Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

Kegiatan : Pembangunan Toilet (Jamban) Beserta Sanitasinya SD (Dana Alokasi Khusus –


Dak Reguler)
Pekerjaan : Pembangunan Toilet Jamban SDN 001 Kemuning
Lokasi : Kecamatan Kemuning

PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terlebih dahulu penyedia barang/ jasa
mengandakan pekrjaan pendahuluan antara lain :
1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Lokasi pekerjaan harus dibersihakan terlebih dahulu dari tumbuha, semak – semak, batang
kayu dan tunggul –tunggul kayu atau bahan lainnya yang bias menghambat pekerjaan
hendaknya dibuang keluar dari area pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan dan
pemeriksaan oleh pengawas lapangan.
2. Pekerjaan Papan Nama Kegiatan
Penyedia barang/ jasa harus membuat plank nama kegiatan menurut ketentuan dari pengawas
dan dipasang dilokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk pengawas, dan papan nama kegiatan
harus dipasang pada waktu memulai pekerjaan.
3. Pekerjaan Pengukuran& Bouwplank
Bouwplank dibuat dari papan yang kuat dengan sebelah atas harus datar. Bouwplank harus
dipakukan pada tiang – tiang patok / profil kayu persegi yang tertanam kokoh dengan jarak
maksimum 150 cm. ukuran atau pemasangan bouwplank harus dilakukan dengan
mempergunakan alat ukur. Tinggi peil bouwplank harus ditulis pada papan bouwplank dengan
cat. Demikian juga titik – titik pondasi harus diberi tanda yang jelas pada papan bouwpank.

PASAL 2
PEKERJAAN PONDASI
1. Galian Tanah
Penggalian tanah untuk tapak pondasi jerambah harus dilakukan sampai kedalaman garis –
garis yang diperlihatkan pada gambar kerja atau mengikuti petunjuk pengawas.
- Lebar galian haru scukup memberikan ruang kerja
- Kemiringan tebing galian harus dibuat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan kondisi
tanah setempat agar tidak terjadi longsor.
- Untuk menahan longsor lobang galian maka terlebih dahulu dilakukan pemasangan
dinding papan tanah (kistdam) ukuran sesuai lebar galian yang dibutuhkan.
2. Pekerjaan Cerocok kayu
Setelah galian tanah pondasi dilaksanakan dan dipasang dinding penahan longsor, kemudian
dilanjutkan dengan pemancangan cerocok kayu bakau/ mahang dengan diameter 10 – 12 Cm
dan panjang 6 meter dengan jumlah cerocok tiap tapak pondasi disesuaikan dengan gambar
kerja. Permukaan kayu / ccerocok harus dipotong rata dengan gergaji.
3. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi
Untuk menjaga kestabilan tanah dasar tapak pondasi dari air lumpur maka terlebih dahulu
harus dilaksanakan urugan pasir bawah pondasi dengan ketebalan 10 cm.
4. Pekerjaan Cor Lantai Kerja dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Kr dengan
ketebalan 10 Cm.
5. Pekerjaan tapak pondasi dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr besi yang
digunakan besi polos berdiameter 10 mm dan Dilakukan pembeskistingan.
 BAHAN
a. Semen (Portland Cement)
- Semen yang digunakan harus semen yang berkualitas sesuai dengan standar SNI.
- Semen harus berbentuk bubuk yang halus, tidak mengandung gumpalan gumpalan
yang keras/ membeku.
b. Agregat halus/ Pasir
- Pasir untuk campuran beton dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan
eleh alat pemecah batu.
- Pasir halus terdiri dari butir – butir keras, tajam dan bersifat kekal artinya tidak pecah/
hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujuan.
- Pasir halus bebas dari hal – hal yang merugikan beton misalnya debu, lumpur, partikel
– pertikel lain yang lunak/ bahan organic lainnya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5 % berat kering.
c. Agregat Kasar/ kerikil
- Kerikil dapat berupa batu pecahan batu alam/ koral yang diperoleh dari sungai atau
tempat penambangan batu.
- Kerikil harus terdiri dari butiran – butiran keras yang tidak berpori dan bersifat kekal,
artinya tidak terpengaruh oleh cuaca.
- Kerikil tidak boleh mengandung zat – zat yang merusak beton seperti zat – zat reakti
alkali. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% berat kering.
- Kerikil harus terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam besarnya dengan
perbandingan yang baik. Ukuran maksimum kerikil adalah 40 mm dan minimum 15
mm.
d. Besi Beton
Semua jenis dan ukuran besi besi beton yang digunakan harus sesuai dengan gambar
rencana, besi besi beton tidak boleh berkarat dan mengandung bahan – bahan organic
yang dapat merusak beton, Besi beton harus memenuhi standar SNI.
e. Air
Air untuk pembuatan beton dan perawatan beton adalah air bersih yang tidak mengandung
minyak, asam, garam, alkali dan bahan organic atau bahan lain yang dapat merusak
kualitas beton.

 CAMPURAN
a. Pelaksana harus membuat campuran beton sedemikian rupa dengan alat pengaduk beton
(beton molen) yang baik dan kapasitas yang sesuai dengan besarnya volume pekerjaan
beton. Alat pengaduk beton harus mempu mengaduk dan mencampur semua bahan –
bahan menjadi campuran yang merata dan homogeny tanpa ada pemisah.
b. Harus dilengkapi dengan alat – alat pengukur/ takaran yang teliti berdasarkan hasil penguji
dan alanalisa lapangan serta mendapat persetujuan pengawas terhadap setiap bahan yang
akan masuk dalam alat pengaduk.
c. Untuk memasukkan bahan – bahan kedalam alat pengaduk serta lama waktu mengaduk
harus sepengetahuan pengawas.
d. Mengaduk dalam jumlah yang lebih atau menambah air agar kekentalan bertahan lama
tidak diperkenankan.

 PEMBESIAN
a. Bentuk dan uuran besi harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar bestek, cara
pengerjaan baik pembengkokoan maupun penyambungan supaya mengikuti standar yang
disyaratkan oleh PBI 71 atau mengikuti petunjuk pengawas.
b. Sebelum besi beton diletakkan pada tempatnya, permukaan besi harus dibersihkan
terhadap kotoran, minyak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga
agar selalu dalam keadaan bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.
c. Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran.
6. Pekerjaan Umpak dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr besi yang digunakan besi
polos berdiameter 10 mm dan 8 mm dan Dilakukan pembeskistingan. Bahan yang digunakan
harus memenuhi spesifikasi struktur beton bertulang seperti yang tertera pada pekerjaan
struktur beton bertulang sebelumnya.
7. Pekerjaan Sloof dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr besi yang digunakan besi
polos berdiameter 10 mm dan 8 mm dan Dilakukan pembeskistingan. Bahan yang digunakan
harus memenuhi spesifikasi struktur beton bertulang seperti yang tertera pada pekerjaan
struktur beton bertulang sebelumnya.
8. Pekerjaan Pemasangan Batako 1/2 Bata
9. Pekerjaan Pelesteran luar dan dalam campuran 1:4

PASAL 3
PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Balok dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr besi yang digunakan besi
polos berdiameter 10 mm dan 8 mm dan Dilakukan pembeskistingan.
2. Pekerjaan Palat Lantai T 10 cm dengan beton tumbuk campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr besi yang
digunakan besi polos berdiameter 10 mm dan Dilakukan pembeskistingan.
3. Pasangan keramik Lantai 40x40
4. Pemasangan keramik dinding 20x20

 BAHAN
f. Semen (Portland Cement)
- Semen yang digunakan harus semen yang berkualitas sesuai dengan standar SNI.
- Semen harus berbentuk bubuk yang halus, tidak mengandung gumpalan gumpalan
yang keras/ membeku.
g. Agregat halus/ Pasir
- Pasir untuk campuran beton dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan
eleh alat pemecah batu.
- Pasir halus terdiri dari butir – butir keras, tajam dan bersifat kekal artinya tidak pecah/
hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujuan.
- Pasir halus bebas dari hal – hal yang merugikan beton misalnya debu, lumpur, partikel
– pertikel lain yang lunak/ bahan organic lainnya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5 % berat kering.
h. Agregat Kasar/ kerikil
- Kerikil dapat berupa batu pecahan batu alam/ koral yang diperoleh dari sungai atau
tempat penambangan batu.
- Kerikil harus terdiri dari butiran – butiran keras yang tidak berpori dan bersifat kekal,
artinya tidak terpengaruh oleh cuaca.
- Kerikil tidak boleh mengandung zat – zat yang merusak beton seperti zat – zat reakti
alkali. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% berat kering.
- Kerikil harus terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam besarnya dengan
perbandingan yang baik. Ukuran maksimum kerikil adalah 40 mm dan minimum 15
mm.
i. Besi Beton
Semua jenis dan ukuran besi besi beton yang digunakan harus sesuai dengan gambar
rencana, besi besi beton tidak boleh berkarat dan mengandung bahan – bahan organic
yang dapat merusak beton, Besi beton harus memenuhi standar SNI.
j. Air
Air untuk pembuatan beton dan perawatan beton adalah air bersih yang tidak mengandung
minyak, asam, garam, alkali dan bahan organic atau bahan lain yang dapat merusak
kualitas beton.

 CAMPURAN
e. Pelaksana harus membuat campuran beton sedemikian rupa dengan alat pengaduk beton
(beton molen) yang baik dan kapasitas yang sesuai dengan besarnya volume pekerjaan
beton. Alat pengaduk beton harus mempu mengaduk dan mencampur semua bahan –
bahan menjadi campuran yang merata dan homogeny tanpa ada pemisah.
f. Harus dilengkapi dengan alat – alat pengukur/ takaran yang teliti berdasarkan hasil penguji
dan alanalisa lapangan serta mendapat persetujuan pengawas terhadap setiap bahan yang
akan masuk dalam alat pengaduk.
g. Untuk memasukkan bahan – bahan kedalam alat pengaduk serta lama waktu mengaduk
harus sepengetahuan pengawas.
h. Mengaduk dalam jumlah yang lebih atau menambah air agar kekentalan bertahan lama
tidak diperkenankan.
 PEMBESIAN
d. Bentuk dan uuran besi harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar bestek, cara
pengerjaan baik pembengkokoan maupun penyambungan supaya mengikuti standar yang
disyaratkan oleh PBI 71 atau mengikuti petunjuk pengawas.
e. Sebelum besi beton diletakkan pada tempatnya, permukaan besi harus dibersihkan
terhadap kotoran, minyak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga
agar selalu dalam keadaan bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.
f. Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran.

PASAL 4
PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan pembuatan kolom dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr, untuk besi yang
dipakai adalah besi beton polos berdiameter 10 mm dan besi polos berdiameter 8 mm. Bahan
yang digunakan harus memenuhi spesifikasi struktur beton bertulang seperti yang tertera pada
pekerjaan struktur beton bertulang sebelumnya.
2. Pekerjaan pembuatan Ring Balok dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr, untuk besi yang
dipakai adalah besi beton polos berdiameter 10 mm dan besi polos berdiameter 6 mm. Bahan
yang digunakan harus memenuhi spesifikasi struktur beton bertulang seperti yang tertera pada
pekerjaan struktur beton bertulang sebelumnya.
3. Pekerjaan pemasangan dinding batako 1/4 bata campuran 1 : 4.
a. Persyaratan Bahan
- bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak
- menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Batako dibuat
- dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi
hingga tidak hancur bila direndam air.
- Pasir Harus terdiri dari butir - butir yang tajam dan keras, butir - butir harus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%.
- Semen dan Air Untuk persyartan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
disyaratkan pada pasal beton bertulang.
- Persyaratan Adukan pasangan harus dibuat secara hati - hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering
akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang
baru.
b. Pelaksanaan
- Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan
benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benan tidak boleh
melebihi 30 cm, dari pasangn bata yang telah selesai.
- Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang
bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.
- Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat - tempat tertentu
sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal
dinding.
4. Pekerjaan plasteran dinding dengan campuran 1 : 4.
- Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
- Adukan plesteran yang dipakai adalah campuran 1:4
- Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran
yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar
kayu panjang yang digerakan secara horisontal dan vertikal.
- Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara
teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan
sekitarnya.
- Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran.

5. Pekerjaan Rangka Kuzen


Bahan
- Penyediaan bahan-bahan dan pembuatan kusen pintu dan jendela, bisa dengan bahan
kayu, lengkap dengan aksesoris. (sesuaikan dengan gambar rencana).
- Bahan – bahan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar perancangan atau bila
belum ditentukan harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas dalam bentuk dan
warnanya, selanjutnya dipakai sebagai standar dalam pekerjaan.
- bahan yang dipakai adalah kayu segi ukuran 5/10 dengan kualitas kayu klas III yang
kering.
Pelaksanaan
- Pemasangan kusen harus tegak lurus ( diloot ) dan sifat datar ( water pass ).
- Pengikat menggunakan paku besi ukuran dari 2’’-5’’.
- Hubungan yang langsung berhubungan dengan udara luar harus dibentuk sedemikian rupa
agartidak menampung air.

PASAL 5
PEKERJAAN ATAP
1. Pekerjaan Kap Atap Kuda – Kuda dan Lysplank
- Kap atap menggunakan kayu klas III
- Sebelum dipasang kayu terlebih dahulu di keringkan dan diserut rapi.
- Bentuk dan kedudukan kuda – kuda dipasang dengan mengacu kepada pengawas.
- Pada ujung kaki kuda – kuda dipasang papan lysplank.
2. Pekerjaan Atap dan Perabung
- Atap yang digunakan adalah atap Seng BJLS
- Atap dipasang kuat dan rapi.
- Pada bubungan atap diapasang perabung.
3. Pekerjaan Atap Dag Beton dengan ketebalan 10 cm dengan menggunakan besi dia 10 mm

PASAL 6
PEKERJAAN PLAFOND
1. Pekerjaan Rangka Plafond
- Rangka Plafond yang digunakan adalaha kayu klas III
- Dipasang dengan bentuk dan posisi mengacu kepada gambar kerja dan petunjuk
pengawas.
2. Pekerjaan Plafond
- Plafond yang digunakan adalah plafond triplek ukuran 4 mm
- Dipasang dengan kuat dan rapi.
- Disetiap Sudut dinding dipasang Lis plafond

PASAL 7
PEKERJAAN DANITASI
1. Pekerjaan Pemasangan Kloset Jongkok
2. Pekerjaan Pemasangan Kloset Duduk
3. Pekerjaan Pemasangan Wastapel
4. Pekerjaan Pemasangan Tengki Air 500 Liter
5. Pekerjaan Pemasangan Karan Air
6. Pekerjaan Pemasangan Floor Drain
7. Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Air Bersih dan kotor

PASAL 7
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Air
Bahan
Semua bahan cat yang diserahkan di lapangan, haruslah dibawa dalam kaleng yang tertutup
rapat dan mempunyai merek /etiket yang jelas, dan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
dalam rencana kerja. Semua bahan cat harus dipergunakan sesuai dengan petunjuk pabrik,
tidak dicampur dan atau ditambah dengan bahan lain, kecuali terdapat peraturan khusus dari
pabriknya. Harus dibedakan pula antara cat eksterior dan cat interior.
Pemakaian cat dasar, plamur sampai pada cat penutupnya, harus disesuaikan dengan petunjuk
dari pabriknya, sehingga hasilnya memuaskan. Kontraktor harus mengajukan dahulu contoh-
contoh cat yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Warna yang
dipakai harus mengikuti petunjuk/daftar warna yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan
Dalam setiap proses pengecatan perlu diperhatikan bahwa permukaan tembok harus bersih,
kering dan rata agar diperoleh hasil yang maksimal. Keringkan tembok selama + 1 minggu
setelah diplester. Bersihkan tembok dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Ulaskan satu
lapisan Alkali resistant Sealer untuk mencegah noda yang diakibatkan oleh penetrasi air.
Keringkan selama + 1 jam. Ulaskan plamuur untuk meratakan permukaan dinding. Setelah
diperoleh permukaan yang halus dan rata, tahapan kerja selanjutnya dilaksanakan.
Ulaskan 2 lapis sesuai warna yang diinginkan dengan memperhatikan :
Lapisan pertama encerkan dengan air bersih dengan perbandingan 1 bagian air : 5 bagian cat
(20%). Lapisan kedua Dulux tidak perlu dicampur dengan air Dicat lagi sampai rata dan sama
tebal & warnanya. Untuk bidang-bidang luar tidak boleh menggunakan plamuur. Dindingnya
sendiri sudah harus rata benar dan halus. Setiap lapisan cat harus dilaksanakan dengan baik
dan rata (digunakan roll). Penjelasannya harus rata dan tidak kelihatan goresan kuas. Jangka
waktu antara pelaksanaan lapis pertama dan lapis selanjutnya harus cukup lama dan sesuai
persyaratan yang diberikan oleh pabrik.
2. Pekerjaan Cat Minyak
Bahan
Semua bahan cat yang diserahkan di lapangan, haruslah dibawa dalam kaleng yang tertutup
rapat dan mempunyai merek /etiket yang jelas, dan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
dalam rencana kerja. Semua bahan cat harus dipergunakan sesuai dengan petunjuk pabrik,
tidak dicampur dan atau ditambah dengan bahan lain, kecuali terdapat peraturan khusus dari
pabriknya. Harus dibedakan pula antara cat eksterior dan cat interior.
Pemakaian cat dasar, plamur sampai pada cat penutupnya, harus disesuaikan dengan petunjuk
dari pabriknya, sehingga hasilnya memuaskan. Kontraktor harus mengajukan dahulu contoh-
contoh cat yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Warna yang
dipakai harus mengikuti petunjuk/daftar warna yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan
Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah kosen dan daun pintu panil, dan/atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
Bidang yang akan dicat diberi manie 1 lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai
lubang-lubang//pori-pori terisi sempurna.
Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplass besi halus dan dibersihkan dari debu kemudian
dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kwas.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, tata, tidak ada bintik-bintik atau
gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
PASAL 8
PEKERJAAN LAIN - LAIN
1 Pek. Pembersihan Akhir
Seluruh lokasi pekerjaan dibersihkan dari material-material bekas pekerjaan dengan bersih
dan rapi.
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai acuan didalam pelaksanaan pekerjaan. Segala
jenis pekerjaan yang dibutuhkan didalam pelaksanaan pekerjaan namun tidak terdapat
didalam spesifikasi teknis, maka dapat di konsultasikan pada saat diperlukan.

Tembilahan, 2019

Dibuat oleh,
(PERENCANA)

RICO SAFUTRA, ST
Fasilitator

Anda mungkin juga menyukai