SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan :
PEMBANGUNAN STADION MINI
KECAMATAN KOTO GASIB
PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN STADION MINI KECAMATAN KOTO GASIB
A. SYARAT UMUM
PASAL 1
JENIS PEKERJAAN
2. a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan
dalam pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.
PASAL 2
PERSYARATAN BAHAN - BAHAN
7. K a y u (SKSNI S-05-1990-F)
a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang
tercantum dalam Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan.
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik, tidak mempunyai cacat-
cacat seperti mata kayu, celah-celah susut pinggir dan cacat lainnya, tidak boleh
menggunakan hati kayu.
c. Jenis dan ukuran kayu yang dipergunakan antara lain :
d. Untuk bouwplank digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
e. Untuk patok digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
f. Untuk mal beton digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
g. Untuk pengunci digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
PASAL 3
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG
1. Bila dalam RKS disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat mutu. bahan dan barang yang digunakan.
2. Setiap penggantian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan barang harus disetujui
oleh Perencana/Pemberi Tugas dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta gambar kerja
maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh pemborong yang harus
mendapat persetujuan dari Pengawas atau Pemberi Tugas.
3. Contoh bahan dan barang yang dipergunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan atas
biaya Pemborong, setelah disetujui Pengawas atau Direksi, harus dianggap bahwa bahan
dan barang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Pengawas atau Direksi untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai kwalitas maupun
sifatnya.
PASAL 4
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK
1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan RKS ini, maka Pemborong
harus menanyakan secara tertulis kepada Perencana/ Pengawas dan Pemborong harus
mentaati keputusan tersebut
Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang berlaku dan
ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti daripada ukuran dengan skala dari gambar-
gambar, tetapi jika mungkin ukuran ini harus diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
2. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada gambar kerja, RKS, atau dokumen yang berlainan
dan atau bertentangan, maka ini harus diartikan bukan berarti untuk menghilangkan satu
terhadap yang lain tetapi untuk menegaskan masalahnya.
3. Kalau terjadi hal ini maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot
teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang tinggi.
4. Apabila terdapat perbedaan :
a. Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai pegangan dalam
ukuran fungsional adalah gambar arsiektur, sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan
dan barang adalah gambar struktur.
b. Gambar arsitektur dengan gambar Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan
dalam ukuran kualitas dan jenis sebagai bahan adalah gambar mekanikal.
c. Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai adalah sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalahgambar arsitektur, sedangkan untuk ukuran
kualitas dan bahan adalah gambar elektrikal.
PASAL 5
GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
PASAL 6
GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN TEKNIS (AS BUILD DRAWING)
1. Semula yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan, perubahan
atas perintah Direksi, maka Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan.
B. SYARAT KHUSUS
Gambaran umum pekerjaan adalah :
1. Nama pekerjaan : Pembangunan Stadion Mini Kecamatan Koto Gasib
6. Waktu pelaksanaan -: Pekerjaan fisik = 150 (Seratus Lima Puluh) Hari kalender
terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK)
- Pemeliharaan = 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari
kalender
-
A. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Time Schedule Pekerjaan
TIME SCHEDULE
KEGIATAN : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN : KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN STADION MINI KECAMATAN KOTO GASIB
LOKASI/KECAMATAN : KECAMATAN KOTO GASIB
5,37
IV PEMASANGAN TOP LAYER 35,04 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 75
V PEMASANGAN TIANG BOLA DAN GARIS LAPANGAN 1,18 1,18
VI LINTASAN ATLETIK 21,87 5,47 5,47 5,47 5,47
50
B PEKERJAAN DRAINASE KELILING
I PEKERJAAN PERSIAPAN 0,06 0,06
II PEKERJAAN UTAMA 34,25 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28
25
Rencana Bobot Per Minggu 6,94 2,35 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 2,28 5,79 5,79 5,79 5,79 5,79 5,79 5,79 11,26 8,97 8,97 5,47 1,84
100,00
Komulatif Bobot Per Minggu 6,94 9,28 11,57 13,85 16,13 18,41 20,70 22,98 28,77 34,56 40,34 46,13 51,92 57,70 63,49 74,75 83,72 92,69 98,16 100,0 0
B. Layout danGambarEksisting
C. Daftar Personil Manajerial
Pengala
Jabatan Jumlah Sertifikat
No Pendidikan man
Nama Dalam Personil Kompetensi
. Minimal Kerja
Pekerjaan (Orang) Kerja
(Tahun)
1 2 3 4 5 6 7
Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pekerja
an
SMK Gedung/Pelaksa
Kelompok 2 (dua) na Lapangan
1. …………. Pelaksana 1 Orang
Teknologi dan tahun Pekerjaan
Rekayasa Gedung/Pelaksa
na Lapangan
Pekerjaan
Gedung Madya
Ahli K3
Ahli K3
Konstruksi -
Konstruksi/
S.1 (Teknik 3 (tiga) Muda / Ahli
2. ………….. Ahli 1 Orang
Arsitektur/Sipil) tahun Keselamatan
Keselamatan
Konstruksi -
Konstruksi
Muda
Tingkat Resiko
Tingkat Resiko
Kemungkinan
Kemungkinan
Nilai Resiko
Nilai Resiko
Keparahan
Keparahan
PERSYARATAN PENGENDALI
PENGENDALIAN
NO. PEMENUHAN AN KETERANGAN
AWAL
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERATURAN LANJUTAN
URAIAN PEKERJAAN
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Kecelakaan dalam perjalanan 2 2 4 Sedang
2 Papan Nama Proyek Terluka akibat salah cara 2 1 2 Rendah
penggunaan peralatan
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
a. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan
kerja kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan kepada
PPK secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil
evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3.
Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang penerapan
K3. Hal-hal tersebut, antara lain :
▪ Rompi keselamatan;
▪ Sarung tangan.
b. PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
8. Ukuran :
a. Semua ukuran yang dipakai adalah ukuran jadi/bersih, kecuali ada
ketentuan lainyang disepakati dan diperkuat dengan Berita Acara
Perubahan.
b. Sedangkan ukuran untuk Pekerjaan Struktur yaitu kolom, balok dan sloof
sebagaimana yang tertera pada gambar merupakan ukuran dimensi struktur
(beton), bukan merupakan ukuran jadi terhadap struktur tersebut.
9. Gambar-gambar :
a. Seluruh Gambar-gambar Rencana Arsitektur, Struktur dan Elektrikal dapat
diperoleh melalui pemberi tugas, Pemborong wajib mengetahui seluruh
pelaksanaan bangunan ini, sehingga dapat menyesuaikan program
pekerjaannya secara baik dan benar.
b. Selama pelaksanaan, Pemborong harus memberi tanda dengan warna pada
gambar setiap bagian yang telah dilaksanakan termasuk kalau ada
perubahan dari perencanaan semula.
c. Pemborong harus membuat gambar pelaksanaan untuk bagian yang
dianggap perlu (Shop Drawing) gambar ini harus diketahui dan disetujui
oleh Pengawas/Direksi.
Terdiri dari pekerjaan pembersihan dan pembuangan pohon, semak belukar dan
material lain yang tidak diperlukan. Tanah yang digusur dari pekerjaan jika terdapat
bekas pohon, akar, tunggul - tunggul kayu dan material lain yang tidak berguna,
mengganggu, harus bongkar sampai bersih dan semua lubang-lubang yang terjadi
akibat gusuran harus ditutup dengan bahan/ material lain yang disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, dan dipadatkan lapis-perlapis serta diperoleh kepadatan yang
sama dengan kepadatan tanah sekitarnya. Semua tanah bagian teratas sampai
sedalam yang diperintahkan oleh konsultan pengawas dan Pejabat Pembuat
Komitmen atau sekurang-kurangnya 20 cm harus dibuang dari daerah-daerah yang
akan direncanakan sebagai lapisan teratas. Bila pengupasan topsoil dirasa perlu
dalam perencanaan pekerjaan ini, maka pada waktu pengangkatan stripping, topsoil
agar ditempatkan dilokasi yang disetujui.
Penempatan Tanah Buangan Semua bahan-bahan bongkaran, hasil pembersihan,
pembongkaran dari lapisan teratas harus diatur sedemikian rupa sehingga
penempatannya sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen. Apabila bekas
tanaman-tanaman atau tonggak-tonggak harus dibakar, maka pembakarannya dapat
dilakukan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen dan diijinkan oleh Hukum atau
Peraturan setempat, apabila diijinkan pembakaran harus dilakukan pengawasan.
Pengukuran Banyaknya pembersihan serta pembongkaran ditentukan dalam meter
persegi, dari hasil pembersihan serta pembongkaran yang sesungguhnya adalah yang
dilaksanakan dalam pekerjaan itu. Banyaknya tanah bagian teratas yang dikupas
ditentukan dalam meter persegi, dan hasil pengupasan sesungguhnya adalah yang
dilaksanakan dalam pekerjaan itu.
Volume dari clearing dan grubbing ditunjukan dengan perencanaan atau permintaan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m2 untuk pekerjaan tanah clearing
dan grubbing.
Rumput yang di tanam adalah jenis rumput gajah mini. Lahan yang akan ditanami
rumput dipastikan bersih dari gulma yang berisiko menggangu pertumbuhan, namun
demikian pastikan bahwa lahan yang akan di tanami memperoleh cahaya matahari
selama 6-8 jam sehari.
Langkah – langkah penanaman rumput adalah sebagai berikut :
Pembersihan tanah yang akan di tanami dari sampah, batu dan sisa-sisa
tanaman, serta dari akar-akar tanaman liar yang ada.
Cangkul dan balik , serta gemburkan tanah yang akan di tanam rumput.
Campurkan pupuk kandang kurang lebih 1 kg per 1 m2, aduk rata dengan tanah
yang ada.
Tanam lempengan rumput sambil di tekan kuat-kuat.
Pemadatan dengan kaki di injak-injak atau di tekan-tekan dengan alat bantu
pemadatan, misalnya dengan papan.
Siram dua kali sehari dengan tekanan siram yang lembut.
1. Gawang terdiri dari 2 tiang tegak berjarak sama dari posisi bendera sudut dan
terhubungkan pada bagian atas oleh mistar gawang horisontal.
2. Tiang dan mistar terbuat dari bahan besi berbentuk bulat.
3. Jarak antara tiang bagian dalam yaitu 7,32m, tinggi mistar terbawah ke tanah
yaitu 2,44m dan kedalaman gawang yaitu 2m.
4. Bagian depan gawang menggunakan pipa yaitu diameter 88 mm dan tebal
2mm.
5. Landasan samping dan belakang menggunakan besi hollow 4cm x 8cm.
6. Ukuran tiang pancang belakang gawang yaitu diameter 56mm dan panjang 4m
(tinggi dari tanah 3,5m).
7. Ada 4 bagian pipa yang tertanam dalam tanah (sock), 2 pada posisi depan dan 2
posisi belakang.
8. Ukuran pipa sock depan yaitu diameter 90mm dan kedalaman 53cm.
9. Dan ukuran pipa sock belakang yaitu diameter 60mm dan kedalaman 53cm.
10. Finishing gawang menggunakan cat duko warna putih.
11. Gawang sudah termasuk Jaring Gawang (jaring Hexagonal)
V. LINTASAN ATLETIK
1. Kondisi lahan pada area lintasan atletik sudah bersih dari semak belukar, bekas
pohon, akar, tunggul - tunggul kayu dan material lain yang tidak berguna
2. Pada sisi kiri kanan lintasan dipasang kerb beton pracetak dengan ukuran
50x30x15 cm.
3. Pada area lintasan yang sudah bersih diberikan urugan pasir setinggi 5 cm.
B. CAMPURAN BETON.
1. Untuk beton mutu K-175 dipakai campuran nominal semen, pasir dan kerikil
dalam perbandingan isi sesuai dengan Job Mix Formula (Untuk semua Struktur
beton bertulang)
2. Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih kurang dari 2,5 %.
1. Cetakan dan acuan harus kokoh dan cukup rapat sehingga tidak terjadi
kebocorankebocoran yang dituangkan kedalam cetakan.
2. Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya, sehingga dapat
terjaminkedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap.
3. Cetakan harus dibuat dari bahan-bahan yang baik dan tidak mudah meresap air
dan dipasang sedemikian rupa, sehingga pada waktu pembongkaran cetakan
tidakterjadi kerusakan pada beton.
E. PEMASANGAN TULANGAN.
F. PENGADUKAN BETON.
1. Pengadukan beton pada semua mutu beton kecuali beton Klas 1 mutu B0 harus
dilakukan dengan mesin pengaduk atau Ready mix sesuai dengan mutu
betonyang disyaratkan dalam dokumen.
2. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus selalu
diawasi.
3. Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal
seperti terlalu encer karena kesalahan pemberian jumlah air pencampur, sudah
mengerassebagian atau tercampur dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini
tidak bolehdipakai dan harus disingkirkan dari tempat pelaksanaannya.
I. PERAWATAN BETON.
Untuk mencegah pengeringan beton terlalu cepat, paling sedikit beton selama dua
minggu beton harus disiram terus menerus.
1. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup
untuk memikul berat dan beban-beban pelaksanaan lain yang bekerja padanya.
2. Pada bagian-bagian konstruksi dimana akibat pembongkaran cetakan akan
bekerja beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana dan akan terjadi
keadaan yan glebih berbahaya dari keadaan yang diperhitungkan, maka cetakan
tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung.
1. Pipa rembesan terdiri dari pipa PVC diameter 3/4” dengan panjang 15 cm
2. Pemasangan pipa rembesan harus sesuai dengan gambar yang telah
direncanakan
1. Pengambilan photo rekaman proyek diambil pada saat pertama kali pekerjaan
dimulai hingga pekerjaan selesai.
2. Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur sedemikian rupa
sehinggapoint-point pekerjaan penting tidak terlewatkan.
3. Pengambilan Photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai
lampiran kelengkapan Administrasi pada saat pengajuan MC (Monthly
Certificate) atau SertifikatBulanan.
4. Photo rekaman proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album
lengkap dengan keterangannya.
5. Semua file photo atau klise Photo (negatifnya) dari rekaman proyek
tersebutdikumpulkan dan dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Pelalawan sebagaidokumen Pemimpin Kegiatan.
6. Photo yang diambil harus mencakup / menggambarkan kegiatan pelaksanaan
pada saat : 0 % , 30 % , 60 % , 80 % , dan 100 %.
1. Laporan fisik proyek berupa : Laporan Harian, Laporan Mingguan & Laporan
Bulanan dikumpulkan pada setiap akhir bulan.
2. Direksi / Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang diserahkan.
3. Laporan fisik proyek harus dilampirkan pada saat setiap pengambilan Termin.
1. Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan secara lengkap dan baik kepada
Direksi Pekerjaan sebagaimana tercantum didalam surat perjanjian pekerjaan
ini.
2. Penyerahan pertama pekerjaan (Fisik Proyek telah mencapai 100 %) harus
melewati pemeriksaan/penelitian dari Team PHO yang telah ditunjuk dari Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Kab. Siak
3. Penyerahan kedua pekerjaan dilakukan setelah masa pemeliharaan proyek,
harus melewati pemeriksaan / penelitian dari Team FHO yang telah ditunjuk
dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kab. Siak
4. Penyerahan pertama dan kedua pekerjaan dapat diterima setelah semua
prosedur Persyaratan Teknis dan Administrasi telah memenuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku didalam kontrak dan bestek.
XVI. PENUTUP
SYAFRIZAL, S.Sos
NIP. 19691202 199002 1 001
MATA UANG PEMBAYARAN UTAMA (MPU)
% TERHADAP
JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN JUMLAH HARGA
(Rp)
PEKERJAAN
1 2 3 4 5
JUMLAH
MATA PEMBAYARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK)
KEGIATAN : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN YANG MENJADI
KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN : KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN STADION MINI KECAMATAN KOTO GASIB
LOKASI : KECAMATAN KOTO GASIB
TAHUN ANGGARAN : 2023
1 Penyiapan RKK
a. Pembuatan dokumen SMKK Set 1,00 -
(RKK, RMPK, RKPPL, RMLLP)
Sub Jumlah 1 -