Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN RTJK

UPT SALU LISU

I. PENJELASAN UMUM

 Lingkup Pekerjaan
Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan RTJK UPT Salu Andeang Tahun
Anggaran 2020 yang terdiri dari :
1) Pekerjaan Galian
2) Pekerjaan Pondasi dan Beton
3) Pekerjaan Kayu
4) Pekerjaan Tembok
5) Pekerjaan Pintu dan Jendela
6) Pekerjaan Atap
7) Pekerjaan Pengecatan
8) Pekerjaan Instalasi Listrik
9) Pekerjaan Sanitasi
 Syarat-syarat Pelaksanaan
Dalam melaksanakan pekerjaan harus berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang
terdapat didalam:

1. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan, tenaga


kerja, dan petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang diberikan Direksi/pengawas

2. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan pekerjaan. Jika
ternyata didalam RKS ini terdapat kelainan atau penyimpangan dengan peraturan-
peraturan sebagaimana tertera pada point sebelumnya diatas termasuk segala
perubahannya tetap berlaku.

3. Gambar-gambar pelaksanaan meliputi gambar-gambar rencana, detail dan gambar-


gambar yang dibuat oleh pemborong yaitu shop drawing yang telah disetujui

II. PENJELASAN TEKNIS

 Pekerjaan Galian
1. Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat- alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan tanah”
seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.

b. Meliputi pekerjaan galian tanah dimana pondasi akan dipasang atau keperluan lain
harus dilakukan menurut gambar rencana. Dan pekerjaan penimbunan pada lokasi
bekas galian baik untuk pondasi maupun keperluan lain harus diurug kembali
dengan tanah bekas galian atas persetujuan Direksi.

2. Pekerjaan Urugan
a. Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di
bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan sempurna.

b. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga seperti yang
disyaratkan dalam gambar.

c. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas. Di tempat- tempat yang sulit
dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan tenaga
manusia yang disetujui Direksi Pengawas.

d. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir


padat telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

 Pekerjaan Pondasi

1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi


batu gunung/belah serta seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam
gambar.

2. Persyaratan Bahan
c. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan
Harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen.
d. Pasir Pasangan
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir pasang harus bersih,
tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak
pondasi.
e. Batu Gunung/Belah
Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna Putih
Kekuning-kuningan Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/dipecah
menjadi ukuran normal (maksimal 25 cm). Material batu kali/belah yang keras,
bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat
atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
f. Air
Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas
dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.

3. Syarat Pelaksanaan
Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus se izin dari
Direksi/pengawas.
Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan stek
tulangan ke sloof yang menembus pondasi.
Pemborong harus memperhatikan Ketinggian pondasi terhadap dasar
lantai bangunan.
Adukan yang digunakan adalah 1 Pc : 5 Ps sesuai dengan PUBB.
Pemasangan sesuai dengan ukuran di dalam gambar atau atas petunjuk pengawas.
Batu harus dipasang saling mengisi masing- masing dengan adukan selapis demi
selapis sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa
yang kuat.
 Pekerjaan Beton
1. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam beton
biasa, beton bertulang dengan penulangannya, bekisting, finishing dan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan.
2. Persyaratan Bahan
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
a. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar dan
harus sesuai dengan persyaratan di dalam NI – 2 Bab 3.3, Bab 3.4 dan Bab
3.5.Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi
oleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat halus (pasir) dan agregat kasar
(koral atau split) harus disimpan dalam tempat-tempat yang terpisah.
b. Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu terbaik seperti disyaratkan dalam NI – 8
Bab 3.2.Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai
untuk seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam
zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung.Penyimpanannya harus dilaksanakan
dalam tempat yang tidak terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk dalam
urutan pengiriman. Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen yang
rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.
c. Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan persyaratan
dalam NI – 2 Bab 3.6. Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih
dahulu diperiksa pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.
e. Baja Tulangan
Bahan tulangan harus bersih dari minyak, gemuk atau bahan lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat antara beton dan tulangan
Baja tulangan yang dibengkokkan lebih dari satu kali tidak diperkenankan
dipakai lagi.
Ukuran-ukuran baja tulangan haruslah ukuran SNI, sebelum dipakai harus
diukur oleh Direksi dengan menggunakan alat ukur diameter, bentuknya harus
bulat, tidak pipih serta tidak retak sewaktu digunakan.
Apabila ukuran Direksi tidak sama dengan ukuran / faktur pasar maka yang
dipakai adalah ukuran Direksi.
f. Kawat Ikatan
Kawat ikatan harus dibuat dari baja lunak diameter 1 mm dan tidak bersepuh
seng.

g. Cetakan / Bekisting
Kayu bekisting dari papan kayu kelas III atau multipleks khusus untuk cetakan.
Kayu penopang (stutwerk) dari kayu semantok kelas 1 dengan ukuran 4 x 6cm
dengan jarak maksimum 50cm . Ukuran-ukuran tersebut diatas dpat dirubah sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-
benar bersih sebelum digunakan.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-sambungannya harus rapat
sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.
Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memungkinkan pembersihan bekisting.

3. Syarat Pelaksanaan
-Pekerjaan Beton Bertulang
a. Pemasangan bekisting harus rapi agar diperoleh bidang-bidang yang cukup
rata, pada permukaan cetakan dan pasangan dinding yang berhubungan
dengan beton harus dibersihkan dari kotoran dan dibasahi dengan air bersih
sebelum diadakan pengecoran.
b. Pada penulangan kolom harus disediakan stik yang cukup yang sesuai dengan
SKSNI T-15 1991.
-Pekerjaan Pengecoran
a. Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam bekisting.
Alat-alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa harus bersih.Penulangan
harus dimatikan pada posisinya dan diperiksa sebelum pengecoran dilakukan.
Direksi Pengawas harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam
sebelum pengecoran dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat
diberikan pada waktunya.
b. Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971
kecuali dipersyaratkan lain. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 1,50 meter dan segera sesudah pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus
dipadatkan dengan penggetar (internal concrete vibrator). Tidak
diperbolehkan melakukan pengetokan untuk hal ini. Kecepatan vibrator dalam
adukan harus tetap dan lebih besar dari 7000 impuls per menit. Penggunaan
alat penggetar tidak boleh mengenai besi penulangan. Pemadatan dengan
penggetaran ini harus dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab 6.4.
-Pembongkaran Cetakan
a. Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi bilamana bermaksud akan
membongkar cetakan, pembongkaran cetakan tersebut tuidak berarti kontraktor
lepas dari tanggung jawabnya.
b. Pembongkaran cetakan pada balok dan plat dapat dilakukan pada umur beton
minimal 4 minggu kecuali ada petunjuk lain dari Direksi secara tertulis.
c. Bagian-bagian yang tidak sempurna harus segera diperbaiki menurut petunjuk
Direksi apakah boleh diperbaiki atau boleh dibongkar.
-Pekerjaan Rabat Beton Lantai tebal 8cm
a. Lantai Rabat keliling bangunan dipasang lantai beton tumbuk campuran 1pc :
3ps : 6Kr, setebal 8cm dan diplester acian dengan pasta semen sesuai dengan
yang dicantumkan dalam rancangan anggaran biaya.
 Pekerjaan Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Meliputi pekerjaan dinding dan kolom pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
1. Menggunakan bahan kayu dengan ukuran yang sesuai dengan rancangan anggaran
biaya dengan kualitas yang baik
2. Kondisi kayu harus lurus
3. Tidak terdapat keretakan atau tidak bol
4. Kayu tidak lapuk
c. Syarat Pelaksanaan
1. Pekerjan pembuatan kolom dilakukan sesuai dengan gambar rencana pekerjaan
2. Pemasngan rangka dinding kayu antara rangka dinding kayu dengan tiang utama
dan balok utama dengan menggunakan paku sekrup kepala segi enam panjang 3”
3. Rangka dinding kayu merupakan kesatuan yang dipasang pada sisi dalam antara 2
tiang utama sisi kanan dan kiri dan 2 balok utama sisi atas dan bawah
 Pekerjaan Tembok
1. Pekerjaan Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ bataco pada seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas.

b. Persyaratan Bahan
1. Bataco yang digunakan ukuran 20x11x30 cm dengan mutu terbaik toleransi 0,5
cm, warna merata, sempurna pembakarannya, sudut-sudut yang lancip, keras
dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
2. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
c. Syarat pelaksanaan
1. Pasangan bata adukan 1pc : 4ps dipasang pada tolak angin dan dinding penutup
diatas ring balk.
2. Adukan yang digunakan adalah 1pc : 4ps
3. Bahan semen, pasir, air yang digunakan sama seperti yang diisyaratkan pada
pekerjaan beton.
4. Bataco yang digunakan berukuran 20 x 11 x 30 cm , kualitas baik. Bata harus
kuat, tidak mudah pecah, mempunyai ukuran yang seragam, dengan pembakaran
yang baik dan tidak cacat. Sebelum didatangkan kelapangan Pekerjaan,
kontraktor harus memberikan contoh untuk menadapatkan persetujuan Direksi.
2. Plesteran Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian
dalam bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta
sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih,
tidakmengandung Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi
persyaratan yang berlaku.
3. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter
lubang 1,6-2,0 mm.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Plasteran adukan 1pc :4ps, digunakan pada seluruh tolak angin dan dinding
penutup diatas ring balk yang menggunakan pasangan bata 1pc : 4ps.
2. Bahan semen, pasir dan air yang dipersyaratkan pada pekerjaan beton,
khusus untuk pasir harus diayak.
3. Tebal plesteran 2 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan


campuran yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.

 Pekerjaan Pintu dan Jendela


a. Lingkup Pekerjaan
Kusen pintu, pintu panel papan, menggunakan kayu sebagaimana yang tercantum
dalam rencana anggaran biaya dan dengan kualitas baik, dipasang pada tempat
sesuai dengan gambar rencana.
b. Persyaratan Bahan
1. Kayu
Ukuran kayu harus sesuai dengan gambar detail dan merupakan ukuran
bersih(ukuran jadi)
Kayu/papan harus kering, lurus tidak bermata dan baik
2. Kaca
Kaca harus bermutu baik, tidak retak dan sempurna datar
Ketebalan kaca harus sesuai dengan gambar detail.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan Kayu
a. Periksan semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan setempat
sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan kayu
b. Semua kayu yang dipakai tidak boleh bahan bekas dan tidak bol
c. Setiap perbaikan, perubahan dan penggantian pekerjaan kayu yang
disebabkan kurang baiknya pekerjaan tanpa penambahan biaya. Semua
pekerjaan ini harus dikerjakan serapi mungkin.
2. Pekerjaan Kaca
a. Periksa semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan-permukaan
ditempat pekerjaan sebelum pekerjaan kaca dimulai.
b. Potong dan disesuaikan ditempatnya dengan teliti tanpa ada paksaan.
 Pekerjaan Atap
a. Lingkup pekerjaan
1. Membuat dan memasang kuda-kuda/kap dan jurai konstruksi baja ringan
2. Memasang atap dan rabung zincalume
3. Talang jurai dari zincalume pada pertemuan atap / patahan atap

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan penutup atap dan perabung harus sesuai RAB dengan kualitas baik
2. Kerapatan pada pemasangan harus baik
3. Ukuran rangka disesuaikan dengan gambar rencana
4. Rangka lurus, tidak berkarat dan tidak pecah
c. Syarat pelaksanaan
1. Rangka atap dipotong dengan mesin pemotong dan disambungkan menggunakan
baut mur.
2. Pada tumpuan rangka dijepit pada ring balok
3. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku
ulir (paku khusus untuk atap)
4. Bubungan dan jurai ditutup dengan zincalume bubun
 Pekerjaan Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pengecatan dinding/beton : plamir dan cat tembok (3 kali)
2. Pengecatan kayu (kosen pintu/jendela, daun pintu/jendela, dan lain-lain) : Cat
Meni, Plamir dan cat kayu (3 kali)
3. Pengecatan Atap : Cat Besi
b. Persyaratan Bahan
1. Pengecatan dinding tembok bagian dalam/luar menggunakan cat tembok setara
produk Danapaint. Sedangkan untuk pengecatan kayu menggunakan cat kayu
setara dengan kuda terbang dan untuk pengecatan atap menggunakan cat besi
setara ICI
2. Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada keterangan-
keterangan tentang nama pabrik, susunan warna, susunan kimia dan aturan pakai
3. Pengujian : contoh cat diambil secara periodik dari kaleng yang dibuka dilapangan
dan dicocokkan/ disesuaikan dengn cat yang belum dibuka apakah sesuai dengan
spesifikasi yang diisyaratkan.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Cat Kayu
Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang
berlainan, untuk mendapatkan persetujuan.
Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas
yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan
licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik dan telah
disetujui Direksi/Pengawas.
Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk
gergaji,, benar-benar bebas dari minyak, dan sebagainya serta benar-benar
kering.
Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan
pengecatan.
Pengecatan dilakukan minimal 3 (tiga) lapis atau hingga dicapai hasil
pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan
setelah minimum 4 jam kemudian dan maksimum 2 hari dari pengecatan awal.
2. Cat Dinding
Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas.
Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak
ada retak-retak dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakai
bangunan yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
3. Cat Atap
Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas.
Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering
dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Pekerjaan Kunci dan Penggantung
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pada bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat
penggantung dan pengunci untuk pintu-pintu, jendela dan ventilasi
b. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam
dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi
teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk yang sesuai pada gambar.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis yang sesuai pada gambar
c. Syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm
(as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari
permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisi atas antara kedua engsel
tersebut. Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.
3. Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.
 Pekerjaan Instalasi Listrik
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap
3(tiga) untuk disetujui.
3. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukurandan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Pemborong harus segera menghubungi direksi/MK.
4. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan
menjadi tanggung jawab pemborong
b. Persyaratan Bahan
Kontraktor harus menyerahkan/memperlihatkan contoh dari bahan-bahan, bila ini
diperlukan dan semua biaya yang berhubungan dengan hal diatas, diatur serta
ditanggung oleh kontraktor.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-
peraturan sebagai berikut.
2. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan gedung yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Tengah yang berkaitan dengan jenis instalasi
yang dirancang atau yang berpengaruh terhadappengoperasioan jenis instalasi yang
dirancang.
4. PUIL dan Standard Nasional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi
dari instansi yang bedrwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang.
5. Standard Acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan atau komponen
lnstalasi yang digunakan.
 Pekerjaan Sanitasi
a. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi seluruh pekerjaan, perlengkapan, bahan-bahan dan peralatan bantu yang
dibutuhkan untuk keperluan KM/WC dan Toilet
2. Pekerjaan instalasi air bersih/air kotor dan air hujan, lengkap peralatan bantu
sesuai gambar rencana dan kebutuhan.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan-bahan beserta perlengkapan yang digunakan harus berkualitas baik
2. Sebelum mendatangkan barang-barang kelokasi, pemborong harus
memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas
3. Untuk pekerjaan instalasi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
peraturan plumbing Indonesia
4. Pelaksanaan pekerjaan instalasi harus dilaksanakan oleh instalatur yang dapat
persetujuan dari Direksi/Pengawas.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai periksa terlebih dahulu gambar rencana, bila ada
terdapat ketidak sesuaian segera laporkan kepada Direksi / Pengawas.
2. Selanjutnya buat gambar kerja (shop drawing) dan mintalah persetujuan Direksi
Lapangan.
3. Seluruh jaringan instalasi harus tidak boleh terlihat, harus tertanam dalam tembok,
kolom maupun plafond.
4. Instalasi menggunakan pipa pvc kelas AW, sambungan menggunakan sambungan
khusus PVC, menggunakan lem/gasket dan isolasi, penyambungan harus baik dan
tidak bocor.

Anda mungkin juga menyukai