SPESIFIKASI UMUM
A
.
B
.
Berupa :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Dinding Pagar
Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan Plesteran (Bata dan Beton)
Pekerjaan Gerbang Dan Pintu Pagar Besi
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Lain-lain/Finishing
PENEJELASAN UMUM
Syarat-syarat Umum yang mengikat adalah sebagai berikut :
B. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, jika tidak ada ketentuan lain maka yang
1
berlaku dan mengikat adalah ketentuan di bawah ini :
SPESIFIKASI :
a.
AV.41 atau SU. 41 : Algamene voor doutvering bijaaneming
van
aphenbareken in Indonesia 28 Mei 1941
b.
SNI. 03-0349-1989 : Bata
c.
SNI. 03-1750-1990 : Agregat beton
d.
SNI. 03-1756-1990 : Pasir adukan untuk beton
e.
SNI 03-2461-1991 : Agregat ringan untuk beton struktur
f.
SNI. 03-2914-1992 : Beton bertulang kedap air
TATA CARA :
a.
SNI.03-3449-1994
dengan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
B.
2
agregat ringan.
SNI. 03-1728-1991 : Pedoman Mendirikan bangunan gedung.
SNI. 03-1734-1992 : Pedoman perencanaan beton bertulang dan
struktur
untuk bangunan gedung
SNI. 03-2404-1991 : Tata cara Pencegahan rayap pada rumah dan
gedung
SNI. 03-2408-1991 : Tata cara pengecatan besi/logam
SNI. 03-2834-1992 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal
SNI. 03-3976-1992 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
B.
3
C
.
PENJELASAN TEKNIS
1.
PERKERJAAN PERSIAPAN
1.
set/pengukuran,
penyediaan
air kerja
serta
Pekerjaan
pengambilan
Persiapan
foto proyek.
meliputi
: Pembersihan lapangan, uitset/pengukuran, penyediaan air kerja serta pengambilan foto proyek.
2.
dalammenie.
tanah
dan
tidak
bisa
yang
baik
ukuran
2/18
cm,M
tinggi
titik
peil
lantai
0,00
piket
guna
penunjuk
As,
titikpada patok-patok yang kuat tertanam
dicat
Bouwplank
harus
dipasang
dalam tanah dan tidak
bias bergerak (berubah-ubah). Bouwplank
dibuat dari kayu setara meranti yang baik ukuran 2/18 cm, di sebelah
atas diserut halus dan rata. Titik Bouwplank menunjukkan tinggi titik
peil lantai 0,00 M diambil dari tanah yang tertinggi (sesuai gambar
rencana). Piket-piket guna penunjuk As, titik duga dan lainnya
menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 cm dan dicat menie.
3.
Untuk
kepentingan
pelaksanaan
proyek,
pemborong
harus
memperhitungkan biaya-biaya yang antara lain :
Pembuatan Pondok kerja/Gudang, Direksi keet dan Papan nama
proyek
Biaya penyediaan air bersih untuk air kerja, air minum para
pekerja, air untuk KM/ WC selama berlangsungnya proyek.
Biaya Keamanan Proyek dan jaga malam.
Biaya P3K untuk pekerja selama dalam pelaksanaan.
Dan biaya lain-lain sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan yang
diperlukan.
4.
Pemborong
harus
memperhitungkan
biaya
pembuatan
dokumentasi/foto proyek serta biaya pengirimannya ke kantor
pemberi pekerjaan serta pihak-pihak lain yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan
5.
Yang dimaksud dengan perencanaan dokumentasi ialah :
Laporan-laporan perkembangan proyek, dibuat dalam rangkap 3
(tiga).
Foto-foto proyek, minimal satu persatuan kemajuan pekerjaan,
berwarna, minimal ukuran kartu pos dalam rangkap 2 (dua).
Surat-surat dan dokumen-dokumen lainnya
6.
Pemborong harus menyediakan biaya untuk keperluan foto copy
laporan-laporan selama proyek berlangsung.
7.
Dokumentasi foto-foto perkembangan proyek dapat dilaksanakan
oleh pengawas atas beban biaya pemborong.
8.
Pada saat dilakukan penyerahan I (pertama) pekerjaan, pemborong
diwajibkan menyerahkan 5 (lima) copy album yang berisi foto-foto
pelaksanaan proyek secara lengkap, yaitu pada saat dimulai
pekerjaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai
pekerjaan dengan arah pandangan yang sama.
9.
Buku harian dipersiapkan oleh pemborong, setiap hari diisi dan
ditandatangani oleh pelaksana pemborong dan pengawas lapangan
serta pejabat lain yang berwenang.
10.
Dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan, kontraktor diharuskan
menunjuk/ menempatkan seorang tenaga ahli/teknis (Site Engineer)
sebagai wakilnya di lapangan yang dapat menerima petunjuk-petunjuk
atau segala instruksi yang diberikan oleh Pengawas Lapangan.
2.
PEKERJAAN TANAH
1.
Galian Tanah
2.
3.
Urugan
a. Tanah bekas galian dapat dipergunakan apabila penilaian dari
pengawas layak dipergunakan kembali.
b. Urugan tersebut dikerjakan secara hati-hati dengan cara
dipadatkan memakai alat pemadatan.
c. Kelebihan tanah yang mungkin didapat dari galian, apabila tidak
diperlukan di dalam proyek harus secepatnya diangkut keluar dari
komplek pekerjaan
d. Pengurugan tanah dan pasir urug di bawah lantai dilakukan
lapis demi lapis dan disiram sambil ditumbuk hingga jenuh dan
padat sampai pada batas pemasangan lantai.
e. Tanah dan pasir urug yang dipergunakan harus bebas dari kotorankotoran dan
akar-akar kayu serta memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan.
PEKERJAAN PONDASI
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan
perekatnya, menyiapkan tempat yang akan dipasang pondasi, satu dan
lain hal sesuai dengan gambar denah serta potongan.
2. Jenis pondasi yang dipergunakan adalah pondasi batu gunung/batu
kali campuran adukan semen pasir yaitu 1 Pc : 4Ps.
3. Bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Batu gunung/ batu kali, ukuran rata-rata sama antara diameter 20 25 cm, satu dan lain hal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Semen yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan. Satu dan lain hal sama
dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan konstruksi beton.
yangc. memenuhi
diisyaratkan
Pasir dan
untukkerikil yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir/
kerikil yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Satu dan
lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan
konstruksi beton.
yangd. memenuhi
diisyaratkan
Air untuk
untukmengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih,
satu dan lain hal sesuai dengan air yang dipergunakan untuk
konstruksi beton.
dibasahi secukupnya.
b. Sebelum
dilakukan
pengecoran
lanjutan,
pada
penghentian/penundaan-penundaan pengecoran, maka di atas
permukaan yang akan dilakukan pengecoran tersebut harus diberi
plastik atau bulding paper untuk mencegah pengaliran air.
c. Baik di dalam beton maupun pada acuan harus dihindari
terjadinya kantong-kantong gelembung, adukan beton setelah
dituang dalam acuan harus digetarkan dengan alat penggetar
sehingga beton tidak keropos. Dalam pemakaian alat-alat penggetar
haruslah alat alat penggetar yang mempunyai posisi vertikal.
7. Lain-lain :
a. Ukuran-ukuran penampang seluruh beton bertulang
ukuran bersih dan tidak dibenarkan menguranginya.
b. Beton selama seminggu sesudah dituang harus
dibasahi setiap pagi dan sore secara teratur.
5
merupakan
senantiasa
5.
5.5.
PEKERJAAN
DINDING
PEKERJAAN
DINDING
PEKERJAAN DINDING
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan
pasangan dinding bata, penyiapan tempat yang akan didirikan
dinding
dan
melaksanakan
pekerjaan
pasangan
bata untuk
pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan
yang tertera dalam gambar denah dan potongan. Kontraktor wajib
meneliti/melengkapi sendiri lingkup pekerjaan ini.
2. Bahan-bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Batu Bata
Harus matang pembakarannya. Bila direndam dalam air akan
tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan
dalam gambar. Karena itu Kontraktor wajib memberikan contoh
kepada Pengawas sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya. Apabila
bahan-bahan yang datang oleh Pengawas dianggap tidak memenuhi
syarat, maka Pengawas berhak menolak bahan-bahan tersebut dan
Kontraktor wajib mengangkutnya keluar kompleks pekerjaan.
b. Semen
Sama dengan Semen yang digunakan
untuk konstruksi
beton.
Semen yang datang dilokas pekerjaan
dan
menunggu
pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya
kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di
sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya
sudah
membatu,
maka
semen
tersebut
harus
disingkirkan
keluar
kompleks
pekerjaan
dan
tidak
boleh
dipergunakan.
Supplier/pedagang yang mengirim semen ke
pekerjaan, hendaknya dapat menunjukkan sertifikat dari pabriknya.
c. Pasir Pasang
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir
yang dimaksud harus bersih, pasir asli dan bebas dari segala
macam kotoran dan bahan-bahan kimia. Bilamana pasir yang
dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas
dapat memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya,
sampai didapat persetujuan pemakaian.
diselesaikan dengan cat, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah dan notasi penyelesaian dinding.
2. Bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Merk/hasil produksi
pabrik dari semen untuk pekerjaan ini ditentukan Portland Semen
Type-1 atau setara.
b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan
warna asli dan mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas harus bebas dari
segala macam zat yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
3. Persiapan dinding yang akan diplester
a. Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok
sedalam 0,5cm sebelum diplester.
b. Permukaan dinding beton yang akan diplester harus diketrik
(dibuat kasar) agar bahan plesternya dapat merekat.
c. Semua permukaan yang akan diplester harus bersih dan disiram
air sebelum bahan plesternya ditempelkan (permukaan dindingnya
harus basah pada waktu diplester). Semua bidang plesteran
harus
dipelihara
kelembabannya
selama
seminggu
sejak
penempelan plesterannya.
d. Pelaksanaan pekerjaan antara lain harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Sudut-sudut plesteran
Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya
dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna,
tegak dan siku. Sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.
Perbaikan bidang plesteran.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus
diusahakan memperbaikinya secara sempurna. Bagian-bagian
yang harus diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur
(dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran
baru harus rata dengan sekitarnya.
Adukan plesteran
- Semua bahan plesteran harus diaduk di dalam bak kayu
dengan tangan. Kontraktor akan mendapatkan kesempatan
untuk penggunaan bahan kimia tambahan yang diperlukan asal
tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan.
- Plesteran biasa dilaksanakan dengan adukan bahan semen,
pasir perbandingan 1 Pc : 4 Ps.
- Adukan kedap air (1 semen : 2 pasir)
Plesteran yang dimaksud ialah terdiri dari semen satu bagian
volume dan pasir dua bagian volume. Pelaksanaannya dikerjakan
sama seperti plesteran biasa.
Untuk
dapat
mencapai
tebal
yang
rata dari suatu
plesteran,
sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh yang mengerjakannya
sendiri dengan menggunakan garis benang panjang yang
digerakkan secara vertikal (silang). Tebal
plesteran
yang
dibutuhkan sesuai petunjuk gambar rencana atau peraturan
yang berlaku.
Seluruh plesteran untuk pekerjaan Relief diaduk dengan campuran
8.
PEKERJAN PENGECETAN
1. Pekerjaan pengecatan meliputi : penyediaan bahan cat, mempersiapkan
bidang/tempat yang akan dicat, melaksanakan pekerjaan pengecatan
pada bidang-bidang yang harus dicat sesuai dengan yang tertera di
gambar denah dan daftar bahan penyelesaian (finishing schedule).
2. Bahan
Semua bahan cat yang dipergunakan antara lain :
a.
Cat tembok merk Super Vinilex / setara
b.
Cat minyak
c.
Plamur tembok
Semua bahan cat yang diserahkan di lapangan pekerjaan harus di
dalam kaleng yang tertutup rapat dan mempunyai etiket yang
jelas. Semua bahan cat harus dipergunakan sesuai dengan
petunjuk pabrik, tidak dicampur dan/atau ditambah bahan lain,
kecuali
terdapat
peraturan khusus
dari
pabriknya.
Harus
dibedakan pula antara cat eksterior dan cat interior. Pemakaian
cat
dasar,
plamur
sampai
pada
cat
penutupnya
harus
disesuaikan dengan petunjuk dari pabriknya, sehingga hasilnya
memuaskan. Kontraktor harus mengajukan dulu contoh-contoh cat
yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan pengawas.
Warna cat yang dipakai harus mengikuti petunjuk/daftar warna
yang diberikan oleh Pengawas Lapangan.
a.
Hanya pada bidang-bidang yang selesai boleh dilaksanakan
pengecatannya, dan bila mana ada
penyimpangan
maka
pengawas berhak untuk memerintahkan pengecatan ulang
atas biaya kontraktor.
b.
Bersihkan semua bidang yang akan dicat dengan bahan yang
menghilangkan minyak, gemuk atau lapisan organik lainnya
dengan cara diamplas. Pekerjaan pengecatan baru dapat
dimulai, bilamana semua bidang sudah benar-benar bersih
dan
kering
sehingga memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Semua lubang, retak dan kerusakan lain pada bidang
yang akan dicat, harus diperbaiki terlebih dahulu (diratakan
dengan plamur)
Untuk
bidang
luar
tidak
boleh
menggunakan
plamur,
dindingnya sendiri sudah harus rata benar dan halus
d.
Setiap lapisan cat harus dilaksanakan dengan baik dan rata
(digunakan roll). Penyelesaiannya harus rata dan tidak boleh
kelihatan goresan kuas. Jangka waktu antara pelaksanaan lapis
pertama dan lapis selanjutnya harus cukup lama dan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Perbaikan-perbaikan
:
Tiap-tiap retak yang terdapat dibidang cat harus diperbaiki dengan
mempergunakan
plamur, diamplas halus dan kemudian dicat lagi
sampai rata dan baik.
c.
-PEKERJAAN
LAIN-LAIN/FINISHING
LAIN/FINISHING
G