Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

Sesuai dengan spesifikasi teknis dokumen lelang, dapat kami paparkan metode pelaksanaan sebagai
berikut :

I. JENIS PEKERJAAN
Pembangunan Jaringan Irigasi Pipa Air Tanah Kab. Jeneponto

II. STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang tersebut di bawah ini
dan dianggap Penyedia Jasa telah mengetahui dan memahaminya termasuk (apabila ada) segala
perubahan dan tambahannya sampai saat ini yaitu :
1. Peraturan Keselamatan Kerja Konstruksi (SNI 0231-1967-E)
2. Peraturan Instalasi Listrik (SNI 0235-97-D)
3. Peraturan Penangkal Petir (SKB.I 1.3.53.1987)
4. Peraturan Perencanaan Perhitungan Beton ( SNI-T-15- 1991-03)
5. Peraturan Pembuatan Campuran Beton (SNI-T-15-1991-03)
6. Peraturan Baja Tulang Beton (SII 01236-84)
7. Peraturan Kawat Pengikat Beton (SNI 0040-87-A)
8. Peraturan Baja Lapis Seng Bergelombang ((SII 0137-87)
9. Peraturan Ukuran Kayu Bangunan (SKSNI S-05-1990-F)
10. Peraturan Pengawetan Kayu (SKBI 3.6.53.1967)
11. Peraturan Pencegahan Rayap (SKSNI-T-05-1990-F)
12. Peraturan Paku dan Kawat Paku Gerendel (SNI 0323-89-A)
13. Peraturan Pipa PVC untuk Air Kotor ( (SNI 0162-1987-A)
14. Peraturan Sambungan Pipa PVC untuk Air Kotor (SNI 0179-1987-A)
15. Peraturan Kaca Bening (SNI 0047-1987-A)
16. Peraturan Kran Rumah Tangga ((SNI 0122-1987-A)
17. Peraturan Cat Emulsi (SNI 1253-1989-A)
18. Peraturan Plamur Tembok (SII 0548-81)
19. Peraturan Dempul Kayu (SII 0347-1989-A)
20. Peraturan Plamur Kayu (SII 0773-83)
21. Peraturan Pelitur (SII 1262- 85)
22. Peraturan Kabel Listrik NYM (SII 0209-78)
23. Peraturan Kabel Listrik NYY (SII 0201-78)
24. Peraturan Sakelar (SII 0578-81)
25. Peraturan Stop Kontak (SII 0580-81)
26. Peraturan Tata Cara Pengecatan Kayu (SKSNI T-08-1990-F)
27. Peraturan Tata Cara Pengecatan Tembok (SKSNI T-10-1990-F)
28. Peraturan Portland Cement (SII 0013-81)
29. Peraturan Batu Merah (SII 0021-78)
30. Peraturan :
a. Batu alam untuk bahan bangunan
b. Kerikil
c. Pasir (SKSNI S-04-1989-F)
31. Peraturan-peraturan pembangunan daerah setempat
Untuk Bahan-bahan yang tidak/belum ada peraturannya di Indonesia, maka dipakai syarat-syarat yang
ditentukan oleh pabrik dari bahan tersebut sebelum Penyedia Jasa melaksanakan penggunaan
bahan tersebut, maka syarat-syarat dari pabrik tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan.
III. PERSYARATAN BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN
1. Air Kerja
a. Air yang dipenuhkan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan
organik atau bahan lainnya yang dapat merusak beton, baja tulangan, bersih dan dapat diminum
b. Jika ada keraguan dalam peraturan kualitas, maka Penyedia Jasa diminta untuk mengirim contoh
air tersebut ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat diselidiki lebih lanjut
2. Tanah Timbun/Tanah Urug
a. Tanah yang digunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari humus maupun akar-akar
kayu serta bebas sampah dan bebas dari bahan organis
b. Timbunan pasir urug dibuat tebal 10 cm padat, pemadatan dengan cara ditumbuk dengan timbres
atau alat yang sejenis, Sebelum ditumbuk pasir timbunan harus disiram dengan air secukupnya
3. Pasir/Agregat Halus
a. Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alam hasil dari disintegrasi alami batuan atau dapat
berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis
b. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir agregat halus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan
c. Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur dari 5 % (ditentukan tehadap berat kering). Yang
diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila
kadar Lumpur melampaui 5 % maka agregat halus harus dicuci
d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali dengan
petunjuk-petunjuk lembaga pemeriksa bahan-bahan yang diakui
4. Kerikil/Agregat Kasar
a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan
berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan
agregat kasar adalah agregat yang besar butirannya lebih dari 5 mm
b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak
melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur akibat pengaruh cuaca seperti terik panas matahari dan hujan
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat kering)
yang diartikan ayakan 0.063 mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 1 % maka agregat kasar
harus diaci
d. Apabila kasar tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan,
1/3 dari tebal plat atau ¾ dari jarak bersih minimum antara barang-barang atau bekas-bekas
tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilaian pengawas ahli
cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-
sarang kecil
5. Semen Portland
a. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis semen yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan NI-8
b. Apabila diperlukan jenis semen lain yang tersebut di atas, maka dapat dipakai jenis-jenis semen
seperti : Semen Portland Tras, Semen Alumina, Semen Tahan Sulfat dan lain-lain. Dalam hal ini
pelaksanaan diharuskan untuk meminta pertimbangan-pertimbangan dari lembaga pemeriksaan
bahan-bahan yang diakui
c. Penyimpanan semen harus ditempatkan pada tempat yang kering, dengan lantai terangkat,
bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan pengiriman semen yang telah rusak karena
terlalu lama disimpan, mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak struktur
bangunan, tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan
d. Semen harus dilindungi sebaik-baiknya terhadap pengaruh cuaca dengan ventilasi secukupnya
dan dipakai sesuai dengan urutan pengirimannya
6. Baja Tulangan
a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang dipergunakan harus bebas dari kotoran-kotoran,
lemak, kulit gilingan, karet dan bahan-bahan yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap
baja tulangan
b. Tulangan beton yang dipergunakan adalah barang-barang baja yang harus mempunyai tegangan
lebih minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan maksimum 3600 kg/cm2. Bahan tersebut dalam
segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan SBB 1991
c. Baja tulangan yang dipergunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan yang ditentukan
oleh SII 1971
d. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameternya minimum 1 mm dan tidak
bersepuh seng
7. Kayu
a. Kayu yang dipergunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan
kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya, tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi
b. Kualitas dan ukuran kayu yang dipergunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada.
Demikian mutu dan kelas kuat kayu, yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti
syarat-syarat dan ketentuan PKKI NI-5
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 % untuk bahan yang mempunyai
ketebalan dari 1” dan 15 % untuk ketebalan lebih dari 1”
d. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain berupa putih kayu, pecah-pecah dan mata kayu
melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PKKI,
untuk kayu kulim kelembabannya tidak dibenarkan melebihi 12 %
e. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya diperkenankan berbeda lebih
maksimum 3 mm
8. Batu Bata
a. Batu bata yang dipergunakan harus batu bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang
ditentukan dalam SII 0021-78
b. Batu bata yangdipergunakan harus sempurna masaknya tidak rapuh, bila direndam dalam air
tidak akan hancur. Batu bata sebelum dipergunakan harus direndam dalam air
c. Batu bata yang dipergunakan harus mempunyai aturan memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam FUBI-1980
d. Tidak boleh menggunakan batu bata pecah ukuran panjangnya lebih kecil dari ½ batu
9. Lantai
a. Lantai terbuat dari semen beton rabat dan dihaluskan
b. Sebelum pengecoran lantai dimulai terlebih dahulu dilakukan penimbunan setinggi 10 cm di
bawah permukaan lantai
c. Penimbunan dilakukan selapis demi selapis setebal 20 cm padat, pemadatan tanah timbun tidak
boleh disiram dengan air. Pemadatan dilakukan dengan cara menumbuk, memakai alat
penumbuk tangan atau alat penumbuk mekanik
d. Diatas tanah timbun tersebut diberi pasir setebal 10 cm padat, pemadatan pasir disiram dengan
air
e. Pada pekerjaan lantai ini juga diadakan pemasangan keramik untuk lantai, baik lantai ruangan,
dapur, KM/WC, dan dinding KM/WC
10. Penutup Atap
a. Penutup Atap yang dipergunakan adalah onduline, bahan atap bergelombang indah, ringan tetapi
sangat tangguh dan terbuat dari campuran bitumen jenuh dengan organic fiber yang dibuat
melalui proses penekanan dan pemanasan yang sangat tinggi. Untuk penutup atap jenis onduline
menjamin mutu kualitas selama 10 tahun.
b. Dengan memperhatikan lokasi pembangunan dekat sekali lokasi laut yang kandungan zat asam
sangat tinggi tidak memungkin kami menawar menggunakan Zeng yang mudah berkarat.
c. Dilengkapi dengan hasil pengujian dan sertifikasi dari beberapa negara dapat dilihat pada brosur
penawaran.
11. Rangka Atap
Rangka atap baja ringan yang kami pergunakan adalah wntruss mampu menahan beban berat tanpa
perlu khawatir melengkung, memutir atau menyusut.
12. Cat dan sejenisnya
a. Cat dan sejenisnya adalah yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
PUBI-1980
b. Cat dan sejenisnya dipergunakan adalah harus hasil dari satu pabrik yang sama dan produksi
dalam negeri.
13. Kaca Lembaran
Kaca lembaran yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUBI- 1980
dan mengenai uji kaca menurut SII-0.189-79. Kaca yang dipergunakan setebal 5 mm.
14. Penggantung dan Kunci
a. Alat penggantung dan pengunci yang dipakai adalah yang berkualitas baik, homogen dan tidak
mudah berkarat dan tidak rusak untuk jangka waktu yang relatif panjang
b. Kunci tanam yang dipakai harus berkualitas baik, kuat, tidak mudah berkarat, dan tidak cepat
rusak untuk jangka waktu yang relatif lama. Kunci tanam di dalam ruangan dipakai kunci sekali
putar
c. Gerendel yang dipakai harus berkualitas baik, kuat dan tidak mudah berkarat
15. Alat Instalasi Listrik
Alat-alat instalasi yang boleh dipakai harus berkualitas baik, sesuai dengan di Indonesia harus
memenuhi syarat-syarat teknis dan telah diuji oleh badan penguji yang diakui oleh PLN.
16. Bahan-bahan lain
Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini, akan ditentukan
pada waktu pelaksanaan pekerjaan dilapangan setelah mendapat persetujuan oleh Pengguna Jasa.

IV. PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN


1. Semen
a. Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup yang kering tidak mudah lembab, tidak mudah
rusak dan tidak mudah tercampur bahan-bahan lain
b. Semen yang sudah tersimpan lama diragukan mutunya, maka sebelum dipakai harus diperiksa
dahulu ke konsultan Pengawas dan PTK.
2. Agregat
Antara agregat halus dan agregat kasar penyimpanannya dilakukan terpisah, jika tempat dasar selalu
basah musim hujan maka sebaiknya harus diberi alas/papan.
3. Batu bata
a. Batu bata harus ditumpuk di atas tanah rata dengan tumpukan yang rapi sehingga tidak mudah
pecah
b. Batu bata tidakboleh dibebani oleh barang-barang berat, sebaiknya diberi pengaman untuk
melindungi dari hujan
4. Baja Tulangan
Baja tulangan tidak boleh disimpan/ditumpuk langsung di atas tanah tetapi diberi alas/ganjal berupa
belok-belok. Penimbunan di tempat terbuka dalam waktu lama harus dihindari.
5. Bahan-bahan lain
Untuk menyimpan bahan-bahan berupa bahan-bahan yang tidak tahan cuaca sebaiknya ditempatkan
di gudang penyimpanan.
Tahapan pelaksanaan konstruksi.

A. METODE PELAKSANAAN
Untuk menunjang perkerjaan ini dirinci sebagai berikut :
A. PEKERJAAN BANGUNAN RUMAH
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan terdiri dari :
1.1 Pek. Pembersihan Site
a. Sebelum dimulainya pekerjaan fisik, terlebih dahulu areal lokasi yang ditentukan
oleh Pengawas harus dibersihkan dari hal-hal yang mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule
1.2 Pek. Pengukuran Site
a. Untuk tiang dipakai 5/7 dan papan 2/20 yang baik dan kokoh
b. Letak titik duga + 0,00 bangunan ditempatkan pada permukaan papan
kerja/bowplank dan pengukuran waterpas maupun sudut-sudut 90 derajat.
Bowplank harus menggunakan alat ukur optik penyipat datar, sedangkan
pengukuran sudut-sudut 90 derajat dengan menggunakan azas segitiga/
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian ruang kecil saja
c. Patok bowplank dan papannya boleh menggunakan kayu lokal, tebal papan
minimum 2 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata
d. Bowplank ditempatkan di sekeliling rencana bangunan dengan jarak minimum 0,5 m
dari bibir galian
e. Pasangan bowplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah oleh cuaca atau hal-hal
yang dapat merubah kedudukan papan bowplank dan papan kerja harus terhindar
dari timbunan tanah galian fondasi. Bila kedudukan bowplank meragukan, maka
harus diadakan pemeriksaan kembali yang disaksikan oleh pihak direksi
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.3 Sewa Direksi keet + Gudang dilengkapi dengan WC sementara untuk pekerja tripleks
rangka kasau dicat, plafond tripleks, atap Asbes gelombang dan sarana kerja kantor.
a. Pembuatan direksi keet sebagai sarana konsultasi agar tercipta koordinasi yang baik
sehingga pekerjaan bias berjalan dengan lancer
b. Gudang dilengkapi dengan WC sementara untuk pekerja dibuat untuk menyimpan
material-material sebagai stok bahan dalam pelaksanaan
c. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.4 Penyediaan Air Kerja


a. Air yang dipakai adalah air yang layak untuk minum, tidak mengandung bahan kimia
dan bias dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan
b. Sumber air dengan cara membuat sumur galian atau sumur bor dan dari sumber air
setempat sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan
c. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.5 Penyediaan Listrik Kerja


a. Untuk penerangan lokasi kerja akan diguanakan listrik PLN melalui unit kerja yang
terkait dilingkungan kerja atau menggunakan genset terutama untuk pekerjaan
lapangan.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.6 Papan Nama Proyek yang dipasang mencantumkan sekurang-kurangnya nama proyek,
nama pekerjaan, nama pelaksanan, nama direksi pengawas dan biaya pelaksanaan
a. Pemborong membuat papan nama proyek ditempatkan dibagian muka (menghadap
jalan)
b. Bahan yang digunakan adalah papan dengan dilapisi seng yang diberi warna hitam
c. Dengan tulisan yang tercantum sebagai berikut :
 Nama Proyek
 Nama Pekerjaan
 Harga Borongan
 Jangka waktu pelaksanaan
 Pemberi Tugas
 Konsultan Pengawas
 Kontraktor
 Waktu Mulai Pelaksanaan

d. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule


1.7 Pembuatan pagar proyek sementara (seng gelombang rangka & tiang kayu, finish cat
(keliling site)
a. Pagar pada sekeliling lokasi proyek dibuat untuk menjaga keamanan proyek dari
luar, sehingga pekerjaan bias dilakukan dengan aman.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.8 Pas. Papan patok ukur (bouwplank)


a. Untuk tiang dipakai 5/7 dan papan 2/20 yang baik dan kokoh
b. Letak titik duga + 0,00 bangunan ditempatkan pada permukaan papan
kerja/bowplank dan pengukuran waterpas maupun sudut-sudut 90 derajat.
Bowplank harus menggunakan alat ukur optik penyipat datar, sedangkan
pengukuran sudut-sudut 90 derajat dengan menggunakan azas segitiga/
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian ruang kecil saja
c. Patok bowplank dan papannya boleh menggunakan kayu lokal, tebal papan
minimum 2 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata
d. Bowplank ditempatkan di sekeliling rencana bangunan dengan jarak minimum 0,5 m
dari bibir galian
a. Pasangan bowplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah oleh cuaca atau hal-hal
yang dapat merubah kedudukan papan bowplank dan papan kerja harus terhindar
dari timbunan tanah galian fondasi. Bila kedudukan bowplank meragukan, maka
harus diadakan pemeriksaan kembali yang disaksikan oleh pihak direksi
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.9 Biaya Pembersihan Site akhir proyek


a. Permbersihan site akhir adalah pembersihan setelah pekerjaan selesai dan tinggal
dibersihkan sisa-sisa material di lokasi pekerjaan.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.10 Biaya Penyemprotan Zat Anti Rayap untuk tanah


a. Sebelum tanah di gunakan untuk penempatan lokasi pekerjaan dilakukan
penyemprotan hama dan anti rayap sehingga ketika bangunan berdiri tidak ada
serangga dibawah tanah yang merusak bangunan.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.11 Biaya Laporan Dokumentasi Photo Proyek


c. Pelaporan dilakukan setiap hari dalam laporan harian sesuai konsep kemudian
laporan mingguan disusun berdasarkan laporan mingguan dan kemudian dilengkapi
dengan laporan bulanan, dari laporan tersebut didapat progress atau persentasi
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dalam proses laporan tersebut melibatkan
pihak-pihak yang berkaitan atau mempunyai hak dalam laporan tersebut.
d. Photo proyek diambil setiap kali item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana
dan spesifikasi teknisnya.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

1.12 Mobilisasi / demobilisasi


a. Mobilasi / demobilisasi diatur agar masuk keluarnya kendaraan proyek dapat
disiplinkan dan diatur sesuai dengan alur masuk dan keluarnya lalu lintas proyek.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

II. PEKERJAAN STRUKTUR


2.1. Pek. Galian dan Urugan
1. Pek. Galian tanah
a. Pekerjaan galian tanah disesuaikan dengan bestek. Pelaksanaan pekerjaan galian
adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan penggalian gambar kerja disiapkan sebagai panduan.
 Galian untuk pondasi digali sesuai dengan kedalaman/elevasi gambar kerja.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2. Pek. Urugan tanah


a. Urugan tanah dilakukan untuk mengurug bagian pondasi dan lantai. Urugan
dipadatkan dengan stemper. Pekerjaan ini lakukan secara bertahap sesuai dengan
bestek untuk menjaga agar tanah tidak lonsor.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

3. Pek. Urugan Pasir Urug.


a. Pasir urug dipilih pasir berdasarkan standar (SKSNI S-04-1989-F)
b. Pasir dihamparkan secara merata lalu dipatkan.
c. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2.2. Pek. Beton Struktur


Lantai 1
1. Pek. Pondasi & sloof
a. Sebelum dilakukan pemasangan pembesian pondasi pada bagian dasar galian
pondasi telapak harus diberi lantai kerja diatas pasir urug dengan beton 1 Semen :
3 Pasir : 5 Kerikil.
b. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule
c. Pekerjaan pondasi telapak di buat sesuai dengan rencana.
d. Pembesian dirakit terlebih dahulu beserta begisting.
e. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
f. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready
mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

a. Pekerjaan Beton Sloof / Beam di buat sesuai dengan rencana.


b. Angker untuk tangga pada sloof disediakan untuk memudahkan pembuatan tangga
dengan spesifikasi sesuai dengan gambar kerja.
c. Pembesian dirakit diatas pondasi batu kali yang telah diberi angker terlebih dahulu
kemudian begisting dirakit sesuai dengan bentuk dimensi sloof yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2. Pek. Plat lantai


a. Pelat lantai dikerjakan setelah pekerjaan dikerjakan sesuai dengan perencanaan.
b. Tanah lantai harus sudah padat dipastikan tidak ada penurunan.
c. Menyiapkan begisting atau cetakan sebagai dasar dari pekerjaan sesuai dengan
dimensi pelat beton yang akan di cor nantinya.
d. Pembesian dirakit sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar perencanaan.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

3. Pek. Balok Plat lantai


a. Pekerjaan Balok plat lantai di buat sesuai dengan gambar rencana.
b. Begisting disiapkan dengan memasang perancah sehingga dalam perakitan balok
mudah untuk dilaksanakan.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting yang ditahan oleh perancah kemudian
begisting dirakit sesuai dengan bentuk dimensi balok yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

4. Pek. Kolom Struktur


a. Pekerjaan Kolom di buat sesuai dengan gambar rencana.
b. Pembesian dirakit terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan.
c. Bersamaan itu begisting di siapkan untuk kemudia di rakit.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

5. Pek. Beton Tangga


a. Dalam pelaksanaan ini posisi tangga harus di setting dengan cara mengukur tinggi
dan lebar tangga serta jumlah anak tangga.
b. Begisting tangga disiapkan dengan ukuran sesuai gamber kerja.
c. Pembesian dirakit diatas begisting dengan ukuran dan dimensi pembesian yang
sesuai dengan gambar kerja.
d. Setelah selesai perakitan, pengecoran dilakukan bersamaan dengan balok lantai 2
supaya menyatu. Pengecoran periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready
mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

6. Pek. plat, topi kosen


a. Pekerjaan plat topi kusen dipasang untuk melindungi lubang kusen jendela dan
garasi agar tidak bersentuhan lansung dengan air hujan.
b. Pembesian dipasang diatas kusen diberi balok praktis.
c. Dengan begisting sesuai dengan dimensi canopy sesuai dengan gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

Lantai 2
1. Pek. Ring Balok
a. Pekerjaan Ring Balok di buat sesuai dengan gambar rencana.
b. Begisting disiapkan dengan memasang perancah sehingga dalam perakitan balok
mudah untuk dilaksanakan.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting yang ditahan oleh perancah kemudian
begisting dirakit sesuai dengan bentuk dimensi balok yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

 Pelat lantai, tbl. 12 cm


a. Pekerjaan plat lantai 12 Cm di buat sesuai dengan gambar rencana.
b. Begisting disiapkan dengan memasang perancah sehingga dalam perakitan balok
mudah untuk dilaksanakan.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting pelat yang ditahan oleh perancah
kemudian begisting dirakit sesuai dengan bentuk dimensi pelat betonyang akan
dibuat.
d. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2. Pek. Kolom Struktur


a. Pekerjaan Kolom di buat sesuai dengan gambar rencana.
b. Pembesian dirakit terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan.
c. Bersamaan itu begisting di siapkan untuk kemudia di rakit.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan
di rakit sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas
dilakukan pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan
menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

3. Pek. plat, topi kosen


a. Pekerjaan plat dak beton canopy dipasang untuk melindungi lubang kusen tidak
bersentuhan lansung atau kemasukan air hujan.
b. Pembesian dipasang diatas kusen diberi balok praktis.
c. Dengan begisting sesuai dengan dimensi canopy sesuai dengan gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2.3. Pek. Beton Non Struktur


Lantai 1
1. Pek. Balok & plat meja beton
a. Pekerjaan balok dan plat meja beton dibuat sesuai gambar kerja.
b. Pembesian dipasang diatas kusen diberi balok praktis.
c. Dengan begisting sesuai dengan dimensi gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

III. PEKERJAAN PASANGAN


Lantai 1
1. Pas. Pondasi batu kali 1Pc : 5 Psr
 Pekerjaan dilakukan sesuai dengan gambar kerja baik mengenai elevasi pondasi
dan jenis pondasi batu kali yang dipakai.
b. Pekerjaan pondasi batu kali ini dikerjakan setelah lantai kerja pondasi mengeras
dengan cara mengecor pondasi dengan mal atau begisting.
c. Sebelum melakukan pengecoran dipilih batu kali yang sesuai dengan spesifikasi
tekni dan campuran beton yang di syaratkan.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2. Pas. Dinding bata trasraam 1Pc : 2Psr


3. Pas. Dinding bata 1Pc : 4Psr
a. Sebelum memasang diding, bata di siram permukaan dengan air ini supaya pori-pori
menyerap adukan, sehingga mutu pasangan bisa dicapai dengan baik.
b. Adukan trasraam dengan capuran pekat air yaitu adukan 1Pc : 2Psr dan untuk
adukan dinding diatas dinding trasraam adukan 1Pc : 4Psr.
c. Penyusunan bata dilakukan secara berselang-seling sehingga spasi tidak dalam satu
jalu lurus ke atas.
d. Proses pemasangan terus diperhatikan dan dalam posisi sesuai dengan gambar
kerja dan bisa dilanjutkan untuk pekerjaan plesteran.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

Lantai 2
1. Pas. Dinding bata trasraam 1Pc : 2Psr
2. Pas. Dinding bata 1Pc : 4Psr
a. Sebelum memasang diding, bata di siram permukaan dengan air ini supaya pori-pori
menyerap adukan, sehingga mutu pasangan bisa dicapai dengan baik.
b. Adukan trasraam dengan capuran pekat air yaitu adukan 1Pc : 2Psr dan untuk
adukan dinding diatas dinding trasraam adukan 1Pc : 4Psr.
c. Penyusunan bata dilakukan secara berselang-seling sehingga spasi tidak dalam satu
jalu lurus ke atas.
d. Proses pemasangan terus diperhatikan dan dalam posisi sesuai dengan gambar
kerja dan bisa dilanjutkan untuk pekerjaan plesteran.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

IV. PEKERJAAN METAL


1. Pek. Railing Tangga dari Hall ke ruang duduk dengan design, bentuk dan ukuran sesuai
gambar untuk itu
2. Pek. Railing Void, R. Duduk, dengan design, dengan design, bentuk dan ukuran sesuai
gambar untuk itu
3. Pek. Railing balkon depan dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
4. Pek. Railing balkon samping dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
5. Pek.Tangga Putar Area Service
6. Pek.Tangga Monyet, Dak Jemur ke Water Toren, dengan design, bentuk dan ukuran
sesuai gambar untuk itu
7. Pek. Hand Rail Dak Jemur
8. Pek. Railing Jendela (type J3), hollow 2/2 dan besi strip dengan design, bentuk dan
ukuran sesuai gambar untuk itu
9. Pek. Railing Jendela (type J6), hollow 2/2 dan besi strip dengan design, bentuk dan
ukuran sesuai gambar untuk itu
10. Pek. Railing Pagar dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
11. Pek. Pintu Pagar dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
a. Pekerjaan ini sebelumnya sudah harus dipesan di tempat penempahan besi untuk
dirakit dan di design sesuai dengan gambar kerja sehingga siap pasang dilokasi
pekerjaan.
b. Pada saat pemasangan pembautan atau pengelasan harus benar benar kuat posisi
railing sesuai dengan gambar kerja.
c. Jika terjadi kerusakan cat besi atau gompel segera diperbaiki.
d. Waktu pelaksanaan....... bobot........dari total 100%
V. PEKERJAAN ATAP
1. Pek. Rangka atap kuda-kuda kayu Klas II Zink-Alum , sudah termasuk rangka kuda-kuda,
gordeng/reng
a. Pada pekerjaan ini rangka yang dipilih adalah kayu dengan pemasangan dipasang
oleh aplikator yang berpengalaman.
b. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati dengan peralatan safety yang benar.
c.
d. Design kayu di design oleh perusahaan/pabrik yang mengeluarkan spesifikasi produk
baja ringan tersebut, sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

2. Pas. Atap Seng Gelombang


a. Atap sng gelombang yang digunakan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Dalam pelaksanaannya seng gelombang yang dipasang adalah seng gelombang
dalam kondisi baik atau tidak cacat sehingga mudah dalam pemasangan dan
mencegah kebocoran.
c. Pemasangan dilakukan dengan cara menyetel suatu modul untuk mendapatkan
pasangan yang rapi dengan jalur gording kayu yang telah direncakan sebelumnya.
d. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati dengan peralatan safety yang benar.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

4. Pas. Genteng Nok / bubungan


5. Pas. Accessories Genteng akhiran nok atas
6. Pas. Accessories Genteng nok samping kanan & kiri
7. Pas. Accessories Genteng akhiran nok samping kanan & kiri
a. Bubungan yang digunakan adalah bubungan keramik yang sesuai dengan spesifikasi
teknis.
b. Dalam pelaksanaannya genteng yang dipasang adalah genteng dalam kondisi baik
atau tidak cacat sehingga mudah dalam pemasangan dan mencegah kebocoran.
c. Pemasangan dilakukan dengan cara menyetel suatu modul untuk mendapatkan
pasangan yang rapi dan lurus.
d. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati dengan peralatan safety yang benar.
e. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

8. Pas. Listplank Kayu


a. Lisplank yang dipilih adalah listplank yang lurus dan memiliki serat yang bagus.
b. Pemsangan dilakukan secara hati-hati dengan posisi yang benar-benar tepat
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan.
c. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

9. Pas. Talang Galvanis 4" (keliling lisplank)


10. Pas. Pipa Talang tegak Galvanis 4" (dari atap ke dak beton)
a. Talang yang digunakan adalah talang dengan kwalitas yang baik dan sesuai dengan
spesifikasi teknis.
b. Dalam penyanbungan pipa talang dipastikan tidak ada air yang keluar dengan
pengeleman yang benar.
c. Pemasangan talang harus benar-benar sesaui dengan elevasi yang direncanakan
sehingga air didalam talang tersebut bisa mengalir dengan baik.
d. Waktu pelaksanaan....... bobot........dari total 100%

VI. PEK. KOSEN, PINTU, JENDELA & GANTUNGAN


1. Pekerjaan Kosen Pintu, type P-1
Pengadaan dan pemasangan kosen pintu type P-1,
lengkap unit set, dengan rincian dan spesifikasi sbb. :
~ Kosen kayu 5/15, kayu Kamper
~ Pintu panel kayu Kamper
~ Pull Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Cylinder Cover Escutheon
~ Engsel Pintu Deluxe Hinge
~ Flush Bolt
~ Flush Bolt
~ Door Stoper

VII. PEKERJAAN FINISHING


7.1. Finishing Dinding
1. Pas. Plesteran + acian beton, 1Pc : 2Psr
2. Pas. Plesteran + acian dinding bata, 1Pc : 2Psr
3. Pas. Plesteran + acian dinding bata, 1Pc : 4Psr
a. Untuk pekerjaan plesteran sebelum diplester dinding harus siram dengan air agar bisa
menyerap adukan dengan baik.
b. Pasir yang digunakan adalah pasir yang sesuai dengan spesfikasi teknis.
c. Adukan yang dipakai 1Pc : 2Psr adukan kedap air dan 1Pc : 4Psr untuk dinding tidak
kedap air.
d. Sebelun diplester kepalaan untuk pleteran dengan rata sehingga memudahkan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut.
e. Untuk menghindari terjadinya retak \plesteran dijaga dan dirawat secara intensif.
f. Waktu pelaksanaan terlihat di time schedule

7.3. Finishing Pengecatan

VIII. Pekerjaan Pipa


Pemasangan Alva Valve dan Pintu Air
- Cara Pelaksanaan
a. Bahan riser pipe yang dibutuhkan adalah pipa GIP diameter 4” Medium “A” dengan
SNI 0039.87/85.1387.85, panjang minimal 4 meter, Reducer PVC dia 6”-4”, T Joint dia
6”, Packing Karet tebal 4 mm dan Baut 19 mm panjang 25 cm (angker) 8 buah dan
dilengkapi dengan selang plastik diameter ¾” sebagai indikator ketinggian air.
Pemasangan dengan segala accessoriesdan peralatan kerjanya. Setelah pekerjaan
selesai, akan melakukang testing produk.
- Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa sesuai yang diisyaratkan dalam dokumen
serta spesifikasi pipa yang akan digunakan.
- Sebelum serah terima pertama pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak kontraktor ke
direksi pembangunan gedung, terlebih dahulu melakukan testing produk pekerjaan.

Untuk pekerjaan lainnya harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan metode yang disampaikan diatas.
A. PEK. BANGUNAN PAGAR
B. PEK. RESERVOIR FIBER

PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN SYARAT-SYARAT PENYERAHAN


1. Halaman/lokasi harus dibersihkan dari semua kotoran bekas-bekas bahan bangunan
2. Penyedia Jasa harus memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jalan-jalan, halaman dan sebagainya
akibat dari pelaksanaan pekerjaan
3. Pekerjaan bangunan pagar dan halaman harus sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, baru
Penyerahan Pertama dapat dilaksanakan Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain ;
a. Seluruh bagian-bagian dari bangunan pagar sudah lengkap sesuai spesifikasi gambar-gambar
rencana dan memenuhi syarat-syarat teknis
b. Pekerjaan cat sudah selesai dalam garis besarnya yang tingal hanya penyempurnaan
c. Apabila Penyerahan Pertama pekerjaan telah dapat diterima, maka yang harus diserahkan dan
dipakai surat tanda terima yakni foto dokumentasi pelaksanaan dari 0 – 100 %
d. Gambar pelaksanaan Soft Drawing dan Asbuilt Drawing.
e. Surat perizinan mendirikan bangunan (IMB)
f. Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan Selesai (PHO).
g. Dokumen – dokumen lainnya yang dianggap perlu.

PENUTUP
Setiap terjadi kesalahan prosedur, hasil pekerjaan bermutu jelek, atau apapun yang dianggap tidak
sesuai dengan spesifikasi, maka pihak kami selalu akan menindak lanjuti dengan penyelidikan,
sehingga dapat diketahui penyebab kesalahan/kegagalan konstruksi dan lain sebagainya untuk
selanjutnya dicarikan jalan keluarnya bersama dengan pihak direksi
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat dengan sesungguhnya dan akan diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.

Jeneponto, 23 Januari 2018


Penawar
PT. NURUL FITRAH HIDAYAH

Hamka Sewang

Anda mungkin juga menyukai