Anda di halaman 1dari 12

CV.

ALL DESIGN CONSULTANT


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(RKS)

SYARAT-SYARAT TEKNIK

Pasal 1
URAIAN UMUM
1. Nama Pekerjaan :
Pembangunan Pos Kesehatan Desa Uetuwu

2. Lokasi Pekerjaan
Uetuwu, Kec. Bungku Utara

Pasal 2

SITUASI
1. Penyiapan Lahan/ Lokasi
Pasal 3
UKURAN TINGGI dan UKURAN PATOK
1. Ukuran-ukuran pokok dan ukuran detail tertera dalam gambar bestek/detail. Kontraktor hendaknya
mentaati ukuran-ukuran tersebut dan ikut menelitinya. Apabila ada perbedaan/ kekhilafan harus
dipertimbangkan bersama dengan Konsultan Pengawas Lapangan.
2. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peil dan ukuran
dalam gambar-gambar dan uraian-uraian serta syarat-syarat pelaksanaan ini.
3. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Konsultan Pengawas setiap kali suatu bagian pekerjaan
akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil-peil dan ukurannya serta mendapat persetujuan
secara tertulis.
4. Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada suatu bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan yang akan dimulai selanjutnya, maka ketepatan peil-peil dan
ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan dengan sangat sungguh-sungguh.
5. Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran pokok yang berkaitan dengan pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan dilaksanakan dengan peralatan waterpass dan Theodolit dimana biaya
ditanggung oleh Kontraktor sendiri.
6. Ketinggian peil ± 0.00 m lantai pada pekerjaan bangunan ini diambil 30 cm diatas peil permukaan tanah
setelah permukaan tanah water pass/rata.

Pasal 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lokasi Pekerjaan.
Pembersihan lokasi pekerjaan di lapangan dilakukan dengan membongkar akar kayu bila ada dan
membersihkan lokasi/tempat akan dijadikan lokasi pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Rumah Medis
dengan membersihkan areal sekitarnya minimal 2 M dari setiap tepi bangunan (sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas).
Kotoran-kotoran dan sisa-sisa potongan kayu serta sisa bongkaran harus dikeluarkan dari areal lokasi
pekerjaan serta disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 1
CV. ALL DESIGN CONSULTANT
2. Pengukuran dan Pemasangan Papan Bouwplank
Untuk pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bowplank harus dilakukan dengan hati-hati agar
ketepatan ukuran didapat setepat mungkin sesuai gambar kerja sehingga pekerjaan benar dan tepat
serta harus dilakukan atas sepengetahuan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
3. Pembuatan bangsal kerja, serta Penyediaan Air Kerja dan P3K.
Pembuatan bangsal kerja dibuat dengan standar kebutuhan yaitu dengan memperhitungkan ruang
gudang tempat penyimpanan bahan dan material.
4. Gudang tempat penyimpanan bahan dan material harus aman dari kelembaban udara atau cuaca
buruk yang bisa merusak bahan dan material yang ada didalamnya

Pasal 5
PEKERJAAN TANAH dan PASIR
1. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan Tanah Untuk Gedung Bangunan
a. Sebelum dilaksanakan penggalian tanah, Kontraktor harus membuat patok ukuran dan tinggi yang
disesuaikan dengan Gambar kerja.
b. Sebelum dilakukan penggalian, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas bahwa
pekerjaan persiapan telah selesai dan dapat dilanjutkan.
c. Galian tanah Selokan harus sesuai dengan ukuran pada bestek.
d. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan dan
ditumbuk.
e. Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan.
f. Tanah bekas galian hanya dapat dipakai untuk penimbunan jika disetujui Konsultan Pengawas,
sedangkan hasil yang tidak dapat dipergunakan harus disingkirkan keluar site atau ke tempat lain
yang disetujui Konsultan Pengawas.
g. Pemadatan tanah timbunan/ urugan tanah dilakukan lapis demi lapis agar didapatkan kepadatan
yang maksimal.
2. Pekerjaan Urugan Tanah
a. Sebelum dilakukannya proses pengurugan Tanah/penimbunan maka lokasi penimbunan harus
dipastikan bebas dari akar-akar pohon, bahan organik dan sampah sehingga perlu mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan tentang keadaan lokasi yang akan
ditimbun.
b. Tanah urug/timbunan yang dipergunakan untuk material timbunan/ urugan harus dari bahan yang
baik dan memenuhi syarat-syarat teknis, bebas dari akar-akaran, bahan organik, sampah dan
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Untuk Pekerjaan urugan tanah/timbunan dilakukan lapis demi lapis atau tahap demi tahap dengan
lapis maksimal pemadatan 10 cm dengan menggunakan alat pemadat jenis sederhana.
3. Pekerjaan Urugan Pasir.
Pasir yang digunakan harus dari bahan yang baik dan memenuhi syarat-syarat teknis, bebas dari akar,
bahan organik, sampah atau terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Ketebalan
urugan pasir tiap-tiap pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja, sedangkan proses pemadatannya
dilakukan dengan penyiraman air bersih.

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 2


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN BATA dan PLESTERAN
1. Lingkup pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah:
a. Pasangan Bata 1/2 Batu
b. Plesteran Tembok 1 : 5
c. Acian Dinding
d. Plesteran Pondasi 1 : 3
2. Bahan yang dipergunakan.
a. Bata Merah yang bermutu baik, pembakaran sempurna, minimum belah menjadi 2 bagian yang
diproduksi secara lokal dan memenuhi persyaratan bahan PBBI 1980.
b. Apabila dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan Kontraktor dengan izin tertulis dari Konsultan
Pengawas dapat mempergunakan bahan alternatif lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat,
kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
d. Semen yang dipergunakan dari jenis portland Cement yang memenuhi persyaratan SNI.
e. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik, asam alkali atau bahan kimia
yang dapat merusak mutu pasangan / plesteran
3. Adukan/ Campuran.
Adukan 1 Pc : 3 Psr, digunakan untuk :
a. Pasangan plesteran beton
b. Ketebalan plasteran secara keseluruhan 15 mm (1.5 cm) sesuai gambar kerja.
4. Cara Pelaksanaan
a. Pekerjaan pasangan dinding diatas atap dipasang merata (sesuai gambar kerja).
b. Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga ikatan didapat ikatan yang baik.
c. Seluruh pekerjaan pasangan dan pleteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

Pasal 7
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari
 Sloof
 Kolom
 Ring balok
2. Bahan dan Material
a. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
b. Kerikil beton yang dipergunakan disyaratkan kerikil yang butiran mempunyai 2 - 3 cm.
c. Bahan pasir dan kerikil yang dipergunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur dan bahan
lainnya yang dapat merusak baton dan memenuhi persyaratan PBI-1971.
d. Suplit yang digunakan adalah suplit yang mempunyai butiran 2 – 3 cm dan bebas dari
kotoran/lumpur.
e. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam atau zat kimia lain yang
merusak beton.
RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 3
CV. ALL DESIGN CONSULTANT
f. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat, kotoran/ bahan perusak lain.
g. Tulangan beton menggunakan tulangan baja U-24 ukuran Diameter tulangan / pembesian harus
sesuai dengan gambar kerja.
h. Untuk bahan semen dipergunakan semen jenis portland cement, yang memenuhi persyaratan
pekerjaan bangunan sesuai peraturan normalisasi dan Bahan Bangunan Indonesia ( PBI ) dan
Peraturan Beton Indonesia ( PBI-1971 ), sejenis semen PC Tonasa Kwalitet I.
i. Semen yang membatu atau kwalitetnya menurun karena penyimpangan yang kurang bagus, atau
terlalu lama di simpan tidak diperkenankan dipakai dan harus dikeluarkan dari lokasi.
3. Bekisting.
a. Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III jenis kayu merah dengan ketebalan minimal 2 cm,
merata serta cukup kering dan keras dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kokoh untuk menahan getaran dan kejutan tanpa
berubah bentuk.
c. Celah antara papan harus rapat agar saat pengecoran air semen tidak merembes keluar.
d. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran.
4. A d u k a n.
a. Adukan untuk pasangan balok, kolom, ringbalk, dan segala yang berupa beton bertulang
dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kerikil.
b. Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan, dipergunakan adukan 1
Pc : 3 Psr : 5 Kerikil, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
5. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau bergeser
pada waktu digetarkan dan bilamana diperlukan maka perlu diberi tahu beton sesuai ketebalan
selimut Beton dengan ukuran 2 - 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut beton.
b. Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan ketebalan selimut beton terhadap ukuran
yang ditentukan.
c. Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan tembok pasangan bata harus
dipasang stek/angker pada jarak setiap 75 cm.
d. Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap kelurusan baik secara vertikal
maupun secara horizontal.
e. Bila tidak ditentukan lain sebaiknya pengecoran menggunakan mesin pencampur (Molen).
f. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali membuat adukan, sisa adukan yang
mengeras tidak diperkenankan untuk dipakai.
g. Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton mengalami periode/ proses
pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau atau setelah ada izin Konsultan Pengawas.
h. Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus bebas dari kotoran dan harus
disiram dengan air sampai merata.
i. Pelaksanaan pengecoran Beton, harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas lapangan.
6. Pemeliharaan Pekerjaan Beton
Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting baru boleh dilepas
setelah beton berumur minimal 14 hari dan maksimal 28 hari. Selama 14 hari setelah pengecoran
dilaksanakan maka permukaan beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi. Perbaikan permukaan
beton harus segera diperbaiki dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 4


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
Pasal 8
PEKERJAAN KAYU
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Kusen, daun pintu dan atau pekerjaan lainnya seperti dalam gambar kerja.
2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Bahan
a. Semua Kayu yang dipakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, serta tidak
bengkok dan mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15%.
b. Semua jenis kayu harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Jenis kayu yang dipergunakan terdiri dari sebagai berikut :
Pek. Kusen Pintu/Jendela : Balok 15/5 Kayu Klas 1/ Setara
Semua ukuran yang tercantum diatas adalah ukuran setelah terpasang.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Kusen.
b. Sebelum pemotongan kayu, Kontraktor terlebih dahulu mengadakan penelitian mengenai ukuran
kayu setiap Kusen.

Pasal 9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan penutup atap spandek SNI penutup atap.
b. Pasangan Nok / bubungan Spendek SNI
2. Bahan dan Material
a. Jenis material yang digunakan untuk pasangan atap Spandek adalah Spandek atau sejenisnya
yang tidak cacat dengan warna atap Biru dan tembok warna putih.
b. Untuk bubungan atap jenis Spandek Plat disesuaikan dengan penutup atapnya yakni Nok Spandek
Plat
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pemasangan penutup atap jenis genteng metal terlebih dahulu harus dipastikan
pemasangan reng harus rata / tidak bergelombang dengan jarak reng relatif sama dengan yang
lainnya sehingga pasangan reng membentuk satu garis lurus.
b. Pemasangan Spandek dilakukan dari bawah menuju ke atas dan diperkuat pada gording dengan
paku Spandek.
c. Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pasangan reng maka penutup atap tersebut tidak
dipebolehkan untuk dipasang, melainkan harus diperbaiki kembali sesuai persyaratan yang ada
atau seizin Konsultan Pengawas.
d. Penyelesaian bubungan / nok harus dipasang rata jika masih terlihat tidak rata / berombak maka
pasangan harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor
e. Pemasangan talang karet harus rapi / tidak ada yang terlipat atau bergelombang serta tidak ada
cacat seperti robek atau terdapat lubang bekas paku dan lain-lain.

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 5


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
Pasal 10
PEKERJAAN BESI/BAJA
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan besi/baja digunakan pada beugel kuda-kuda.
b. Pasangan besi/baja digunakan pada konstruksi kolom,sloef,ringbalk dan balok latey
2. Bahan dan Material
a. Jenis material yang digunakan untuk pasangan konstruksi rangka Baja dari baja mutu U 24 atau
sejenisnya yang tidak cacat dengan tidak mengandung karat.
b. Ukuran besi atau baja yang digunakan adalah sesuai dengan gambar.
c. Sebelum pemasangan bahan diharuskan meberikan contoh material kepada Konsultan
Pengawas dan dimintakan persetujuan.
Pasal 11
PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Dibawah Lantai
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini agar mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
2) Pekerjaan bawah lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam gambar sebagai dasar dari lantai finishing keramik.
b. Persyaratan Bahan
1) Sub-base lantai menggunakan lantai kerja rabat beton dengan campuran 1 pc :3
ps : 5 kr.
2) Bahan-bahan yang dipakai, harus sesuai dengan persyaratan bahan.
3) Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar diatas akan tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan/penggantian dalam pekerjaan ini harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Tanah yang akan dijadikan dasar lantai harus dipadatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang maksimal,
dengan menggunakan alat timbris.
2) Pasir urug dibawah lantai disyaratkan harus keras, bersih dan bebas alkali, asam
maupun bahan organik lainnya.
3) Tebal yang diisyaratkan 10 cm atau setebal sesuai dengan gambar dan disiram
dengan air kemudian ditimbris untuk memperoleh kepadatan yang maksimal.
4) Diatas pasir urug diberi adukan rabat beton setebal 5 cm dengan campuran 1pc:
3psr:5krl.
5) Untuk pasangan diatas plat beton (lantai tingkat) diberi lapisan plester (screed)
campuran 1 pc: 3 psr setebal 5 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai.
d. Syarat-syarat Penerimaan dan Penyimpanan Bahan

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 6


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
1) Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan harus berkualitas baik dan tidak
cacat.
2) Beberapa bahan tertentu masih dalam kantong/kemasan aslinya yang masih
disegel dan berlabel pabrik.
3) Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup kering tidak lembab
dan bersih, sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
e. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
1) Selama 7 hari setelah pekerjaan dilaksanakan, tempat pelaksanaan pekerjaan
harus dilindungi dari lalu lintas orang dan barang.
2) Tim Pelaksana Konstruksi diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan yang lain.
3) Bila terjadi kerusakan, Tim Pelaksana Konstruksi diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
4)
2. Lantai Keramik dan Plint Lantai
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, serta mencapai hasil yang baik.
2) Pekerjaan keramik pada lantai dilaksanakan pada seluruh ruangan termasuk
selasar dan meja meja laboratorium.
3) Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada gambar dan detill yang
disebutkan/ditunjukkan dalam daftar finishing bahan.
b. Persyaratan Bahan
1) Lantai Keramik yang digunakan, sesuai dengan persyaratan bahan
2) Semen Portland, Pasir dan Air, sesuai dengan persyaratan bahan
3) Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar diatas akan tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus diadakan baru dan
berkualitas terbaik dari jenisnya.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Keputusan bahan, jenis warna, tekstur dan produk akan diambil dalam
musyawarah Tim Pelaksana Konstruksi. Spesifikasi teknis bahan harus tetap
sesuai dengan persyaratan diatas.
2) Alas dari lantai keramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan 5 cm sesuai
dengan gambar.
3) Adukan pengikat dengan campuran 1 pc : 3 pasir ditambah bahan perekat, atau
dapat digunakan acian PC ditambah bahan perekat.
4) Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata, jika dianggap perlu
dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran air.

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 7


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
5) Lebar siar-siar harus sama dan kedalaman maksimum 3 mm membentuk garis
lurus atau sesuai dengan gambar, siar-siar diisi dengan bahan pengisi
berwarna/grout semen.
6) Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sehingga hasil
potongan presisi dan tidak retak-retak.
7) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
melekat, sehingga benar-benar bersih.
d. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
1) Selain pasir, semen, yang dikirim ke lokasi pelaksanaan harus dalam keadaan
tertutup, atau kantong yang masih disegel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan tipe
dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
2) Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik, terlindung dan
bersih.
3) Tim Pelaksana Konstruksi bertangggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan baik sebelum maupun selama pelaksanaan.
4) Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak dan hilang, Tim
Pelaksana Konstruksi harus menggantinya.
e. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
1) Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3x 24 jam
setelah pemasangan.
2) Bila terjadi kerusakan Tim Pelaksana Konstruksi diwajibkan untuk memperbaiki
dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

Pasal 12
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK.
1. Lingkup Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan yang termasuk pekerjaan instalasi ini merupakan pekerjaan seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama
(serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat
dipergunakan.
c. Tim Pelaksana Konstruksi harus mengurus penyambungan daya listrik ke PLN
termasuk pengurusan administrasinya, semua biaya resmi akan dibayar oleh
Kontraktor.

2. Kabel Daya.
a. Instalasi dan pemasangan kabel
1) Bahan

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 8


CV. ALL DESIGN CONSULTANT
Semua kabel yang akan dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan SII dan SPLN. Semua kabel harus baru dan harus jelas ukuran, jenis
kabel, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kabel dengan penampang 6 mm2 keatas harus jenis pilin (stranded) dan
instalasi tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih lecil dari 2,5 mm2.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari tipe:
a) Untuk instalasi penerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC.
b) Untuk kabel distribusi digunakan NYA dan penerangan taman dengan
mengunakan kabel NYFGBY.
Semua kabel NYA yang ditanam di dalam perkerasan (tembok, jalan, beton dll)
harus berada didalam conduit PVC kelas AW yang disesuaikan dengan
ukurannya, dan harus diklem.
2) Splice/pencabangan
a) Tidak diperkenankan adanya “splice” pencabangan ataupun
sambungansambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali
pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung yang bisa dipakai.
b) Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat
lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari lembaga yang
diisolasi dengan porselen atau bakelit ataupun PVC, yang diameternya di
sesuaikan dengan diameter kabel.
3) Bahan isolasi
Semua bahan isolasi untuk pencabangan, conection dan lain-lain seperti karet,
PVC asbes tape sintetis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari tipe
yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain nya harus dipasang
memakai cara yang disetujui oleh pabrik atau menurut anjuran yang ada.
b. Penyambungan kabel
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan
yang sudah ditentukan (misalnya junction box).
2) Kabel-kabel disambung sesuai dengan warna atau nama masing-masing, serta
sebelum dan sesudah penyambungan harus dilakukan pengetesan tahanan isolasi
3) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan dan dilapisi dengan timah
putih dan kuat.
4) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
3. Penerangan dan Stop Kontak.
a. Lampu dan Armatur
1) Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan (grounding).
2) Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal box harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu
kelangsungan kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.
RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 9
CV. ALL DESIGN CONSULTANT
3) Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel dalam box harus
diberikan saluran klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada balast atau
kapasitor.
4) Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat,
kemudian di cat oven warna putih.
5) Ballast harus dari jenis “low loss ballast” dan harus dapat dipergunakan single
lampu balast (satu lampu flourentscent).
b. Stop Kontak Biasa
Stop kontak biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stop kontak satu
phasa, ranting 250 volt, 13 ampere,.
c. Stop Kontak Khusus (SKK).
Stop kontak khusus yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, untuk pemasangan
rata dinding dengan ketinggian 120 cm diatas lantai, SKK harus mempunyai terminal
phasa, netral dan pentanahan.
d. Saklar Dinding
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe in bouw dengan rating 250
volt, 10 ampere, single gang, double gang.
e. Junction Box Untuk Saklar dan Stop Kontak
1) Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.
2) Kontak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
3) Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box dengan
menggunakan baut atau ditanamkan dalam dinding.
f. Kabel Instalasi
1) Pada umumnya kabel untuk instalasi penerangan dari instalasi stop kontak harus
dari kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (kabel jenis NYM).
2) Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2.
3) Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
a) Fasa 1 : Merah
b) Fasa 2 : Kuning
c) Fasa 3 : Hitam
d) Netral : Biru
e) Tanah (ground) : hijau-kuning

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 10


CV. ALL DESIGN CONSULTANT

g. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


1) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas AW atau
GIP.
2) Pipa, elbow, socket, junction box, klem dan accessories lainnya harus sesuai
antara satu dengan yang lainnya, yaitu dengan diameter minimal ¾“.
3) Pipa fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kontak sambung
(junction box) dan armatur lampu.
h. Pengujian (Testing)
Pengujian (testing) dilakukan dan disyahkan oleh lembaga yang berwenang, pengujian
tersebut meliputi :
1) Test ketahanan isolasi.
2) Test kekuatan tegangan impuls.
3) Test kenaikan temperature.
4) Test kontinuitas.
1) Semua pipa dari besi yang tidak tertanam didalam tanah/tembok dilapisi dengan
cat anti karat dan tanda arah aliran dipakai warna biru.
2) Semua Valve/ Stop Kran harus diberi tanda yang menyebutkan nomor identifikasi
sesuai dengan fungsinya.
3) Pengujian; Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan
tekanan hidrostatik selama 24 jam terus menurus tanpa terjadi penurunan tekanan.
4) Peralatan pengujian ini harus dilakukan dengan disaksikan oleh pihak yang
dianggap perlu/dikuasakan untuk itu, dan selanjutnya dibuat Berita Acara.
5) Dalam pengetesan semua kran-kran harus dalam keadaan tertutup untuk melihat
kebocoran.
6) Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah (untuk
pipa diluar gedung) atau tertutup dengan plesteran dinding dan sebelum langit-
langit didaerah tersebut terpasang. Untuk sistem air kotor, air kotoran, vent dan air
hujan harus diuji terhadap kebocoran.
7) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Tim Pelaksana Konstruksi harus
memperbaiki bagian–bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada
kemudian melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.

Pasal 13
PEKERJAAN INSTALASI PERPIPAAN AIR Dan SANITASI
1. Pipa Distribusi Air Bersih
Pipa distribusi air bersih untuk bak KM/WC menggunakan pipa GIV  1 “ dan  ¾ “ Type “W” sesuai
gambar kerja
2. Pipa Distribusi Air Kotor :
Pembuangan air kotor padat dari kloset ke septic tank menggunakan pipa PVC AW  3 “ dan dipasang
dengan kemiringan min 5% sesuai gambar kerja.
3. Pembuangan air kotor cair menggunakan pipa PVC AW  3”.
RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 11
CV. ALL DESIGN CONSULTANT
4. Semua Pemasangan pipa harus mendapat izin Konsultan Pengawas.

Pasal 15
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Selain persyaratan Teknis yang tercantum diatas, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengurusan -
pengurusan
2. Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru / menyimpang, maka
Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas dan menanyakan hal-hal yang belum
dipahami untuk diberikan arahan.
3. Kontraktor tidak dibenarkan menginterpretasikan sendiri hal-hal yang belum dimengerti, dan jika hal itu
terjadi maka menjadi tanggung jawab/ kesalahan Kontraktor
4. Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus memperbaikinya.
5. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga apabila penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan telah benar-benar sempurna.
6. Pembersihan Akhir dilakukan di sekitar lokasi pekerjaan dan Bekas-Bekas Bongkaran serta sisa-
sisa pekerjaan yang tidak terpakai harus dibuang dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.

Pasal 16
PENUTUP
Semua jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam
rencana kerja dan syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan serta terkait dengan pelaksanaan tetap
harus dikerjakan oleh Kontraktor dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana
kerja dan Syarat-Syarat ini.

Kolonodale, Mei 2022


Mengetahui/ Dibuat Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konsultan Perencana
Diasn Kesehatan Kab. Konawe Selatan CV. ALL DESIGN CONSULTANT

Suardin, ST
HASTA Kep Direktur
Nip. 19800924 200502 1 002

RKS (Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat) 12

Anda mungkin juga menyukai