Anda di halaman 1dari 9

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

DOKUMEN
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI
Tahun 2018

KOTA SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2018

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Bagian 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1. Jenis Pekerjaan


Pekerjaan yang dilaksanakan :
a. Nama Pekerjaan : Pembangunan rumah tinggal 2 lantai dengan
luas 200 m² , Dalam melaksanakan pekerjaan ini, dilakukan
berdasarkan Bestek, Gambar bestek, Gambar detail dan ketentuan-
ketentuan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing)

Pasal 2. Penggunaan Syarat-Syarat dan Teknis


Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis adalah :
a. Bila ada perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan
Gambar Kerja, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam Rencana
Kerja dan Syarat –syarat (RKS) dengan persetujuan direksi.

Pasal 3. Syarat-Syarat Umum


a. Peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini
adalah :
 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain
 SNI 1727:2013
 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
dan Non Gedung SNI 1726:2012
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
 Peraturan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI
2847:2013
 Peraturan Baja Indonesia SNI 1729:2015

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Bagian 2
KETENTUAN TEKNIS DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 4. Pekerjaan Persiapan


a. Peil nol (0,00) ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan
keinginan pada waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan
dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan.
b. Kontraktor diwajibkan membuat tetap ukuran peil nol diatas patok yang
kuat dan pemeliharaannya selama waktu pekerjaan berlangsung.

Pasal 5. Pekerjaan Tanah


Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan
pembersihan/mengupas lapisan tanah permukaan meliputi segala macam
tumbuhan, sampah dan bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan.
a. Pekerjaan Urugan meliputi :
 Urugan Tanah Kembali sebesar ± 45 m³
 Urugan pasir dibawah Lantai setebal ± 15 CM atau disesuaikan
Gambar Kerja sesuai timbunan dari ketinggian rencana Peil Nol dari
Bangunan.
 Urugan pasir bawah pondasi ± 15 cm
 Pekerjaan pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi
lapis maksimum 20 cm, dengan menggunakan mesin Soil Compactor
(mesin stamper atau alat sederhana yang disetujui oleh Pengawas)
dan dibantu dengan air pada saat pemadatan.
 Bahan dasar urugan pasir dari sungai / kali yang sudah bersih dan
bebas dari zat organik lainnya dan lumpur.

Pasal 6. Pekerjaan Pondasi


 Aanstampeng terdiri dari batu kali setebal 15 cm yang disusun
sedemikian rupa, sela-selanya diisi dengan pasir dan disiram dengan
air sampai padat
 Pondasi batu kali di buat dari pasangan batu kali dengan campuran
1pc:3ps
 Pilecap menggunakan Mutu Beton K 225

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Pasal 7. Pekerjaan Beton.


1. Material bahan beton
a. Semen
Semen yang dipilih adalah dengan merk dan mutu yang baik dan
merupakan persetujuan dari direksi dengan memakai produk lokal
yakni (Semen Gresik). Kemudian semen yang tidak boleh digunakan
adalah :
a. Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya
 Kantong Zaknya telah sobek
 Semen yang tertumpah
 Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah
bermalam
 Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari.

b. Pasir Beton
 Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat
-alat pemecah batu.
 Pasir untuk campuran Beton dipakai yang berbutir kasar dan
bersih dari lumpur serta bahan organis lainnya.
 Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering).
 Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat PBI 71 Bab. 3.3

c. Kerikil / Batu pecah beton


 Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu.
 Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan
dalam PBI 1971 Bab 3.
 Bahan untuk batu gunung kecuali dipersyaratkan lain harus sesuai
dengan PUBB 1977 NI-3.
 Batu gunung / kali yang digunakan berukuran sesuai standar
kebutuhan untuk pondasi
 Penumpukan bahan kerikil / batu pecah beton harus dipisahkan
dengan material lain.

d. Air

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang
dapat merusak beton.

e. Takaran Material Beton


 Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan
hanya menggunakan skop/diperkirakan saja. Takaran yang
diperbolehkan adalah ukuran dan bahan yang sama antara lain
seperti : ember, drum plastik atau tong dari kayu dengan standar
yang telah ditentukan yakni dengan ukuran K.125 atau K.225.
 Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab. 4.7 termasuk
slump test maupun compression test. Bilamana beton tidak
memenuhi slump test maka seluruh adukan tidak boleh digunakan
dan harus dibuang keluar site oleh Kontraktor.
f. Pembesian Besi beton
Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai
dengan spesifikasi dan kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu
Baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.
 Pembesian atau rakitan besi beton diukur dengan satuan mm
(milimeter) untuk besaran diameternya ditetapkan berdasarkan alat
ukur SIGMA.
 Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah
tempat selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai
dengan syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
 Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material
beton dengan standar PBI 1971 adalah minimal 2,5 CM antar besi.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan dalam waktu 1 x 24 jam setelah adanya
perintah tertulis dari direksi.

g. Jenis dan mutu beton


 Beton K 225 digunakan untuk Pondasi Footplat, Kolom Utama,
Sloof, Balok, Plat Lantai dan Tangga. Beton K 125 digunakan
untuk rabat.

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

 Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan


standar komposisi bahan.

h. Pengecoran dan Perawatan


 Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan
Kapasitas diatas 250 L lebih..
 Toleransi untuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi
hanya 1 cm dengan syarat toleransi ini tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian 0,3 dan 0,5
cm
 Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan
bagian-bagian dan antara 0,00 dan 0,2 cm untuk ukuran-ukuran
bagian. Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan
tidak boleh melebihi 0,1 cm penyimpangan terhadap kelurusan
bagian harus dalam batas 1% tetapi toleransi ini tidak boleh
komulatif.
i. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah
disetujui dan mempunyai frekuensi minimum 3000 putaran
permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih dari
20 detik, kecuali disarankan oleh direksi. Bagian beton yang telah
mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung maupun melalui
penulangan. Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-
peraturan dalam PBI 1971.
j. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap
matahari, angin dan hujan sampai beton tersebut mengeras secara

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

wajar dan menghidarkan pengeringan yang terlalu cepat dengan


cara sebagai berikut :
 Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor
harus dibasahi secara teratur sampai dibongkar.
 Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2
(dua) minggu setelah pengecoran.
k. Pembongkaran Bekisting
 Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai
kekuatan sesuai PBI 1977 Bab 5 ayat 8 (hal 51).
 Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan
beton mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka tidak
dibenarkan untuk membongkar bekisting untuk jangka waktu
selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan bahwa tanggung
jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya pada Kontraktor serta
harus memenuhi peraturan mengenai pembongkaran bekisting pada
PBI 1971.
 Kontraktor wajib memberitahukan direksi pada waktu akan
membongkar bekisting bagian- bagian pekerjaan beton yang
penting serta mendapatkan persetujuan direksi
 Pembongkaran bekisting /mall beton dapat dibongkar setelah
berumur 3 (tiga) minggu kecuali beton praktis bila dianggap perlu
dapat dibongkar setelah berumur 3 – 7 hari dengan persetujuan
Direksi.

Pasal 8. Pekerjaan Dinding


 Pekerjaan pasangan bata merah menggunakan T. 1/2 bata campuran
1 Pc : 5 Ps.
 Pekerjaan pasangan trasram dengan tebal=2 cm campuran 1 Pc : 3
Ps.
 Pekerjaan plesteran dengan tebal=2 cm campuran 1 Pc : 8 Ps.

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Pasal 9. Pekerjaan Pengecatan


 Cat tembok dalam menggunakan cat Avitex
 Cat tembok luar menggunakan cat Dulux
 Cat Kayu menggunakan cat EMCO / Setara

Pasal 10. Pekerjaan Listrik


 Pemasangan MCB box menggunakan standart merk Broco.
 Pemasangan stop kontak menggunakan merk Broco.
 Pemasangan saklar tunggal menggunakan merk Broco.
 Pemasangan saklar ganda menggunakan merk Broco.
 Pemasangan kabel instalasi listrik kabel menggunakan NYM.
 Pemasangan lampu ruang utama, ruang tidur 20 dan ruang dapur,
ruang kamar mandi 15 watt merk Phillips

Pasal 11. Pekerjaan Sanitasi


 Pemasangan pipa PVC tipe AW ukuran 3/4 merk wavin.
 Pemasangan pompa air merk SANYO.
 Pemasangan kran air merk ONDA.
 Pemasangan kloset duduk porselin merk TOTO
 Pemasangan kloset jongkok porselin merk INA.
 Pemasangan floor drain merk TOTO.
 Pemasangan kitchen zink merk Royal Sink.
 Pemasangan wastafel merk TOTO.
 Pemasangan pipa PVC tipe C ukuran 4 inch merk wavin.

Pasal 12. Pekerjaan Keramik


 Pekerjaan keramik yakni pada lantai sesuai gambar kerja,
menggunakan keramik biasa ukuran 40 cm x 40 cm untuk ruangan
tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dapur dan untuk ukuran 20 cm x
20 cm digunakan untuk teras rumah
 Pekerjaan keramik pada lantai kamar m,andi menggunakan ubin
granit ukuran 30cm x30 cm

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016


ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

 Pekerjaan keramik dinding KM/WC menggunakan Keramik warna


30 cm x 30 cm. Merk Asia Tile

Pasal 13. Pekerjaan Pintu dan Jendela


 Pekerjaan kusen, Pintu dan Jendela menggunakan Kayu kelas II
(Kamper ) sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.
 Pekerjaan kaca menggunakan kaca rayben warna putih tebal 5 mm
digunakan semua pemakaian kaca pintu , Bv dan jendela bagian
luar.

Pasal 14. Pekerjaan Plafond dan Atap


 Bahan material plafond menggunakan eternit ukuran rangka
100x100 cm digunakan untuk seluruh plafond lantai satu dan dua.
 Pekerjaan rangka atap plafond menggunakan rangka kayu kamper
ukuran 5/7
 Pekerjaan list plafon menggunakan eternit 10 cm
 Bahan Penutup Atap Genteng Karang Pilang

Pasal 15. Pekerjaan Besi


 Pekerjaan pemasangan railing tangga menggunakan besi hollow
ukuran 40×40

Irma Listyani (16050724037) S1 Teknik Sipil 2016

Anda mungkin juga menyukai