Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
Jl. H. Sibli Imansyah No.1 Barabai Telp/WA. 0838-3030-1333
Laman: disdik.hulusungaitengahkab.go.id,
Surel: disdik@hulusungaitengahkab.go.id,
Kode Pos: 71352 dinaspendidikan.kabhst dinaspendidikanhst

SPESIFIKASI BAHAN

SUB KEGIATAN
PEMBANGUNAN SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS
SEKOLAH

Paket Pekerjaan:
PEMBANGUNAN PAGAR SDN 1 SAMHURANG

TAHUN ANGGARAN 2022


SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI

Pembangunan Pagar SDN 1 Samhurang

1. SEMEN

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis
yang memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8
dan SNI 2049-90-A atau ASTM nomor C150, dan/atau atas persetujuan Pengguna
Jasa. Semen menggunakan Semen Gresik/Tonasa

Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga
puluh (30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukkan semen
harus diberi jarak yang cukup. Satu tumpukkan tidak boleh lebih dari tiga belas (13)
sak, sesuai dengan pengarahan Pengguna Jasa, bila penyimpanannya diperkirakan
lebih lama dari tiga puluh (30) hari.

Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari enam puluh (60) hari untuk
pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih memenuhi
syarat. Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka
harus disingkirkan dari tempat kerja.
2. AGREGAT
A. Agregat Halus

Agregat halus adalah agregat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima (5)
mm dan bahannya bersifat keras.

Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir
agregat halus harus bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan).

Agregat halus harus tidak boleh mengandung lumpur (butiran-butiran yang dapat
melalui ayakan 0,063 mm) lebih dari 5%. Apabila kadar lumpur melampaui 5%,
maka agregat halus harus dicuci.

Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang
harus dibuktikan dengan percobaan Abrams-Harder (dengan larutan NaOH).
Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai asal
kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kuran dari
95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3%
NaOH yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama.

agregat halus di uji terhadap “sodium sulphate soundness” sesuai dengan SNI
1750-90-A untuk lima (5) putaran dan harus menunjukkan kehilangan maksimum
tidak boleh lebih dari sepuluh (10%) persen.

agregat halus yang dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan beton
tidak boleh digunakan untuk beton yang ekpose.

Gradasi agregat yang digunakan sesuai PBI 1971 N.1.2 harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat;
- sisa di atas ayakan 1mm, harus minimum 10% berat;
- sisa di atas ayakan 0.25 mm, harus berkisar antara 80%-90% berat.

B. Agregat Kasar
Agregrat kasar adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir minimum lima (5)
mm dan bahannya bersifat keras.
Agregrat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil desintegrasi
alam dari batuan- batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu, dengan sifat-sifat karakteristik yang hampir sama, dengan ukuran butir antara
5 mm – 40 mm.
Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-
butir pipihtersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir
agregat kasar harus bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar
harus dicuci. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton, seperti zat-zat reaktif alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar
diperiksa dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban penguji 20 t , harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
▪ tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24% berat,
▪ tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22% berat,
▪ atau dengan mesin Pengaus Loas Angelos, tidak boleh terjadi kehilangan
berat lebih d a r i 5 0 %
3. AIR
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan injeksi harus bebas
dari jamur, lumpur, minyak, asam bahan organic basah, garam dan kotoran-kotoran
lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium
pengujian yang ditetapkan oleh Konsulan Pengawas untuk menetapkan sesuai tidaknya
dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.

4. BAJA TULANGAN
Semua baja tulangan beton harus baru, mutu ukuran sesuai dengan standard Indonesia
untuk beton NI-2, PBI-1971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat
keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulanganbeton yang
disediakan, untuk persetujuan Konstruksi seperti tercantum didalam gambar rencana.

Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak,
gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara
baja tukangan dengan beton.

Ukuran diameter baja tulangan, harus sesuai dengan gambar rencana, dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. Diameter besi ulir adalah diameter
dalam.

5. BEKISTING
Papan bekisting (bekisting beton) yang dipakai adalah dari bahan kayu kelas II dengan
tebal 2cm atau plywood tebal 9mm dan apabila oleh Pengawas lapangan dinyatakan
rusak, maka tidak boleh dipakai lagi untuk pekerjaan berikutnya.

Tiang-tiang bekisting dapat dibuat dari kayu kelas II dengan ukuran 5/7 cm atau galam
diameter 8cm dengan jarak maksimum 0,5 meter. Konstruksi bekisting harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga tidak mudah bergerak dan kuat menahan beban diatasnya.

Pada bekisting kolom yang tinggi, maka setiap tinggi 2 meter harus diberi pintu untuk
memasukkan spesi beton sehingga terjadinya sarang-sarang kerikil.

Pada bekisting kolom, dinding dan balok tinggi, harus diadakan perlengkapan pintu
untuk membersihkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kayu, kawat pengikat
dan lain-lain.

6. BATU BATA

Batu Bata yang dipakai adalah batu bata merah lokal dari mutu yang terbaik dengan
pembakaran sempurna dan merata.
Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai keterangan
tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk cara
pemasangan.

7. BESI HOLLOW

Besi HSS (Hollow Structural Section). Besi HSS berbentuk kotak, atau terkadang disebut pipa
kotak, pada umumnya lebih sering dipakai. Hollow hitam tersedia dalam beberapa ukuran
ketebalan dan dimensi. Jenis rangka ini cocok untuk membuat pagar, railing tangga, dan kanopi.
Ukuran yang digunakan 4 × 4 dan 2 × 4 cm.

8. CAT-CATAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton yang ditampakan
dan langit-langit. Semua permukaan dinding pasangan batu bata dan permukaan beton
yang tampak / exposed seperti yang tercantum dalam Gambar kerja.
Persyaratan Bahan
a. Cat Tembok
o Eksterior : Jotun atau Nippon Paint
o Interior : Jotun atau Nippon Paint

b. Plamur Tembok
o Plamur harus sejenis dengan merk cat yang dipakai, sesuai petunjuk pabriknya.

c. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas mengenai
kemurnian cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa :
o Segel Kaleng.
o Test BD.
o Tes Laboratorium.

d. Hasil Akhir Pengecatan.


Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. Hasil tes kemurnian
ini harus mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke
Direksi / Konsultan Pengawas.
e. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30x30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan Pengawasan dengan jenis warna, formula cat, jumlah lapisan dan
jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan terakhir).
f. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Direksi Konsultan
Pengawas, untuk disampaikan diteruskan ke Pemberi Tugas, minimal 5 galon
tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat. Pengawasan dengan identitas yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas untuk perawatan.

Anda mungkin juga menyukai