LINGKUP PEKERJAAN
PASAL. 1
JENIS PEKERJAAN
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat
ketentuan – ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap Pemborong telah
mengetahui dan memahami termasuk ( apabila ada ) segala perubahan dan
tambahannya sampai saat ini yaitu :
PASAL. 3
PERSYARAT BAHAN – BAHAN
1. Air.
a. Air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali,
garam – garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau
baja tulangan.
b. jika ada keragu – raguan dalam penentuan kualitas, maka Pemborong diminta
untuk memeriksa contoh air ke Laboratorium resmi yang ditunjuk guna diselidiki
lebih lanjut.
c. Air yang digunakan untuk adukan beton konstruksi harus sesuai dengan SNI
1971 – 1990 F.
2. Tanah Timbun / Tanah Urug
Tanah yang digunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari tanah humus
maupun akar – akar kayu serta rumput, bebas sampah dan bebas bahan – bahan
organis.
/ Saringan ( mm )
/
Prosentase ( % ) 100 90-100 80-90 50-90 25-65 10–35 2-10
7. Triplek
a. Triplek yang digunakan adalah hasil produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
b. Ukuran tebal triplek adalah minimal tebal 3,60 MM.
8. Cat / Residu
a. Cat yang akan digunakan adalah cat hasil produksi dalam negeri dari satu pabrik
yang sana.
b. Cat yang digunkan harus dikualitas baik dan memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam SNI 1253-1989-A.
c. Cat yang kalengnya pecah/rusak dan cat sudah kadaluarsa tidak dibenarkan
untuk dipakai.
d. Cat menie dan Residu digunakan sesuai dengan yang diisyaratkan.
9. Baja Tulangan
a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari
kotoran-kotoran, lemak, kulit gilingan, karat lepas, dan bahan lain yang dapat
mengurangi daya lekat beton terhadap baja tulangan.
b. Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang
ditentukan dalam gambar rencana atau gambar detail.
c. Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter baja yang dimasukkan
tidak sesuai dengan diameter baja yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan konsultan pengawas.
d. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku dinyatakan tidak dapat diterima.
PASAL. 4
PENYIMPANAN BAHAN – BAHAN
1. Semen Portland
a. Penyimpanagan semen harus dilakukan didalam gudang tertutup dan harus
terlindung dari pengaruh hujan serta lembab udara dan tanah. Penumpukan
semen dalam gudang harus diatas lantai panggung kayu setinggi minimal 30 Cm
diatas tanah. Tinggi penumpukan maksimum adalah 15 lapis.
b. Semen yang akan dipakai sebelumnya harus selalu diperiksa oleh Konsultan dan
semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari Proyek. Sehingga
untuk itu Pemborong diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut
urutan tibanya digudang.
c. Semen yang sudah tersimpan lama diragukan mutunya, maka sebelum dipakai
harus diperksa dulu kepada pengawas.
d. Kadar Alkali Maksimun 0,04 % dan teknik penyimpanan harus mengukuti
ketentuan – ketentuan PBI 1971.
2. Aggregat.
a. Tempat penumpukan aggregat harus bersih dan rata.
b. Antara aggregat halus dan aggregat kasar penyimpangannya harus terpisah
sehingga tidak tercampur.
c. Jika tempat dasar selalu basah pada musim hujan, maka sebagai
penempatannya harus didasari alas papan atau terpal.
3. Kayu
a. Kayu harus ditumpuk pada tempatnya yang rata dan diberi alas / ganjal balok –
balok kayu.
b. Untuk kayu – kayu Konstruksi tidak dibenarkan menumpuk langsung diatas
permukaan tanah dalam waktu lama.
c. Penumpukan kayu harus tersusun rapi dan teratur, guna menghindari kayu dari
sifat melengkung.
4. Baja Tulangan
Baja tulangan tidak boleh disimpan / ditumpuk langsung diatas tanah, tetapi diberi
alas / ganjal berupa balok – balok. Penimbunan ditempat terbuka dalam waktu lama
harus dihindarkan.
5 Kantor, gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100%
dan pembongkarannya mendapat persetujuan dari pengawas.
PASAL. 6
PEMASANGAN BOUWPLANK DAN PEIL BANGUNAN
1. Pengukuran
a. Letak pondasi dan kedudukan bangunan disesuaikan dengan gambar kerja
bangunan, pemasangan papan bouwplank harus benar – benar kuat, waterpass
dan siku.
b. Pemborong harus membuat ukuran duga tetap diluar bangunan dari bahan
beton berukuran 10 x 10 cm.
c. Ukuran ketinggian lantai dari titik kurang dari 0.00 ditentukan dalam gambar.
2. Bouwplank
a. Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya diserut dan dipakukan pada
kayu persegi 5/7 cm dan tertanam dalam tanah cukup kuat.
b. Bagian atasnya dari papan baowuplank harus waterpass ( horizontal dan siku ).
c. Pemasangan papan bouplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As bangunan.
d. Papan Bouwplank baru dapat dibuka seelah pekerjaan pemasangan lantai
bangunan.
PASAL. 7
PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Sebelum memulai pekerjaan galian tanah lokasi pekerjaan sudah siap dibersihkan
terlebih dahulu dan dibuang ketempat yang ditentukan.
2. lebar dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai menurut ukuran yang
tercantum dalam gambar rencana dan gambar detail pondasi.
4. Tanah hasil galian yang tidak dipergunakan untuk menimbun lobang – lobang harus
dibuang pada tempat yang ditentukan oleh pengawas lapangan.
5. Pemakaian tanah bekas galian untuk penimbunan kembali harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan.
PASAL. 8
PEKERJAAN PONDASI
2. Apabila dalam galian yang akan dipasang terdapat genangan air, maka air tersebut
harus dipompakan keluar lubang terlebih dahulu dan dialirkan ketempat yang
ditentukan oleh pengawas.
PASAL. 9
PEKERJAAN CAMPURAN BETON
4. Campuran Beton
a. Pekerjaan campuran semen, pasir dan air yang disebut “ adukan “ jumlah semen
yang dipakai dalam setiap campuran ditentukan dengan ukuran isi, sebagai
berikut :
Adukan 1 : 2 untuk adukan kedap air.
Berarti menggunakan 1 zak semen : 2 zak pasir.
Adukan 1 : 3 untuk afwerking beton
Berarti menggunakan 1 Zak semen : 3 zak pasir.
Adukan 1 : 4 untuk adukan biasa
Berarti mengguanakan 1 zak semen : 4 zak pasir.
b. Pekerjaan campuran semen, pasir, kerikil dan air yang disebut beton, jumlah
semen yang dipakai dalam setiap campuran untuk beton ditentukan dengan
ukuran isi atau direncanakan sebagai berikut :
Untuk beton 1 : 3 : 5
Berarti menggunakan 1 Zak semen : 3 Zak pasir : 5 Zak kerikil
Untuk beton 1 : 2 : 3
Berarti menggunakan 1 Zak semen : 2 Zak pasir : 3 Zak kerikil
c. Pengadukan beton diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk.
d. Untuk beton mutu BO dipakai campuran yang biasa dipakai untuk pekerjaan-
pekerjaan non strukturil dengan perbandingan 1 : 2,5 : 5 dalam perbandingan
isi.
e. Untuk beton mutu B1 dan K125 dipakai campuran nominal semen, pasir dan
kerikil dalam perbandingan 1 : 2 : 3.
f. Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2,5 %.
7. Pemasangan tulangan
a. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum atau selama
pengecoran tidak berubah tempat, kawat ikat dipakai mutu SNI 0040-87-A.
b. Untuk ketepatan tebal penutup beton, tulangan harus dipasang dengan penahan
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu yang sama dengan mutu yang akan
dicor.
c. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan persyaratan
perencanaan beton bertulang dan struktur dinding bertulang ( SNI 1734 – 1989
F ).
d. Besi beton yang digunakan dengan mutu sesuai gambar kerja dan diuji pada
laboratorium uji bahan yang ditunjuk sebelum pekerja dimulai. Pengujian
dilaksanakan atas semua ukuran dari setiap pabrik.
e. Substitusi pembesian dapat dilakukan hanya atas persetujuan Direksi Lapangan.
8. Pengadukan Beton
a. Pengadukan beton pada semua mutu beton kecuali beton Kelas I mutu BO harus
dilakukan dengan mesin pengaduk.
b. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi.
c. Apabila karena sesuatu hal, adukan beton tidak memenuhi syarat minimum
seperti terlalu encer karena pemberian jumlah air pencampur, sudah mengeras
sebagian atau terlalu tercampur dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini
tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari temapt pelaksanaannya.
PASAL. 10
BAJA TULANGAN
1. Baja tulangan yang digunakan harus mengikuti spesifikasi ini dalam pasal 3
persyaratan bahan dan memenuhi ketentuan SII 01236-84.
5. Penulangan baja sebelum ditempatkan harus dibersihkan dari karat yang lepas,
minyak lapisan atau bahan lain yang dapat menghancurkan atau mengurangi
pelekatan dengan beton. Tebal selimut beton untuk memberi perlindungan kepada
tulangan adalah 2,5 cm- 3,5 cm.
6. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
beton. Untuk itu pemborong harus mempergunakan penyekat dari blok-blok beton
dengan syarat mutu beton harus minimal sama dengan beton yang bersangkutan.
7. Semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak
bergeser pada waktu pengecoran. Kawat yang berlebihan harus dibengkokan dalam
beton.
1. Pemborong harus membersihkan lokasi yang telah selesai dikerjakan seluas yang
telah ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan dilapangan.
3. Pekerjaan yang belum tercantum dala spesifikasi umum ini secara terperinci dan
khusus akan dibuat dalam spesifikasi khusus yang merupakan bagian II dari
spesifikasi ini.