Pekerjaan :
Pembangunan Stasiun Meteorologi Maritim Bitung
Tahap I, 1 Paket
Tahun 2021
SYARAT–SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
b. Jika terdapat ketidak cocokan antara peraturan -peraturan tersebut dalam pasal “3 point a”
dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran, maka harus di
konsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.
a. Kontraktor harus membuat Gudang Bahan untuk penyimpangan Bahan dan Alat, sesuai
kebutuhan hingga selesainya pekerjaan.
b. Kontraktor harus menyiapkan kotak pertolongan kecelakaan P3K di kantor Direksi
c. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan, bentuk, ukuran – ukuran dan
mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat- syarat (RKS) pekerjaan.
d. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran – ukuran satu sama lain dan segera
memberitahukan / berkonsultasi dengan Direksi bilamana terdapat perbedaan ukuran –
ukuran satu sama lainnya.
e. Peil nol (0,00) ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan keinginan pada
waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan dalam Berita Acara Peninjauan
Lapangan.
f. Kontraktor diwajibkan membuat tetap untuk ukuran peil nol diatas patok yang kuat dan
pemeliharaannya selama waktu pekerjaan berlangsung dan patok tersebut telah diset ujui
oleh direksi.
g. Kontraktor diwajibkan menyediakan air bersih yang memenuhi syarat untuk kontruksi
hingga selesainya pekerjaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
a. Pekerjaan Galian Pondasi meliputi Galian Untuk Pondasi Telapak dan Galian untuk
Pasangan Batu Belah selanjutnya harus mengikuti ukuran Panjang lebar dan
kedalaman yang sesuai dengan Gambar rencana.
b. Sebelum pekerjaan galian dimulai, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan AS
Galian, letak bangunan dengan bangunan sekitarnya, Siku bangunan dan lain -lain ber-
sama-sama dengan Pengawas Lapangan, Konsultan Perenca na dan Direksi.
a. S e m e n
Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merk dan Mutu yang baik atas
persetujuan Direksi, ditetapkan harus memakai produk Lokal (Ex. Tonasa) atau yang
setara. Kemudian Semen yang tidak boleh digunakan adalah :
Semen yang telah mengeras sebahagian maupun seluruhnya
Kantong Zaknya telah sobek
Semen yang tertumpah
Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam
Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari.
Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemi kian rupa sehingga
bebas dari kelembaban lantai dan percikan air.
b. Pasir Beton
Pasir Urugan dan Pasir Pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang
baik serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran dan bahan
organis lainnya.
Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat -alat pemecah
batu.
Pasir untuk campuran Beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih dari lumpur
serta bahan organis lainnya.
Pasir harus terhindar dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir halus bersifat
kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering).
Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus
memenuhi syarat-syarat PBI 71 Bab. 3.3
d. A i r
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung min-
yak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.
e. Takaran Material Beton
Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya
menggunakan skop/diperkirakan saja. Takaran/campuran harus sesuai SNI agar
bisa tercapai dengan mutu beton yang disyaratkan, Yakni Mutu beton K-300 untuk
struktur. Disarankan untuk penyedia menggunakan beton Mollen tapi tetap sesuai
dengan arahan dan persetujuan Konsultan pengawas dan Direksi.
Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab. 4.7 termasuk slump test maupun
compression test. Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka seluruh adukan
tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar site oleh Kontraktor.
Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI 1971 untuk perba i
kan beton yang harus dilakukan. Mutu beton harus K.300 pemboran harus
membuat mixed design untuk ditujukan dan disetujui Direksi sebelum mulai
dengan pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat.
f. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan
kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu Baja dengan mutu >BJ U-32 sesuai
PBI 1971.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat -
cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat dan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk
gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII) memenuhi batas toleransi minimal
seperti yang dipersyaratkan PBI 1971.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi dan
biaya menjadi tanggungan Kontraktor.
Batang Baja/Besi Beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Ha-
rus disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka u n-
tuk jangka waktu panjang.
Besi Beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas dari cacat seperti
retak, bengkok-bengkok dan lain-lain sebagainya serta harus berpenampang bu-
lat dan memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
2. Pekerjaan Pembesian Beton
a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan
diukur dengan mm (melimeter) untuk besaran diameternya ditetapkan berdasarkan
alat ukur SIGMA.
b. Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat selama
pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
PBI 1971.
c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antar a dengan potongan
besi minimal sama dengan diameter besi tersebut.
d. Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan
standar PBI 1971 adalah minimal 2,5 CM anatara besi.
e. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI 1971
f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi peke r-
jaan dalam waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi.
c. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar komposisi
bahan.
a. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan Kapasitas diatas 250 L lebih
disukai molem yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk
berdasarkan volume, maka Kontraktor harus menghitung perbandingan mat erial dalam
volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.
d. Toleransi
1) Toleransi intuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 CM dengan
syarat toleransi ini tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian –0,3 dan +0,5 CM
2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 CM untuk penempatan bagian -bagian dan anta-
ra 0,00 dan 0,2 CM untuk ukuran-ukuran bagian.
Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 CM
penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas 1% tetapi toleransi
ini tidak boleh komulatif.
Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas d ari beton keras,
lunak dan sebagainya.
Pengecoran beton
Pengecoran Beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum beton mengeras,
yaitu sebelum 30 menit pada keadaan normal.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan,
pembe rhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi.
Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan
did a- lam PBI 1997.
Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan kecuali apabila Kontraktor
telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi.
5. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan
memp u- nyai frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton
yang boleh dip a- datkan lebih dari 20 detik, kecuali disarankan oleh Direksi.
Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung maupun
melalui penulangan. Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam
PBI 1971.
6. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan
hujan sampai beton tersebut mengeras secara wajar dan menghidarkan pengeringan
yang te r- lalu cepat dengan cara sebagai berikut :
a. Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibas ahi
secara ter- atur sampai dibongkar.
b. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2 (dua)
minggu setelah pengecoran.
c. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan
me m- beri penutup yang basah.
d. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas
beton
yang menurut Direksi belum cukup mengeras.
SPESIFIKASI TEKNIS
10
7. Pembongkaran Bekisting
1. Pasangan Tembok
a. Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50 x 100 x 200 MM
yang berkualitas baik, terbakar matang, cukup keras dan tidak keropos serta
tidak pecah-pecah melebihi 5%, mempunyai kekuatan tekan 60 – 80 Kg/CM2
b. Pasangan trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk kaki tembok
m ulai dari pasangan diatas Sloof beton sampai 20 CM diatas permukaan lantai
dan semua pasangan batu bata yang berhubungan langsung dengan tanah.
c. Pasangan tembok adukan 1 Pc : 5 Ps, digunakan untuk pasangan tembok yang
tidak termasuk pada point “2” tersebut diatas.
d. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan pemasangan
e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan
di l- akukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari
30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh
digunakan.
f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk
tegak, kecuali jika ditentukan lain.
g. Setiap pasangan seluas 9 m 2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom
pra ktis dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja; demikian juga halnya dengan
pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas.
SPESIFIKASI TEKNIS
11
SPESIFIKASI TEKNIS