e. Laporan Pertengahan
f. Laporan Dokumentasi
g. Laporan Akhir
b. Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk pejabat / petugas selaku Direksi Pekerjaan
yang akan mendampingi dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi.
a. Kantor/Studio (apabila tidak disediakan oleh PPK) lengkap dengan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : peralatan gambar, peralatan tulis dan
- 12 -
barang-barang yang habis pakai lainnya, termasuk biaya operasional kantor lainnya (listrik,
komunikasi, air). Kantor/Studio harus beralamat/berdomisili di lokasi pekerjaan dan
sekitarnya;
b. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk pengawasan lapangan;
c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang
layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya;
d. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum;
e. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek (sudah
termasuk di dalam Biaya Langsung Personil);
f. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat tinggal/base camp untuk tenaga ahli dan staf
pendukung di dekat lokasi pekerjaan/proyek selama pelaksanaan kontrak.
17. Personil
17.1. Kualifikasi Tenaga Ahli
Tenaga ahli konsultan yang dipekerjakan untuk jasa konsultasi ini harus memiliki
kemampuan yang tinggi dibidangnya masing-masing dan pemahaman yang baik atas
pekerjaan.
Setiap tenaga ahli yang diajukan harus memiliki beberapa tahun pengalaman
profesional dan pendidikan yang sesuai seperti ditunjukkan dibawah ini :
KUALIFIKASI JUMLA
H
NO
POSISI ORANG
. PENDIDIKAN KEAHLIAN PENGALAMAN
BULAN
(OB)
TENAGA AHLI :
1. Team Leader Minimal Sarjana Memiliki minimal Berpengalaman 8
/ Ketua Tim S1 Teknik Sipil / sertifikat keahlian kerja Profesional 5
Pengairan, Ahli Sumber Daya (lima) tahun di
lulusan Air (SDA) Madya dalam pekerjaan
Perguruan yang dikeluarkan supervisi konstruksi
Tinggi Negeri oleh LPJK dengan irigasi atau proyek
atau Perguruan kualifikasi pembangunan
Tinggi Swasta profesionalisme sumber daya air
yang telah sesuai Sertifikat lainnya, didukung
terakreditasi, Keahlian yang referensi dari
dibuktikan dikeluarkan oleh pengguna jasa.
dengan copy Asosiasi Profesi
ijazah yang
- 13 -
KUALIFIKASI JUMLA
H
NO
POSISI ORANG
. PENDIDIKAN KEAHLIAN PENGALAMAN
BULAN
(OB)
dilegalisir.
2. Design / Minimal Sarjana Memiliki minimal Berpengalaman 7
Quantity S1 Teknik Sipil / sertifikat keahlian kerja profesional 3
Survey Pengairan, Ahli Sumber Daya (tiga) tahun di
Engineer lulusan Air (SDA) Muda bidang perencanaan,
Perguruan yang dikeluarkan pelaksanaan, dan
Tinggi Negeri oleh LPJK dengan pengawasan
atau Perguruan kualifikasi pekerjaan konstruksi
Tinggi Swasta profesionalisme irigasi atau proyek
yang telah sesuai Sertifikat pembangunan
terakreditasi, Keahlian yang sumber daya air
dibuktikan dikeluarkan oleh lainnya, didukung
dengan copy Asosiasi Profesi referensi dari
ijazah yang pengguna jasa.
dilegalisir.
- 14 -
KUALIFIKASI JUMLA
H
NO
POSISI ORANG
. PENDIDIKAN KEAHLIAN PENGALAMAN
BULAN
(OB)
ijazah yang referensi dari
dilegalisir. pengguna jasa.
- 15 -
Memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh manajemen pekerjaan
pengawasan konstruksi termasuk penyusunan laporan kemajuan pekerjaan secara
teratur sebagai Ketua Tim Konsultan, mencakup tapi tidak terbatas untuk:
i) Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa layanan
supervisi konstruksi berdasarkan Kontrak Pelaksanaan Jasa Konsultan
ii) Melaksanakan koordinasi dengan PPK, Kontraktor dan aparat pemerintah
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi.
iii) Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga ahli dan staf Tim Konsultan.
iv) Membantu dan memberi saran kepada PPK dalam pengawasan pekerjaan
konstruksi, mencakup pengendalian kemajuan pelaksanaan, kualitas, biaya
dan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja serta melaksanakan
review/revisi/modifikasi desain, gambar desain dan spesifikasi teknis, bila
diperlukan.
v) Membantu PPK Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan
pelaksanaan konstruksi dan merekomendasikan langkah-langkah percepatan
pelaksanaan bila terjadi keterlambatan.
vi) Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 oleh kontraktor
untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, personil PPK,
masyarakat umum dan pekerjaan ;
vii) Membantu PPK memeriksa usulan pembayaran oleh Kontraktor.
viii) Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK terhadap klaim dan semua
masalah yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor, dan rekomendasi penyelesaiannya termasuk penyelesaian melalui
arbitrase.
ix) Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja ini seperti: laporan pendahuluan, laporan bulanan,
laporan dua bulanan, laporan pertengahan, laporan akhir, laporan review
desain, laporan pekerjaan selesai, dan laporan khusus teknis (bila diperlukan).
x) Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
pekerjaan selesai dan menyiapkan Laporan Pekerjaan Konstruksi Selesai
dengan berkoordinasi dengan semua tenaga ahli.
xi) Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (ad-hoc) serta mengkoordinasikan
penyiapan bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad-hoc)
- 16 -
lahan, adanya perbedaan keadaan di lokasi proyek dengan desain, mengubah
jenis/ tipe pekerjaan dan lain sebagainya,
ii) memeriksa tata letak pekerjaan di lokasi proyek dan pekerjaan survey yang
dilaksanakan oleh Kontraktor,
iii) mengevaluasi hasil investigasi tambahan yang disusun berdasarkan Kontrak
dan selanjutnya memodifikasi/ mengubah desain, jika diperlukan,
iv) memeriksa gambar konstruksi yang disusun oleh Kontraktor dan membuat
rekomendasi final untuk mendapat persetujuan PPK,
v) memeriksa kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh Kontraktor berdasarkan
gambar yang disetujui dan memeriksa/ menyelesaikan Hasil Pengecekan Fisik
seperti halnya MC-0, MC-50, MC-100 dan memintakan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan,
vi) memeriksa perhitungan data pendukung kuantitas pekerjaan yang disusun
oleh Kontraktor sebagai sebagai dasar untuk perhitungan pembayaran, hasil
kemajuan kerjanya dan sebagainya,
vii) melakukan pengendalian kemajuan pekerjaan, pemeriksaan bersama (Mutual
Check), dan penyusunan gambar kerja yang dilakukan oleh Kontraktor,
viii) Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyetujui daftar
penulangan yang disampaikan oleh Kontraktor dan sesuai desain dan gambar
kerja yang sudah disetujui oleh PPK. Pengecoran hanya dapat dizinkan jika
daftar penulangan dan pemasangan tulangan pada bangunan telah disetujui.
ix) Melakukan pemeriksaan akhir (MC.100%) dan mengawasi pelaksanaan
percobaan pengaliran pada semua pekerjaan yang diselesaikan oleh
kontraktor bersama Direksi Pekerjaan/Tim PHO-FHO dan merekomendasikan
untuk penerbitan sertifikat pekerjaan selesai.
x) memeriksa gambar kerja, shop drawings, Gambar Purna Bangun, usulan
modifikasi desain, dan perhitungan yang disiapkan oleh Kontraktor, dan
xi) membantu Team Leader dalam mengevaluasi klaim dan semua masalah yang
terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan Kontraktor.
- 17 -
iv) mengawasi dan memeriksa metode pekerjaan konstruksi, cara/ kemampuan
kerja, perlengkapan yang digunakan, kualitas material bangunan dan
sebagainya,
v) memeriksa kualitas pekerjaan konstruksi dengan menerapkan Standar
Sistem Pengendalian Kualitas pada Balai untuk pekerjaan konstruksi,
vi) melakukan pengecekan dimensi/ elevasi lokasi pekerjaan konstruksi,
vii) mengamati hasil kemajuan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi dan jika
diperlukan membuat rekomendasi guna mempercepat pekerjaan konstruksi,
viii) membantu Team Leader dalam mengevaluasi klaim Kontraktor,
ix) melakukan pemeriksaan akhir atas pekerjaan selesai untuk pengecekan
kualitasnya, dimensi, cacat, pekerjaan sisa, fungsi dan seterusnya, dan
x) menyimpan catatan yang penting atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi
untuk laporan pekerjaan selesai.
xi) memperkenalkan Standar Sistem Kendali Mutu untuk pekerjaan konstruksi
kepada staf proyek dan staf kontraktor,
xii) melatih staf proyek dan staf kontraktor mengenai kendali mutu berdasarkan
Standar Sistem Kendali Mutu,
xiii) menginstruksikan dan memeriksa uji coba timbunan dan uji campuran pada
beton termasuk mengevaluasi bahan bangunan dan lokasi pengambilan
tanah/batu (borrow/quarry),
xiv) Menyaksikan mix design beton Kontraktor dan menjamin bahwa kandungan
semen campuran beton optimum untuk berbagai mutu beton sebagaimana
diatur dalam spesifikasi teknis atau standar SNI yang relevan.
xv) menentukan peralatan/ metode kerja yang akan digunakan untuk pekerjaan
konstruksi yang effisien berdasarkan uji coba pemadatan timbunan dan hasil
uji campuran beton,
xvi) Mereview pengaturan perawatan beton untuk menjamin perawatan
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
xvii) mengawasi pekerjaan/ metode kendali mutu yang dilaksanakan oleh
Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
xviii) mengevaluasi hasil pekerjaan kendali mutu yang diserahkan oleh Kontraktor
dan membuat komentar atau rekomendasi atas hal itu, dan
xix) menyimpan catatan yang penting mengenai pekerjaan kendali mutu yang
diperlukan untuk penyusunan laporan penyelesaian.
- 18 -
18. Laporan
18.1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Penyedia jasa diwajibkan membuat laporan Rencana Mutu Kontrak dengan persetujuan
direksi (Pengguna Jasa) dan diserahkan selambat-lambatnya bersamaan dengan
penyerahan laporan pendahuluan setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
- 19 -
Laporan harus diserahkan sebanyak 10 eksemplar paling lambat diserahkan kepada
pemberi kerja 7 (tujuh) hari sebelum diskusi pertengahan dilakukan.
- 20 -
d. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO
dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO;
e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak dimenangkan
oleh perusahaan kemitraan/KSO.
Disusun Oleh :
PPK Irigasi dan Rawa II,
Agus Nurdiansyah, ST
NIP. 19740816 200812 1 001
- 21 -
B. BENTUK REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA
A. JUMLAH I + II
B. PPN (10 % x A)
C. JUMLAH KESELURUHAN (A + B)
D. DIBULATKAN
TERBILANG :
…………………………., …………………………………………….. 20…….
Nama Perusahaan,
Tandatangan, cap perusahaan
……………………………………………….
Nama dan Jabatan Pimpinan
Perusahaan / Wakil yang diberi kuasa
- 22 -
C. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)
- 23 -
Sub Total I. C.
- 24 -
E. BIAYA PEMBAHASAN LAPORAN / DISKUSI
HARGA JUMLAH
NO JENIS DISKUSI SATUAN VOLUME SATUAN BIAYA
(Rp.) (Rp.)
- 25 -