BIDANG PENGAIRAN
KEGIATAN
SUB KEGIATAN
PEKERJAAN
TAHUN ANGGARAN
2023
SPESIFIKASI TEKNIS
Untuk pekerjaan :
Uraian Pendahuluan
BAGIAN I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
9. SASARAN KERJA Penyedia wajib memasukan jadwal kerja, Penyedia juga wajib
memasukan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan
1. Denah
2. Denah Pemasangan Cerocok
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
11. GAMBAR a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam
DOKUMEN gambar – gambar yang ada dalam Uraian Spesifikasi Pekerjaan
ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan di lokasi,
Penyedia diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/pengawas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Pengawas berunding
terlebih dahulu dengan Perencana, Ketentuan tersebut diatas
tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi
dalam keadaan selesai/terpasang
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Penyedia
diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu
semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian,
lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum
memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan Penyedia wajib
berkonsultasi terlebih dahulu dengan Perencana
16. JENIS DAN MUTU a. Jenis dan Mutu Bahan yang dipakai harus mengutamakan
BAHAN
Produksi dalam Negeri sesuai dengan Keputusan SNI/SK-
SNI/SKB/SII yang berlaku dan merupakan Edisi terakhir
b. Untuk bahan yang mutunya belum diatur dalam standar harus
mendapat persetujuan Direksi sebelum dipergunakan
c. Apabila diminta oleh Direksi, Penyedia harus dapat
menunjukkan sertifikat dari agen/distributor yang menjual
atau dari pabrik yang memproduksi bahan tersebut
d. Sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan Penyedia harus
menunjukkan sampel dari semua bahan yang dipesan kepada
Direksi untuk diperiksa dan diteliti mengenai Jenis, Mutu dan
Sifat penting lain dari bahan tersebut
19. PERUBAHAN DAN Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis
PENAMBAHAN
dari Engineer
21. KLAUSAL Apabila dalam Dokumen ini ada klausal-klausal yang disebutkan
DISEBUTKAN
KEMBALI kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan
butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan
masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara
gambar atau terhadap spesifikasi teknis maka diambil sebagai
patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek
dibebaskan dari hak paten dan lain-lain untuk segala “claim” atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus
a. Laporan
26. ADMINISTRASI
LAPANGAN Penyedia diharuskan membuat laporan Harian setiap hari
dan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu Minggu
kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan
pekerjaan yang telah disediakan Direksi. Ringkasan laporan
tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah
pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana,
alat-alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-nahan
bangunan kelokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan
yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul dilapangan
serta pemecahannya, dan rencana kerja mingguan
berikutnya. Laporan juga dilengkapi dengan buku tamu yang
berisikan saran-saran yang tertulis didalamnya sebagai
masukan bagi Direksi dalam pengembangan manajemen
proyek
b. Dokumentasi
1. Judul potret, nomor urut dan tanggal serta lokasi
pengambilan harus dicantumkan dikertas potret itu juga
2. Potret-potret harus menunjukkan keadaan medan di
lokasi proyek sebelum pekerjaan dimulai, pada saat
pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya pekerjaan
dinyatakan selesai. Lokasi pengambilan potret pada saat
28. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 150 (Seratus Lima Puluh)
PELAKSANAAN
Hari Kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK);
29. JANGKA WAKTU Jangka waktu pemeliharaan yaitu 180 (Seratus Delapan Puluh)
PEMELIHARAAN Hari Kalender terhitung sejak dikeluarkannya Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan.
NAMA PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LEONING DUSUN TENGGIRI RT. 05 RW. 02 KAMPUNG SRI GEMILANG
BOBOT
JUMLAH HARGA BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V PROGRES KETERANGAN
NO JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(%)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
100 %
1 Transportasi Peralatan Ls 1,00 0,328 0,164 0,164
2 Pekerjaan Bouwplank M 18,00 0,230 0,230
II PEKERJAAN UTAMA
1 Penggalian Tanah Biasa M3 69,29 1,466 0,733 0,733 75 %
2 Pekerjaan Kist Dam
- Kistdam Pasir/Tanah dibungkus karung plastik bagor Buah 357,00 0,845 0,845
- Kerangka Kayu Untuk 1 m3 Kistdam Pasir/Tanah M3 1,50 0,045 0,045
3 Pekerjaan Cerucuk (Kayu Bulat Dia 8-10 Cm P=1 M') M 169,00 0,938 0,469 0,469
4 Pekerjaan Lantai Kerja
50 %
- Beton Mutu, fc’ = 9,8 MPa (K125) M3 17,08 4,167 1,389 1,389 1,389
- Bekisting Lantai Kerja M2 164,00 5,158 1,719 1,719 1,719
- Perancah Bekisting Lantai Kerja M2 164,00 3,270 1,090 1,090 1,090
5 Pembesian Kg 8.617,00 37,752 4,719 4,719 4,719 4,719 4,719 4,719 4,719 4,719
6 Pekerjaan Beton K 175
- Beton Mutu, f’c = 14,5 MPa (K175) M3 100,42 25,962 3,245 3,245 3,245 3,245 3,245 3,245 3,245 3,245 25 %
- Bekisting Beton K-175 M2 237,00 8,470 1,059 1,059 1,059 1,059 1,059 1,059 1,059 1,059
- Perancah Bekisting Beton K-175 M2 237,00 5,923 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740
7 Pasangan Pipa Suling-Suling (Pipa Rembesan) M 56,00 0,159 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027 0,027
8 Pengurugan Kembali Hasil Galian M3 35,21 0,536 0,268 0,268
9 Pengurugan 1 m3 Dengan Tanah Urug M3 102,68 3,779 0,945 0,945 0,945 0,945
0%
MINGGUAN 1,14 0,23 0,89 1,20 1,20 2,81 4,20 4,20 6,11 6,52 9,76 9,79 9,79 9,79 9,79 9,79 6,02 4,19 1,21 1,38
KUMULATIF MINGGUAN 0,00 1,14 1,37 2,26 3,46 4,66 7,47 11,67 15,86 21,97 28,49 38,25 48,04 57,83 67,62 77,41 87,20 93,22 97,41 98,62 100,00
BULANAN 3,46 12,41 32,18 39,16 12,80
KUMULATIF BULANAN 3,46 15,86 48,04 87,20 100,00
30. TARGET/SASARAN : Target / Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
KEGIATAN pekerjaan ini adalah Pembangunan Leoning Dusun Tenggiri
RT. 05 RW. 02 Kampung Sri Gemilang Tahun Anggaran 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10.a) (10.b)
Status
Jumlah
Kapasitas Merk dan Tahun Lokasi Kepemilikan/ Bukti
No Nama Alat Alat Kondisi
Alat Tipe Pembuatan Sekarang Dukungan Kepemilikan
Minimal
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Concrete Mixer 2 Unit 0.3-0.6 M3 ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. Invoice
2 Water Pump 2 Unit 70-100 MM ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. Invoice
3 Concrete Vibrator 1 Unit ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. Invoice
Waterpass (Automatic
4 1 Unit ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. Invoice
Level)
34. DAFTAR BAGIAN : Daftar Pekerjaan yang disubkontrakan untuk pekerjaan ini
PEKERJAAN YANG DI
adalah :
SUBKONTRAKKAN
1 N i h i l
1 N i h i l
35. IDENTIFIKASI RESIKO : Identifikasi resiko untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
KERJA
Tabel Identifikasi Resiko Kerja (Resiko Sedang)
No. Jenis / Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Dampak
Resiko
Kemungki
Tingkat
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS
Resiko
PEMENUHAN KET
nnannan
Skala
Nilai
AWAL
Skala
URAIAN PEKERJAAN (Skenario Bahaya) BAHAYA PERATURAN
(Tipe
Kecelakaan)
Skala Dampak
No IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS
PERSYARATAN
PENGENDALIAN IDENTIFI LANJUT
Kemu
PEMENUHAN KET
URAIAN PEKERJAAN (Skenario Bahaya) BAHAYA AWAL ngkina URAI KASI
(Tipe Kecelakaan) PERATURAN AN BAHAYA
n
PEKE (Skenario
RJAA Bahaya)
(1) (2 (3) (4) (5) (6 (7) (1) N (3) ( (4) (
3 ) Bulat Dia. 8 - 10
Pekerjaan Cerucuk (Kayu 3. Terjepit ) 2 1 2 Kecil 2 5
Cm) ) )
4 Pekerjaan Lantai Kerja
- Beton Mutu, fc’ = 9,8 MPa (K125) - Terpeleset 3 2 6 Sedang
- Bekisting Lantai Kerja - Terjepit dan tertusuk 3 1 3 Kecil
- Perancah Bekisting Lantai Kerja - Terjepit dan tertusuk 3 1 3 Kecil
5 Pembesian 5. Terjepit dan tertusuk 3 1 3 Kecil
6 Pekerjaan Beton K-175
- Beton Mutu, f’c = 14,5 MPa (K175) - Terpeleset 3 2 6 Sedang
- Bekisting Beton K-175 - Terjepit dan tertusuk 3 1 3 Kecil
- Perancah Bekisting Beton K-175 - Terjepit dan tertusuk 3 1 3 Kecil
7 Pasangan Pipa Suling-Suling (Pipa Rembesan) 7. Terjepit 2 1 2 Kecil
8 Pengurugan Kembali Hasil Galian 8. Kecelakaan akibat Alat 2 1 2 Kecil
9 Pengurugan 1 m3 Dengan Tanah Urug 9. Terjepit 2 1 2 Kecil
PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LEONING DUSUN TENGGIRI RT. 05 RW. 02 KAMPUNG SRI GEMILANG
1 Pembesian
Kg
SUBTOTAL
2 Sosialisasi, Promosi, dan Pelatihan
a Papan Informasi Keselamatan konstruksi Bh 1 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
3 Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri
a Topi pelindung (Safety Helmet) Bh 8 Dalam satu proyek
b Sarung tangan (Safety Gloves) Psg 8 Dalam satu proyek
c Sepatu keselamatan (Safety Shoes, rubber safety shoes and toe cap) Psg 8 Dalam satu proyek
d Rompi keselamatan (Safety Vest) Bh 8 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
4 Asuransi dan Perizinan
Asuransi berbentuk All
a Asuransi (Construction All Risk/ CAR) Ls 1
Risk
SUBTOTAL
5 Personel Keselamatan Konstruksi
a Petugas P3K Org 1 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
6 Fasilitas Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan
a Peralatan P3K Set 1 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
7 Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang Diperlukan atau Manajemen Lalu Lintas
a Rambu peringatan Bh 2 Dalam satu proyek
b Rambu Informasi Bh 1 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
8 Konsultasi Dengan Ahli Terkait Keselamatan Konstruksi
a Ahli Struktur OK 1 Sekali awal Bulan
SUBTOTAL
Kegiatan Peralatan Terkait dengan Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi
9
Termasuk Biaya Pengujian/Pemeriksaan Lingkungan
a Bendera K3 Bh 1 Dalam satu proyek
SUBTOTAL
BAGIAN II
SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS
PERSYARATAN TEKNIS
Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan
Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan yaitu :
Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pelaksana
wajib dan harus menyerahkan :
1. Time Schedule
2. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan untuk bahan material tertentu sesuai dengan
perintah Direksi Pengawas dan Konsultan Perencana.
3. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).
4. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan
Direksi, Pengawas, dan Konsultan Perencana.
5. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertensu sesuai
permintaan Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.
6. Izin Pelaksanaan dari Direksi Pengawas diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi
Pengawas jika tidak memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi syarat yang
diminta atas tanggung jawab dan biaya Pelaksana.
Data data Umum
Seluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-
titik ukuran yang ada di lapangan.
Penyerahan Pekerjaan
Pekerjaan harus diserahkan oleh Pelaksana sampai selesai sama sekali hingga memuaskan, sisa
pembongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. TRANSPORTASI PERALATAN
2. PEKERJAAN BOUWPLANK
3. BIAYA SMKK
PASAL 2
PEKERJAAN UTAMA
Semua galian dengan alat yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan profil, elevasi yang
ditunjukkan gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
Selama berlangsung pekerjaan-pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh Direksi untuk
mengubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galian dengan mengadakan revisi
kemiringan ataupun revisi gambar.
Jika galian tidak ditutupi oleh konstruksi, maka galian harus dibuat dengan dimensi penuh yang
diminta dan disempurnakan menurut profil dan elevasi yang diberikan.
Kontraktor harus mengontrol kecepatan penambahan dan penurunan permukaan air terhadap
galian sehingga tidak membahayakan stabilitas lereng, bangunan pondasi atau konstruksi lainnya.
Semua galian harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
stabilitas jalan-jalan dan konstruksi lainnya.
Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang disebabkan
pelaksanaan kerja kontraktor yang kurang baik, menjadi tanggung jawab kontraktor.
Harga satuan penawaran di dalam Bill of Quantity (BOQ) meliputi biaya pemakaian semua tenaga
kerja, biaya pengangkutan dan biaya lain-lain yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai spesifikasi teknis.
Tidak ada pembayaran tambahan untuk galian yang dibuat kontraktor untuk tujuan perbaikan
kembali galian yang telah dilaksanakan.
Pengukuran didasarkan satuan buah karung sandbang (Kist Dam) yang dipasang dilapangan dan
disesuaikan dengan dimensi rencana bangunan yang akan dilaksanakan.
Pembayaran didasarkan jumlah volume dengan satuan pembayaran buah termasuk upah biaya
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan biaya pengadaan kayu/papan sebagai bahan perkuatan yang
harus dimasukan kedalam Rencana Anggaran Biaya.
Pengukuran pekerjaan cerocok kayu didasarkan jumlah meter yang ditanamkan kedalam tanah.
Pembayaran dilakukan terhadap jumlah meter kayu cerocok yang ditanam dibawah pondasi
termasuk upah pelakasanaannya dan pengadaan kayu diameter 10-15 cm tiap batangnya dan
harus dimasukan kedalam Rencana Anggaran Biaya.
BAHAN–BAHAN
Portland Cement
Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai denga SK – SNI – S – 04 – 1989 – F dan SII – 0013
– 81. Pengujian dan pemeriksaan (Lihat SK SNI – M – 105 – 1990 – 03).Direksi dapat memeriksa
semen yang disimpan dalam gudang tiap waktu sebelum semen tersebut dipergunakan.
Semen yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai.Jika ternyata ada semen yang tidak
memenuhi syarat telah terpasang maka, bagian yang telah menjadi campuran beton, adukan semen
dan grouting tersebut harus dibongkar dan diganti dengan semen yang baru atas biaya kontraktor.
Test silinder, kubus beton atau campuran semen yang akan dipergunakan, dapat diperintahkan oleh
Direksi setiap waktu untuk maksud keperluan testing dan kontraktor harus melaksanakan dan
mempersiapkan semen dan campuran semen/beton yang diminta untuk test tanpa pungutan
bayaran terhadap Direksi
Semen boleh saja tidak dipakai sebagai Kebijaksanaan dari Direksi, seandainya tidak memenuhi
syarat-syarat yang dibutuhkan.
Gudang/Penyimpanan (Storage)
Kontraktor harus menyediakan suatu tempat penyimpanan (gudang) memenuhi syarat untuk
menyimpan semen-semen tersebut dan setiap waktu semen tersebut harus terlindung dari
kelembaban dan pembekuan.
Tempat/Rumah penyimpanan semen-semen tersebut harus benar-benar rapat/tertutup
mempunyai jarak lantai minimum 50 cm diatas tanah, dan luasnya harus cukup untuk menyimpan
semen yang didatangkan.Selain itu, untuk menghindari adanya penundaan-penundaan ganguan-
ganguan pekerjaan.
Untuk menghindari penyimpanan semen yang terlalu lama atas semen yang telah dikirim tersebut,
kontraktor harus mengatur penggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak tersebut secara
berturut-turut sesuai urutan waktu pengiriman (Charonological Order) sampai dilokasi, setiap
Harga satuan penawaran pada daftar harga penawaran untuk setiap uraian pekerjaan yang
mencakup semen, sudah harus termasuk harga pembelian semen, transportasinya, biaya
pengirimannya, bongkar muat, penyimpanan di gudang dan penempatan sampai menjadi beton.
Tidak ada pembayaran ekstra/tambahan untuk semen yang tersisa, terbuang, rusak pada waktu
memuat/mengangkut/menyimpan atau semen yang dipakai untuk pekerjaan yang harus
dibongkar/diganti karena tidak memenuhi syarat-syarat atau kesalahan kontraktor dalam
memperhitungkan jumlah semen yang dibutuhkan dalam suatu campuran.
Semua biaya pemakaian semen telah termasuk pada harga satuan yang ada, pada penawaran untuk
uraian-uraian pekerjaan yang memakai semen.
Semua pasir, agregat, dan bahan perkuatan yang ada dipakai untuk semua struktur/bangunan dan
pekerjaan harus atas nama dokumen kontrak dan untuk semua hal yang ada hubungannya. Hal
yang mungkin diminta/diperlukan oleh Direksi terdiri dari material diperinci dan harus sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah ditetapkan. Segala ketentuan-ketentuan dan kebutuhan-
kebutuhan harus dilaksanakan yang sudah dirobah oleh Direksi untuk dibagi setiap pekerjaan
tersebut.
Kontraktor harus mengangkut/membongkar dan menumpuk semua pasir, agregat, dan perkuatan
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan bangunan-bangunan. Semua cara-
cara yang dikerjakan oleh kontraktor seperti pembongkaran, memuat dan menumpuk pasir,
agrerat, dan bahan perkuatan setiap waktu harus disetujui oleh Direksi.
Lokasi dan pengaturan semua daerah stockfiling (penimbunan) disetujui oleh Direksi. Kontraktor
harus membersihkan dan mengatur drainase semua tempat yang dipersiapkan untuk stockfiling
dan harus mengatur stockfiling pasir, agregat dan bahkan perkuatan sehingga adanya kerusakan
ataupun pemeriksaan/hilang dapat dikurangi seminimal mungkin.
Material tidak berkontaminasi dengan tanah ataupun bahan-bahan lain sehubungan dengan
perkuatan air banjir dan air tanah. Kontraktor menyediakan biaya untuk pemprosesan kembali
pasir, agregat atau bahan perkuatan yang mungkin akan menjadi rusak atau berkontaminasi
sehubungan dengan stockfiling yang tidak memadai dan perlindungan yang kurang.
Kontraktor juga melakukan semua pelaksanaan stockfiling dengan cara menyimpan langsung
semua material pada stockfiles secara berlapis. Pasir, agregat dan bahan perkuatan jangan
dipindahkan suatu tempat ketempat stockfiles yang lain, kecuali pada suatu keadaan tertentu yang
memerlukan penyediaan jalan untuk truck dalam penempatan material secara berlapis yang kuat.
Pasir (sand)
Untuk bahan agregat kasar pemakaiannya dapat dilihat pada SK SNI – S 04 1989 – F : 6 dan SNI
0090 – 87 – A.
Bahan-bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI – 0663 – 1989 – A, SK SNI – S – 05 – 1989
– F dab SII 0136 – 84.
Tulang beton sebelum dipasang harus bebas dari kotoran karat, minyak, oli, dan lapisan yang akan
merusak atau mengurangi mutu. Bila mana terdapat penundaan dalam pengecoran, beton tulang
harus diperiksa kembali dan dibersihkan bilaman perlu.
Tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan tepat menurut ukuran yang ditujukan pada
gambar-gambar yang dilampirkan atau gambar konstruksi yang harus diselesaikan oleh kontraktor.
Tulangan jangan diluruskan atau dibengkokkan kembali, dengan cara yang akan merusak bahan.
Batangan dengan putaran/tekukan atau bengkokan-bengkokan yang ditujukan pada gambar jangan
digunakan.Semua batangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin.Pemanasan hanya
diperlukan bila seluruh operasi disetujui oleh Direksi.
Pemasangan
Bila diperlukan penyambung tulang pada suatu titik selain dari pada yang ditunjuk pada gambar,
ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi.
Harga satuan penewaran didalam Bill of Quantity untuk item-item yang tepat dimana tulangan yang
digunakan akan meliputi harga pembelian, pengangkutan, Penyimpanan, pengamanan dan
pemasangan ditempat-tempat pemakaian akhir dalam konstruksi beton bertulang dan pekerjaan
lainnya. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang terbuang hilang atau tidak
diperhitungkan sebagai akibat penanganan yang tidak tepat, tulangan yang digunakan sebagai
pengganti tulangan beton yang rusak atau digunakan oleh kontraktor dengan tujuan mementingkan
atau memudahkan pelaksanaan kontruksinya.
Air
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton harus bebas dari Lumpur yang dapat
mengganggu bahan organic, alkali, garam dan hal-hal lain yang tidak baik dan sesuai dengan SK- SNI
– S – 04 – 1989 – F ; 4.1
Kayu Bekisting
Bahan kayu harus mengacu pada SK- SNI – S – 04 – 1989 – F ; 12 dan SK- SNI – S – 05 1990 – F
(ukuran kayu bangunan), SKBI – 3 . 6 . 53. 1987 (pengawertan kayu), SKBI – 4 .3 . 43. 1987
(spesifikasi kayu awet), SKSNI T – 05 – 1990 – F (pencegahan rayap)
Semua biaya untuk penyediaan bahan-bahan yang bermacam-macam ini termasuk pengangkatan,
penanganan dan penyimpanan harus sudah termasuk dalam harga satuan penawaran seperti dalam
Bill of Quantity untuk uraian yang tepat dimana bahan-bahan yang demikian akan digunakan.
Semua beton yang digunakan untuk semua bagian kontruksi sesuai spesifikasi dan berhubungan
dengan pekerjaan beton dan diminta oleh direksi, harus terdiri dari persyaratan bahan–bahan yang
telah ditentukan di atas dan secara proporsi, campuran, bentuk, dan pemasangan, sesuai dengan
yang ditentukan menurut spesifikasinya.
Ketentuan–ketentuan dan kebutuhan–kebutuhan seperti tersebut di atas dilaksanakan kecuali bila
mana ada ketentuan dan kebutuhan lain yang dirubah oleh Direksi untuk setiap pekerjaan khusus.
Semua ketentuan-ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dirinci disini harus sesuai
dengan standar beton di Indonesia yaitu SK SNI – T. 15 – 1990 – F.
Mutu Beton
Mutu beton harus disesuaikan dengan standard Indonesia, yaitu SNI – 1934 – 1990 – F.
Kriteria secara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80% dari hasil test
specimen harus lebih besar dari design strength. Design strength klasifikasinya adalah seperti yang
tercantum pada SK SNI - M – 14 – 1989 – F.
Campuran
Kontraktor harus melengkapi beberapa hal dan perlengkapan sebagaimana dibutuhkan untuk
dapat mengecek dengan teliti jumlah masing-masing bahan terpisah sampai menjadi beton.
Beberapa hal dan perlengkapan dan cara operasinya berlangsung pada setiap waktu harus diset uji
oleh Direksi.
Pengadukan
Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixer atau “portable mixer”, tidak
kurang dari 15 menit sesudah seluruh bahan-bahan (kecuali untuk air dengan jumlah yang penuh)
didalam mixer. Waktu pengadukan ditambah apabila kapasitas mixer melalui 1,5 M 3.
Direksi memberi syarat untuk penambahan waktu pengadukan bilamana pengisian dan operasi
pengadukan gagal.
Concrete harus seragam dalam komposisi atau konsistensi dibutuhkan.Air harus ditambah sebelum
pengisian dan pengadukan berikutnya dilaksanakan.Campuran over mixing yang berlebihan dengan
penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton tidak diizinkan.
Karena kebutuhan beton sangat tergantung pada kesempurnaan pengadukan, maka pekerjaan ini
harus dijaga dan dilaksanakan serta dicoba. Box pengukur agregat, saringan agregat dan adukan
beton dengan bentuk datar harus dilengkapi dengan dengan ukuran yang cukup untuk
meninggalkan dan mempercepat pengadukan sekurang-kurangnya 2 (dua) batching dalam waktu
yang sama, tiap-tiap batch ini tidak akan lebih dari 1.5 m3.
Setelah box-box pengadukan, pasir disebar lebih dahulu kemudian semen harus disebar diatas pasir
dan pasir serta semen secara sempurna dicampurkan hingga warna-warna seragam kemudian air
yang membuat lapisan mortar. Setelah campuran dibentuk dengan lengkap sebagai mortar,
kemudian agregat disebarkan diatas permukaan dan keseluruhannya disodok dan dibalik atau
dicangkul sampai adukan tercampur sempurna dan semua agregat ditutup dengan mortar dalam
hal ini mungkin membutuhkan adukan dibalik dan disodok sekurang-kurangnya 4 kali.
Temperatur
Temperatur beton ketika dipasang tidak lebih dari 320 C dan tidak kurang dari 4,50C. Temperatur
beton normal waktu bekerja sedapat mungkin 270 C s/d 320C. Jika beton dicor pada keadaan cuaca
dengan temperatur beton lebih dari 320 C, maka pencampuran air perlu untuk mempertahankan
temperatur beton terpasang dibawah 320 C.
Desain Perancah
Seperti terlihat dalam gambar atau sebagai yang ditentukan oleh Direksi. Bahan yang digunakan
dan desain perancah akan ditentukan oleh Direksi sebelum pelaksanaan dimulai. Meskipun telah
disetujui, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas bentuk-bentuk atau perbaikan beberapa bagian
yang rusak yang dapat meluas atau menjadi tidak tepat.
Desain perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk, ketingian dan dimensi dari beton digunakan.
Direksi setiap saat dapat memeriksa beberapa penampang dari pada bentuk apabila dijumpai
Pembuatan Perancah
Perancah harus terdiri dari logam-logam atau kayu, plywood lining, tempered presswood lining
atau papan halus, dalam kondisi baik yang dibutuhkan untuk menghasilkan permukaan yang baik
yang seperti ditentukan. Permukaan beton yang sudah dikerjakan harus dibuat halus bila pekerjaan
itu untuk dilalui air.
Perancah cetakan untuk beberapa permukaan beton dapat terbuat dari kayu atau terbuat dari besi.
Bentuk maupun ukuran harus cukup kuat dan kaku untuk mempertahankan posisi dan bentuknya
akibat operasi pemasangan, beban dan vibrasi beton.
Semua cetakan harus rapat ketika didirikan. Hal-hal seperti ini sangat baik untuk pembongkaran
cetakan beton tanpa mengganggu permukaan dari beton yang telah terpasang harus disiapkan.
Sebelum beton dipasang permukaan dari cetakan diberi oli yang secara efektif mencegah pelekatan
dari beton dan cetakan dan tidak akan menodai beton. Semua bahan-bahan yang tersimpan atau
yang telah dipakai hanya boleh digunakan bila disetujui oleh Direksi.
Bingkai penguat harus ditempatkan pada sudut dari cetakan hingga menghasilkan sisi yang
dibentuk atas permukaan beton.Sudut-sudut interior pada beberapa permukaan dan sisi miring
kecuali bila sisi miring dapat diketahui dari gambar.
Pelaksanaan Pemasangan
Tidak diperbolehkan untuk pemasangan beton sebelum semua perancah, cetakan, instalasi bagian-
bagian yang ditanam, rangka cetakan dan persiapan-persiapan lainnya yang behubungan dengan
pemasangan, disetujui oleh Direksi.
Tidak diperbolehkan memasang beton didalam air tanpa izin tertulis dari Direksi dan metode
pengecoran beton harus disetujui.
Tidak dibolehkan memasukkan beton kedalam air yang mengalir dan tidak diperbolehkan
mengalirkan air sampai beton telah cukup mengeras.
Semua kerak-kerak beton, mortar, grout yang melekat pada permukaan cetakan harus dibersihkan
sebelum pengecoran.
Sesaat sebelum pengecoran beton, semua permukaan yang akan diisi beton harus dibersihkan dan
bebas dari genangan air, Lumpur, kotoran atau loose material.
Permukaan bahan-bahan yang akan menyerap beton harus dibasahi sehingga kadar-kadar dari
beton tidak terserap.
Bagian permukaan yang akan ditutup dengan beton dan dirasakan perlu untuk menyediakan
penggetar (vibrator) beton didalam pengerasan dan pondasi seperti ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus memasang beton kelas B1 dengan ketebalan 10 cm sebagai lantai kerja. Beton B1
(Lantai Kerja) harus tersebar secara merata diseluruh pondasi yang akan dilindungi dan baru
diperbolehkan mengadakan pengecoran setelah 24 jam.
Permukaan beton yang telah mengeras yang akan dilapisi dengan beton baru, tidak boleh dicor
begitu saja, harus dilaksanakan sebagai penyambung konstruksi (Construction joints).
Permukaan sambungan konstruksi harus bersih dan basah bila bila ditutup dengan beton baru atau
mortar.
Permukaan dari semua sambungan konstruksi atau expansion joints seperti ditujukan pada
gambar, harus dibersihkan dengan baik dari tempelan beton atau bahan-bahan yang tidak
diinginkan lainnya dengan menggaruk, striping, atau cara lain yang disetujui oleh Direksi.
Spesifikasi Teknis Bidang Pengairan Tahun 2023
Penempatan
Metode dari perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian rupa,
sehingga beton yang mempunyai komposisi dan konsistensi yang dibutuhkan akan dialihkan pada
pekerjaan tanpa pemisahan atau kehilangan slump yang merugikan.
Beton boleh dicor apabila Direksi atau wakilnya yang dikuasakan sudah hadir.
Permukaan sambungan konstruksi dimana beton baru akan dicor harus ditutupi dengan lapisan
mortar kira-kira 2 cm tebalnya. Mortar harus mempunyai proporsi semen dan pasir yang sama
dengan campuran yang telah diatur, kecuali bila diarahkan dengan cara yang lain.
Rasio air semen daripada mortar tidak melebihi rasio beton yang akan dipasang diatasnya dan
konsisten daripada mortar yang sesuai dengan pengecoran dan pekerjaan dengan cara yang
ditetapkan.
Beton harus ditempatkan dalam semua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan secara langsung
dalam posisi akhir dan tidak akan mengalirkan dengan suatu cara hingga membiarkan atau
menyebabkan pemisahan yang berlebihan dari pada agregat kasar dalam beton yang disebabkan
karena membiarkan beton jatuh dengan bebas dengan ketinggian yang terlalu tinggi, atau pada
susut vertical yang terlalu besar atau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja tidak
dibolehkan.
Dan bilamana pemisahan-pemisahan terjadi kontraktor harus menyediakan jeram-jeram
penjatuhan yang cocok dan untuk membatasi serta mengontrol beton yang jatuh.
Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan perancah/cetakan harus seperti yang
ditetapkan oleh Direksi, dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan rutin untuk menghindari
kerusakan terhadap beton.
Penunjang dan Penampang perancah tidak boleh dibongkar dari balok-balok beton tulang, lantai-
lantai dan dinding-dindin sebelum mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul beban berat
sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan diatasnya.
Tidak dibolehkan adanya muatan pada beton yang belum mengeras, segera setelah perancah
dilepas, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan setiap permukaan yang tidak teratur
harus segera diperbaiki seperti yang diisyaratkan.
Pada umunya waktu minimum sebelum melepaskan perancahharuslah 2 hari untuk dinding-
dinding yang tidak dimuati 7 hari untuk dinding-dinding penopang dan dinding induk serta 21 hari
untuk lantai jembatan.
Perawatan (Curing)
Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai dengan yang ditentukan, Direksi
berhak untuk menentukan metode apa yang akan digunakan dalam bagian-bagian pekerjaan yang
berlainan.
Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah sekurang-kurangnya selama 24 hari berturut-
turut setelah pengecoran.Perawatan harus dimulai segera setelah beton cukup mengeras untuk
menghindari kerusakan. Curing harus dengan penetapan bahan suatu system dengan pipa-pipa
atau metode lain yang disetukui yang akan menjaga agar semua permukaan yang dirawat secara
kontiniu tetap basah (tidak periodik). Air yang digunakan untuk curing harus memenuhi ketentuan-
ketentuan spesifikasi yang digunakan untuk mengaduk beton.
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap gangguan sampai akhirnya diterima oleh
Direksi.Semua permukaan beton yang dilapisi dengan campuran penutup berpigmen putih, harus
dilindungi dari sinar matahari yang langsung selama +3 hari pertama setelah pengecoran beton
yang tidak berperancah atau setelah perancah beton dibongkar.
Semua beton yang dibutuhkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini, harus dimasukkan dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Harga satuan pekerjaan penawaran untuk pekerjaan demikian
akan meliputi tetapi tidak terbatas, pada air, pasir dan agregat, campuran tambahan, campuran
yang tidak menyusut, cetakan-cetakan minyak cetakan atau campuran-campuran perbaikan,
pengisi saluran elastis waterstop dan pelekatan neoprene dan asbestos sheet paching dan juga
meliputi semua pekerjaan, tetapi tidak terbatas pada pengolahan, pencampuran, pengontrolan,
temperatur, transportasi, persiapan untuk penempatan, pelepasan cetakan-cetakan, perbaikan,
perlindungan, finishing, dan perbaikan permukaan beton dan semua pekerjaan lainnya, prosedur-
prosedur penetapan-penetapan dan syarat-syarat yang diajukan.
Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yang ditunjukkan pada gambar atau
diperintahkan oleh Direksi sesuai spesifikasi.
Untuk pekerjaan penimbunan kembali dari hasil galian, harus disetujui oleh Direksi.
Hasil galian yang terdiri dari tumbuhan-tumbuhan lapuk, kayu, tonggak-tonggak atau bahan-bahan
organic tua yang dapat membusuk lainnya, atau batu-batu besar yang lebih besar dari 100 mm
diameternya tidak boleh digunakan untuk timbunan.
Sebelum memulai pekerjaan penimbunan, kontraktor harus memeperoleh persetujuan dari Direksi,
tentang tata cara penimbunan yang meliputi alat-alat pemadat yang digunakan.
Material untuk timbunan harus tanah kohesif dengan batas cair yang kurang dari 80 dan indeks
plastisitas tidak kurang dari 25 yang akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya test-
test untuk menentukan batas-batas artenberg dari pada bahan sebelum menentukan
kesesuaiannya.
Timbunan granular harus disetujui Direksi dan harus berisikan kurang dari 5% serta bahan-bahan
halus yang dapat melalui saringan no.200 (lubang 0,037 mm) ini janganlah berisikan batu-batu
besar yang diameternya melebihi 100 mm dan harus mempunyai suatu kadar sulphate yang dapat
larut, yang kurang dari 2,5 gram per liter.
Bilamana timbunan lokal (Timbunan Hasil Galian Manual) yang sesuai tidak mencukupi, maka
kekurangan timbunan tsb (Timbunan Tanah Manual dengan Jarak Angkut 3-30 M’) dapat diambil
dari tempat lain dengan disetujui oleh Direksi. Untuk memenuhi kebutuhan tanah timbunan tsb,
kontraktor boleh memakai areal pinjaman (Borrow pit) yang disetujui Direksi.
Penggalian pada Borrow pit harus mendapatkan syarat-syarat teknis yang berhubungan dengan
stabilitas tanah, drainase dan pencegahan kerusakan lingkungan sekitarnya.
Segala tambahan biaya ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat penggalian borrow pit ini
menjadi tanggung jawab kontraktor.
Material timbunan harus mempunyai kadar air optimum yang dibutuhkan guna pemadatan yang
akan ditentukan oleh Direksi, dan kadar air harus seragam dalam tiap lapisan. Jika kadar air kurang
dari optimum untuk pemadatan, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan
khusus dari Direksi dan kadar air akan ditambah dengan memercikkan dan mengerjakan kembali
material pada titik untuk dipadatkan.
Jika kadar air lebih besar dari kadar optimum untuk pemadatan, pelaksanaan pemadatan tidak
boleh dilaksanakan, kecuali dengan keputusan khusus dari Direksi sampai material harus
dikeringkan dengan mengerjakan kembali, canpuran dengan material kering atau cara-cara lain
yang diizinkan.
Material yang dipadatkan harus dikumpulkan dan lapisan-lapisan horizontal yang tebalnya tidak
lebih dari 25 cm. Alat temper dengan mempunyai berat tidak lebih dari 15 Kg dan tinggi jatuh
untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Metode pemadatan harus diberitahukan dan
disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan Pipa Rembesan dimaksud untuk memberi pembayaran kegiatan pemasangan pipa
rembesan yang berfungsi untuk memberikan akses air yang terperangkap di sisi bangunan leoning
yang dapat membebani bangunan leoning.
Harga satuan penawaran di dalam Bill of Quantity (BOQ) meliputi biaya pemakaian semua tenaga
kerja, biaya peralatan, biaya pengangkutan dan biaya lain-lain yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis.
8. LAIN-LAIN
Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi di dalam
pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah
tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.
Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut pertimbangan
Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas
perintah tertulis dari Pemimpin Proyek pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
PASAL 3
DOKUMENTASI PROYEK
1. Pengambilan photo rekaman proyek diambil pada saat pertama kali pekerjaan dimulai hingga
pekerjaan selesai.
2. Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur sedemikian rupa sehinggapoint-point
pekerjaan penting tidak terlewatkan.
3. Pengambilan Photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai lampiran kelengkapan
Administrasi pada saat pengajuan MC (Monthly Certificate) atau SertifikatBulanan.
4. Photo rekaman proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album lengkap dengan
keterangannya.
5. Semua file photo atau klise Photo (negatifnya) dari rekaman proyek tersebutdikumpulkan dan
dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan sebagaidokumen Pemimpin Kegiatan.
6. Photo yang diambil harus mencakup / menggambarkan kegiatan pelaksanaan pada saat : 0 %, 30 %,
60 %, 80 %, dan 100 %
PASAL 4
ADMINISTRASI PROYEK
1. Laporan fisik proyek berupa : Laporan Harian, Laporan Mingguan & Laporan Bulanan dikumpulkan
pada setiap akhir bulan.
2. Direksi / Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang diserahkan.
3. Laporan fisik proyek harus dilampirkan pada saat setiap pengambilan Termin.
PASAL 5
PEKERJAAN UKURAN
1. Penyedia bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran yang tercantum
di dalam gambar rencana serta Spesifikasi Teknis, Penyedia juga berkewajiban memberitahukan
kepada Direksi Pekerjaan setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan.
PASAL 6
1. Selama pekerjaan berlangsung, Penyedia harus memelihara kebersihan baik lingkungan proyek atau
jalan dari hal-hal yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas jalan atau ketertiban umum.
2. Pada penyerahan pertama pekerjaan, keadaan bangunan harus bersih dan rapi.
PASAL 7
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan secara lengkap dan baik kepada Direksi Pekerjaan
sebagaimana tercantum didalam surat perjanjian pekerjaan ini.
2. Penyerahan pertama pekerjaan (Fisik Proyek telah mencapai 100%) harus melewati
pemeriksaan/penelitian oleh tim yang di tunjuk dinas PU TARUKIM.
3. Penyerahan kedua pekerjaan dilakukan setelah masa pemeliharaan proyek, harus melewati
pemeriksaan / penelitian oleh tim yang di tunjuk dinas PU TARUKIM.
4. Penyerahan pertama dan kedua pekerjaan dapat diterima setelah semua prosedur Persyaratan
Teknis dan Administrasi telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam kontrak dan
bestek.
PASAL 8
PENUTUP
1. Semua syarat-syarat yang tercantum didalam bestek ini harus dilaksanakan dengan baik dan benar
oleh Penyedia serta mengikuti petunjuk-petunjuk Teknis dari Direksi Teknis / Pengawas Lapangan.