Anda di halaman 1dari 3

No.

Dokumen :
SPESIFIKASI TEKNIS SMM-LO/DRA/SPEC/10-2023

No. Gambar :
Drainase & Gorong2 Komposting SMM/DRA/10-2023

PT. Sahabat Mewah Dan Makmur No. Revisi : 0

PENDAHULUAN
PT. SAHABAT MEWAH DAN MAKMUR (PT SMM) yang berlokasi Di desa Jangkang Kecamayan
Dendang kabupaten Belitung Timur, Tanjung Pandan, Provinsi Bangka Belitung akan melakukan
pekerjaan pembangunan 1 (Satu) Unit Bak Cucian Karung yang berlokasi di :

Divisi A, Blok O25, Estate Jangkang.

BAB I : BAGIAN UMUM


I.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan ( Kontraktor Pelaksana )

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh PEMILIK PROYEK maka KONTRAKTOR
Pelaksana pekerjaan adalah Perusahaan yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Fisik.
2. KONTRAKTOR pelaksana harus menyelesaikan pekerjaannya secara menyeluruh
berdasarkan ketentuan ketentuan di dalam Dokument Kontrak.
3. KONTRAKTOR harus menunjuk dan menempatkan seorang Supervisor Lapangan yang
berpengalaman dan mampu berkomunikasi dengan baik dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan secara teknis .
4. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh KONTRAKTOR pelaksana harus
mampu memberikan keputusan yang bersifat teknis dan administratif dilokasi pekerjaan.

I.3. Peralatan Kerja


1. KONTRAKTOR harus menyediakan barak pekerja, kantor sementara dan gudang dilokasi.
Untuk penempatan lokasi tersebut harus mendapat persetujuan dari Pemilik Proyek.
2. KONTRAKTOR harus menyediakan semua alat kerja dan mesin mesin yang diperlukan
dalam pelaksanaan pembangunan sebagaimana mestinya dan peralatan tersebut harus
dalam keadaan baik.

I.4. Penyediaan Bahan Material Bangunan.


1. KONTRAKTOR harus mengajukan permohonan penggunaan semua material bangunan dan
contoh material yang akan digunakan sebelum material tersebut dimasukkan kedalam lokasi
pekerjaan.
2. Contoh material yang diajukan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan apabila telah
disetujui oleh Civil Engieering PEMILIK PROYEK
3. Material yang tidak disetuji oleh PEMILIK PROYEK tidak boleh digunakan dan harus
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
4. KONTRAKTOR tidak dibenarkan mengambil material alam seperti pasir atau kerikil yang
terdapat didalam kebun kecuali telah mendapatkan ijin dari PEMILIK PROYEK.
5. Material alam (pasir, kerikil, batu kali, tanah laterit) yang digunakan harus bersumber dari
Badan Usaha yang mempunyai Ijin Galian ‘C’.

BAB II : PERSYARATAN TEKNIS


II.1. Perkerjaan Persiapan
1. Perataan tapak lokasi (site levelling) dilaksanakan/dikerjakan oleh PEMILIK PROYEK.
2. Pemasangan dan pengukuran bowplank dilakukan sekaligus untuk seluruh site agar
pengaturan peletakan bangunan bangunan tidak keliru atau menjaga kemungkinan
perubahan – perubahan atau pergeseran sesuai dengan keadaan lapangan.

|Spesifikasi Teknis Drainase & Gorong Gorong | PT SMM - Tahun 2023| Hal.1 / 3
3. Bahan bahan untuk pembuatan bowplank harus dibuat dengan kayu broti keras ukuran 5 x 7
cm dan papan tebal 2 cm, bagian atas dari papan bowplank harus diserut dan dipasang
dengan water pas setinggi 30 cm dari muka tanah, lurus dan rata.
4. Pada daerah bangunan, tanah harus bersih dan bebas dari akar akar, brangkal brangkal
kayu besar dan sisa sisa tanah humus yang ada dilokasi.

II.2. Galian, Urugan Tanah


1. Pekerjaan galian dilakukan apabila pekerjaan bowplank selesai dikerjakan, dan telah
ditetapkan level elevasinya ± 0,00 (elevasi Nol) dan telah diperiksa dan disetujui oleh Civil
Engineer (CE).
2. Dalamnya galian tanah harus sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar, jika terdapat
air menggenang dalam galian maka air tersebut harus dipompa / kuras keluar. Untuk ini
harus disediakan pompa air / alat kuras yang siap untuk dipakai.
3. Tanah bekas galian dapat dipergunakan untuk mengurug kembali atas persetujuan Civil
Engineer (CE) dan tanah urugan harus bersih dari akar akar pohon atau kotoran lainnya.

II.3. Pekerjaan Drainase


1. Pekerjaan galian tanah drainase dilakukan kontraktor (cara manual)
2. Pekerjaan beton bertulang harus mengacu terhadap Peraturan beton Bertulang Indonesia
(PBI–71, NI –2 & 1983).
3. Pekerjaan beton cor dilaksanakan dengan campuran 1 pcc : 2 psr : 3 kr.
4. Semen yang digunakan adalah “(PCC Portland Cement Composite) – Type I” Merk Tiga
Roda, Semen Padang atau Semen Gresik.
5. Pasir yang digunakan adalah pasir berbutir sedang dan kasar, kerikil yang dipakai adalah
kerikil bersih dengan bulat batu diameter maximum 5 cm.
6. Air yang digunakan harus bersih/ tawar dan pemakaian volume air harus benar – benar
sesuai dengan ketentuan beton dan tidak terlalu kental/encer.
7. Pengadukan beton untuk cor bertulang diwajibkan memakai mesin pengaduk (mollen),
kecuali perkerjaan plesteran.
8. Pengadukan beton yang tidak memakai mollen, tidak diizinkan langsung berhubungan
dengan tanah dan harus diberi landasan berupa papan ataupun tanah yang telah dilapisi
beton tipis (plesteran).
9. Sambungan besi beton (M6) harus berhimpitan antara satu dengan lainnya dan diikat
dengan kawat beton serta overlap penyambungan minimal 40 x diameter besi beton yang
digunakan dan kedua ujungnya harus diberi kaitan dengan kemiringan 45º (dibengkokkan).
10. Besi beton (M6) yang digunakan harus sesuai dengan ukuran didalam gambar dengan
toleransi ukuran yang diijinkan ± 0,2 mm.
11. Semua perkerjaan untuk beton bertulang harus memakai begisting (papan mal) yang lurus
dan rata.
12. Pengikat untuk begisting/perancah kekuatan kayunya harus benar-benar memenuhi syarat,
sehingga begisting/perancah tersebut cukup kuat menerima bebannya.
13. Papan mal baru bisa dibuka apabila pengecoran telah benar – benar kering dan telah
mendapat persetujuan dari Civil Engineering PEMILIK PROYEK.

II.4. Pekerjaan Gorong Gorong


1. Pengukuran harus dilakukan bersama sama antara kontraktor dengan civil engineering
pemilik proyek guna untuk menentukan batas batas dan stuasi kerja, serta yang terpenting
adalah untuk menentukan garis jalur gorong gorong serta ketinggian peil peil yang harus
disesuaikan dengan gambar kerja dan kondisi lapangan
2. Pekerjaan galian tanah gorong gorong dilakukan pemilik proyek menggunakan
bechoeloader, namun perapihan hasil galian dilakukan kontraktor
3. Perapihan dasar galian untuk perletakan gorong gorong harus merata (levelling) sehingga
memudahkan untuk pekerjaan pondasi gorong gorong dan peletakan gorong gorong
4. Bagian bawah (pondasi) dudukan gorong gorong memakai pasangan batu padas (batu
balok) campuran 1 pcc ; 3 psr

|Spesifikasi Teknis Drainase & Gorong Gorong | PT SMM - Tahun 2023| Hal.2 / 3
5. Gorong gorong disediakan pemilik proyek
6. Pada saat memasukkan gorong gorong harus berhati hati jangan sampai pecah, apabila
gorong gorong pecah maka kontraktor harus mengganti gorong gorong tersebut dengan
biaya dari kontraktor (bukan tanggungan pemilik proyek)
7. Metode penyambungan gorong gorong setelah gorong gorong berhimpitan maka celah
sambungan harus dipasang spesi (mortar) campuran 1 pcc ; 2 psr, dengan ukuran tebal 3
cm lebar 15 cm dan bagian samping menuju kebawah dipasang pasangan batu padas
(batu balok) campuran 1 pcc; 2 psr

II.5. Pekerjaan Finishing & Pembersihan.


1. Setelah perkerjaan bangunan selesai, semua potongan kayu, pasir, batu dan sampah bekas
bangunan dan kotoran lainnya, harus dibersihkan dari lokasi ke tempat yang ditunjuk oleh
pengawas lapangan.
2. Tanah disekitar dinding luar bangunan harus diratakan mengikuti elevasi tanah di luar
bangunan, apabila masih ada sisa galian maka kontraktor harus membuang dari lokasi ke
tempat yang ditunjuk oleh pengawas lapangan.

II.6. Environment Health & Safety (EHS).


1. Semua pekerja harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan misalnya Safety
Belt untuk diketinggian, Helmet, Safety Shoes dan lain sebagainya.
2. Warna Helmet yang digunakan untuk kontraktor adalah warna BIRU TUA.
3. Bila pekerja diketahui tidak memakai alat pelindung diri maka pekerja tersebut tidak
diperbolehkan bekerja, atau pekerjaan akan dihentikan oleh petugas dari Pemilik Proyek.
4. Semua tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan ini harus terdaftar dan mejadi peserta
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
5. Pada saat bekerja semua pekerja dilarang merokok karena dapat memicu terjadinya
kebakaran, dalam hal ini kontraktor harus menetukan tempat lokasi merokok yang aman.
6. Bila ada pelanggaran terhadap Peraturan Keselamatan Kerja maka Kontraktor akan
diberikan sanksi yaitu berupa denda uang yang nilainya tergantung jenis pelanggaran yang
dilakukan, dan juga bila melakukan pelanggaran yang berat maka pekerja akan
dikeluarkan dari lokasi kerja wilayah Pemilik Proyek.

|Spesifikasi Teknis Drainase & Gorong Gorong | PT SMM - Tahun 2023| Hal.3 / 3

Anda mungkin juga menyukai