Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,


PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl.Diponegoro No.78A  (0418) 2138 FAX. (0418) 323170

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I
URAIAN PROYEK

1.1 Pendahuluan
Nama Kegiatan : Perencanaan Teknis Kawasan Kota Pusaka Benteng Sanrobone.
Pekerjaan : Perencanaan Teknis Kawasan Kota Pusaka Benteng Sanrobone.
Lokasi : Kab. Takalar Propinsi Sulawesi Selatan.
Pemberi Pekerjaan : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kab. Takalar

1.2 Latar Belakang


a. Setiap pembangunan/penataan Kota harus diwujudkan dan dilengkapi dengan
peningkatan mutu dan kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi, dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta dapat memberi kontribusi positif bagi
perkembangan daerah.
b. Memberi kenyamanan pada prasarana tersebut, sehingga dapat tertata dengan baik,
dengan mendesain Kawasan Pusaka Sanrobone dan prasana yang dapat menjadikan
lingkungan yang sehat, nyaman, aman, kondusif.
c. Pemberi jasa perencanaan untuk Kawasan Pusaka Sanrobone dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan dan lingkungan yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
d. Agar kegiatan pembangunan Kawasan Pusaka Sanrobone dapat terlaksana dengan baik
dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan kaidah
standar bangunan, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia Jasa
Konsultansi Perencana.

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
b. Dengan KAK ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melakukan tanggung jawabnya
dengan baik.

1.4 Sumber Pendanaan


Anggaran biaya yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebesar
Rp98.895.000,- (Sembilan puluh delapan Juta delapan ratus Sembilan puluh lima ribu Rupiah)
dari sumber pendanaan APBD Tahun 2021 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab.
Takalar Tahun 2021.

1.5. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 45 (empat puluh lima) hari kalender,
untuk itu kepada konsultan diminta untuk dapat membuat rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan yang pasti.
BAB II
LAYANAN JASA KONSULTAN

2.1 Referensi Hukum dan Standar Teknis


a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri PUPR Nomor 5/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan Dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan.
f. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan;
g. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar
Budaya yang Dilestarikan.
h. Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
i. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
j. SNI (Standar Nasional Indonesia), sesuai kebutuhan dan dokumen penataan dan
pemanfaatan ruang Kabupaten Takalar.

2.2 Kriteria Perencanaan


Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan.
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara
struktur stabil selama kebakaran sehingga:
- Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
- Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
- Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
- Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.
2. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya
maupun pemeliharaannya.
3. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya
akibat petir.
4. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
Selain kriteria umum di atas, perencanaan teknis Kawasan pusaka juga memerlukan
kajian/analisis khusus yang harus dilakukan yaitu Analisis Dampak Pusaka (Heritage Impact
Assesment) yaitu proses melakukan identifikasi, memprediksi, mengevaluasi serta
mengkomunikasikan dampak negatif yang mungkin muncul dari suatu aktifitas pembangunan
atau rencana pembangunan terhadap nilai-nilai penting dari aset-aset pusaka yang
dilestarikan baik berupa benda maupun takbenda, untuk kemudian diberikan rekomendasi
bagaimana mencegah/meminimalisir dampak-dampak negatif tersebut

2.3. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup kegiatan perencanaan ini meliputi:
a. Persiapan perencanaan yaitu kegiatan awal sebelum pekerjaan dimulai yakni penyusunan
jadwal, mobilisasi dan pengerahan tenaga ahli, tenaga pendukung, rencana dan metode
pengumpulan data dan informasi lapangan, dan membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK.
b. Merumuskan kriteria arsitektural tentang karakteristik gerbang sebagai pembentuk
identitas kota serta menemukan metode arsitektural yang dapat mengoptimalkan fungsi
Kawasan koridor ini sebagai gerbang kota yang beridentitas.
c. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada kegiatan
tersebut.
c. Menyusun pra rencana antara lain berupa gambar-gambar pra rencana (rencana siteplan,
denah, tampak, potongan, rencana struktur, rencana arsitektur, rencana sistem mekanikal
dan elektrikal, rencana utilitas, perkiraan biaya serta garis besar rencana kerja dan syarat-
syarat/RKS).
d. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pengguna jasa untuk menampung saran dan
masukan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan teknis.
e. Penyusunan rencana detail antara lain membuat:
1. Gambar-gambar detail arsitektur, struktur, utilitas dan M/E yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity atau BoQ) dan rencana
anggaran biaya pekerjaan (RAB).
4. Laporan akhir perencanaan.
f. Membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dalam menyusun dokumen pelelangan.
g. Melakukan pengawasan berkala selama pelaksanaan kosntruksi fisik dan melaksanakan
kegiatan seperti:
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi terutama mengenai detail gambar perencanaan.
3. Memberikan saran-saran.

2.4. Tanggung Jawab Perencanaan


1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.
2.5. Informasi dan Tenaga Ahli/Personil
a) Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
b) Tenaga Ahli/Personil
1. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan ini
terdiri dari:
a) Team Leader: 1 orang
b) Ahli Bangunan Gedung: 1 orang
c) CAD Operator/drafter: 1 orang
d) Tenaga Surveyor: 1 orang
e) Petugas K3: 1 orang
f) Tenaga Administrasi: 1 orang
2. Persyaratan Tenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut:
a) Team Leader (1 orang), berpendidikan minimal Sarjana Arsitek (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi.
Berpengalaman dalam perencanaan sesuai bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Arsitek Madya.
b) Ahli Bangunan Gedung, berpendidikan minimal Sarjana Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi.
Berpengalaman dalam perencanaan sesuai bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung.
c) CAD Operator/Drafter (1 orang), minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3)
Jurusan Arsitektur/Sipil dapat mengoperasikan program AUTOCAD/3D Max atau
yang sejenisnya.
d) Tenaga Surveyor (1 orang), berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) Teknik
Sipil/Arsitektur berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
e) Petugas K3 Konstruksi (1 orang), berpendidikan minimal SMA. Berpengalaman
dalam perencanaan sesuai bidangnya minimal 2 (dua) tahun.
f) Tenaga Administrasi (1 orang), berpendidikan minimal SMA berpengalaman
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan menguasai operasional computer.

2.6. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


a. Pekerjaan Persiapan.
Pada pekerjaan persiapan ini hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
2. Penyampaian usulan jadwal kegiatan perencanaan dan personil yang akan ditugaskan.
3. Konsultasi dengan Instansi terkait sebagai pengguna /Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan menanyakan usulan dari bawah (bila ada)
untuk ditindak lanjuti yang disertai dengan Berita Acara permintaan/usulan.
b. Pengumpulan data lapangan, terdiri dari:
1. Peta lokasi.
2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kegiatan (stakeholder).
3. Inventarisasi lahan dan foto dokumentasi.
4. Melakukan penyelidikan tanah, mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan
untuk kegiatan perancangan sesuai kebutuhan.
5. Pengukuran topografi/data sekunder yang meliputi pematokan, peta situasi, gambar
sket dan perhitungan kasar.
6. Membuat pra-konsep Perencanaan Detail Kawasan
c. Analisa data lapangan, yaitu:
1. Melakukan analisis tapak dan kawasan sekitar lokasi kegiatan.
2. Analisis Dampak Pusaka (Heritage Impact Assesment)
3. Menentukan bentuk dan tipe konstruksi ke dalam gambar rencana.
4. Menentukan Estimasi Harga Bahan, Material dan Upah Spesifikasi Bahan atau
Material, Volume Pekerjaan, BQ dan RAB Konsultan.
5. Melaporkan hasil estimasi tersebut ke PPK untuk dipaparkan dan dibahas bersama
oleh tim teknis.
e. Hasil Perencanaan.
Hasil perencanaan adalah berupa desain jadi yang terdiri dari:
1. Gambar Rencana.
2. Spesifikasi Teknis/Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
3. Bill of Quantity (BQ).
4. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB)

2.7. Laporan dan Produk Pekerjaan


Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi:
a. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan,
pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal
penugasan personil atau tenaga ahli serta program kerja berikutnya diserahkan 3 (tiga)
hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak
5 (lima) buku.
b. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Desain Detail Hasil Perencanaan
(Gambar Rencana dan Detail Gambar, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat/Spesifikasi
Teknis, Bill of Quantity, Rencana Anggaran Biaya) yang sudah dikoreksi pejabat
berwenang dan mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, serta
Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan paling lambat
setelah masa kontrak berakhir dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) buku dan
softcopy dimasukkan dalam flashdisk/CD.
c. Laporan Pengawasan Berkala, berisi evaluasi pelaksanaan fisik konstruksi seperti
kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana, laporan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, penjelasan-penjelasan terhadap
persoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi, dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) buku dan softcopy
dimasukkan dalam flashdisk/CD.

2.8. Alih Pengetahuan


Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa, maka Penyedia Jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksana dalam
rangka alih pengetahuan kepada staf.

Takalar, Februari 2021


Pejabat Pembuat Komitmen

ZUMIRRAH, ST
NIP. 19770119 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai